You are on page 1of 9

PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET


I Made Yoga Setiawan
PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah
Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja-Bali Tlp. (0362) 32559
e-mail: owga_gex@yahoo.co.id

Abstract: This research was aimed for improving activity and learning result of
basketball’s passing technique (chest pass and bounce pass) through cooperative
learning type NHT upon VIIB students of SMP Negeri 1 Kerambitan in academic
year 2012/2013. This research could be categorized as Classroom Action Research
(CAR) which was conducted in two cycles consists of plan, implementation,
observation, and reflection. The subject of this research was 30 students of VIIB
students of SMP Negeri 1 Kerambitan divided into 10 male and 20 female students.
The result of classical basketball passing exercise pre-observation showed 5.03
(active enough). After given treatment in cycle I, the exercise activity improved
into 7.32 (active) and even more improved into 8.36 (active) in the cycle II. The
result of data analysis of chest pass and bounce pass exercise using classical way
was 16.67%, and after given treatment in cycle I improved until 71.43% and
improved 20% into 92.86% in the cycle II.It can be concluded that the activity and
learning result of basketball’s passing technique (chest pass and bounce pass) were
improved through the implementation of cooperative learning type NHT upon VIIB
students of SMP Negeri1 Kerambitan in academic year 2012/2013.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik
passing (chest pass dan bounce pass) bola basket melalui Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 1
Kerambitan tahun pelajaran 2012/2013.Penelitian ini tergolong penelitian tindakan
kelas. Dilaksanakan sebanyak dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subyek penelitian
adalah siswa kelas VIIB SMP Negeri 1 Kerambitan berjumlah 30 siswa yang terdiri
dari 10 orang siswa putra dan 20 orang siswa putri. Hasil analisis data observasi
awal aktivitas belajar passing bola basket secara klasikal sebesar 5,03 (cukup aktif),
meningkat menjadi 7,32 (aktif) pada siklus I dan meningkat menjadi 8,36 (aktif)
pada siklus II. Analisis data hasil belajar passing bola basket pada observasi awal
secara klasikal sebesar 16,67% setelah diberi tindakan pada siklus I hasil belajar
meningkat menjadi 71,43% dan meningkat menjadi 92,86% pada siklus II. Dapat
disimpulkan bahwa, aktivitas dan hasil belajar teknik passing(chest pass dan
bounce pass) bola basket meningkat melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 1 Kerambitan tahun
pelajaran 2012/2013.

Kata-kata kunci: Model kooperatif NHT, aktivitas, hasil belajar, passing bola
basket

1
Penjasorkes adalah suatu proses pembelajaran berdasarkan skenario
pembelajaran yang didesain untuk belajar yang tertuang dalam rencana
meningkatkan kebugaran jasmani, pelaksanaan pembelajaran
mengembangkan keterampilan Berdasarkan hasil observasi awal
motorik, pengetahuan, dan perilaku yang peneliti lakukan di kelas VIIB
hidup aktif dan sikap sportif melalui SMP Negeri 1 Kerambitan pada
kegiatan jasmani (Depdiknas, 2003: 2). tanggal 6-13 Agustus 2012 dengan
Penjasorkes sebagai mata pelajaran materi passing (chest pass dan bounce
yang menitik beratkan pada ranah pass) bola basket, mengenai proses
psikomotor tetapi juga tidak pembelajaran Penjasorkes dengan
mengabaikan ranah kognitif maupun materi teknik passing (chest pass dan
afektif. bounce pass) bola basket pada siswa
Permasalahan yang sering terjadi kelas VIIB yang berjumlah 30 orang,
umumnya dalam pembelajaran bahwa hasil persentase dari aktivitas
penjasorkes antara lain proses belajar siswa dibagi menjadi 4 kategori
pembelajaran masih bersifat yaitu 12 orang (40%) siswa kurang
konvensional dan terpusat pada guru, aktif, 15 orang (50%) siswa yang
pengetahuan dianggap dapat cukup aktif, dan 3 orang (10%) siswa
dipindahkan secara utuh dari pikiran yang memiliki aktivitas aktif dan siswa
guru ke pikiran siswa. Selain itu proses yang sangat aktif tidak ada. jadi dapat
pembelajaran masih bersifat disimpulkan bahwa siswa yang tidak
konvensional yakni lebih banyak bermasalah sebanyak 3 orang (10%)
menggunakan metode ceramah dan dan yang bermasalah adalah 27 orang
demonstrasi, sehingga dalam (90%) namun rata-rata secara klasikal
penerapannya untuk keadaan siswa 5,03 yang tergolong cukup aktif
yang heterogen, bakat berbeda, danbelum memenuhi kriteria
kemampuan berbeda, masih belum bisa ketuntasan aktivitas belajar
mencapai tujuan pembelajaran yang Jika dilihat dari ketuntasan Hasil
maksimal dan kenyataan yang sering belajar passing (chest pass dan bounce
terjadi dalam pembelajaran penjasorkes pass) bola basket pada siswa kelas
adalah masih banyaknya guru yang VIIB SMP Negeri 1 Kerambitan yaitu,
belum menjalankan proses siswa yang berada dalam kategori

2
sangat baik tidak ada, kategori baik 5 masing regu terdiri dari lima orang
orang (16,67%), tidak ada siswa yang pemain yang saling bertanding
berada dalam kategori cukup baik, mencetak poin dengan memasukkan
kategori kurang 19 orang (63,33%), bola ke dalam keranjang lawan.
dan kategori sangat kurang 6 orang Olahraga Bola basket ditemukan
(20%) dan diperoleh rata-rata hasil pertama kali oleh Dr. James Naismith
belajar teknik passing (chest pass dan pada tahun 1891 di Springfield,
bounce pass) bola basket sebesar Massachutets. Beliau seorang pastor
60,64% yang tergolong kategori kurang asal Kanada yang mengajar di sebuah
dan belum memenuhi kriteria fakultas untuk para mahasiswa
ketuntasan minimal (KKM) 73%. profesional di Young Mans Christian
Mengacu pada data hasil observasi Association (YMCA), sebuah wadah
awal baik dalam aktivitas dan hasil pemuda umat Kristen di Sringfield,
belajar siswa di atas, maka peran Massachusetts, harus membuat suatu
seorang guru sangatlah penting di permainan di ruang tertutup untuk
dalam menerapkan model mengisi waktu para siswa pada masa
pembelajaran yang tepat, sehingga liburan musim dingin di New England
mampu memacu siswa berperan aktif (Inggris).
terhadap materi yang diberikan Pertandingan resmi bola basket yang
khususnya pelajaran teknik passing pertama, diselenggarakan pada tanggal
(chest pass dan bounce pass) bola 20 Januari 1892, di tempat kerja Dr.
basket. Oleh karena itu, peneliti James Naismith.“Basket Ball” (sebutan
mencoba memberikan salah satu olahraga ini dalam bahasa inggris),
alternatif pemecahan masalah yaitu adalah sebutan yang digagas oleh salah
dengan penerapan model pembelajaran seorang muridnya (Swadesi,
kooperatif tipe NHT supaya siswa lebih 2007: 6).
aktif mengikuti pelajaran penjasorkes. Berdasarkan hasil observasi awal
Permainan bola basket merupakan yang peneliti lakukan, terdapat
salah satu jenis permainan bola besar. beberapa permasalahan yang perlu
Permainan bola basket adalah suatu mendapatkan perbaikan dalam
permainan yang dimainkan oleh dua pembelajaran passing (chest pass dan
regu putra atau putri yang masing- bounce pass) bola basket. Maka dari itu

3
peneliti mencari solusi dalam METODE PENELITIAN
memecahkan masalah tersebut dengan Jenis penelitian yang digunakan
menggunakan model pembelajaran adalah penelitian tindakan kelas (PTK)
yang lain, di mana model pembelajaran atau sering disebut classroom action
kooperatif tipe Numbered Head research. Penelitian tindakan kelas
Together (NHT) tersebut tentunya merupakan suatu bentuk penelitian
lebih bersifat inovatif, sehingga yang bersifat reflektif dengan
nantinya siswa diharapkan menjadi melakukan tindakan-tindakan tertentu
semakin aktif dalam mengikuti agar dapat memperbaiki dan
kegiatan pembelajaran meningkatkan praktek-praktek
Numbered Head Together (NHT) pembelajaran di kelas secara lebih
atau penomoran berpikir bersama professional (Kanca, 2010:108). Pada
adalah merupakan jenis pembelajaran penelitian tindakan kelas ini dirancang
kooperatif yang dirancang untuk dengan menggunakan 2 siklus yang
mempengaruhi pola interaksi siswa dan terdiri dari tahap perencanaan, tahap
sebagai altenatif terhadap struktur kelas pelaksanaan, tahap observasi dan tahap
tradisional. Numbered Head Together refleksi.
(NHT) pertama kali dikembangkan Penelitian ini dilaksanakan pada
oleh Spenser Kagen (dalam Trianto, siswa kelas VIIB SMP Negeri 1
2007:62) untuk melibatkan lebih Kerambitan Tahun Pelajaran
banyak siswa dalam menelaah materi 2012/2013. Dalam pembelajaran
yang tercakup dalam suatu pelajaran passing (chest pass dan bounce pass)
dan mengecek pemahaman mereka bola basket di lapangan SMP Negeri 1
terhadap isi pelajaran tersebut. Kerambitan. Subyek penelitian yang
penelitian ini bertujuan untuk dilaksanakan pada siswa kelas VIIB
meningkatkan aktivitas dan hasil SMP Negeri 1 Kerambitan Tahun
belajar teknik passing (chest pass dan Pelajaran 2012/2013.Dengan jumlah
bounce pass) bola basket pada siswa siswa kelas VIIB SMP Negeri 1
kelas VII B SMP Negeri 1 Kerambitan Kerambitan berjumlah 30 siswa, terdiri
tahun pelajaran 2012/2013. dari 10 siswa putra dan 20 siswa putri.
Observasi aktivitas belajar diamati
secara langsung oleh 2 orang observer

4
(guru penjasorkes SMP Negeri 1 (13,33%), tidak ada siswa yang berada
Kerambitan) pada saat proses dalam kategori kurang aktif (0%), dan
pembelajaran berlangsung dan dalam katagori sangat kurang aktif 1
penilaian terhadap aspek psikomotor orang siswa (3,33%).
dilakukan sekali diakhir siklus pada Tabel 02. Data Hasil Belajar Teknik
Passing (chest pass dan
pertemuan kedua yaitu siklus I dan
bounce pass) Bola basket
siklus II oleh tiga orang evaluator, dua pada Siklus I
orang evaluator berasal dari guru
penjasorkes SMP Negeri 1 Kerambitan
Rentanga
dan satu orang evaluator berasal dari N Kategori dan Jumlah Prosentas n Tingkat
o rentangan nilai Siswa e Ketuntas
tenaga pengajar Fakultas Olahraga dan an
Sangat Baik 76,67%
1 4 13,33%
(85-100) Tuntas
Kesehatan Undiksha Singaraja. Dalam Baik
2 19 63,34%
(73-84)
analisis data pada penelitian yang Cukup 23,33%
3 6 20,00%
(65-72) Tidak
dilaksanakan adalah menggunakan Kurang - - Tuntas
4
(55-64)
analisis statistik deskriptif. Sangat Kurang 1 3,33%
5
(0-54)
Tabel 01. Data Aktivitas Belajar Jumlah 30 100%
Teknik Passing (chest
pass dan bounce pass)
Bola basket pada Siklus I
Hasil belajar passing (chest pass dan
bounce pass) bola basket pada siklus I,
Jumlah Persentase
No Kriteria
Siswa (%)
Kategori diperoleh data hasil belajar dengan
Sangat
1  >9 - -
Aktif kategori individu sebagai berikut, 4
2 7<  <9 25 83,34% Aktif
Cukup orang siswa (13,33%) sangat baik (A),
3 5<  <7 4 13,33%
Aktif
4 - -
Kurang 19 orang siswa(63,34%) baik (B), 6
3<  <5
Aktif
Sangat orang siswa (20,00%) cukup (C), tidak
5  <3 1 3,33 Kurang
Aktif ada siswa yang berada dalam kategori
Total 44 100%
kurang (D) (0%) dan 1 orang siswa
(3,33%) dalam kategori sangat kurang
Data aktivitas belajar pada siklus I (E).
yaitu sebagai berikut. tidak ada siswa
yang berada dalam kategori sangat
aktif (0%), aktif 25 orang siswa
(83,34%), cukup aktif 4 orang siswa

5
Tabel 03. Data Aktivitas Belajar Teknik Tabel 04. Data Hasil Belajar Teknik
Passing (chest pass dan Passing (chest pass dan
bounce pass) Bola basket bounce pass) Bola basket
pada Siklus II pada Siklus II

Jumlah Persentase Kategori dan Prosentase


No Kriteria Kategori Jumlah Prosent
Siswa (%)
No rentangan Tingkat
11 36,66% Sangat Siswa ase
1  >9 nilai Ketuntasan
Aktif
19 63,34% 23,33
2 7<  <9 Aktif Sangat Baik 7
1 %
0 0% (85-100) 96,67 %
Cukup
3 5<  <7 Tuntas
Aktif 73,34
0 0% 2 Baik 22
Kurang %
4 3<  <5 (73-84)
Aktif
0 0% Sangat Cukup 1 3,33%
5 Kurang 3
 <3 (65-72) 3,33%
Aktif
4 Kurang - -
30 100% Tidak
Total (55-64)
Sangat Tuntas
5 - -
Kurang
(0-54)
Jumlah 30 100%

Dari tabel 03. di atas dapat


dilihat bahwa siswa yang berada dalam
kategori sangat aktif 11 orang siswa Berdasarkan dari hasil penelitian
(36,34%), aktif 19 orang siswa tindakan kelas siklus II dengan materi
(63,34%), tidak ada siswa yang berada teknik passing (chest pass dan bounce
dalam kategori cukup aktif (0%), tidak pass) bola basket, diperoleh data hasil
ada siswa yang berada dalam kategori belajar individu sebagai berikut. 7
kurang aktif (0%), dan tidak ada siswa orang siswa (23,33%) sangat baik (A),
yang berada dalam kategori sangat 22 orang siswa (73,34%) baik (B), 1
kurang aktif (0%) orang siswa (3,33%) cukup (C), tidak
ada siswa yang berada dalam kategori
kurang (0%) (D),dan tidak ada siswa
yang berada dalam kategori sangat
kurang (0%) (E).

6
Pembahasan perbaikan pembelajaran sesuai dengan
Peningkatan yang terjadi pada kekurangan-kekurangan, hambatan dan
aktivitas belajar passing (chest pass kendala-kendala yang terjadi pada
dan bounce pass) bola basket, dimana setiap siklus sebelumnya.
rata-rata aktivitas belajar passing (chest Data peningkatan aktivitas dan
pass dan bounce pass) bola basket hasil belajar passing (chest pass dan
secara klasikal pada siklus I sebesar bounce pass) bola basketmerupakan
7,32 dan rata-rata aktivitas belajar bukti dari penerapan model
passing (chest pass dan bounce pass) pembelajaran kooperatif tipe NHT ini,
bola basket secara klasikal pada siklus siswa mendapat kesempatan yang luas
II sebesar 8,70 Peningkatan aktivitas untuk melatih keterampilan dan juga
passing (chest pass dan bounce pass) memberikan waktu yang luas untuk
bola basket dari siklus I ke siklus II belajar gerak baik secara individu
adalah sebesar 1.38. maupun secara kelompok, suasana
Peningkatan yang terjadi pada belajar siswa selama kegiatan
hasil belajar passing (chest pass dan pembelajaran nampak bebas, ceria,
bounce pass) bola basket, dimana bergairah, dan kondusif. Disamping itu
persentase rata-rata ketuntasan passing siswa dapat berinteraksi yang penuh
(chest pass dan bounce pass) bola dengan teman kelompoknya.Siswa
basket secara klasikal pada siklus I belajar dan beraktivitas sendiri untuk
sebesar 75,64% dan persentase memperoleh pengalaman, pengetahuan,
ketuntasan passing (chest pass dan pemahaman dan tingkah laku lainnya
bounce pass) bola basket secara serta mengembangkan keterampilannya
klasikal pada siklus II sebesar 81,50% yang bermakna.Sehingga dalam hal ini,
dan terjadi peningkatan persentase kegiatan atau aktivitas belajar siswa
ketuntasan hasil belajar passing (chest merupakan pondasi dan prinsip
pass dan bounce pass) bola basket dari fundamental untuk mencapai hasil
siklus I ke siklus II sebesar 5,86%. belajar yang lebih optimal.
Peningkatan ini tidak terlepas dari Peningkatan ini juga dikarenakan
penerapan model pembelajaran siswa belajar dan beraktivitas sendiri
kooperatif tipe NHT yang diterapkan untuk memperoleh pengalaman,
secara optimal dengan perbaikan- pengetahuan, pemahaman dan tingkah

7
laku lainnya serta mengembangkan atletik meningkat melalui penerapan
keterampilan yang bermakna dimana model pembelajaran kooperatif tipe
siswa sudah mulai sangat aktif dan NHT pada siswa kelas V SD Negeri 1
antusias selama proses pembelajaran, Tegallinggah tahun pelajaran
mampu bekerja sama dengan teman, 2011/2012
dan memahami materi pelajaran
SIMPULAN
dengan sangat baik khususnya materi
Berdasarkan hasil penelitian
passing (chest pass dan bounce pass)
dan analisis data, maka dapat
bola basket
disimpulkan Aktivitas belajar passing
Selain itu, pemilihan tentang
(chest pass dan bounce pass) bola
model pembelajaran kooperatif tipe
basket meningkat melalui penerapan
NHT ini juga dikuatkan oleh hasil
model pembelajaran kooperatif tipe
penelitian dari peneliti-peneliti
NHT pada siswa kelas VIIB SMP
sebelumnya, antara lain: (1) (Bawa,
Negeri 1 Kerambitan tahun pelajaran
Lanang 2012: 116) menemukan bahwa
2012/2013. Hal ini dapat dilihat dari
aktivitas dan hasil belajar teknik
persentase peningkatan keaktifan siswa
passing bola basket meningkat melalui
pada aktivitas belajar passing (chest
implementasi model pembelajaran
pass dan bounce pass) bola basket
kooperatif tipe NHT pada siswa kelas
secara klasikal ( X ) pada observasi
X 1 SMA Negeri 1 Sukasada tahun
awal ke siklus I, dan siklus I ke siklus
pelajaran 2011/2012 (2) (Sumberbawa,
II mengalami peningkatan sebanyak
Edi 2012: 103) menemukan bahwa
22 orang siswa (73,33%) dari 3 orang
aktivitas dan hasil belajar teknik
siswa (10%) pada observasi awal yang
berguling (ke depan dan ke belakang)
berada dalam kategori sangat kurang
senam lantai meningkat melalui
aktifmenjadi 25 orang siswa (83,33%)
implementasi model pembelajaran
pada siklus I yang berada dalam
kooperatif tipe NHT pada siswa kelas
kategori aktif dan mengalami
XI IA 1 SMA Negeri 1 Singaraja tahun
peningkatan sebanyak 5 orang siswa
pelajaran 2011/2012, (3) (Rupawan,
(16,67%) dari 25 orang siswa (83,33%)
I.N 2012: 105) menemukan bahwa
pada siklus I yang berada dalam
aktivitas dan hasil belajar lompat jauh
kategori aktif menjadi 30 orang siswa
(gaya jongkok dan menggantung)
(100%) pada siklus II yang berada

8
pada kategori aktif. Dan hasil belajar pelajaran 2011/2012. Skripsi
(tidak diterbitkan).UNDIKSHA
passing (chest pass dan bounce pass)
Singaraja
bola basket meningkat melalui
Departemen Pendidikan Nasional.
penerapan model pembelajaran 2003. Kurikulum Tingkat Satuan
kooperatif tipe NHT pada siswa kelas Pendidikan SMA. Jakarta :
Depdiknas.
VIIB SMP Negeri 1 Kerambitan tahun
Kanca, I.N. 2010. Metode Penelitian
pelajaran 2012/2013. Hal ini dapat
Pengajaran Pendidikan Jasmani
dilihat dari persentase peningkatan dan Olahraga. Edisi Revisi.
Singaraja : Universitas
ketuntasan siswa pada hasil belajar
Pendidikan Ganesha
passing (chest pass dan bounce pass)
Rupawan, I.N. 2012.Penerapan Model
bola basket secara klasikal( X ) pada Pembelajaran Kooperatif Tipe
NHT Untuk Meningkatkan
observasi awal ke siklus I, dan siklus I
Aktivitas dan Hasil Belajar
ke siklus II mengalami peningkatan Lompat Jauh (Gaya Jongkok dan
Menggantung) AtletikPada Siswa
sebanyak 18 orang siswa (60%) dari 5
Kelas V SD Negeri 1
orang siswa (16,67%) pada observasi Tegallinggah tahun pelajaran
2011/2012. Skripsi (tidak
awal yang berada dalam kategori
diterbitkan).UNDIKSHA
sangat kurang menjadi 24 orang siswa Singaraja.
(80%) pada siklus I yang berada dalam Sumberbawa, Edi. 2012. Implementasi
kategori cukup dan mengalami Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe NHT Untuk Meningkatkan
peningkatan sebanyak 6 orang siswa Aktivitas dan hasil Belajar
(20%) dari 23 orang siswa (71,43%) Teknik Dasar Berguling (Ke
Depan dan ke Belakang) Senam
pada siklus I yang berada dalam LantaiPada Siswa Kelas XI IA 1
kategori cukup menjadi 29 orang siswa SMA Negeri 1 Singaraja tahun
pelajaran 2011/2012. Skripsi
(92,86%) pada siklus II yang berada (tidak diterbitkan).UNDIKSHA
pada kategori sangat aktif. Singaraja.
Swadesi, Iwan. 2007. Permainan Bola
Basket.Singaraja.Undiksha
DAFTAR RUJUKAN
Singaraja
Bawa, Lanang. 2012. Implementasi Trianto. 2007. Model-Model
Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Inovatif
Tipe NHT Untuk Meningkatkan Berorientasi Konstruktivistik.
Aktivitas dan Hasil Belajar Jakarta: Prestasi Pustaka
Teknik Dasar Passing Bola
Basket Pada Siswa Kelas X 1
SMA Negeri 1 Sukasada tahun

You might also like