You are on page 1of 6

AGRIKAN - Jurnal Agribisnis Perikanan

OPEN ACCES (E-ISSN 2598-8298, P-ISSN 1979-6072)


Vol. 15 No. 2: 397-402 URL: http://www.jurnal.ummu.ac.id/index.php/agrikan
Oktober 2022
https://doi.org/10.52046/agrikan.v15i2.397-402
Peer-Reviewed 

Pengukuran Nilai Tukar Nelayan (NTN) Sebelum dan Sesudah Pandemi


Covid-19 di Desa Parit Baru, Kecamatan Salatiga

(Measurement of Fisherman Terms of Trade before and after The Covid-19


pandemic at Parit Baru Village, Salatiga sub-district)

Maryono 1 dan Beryaldi Agam 1


1 Program Studi Agribisnis Perikanan dan Kelautan, Jurusan Agribisnis, Politeknik Negeri Sambas, Jl. Raya Sejangkung
Kawasan Pendidikan Tinggi, Kota Sambas, Indonesia.
Email: maryonopoltesa@gmail.com; agamberyaldi@gmail.com

 nfo Article:
Abstrak. Nilai Tukar Nelayan terfokus pada penerimaan dan pengeluaran keluarga nelayan dengan tujuan
Diterima: 4 September 2022
Disetujui: 2 September 2022 melihat tingkat kesejahteraan nelayan. Tujuan penelitian untuk melihat tren NTN sebelum dan sesudah
Dipublikasi: 4 Oktober 2022 pandemi Covid-19. Metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode penentuan sampel non probability
sampling serta porposive sampling sebagai teknik pengambilan sampel dengan alat bantu kuesioner sambil
 Article type : wawancara secara mendalam. Hasil penelitian 20 nelayan (sebelum Covid-19) & 22 nelayan (sesudah Covid-
Riview Article 19) dengan NTN < 1, NTN = 1 sebanyak 3 nelayan (sebelum Covid-19) & 0 nelayan (sesudah Covid-19, NTN
Common Serv. Article > 1 sebanyak 2 (sebelum Covid-19) & 3 nelayan (sesudah Covid-19). Secara rata-rata NTN sebelum Covid-19
 Research Article sebesar 1,0 dan 0,9 sesudah Covid-19 berarti nelayan belum mampu mencukupi kebutuhan primer.

 Keyword: Abstract. Terms of Trade Fisherman focuses on the income and expenditure of fishermen's families with the
Pari Baru Village, Terms of Trade aim of seeing the level of fishermen's welfare. The purpose of the study was to see the trend of NTN before and
Fisherman, Covid-19, Fisherman’s after the Covid-19 pandemic. Descriptive quantitative research method with a non-probability sampling method
Welfare, Trend. of determining samples and purposive sampling as a sampling technique with a questionnaire as a tool while
in-depth interviews. The results of the study were 20 fishermen (before Covid-19) & 22 fishermen (after Covid-
 Korespondensi:
19) with NTN < 1, NTN = 1 as many as 3 fishermen (before Covid-19) & 0 fishermen (after Covid-19, NTN > 1
Maryono as many as 2 (before Covid-19) & 3 fishermen (after Covid-19). On average, NTN before Covid-19 was 1.0 and
0.9 after Covid-19, meaning fishermen have not been able to meet their primary needs.
Politeknik Negeri Sambas
Kota Sambas - Indonesia

Email:
maryonopoltesa@gmail.com

Copyright©2022,
Maryono, Beryaldi Agam

I. PENDAHULUAN Kesejahteraan nelayan dapat dilihat dari


Penyebaran Coronavirus disease 2019 indikator tingkat pendapatan nelayan (Sembiring,
(COVID-19) diberbagai belahan dunia termasuk 2018). Pendapatan nelayan merupakan akumulasi
Indonesia memberikan dampak yang sangat besar dari hasil usaha nelayan yang tidak berdiri sendiri,
terhadap bidang ekonomi. Bahkan, organisasi namun dipengaruhi oleh berbagai faktor (Kholis,
berskala internasional bidang keuangan yaitu et al., 2020). Oleh karena itu, pendapatan nelayan
International Monetary Fund dan World Bank sering mengalami fluktuasi. Salah satu upaya
memperkirakan hingga akhir kuartal I di tahun untuk meningkatkan pendapatan nelayan dengan
2020 ekonomi global akan memasuki resesi yang memberdayakan peran istri seperti studi di Desa
terkoreksi secara signifikan (Liu, et al., 2020). Penjajab Kecamatan Pemangkat bahwa kontribusi
Kebijakan new normal yang diterapkan setelah pendapatan istri terhadap total pendapatan rumah
terjadi penurunan kasus Covid-19 menjadi tangga sebesar 24,04% dengan pekerjaan sebagai
permulaan aktivitas akan seperti semula sehingga pengolah produk perikanan (kerupuk, ikan kering
akan berdampak pada tingkat kesejahteraan dan terasi) (Firdaus & Rahadian, 2015).
masyarakat terkhusus para nelayan tangkap yang Program-program kesejahteraan yang telah
yang hanya mengharapkan hasil dari laut. dilakukan oleh pemerintah salah satu sasarannya
ialah para nelayan. Sehingga diperlukan

397
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 15. No. 1 (Mei 2022)

pengukuran tingkat kesejahteraan dengan memastikan jumlah keseluruhan nelayan.


mengukur tingkat pendapatan atau penerimaan Penentuan kriteria responden berdasarkan Tabel 1.
bersih dari rumah tangga nelayan. Salah satu
indikator yang sering digunakan untuk mengukur Tabel 1. Kriteria pemilihan nelayan (responden)
tingkat kesejahteraan nelayan adalah indeks nilai No Kriteria
tukar nelayan (NTN). Selain itu, ada juga indikator 1 Berdomisili di desa Parit Baru
pengukuran lainnya yang dikeluarkan oleh Badan 2 Memiliki 1 kapal pribadi/tidak sewa
Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2015 dengan 3 Ukuran kapasitas kapal < 5 GT
membuat 10 indikator kesejahteraan (BPS, 2015). 4 Sudah berkeluarga/memiliki tanggungan
Awal mula kajian terkait indeks nilai tukar
ini dilakukan pertama kali pada abad ke-18 dan Penentuan lokasi dilakukan berdasarkan
kaji lebih lanjut oleh Paasche, Walsh, Lowe dan data dari BPS Kabupaten Sambas terdapat 8
Fisher (Silver, 2009; Armknecht & Silver, 2012). kecamatan kecamatan (Selakau, Pemangkat,
Sedangkan di Indonesia dikaji oleh Soeharjo Salatiga, Jawai, Jawai Selatan, Tangaran dan
(1976) yang terfokus pada nilai tukar komoditas Paloh) yang memiliki produksi perikanan laut
pertanian nasional dengan konsep nilai tukar (BPS, 2021). Kecamatan Salatiga dengan produksi
barter. Selanjutnya kajian ini mulai berkembang perikanan laut terendah di Kabupaten Sambas
pada sektor lainnya seperti perikanan dan sehingga dijadikan lokasi penelitian dengan
kelautan. memilih desa Parit Baru yang berlokasi dekat
Kajian pengukuran nilai tukar nelayan dengan wilayah pesisir. Pengambilan data
(NTN) sudah banyak dilakukan baik secara dilakukan pada bulan Juni tahun 2022 setelah
individu (Ustriyana, 2007; Ramadhan, et al., 2014; kebijakan new normal sudah diterapkan.
Nugraha, et al., 2021; Wahyuni, et al., 2022), Metode analisis data menggunakan konsep
begitupun oleh para lembaga. Sehingga menjadi nilai tukar nelayan (NTN) atau disebut juga nilai
kajian yang umum dilakukan oleh para peneliti tukar subsisten (subsistence terms of trade)
baik tingkat individu atau skala nasional (Basuki, et al., 2001; Ustriyana, 2007). Rumus NTN
(Bappenas & JICA, 2014) tergantung luasan sebagai berikut:
wilayah dari lokasi penelitian tersebut. Penelitian NTN = Yt/Et
ini terfokus pada nelayan tangkap yang ada di
desa Dungun Laut Kabupaten Sambas, Yt= YFt + YNFt
Kalimantan Barat pada tahun 2020 sebelum
Et= EFt + EKt
pandemi dan pada tahun 2022 setelah kebijakan
new normal sudah berjalan. Tujuan penelitian Dimana :
untuk melihat tren NTN pada nelayan tangkap YFt : Total penerimaan usaha perikanan
sebelum dan sesudah pandemi Covid-19. YNFt : Total penerimaan bukan usaha perikanan
EFt : Total pengeluaran usaha perikanan
EKt : Total konsumsi keluarga nelayan
II. METODE PENELITIAN t : periode waktu (bulan, tahun, dll).
Metode deskriptif kuantitatif yang
digunakan pada penelitian ini. Penentuan Kriteria:
responden menggunakan metode non probability ● Jika NTN > 1, maka rumah tangga nelayan memiliki
sampling ialah metode yang tidak memberikan tingkat kesejahteraan cukup memenuhi kebutuhan
kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau primer dan berpotensi dapat memenuhi kebutuhan
anggota populasi yang akan dipilih menjadi non primer atau menabung.
● Jika NTN = 1, maka rumah tangga nelayan hanya
sampel atau responden (Sucipto, 2011). Sedangkan
mampu memenuhi kebutuhan primer saja.
teknik pengambilan sampel atau responden
● Jika NTN < 1, maka rumah tangga nelayan
dilakukan secara purposive sampling atau dengan mempunyai tingkat kesejahteraan rendah, belum
kriteria tertentu. Adapun teknik pengumpulan mampu memenuhi kebutuhan primer.
data dilakukan wawancara mendalam dan
menggunakan kuesioner. Jumlah responden tidak III. HASIL DAN PEMBAHASAN
ditentukan seberapa banyak karena tidak ada data 3.1. Karakteristik Nelayan
pasti berapa jumlah nelayan di desa tersebut. Karakteristik nelayan terdiri dari aspek
Sehingga dilakukan survei ke lokasi untuk pendidikan, umur dan pengalaman. Secara jelas
dapat dilihat pada Tabel 2.

398
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 15. No. 1 (Mei 2022)

Tabel 2. Karakteristik responden aspek pendidikan gelamak dan udang. Hasil komoditas tersebut
Frekuensi Persentase sangat bervariasi harganya, tergantung
No Pendidikan
(Orang) (%) mutu/kualitas, jumlah produksi (Pasaribu, et al.,
1 SD 16 64 2014) dan stok penyimpanan yang mempengaruhi
2 SMP/MTs 7 28
harga pasaran. Kapal yang digunakan merupakan
3 SMA/SMK/MA 2 8
kapal milik sendiri dengan ukuran < 5 GT dengan
Jumlah 25 100
rata-rata melaut 5-8 jam per hari tergantung cuaca
atau musim. Sedangkan total produksi bervariasi
Jumlah responden sebanyak 25 orang, jika
kisaran 52-220 kg/bulan, perbedaan ini
dilihat dari tingkat pendidikan sebagian besar
dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya jumlah
hanya lulusan SD 64% (Tabel 2). Tingkat
hari melaut, konsumsi, GT kapal dan luas jaring
pendidikan sangat berpengaruh terhadap pola
(Damayanti, 2016; Limbong, et al., 2017), cuaca,
pikir nelayan tetapi dengan perkembangan
pemilihan lokasi penangkapan (fishing ground),
teknologi informasi, peningkatan perekonomian
BBM, pengalaman (Pratama, et al., 2016).
dapat merubah hal tersebut (Parma, et al., 2018).
Sedangkan dari aspek umur, terdapat 52% kisaran
3.3. Penerimaan dan Pengeluaran Keluarga
umur 41-60 tahun (Tabel 3). Walaupun kisaran
Nelayan
umur tersebut masih dikatakan cukup produktif
Usaha perikanan keluarga nelayan terdiri
karena masuk rentang 15-64 tahun (BPS, 2022).
dari total penerimaan dan total pengeluaran.
Usia produktif memiliki tingkat produktivitas
Selain itu, ada juga penerimaan bukan perikanan,
lebih tinggi dari aspek fisik (Aprilyanti, 2017)
pengeluaran bukan perikanan dan pengeluaran
begitupun dari aspek pengalaman sudah mahir
konsumsi keluarga nelayan. Penerimaan dan
karena sebagian besar memiliki pengalaman lebih
pengeluaran tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.
dari 10 tahun sebanyak 76% (Tabel 4). Pengalaman
melaut sangat penting dimiliki seorang nelayan
Tabel 5. Rata-rata penerimaan keluarga nelayan per bulan
karena dapat mempengaruhi keahlian menangkap
Sebelum Sesudah
ikan sehingga berdampak pada hasil tangkapan Rata-rata
pandemi Covid- pandemi Covid-
dan pendapatan (Suroyya, et al., 2017; Rivaldo, et penerimaan
19 19
al., 2021). Perikanan Rp2.283.889 Rp2.283.889
Non Perikanan Rp421.481 Rp430,741
Tabel 3. Karakteristik responden aspek umur Total Rp2,624,407 Rp2,714,630
Kisaran umur Frekuensi Persentase
No
(Tahun) (Orang) (%) Tabel 6. Rata-rata pengeluaran keluarga nelayan per
1 20-40 7 28 bulan
2 41-60 13 52 Sebelum Sesudah
3 60 < 5 20 Rata-rata
pandemi Covid- pandemi Covid-
Jumlah 25 100 pengeluaran
19 19
Usaha
Rp1.025.704 Rp1.025.704
Tabel 4. Karakteristik responden aspek pengalaman Perikanan
Pengalaman Frekuensi Persentase Konsumsi
No Rp1.598.704 Rp1.768.148
(Tahun) (Orang) (%) Keluarga
1 5-10 5 20 Total Rp2.624.407 Rp2.793.852
2 11-40 19 76
3 41 < 1 4 Rata-rata total penerimaan keluarga nelayan
Jumlah 25 100 sebesar Rp2.283.889/bulan baik sebelum dan
sesudah pandemi Covid-19 tidak mengalami
3.2. Karakteristik Usaha Perikanan Tangkap perubahan tetapi yang mengalami perubahan ialah
Nelayan penerimaan non perikanan karena keluarga
Sebanyak 25 nelayan yang dijadikan sebagai nelayan membantu dengan bekerja pada profesi
responden, semuanya menggunakan alat tangkap lain seperti petani, jualan dan buruh (Tabel 5). Hal
pukat (gill net) nama lainnya jaring insang. yang berbeda dengan rata-rata total pengeluaran
Dikatakan jaring insang karena target tangkapan keluarga terjadi perbedaan rata-rata total
yaitu ikan akan terperangkap ditandai penutup konsumsi rumah tangga Rp1.598.704 (sebelum
insang ikan tersangkut pada mata jaring. Hasil pandemi Covid-19) dan Rp1.768.148 (sesudah
tangkapanpun beragam mulai dari ikan duri, pandemi Covid-19) hal ini dipengaruhi oleh efek

399
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 15. No. 1 (Mei 2022)

pandemi sehingga meningkatnya harga kebutuhan nelayan seperti pembuatan kelompok usaha
pokok seperti gula pasir, bawang putih, bawang bersama wanita (Nilamsari, et al., 2016). Kedua,
merah, cabai rawit (PIHPS, 2020; Harsela & NTN = 1 sebanyak 3 nelayan (sebelum Covid-19) &
Fauziyah, 2020; Anggita, et al., 2020), kesehatan, 0 nelayan (sesudah Covid-19) berarti nelayan
pendidikan, paket data dan kebutuhan lainnya. hanya mampu mencukupi kebutuhan primer.
Sedangkan rata-rata total pengeluaran perikanan Terakhir, NTN > 1 sebanyak 2 nelayan (sebelum
sebesar Rp1.025.704 tidak mengalami perubahan Covid-19) & 3 nelayan (sesudah Covid-19) berarti
baik sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 nelayan tersebut cukup mampu memenuhi
(Tabel 6). Namun, salah satu pengeluaran terbesar kebutuhan primernya. Artinya, kelebihan
dalam usaha perikanan ialah bahan bakar minyak pendapatan dapat berpengaruh terhadap
(BBM) Solar yang pertanggal 4 September 2022 perubahan konsumsi (Salakory, 2016). Hal itu
mengalami kenaikan dari Rp5.150 menjadi tergantung dari pola pikir nelayan karena ada juga
Rp6.800. yang memanfaatkan untuk pengembangan usaha
(Nugraha, 2021).
3.4. Nilai Tukar Nelayan (NTN) Nilai tukar nelayan yang sudah dihitung
Konsep pengukuran NTN sangat secara keseluruhan (Tabel 8). Perubahan kriteria
menekankan pada total penerimaan keluarga kesejahteraan dari yang mampu memenuhi
nelayan dibagi total pengeluaran keluarga nelayan kebutuhan primer berubah menjadi tingkat
(Baiki, et al., 2020). Perhitungan nilai tukar kesejahteraan rendah belum mampu memenuhi
nelayan (NTN) dapat dilihat pada Tabel 7. kebutuhan primer. Tidak dipungkiri faktor hasil
tangkapan yang tidak menentu serta
Tabel 7. Dinamika Nilai Tukar Nelayan (NTN) meningkatnya kebutuhan sehari-hari menjadi
Jumlah NTN Jumlah NTN faktor perubahan NTN nelayan.
Nilai
Sebelum Covid- Sesudah Covid-
Kriteria
19 (%) 19 (%)
IV. PENUTUP
>1 20 20
Tren NTN sebelum dan sesudah Covid-19
=1 8 0
secara keseluruhan mengalami perubahan dari
<1 72 80
yang mampu memenuhi kebutuhan primer
Tabel 8. Rata-rata Nilai Tukar Nelayan (NTN) menjadi tidak mampu memenuhi kebutuhan
NTN NTN primer (tingkat kesejateraan rendah). Sehingga
Sebelum Sesudah Kriteria Kesejahteraan diperlukan kerjasama antar sektor pemerintah
Covid-19 Covid-19 pusat dan daerah dalam membuat kebijakan, serta
Terjadi perubahan kriteria kontribusi dari nelayan tersebut sebagai pelaku
1.0 0.9
kesejahteraan utama dalam memanfaatkan secara efektif dan
efisien program bantuan yang diberikan.
Berdasarkan kriteria kesejahteraannya (tabel
7) yang pertama, sebanyak 18 nelayan (72%) V. UCAPAN TERIMA KASIH
sebelum Covid-19 & 20 nelayan (80%) sesudah Peneliti memberikan apresiasi yang sebesar-
Covid-19 dengan NTN < 1 berarti terjadi besarnya atas kesempatan menjadi salah satu
peningkatan karena nelayan tersebut relatif belum penerima dana hibah penelitian dosen pemula
mampu memenuhi kebutuhan primernya sehingga (PDP) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
dapat mempengaruhi keuangan keluarga pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
(Asmaida, 2013) penyebabnya karena pendapatan dan Teknologi tahun anggaran 2021 pelaksanaan
usaha perikanan rendah. Sehingga perlu tahun 2022.
dilakukan penyuluhan pemberdayaan keluarga

REFERENSI

Anggita, E., Karina, K., Suriyatni, N., & Alfarizi, W.A. 2020. Analisis Pandemic Covid-19 Terhadap Harga
Sembako. Al-Sharf: Jurnal Ekonomi Islam, 1(1): 43-51.

400
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 15. No. 1 (Mei 2022)

Aprilyanti, S. 2017. Pengaruh Usia dan Masa Kerja Terhadap Produktivitas Kerja (Studi Kasus: PT.
OASIS Water International Cabang Palembang). Jurnal Sistem dan Manajemen Industri, 1(2):
68-72.
Armknecht, P., and M. Silver. 2012. Post-Laspeyres: The Case for a New Formula for Compiling
Consumer Price Index. IMF Working Paper (WP/12/105).
Asmaida, A. 2013. Nilai Tukar Nelayan dan Kontribusinya dalam Pemenuhan Kebutuhan Rumah Tangga
Nelayan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 13(4):
99-106.
Baiki, A.G.M., Jusuf, N., & Rantung, S.V. 2020. Nilai Tukar Nelayan pada Usaha Pukat Pantai di
Kelurahan Tandurusa Kecamatan Aertembaga Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah, 8(1): 102-112.
[Bappenas] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional., & [JICA] Japan International Cooperation
Agency. 2014. Analisis Pencapaian Nilai Tukar Nelayan (NTN) Background Study RPJM
Kelautan dan Perikanan 2015-2019. Direktorat Kelautan dan Perikanan Bappenas. Jakarta.
Basuki, R., Prayogo U.H., Pranaji, T., Ilham, N., Sugianto., Hendiarto., Bambang, W.,
Daeng, H., & Iwan, S. 2001. Pedoman Umum Nilai Tukar Nelayan. Direktorat
Jenderal Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, DKP. Jakarta.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Indikator Kesejahteraan Rakyat. BPS Jakarta.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kecamatan Sambas Dalam Angkaa 2021. BPS Kabupaten Sambas.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2022. Definisi Istilah Angka Tanggungan. BPS Jakarta.
Damayanti, A.O. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Ikan pada Nelayan Kecil (Studi di
Desa Pecangaan Kabupaten Pati). Jurnal Litbang, 12(2): 83-92.
Firdaus, M., & Rahadian, R., 2015. Peran Istri Nelayan dalam Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga
(Studi Kasus di Desa Penjajap Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas). Jurnal Sosial
Ekonomi Kelautan Perikanan, 10(2): 241-249.
Harsela, C.N., & Fauziyah, F. 2020. Analisis Harga Kebutuhan Pokok Dampak Covid-19 Perspektif Imam
Yahya Bin Umar. Co-Value: Jurnal Ekonomi, koperasi & Kewirausahaan, 11(3): 110-117.
Kholis, M.N., Fraternesi., & Wahidin, L.O. 2020. Prediksi Dampak Covid-19 terhadap Pendapatan
Nelayan Jaring Insang di Kota Bengkulu. Albacore, 4(1): 1-11.
Limbong, I., Wiyono, E.S., & Yusfiandayani, R. 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi
Unit Penangkapan Pukat Cincin di PPN Sibolga, Sumatera Utara. ALBACORE, 1(1): 89-97.
Liu, W., Yue, X.G., & Tchounwou, P.B. 2020. Response to the COVID-19 Epidemic: The
Chinese Experience and Implications for Other Countries. International Journal of
Environmental Research and Public Health, 17(7): 2304.
Nilamsari, R.M., Wibowo, B.A., & Dewi, D.A.N.N. 2016. Peningkatan Pendapatan Keluarga Nelayan
Melalui Kelompok Usaha Bersama Wanita Nelayan di Kelurahan Banten Kabupaten Serang.
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 5(1): 87-93.
Nugraha, A., Kurniadi, B., & Permatasari, N. 2021. Strategi Peningkatan Nilai Tukar Nelayan Tradisional
di Kabupaten Sambas. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 13(2): 95-102.
Pasaribu, E.M., Sardiyatmo., & Hapsari, T.D. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga
Ikan Layang (Decapterus resselli) di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong
Lamongan Jawa Timur. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and
Technology, 3(2): 94-102.
[PIHPS] Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. 2020. Tabel Harga Berdasarkan Komoditas per
tanggal 23 Maret 2020. https://hargapangan.id/tabel-harga/pasar-tradisional/
Pratama, M.A., Hapsari, T.D., & Triarso, I. 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Unit
Penangkapan Purse Seine (Gardan) di Fishing Base PPP Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.
Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology (IJFST), 11(2): 120-128.
Ramadhan, A., Firdaus, M., & Wijaya, R.A. 2014. Analisis Nilai Tukar Nelayan (NTN) Pelagis Besar
Tradisional. J. Sosek KP, 9(1): 1-11.
Rivaldo., Saifullah., & Januardy, U. 2021. Pengaruh Modal, Tenaga Kerja dan Pengalaman Terhadap
Produksi Pengolahan Ubur-Ubur di Desa Temajuk. NEKTON: Jurnal Perikanan Dan Ilmu
Kelautan, 1(1), 1-8.

401
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 15. No. 1 (Mei 2022)

Salakory, H.S.M. 2016. Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan Berdasarkan Nilai Tukar
(NTN) Di Kampung Sowi IV Kabupaten Manokwari. The Journal of Fisheries Development,
2(2): 45-54.
Sembiring, R. 2018. Pengaruh Nilai Tukar Nelayan (Pendapatan Nelayan, Pendapatan Non Nelayan,
Pengeluaran Nelayan, Pengeluaran Non Nelayan) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
(Pendidikan, Kesehatan, Kondisi Fisik Rumah) di Desa Pahlawan. Jurnal Abdi Ilmu, 10(2):
1836-1843.
Silver, M. 2009. An Index Number Formula Problem: The Aggregation of Broadly Comparable Items. IMF
Working Paper (WP/09/19).
Sucipto, A. 2011. Studi Kelayakan Bisnis Analisis Integratif dan Studi Kasus. UIN Maliki Press, Malang.
Suroyya, A.N., Triarso, I., & Wibowo, B.A. 2017. Analisis Ekonomi Rumah Tangga Nelayan pada Alat
Tangkap Gill Net di PPP Morodemak, Kabupaten Demak. Journal of Fisheries Resources
Utilization Management and Technology, 6(4): 30-39.
Wahyuni, D., Abubakar., & Nur’azkiya, L. 2022. Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan
Berdasarkan Nilai Tukar Nelayan (NTN) di Kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Jurnal Ilmiah
Wahana Pendidikan, 8(11): 80-92.

402

You might also like