You are on page 1of 8

Diterbitkan Oleh:

Gregorius Kristiyono & Eddy Purnomo Jurusan Pendidikan Olahraga


Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Fakultas Ilmu Keolahragaan
Volume 10, Nomor 2, November 2014 Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH GAYA MENGAJAR,


RENANG GAYA BEBAS DAN KELENTUKAN
TERHADAP RENANG GAYA KUPU-KUPU

Suprayitno
Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar, Pasar V Medan Estate, Kec. Medan Tembung,
Sumatera Utara 20221
email: suprayt@gmail.com

Abstract
The purpose of this research is to know the differences of teaching style, abilities of crawl style, and flexibility on the
swimming style of butterfly. The factorial design of the method is 2 x 2 x 2 and with Tuckey test. The results of this
research is: 1) There is a difference between inclusion and reciprocal teaching style, 2) There is an interaction between
teaching style, ability of crawl style and flexibility, 3) There is a difference between teaching style and reciprocal
inclusion for students who have a high freestyle swimming skills and high flexibility, 4 ) There is a difference between
teaching style and reciprocal inclusion for students who have low swimming ability of crawl style and high flexibility,
5) There is a difference between teaching style and reciprocal inclusion for students who have a good swimming
ability of crawl style and low flexibility,6) There are no differences between inclusion and reciprocal teaching style
for students who have a good swimming ability of crawl style and low flexibility.
Keywords: Teaching style, Crawl style, Flexibility, Swimming style of butterfly

Abstrak
Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran tentang perbedaan gaya mengajar, keterampilan renang gaya
bebas dan kelentukan terhadap keterampilan renang gaya kupu-kupu. Metode eksperimen dengan desain Faktorial
2 x 2 x 2 dan uji lanjut dengan uji tuckey. Hasil penelitian; 1) Terdapat perbedaan antara gaya mengajar inklusi
dan resiprokal, 2) Terdapat interaksi antara gaya mengajar, keterampilan renang gaya bebas dan kelentukan, 3)
Terdapat perbedaan antara gaya mengajar inklusi dan resiprokal bagi mahasiswa yang memiliki keterampilan renang
gaya bebas tinggi dan kelentukan tinggi, 4) Terdapat perbedaan antara gaya mengajar inklusi dan resiprokal bagi
mahasiswa yang memiliki keterampilan renang gaya bebas rendah dan kelentukan tinggi, 5) Terdapat perbedaan
antara gaya mengajar inklusi dan resiprokal bagi mahasiswa yang memiliki keterampilan renang gaya bebas tinggi
dan kelentukan rendah, 6) Tidak terdapat perbedaan antara gaya mengajar inklusi dan resiprokal bagi mahasiswa
yang memiliki keterampilan renang gaya bebas rendah dan kelentukan rendah.
Kata Kunci: Gaya Mengajar, Renang Gaya Bebas, Kelentukan, Renang Gaya Kupu-kupu

PENDAHULUAN sangat komplek, maka dalam pembelajaran renang


Pelaksanaan pengajaran renang mengalami perlu diperhatikan penggunaan pendekatan atau
perubahan dari satu masa ke masa berikutnya. metode pembelajaran yang tepat. Metode atau gaya
Bentuk materi berkembang dengan tujuan agar mengajar yang tepat ini harus disesuaikan dengan
bentuk-bentuk gerakan dan bentuk gaya yang karakteristik pembelajaran yang selalu diupayakan
dipelajari dapat berhasil dengan baik. Bentuk gerakan dan dirancang dengan baik.
renang terdiri dari gerakan tungkai, gerakan lengan, Keterampilan renang sangat dibutuhkan bagi
gerakan mengambil nafas, dan gerakan keseluruhan alumni Prodi PJS, selain untuk mengajar di sekolah
(Ernest W. Maglischo, 2003: 95). Perbedaan dari baik juga sebagai nilai plus yang dapat di jadikan
masing-masing gaya renangan terletak pada teknik modal untuk membuka sebuah industri olahraga
gerakannya. Oleh karena unsur gerak dalam renang di bidang akuatik. Matakuliah renang mencakup

32 JPJI, Volume 10, Nomor 2, November 2014


Pengaruh Gaya Mengajar, Renang Gaya Bebas dan
Kelentukan Terhadap Renang Gaya Kupu-kupu

pembahasan mengenai; 1). Pengenalan air dari masih rendahnya kunjungan mahasiswa ke
(breathing) 2). Meluncur (froant float) 3). Mengapung kolam renang FIK Unimed untuk menambah latihan
(floathing) 4). Gerakan tungkai (kicking action) 5). mandiri Kelima: kurangnya pemanfaatan IT sebagai
Gerakan lengan (arm action) 6). Gerakan mengambil penambahan wawasan keilmuan, hal ini dapat dilihat
nafas (breathing) 7). Koordinasi gerakan tungkai, dari aktivitas mahasiswa di jejaring sosial (contoh:
lengan dan nafas (arm breath and kick coordination) facebook, twitter) yang belum banyak menyentuh
8). Start 9). Pembalikan 10). Menyentuh finish 11). ranah diskusi.
Injak-injak air (water trappen) 12). Loncat Indah dan Pencapaian tujuan pembelajaran tidak dapat
13). Peraturan pertandingan dan sistem organisasi terlepas dari faktor diri mahasiswa sendiri, dosen,
pertandingan (M. Murni, 2003: 10). sarana dan prasarana serta lingkungannya, termasuk
Berdasarkan hasil survey awal dan yang didukung diantaranya mengenai gaya seorang dosen dalam
oleh dosen pengampu matakuliah renang lainnya menyampaikan materi pelajaran. Memahami
dari tahun 2004 - 2010, terdapat beberapa temuan berbagai macam gaya mengajar menjadi satu
yang menjadi fokus perhatian peneliti sehubungan kebutuhan seorang dosen untuk (a). menghadapi
dengan pelaksanaan perkuliahan renang di Prodi jumlah mahasiswa dan kondisi yang berbeda-beda,
PJS. Temuan tersebut adalah kesulitan mahasiswa (b). tujuan pembelajaran yang mencakup ketiga
dalam mempelajari renang gaya kupu-kupu. ranah kognitif, afektif dan psikomotor, dan (c). Pokok
Kesulitan tersebut dapat dilihat dari proses belajar masalah dan konteks yang pada waktu memberikan
dari mahasiswa yang terlihat berat dan dari komentar tugas pada suatu pendekatan yang spesifik (M
mereka selama belajar renang gaya kupu-kupu. Mosston and Ashwort S, 1981: 249). Dalam proses
Komentar-komentar mahasiswa Prodi PJS tentang belajar, siswa/ mahasiswa belajar dengan cara yang
belajar renang gaya kupu-kupu adalah gerakan berbeda, berasal dari latar belakang budaya yang
yang sulit, memerlukan tenaga yang lebih besar, berbeda serta perbedaan tingkatan dan pengalaman
membutuhkan kelentukan yang tinggi dan cepat geraknya. Pencapaian tujuan pembelajaran yang
capek. mencakup ranah psikomotor, kognitif dan afektif
Berdasarkan dari analisis kesulitan belajar renang dapat tercapai dalam pendidikan jasmani dan
gaya kupu-kupu tersebut, peneliti menemukan perbedaan dalam gaya mengajar dapat membantu
kendala dalam belajar renang gaya kupu-kupu dari sisi memudahkan pencapaian tujuan ketiga domain (M
mahasiswa berdasar informasi dari dosen pengampu Mosston and Ashwort S, 2008: 449).
mata kuliah renang yaitu: Pertama, rendahnya Peran dosen dalam proses pembelajaran
apresiasi mahasiswa terhadap materi renang gaya renang di antaranya adalah menentukan dan
kupu-kupu yang ditandai dengan menunjukkan memilih gaya pembelajaran yang tepat dan efektif
sikap bosan dan malas melakukan pengulangan- agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami
pengulangan (drill) dengan alasan capek. Kedua: materi pembelajaran yang disajikan sesuai dengan
rendahnya penguasaan renang gaya bebas sebagai tujuan yang diharapkan. Kemampuan dosen/ guru
teknik gaya renangan yang paling dasar, Ketiga: memilih dan menyajikan materi pembelajaran
mahasiswa kurang berminat untuk menambah ditentukan oleh kemampuan dan pengalamannya
wawasan dan pengetahuan tentang olahraga dalam pembelajaran (M Mosston and Ashwort S,
(khususnya renang) dan mengikuti perkembangan 2008: 19). Sehubungan dengan itu, maka untuk
olahraga di media masa, hal ini di tunjukkan dengan melakukan proses pembelajaran renang, dipilih gaya
rendahnya kunjungan ke perpustakaan fakultas pembelajaran yang tepat dan mudah diterapkan
maupun universitas, Keempat: masih rendahnya kepada mahasiswa, sehingga berbagai gerak dasar
mahasiswa yang memiliki kemauan untuk pengayaan dan koordinasi gerakan dapat dikuasai dengan baik
diri atau belajar di luar jam perkuliahan dengan belajar dan benar.
renang secara mandiri padahal sarana dan prasarana Hasil dari pengamatan peneliti yang didukung
kolam renang sangat mendukung, hal ini dapat dilihat oleh masukan dosen pengampu matakuliah renang

JPJI, Volume 10, Nomor 2, November 2014 33


Suprayitno

lainnya, bahwa mengajar mahasiswa di setiap renang gaya kupu-kupu memiliki banyak kesamaan
daerah pasti memiliki perbedaan dengan mengajar dengan renang gaya bebas (front crawll stroke) salah
mahasiswa di daerah lain. Dengan memperhatikan satunya adalah pola gerakan lengan yang memiliki
karakter yang dimiliki mahasiswanya, dosen pola huruf ”S” (Ernest W. Maglischo, 2003: 147).
pengampu di Prodi PJS tersebut lebih banyak Pembelajaran renang gaya kupu-kupu dalam suatu
menerapkan/ menggunakan gaya mengajar komando kelas, siswa diharapkan telah menguasai renang
(konvensional) (M Mosston and Ashwort S, 2008: 20) gaya bebas (front crawll stroke) akan memberikan
dengan alasan lebih mudah diterapkan, keselamatan, tantangan dan peluang positif lebih lanjut mengarah
keseragaman, efektif dan efisiensi waktu dan ke pengembangan diri perenang untuk menguasai
tercapainya tujuan pembelajaran matakuliah renang. tiga gaya renang lainnya (all-round swimmer) dan
Padahal masih banyak lagi gaya mengajar yang akan memberikan dukungan pada sekolah renang
dapat digunakan dan lebih memiliki manfaat yang dan perkumpulan renang (Geoffrey Corlett, 1972:
lebih baik jika dibandingkan dengan gaya mengajar 155).
komando tersebut. Di dalam gaya mengajar Pada awal pembelajaran renang gaya kupu-
komando tersebut banyak kreativitas mahasiswa kupu terlihat kemampuan renang gaya bebas
yang dipangkas dan kurang memperhatikan potensi mahasiswa dan tingkat kelentukan berbeda-beda.
setiap mahasiswa. Perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan
Dari kesebelas gaya mengajar yang ada tidak latar belakang aktivitas gerak, kehidupan sosial dan
ada yang paling baik, melainkan ketepatan atau hereditas (genetik). Padahal dalam pembelajaran
kecocokan dalam penggunaannya yang terpenting, renang gaya kupu-kupu, keterampilan renang gaya
makin tepat penerapan suatu gaya mengajar yang bebas dan kelentukan badan sangat dibutuhkan
digunakan dalam proses belajar mengajar, akan (Geoffrey Corlett, 1972: 154). Perbedan tersebut
semakin efektif terhadap tujuan yang ingin dicapai. harus mendapatkan perhatian dari dosen selaku
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut perlu di pengampu matakuliah renang, karena mahasiswa
perhatikan oleh dosen tentang pemilihan gaya yang memiliki penguasaan renang gaya bebas dan
mengajar agar proses pembelajaran renang gaya kelentukan yang rendah cenderung merasa rendah
kupu-kupu lebih baik (M Mosston and Ashwort S, diri dan mudah menyerah menghadapi kesulitan
2008: 10). belajar renang gaya kupu-kupu. Berdasarkan hal
Efisiensi dan efektivitas pembelajaran renang tersebut perlunya penerapan gaya mengajar yang
gaya kupu-kupu juga terkait dengan masalah efektif dan efisien agar keterampilan renang gaya
penguasaan renang dasar (renang gaya bebas) kupu-kupu para mahasiswa dapat dicapai dengan
dan kondisi fisik mahasiswa (terutama tingkat baik.
kelentukannya). Renang gaya kupu-kupu merupakan Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
gaya renang yang paling sulit dipelajari (Ernest W. gambaran tentang perbedaan pengaruh variabel
Maglischo, 2003: 178). Gaya ini memiliki karakter bebas terhadap variabel terikat. Terdapat tiga variabel
gerakan secara fisik paling menuntut empat aspek; bebas dalam penelitian ini, yaitu gaya mengajar,
seperti kecepatan memukul dan memerlukan keterampilan renang gaya bebas dan kelentukan.
kekuatan tubuh bagian atas dengan baik, kelentukan Sebagai variabel terikat adalah keterampilan renang
bagian bahu, kelentukan panggul, kelentukan pada gaya kupu-kupu (dolphin) mahasiswa Program Studi
pergelangan kaki, koordinasi dan daya tahan. Corlett PJS (Pendidikan Jasmani Sekolah pada Jurusan
berpendapat bahwa dasarnya gerakan otot (muscle PJKR FIK Universitas Negeri Medan.
action) renang gaya kupu-kupu sama dengan
gerakan renang gaya bebas kecuali gerakan lengan METODE PENELITIAN
dan tungkai pada renang gaya kupu-kupu dilakukan Metode yang digunakan dalam penelitian ini
secara berbarengan (simultaneouslyi) (Geoffrey adalah metode eksperimen dengan desain Faktorial
Corlett, 1972: 161). Jika dilihat dari samping gerakan 2 x 2 x 2. Penentuan desain merujuk pada pendapat

34 JPJI, Volume 10, Nomor 2, November 2014


Pengaruh Gaya Mengajar, Renang Gaya Bebas dan
Kelentukan Terhadap Renang Gaya Kupu-kupu

Sudjana (Sudjana, 1994: 109 – 124), yaitu unit-unit yang sudah disiapkan peneliti serta teruji validitas
eksperimen dikelompokkan dalam sel sedemikian dan reliabilitasnya. Penilaian dilakukan oleh tiga juri
rupa sehingga unit-unit eksperimen di dalam sel terhadap keterampilan renang gaya kupu-kupu yang
relatif homogen dan banyak unit eksperimen di sebelumnya sudah diberikan materi renang gaya
dalam sel sama dengan banyak perlakuan yang kupu-kupu baik yang menggunakan gaya mengajar
sedang diteliti. Perlakuan dilakukan kepada unit-unit inklusi maupun yang menggunakan gaya mengajar
eksperimen didalam setiap sel. resiprokal.
Sesuai dengan rancangan penelitian, terdapat Sebelum melakukan tes, terlebih dahulu orang
tiga macam data yang harus dikumpulkan: (1) coba (mahasiswa) diberi kesempatan untuk
data tentang keterampilan renang gaya kupu- melakukan pemanasan. Pelaksanaan tes hanya
kupu, (2). data keterampilan renang gaya bebas diberi satu kali kesempatan berenang gaya kupu-
dan (3). data kelentukan. Untuk memperoleh kupu dengan jarak 25 m dan langsung dilakukan
tentang data keterampilan renang gaya kupu- penjurian oleh tiga orang juri dan pengambilan
kupu, keterampilan renang gaya bebas maupun waktu oleh timer. Hasil penjurian ketiga juri tersebut
data tentang kelentukan menggunakan tes dan kemudian diambil rata-rata untuk mencari skor
pengukuran. Untuk mengukur keterampilan renang proses sebagai data tes dengan cara menjumlahkan
gaya kupu-kupu dan keterampilan renang gaya hasil ketiga juri kemudian dibagi tiga. Dari hasil
bebas, dengan instrumen yang dibuat peneliti, keterampilan proses di jumlahkan dengan waktu
sedangkan untuk kelentukan peneliti menggunakan yang di dapat dengan cara di t-skor terlebih dahulu,
instrumen tes trunk extension. setelah itu di jumlahkan dan diperoleh data tes
Analisis data di dalam penelitian ini digunakan akhir dari perlakuan, sehingga merupakan hasil
teknik analisis varians (anava) dua jalur dengan dari penggunaan gaya mengajar inklusi dan gaya
desain faktorial 2 x 2 x 2 pada taraf signifikan mengajar resiprokal.
α = 0,05. Sebelum melakukan analisa varian,
sebagai syarat memenuhi persyaratan analisis data Tabel 1. Rangkuman hasil penelitian

terlebih dahulu dilakukan uji normalitas sampel


dengan Liliefors, sedangkan untuk mencari tingkat
homogenitas varians populasi dengan menggunkan
uji Barlett. Selanjutnya, jika terdapat interaksi (hasil
dari perhitungan anava) dilanjutkan dengan uji
Tuckey yang bertujuan untuk mengetahui tingkat P1 = Kelompok keterampilan renang gaya bebas tinggi
dan kelentukan tinggi dengan gaya mengajar inklusi
signifikansi F hitung dengan taraf signifikansi α =
P2 = Kelompok keterampilan renang gaya bebas tinggi
0,05. dan kelentukan tinggi dengan gaya mengajar
resiprokal
HASIL PENELITIAN P3 = Kelompok keterampilan renang gaya bebas rendah
dan kelentukan tinggi dengan gaya mengajar inklusi
Penelitian ini dilaksanakan di Kolam Renang
P4 = Kelompok keterampilan renang gaya bebas rendah
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri dan kelentukan tinggi dengan gaya mengajar
Medan Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan, Provinsi resiprokal
Sumatera Utara tahun 2012. Pelaksanaan penelitian P5 = Kelompok keterampilan renang gaya bebas tinggi
selama 8 minggu, pada bulan Juni – Juli 2012. dan kelentukan rendah dengan gaya mengajar
Jumlah sampel yang diberikan perlakuan adalah 64 inklusi
P6 = Kelompok keterampilan renang gaya bebas tinggi
orang. Data hasil keterampilan renang gaya kupu-
dan kelentukan rendah dengan gaya mengajar
kupu yang dipergunakan dalam analisis berupa
resiprokal
data dari hasil penilaian proses keterampilan renang P7 = Kelompok keterampilan renang gaya bebas rendah
gaya kupu-kupu dan waktu tempuh dengan jarak dan kelentukan rendah dengan gaya mengajar
25 m dengan menggunakan instrumen penilaian inklusi

JPJI, Volume 10, Nomor 2, November 2014 35


Suprayitno

P8 = Kelompok keterampilan renang gaya bebas rendah dengan menggunakan uji tuckey dimaksudkan
dan kelentukan rendah dengan gaya mengajar untuk mengetahui tentang: (1) perbedaan hasil
resiprokal
keterampilan renang gaya kupu-kupu antara gaya
mengajar inklusi dengan gaya mengajar resiprokal
1. Terdapat perbedaan keterampilan renang gaya bagi kelompok yang memiliki keterampilan renang
kupu-kupu antara gaya mengajar inklusi dan gaya gaya bebas tinggi dan kelentukan tinggi; (2)
mengajar resiprokal perbedaan hasil keterampilan renang gaya kupu-
Berdasarkan hasil analisis varian (ANAVA) pada kupu antara gaya mengajar inklusi dengan gaya
taraf signifikan α = 0,05, didapat Fo = 22,692 dan Ft mengajar resiprokal bagi kelompok yang memiliki
= 3,99. Dengan demikian Fo > Ft atau dalam hasil keterampilan renang gaya bebas rendah dan
perhitungan dengan program SPSS 20 menunjukkan kelentukan tinggi; (3) perbedaan hasil keterampilan
sig. 0,000 hal ini lebih kecil dari taraf signifikansi renang gaya kupu-kupu antara gaya mengajar inklusi
yang α = 0,05, sehingga ada alasan untuk menolak dengan gaya mengajar resiprokal bagi kelompok
Ho, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, yang memiliki keterampilan renang gaya bebas
terdapat perbedaan yang nyata antara gaya tinggi dan kelentukan rendah; (4) perbedaan hasil
mengajar inklusi dengan gaya mengajar resiprokal keterampilan renang gaya kupu-kupu antara gaya
terhadap hasil keterampilan renang kupu-kupu. mengajar inklusi dengan gaya mengajar resiprokal
Hasil keterampilan renang gaya bebas setelah bagi kelompok yang memiliki keterampilan renang
diajar dengan menggunakan gaya mengajar inklusi gaya bebas rendah dan kelentukan rendah.
( X = 52,79; SD = 8,42) lebih baik dari pada gaya
mengajar resiprokal ( X = 47,21; SD = 9,32). Ini 3. Terdapat perbedaan keterampilan renang gaya
berarti hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa kupu-kupu antara gaya mengajar inklusi dan gaya
secara keseluruhan hasil keterampilan renang gaya mengajar resiprokal terhadap bagi mahasiswa
kupu-kupu dengan menggunakan gaya mengajar yang memiliki keterampilan renang gaya bebas
inklusi lebih baik dibanding dengan menggunakan tinggi dan kelentukan tinggi
gaya mengajar resiprokal. Gaya mengajar inklusi memberikan pengaruh
yang lebih baik dibandingkan dengan gaya mengajar
2. Terdapat interaksi antara gaya mengajar, resiprokal terhadap hasil keterampilan renang
keterampilan renang gaya bebas dan kelentukan gaya kupu-kupu pada kelompok mahasiswa yang
terhadap keterampilan renang gaya kupu-kupu memiliki keterampilan renang gaya bebas tinggi
Berdasarkan hasil analisis varian tentang dan kelentukan tinggi. Hal ini terbukti berdasarkan
interaksi antara gaya mengajar, keterampilan hasil uji lanjut dalam analisis varian (ANAVA) dengan
renang gaya bebas dan kelentukan terhadap hasil menggunakan uji Tuckey
keterampilan renang gaya kupu-kupu terlihat pada Kelompok perlakuan yang memiliki keterampilan
tabel perhitungan anava di atas, bahwa harga renang gaya bebas tinggi dan kelentukan tinggi
hitung Fo interaksi (FABC) = 4,545 dan F tabel = 3,99 dengan gaya mengajar inklusi (P1) dibanding dengan
terlihat bahwa fungsi Fo > Ft, sehingga ada alasan kelompok perlakuan yang memiliki keterampilan
untuk menolak Ho. Kesimpulannya bahwa terdapat renang gaya bebas tinggi dan kelentukan tinggi
interaksi antara dua gaya mengajar, keterampilan dengan gaya mengajar resiprokal (P2), diperoleh
renang gaya bebas dan kelentukan terhadap Qo = 5,66 dan Qt = 2,36. Dengan demikian Qo > Qt,
keterampilan renang gaya kupu-kupu. Dengan kata berdasar data tersebut ada alasan untuk menolak
lain adanya kerjasama antara gaya mengajar (inklusi Ho, sehingga dapat ditafsirkan bahwa terdapat
dan resiprokal), keterampilan renang gaya bebas perbedaan hasil keterampilan renang gaya kupu-
dan kelentukan terhadap keterampilan renang gaya kupu antara gaya mengajar inklusi dengan gaya
kupu-kupu. mengajar resiprokal bagi kelompok yang memiliki
Dengan terujinya interaksi tersebut, maka keterampilan renang gaya bebas tinggi dan
selanjutnya perlu dilakukan uji lanjut. Uji lanjut kelentukan tinggi.

36 JPJI, Volume 10, Nomor 2, November 2014


Pengaruh Gaya Mengajar, Renang Gaya Bebas dan
Kelentukan Terhadap Renang Gaya Kupu-kupu

Berdasarkan hasil perhitungan, didapat nilai rata- dalam hasil keterampilan renang gaya kupu-kupu.
rata bahwa mahasiswa yang memiliki keterampilan Dengan demikian hipotesis penelitian dinyatakan
renang gaya bebas tinggi dan kelentukan tinggi bahwa pada kelompok mahasiswa yang memiliki
dengan menggunakan gaya mengajar inklusi ( X keterampilan renang gaya bebas rendah dan
= 60,92 ; SD = 31,78) lebih baik dari pada gaya kelentukan tinggi, gaya mengajar resiprokal lebih
mengajar resiprokal ( X = 51,54; SD = 6,56) dalam baik dibanding dengan gaya mengajar inklusi dalam
hasil keterampilan renang gaya kupu-kupu. Dengan hasil keterampilan renang gaya kupu-kupu terbukti.
demikian hipotesis penelitian dinyatakan bahwa pada
kelompok mahasiswa yang memiliki keterampilan 5. Terdapat perbedaan keterampilan renang gaya
renang gaya bebas tinggi dan kelentukan tinggi, kupu-kupu antara gaya mengajar inklusi dan
gaya mengajar inklusi lebih baik dibanding dengan gaya mengajar resiprokal bagi mahasiswa yang
gaya mengajar resiprokal dalam hasil keterampilan memiliki keterampilan renang gaya bebas tinggi
renang gaya kupu-kupu terbukti. dan kelentukan rendah
Gaya mengajar inklusi memberikan pengaruh
4. Terdapat perbedaan keterampilan renang gaya yang lebih baik dibandingkan dengan gaya mengajar
kupu-kupu antara gaya mengajar inklusi dan resiprokal terhadap hasil keterampilan renang
gaya mengajar resiprokal bagi mahasiswa yang gaya kupu-kupu pada kelompok mahasiswa yang
memiliki keterampilan renang gaya bebas rendah memiliki keterampilan renang gaya bebas tinggi
dan kelentukan tinggi dan kelentukan rendah. Hal ini terbukti berdasarkan
Gaya mengajar resiprokal memberikan pengaruh hasil uji lanjut dalam analisis varian (ANAVA) dengan
yang lebih baik dibandingkan dengan gaya mengajar menggunakan uji Tuckey.
inklusi terhadap hasil keterampilan renang gaya Kelompok perlakuan yang memiliki keterampilan
kupu-kupu pada kelompok mahasiswa yang renang gaya bebas tinggi dan kelentukan rendah
memiliki keterampilan renang gaya bebas rendah dengan gaya mengajar inklusi (P5) dibanding dengan
dan kelentukan tinggi. Hal ini terbukti berdasarkan kelompok perlakuan yang memiliki keterampilan
hasil uji lanjut dalam analisis varian (ANAVA) dengan renang gaya bebas tinggi dan kelentukan rendah
menggunakan uji Tuckey. Kelompok perlakuan yang dengan gaya mengajar resiprokal (P6), diperoleh Qo
memiliki keterampilan renang gaya bebas rendah dan = 12,34 dan Qt = 2,36. Dengan demikian Qo > Qt,
kelentukan tinggi dengan gaya mengajar inklusi gaya berdasar data tersebut ada alasan untuk menolak
(P3) dibanding dengan kelompok perlakuan yang Ho, sehingga dapat ditafsirkan bahwa terdapat
memiliki keterampilan renang gaya bebas rendah dan perbedaan hasil keterampilan renang gaya kupu-
kelentukan tinggi dengan gaya mengajar resiprokal kupu antara gaya mengajar inklusi dengan gaya
(P4), diperoleh Qo = 2,59 dan Qt = 2,36. Dengan mengajar resiprokal bagi kelompok yang memiliki
demikian Qo > Qt, berdasar data tersebut ada alasan keterampilan renang gaya bebas tinggi dan
untuk menolak Ho, sehingga dapat ditafsirkan bahwa kelentukan rendah.
terdapat perbedaan hasil keterampilan renang gaya Berdasarkan hasil perhitungan, didapat nilai rata-
kupu-kupu antara gaya mengajar inklusi dengan rata bahwa mahasiswa yang memiliki keterampilan
gaya mengajar resiprokal bagi kelompok yang renang gaya bebas tinggi dan kelentukan rendah
memiliki keterampilan renang gaya bebas rendah dengan menggunakan gaya mengajar inklusi (
dan kelentukan tinggi. X = 56,82 ; SD = 4,61) lebih baik dari pada gaya
Berdasarkan hasil perhitungan, didapat nilai rata- mengajar resiprokal ( X = 36,39; SD = 6,53) dalam
rata bahwa mahasiswa yang memiliki keterampilan hasil keterampilan renang gaya kupu-kupu. Dengan
renang gaya bebas rendah dan kelentukan tinggi demikian hipotesis penelitian dinyatakan bahwa pada
dengan menggunakan gaya mengajar resiprokal kelompok mahasiswa yang memiliki keterampilan
( X = 56,75; SD = 2,86) lebih baik dari pada renang gaya bebas tinggi dan kelentukan rendah,
gaya mengajar inklusi ( X = 52,45 ; SD = 4,61) gaya mengajar inklusi lebih baik dibanding dengan

JPJI, Volume 10, Nomor 2, November 2014 37


Suprayitno

gaya mengajar resiprokal dalam hasil keterampilan PEMBAHASAN


renang gaya kupu-kupu terbukti. Hasil penelitian relevan yang dilakukan oleh
Agung Sunarno pada penelitian hasil belajar lari
6. Tidak terdapat perbedaan keterampilan renang gawang dan Cucu Hidayat pada penelitian hasil
gaya kupu-kupu antara gaya mengajar inklusi belajar pendidikan jasmani menunjukkan bahwa gaya
dan gaya mengajar resiprokal bagi mahasiswa mengajar inklusi lebih efektif (baik) dibandingkan
yang memiliki keterampilan renang gaya bebas dengan gaya mengajar latihan. Hasil analisis data
rendah dan kelentukan rendah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan
Gaya mengajar resiprokal tidak memberikan anava faktorial dan dilanjutkan dengan uji tuckey
pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan gaya terhadap enam hipotesis penelitian yang diajukan,
mengajar inklusi terhadap hasil keterampilan renang ternyata lima hipotesis teruji kebenarannya dan satu
gaya kupu-kupu pada kelompok mahasiswa yang hipotesis tidak teruji kebenarannya secara signifikan.
memiliki keterampilan renang gaya bebas rendah dan Temuan-temuan penelitian merupakan hasil analisis
kelentukan rendah. Hal ini tidak terbukti berdasarkan data statistik yang memerlukan kajian lebih lanjut
hasil uji lanjut dalam analisis varian (ANAVA) dengan untuk dapat menjelaskan mengapa ada hipotesis
menggunakan uji Tuckey. yang diterima dan ada hipotesis yang tidak diterima.
Kelompok perlakuan yang memiliki keterampilan Hipotesis yang terbukti secara empirik signifikan
renang gaya bebas rendah dan kelentukan rendah sudah sesuai dengan kajian teori yang sudah ada.
dengan gaya mengajar inklusi gaya (P7) dibanding Sehingga yang perlu dibahas adalah kenapa ada
dengan kelompok perlakuan yang memiliki satu hipotesis yang tidak terbukti.
keterampilan renang gaya bebas rendah dan Pada hipotesis yang ke enam (6) Kelompok
kelentukan rendah dengan gaya mengajar resiprokal perlakuan yang memiliki keterampilan renang gaya
(P8), diperoleh Qo = 1,94 dan Qt = 2,36. Dengan bebas rendah dan kelentukan rendah dengan
demikian Qo < Qt, berdasar data tersebut tidak ada gaya mengajar inklusi dibanding dengan kelompok
alasan untuk menolak Ho, sehingga dapat ditafsirkan perlakuan yang memiliki keterampilan renang gaya
bahwa tidak terdapat perbedaan hasil keterampilan bebas rendah dan kelentukan rendah dengan gaya
renang gaya kupu-kupu antara gaya mengajar inklusi mengajar resiprokal tidak terbukti ada perbedaan
dengan gaya mengajar resiprokal bagi kelompok yang signifikan. Hal ini berarti bahwa gaya mengajar
yang memiliki keterampilan renang gaya bebas resiprokal ternyata tidak lebih baik jika dibandingkan
rendah dan kelentukan rendah. dengan menggunakan gaya mengajar inklusi dalam
Berdasarkan hasil perhitungan, didapat nilai rata- pencapaian pembelajaran keterampilan renang gaya
rata bahwa mahasiswa yang memiliki keterampilan kupu-kupu. Karena dengan kelebihan gaya mengajar
renang gaya bebas rendah dan kelentukan rendah resiprokal yang membantu terciptanya kerjasama
dengan menggunakan gaya mengajar resiprokal ( yang baik diantara mahasiswa, mengembangkan
X = 44,18; SD = 4,60) tidak lebih baik dari pada kesabaran dan toleransi, adanya timbal balik
gaya mengajar inklusi ( X = 40,96; SD = 3,83) dalam pemberian dan penerimaan unpan balik,
dalam hasil keterampilan renang gaya kupu-kupu. mengembangkan kemampuan memberikan umpan
Dengan demikian hipotesis penelitian dinyatakan balik secara akurat, perkembangan penghargaan
bahwa pada kelompok mahasiswa yang memiliki terhadap kejujuran dari pengamat, proses berjalan
keterampilan renang gaya bebas rendah dan secara kesinambungan berjalan terus dan melatih
kelentukan rendah, gaya mengajar resiprokal lebih mempelajari tugas seseorang akan mempercepat
baik dibanding dengan gaya mengajar inklusi dalam memberikan umpan balik kepada pasangannya.
hasil keterampilan renang gaya kupu-kupu tidak Dengan demikian mahasiswa lebih fokus,
terbukti. produktif dan tidak membuang-buang waktu untuk
menghubungkan gerakan setelah selesai latihan
bagian demi bagian.

38 JPJI, Volume 10, Nomor 2, November 2014


Pengaruh Gaya Mengajar, Renang Gaya Bebas dan
Kelentukan Terhadap Renang Gaya Kupu-kupu

Tetapi secara empirik, perbedaan rata-rata terhadap keterampilan renang gaya kupu-kupu bagi
kedua gaya mengajar tersebut tidak bermakna mahasiswa yang memiliki keterampilan renang gaya
(tidak signifikan), hal ini dapat disebabkan karena bebas tinggi dan kelentukan tinggi, hipotesis ke 4
tingkat penguasaan gaya bebas yang rendah dan Gaya mengajar resiprokal lebih baik daripada gaya
kelentukan yang rendah membuat terhambatnya mengajar inklusi terhadap keterampilan renang
pembelajaran renang gaya kupu-kupu. Meskipun gaya kupu-kupu bagi mahasiswa yang memiliki
kelemahan tersebut berusaha di minimalkan dengan keterampilan renang gaya bebas rendah dan
menggunakan kelebihan gaya mengajar resiprokal. kelentukan tinggi, Hipotesis ke 5 Gaya mengajar
Serta ketergantungan mahasiswa terhadap inklusi lebih baik daripada gaya mengajar resiprokal
kehadiran sosok dosen yang sedemikian besar terhadap keterampilan renang gaya kupu-kupu bagi
dalam pembelajaran mata kuliah renang, seolah- mahasiswa yang memiliki keterampilan renang gaya
olah merupakan sesuatu yang tidak tergantikan. bebas tinggi dan kelentukan rendah. Hipotesis yang
Hal ini mengakibatkan mahasiswa kurang memiliki tidak terbukti adalah hipotesis ke 6 Gaya mengajar
rasa percaya diri yang cukup dalam pengambilan resiprokal tidak lebih baik daripada gaya mengajar
keputusan untuk kemudian mempelajari materi inklusi terhadap keterampilan renang gaya kupu-
berikutnya yang tentu akan membutuhukan alokasi kupu bagi mahasiswa yang memiliki keterampilan
waktu dan pengulangan lebih banyak. Keterkaitan renang gaya rendah dan kelentukan rendah.
dengan hasil penelitian yang relevan menunjukkan
bahwa gaya mengajar inklusi memberikan hasil yang DAFTAR PUSTAKA
lebih baik dalam proses pembelajaran khususnya Anderson, L.W. et al., A Taxonomy for learning,
tentang belajar gerak (olahraga) teaching and assessing: A Revision of Bloom’s
Dalam penelitian ini telah diupayakan secara taxonomy of educational objectives. New York:
maksimal sesuai dengan kemampuan dari penulis, Longman, 2001.
namun dalam penelitian masih terdapat beberapa Arends, Richard l., Learning to Teach: Belajar untuk
keterbatasan, keterbatasan tersebut antara lain; Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2008.
1) populasi terbatas, 2) sampelnya adalah berasal Corlett, Geoffrey., Swimming Teaching (Theory and
dari mahasiswa FIK Unimed yang masih aktif kuliah, Practice). London: Kaye & Ward., 1972.
baik matakuliah teori maupun matakuliah praktek, Djaali. Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi.
sehingga aktivitas fisik tidak dapat dikontrol, 3) masih Jakarta: Program Pascasarjana UNJ, 2012.
terdapat orang sampel yang tidak serius, 4) sampel Maglischo Ernest W., Swimming Fastest. USA:
putra, 5) adanya faktor-faktor psikologis yang diduga Human Kinetics, 2003.
ikut mempengaruhi hasil, 6) adanya faktor fisik lain Mosston, Muska., Teaching Physical Education (2nd
yang diduga tidak dapat dikontrol. ed). Columbus, OH: Merrill,1981.
Mosston, Muska and Ashwort., S., Teaching Physical
KESIMPULAN Education ,(4th ed), New New York: Mac Millan
College Publishing Inc., 1994.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
Mosston, Muska and Ashwort., S., Teaching Physical
ada 5 hipotesis yang terbukti dan ada 1 hipotesis
Education (Fisrt Online Edition), webmaster@
yang tidak terbukti secara empirik. Hipotesis yang spectrumofteachingstyle.org., 2008.
terbukti adalah hipotesis ke 1 Secara keseluruhan
Murni, Muhammad., Renang: Departemen Pandidikan
gaya mengajar inklusi lebih baik daripada gaya dan Kebudayaan; Direktorat Jenderal Pendidikan
mengajar resiprokal terhadap keterampilan renang Dasar dan Menengah, Jakarta: 1999
gaya kupu-kupu, hipotesis ke 2 Terdapat interaksi
Sudjana., Desain dan Analisis Eksperimen, Bandung:
antara gaya mengajar, keterampilan renang gaya Tarsito, 1994.
bebas dan kelentukan terhadap keterampilan renang
___________, FINA Hand Book 2005-2009. FINA:
gaya kupu-kupu, hipotesis ke 3 Gaya mengajar Astral Pool, 2005.
inklusi lebih baik daripada gaya mengajar resiprokal

JPJI, Volume 10, Nomor 2, November 2014 39

You might also like