You are on page 1of 14

RESUME PERTEMUAN 6

MATAKULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

NAMA: TALITHA SEPTIA

NIM: 21129315

Model-Model Pengembangan Kurikulum

Buatlah matrik perbandingan model dengan kriteria; konsep, prosedur, kelebihan dan kelemahan.

Perbandingan Kriteria Konsep Prosedur Kelebihan dan kelemahan


Model dilakukan dari atas ke Model Administratif 1. Tim pengembangan kurikulum mulai Kelebihan:
Administratif bawah, pemerintah adalah salah satu model mengembangkan konsep-konsep umum, 1. Terdapat keseragaman dalam
sebagai pemegang pengembangan landasan, rujukan maupun strategi kurikulum yang dikembangkan
kebijakan kurikulum yang naskah akademik. karena pengembangan dilakukan
menyiapkan tim dilakukan dari atas ke 2. Analisis kebutuhan. oleh tim yang sama.
pengembang bawah, artinya 3. Secara operasional mulai 2. Kurikulum yang dihasilkan
kurikulum tersendiri, pemerintah sebagai merumuskan kurikulum secara sesuai dengan kebijakan
dan satuan pemegang kebijakan komprehensif. pemerintah dan tujuan nasional.
pendidikan serta para menyiapkan tim 4. Kurikulum yang sudah selesai dibuat 3. Proses pengembangan
guru tinggal pengembang kurikulum kemudian dilakukan uji validasi dengan kurikulum dilakukan secara
mengoperasikannya tersendiri, sedangkan cara melakukan uji coba dan pengkajian sistematis dan terstruktur.
dalam pembelajaran. satuan pendidikan dan secara lebih cermat oleh tim pengarah
para guru tinggal tenaga ahli.
mengoperasikannya 5. Revisi berdasarkan masukan yang Kelemahan:
dalam pembelajaran. diperoleh. 1. Kurikulum yang dihasilkan
6. Sosialisasi dan desiminasi. cenderung bersifat top-down dan
kurang memperhatikan
kebutuhan dan kondisi di
lapangan.
2. Kurikulum yang dihasilkan
kurang fleksibel dan sulit untuk
disesuaikan dengan perubahan
kebutuhan dan kondisi di
lapangan.
3. Kurikulum yang dihasilkan
kurang memperhatikan peran
dan partisipasi guru dalam
pengembangan kurikulum.
Model Grass- 1. Proses Model grass-roots 1. Identifikasi masalah atau kebutuhan Kelebihan:
Roots pengembangan merupakan kebalikan di lapangan yang memerlukan 1. Kurikulum yang dihasilkan
kurikulum dimulai dari pendekatan perbaikan atau pengembangan lebih relevan dengan kebutuhan
dari keinginan yang administratif. kurikulum. dan potensi yang dimiliki oleh
muncul dari tingkat Pendekatan grass-roots 2. Melibatkan semua pihak yang terkait, siswa dan masyarakat setempat.
bawah, yaitu sekolah yang disebut juga seperti guru, siswa, orang tua, dan 2. Proses pengembangan
sebagai satuan dengan istilah masyarakat setempat dalam proses kurikulum melibatkan semua
pendidikan atau para pendekatan bottom-up, pengembangan kurikulum. pihak yang terkait, sehingga
guru. yaitu suatu proses 3. Mengumpulkan informasi dan data tercipta partisipasi yang tinggi
2. Keinginan ini pengembangan yang diperlukan untuk mengembangkan dan keputusan yang lebih
didorong oleh hasil kurikulum yang diawali kurikulum yang sesuai dengan demokratis.
pengalaman yang dari keinginan yang kebutuhan dan potensi yang dimiliki 3. Kurikulum yang dihasilkan
dirasakan pihak muncul dari tingkat oleh siswa dan masyarakat setempat. bersifat fleksibel dan dapat
sekolah atau guru, di bawah, yaitu sekolah 4. Membuat rencana pengembangan disesuaikan dengan perubahan
mana kurikulum sebagai satuan kurikulum yang fleksibel dan dapat kebutuhan dan kondisi di
yang sedang berjalan pendidikan atau para disesuaikan dengan perubahan lapangan.
dirasakan terdapat guru. Keinginan ini kebutuhan dan kondisi di lapangan. 4. Model grass-roots dapat
beberapa masalah biasanya didorong oleh 5. Melakukan uji coba dan evaluasi memperkuat hubungan antara
atau ketidaksesuaian hasil pengalaman yang terhadap kurikulum yang telah sekolah dan masyarakat
dengan kebutuhan dirasakan pihak sekolah dikembangkan. setempat.
dan potensi yang atau guru, di mana 6. Melakukan perbaikan dan
tersedia di lapangan. kurikulum yang sedang penyempurnaan kurikulum berdasarkan Kelemahan:
3. Proses berjalan dirasakan hasil evaluasi. 1. Proses pengembangan
pengembangan terdapat beberapa 7. Implementasi kurikulum yang telah kurikulum yang partisipatif
kurikulum dilakukan masalah atau disempurnakan dan terus melakukan memerlukan waktu dan sumber
secara partisipatif, ketidaksesuaian dengan evaluasi dan perbaikan secara berkala. daya yang lebih banyak.
melibatkan semua kebutuhan dan potensi 2. Kurikulum yang dihasilkan
pihak yang terkait, yang tersedia di mungkin tidak konsisten dengan
seperti guru, siswa, lapangan. standar nasional atau
orang tua, dan internasional.
masyarakat setempat. 3. Terdapat risiko kurikulum
4. Kurikulum yang yang dihasilkan tidak memenuhi
dihasilkan bersifat kebutuhan siswa yang lebih luas
fleksibel dan dapat di luar lingkungan sekolah atau
disesuaikan dengan masyarakat setempat.
kebutuhan dan 4. Terdapat risiko kurikulum
kondisi di lapangan. yang dihasilkan tidak
5. Kurikulum yang memperhitungkan
dihasilkan lebih perkembangan teknologi dan
relevan dengan tren global yang dapat
kebutuhan dan memengaruhi kebutuhan dan
potensi yang dimiliki potensi siswa di masa depan.
oleh siswa dan
masyarakat setempat.
Model 1. Memutuskan arena Model Beauchamp Prosedur model Beauchamp dimulai Kelebihan:
Beauchamp atau lingkup wilayah adalah salah satu model dengan memutuskan arena atau lingkup 1. Model Beauchamp
pengembangan pengembangan wilayah pengembangan kurikulum. menekankan pada peran penting
kurikulum, yaitu kurikulum yang Kemudian, pembuat keputusan pembuat keputusan dalam
menentukan ruang dikembangkan oleh ahli menentukan tujuan pengembangan pengembangan kurikulum,
lingkup upaya kurikulum bernama kurikulum, isi kurikulum, metode sehingga dapat memastikan
pengembangan Beauchamp. Model ini pengajaran, dan evaluasi kurikulum. bahwa kurikulum yang
kurikulum. terdiri dari lima kriteria Setiap kriteria harus dipertimbangkan dihasilkan sesuai dengan
2. Menentukan tujuan yang harus secara cermat untuk menghasilkan kebutuhan siswa.
pengembangan dipertimbangkan dalam kurikulum yang efektif dan sesuai 2. Model ini memberikan
kurikulum, yaitu pengembangan dengan kebutuhan siswa. panduan yang jelas dalam
menentukan hasil kurikulum, yaitu arena pengembangan kurikulum,
yang ingin dicapai atau lingkup wilayah sehingga dapat memudahkan
melalui pengembangan proses pengembangan
pengembangan kurikulum, tujuan kurikulum.
kurikulum. pengembangan 3. Model Beauchamp
3. Menentukan isi kurikulum, isi mempertimbangkan berbagai
kurikulum, yaitu kurikulum, metode aspek penting dalam
menentukan materi pengajaran, dan evaluasi pengembangan kurikulum,
atau topik yang akan kurikulum. Model seperti lingkup wilayah
diajarkan dalam Beauchamp menekankan pengembangan, tujuan
kurikulum. pada peran penting pengembangan, isi kurikulum,
4. Menentukan pembuat keputusan metode pengajaran, dan evaluasi
metode pengajaran, dalam pengembangan kurikulum.
yaitu menentukan kurikulum. Pembuat
cara atau teknik keputusan harus Kelemahan:
pengajaran yang akan mempertimbangkan lima 1. Model Beauchamp terlalu
digunakan dalam kriteria tersebut secara fokus pada peran pembuat
kurikulum. cermat untuk keputusan dalam pengembangan
5. Menentukan menghasilkan kurikulum kurikulum, sehingga dapat
evaluasi kurikulum, yang efektif dan sesuai mengabaikan masukan dari para
yaitu menentukan dengan kebutuhan siswa pengajar dan siswa.
cara untuk 2. Model ini mungkin tidak
mengevaluasi cocok untuk situasi di mana
efektivitas kurikulum pengembangan kurikulum
yang telah dilakukan secara partisipatif, di
dikembangkan. mana semua pihak terlibat dalam
proses pengembangan
kurikulum.
3. Model Beauchamp mungkin
terlalu kaku dan tidak fleksibel,
sehingga sulit untuk
menyesuaikan kurikulum dengan
perubahan kebutuhan siswa atau
perkembangan terbaru dalam
bidang pendidikan.
Model Rogers 1. Pengalaman Konsep utama dalam 1. Identifikasi masalah: Langkah Kelebihan:
pribadi: Siswa harus model Rogers adalah pertama dalam model Rogers adalah 1. Memperkuat peran siswa
diberikan kesempatan bahwa siswa harus mengidentifikasi masalah atau dalam proses pembelajaran dan
untuk memperoleh diberikan kesempatan kebutuhan yang perlu diatasi dalam meningkatkan motivasi dan
pengalaman langsung untuk belajar melalui pengembangan kurikulum. Hal ini dapat kemandirian siswa dalam
dalam proses pengalaman langsung, dilakukan melalui diskusi kelompok belajar.
pembelajaran. Hal ini interaksi sosial, dan atau penelitian. 2. Menekankan pada pentingnya
dapat dilakukan refleksi diri. Guru harus hubungan interpersonal antara
melalui kegiatan bertindak sebagai 2. Pengembangan tujuan: Setelah guru dan siswa, serta pentingnya
praktikum, fasilitator dan masalah atau kebutuhan diidentifikasi, pengalaman pribadi dan evaluasi
eksperimen, atau mendukung siswa dalam langkah selanjutnya adalah diri dalam proses pembelajaran.
kunjungan lapangan. proses pembelajaran mengembangkan tujuan yang jelas dan 3. Menekankan pada pentingnya
mereka. Model ini juga spesifik untuk pengembangan pembelajaran mandiri dan
2. Hubungan menekankan pada kurikulum. Tujuan ini harus mencakup memberikan siswa kebebasan
interpersonal: Siswa pentingnya pembelajaran aspek-aspek seperti keterampilan, untuk mengeksplorasi minat dan
harus diberikan mandiri dan memberikan pengetahuan, dan sikap yang ingin bakat mereka sendiri.
kesempatan untuk siswa kebebasan untuk dicapai oleh siswa. 4. Memperhatikan kebutuhan
berinteraksi dengan mengeksplorasi minat dan minat siswa dalam
guru dan siswa dan bakat mereka 3. Pengembangan strategi: Setelah menentukan isi kurikulum dan
lainnya dalam proses sendiri. tujuan dikembangkan, langkah metode pengajaran yang
pembelajaran. Hal ini selanjutnya adalah mengembangkan digunakan.
dapat dilakukan strategi atau metode pengajaran yang
melalui diskusi sesuai untuk mencapai tujuan tersebut. Kelemahan:
kelompok, proyek Strategi ini harus mencakup 1. Membutuhkan waktu dan
kelompok, atau pengalaman pribadi, hubungan sumber daya yang cukup untuk
kegiatan lain yang interpersonal, evaluasi diri, dan mengembangkan dan
melibatkan kerja pembelajaran mandiri. melaksanakan model ini.
sama antar siswa. 2. Memerlukan guru yang
4. Evaluasi: Langkah terakhir dalam terlatih dan berpengalaman
3. Evaluasi diri: model Rogers adalah evaluasi. Evaluasi dalam memfasilitasi proses
Siswa harus harus dilakukan secara terus-menerus pembelajaran siswa.
diberikan kesempatan selama proses pembelajaran untuk 3. Tidak semua siswa mungkin
untuk mengevaluasi memastikan bahwa tujuan tercapai dan merespon dengan baik terhadap
diri sendiri dalam strategi yang digunakan efektif. model ini, terutama siswa yang
proses pembelajaran. Evaluasi juga harus mencakup evaluasi lebih suka pembelajaran yang
Hal ini dapat diri dan evaluasi formatif. terstruktur dan terarah.
dilakukan melalui 4. Tidak semua materi pelajaran
refleksi pribadi, mungkin cocok untuk model ini,
jurnal, atau terutama materi pelajaran yang
portofolio. memerlukan penjelasan dan
demonstrasi yang lebih
4. Pembelajaran terstruktur.
mandiri: Siswa harus
diberikan kesempatan
untuk belajar secara
mandiri dalam proses
pembelajaran. Hal ini
dapat dilakukan
melalui tugas
mandiri, penugasan,
atau proyek individu.
Model Dalam Model pemecahan 1. Identifikasi masalah atau kebutuhan Kelebihan:
Pemecahan pengembangan masalah dalam yang perlu diatasi dalam pengembangan 1. Model ini menekankan pada
Masalah kurikulum, model pengembangan kurikulum. pengambilan keputusan
pemecahan masalah kurikulum adalah model 2. Kumpulkan data yang valid dan berdasarkan data yang valid dan
menekankan pada yang menekankan pada reliabel sebagai dasar pengambilan reliabel, sehingga kurikulum
pentingnya pentingnya pengambilan keputusan dalam penyusunan yang dikembangkan lebih efektif
pengambilan keputusan berdasarkan kurikulum. dan sesuai dengan kebutuhan
keputusan data yang valid dan 3. Analisis data untuk mengidentifikasi siswa.
berdasarkan data reliabel, serta masalah dan menentukan solusi yang 2. Model ini melibatkan seluruh
yang valid dan pengembangan rencana tepat. komponen pendidikan yang
reliabel, serta yang komprehensif dan 4. Kembangkan rencana yang meliputi siswa, orang tua, guru,
pengembangan menyeluruh untuk komprehensif dan menyeluruh tentang dan sistem sekolah, sehingga
rencana yang mengatasi masalah yang cara mengatasi masalah yang ada. kurikulum yang dikembangkan
komprehensif dan ada. Model ini juga 5. Implementasikan rencana yang telah lebih komprehensif dan
menyeluruh untuk menekankan pada dikembangkan dan kumpulkan data menyeluruh.
mengatasi masalah pentingnya evaluasi baru untuk mengevaluasi masalah yang 3. Model ini menekankan pada
yang ada. Model ini terus-menerus untuk muncul. evaluasi terus-menerus, sehingga
juga menekankan memastikan bahwa 6. Evaluasi hasil implementasi dan kurikulum yang dikembangkan
pada pentingnya kurikulum yang modifikasi atau perbaiki kurikulum jika dapat terus diperbaiki dan
evaluasi terus- dikembangkan efektif diperlukan. disesuaikan dengan kebutuhan
menerus untuk dan sesuai dengan siswa.
memastikan bahwa kebutuhan siswa.
kurikulum yang Kelemahan:
dikembangkan efektif 1. Proses pengumpulan data
dan sesuai dengan yang valid dan reliabel dapat
kebutuhan siswa memakan waktu dan biaya yang
besar.
2. Model ini membutuhkan
keterlibatan aktif dari seluruh
komponen pendidikan, sehingga
membutuhkan koordinasi dan
kerjasama yang baik antara
semua pihak.
3. Model ini membutuhkan
kemampuan analisis data yang
baik, sehingga membutuhkan
sumber daya manusia yang
terlatih dan terampil.
Model Taba’s Termasuk dalam Pengembangan model 1. Mendiagnosis kebutuhan Kelebihan:
Inverted pengembangan ini diawali dengan merumuskan tujuan menentukan 1. Model ini menekankan pada
kurikulum secara melakukan pencarian materi, penilaan, memperhatikan pengembangan kurikulum yang
induktif. Taba data serta percobaan dan antara luas dan dalamnya bahan, lebih mendorong inovasi dan
menggunakan penyusunan teori serta kemudian disusunkah suatu unit kreativitas guru, sehingga
pendekatan akar diikuti dengan tahapan kurikulum. kurikulum yang dikembangkan
rumput (grass-roots implementasi, hal ini 2. Mengadakan try out. lebih sesuai dengan kebutuhan
approach) dilakukan guna 3. Mengadakan revisi atas try out. siswa.
mempertemukan teori 4. Menyusun kerangka kerja teori 2. Model ini melibatkan proses
dan praktik pencarian data dan percobaan
yang menyeluruh, sehingga
kurikulum yang dikembangkan
lebih akurat dan efektif.
3. Model ini menekankan pada
tahapan implementasi yang
terencana dan terstruktur,
sehingga kurikulum yang
dikembangkan dapat
diimplementasikan dengan baik.

Kelemahan:
1. Model ini membutuhkan
waktu dan sumber daya yang
besar untuk melakukan
pencarian data dan percobaan
yang menyeluruh.
2. Model ini membutuhkan
kemampuan analisis data yang
baik, sehingga membutuhkan
sumber daya manusia yang
terlatih dan terampil.
3. Model ini mungkin kurang
cocok untuk situasi di mana
waktu dan sumber daya terbatas.
Model 1. Bersifat grass- Model ini diprakarsai 1. Memutuskan arena atau lingkup Kelebihan:
Demonstrasi roots oleeh sekelompok guru wilayah pengembangan 1. Model ini bersifat grass-roots,
2. Bersekala kecil, atau sekelompok kurikulum, suatu keputusan yang datang dari bawah, sehingga
hanya mencakup guru, bekerja sama menjabarkan ruang lingkup lebih mudah diimplementasikan
satu atau beberapa dengan ahli yang upaya pengembangan. (Suatu gagasan oleh sekelompok guru atau
sekolah, satu bermaksud mengadakan pengembangan kurikulum sekolah.
komponen perbaikan yang telah dilaksanakan di kelas 2. Model ini dapat mencakup
kurikulum atau kurikulum diperluas di sekolah- sekolah di satu atau beberapa sekolah, satu
mencakup daerah tertentu baik bersekala regional komponen kurikulum, atau
keseluruhan atau nasional yang disebut mencakup keseluruhan
komponen arena). komponen kurikulum, sehingga
kurikulum 2. Menetapkan personalia atau tim para dapat disesuaikan dengan
ahli kurikulum, yaitu siapasiapa saja
yang ikut terlibat dalam pengembangan kebutuhan dan situasi yang ada.
kurikulum. 3. Model ini melibatkan ahli
3. Tim menyusun tujuan pengajaran yang bermaksud mengadakan
kurikulum dan pelaksanaan proses perbaikan kurikulum, sehingga
belajar- mengajar, untuk tugas tersebut kurikulum yang dikembangkan
perlu dibentuk dewan lebih akurat dan efektif.
kurikulum sebagai koordinator yang
bertugas juga sebagai penilai Kelemahan:
pelaksanaan kurikulum, memilih materi 1. Model ini mungkin kurang
pelajaran baru, menentukan komprehensif dan menyeluruh
berbagai kriteria untuk memilih dibandingkan dengan model-
kurikulum mana yang akan dipakai model lainnya.
dan menulis secara menyeluruh 2. Model ini mungkin kurang
mengenai kurikulum yang akan cocok untuk situasi di mana
dikembangkan. perbaikan kurikulum
 kurikulum, yakni kegiatan untuk membutuhkan koordinasi dan
menerapkan kurikulum seperti yang kerjasama yang lebih luas.
sudah diputuskan dalam ruang lingkup 3. Model ini mungkin kurang
pengembangan kurikulum efektif dalam mengatasi masalah
yang kompleks dan
membutuhkan solusi yang lebih
terstruktur.

You might also like