You are on page 1of 9

Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633

Vol. 7 No. 2, 2019 e-ISSN : 2548-7930

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN


WISATAWAN INDIA BERKUNJUNG KE BALI

Yohanes Sunu Dwi Aldrianto1, I Made Sendra2, I Putu Sudana3


1
Email : jojoyohan24@gmail.com
Program Studi Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana
2
Email : sendramade65@gmail.com
Program Studi Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana
3
Email : sudanaputu@yahoo.com
Program Studi Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana

Abstract: Bali has been known for its natural beauty, the friendliness of its residents, and the diversity
of its customs. Existing tourist attractions in Bali have a diversity of cultures in each region. The
existence of similarities cultural between India and Bali resulted Indian tourist visits Bali increase
rapidly from the previous year. The purpose of this research is to find out the factors that influence the
decision of Indian tourists to visit Bali. This research was dig by using 150 respondents, the sample in
this research used purposive sampling method. Data was collected through a questionnaire distributed to
Indian tourists who traveled to Bali, then analyzed by using factor analysis then the data processed by
the SPSS version 17.0 program. The result of this research revealed that pull factor formed by service
quality factors with eigen value 6.500, relaxation factor with eigen value 2.158, family factor with eigen
value 1.789, nature factor with eigen value 1.342 and push factor that formed by social interaction factor
with eigen value 1.116. Dominant factor that influencing the decision of Indian tourists to visit Bali is
VFR factor (Visiting Friends and relatives) with eigen value of 6,500.

Abstrak: Bali terkenal dengan keindahan alamnya, keramah tamahan penduduknya, adat
istiadatnya, atraksi wisata serta mempunyai keaneka ragaman kebudayaan di masing-masing
daerahnya. Adanya persamaan budaya antara India dengan Bali mengakibatkan kunjungan
wisatawan India ke Bali meningkat pesat dari tahun sebelumnya. Peneliatan ini bertujuan
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wisatawan India berkunjung ke Bali.
Penelitian ini dilakukan dengan melalukan survey terhadap 150 responden. Jumlah sampel dalam
penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Data dikumpulkan melalui
kuesioner yang disebarkan kepada wisatawan India yang melakukan kunjungan ke Bali. Analisis
data menggunakan analisis faktor. Data diolah dengan menggunakan program SPSS versi 17.0.
Dari hasil penelitian terungkap bahwa faktor penarik yang terbentuk, yaitu faktor kualitas
pelayanan dengan eigen value sebesar 6.500, faktor relaksasi eigen value sebesar 2.158, faktor
keluarga eigen value sebesar 1.789, faktor alam memiliki eigen value sebesar 1.342, dan faktor
pendorong yang terbentuk dari interaksi sosial memiliki eigen value sebesar 1.116. Faktor
dominan yang mempengaruhi keputusan wisatawan India berkunjung ke Bali adalah faktor
VFR (Visiting Friends and Relatives) dengan eigen value terbesar 6.500.

Keywords : factor analysis, tourist decision, indian tourist.

180
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633
Vol. 7 No. 2, 2019 e-ISSN : 2548-7930

PENDAHULUAN dari India. Ajaran Agama Hindu di Bali


Indonesia menetapkan Bali sebagai berakulturasi dengan kebudayaan masyarakat
destinasi pariwiasata yang merupakan daerah Bali sendiri, sehingga meskipun terkesan
pusat wisata yang terkenal dengan keaneka sama namun pada kenyataannya terdapat
ragamannya, tempat wisatanya dan keindahan perbedaan. Perbedaan itulah yang kemudian
alamnya, keramah tamahan penduduknya, adat dapat menjadi suatu daya tarik atau keunikan
istiadatnya, atraksi wisata serta mempunyai yang dapat menarik minat wisatawan asal
keaneka ragaman kebudayaan masing-masing India untuk berwisata ke Bali.
daerah yang ada di Bali. Keadaan ini membuka Penduduk di India tercatat mencapai
peluang bagi industri pariwisata, yang 1.368.737.513 jiwa dengan penetrasi
mengakibatkan kunjungan wisatawan pengguna internet sebesar 40,91% dari total
mancanegara ke Bali dari tahun 2013 sampai penduduk di India. Peningkatan kunjungan
tahun 2018 meningkat menjadi 769.802 orang. wisman India ke Bali didukung oleh
Diketahui bahwa jumlah kunjungan wisatawan perkembangan teknologi digital, seperti
ke Bali dalam kurun waktu 2013 – 2018 selalu internet memudahkan wisatawan untuk
mengalami peningkatan yang cukup signifikan mendapatkan informasi tentang daerah tujuan
padatahun 2017 dengan rata-rata peningkatan wisata ditambah lagi dengan adanya beberapa
wisatawan sebesar 23,14% dan total rata-rata penerbangan langsung dari India ke Bali.
dari kurun waktu 5 tahun sebesar 15,07%. Maskapai Garuda Indonesia yang baru
Jumlah Kunjungan Wisatawan meresmikan rute penerbangan yaitu,
mancanegara (wisman) berasal dari 10 negara Denpasar-Mumbai-Denpasar, dan Air Asia
dengan urutan terbanyak yakni wisatawan juga menawarkan penerbangan langsung dari
Australia, China, India kemudian Malaysia, Kolkata-Denpasar dan sebaliknya, serta
Jepang, dan Inggris. Fenomena yang menarik beberapa rute penerbangan lainnya dari
terjadi pada wisatawan asal India, dari lima maskapai luar negeri, seperti New Delhi-
tahun terakhir, pada tahun 2013 sampai tahun Denpasar, Chennai-Denpasar, dan Kochi-
2014 wisatawan India belum memasuki Denpasar.
peringkat 10 besar kunjungan wisman Dalam hal ini kedatangan wisman asal
terbanyak ke Bali. Namun dalam kurun waktu India membuka peluang besar bagi pariwisata
empat tahun dimulai pada tahun 2015, jumlah Bali. Untuk meningkatkan jumlah kunjungan
wisman asal India mulai meningkat. Wisman mereka ke Bali, maka pengusaha travel agen
asal India menjadi wisatawan mancanegara harus mengetahui perilaku wisman asal India
terbanyak ketiga yang berkunjung ke Bali yang bertujuan untuk memahami dan
setelah Tiongkok dan Australia dengan memenuhi kebutuhan dari wisman asal India
persentase sebesar 5,83% dari keseluruhan selama berwisata di Bali. Apabila mereka
wisman yang berkunjung ke Bali pada tahun mendapatkan pelayanan terbaik berimplikasi
2018. terhadap kepuasan wisatawan, sehingga
Motivasi merupakan faktor penting bagi timbul keinginan untuk berkunjung kembali
wisatawan di dalam pengambilan keputusan dan mempromosikan citra bagus Bali dari
mengenai daerah tujuan wisata yang akan di mulut ke mulut (the word of mouth) kepada
kunjungi. Wisatawan akan mempersepsikan teman-teman dan keluarga mereka.
daerah tujuan wisata secara individu yang Memahami kebutuhan wisatawan
diperoleh dari pengalaman dan informasi. melalui perilakunya sangat penting untuk
Faktor budaya diprediksi menjadi salah diketahui oleh para pelaksana dan pengambil
satu faktor penarik wisatawan India untuk kebijakan kepariwisataan di Bali. Salah satu
berwisata ke Bali. Kemiripan budaya antara hal paling fundamental yang harus diketahui
India dan Bali tidak dapat terlepas dari unsur oleh para pengambil kebijakan adalah alasan
agama Hindu yang mana menjadi agama dibalik suatu pembelian atau alasan mengapa
mayoritas penduduk baik di India maupun di wisatawan asal India memilih untuk berwisata
Bali. India dan Bali sama-sama berpenduduk ke Bali dibandingkan destinasi wisata lainnya.
mayoritas Hindu namun ajaran Agama Hindu
yang terdapat di kedua daerah tersebut agak METODE
berbeda, meskipun ajaran Agama Hindu yang Penelitian ini dilakukan di daya tarik
ada di Indonesia atau khususnya Bali berasal wisata Tanah Lot, Uluwatu, dan Ubud. Lokasi

181
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633
Vol. 7 No. 2, 2019 e-ISSN : 2548-7930

ini dipilih karena merupakan lokasi yang ramai Pengolahan data menggunakan analisis
dikunjungi oleh wisatawan India ketika faktor yang dibagi menjadi dua, yaitu Uji
berkunjung ke Bali, selain itu juga karena ikonik Validitas (keabsahan) dan Uji Reliabilitas (Uji
daya tarik wisata ini adalah kebudayaan yang Instrument). Uji Validitas dilakukan dengan
yang menjadi preferensi wisatawan India terkait mengukur korelasi antar variabel atau item
dengan persamaan budaya. dengan skor total variabel. sedangkan uji
Variabel motivasi dibagi menjadi dua sub reliabilitas merupakan indeks yang
variabel yaitu faktor pendorong yang menunjukan sejauh mana alat ukur dapat
dikemukakan oleh Crompton (dalam Wall & dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian
Mathieson, 2006) dan faktor penarik yang validitas dan reliabilitas kuesioner dalam
dikemukakan oleh Ryan (dalam Pitana dan penelitian ini dilakukan dengan cara 30
Gayatri, 2005). kuesioner kepada 30 responden secara acak,
Faktor pendorong dikemukakan oleh setelah data di tabulasikan maka pengujian
Crompton (1979) yang terdiri dari kejenuhan dilakukan dengan menggunakan SPSS.
lingkungan kerja (escape), kenyamanan Analisis faktor digunakan untuk
(relaxation), kegembiraan (play), mempererat menjawab tujuan penelitian yakni agar dapat
hubungan kekeluargaan (strenghening family mengetahui faktor yang mempengaruhi
bonds), gengsi atau gaya hidup (prestige), keputusan wisatawan India dalam berkunjung
interaksi sosial (social interaction), bertemu ke Bali. Data dalam penelitian ini diolah
dengan orang-orang dan suasana romantis menggunakan program SPSS for windows.
(romance), mempelajari orang, daerah dan Jenis analisis faktor yang digunakan dalam
kebudayaan lain (educational opportunity), penelitian ini adalah analisis ekploratoris
keinginan menemukan diri sendiri (self- karena jumlah faktor (konstruk) serta variabel
fulfilment), keinginan merealisasikan mimpi mana saja yang terkait dengan faktor tertentu
atau cita-cita (wish-fulfilment). secara apriori belum ada atau tidak diketahui.
Faktor Penarik keputusan wisatawan Menurut Santoso (2010) tahapan dalam
India dalam berkunjung ke Bali yang analisis faktor terdiri dari menentukan
dikemukakan oleh Ryan (1991), yaitu terdiri indikator-indikator,uji kelayakan variable, uji
dari location, culture, national promotion, retail MSA, menentukan jumlah factor, rotasi
advertising, wholesale marketing, special price, factor, Interpretasi faktor yang dimaksud
service and good facilities, incentive schemes, disini adalah pemberian nama atas faktor yang
visiting friends, visiting relatives, tourist terbentuk yang dianggap bisa mewakili
attraction , and natural environment, man-made indikator-indikator anggota faktor tersebut.
environment.
Teknik pengumpulan data dilakukan HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan metode observasi, kuesioner, studi Gambaran Umum
kepustakaan, dan dokumentasi. Teknik Provinsi Bali merupakan provinsi di
pengambilan sampel menggunakan teknik Indonesia yang menjadikan sektor pariwisata
purposive sampling Slovin (Sugiyono, 2011) sebagai sektor unggulan (leading sector),
sebanyak 100 wisatawan yang berkunjung ke tercatat pada tahun 2012 lebih dari 65%
daya tarik wisata di Bali. Karena lokasi perekonomian di Bali dipengaruhi oleh
penelitian terbagi tiga maka pembagian sampel industri pariwisata. Penelitian ini dilakukan di
di bagi sebanyak jumlah lokasi, yaitu sebanyak beberapa destinasi wisata di Bali, yaitu Tanah
33 pada masing – masing lokasi penelitian. Hal Lot, destinasi wisata Uluwatu, dan Ubud.
ini dilakukan untuk mempermudah dalam Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali,
pengolahan data dan untuk hasil pengujian data. terletak di atas batu karang laut besar
Teknik analisis data yang digunakan menghadap ke samudra Hindia, dan menjadi
dalam penelitian ini adalah teknik analisis tempat ibadah (Pura) bagi umat Hindu. Tanah
deskriptif kuantitatif. Metode penelitian ini Lot berlokasi di Desa Beraban, Kecamatan
dilakukan untuk mengungkapkan faktor-faktor Kediri, Kabupaten Tabanan, di pesisir selatan
yang mempengaruhi keputusan wisatawan pulau Bali kurang lebih 25 kilometer dari
India dalam berkunjung ke Bali yang dilakukan Kota Denpasar.
lewat penyebaran kuesioner yang disebarkan Destinasi wisata Uluwatu terletak di
kepada wisatawan yang sedang melakukan Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Kabupaten
kunjungan di Bali.

182
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633
Vol. 7 No. 2, 2019 e-ISSN : 2548-7930

Badung, Bali, sekitar 30 km ke arah selatan dari berkunjung ke Bali paling banyak adalah
kota Denpasar. Destinasi wisata Uluwatu yang perempuan sebesar 55% dan laki-laki paling
juga disebut Pura Kahyangan yang dianggap sedikit sebesar 45%. Hal ini dikarenakan
sebagai pilar spiritual di Bali. Destinasi wisata wisatawan India yang berkunjung ke Bali
Uluwatu menempati lahan di sebuah tebing banyak dengan pasangan mereka, berkelompok
yang tinggi yang menjorok ke Samudera dan bersama keluarga, dan bisa dikatakan
Indonesia dengan ketinggian 97 meter dari bahwa wisatawan India yang berkunjung ke
permukaan laut. Di depan pura terdapat hutan Bali tidak ada yang melakukan perjalanan
kecil yang disebut Alas (Hutan) Kekeran, sendirian.
berfungsi sebagai penyangga kesucian Pura. Status perkawinan wisatawan India yang
Destinasi wisata Ubud salah satu tujuan berkunjung ke Bali di dominasi oleh menikah,
liburan populer di Bali. Kawasan pariwisata yaitu sebesar 59% untuk status mereka sudah
Ubud identik dengan seni, budaya serta menikah dan 41% untuk status belum menikah
keindahan alam pedesaan. Untuk budaya, di (single). Hal ini dikarenakan wisatawan India
Ubud banyak terdapat objek wisata pura Hindu yang berkunjung ke Bali banyak yang
serta keindahan istana kerajaan. Keindahan alam berpasangan-pasangan, dan berdasarkan
juga menjadi keunggulan pariwisata Ubud, analisa penelitian wisatawan India yang
wisatawan dapat melihat lereng bukit hijau, berpergian ke Bali banyak untuk mempererat
sawah berundak, serta sungai yang masih alami. hubungan mereka dengan pasangan ataupun
Kawasan pariwisata Ubud masuk dalam keluarga mereka.
pemerintahan Kabupaten Gianyar. Kabupaten Berdasarkan pendidikan terakhir
Gianyar sebagai tempat wisata terkenal memiliki wisatawan India yang berkunjung ke Bali di
banyak seniman berbakat dan dapat dikatakan dominasi oleh pendidikan sarjana sederajat
merupakan pusat budaya dan seni di Bali. yaitu sebesar 46%, selanjutnya sekolah
Khususnya untuk seni lukis, seni ukir, seni menengah atas sederajat sebesar 31%,
patung, seni tari dan seni musik traditional Bali. berikutnya master sederajat sebesar 19% dan
Kota Ubud, terletak di bagian tengah pulau Bali yang terakahir doctoral sebesar 4%. Hal ini
dikarenakan wisatawan banyak yang berumur
Karakteristik Wisatawan India Yang produktif dan sudah selesai dalam masa
Berkunjung ke Bali belajar/sekolah, maka banyak wisatawan India
Berdasarkan hasil analisis perhitungan di yang berkunjung ke Bali memiliki pendidikan
atas usia wisatawan India yang paling banyak terakhir sarjana sederajat, karena sarjana
dalam berkunjung ke Bali berusia 25-30 tahun sederajat merupakan pendidikan terakhir yang
sebesar 52%, selanjutnya umur 31-35 tahun standar untuk bisa mendapatkan perkerjaan
sebesar 15%, berikutnya umur 18-24 tahun ditambah banyaknya pekerjaan wisatawan
sebesar 14%, setelah itu umur 36-40 tahun yang menjadi pegawai swasta.
sebesar 10% dan yang terakhir umur 41-47 tahun Wisatawan India yang berkunjung ke
keatas sebesar 9%. Hal ini dikarenakan Bali berdasarkan pengorganisasian perjalanan
wisatawan India yang berkunjung ke Bali mereka didominasi oleh pengorganisasian
dominasi oleh usia produktif dan sedang dalam sendiri, yaitu sebesar 62%, dan yang paling
masa mencari sesuatu seperti pengalaman, maka rendah adalah lainnya sebesar 5%. Hal ini
usia produktif yang menjadi paling banyak disebabkan wisatawan India yang berkunjung
dalam berwisata terutama melakukan perjalanan ke Bali adalah untuk berekreasi dan bersantai
wisata ke Bali. serta memperat hubugan dengan keluarga.
Wisatawan India yang berkunjung ke Bali Wisatawan perlu layanan jasa lain sebagai
paling banyak sebagai pegawai swasta sebesar fasilitator, seperti transportasi. Berdasarkan
51%, selanjutnya pengusaha sebesar 19%, hasil observasi wisatawan melakukan
setelah itu pegawai pemerintahan sebesar 16%, semuanya berdasarkan apa yang mereka ingin
dan yang terakhir sebagai pelajar sebesar 14%. dan butuhkan.
Hal ini dikarenakan wisatawan yang berkunjung Lama tinggal wisatawan India yang
ke Bali sedang dalam musim liburan, maka berkunjung ke Bali paling banyak sebesar 41%
pegawai swasta yang paling banyak berkunjung (4 – 7 hari) dan paling sedikit 8% (< 3 hari), hal
ke Bali. ini dikarenakan wisatawan India yang
Jenis kelamin wisatawan India yang berwisata ke Bali lebih menikmati berlibur

183
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633
Vol. 7 No. 2, 2019 e-ISSN : 2548-7930

sepekan di Bali dan segera balik ke negara jawaban dari hasil kuesioner wisatawan Self-
asalnya. Fulfilment (X2.6) adalah keputusan tertinggi
wisatawan untuk berkunjung ke Bali dengan
Analisis Skala Kesesuain Tanggapan skor 4.42 dalam kategori sangat setuju. Hal ini
Wisatawan dikarenakan wisatawan India berkunjung ke
Berdasarkan hasil penelitian melalui Bali lebih termotivasi oleh pemenuhan
kuisioner yang disebarkan secara menyeluruh kebutuhan pribadi yang mereka inginkan.
maka dapat diketahui gambaran skala keputusan Sedangkan keputusan terendah wiatawan
wisatawan India yang berkunjung ke Bali. adalah Visiting Friends and relatives (VFR)
Uraian mengenai tanggapan wisatawan di bagi (X2.6) dengan skor 3.92 dalam kategori setuju.
menjadi dua variabel, yaitu faktor pendorong dan Hal ini dikarenakan wisatawan merasa
faktor penarik. Faktor pendorong terdiri dari 10 memiliki sedikit kenalan yang akan dikunjungi
indikator dan faktor penarik terdiri dari 9 di Bali yang memutuskan mereka untuk
indikator. Masing - masing indikator dari setiap berwisata dengan alasan mengunjungi kerabat.
variabel di berikan skala interval dari 1 – 5, yang
memiliki arti 1 sama dengan sangat tidak setuju Analisis Pengujian Instrument Faktor-
dan 5 sama dengan sangat setuju. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Wisatawan Dalam Berkunjung Ke Bali
Tabel 1. Perhitungan Skala Sikap (Skala Likert) Uji Validitas merupakan pengujian yang
No Indikator
Rata-
Ket Kode digunakan untuk menguji valid tidaknya suatu
rata
Melepaskan diri dari
instrument yang digunakan dalam penelitian.
1 4.17 Setuju X1.1 Instrumen tersebut dikatakan valid apabila
kejenuhan
2 Relaksasi 4.27
Sangat
X1.2 koefisiennya melebihi 0,361 (df = n-k, dengan
Setuju
Sangat
Sig 5%). Uji validitas dapat dilakukan dengan
3 Hiburan/Bermain 4.36 X1.3 melihat korelasi antara skor masing-masing
Setuju
Memperkuat ikatan Sangat item dalam kuesioner dengan total skor yang
4 4.22 X1.4
keluarga Setuju
Sangat
ingin diukur.
5 Gengsi 4.29 X1.5 Bahwa terdapat 19 variabel yang diuji
Setuju
6 Interaksi Sosial 4.01 Setuju X1.6 validitasnya dan sesuai dengan persyaratannya
7 Suasana Romantis 4.37
Sangat
X1.7 variabel yang memiliki nilai koefisien melebihi
Setuju
dari dari 0,361 (df n-2) Dalam penelitian
8 Peluang Pendidikan 4.15 Setuju X1.8
Sangat
seluruh indikator yang duji validitas dapat
9 Pemenuhan diri 4.42 X1.9 dikatakan valid, dari 19 variabel yang diuji
Setuju
10 Skema Insentif 4.12 Setuju X1.10 tersebut semua variabel memiliki nilai lebih
Rata-rata Total Faktor
4.24 Sangat Setuju
dari 0.361, karena semua variabel tersebut
Pendorong valid, maka akan digunakan dalam pengujian
Sangat
11 Lokasi 4.35
Setuju
X2.1 selanjutnya yaitu uji reliabilitas dan.analisis
12 Budaya 4.19 Setuju X2.2 data.
13 Promosi Nasional 4.14 Setuju X2.3 Pengujian reliabilitas ini digunakan
14 Harga Spesial 4.07 Setuju X2.4 untuk melakukan pengujian terhadap hasil dari
Pelayanan dan Fasilitas jawaban kuesioner yang telah dilakukan.
15 4.17 Setuju X2.5
Bagus Fungsi dari uji reliabilitas ini dilakukan untuk
Mengunjungi Teman
16
dan Kerabat
3.92 Setuju X2.6 memperoleh hasil penelitian yang reliabel. Dari
17 Atraksi Wisata 3.94 Setuju X2.7 hasil uji reliabilitas terhadap 30 responden yang
Sangat dijadikan sampel didapatkan hasil bahwa nilai
18 Lingkungan Alami 4.29 X2.8
Setuju Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,948, nilai
Lingkungan buatan ini dikatakan tersebut telah memenuhi syarat
19 4.14 Setuju X2.9
Manusia
Rata-rata Total Faktor atau reliable, karena nilainya lebih dari 0,6. Hal
4.13 Setuju
Penarik ini menunjukkan bahwa kuesioner yang telah
Sumber: Hasil Penelitian, 2019. diuji dapat memberikan hasil yang konsisten
bila nantinya dilakukan pengujian atau
Dari hasil keputusan wisatawan India pengukuran kembali.
yang berkunjung ke Bali menurut skala interval
keputusan. Keputusan wisatawan menurut Hasil Faktor yang Mempengaruhi

184
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633
Vol. 7 No. 2, 2019 e-ISSN : 2548-7930

Keputusan Wisatawan India dalam bahwa dari ke 19 variabel yang telah dirotasi,
Berkunjung ke Bali terdapat 16 variabel yang memenuhi syarat atau
Untuk mengetahui suatu variabel dalam kriteria dan terdapat 3 variabel yang tidak
kuesioner memiliki pengaruh atau tidak memenuhi kriteria dikarenakan loading factor
berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang tidak mencapai 0,5. Variabel yang
maka harus dilakukan analisis faktor untuk dimaksud adalah Bermain/hiburan (Play)
menemukan sejumlah variabel yang benar-benar (X1.3), Gengsi (Prestige) (X1.5) dan
berpengaruh. Pemenuhan Diri (Self-Fulfilment) (X1.9).
Melalui analisis faktor, dapat diketahui Dengan menggunakan metode Principal
factor-faktor yang mempengaruhi keputusan Componen Analisis (PCA), maka variabel yang
wisatawan India dalam berkunjung ke Bali yang tersisa tersebar dalam lima faktor yang
dapat diidentifikasi dari 19 variabel penentu merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan. Responden dari penelitian berjumlah keputusan wisatawan India dalam berkunjung
100 orang sampel yang diambil dari wisatawan ke Bali. Adapun komponen variabel yang
India yang ditemui dan berkunjung di daya tarik masuk ke dalam faktor yang pertama terdiri
wisata yang ada di Bali sesuai dengan lokasi dari Peluang Pendidikan (Educational
penelitian. Opportunity) (X1.8), Promosi Nasional
Matriks korelasi dapat diidentifikasikan (National Promotion) (X2.3), Harga Spesial
variabel–variabel mana saja yang terkait satu (Special Price) (X2.4), Mengunjungi Teman
sama lain dan saling berhubungan dari ke-19 dan Kerabat (Visiting Friends and relatives)
variabel yang dianalisis. Untuk menguji hal (VFR) (X2.6), Atraksi Wisata (Tourist
tersebut, maka dilakukan langkah – langkah Attraction) (X2.7), dan Lingkungan Buatan
yang terdiri dari uji Bartlett`s, uji KMO, dan uji Manusia (Man-Made Environment) (X2.9).
MSA. Dapat diketahui bahwa dari ke 19 variabel Variabel yang lainnya masuk ke faktor yang
yang ada, semua variabel yang memiliki nilai kedua terdiri Melepaskan Diri dari kejenuhan
lebih dari 0,5, dengan hasil ini maka semua (Escape) (X1.1), Relasasi (Relaxation) (X1.2),
variabel digunakan pada analisis selanjutnya dan Suasana Romantis (Romance) (X1.7).
karena memenuhi persyaratan nilai standar dari Variabel selanjutnya masuk ke dalam faktor
MSA > 0,5, sehingga dapat dikatakan memenuhi yang ketiga, yaitu Memperkuat Ikatan Keluarga
syarat nilai standar dari MSA dan dapat (Strengthening Family Bonds) (X1.4), Insentif
digunakan pada analisis selanjutnya. Skema (Incentive Schemes) (X1.10), dan
Berdasarkan pada besarnya eigenvalue Lokasi (Location) (X2.1). Variabel selanjutnya
setiap faktor yang muncul. Semakin besar masuk ke dalam faktor yang keempat yaitu
eigenvalue setiap faktor, semakin representatif Pelayanan dan Fasilitas Bagus (Service And
faktor tersebut untuk mewakili sekelompok Good Facilities) (X2.5), dan Lingkungan
variabel. Faktor-faktor inti yang dipilih adalah Alami (Natural Environment) (X2.8). Variabel
faktor yang mempunyai eigenvalue ≥ 1, maka terakhir masuk ke dalam faktor yang kelima
dapat dijelaskan bahwa dalam tahap ini yaitu Interaksi Sosial (Social Interaction)
terbentuk lima faktor dari 19 variabel yang (X1.6), dan Budaya (Culture) (X2.2).
mempengaruhi keputusan wisatawan India Terlihat pada faktor pertama memiliki
dalam berkunjung ke Bali. Kelima faktor nilai eigenvalue sebesar 6.500 dengan total
tersebut memiliki eigenvalue> 1, yaitu 6.500, variance 34,211%, faktor kedua memiliki nilai
2.158, 1.789, 1.342 dan 1.116 dengan nilai eigenvalue sebesar 2.158 dengan total
Cumulative eigenvalue sebesar 67,919%. variance11, 356%, faktor ketiga memiliki nilai
Berdasarkan pada nilai percent of variance, eigenvalue sebesar 1.789 dengan total variance
diketahui bahwa faktor yang menyumbangkan 9, 414%, faktor keempat memiliki nilai
bagian variasi terbesar dari keseluruhan yang eigenvalue sebesar 1.342 dengan total variance
dianalisa adalah faktor ke-1 yaitu sebesar 7,063%, faktor kelima memiliki nilai
34,211%. Dengan demikian dapat diketahui eigenvalue sebesar 1.116 dengan total variance
bahwa faktor yang terbentuk menjelaskan 5,875%. Faktor ini merupakan faktor-faktor
67,919% total varian variabel yang yang mempengaruhi keputusan wisatawan
mempengaruhi keputusan wisatawan India India dalam berkunjung ke Bali.
dalam berkunjung ke Bali. Pada tahapan ini faktor yang merupakan
Hasil analisis rotasi maka dapat dijelaskan gabungan dari suatu variabel harus diberi

185
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633
Vol. 7 No. 2, 2019 e-ISSN : 2548-7930

nama. Pemberian nama harus mengacu pada Adapun hasil yang diperoleh membentuk
variabel-variabel yang membentuk faktor yang konsep baru, yang mana menunjukan bahwa
bersangkutan atau berdasarkan pada variabel dari 2 faktor awal dengan total 19 indikator di
yang mempunyai loading factor tertinggi atas, maka faktor - faktor yang mempengaruhi
dibandingkan variabel lain yang berada dalam keputusan wisatawan India dalam berkunjung
satu faktor tersebut. Ditemukan lima faktor ke Bali dan menghasilkan 5 faktor terbentuk
terdiri atas 16 variabel yang memiliki dengan 16 variabel didalamnya. Hal tersebut
pengelompokan baru. Faktor-faktor baru yang dapat diuraikan sebagai berikut :
telah terbentuk diberi nama sesuai dengan 1. Faktor yang pertama yaitu faktor eksternal,
variabel yang telah dikelompokan. Hal ini dapat terdiri dari: (1) visiting friends and
dapat diuraikan sebagai berikut: relatives (vfr), (2) special price, (3)
1. Faktor 1 educational opportunity, (4) national
Faktor pertama diberi nama faktor eksternal promotion, (5) man-made environment dan
yang memiliki nilai eigen value sebesar (6) tourist attraction. Faktor eksternal yang
6.500. Adapun faktor eksternal terdiri dari diberi nama dalam penelitian ini berkaitan
atas Mengunjungi teman dan kerabat (visiting dengan konsep yang diterapkan oleh Ryan
friends and relatives (VFR), harga spesial (1991) bahwa lingkungan eksternal adalah
(special price), peluang pendidikan hal yang dapat menarik seseorang untuk
(educational opportunity), promosi nasional berkunjung. Faktor eksternal merupakan
(national promotion), lingkungan buatan faktor yang menarik wisatawan untuk
manusia (man-made environment), dan berkunjung ke suatu tempat.
atraksi wisata (tourist attraction). 2. Faktor yang kedua yaitu faktor relaksasi,
2. Faktor 2 terdiri dari: (1) relaxation, (2) romance,
Faktor kedua diberi nama faktor relaksasi dan (3) escape. Faktor relaksasi diambil
yang memiliki nilai eigenvalue sebesar 2.158. dari konsep Crompton (1979) dimana
Adapun faktor relaksasi terdiri atas variabel wisatawan akan terdorong untuk
relaxation, suasana romantis (romance), dan melakukan kunjungan ke suatu tempat
melepaskan diri dari kejenuhan (escape). dikarenakan adanya keinginan yang kuat
3. Faktor 3 untuk melakukan relaksasi di daerah tujuan
Faktor yang ketiga diberi nama faktor hadiah wisata.
untuk keluarga yang memiliki nilai 3. Faktor yang ketiga yaitu faktor hadiah
eigenvalue sebesar 1.789. Adapun faktor untuk keluarga, terdiri dari: (1)
hadiah untuk keluarga terdiri atas variabel strenghening family bonds, (2) location,
memperkuat ikatan keluarga (strenghening dan (3) incentive schemes. Faktor hadiah
family bonds), lokasi (location), dan skema untuk keluarga merupakan faktor yang juga
insentif (incentive schemes). dijelaskan dalam konsepnya Crompton
4. Faktor 4 (1979). Dimana keluarga akan mendorong
Faktor yang keempat diberi nama faktor seseorang (wisatawan) untuk melakukan
ketersediaan sarana yang memiliki nilai perjalanan wisata dalam hal memperat
eigenvalue sebesar 1.342. Adapun faktor hubungan keluarga.
ketersediaan terdiri atas variabel lingkungan 4. Faktor yang keempat yaitu faktor
alami (natural environment), dan pelayanan ketersediaan sarana, terdiri dari: (1) natural
dan fasilitas bagus (service and good environment, dan (2) service and good
facilities). facilities. Faktor alam merupakan faktor
5. Faktor 5 yang dijelaskan dalam konsepnya Ryan
Faktor yang kelima diberi nama faktor sosial (1991). Ketersediaan sarana adalah faktor
budaya yang memiliki nilai eigenvalue yang menarik wisatawan untuk melakukan
sebesar 1.116. Adapun faktor sosial budaya kunjungan ke suatu daerah tujuan wisata
terdiri atas variabel interaksi sosial (social dengan adanya lingkungan yang alami dan
interaction), dan budaya (culture). pelayanan yang baik serta fasilitas yang
memadai mampu membuat wisatawan
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi tertarik untuk berkunjung ke Bali.
Keputusan Wisatawan India dalam 5. Faktor yang kelima yaitu faktor sosial
Berkunjung ke Bali budaya, terdiri dari: (1) social interaction,
dan (2) culture. Faktor sosial budaya

186
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633
Vol. 7 No. 2, 2019 e-ISSN : 2548-7930

merupakan faktor yang dijelaskan dalam pelayan fasilitas yang bagus. Faktor yang
konsepnya Crompyon (1979). Faktor sosial kelima faktor sosial, adanya interaksi sosial,
budaya terdapat dalam faktor yang dan budaya.
mendorong seseorang untuk melakukan Faktor yang paling dominan
perjalanan wisata ke suatu daerah tujuan mempengaruhi keputusan wisatawan India
wisata. dalam berkunjung ke Bali adalah faktor
eksternal (lingkungan luar), yang terdiri dari
Analisis Faktor Dominan Yang mengunjungi teman dan kerabat, adanya harga
Mempengaruhi Keputusan Wisatawan India spesial, peluang pendidikan, promosi nasional,
dalam Berkunjung ke Bali wisata buatan dan atraksi wisata, merupakan
Adapun faktor yang paling dominan yang salah satu faktor yang menarik wisatawan
mempengaruhi keputusan wisatawan India untuk berkunjung ke suatu tempat. Maka
dalam berkunjung ke Bali dapat dilihat melalui Faktor eksternal tersebutlah yang paling
nilai eigenvalue dalam analisis faktor yaitu dominan mempengaruhi keputusan wisatawan
sebesar 6.500. Berdasarkan hasil penelitian maka India dalam berkunjung ke Bali.
yang menjadi faktor paling dominan yaitu faktor
eksternal, faktor ini terdiri dari enam indikator Saran
pembentuk yaitu: (1) visiting friends and Sebagian besar wisatawan India ke Bali
relatives (VFR), (2) special price, (3) menggunakan jasa biro perjalanan, sehingga
educational opportunity, (4) national promotion, penelitian ini merekomendasikan kepada biro
(5) man-made environment dan (6) tourist jasa perjalan wisata diharapkan lebih
attraction. memperhatikan pribadi konsumen terhadap
Faktor eksternal memiliki 6 variabel perjalan wisata yang di tawarkan, dan
pembentuk dengan nilai paling tinggi adalah memperhatikan faktor - faktor yang
variabel Visiting Friends and relatives (VFR) mempengaruhi keputusan konsumen
(X2.6) dengan nilai MSA atau Loading Factor berkunjung ke Bali. Mengetahui hal tersebut
sebesar 0.865 dimana menurut Hair (1998) nilai pelaku bisnis wisata di Bali yang menjadikan
Loading Factor yang melebih 0.5 adalah nilai wisatawan India sebagai market utama dan
yang signifikan. Hasil observasi mengenai mengetahui trend yang sedang dan juga produk
Visiting Friends and relatives (VFR) (X2.6) wisata yang dibutuhkan disukai oleh wisatawan
yang didapatkan setelah analisis faktor berkaitan India, sehingga dapat menarik minat wisatawan
dengan banyaknya wisatawan India yang India untuk berkunjung ke Bali.
berkunjung beberapa tahun belakang Hal Faktor sosial budaya merupakan faktor
tersebut juga berhubungan dengan persamaan paling lemah, jadi dalam hal ini peneliti
budaya yang dimiliki oleh Bali sebagai pulau selanjutnya diharapkan lebih mampu mengukur
seribu Pura dan menjadi daerah yang mayoritas faktor apa yang lebih mampu menjelaskan
memiliki persamaan kepercayaan dengan negara wisatawan India untuk berkunjung ke Bali.
asal wisatawan India. Dalam penelitian ini peneliti berhipotesa bahwa
wisatawan India berkunjung ke Bali karena
SIMPULAN DAN SARAN persamaan budaya, namun hasil dari penelitian
Simpulan mendapatkan bahwa budaya adalah faktor yang
Adapun faktor-faktor yang paling lemah dan harus dikembangkan terkait
mempengaruhi keputusan wisatawan India minat wisatawan India berkunjung ke Bali.
berkunjung ke Bali, faktor yang pertama ialah
faktor eksternal yang mencangkup mengunjungi
teman dan kerabat, adanya harga spesial,
peluang pendidikan, promosi nasional, wisata
buatan dan atraksi wisata. Faktor yang kedua,
yaitu faktor relaksasi, terdiri dari suasana
romantis, relaksasi, dan melepaskan diri dari
kejenuhan. Faktor yang ketiga yaitu faktor
keluarga, memperkuat ikatan keluarga, lokasi,
dan insentive schemes. Faktor yang keempat
yaitu faktor alam, adanya lingkungan alami, dan

187
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633
Vol. 7 No. 2, 2019 e-ISSN : 2548-7930

Kepustakaan

Crompton, J. L. 1979. Motivations for Pleasure


Vacations. Annals of Tourism Research.
Vol. 6, No.4, Page. 408-424.

Ryan, K. 1986. The New Moral Education.


Moral Issues:
http://www.hiho.ne.jp.taku77 .pukul 19.00
WIB.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,


Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta.

Santoso, Singgih.2010. Statistik Parametrik,


Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.
Cetakan Pertama, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta, PT Gramedia,
Jakarta.

188

You might also like