Professional Documents
Culture Documents
1229-Article Text-2924-2-10-20221016
1229-Article Text-2924-2-10-20221016
nfo Article:
Abstrak. Nilai Tukar Nelayan terfokus pada penerimaan dan pengeluaran keluarga nelayan dengan tujuan
Diterima: 4 September 2022
Disetujui: 2 September 2022 melihat tingkat kesejahteraan nelayan. Tujuan penelitian untuk melihat tren NTN sebelum dan sesudah
Dipublikasi: 4 Oktober 2022 pandemi Covid-19. Metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode penentuan sampel non probability
sampling serta porposive sampling sebagai teknik pengambilan sampel dengan alat bantu kuesioner sambil
Article type : wawancara secara mendalam. Hasil penelitian 20 nelayan (sebelum Covid-19) & 22 nelayan (sesudah Covid-
Riview Article 19) dengan NTN < 1, NTN = 1 sebanyak 3 nelayan (sebelum Covid-19) & 0 nelayan (sesudah Covid-19, NTN
Common Serv. Article > 1 sebanyak 2 (sebelum Covid-19) & 3 nelayan (sesudah Covid-19). Secara rata-rata NTN sebelum Covid-19
Research Article sebesar 1,0 dan 0,9 sesudah Covid-19 berarti nelayan belum mampu mencukupi kebutuhan primer.
Keyword: Abstract. Terms of Trade Fisherman focuses on the income and expenditure of fishermen's families with the
Pari Baru Village, Terms of Trade aim of seeing the level of fishermen's welfare. The purpose of the study was to see the trend of NTN before and
Fisherman, Covid-19, Fisherman’s after the Covid-19 pandemic. Descriptive quantitative research method with a non-probability sampling method
Welfare, Trend. of determining samples and purposive sampling as a sampling technique with a questionnaire as a tool while
in-depth interviews. The results of the study were 20 fishermen (before Covid-19) & 22 fishermen (after Covid-
Korespondensi:
19) with NTN < 1, NTN = 1 as many as 3 fishermen (before Covid-19) & 0 fishermen (after Covid-19, NTN > 1
Maryono as many as 2 (before Covid-19) & 3 fishermen (after Covid-19). On average, NTN before Covid-19 was 1.0 and
0.9 after Covid-19, meaning fishermen have not been able to meet their primary needs.
Politeknik Negeri Sambas
Kota Sambas - Indonesia
Email:
maryonopoltesa@gmail.com
Copyright©2022,
Maryono, Beryaldi Agam
397
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 15. No. 1 (Mei 2022)
398
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 15. No. 1 (Mei 2022)
Tabel 2. Karakteristik responden aspek pendidikan gelamak dan udang. Hasil komoditas tersebut
Frekuensi Persentase sangat bervariasi harganya, tergantung
No Pendidikan
(Orang) (%) mutu/kualitas, jumlah produksi (Pasaribu, et al.,
1 SD 16 64 2014) dan stok penyimpanan yang mempengaruhi
2 SMP/MTs 7 28
harga pasaran. Kapal yang digunakan merupakan
3 SMA/SMK/MA 2 8
kapal milik sendiri dengan ukuran < 5 GT dengan
Jumlah 25 100
rata-rata melaut 5-8 jam per hari tergantung cuaca
atau musim. Sedangkan total produksi bervariasi
Jumlah responden sebanyak 25 orang, jika
kisaran 52-220 kg/bulan, perbedaan ini
dilihat dari tingkat pendidikan sebagian besar
dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya jumlah
hanya lulusan SD 64% (Tabel 2). Tingkat
hari melaut, konsumsi, GT kapal dan luas jaring
pendidikan sangat berpengaruh terhadap pola
(Damayanti, 2016; Limbong, et al., 2017), cuaca,
pikir nelayan tetapi dengan perkembangan
pemilihan lokasi penangkapan (fishing ground),
teknologi informasi, peningkatan perekonomian
BBM, pengalaman (Pratama, et al., 2016).
dapat merubah hal tersebut (Parma, et al., 2018).
Sedangkan dari aspek umur, terdapat 52% kisaran
3.3. Penerimaan dan Pengeluaran Keluarga
umur 41-60 tahun (Tabel 3). Walaupun kisaran
Nelayan
umur tersebut masih dikatakan cukup produktif
Usaha perikanan keluarga nelayan terdiri
karena masuk rentang 15-64 tahun (BPS, 2022).
dari total penerimaan dan total pengeluaran.
Usia produktif memiliki tingkat produktivitas
Selain itu, ada juga penerimaan bukan perikanan,
lebih tinggi dari aspek fisik (Aprilyanti, 2017)
pengeluaran bukan perikanan dan pengeluaran
begitupun dari aspek pengalaman sudah mahir
konsumsi keluarga nelayan. Penerimaan dan
karena sebagian besar memiliki pengalaman lebih
pengeluaran tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.
dari 10 tahun sebanyak 76% (Tabel 4). Pengalaman
melaut sangat penting dimiliki seorang nelayan
Tabel 5. Rata-rata penerimaan keluarga nelayan per bulan
karena dapat mempengaruhi keahlian menangkap
Sebelum Sesudah
ikan sehingga berdampak pada hasil tangkapan Rata-rata
pandemi Covid- pandemi Covid-
dan pendapatan (Suroyya, et al., 2017; Rivaldo, et penerimaan
19 19
al., 2021). Perikanan Rp2.283.889 Rp2.283.889
Non Perikanan Rp421.481 Rp430,741
Tabel 3. Karakteristik responden aspek umur Total Rp2,624,407 Rp2,714,630
Kisaran umur Frekuensi Persentase
No
(Tahun) (Orang) (%) Tabel 6. Rata-rata pengeluaran keluarga nelayan per
1 20-40 7 28 bulan
2 41-60 13 52 Sebelum Sesudah
3 60 < 5 20 Rata-rata
pandemi Covid- pandemi Covid-
Jumlah 25 100 pengeluaran
19 19
Usaha
Rp1.025.704 Rp1.025.704
Tabel 4. Karakteristik responden aspek pengalaman Perikanan
Pengalaman Frekuensi Persentase Konsumsi
No Rp1.598.704 Rp1.768.148
(Tahun) (Orang) (%) Keluarga
1 5-10 5 20 Total Rp2.624.407 Rp2.793.852
2 11-40 19 76
3 41 < 1 4 Rata-rata total penerimaan keluarga nelayan
Jumlah 25 100 sebesar Rp2.283.889/bulan baik sebelum dan
sesudah pandemi Covid-19 tidak mengalami
3.2. Karakteristik Usaha Perikanan Tangkap perubahan tetapi yang mengalami perubahan ialah
Nelayan penerimaan non perikanan karena keluarga
Sebanyak 25 nelayan yang dijadikan sebagai nelayan membantu dengan bekerja pada profesi
responden, semuanya menggunakan alat tangkap lain seperti petani, jualan dan buruh (Tabel 5). Hal
pukat (gill net) nama lainnya jaring insang. yang berbeda dengan rata-rata total pengeluaran
Dikatakan jaring insang karena target tangkapan keluarga terjadi perbedaan rata-rata total
yaitu ikan akan terperangkap ditandai penutup konsumsi rumah tangga Rp1.598.704 (sebelum
insang ikan tersangkut pada mata jaring. Hasil pandemi Covid-19) dan Rp1.768.148 (sesudah
tangkapanpun beragam mulai dari ikan duri, pandemi Covid-19) hal ini dipengaruhi oleh efek
399
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 15. No. 1 (Mei 2022)
pandemi sehingga meningkatnya harga kebutuhan nelayan seperti pembuatan kelompok usaha
pokok seperti gula pasir, bawang putih, bawang bersama wanita (Nilamsari, et al., 2016). Kedua,
merah, cabai rawit (PIHPS, 2020; Harsela & NTN = 1 sebanyak 3 nelayan (sebelum Covid-19) &
Fauziyah, 2020; Anggita, et al., 2020), kesehatan, 0 nelayan (sesudah Covid-19) berarti nelayan
pendidikan, paket data dan kebutuhan lainnya. hanya mampu mencukupi kebutuhan primer.
Sedangkan rata-rata total pengeluaran perikanan Terakhir, NTN > 1 sebanyak 2 nelayan (sebelum
sebesar Rp1.025.704 tidak mengalami perubahan Covid-19) & 3 nelayan (sesudah Covid-19) berarti
baik sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 nelayan tersebut cukup mampu memenuhi
(Tabel 6). Namun, salah satu pengeluaran terbesar kebutuhan primernya. Artinya, kelebihan
dalam usaha perikanan ialah bahan bakar minyak pendapatan dapat berpengaruh terhadap
(BBM) Solar yang pertanggal 4 September 2022 perubahan konsumsi (Salakory, 2016). Hal itu
mengalami kenaikan dari Rp5.150 menjadi tergantung dari pola pikir nelayan karena ada juga
Rp6.800. yang memanfaatkan untuk pengembangan usaha
(Nugraha, 2021).
3.4. Nilai Tukar Nelayan (NTN) Nilai tukar nelayan yang sudah dihitung
Konsep pengukuran NTN sangat secara keseluruhan (Tabel 8). Perubahan kriteria
menekankan pada total penerimaan keluarga kesejahteraan dari yang mampu memenuhi
nelayan dibagi total pengeluaran keluarga nelayan kebutuhan primer berubah menjadi tingkat
(Baiki, et al., 2020). Perhitungan nilai tukar kesejahteraan rendah belum mampu memenuhi
nelayan (NTN) dapat dilihat pada Tabel 7. kebutuhan primer. Tidak dipungkiri faktor hasil
tangkapan yang tidak menentu serta
Tabel 7. Dinamika Nilai Tukar Nelayan (NTN) meningkatnya kebutuhan sehari-hari menjadi
Jumlah NTN Jumlah NTN faktor perubahan NTN nelayan.
Nilai
Sebelum Covid- Sesudah Covid-
Kriteria
19 (%) 19 (%)
IV. PENUTUP
>1 20 20
Tren NTN sebelum dan sesudah Covid-19
=1 8 0
secara keseluruhan mengalami perubahan dari
<1 72 80
yang mampu memenuhi kebutuhan primer
Tabel 8. Rata-rata Nilai Tukar Nelayan (NTN) menjadi tidak mampu memenuhi kebutuhan
NTN NTN primer (tingkat kesejateraan rendah). Sehingga
Sebelum Sesudah Kriteria Kesejahteraan diperlukan kerjasama antar sektor pemerintah
Covid-19 Covid-19 pusat dan daerah dalam membuat kebijakan, serta
Terjadi perubahan kriteria kontribusi dari nelayan tersebut sebagai pelaku
1.0 0.9
kesejahteraan utama dalam memanfaatkan secara efektif dan
efisien program bantuan yang diberikan.
Berdasarkan kriteria kesejahteraannya (tabel
7) yang pertama, sebanyak 18 nelayan (72%) V. UCAPAN TERIMA KASIH
sebelum Covid-19 & 20 nelayan (80%) sesudah Peneliti memberikan apresiasi yang sebesar-
Covid-19 dengan NTN < 1 berarti terjadi besarnya atas kesempatan menjadi salah satu
peningkatan karena nelayan tersebut relatif belum penerima dana hibah penelitian dosen pemula
mampu memenuhi kebutuhan primernya sehingga (PDP) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
dapat mempengaruhi keuangan keluarga pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
(Asmaida, 2013) penyebabnya karena pendapatan dan Teknologi tahun anggaran 2021 pelaksanaan
usaha perikanan rendah. Sehingga perlu tahun 2022.
dilakukan penyuluhan pemberdayaan keluarga
REFERENSI
Anggita, E., Karina, K., Suriyatni, N., & Alfarizi, W.A. 2020. Analisis Pandemic Covid-19 Terhadap Harga
Sembako. Al-Sharf: Jurnal Ekonomi Islam, 1(1): 43-51.
400
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 15. No. 1 (Mei 2022)
Aprilyanti, S. 2017. Pengaruh Usia dan Masa Kerja Terhadap Produktivitas Kerja (Studi Kasus: PT.
OASIS Water International Cabang Palembang). Jurnal Sistem dan Manajemen Industri, 1(2):
68-72.
Armknecht, P., and M. Silver. 2012. Post-Laspeyres: The Case for a New Formula for Compiling
Consumer Price Index. IMF Working Paper (WP/12/105).
Asmaida, A. 2013. Nilai Tukar Nelayan dan Kontribusinya dalam Pemenuhan Kebutuhan Rumah Tangga
Nelayan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 13(4):
99-106.
Baiki, A.G.M., Jusuf, N., & Rantung, S.V. 2020. Nilai Tukar Nelayan pada Usaha Pukat Pantai di
Kelurahan Tandurusa Kecamatan Aertembaga Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah, 8(1): 102-112.
[Bappenas] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional., & [JICA] Japan International Cooperation
Agency. 2014. Analisis Pencapaian Nilai Tukar Nelayan (NTN) Background Study RPJM
Kelautan dan Perikanan 2015-2019. Direktorat Kelautan dan Perikanan Bappenas. Jakarta.
Basuki, R., Prayogo U.H., Pranaji, T., Ilham, N., Sugianto., Hendiarto., Bambang, W.,
Daeng, H., & Iwan, S. 2001. Pedoman Umum Nilai Tukar Nelayan. Direktorat
Jenderal Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, DKP. Jakarta.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Indikator Kesejahteraan Rakyat. BPS Jakarta.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kecamatan Sambas Dalam Angkaa 2021. BPS Kabupaten Sambas.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2022. Definisi Istilah Angka Tanggungan. BPS Jakarta.
Damayanti, A.O. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Ikan pada Nelayan Kecil (Studi di
Desa Pecangaan Kabupaten Pati). Jurnal Litbang, 12(2): 83-92.
Firdaus, M., & Rahadian, R., 2015. Peran Istri Nelayan dalam Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga
(Studi Kasus di Desa Penjajap Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas). Jurnal Sosial
Ekonomi Kelautan Perikanan, 10(2): 241-249.
Harsela, C.N., & Fauziyah, F. 2020. Analisis Harga Kebutuhan Pokok Dampak Covid-19 Perspektif Imam
Yahya Bin Umar. Co-Value: Jurnal Ekonomi, koperasi & Kewirausahaan, 11(3): 110-117.
Kholis, M.N., Fraternesi., & Wahidin, L.O. 2020. Prediksi Dampak Covid-19 terhadap Pendapatan
Nelayan Jaring Insang di Kota Bengkulu. Albacore, 4(1): 1-11.
Limbong, I., Wiyono, E.S., & Yusfiandayani, R. 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi
Unit Penangkapan Pukat Cincin di PPN Sibolga, Sumatera Utara. ALBACORE, 1(1): 89-97.
Liu, W., Yue, X.G., & Tchounwou, P.B. 2020. Response to the COVID-19 Epidemic: The
Chinese Experience and Implications for Other Countries. International Journal of
Environmental Research and Public Health, 17(7): 2304.
Nilamsari, R.M., Wibowo, B.A., & Dewi, D.A.N.N. 2016. Peningkatan Pendapatan Keluarga Nelayan
Melalui Kelompok Usaha Bersama Wanita Nelayan di Kelurahan Banten Kabupaten Serang.
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 5(1): 87-93.
Nugraha, A., Kurniadi, B., & Permatasari, N. 2021. Strategi Peningkatan Nilai Tukar Nelayan Tradisional
di Kabupaten Sambas. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 13(2): 95-102.
Pasaribu, E.M., Sardiyatmo., & Hapsari, T.D. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga
Ikan Layang (Decapterus resselli) di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong
Lamongan Jawa Timur. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and
Technology, 3(2): 94-102.
[PIHPS] Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. 2020. Tabel Harga Berdasarkan Komoditas per
tanggal 23 Maret 2020. https://hargapangan.id/tabel-harga/pasar-tradisional/
Pratama, M.A., Hapsari, T.D., & Triarso, I. 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Unit
Penangkapan Purse Seine (Gardan) di Fishing Base PPP Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.
Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology (IJFST), 11(2): 120-128.
Ramadhan, A., Firdaus, M., & Wijaya, R.A. 2014. Analisis Nilai Tukar Nelayan (NTN) Pelagis Besar
Tradisional. J. Sosek KP, 9(1): 1-11.
Rivaldo., Saifullah., & Januardy, U. 2021. Pengaruh Modal, Tenaga Kerja dan Pengalaman Terhadap
Produksi Pengolahan Ubur-Ubur di Desa Temajuk. NEKTON: Jurnal Perikanan Dan Ilmu
Kelautan, 1(1), 1-8.
401
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 15. No. 1 (Mei 2022)
Salakory, H.S.M. 2016. Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan Berdasarkan Nilai Tukar
(NTN) Di Kampung Sowi IV Kabupaten Manokwari. The Journal of Fisheries Development,
2(2): 45-54.
Sembiring, R. 2018. Pengaruh Nilai Tukar Nelayan (Pendapatan Nelayan, Pendapatan Non Nelayan,
Pengeluaran Nelayan, Pengeluaran Non Nelayan) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
(Pendidikan, Kesehatan, Kondisi Fisik Rumah) di Desa Pahlawan. Jurnal Abdi Ilmu, 10(2):
1836-1843.
Silver, M. 2009. An Index Number Formula Problem: The Aggregation of Broadly Comparable Items. IMF
Working Paper (WP/09/19).
Sucipto, A. 2011. Studi Kelayakan Bisnis Analisis Integratif dan Studi Kasus. UIN Maliki Press, Malang.
Suroyya, A.N., Triarso, I., & Wibowo, B.A. 2017. Analisis Ekonomi Rumah Tangga Nelayan pada Alat
Tangkap Gill Net di PPP Morodemak, Kabupaten Demak. Journal of Fisheries Resources
Utilization Management and Technology, 6(4): 30-39.
Wahyuni, D., Abubakar., & Nur’azkiya, L. 2022. Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan
Berdasarkan Nilai Tukar Nelayan (NTN) di Kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Jurnal Ilmiah
Wahana Pendidikan, 8(11): 80-92.
402