You are on page 1of 3

ARTIKEL PUBLIKASI (BERITA AKHIR)

TUNTASKAN PERMASALAHAN DESA PANCORAN: KKN UMD UNEJ 96


LAKUKAN SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH DAN
LIMBAH TERNAK

Mahasiswa kelompok 96 KKN Universitas Jember periode 2023 Kecamatan Bondowoso,


telah menyelesaikan program kerja Pengelolaan Sampah dan Limbah Ternak di Desa
Pncoran.

Program ini dilakukan secara bertahap yang diawali dengan survei dan diskusi dengan
perangkat desa mengenai potensi dan permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa
Pancoran. Dari survei dan diskusi yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa permasalahan
yang dihadapi masyarakat Desa Pancoran ialah sampah dan limbah ternak yang tidak dikelola
dengan baik. Hal ini menyebabkan tercemarnya lingkungan di Desa Pancoran. Dari situ,
mahasiswa KKN UMD UNEJ berinisiatif untuk membantu menyelesaikan permasalahan
tersebut dengan mengolah sampah dan limbah ternak menjadi produk yang memiliki nilai
ekonomis. Sampah dan limbah ternak tersebut dikelola menjadi beberapa produk seperti
ecobricks, eco enzyme, dan pupuk organik.

Program kerja ini terfokus pada dua dusun di Desa Pancoran yaitu dusun Bunder Krajan
untuk pengelolaan sampah dan Dusun Bunder Kulon untuk pengelolaan limbah ternak. Untuk
sub program kerja pertama yang dilakukan yaitu pengelolaan sampah di Dusun Bunder
Krajan.

Pengelolaan sampah di Dusun Bunder Krajan dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi
dan pelatihan kepada masyarakat dusun tersebut. Sosialisasi dan pelatihan ini dilakukan pada
tanggal 23 Juli 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh ketua RT, RW, beberapa perangkat desa, dan
juga para kader yang ada di Dusun Bunder Krajan. Sosialisasi dan pelatihan pengelolaan
sampah ini membahas mengenai pemilahan dan pemanfaatan sampah menjadi ecobricks dan
eco enzyme. Mahasiswa KKN UMD UNEJ mengundang Ibu Widordarjanti selaku kader
Desa Pancoran sebagai pemateri. Persiapan yang dilakukan berupa pengumpulan bahan yang
akan digunakan untuk pelatihan. Bahan untuk pembuatan ecobricks yaitu, sampah plastik
yang telah digunting, kayu, dan botol plastik. Bahan untuk eco enzyme ialah sampah organik,
gula, dan air.
Pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan pembuatan ecobricks dan eco enzyme dilakukan di
salah satu mushola di Dusun Bunder Krajan. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi oleh
Ibu Widodarjanti mengenai pemilahan sampah dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan
ecobricks serta eco enzyme. Produk ecobricks ini dapat dimanfaatkan sebagai meja atau
kursi, sedangkan untuk produk eco enzyme dapat dimanfaatkan sebagai pembersih dan obat
luar yang dipercayakan bisa menyembuhkan beberapa penyakit.

Sub program kerja kedua yaitu pengolahan limbah ternak menjadi pupuk bokashi dan pupuk
cair. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam dua tahap yaitu pelatihan pembuatan sampel dan
sosialisasi. Pelatihan pembuatan sampel dilakukan pada 3 Agustus 2023 di Dusun Bunder
Kulon. Pelatihan ini dipimpin oleh Bapak Fattawi selaku PPL Desa Pancoran dari Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bondowoso. Kegiatan ini dihadiri oleh peternak
dan juga ketua gapoktan serta beberapa perangkat desa.

Untuk pembuatan pupuk bokashi dibutuhkan kotoran hewan yang sudah diayak, EM4 sekam
padi, bekatul, air, dan dekomposer. Sedangkan untuk bahan pupuk cair antara lain kencing
sapi, EM4, dan dekomposer. Pupuk yang telah dibuat ini akan digunakan sebagai sampel atau
contoh ketika sosialisasi dan bimbingan teknis dilakukan.

Kegiatan selanjutnya yaitu sosialisasi dan bimtek yang dilaksanakan pada 12 Agustus 2023 di
Pendopo balai Desa Pancoran. Kegiatan ini dihadiri oleh kelompok tani Desa Pancoran dan
Peternak Dusun Bunder Kulon. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi oleh Bapak
Fattawi dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Bapak Ervan dari Dinas Lingkungan
Hidup. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan pupuk.

Dalam hal penggunaan limbah kotoran hewan menjadi pupuk, aspek kualitasnya dianalisis
melalui beberapa parameter seperti pH, C, N, P dan K serta kadar air. Pupuk yang sudah
matang memiliki ciri-ciri khusus yaitu berwarna coklat kehitaman, remah, dan tidak
beraroma menyengat. Pupuk bokashi dapat digunakan setelah 1 minggu fermentasi
sedangkan pupuk cair dapat digunakan setelah 2 minggu fermentasi.

Dalam konteks manfaat yang dirasakan oleh para petani, penggunaan pupuk hasil limbah
ternak ini memiliki beberapa dampak positif. Pertama, produktivitas lahan pertanian dapat
meningkat. Kedua, pupuk ini memiliki harga yang lebih terjangkau, membantu mengurangi
biaya pengeluaran petani. Ketiga penggunaan pupuk ini memiliki efek positif terhadap
kesehatan tanah dengan mengurangi tekanan struktural pada tanaman. Manfaat yang tidak
kalah penting dalam keberlanjutan program ini peternak dan petani Desa Pancoran dapat
berkolaborasi. Peternak dapat membuat pupuk bokashi dan pupuk cair lalu dijual kepada para
petani sehingga saling menguntungkan satu sama lain.

You might also like