You are on page 1of 11

ISSN : 2302 – 1590

E-ISSN: 2460 – 190X


ECONOMICA
Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.1 (47 - 57)

ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN PEMILIK PAYANG


DI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

Lovelly Dwinda Dahen


Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar
Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat
Email:lovendalovelly@yahoo.com

submited: 2016.09.16 reviewed: 2016.11.02 accepted: 2016.12.17


http://dx.doi.org/10.22202/economica.2016.v5.i1.891

Abstract
This study aims to analyze (1) the influence of capital income seine fishermen in the district of Koto Tangah
Padang. (2) the effect on revenue Mileage fishing seine fishermen in the district of Koto Tangah Padang. (3)
the effect of experience on the income of fishermen in the district payang Tangah Koto Padang. (4) the effect
of the capital, mileage and experience to sail together to the income of fishermen in the district payang
Tangah Koto Padang. This type of research is descriptive associative. The population in this study is the
owner seine fishermen in the district of Koto Tangah Padang. The sampling technique is purposive sampling
with the number of 111 fishermen payang owner. Data were collected through questionnaires open. This study
uses linear regression analysis tool. Our research found that: 1) Capital partially significant effect on the
income of fishermen in the district Payang owner Tangah Koto Padang. 2) Working Hours partially
significant effect on the income of fishermen in the district Payang owner Tangah Koto Padang. 3) Experience
partially significant effect on the income of fishermen in the district Payang owner Tangah Koto Padang. 4)
capital, hours of work and simultaneously experience a significant effect on the income of fishermen in the
district Payang owner Tangah Koto Padang. Based on these results obtained by the variable capital is the
most dominant variables contribute to fishermen's income earned from fishing activities.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) pengaruh modal terhadap pendapatan nelayan payang di
kecamatan Koto Tangah kota Padang. (2) pengaruh jam kerja terhadap pendapatan nelayan payang di
kecamatan Koto Tangah kota Padang. (3) pengaruh pengalaman terhadap pendapatan nelayan payang di
kecamatan Koto Tangah kota Padang. (4) pengaruh modal, jam kerja dan pengalaman secara bersama-sama
terhadap pendapatan nelayan payang di kecamatan Koto Tangah kota Padang. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah nelayan pemilik payang di kecamatan Koto Tangah
kota Padang. Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling dengan jumlah sampel 111 orang
nelayan pemilik payang. Data dikumpulkan melalui kuesioner terbuka. Penelitian ini menggunakan alat
analisis Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: 1) Modal secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan pemilik Payang di Kecamatan Koto Tangah kota
Padang. 2) Jam Kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan pemilik Payang di
Kecamatan Koto Tangah kota Padang. 3) Pengalaman secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan nelayan pemilik Payang di Kecamatan Koto Tangah kota Padang. 4) modal, jam kerja dan
pengalaman secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan pemilik Payang di
Kecamatan Koto Tangah kota Padang. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh variabel modal merupakan
variabel paling dominan berkontribusi terhadap pendapatan nelayan yang diperolehnya dari aktivitas melaut.

Keywords: Income, Capital, Hours of Work, Experience and Fishermen

©2016 Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI, Padang


Lovelly Dwinda Dahen

PENDAHULUAN Sumber daya perikanan secara potensial


dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
Indonesia adalah Negara maritim taraf hidup masyarakat nelayan,namun
dengan wilayah laut yang sangat luas. pada kenyataannya masih cukup banyak
Wilayah lautan yang luas ini dapat nelayan yang belum dapat meningkatkan
menimbulkan banyak kegiatan ekonomi hasil tangkapannya, sehingga tingkat
penduduk dengan pemanfaatan pendapatan nelayan tidak meningkat.
sumberdaya laut, khususnya untuk
masyarakat yang bermukim di wilayah Dalam hal ini terlihat nelayan
pantai. Indonesia memiliki kawasan laut memperoleh produksi ikan laut yang
dan pantai yang bernilai produktif dan berbeda-beda antar sesama nelayan
memegang peranan penting bagi sesuai dengan jenis ikan yang dihasilkan
pembangunan perekonomian. maka harga ikan laut juga akan
bervariasi tergantung jenis ikan laut.
Indonesia berada pada posisi Menurut Fauzi (2010:102) dalam
yang strategis antar dua benua dan dua mengeksploitasi (menangkap ikan) di
samudera. Posisi ini menyebabkan suatu perairan dibutuhkan berbagai
Indonesia memiliki sumberdaya laut sarana. Sarana tersebut merupakan faktor
yang bernilai produktif seperti potensi input yang disebut sebagai suatu effort
perikanan yang sangat besar, dimana atau upaya. Input tersebut seperti modal
perikanan merupakan salah satu fisik (kapal dan alat tangkap), tenaga
subsektor pertanian yang menopang kerja yang dibutuhkan dalam untuk
perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat suatu aktivitas penangkapan dalam
dari peran sektor perikanan terhadap menghasilkan stok ikan atau produksi
pertumbuhan ekonomi mengalami perikanan dan harga ikan berdasarkan
peningkatan setiap tahun dimana pada satuan output atau produksi ikan.
tahun 2015 adalah sebesar 56,97%
(Sumber:BPS Kota Padang Dalam Menurut Mankiw (2009:336)
Angka Tahun2015). Dalam kegiatan produksi membutuhkan
adanya faktor-faktor produksi seperti
Masyarakat yang berada di tanah, modal dan tenaga kerja. Dengan
kawasan pesisir memiliki mata adanya faktor produksi tersebut maka
pencaharian utama sebagai nelayan. dapat dilakukan kegiatan proses
Sektor perikanan memberikan kontribusi produksi. Produksi ikan laut yang
dalam peningkatan kesejahteraan dihasilkan oleh nelayan diduga
nelayan. Dalam hal ini perikanansebagai dipengaruhi oleh modal, tenga kerja dan
salah satu SDA (Sumber Daya Alam) pengalaman.
yang mempunyai peranan penting dan
strategis dalam pembangunan Dengan adanya modal kerja maka
perekonomian nasional terutama dalam usaha nelayan dalam melaut untuk
meningkatkan perluasan kesempatan menangkap ikan dan kemudian
kerja di sektor perikanan tangkap. menghasilkan jumlah ikan

48
Lovelly Dwinda Dahen

tangkapannya. Makin besar modal kerja pencapaian hasil produksi ikan laut.
maka makin besar pula peluang hasil Semakin bervariasi modal, tenaga kerja
tangkapan yang diperoleh. Dalam hal ini dan pengalaman nelayan dalam melaut
dapat terlihat ketersediaan modal kerja akan berdampak terhadap jumlah
yang dimiliki nelayan berupa asset atau produksi ikan laut tangkapan nelayan
modal yang dimiliki oleh nelayan dengan motor tempel.
pemilik seperti harga beli kapal dan
modal dalam aktivitas sekali melaut METODE PENELITIAN
(umpan, es balok, bahan bakar yang Jenis penelitian ini adalah deskriptif
digunakan dan makanan/minuman assosiatif. Data yang digunakan dalam
pekerja). penelitian ini adalah data primerdengan
menggunakan kuesioner terbuka.
Faktor jam kerja dikaji dalam
Populasi dalam penelitian ini adalah
penelitian ini karena produksi sangat
nelayan di kecamatan Koto Tangah
dipengaruhi oleh jam kerja.
Kota Padang dengan teknik
Sebagaimana diketahui bahwa dalam
pengambilan sampel adalah teknik
teori faktor produksi jumlah
purposive sampling sehingga jumlah
output/produksi bergantung pada
sampel dalam penelitian ini adalah 111
frekuensi kerja atau jam kerja.
orang nelayan pemilik payang.
Berdasarkan kondisi tersebut maka
penting untuk dikaji permasalahan Penelitian ini dilakukan dengan
terkait dengan jam kerja dalam melaut menggunakan kuesioner terbuka
yang berdampak terhadap pendapatan dengan definisi operasional variabel
nelayan. yaitu:
Pengalaman melaut nelayan juga 1. Pendapatan nelayan adalah nilai
memberikan dampak pada hasil yang diterima dari nelayan dari hasil
tangkapan nelayan. Faktor pengalaman, penjualan hasil tangkapan yang
menurut Foster (2001:43)Hal yang diukur dalam satuan rupiah.
menentukan berpengalaman tidaknya
seorang dapat dilihat dari lama waktu 2. Modal kerja pribadi adalah nilai
atau masa kerja yang ditempuh yang dikeluarkan oleh nelayan
seseorang sehingga dapat memahami dalam memperoleh hasil tangkapan
tugas-tugas sebuah pekerjaaan dan telah yang terdiri dari : bahan bakar
melaksanakan pekerjaan tersebut dengan (solar), bahan pengawet ikan (es
baik. balok) dan bekal yang diukur dalam
satuan rupiah.
Rata-rata pengalaman nelayan
dalam aktivitas melaut dengan motor 3. Jam kerja adalah lamanya waktu
tempel di atas 13 tahun. Pengalaman nelayan melaut untuk mencari hasil
nelayan dalam melaksanakan aktivitas tangkapan dari aktivitas melaut yang
melaut akan memberikan dampak pada dihitung dalam satuan jam.

49
Lovelly Dwinda Dahen

4. Pengalaman adalah lamanya Keterangan:


nelayan berprofesi sebagai nelayan
perikanan laut yang diukur dalam Y = Pendapatan Nelayan ( Rp)
satuan tahun. C = Konstanta
Metode analisis yang digunakan β1, β2, β3 = Koefisien regresi
dalam penelitian ini adalah Ordinary
Least Square (OLS) denganmodel X1 = Modal (Rp)
analisis Regresi Berganda(Multiple
X2 = Jam Kerja (jam)
Regression) dengan tujuanuntuk
mengetahui seberapa besar pengaruh X3 = Pengalaman (tahun)
variabel independen terhadap variabel
dependen. Model regresi berganda pada e = Error (variabel bebas lain
penelitian ini adalah: diluar model regresi

Y= C + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Dengan melakukan elaborasi teori-teori


diatas, maka dapat digambarkan
kerangka berfikir seperti berikutini:

Modal
(X1)

Jam Kerja Pendapatan Nelayan


(X2) (Y)

Pengalaman
(X3)

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Berdasarkan kerangka konseptual payang di kecamatan Koto Tangah


diatas, maka dapat dikemukakan Kota Padang.
hipotesis terhadap masalah yang
hendak dibahas melalui penelitian ini 2. Pengaruh jam kerja terhadap
yaitu: pendapatan nelayan pemilik payang di
kecamatan Koto Tangah Kota Padang.
1. Pengaruh modal terhadap
pendapatan nelayan pemilik 3. Pengaruh pengalaman terhadap
50
Lovelly Dwinda Dahen

pendapatan nelayan pemilik


payang di kecamatan Koto Analisis Deskriptif Variabel Modal
Tangah Kota Padang. Modal terhadap pendapatan nelayan
pemilik kapal di Kecamatan Koto Tangah
4. Pengaruh modal, jam kerja dan Kota Padangmenunjukkan bahwa modal
pengalaman terhadap yang paling banyakadalah Rp.139.000-
pendapatan nelayan pemilik Rp.2.059.125 yaitu 74,6% responden dan
payang di kecamatan Koto paling sedikit adalah Rp.10.659.756-
Tangah Kota Padang. Rp.12.579.881 yaitu 2,1% dan rata-rata
modal Rp.3.780.000.

Analisis Deskriptif Variabel Jam Kerja


PEMBAHASAN
Jam kerja terhadap pendapatannelayan
Karakteristik Responden pemilik kapal di Kecamatan Koto Tangah
Umur responden yang dimaksud pada Kota Padang menunjukkan jam kerja paling
penelitian ini adalah umur nelayan di banyak adalah 10-29 jam yaitu sebanyak
Kecamatan Koto Tangah Kota 79,8% responden dan paling sedikit adalah
Padangdengan sampel penelitian 110-129 jam dan 130-139 yaitu 0,5%
sebanyak 111 nelayanmenunjukan responden dan rata-rata jam kerja yaitu 33
bahwa umur nelayan paling banyak jam dan jam kerja paling banyak adalah 168
adalah 35-39 tahun yaitu (29,0%) dan jam dan paling sedikit adalah 10 jam.
paling sedikit adalah pada rentang
umur 60-65 tahun (0,%) dengan rata- Analisis Deskriptif VariabelPengalaman
Pengalaman kerja terhadap pendapatan
rata umur nelayan yang melakukan
nelayan pemilik kapal di Kecamatan Koto
aktivitas melaut adalah umur 43 tahun
Tangah Kota Padang
dengan umur terkecil 30 tahun dan
umur terbesar 65 tahun. menunjukkan bahwa pengalaman paling
banyak adalah 17-20 tahun yaitu sebanyak
Analisis Deskriptif Variabel
Pendapatan 19,7% responden dan paling sedikit adalah
Pendapatan nelayan payang 29-30 tahun yaitu 9,3% dan rata-rata
adalah hasil penerimaan dari aktivitas pengalaman kerja nelayan yaitu 17 tahun.
dalam satu kali melaut di Kecamatan
Koto Tangah Kota Hasil Estimasi Persamaan
Padangmenunjukkan bahwa
pendapatan nelayan payang setiap Dari estimasi yang dilakukan, didapat
satu kali melaut paling banyak adalah model persamaan pendapatan nelayan
Rp.540.000-Rp.2.856.666 yaitu sebagai berikut:
(94,8%) responden dan paling sedikit
adalah Rp.2.856.667- Y= 5,728 + 2,420 X1 + 0,013 X2 + 0,002
Rp.5.173.333yaitu (5,2%) responden X3
dengan rata-rata pendapatan
Rp.1.970.782 pendapatan tertinggi Dari model persamaan regresi berganda
Rp.3.400.000 dan terendah di atas dapat diketahui bahwa nilai konstanta
Rp.540.000. sebesar 5,728yang berarti bahwa tanpa
51
Lovelly Dwinda Dahen

adanya pengaruh dari variabel modal, terdapat pengaruh antara jam kerja terhadap
jarak tempuh, jam kerja dan pendapatan nelayan pemilik payang di
pengalaman nelayan maka pendapatan Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.
nelayan barubernilai 5, 728.
Hipotesis 3, terdapat pengaruh antara
Hipotesis 1, terdapat pengaruh pengalaman (X3) terhadap pendapatan (Y)
antara modal (X1) terhadap dengan nilai koefisien regresi pengalaman
pendapatan (Y) dengan nilai koefisien kerja sebesar 0,002. Hal ini berarti adanya
regresi modal sebesar 2,420 apabila pengaruh pengalaman kerja terhadap
modal meningkat sebesar satu persen pendapatan, apabila pengalaman meningkat
maka pendapatan akan meningkat sebesar satu persen maka pendapatan akan
sebesar 2,420dalam setiap persennya meningkat sebesar 0,002 dalam setiap
dengan asumsi variabel lain tidak persennya dengan asumsi variabel lain tidak
mengalami perubahan atau konstan mengalami perubahan atau konstan dan nilai
dan nilai thitung sebesar 15,67 > ttabel thitung sebesar 3,12 > ttabel sebesar 1,98
sebesar 1,98 sedangkan nilai sedangkan nilai signifikan 0,0023 <0,05,
signifikan 0,000<0,05, berarti Ha berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan
diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat
demikian dapat dikatakan bahwa pengaruh antara pengalaman kerja terhadap
terdapat pengaruh antara modal pendapatan nelayan di Kecamatan Koto
terhadap pendapatan nelayan pemilik Tangah Kota Padang.
payang di Kecamatan Koto Tangah
Kota Padang. Berdasarkan nilai R square sebesar
0,738274 yang artinya 73,83% perubahan
Hipotesis 2, terdapat pengaruh pada variabel dependen (pendapatan) dapat
antara jam kerja (X2) terhadap dijelaskan oleh variabel independen (modal,
pendapatan (Y) dengan nilai koefisien jam kerja, dan pengalaman) sedangkan
regresi jam kerja sebesar 0,013. Hal sisanya sebesar 26,17% dipengaruhi oleh
ini berarti adanya pengaruh jam kerja variabel lain yang tidak termasuk kedalam
terhadap pendapatan, apabila jam penelitian ini.
kerja meningkat sebesar satu persen
maka pendapatan akan meningkat Fhitung 100,6081 > Ftabel 2,68 dan nilai
sebesar 0,013 dalam setiap persennya signifikan 0,000<0,05. Hal ini berarti H0
dengan asumsi variabel lain tidak ditolak dan Ha diterima, Dengan demikian
mengalami perubahan atau konstan dapat dikatakan bahwa modal, jam kerja,
dan nilai thitung sebesar 2,47 > ttabel dan pengalaman kerja secara simultan
sebesar 1,98 sedangkan nilai berpengaruh terhadap pendapatan nelayan
signifikan 0,015 <0,05, berarti Ha pemilik payang di Kecamatan Koto Tangah
diterima dan H0 ditolak dengan Kota Padang.
demikian dapat dikatakan bahwa

52
Lovelly Dwinda Dahen

Tabel 1. Hasil Uji Persamaan Pendapatan Nelayan


Dependent Variable: PENDAPATAN

Method: Least Squares

Date: 09/09/16 Time: 08:15

Sample: 1 111

Included observations: 111

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.727803 0.063187 90.64806 0.0000

MODAL 2.420057 1.540008 15.67327 0.0000

JAM 0.013256 0.005374 2.466730 0.0152

PENGALAMAN 0.002040 0.000654 3.121542 0.0023

R-squared 0.738274 Mean dependent var 6.289960

Adjusted R-squared 0.730936 S.D. dependent var 0.106096

S.E. of regression 0.055033 Akaike info criterion -2.926388

Sum squared resid 0.324066 Schwarz criterion -2.828747

Log likelihood 166.4145 Hannan-Quinn criter. -2.886778

F-statistic 100.6081 Durbin-Watson stat 1.379311

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: hasil olahan data sekunder dengan eviews, n=111

Pengaruh Modal Terhadap 0,000<0,05.


Pendapatan Nelayan Pemilik Kapal
Penelitian ini menemukan bahwa secara
Payang di kecamatan Koto Tangah
parsial modal mempengaruhi produksi ikan
Kota Padang
Berdasarkan hasil penelitian laut tangkapan nelayan secara positif.
nelayan payang terdapat pengaruh Artinya semakin banyak jumlah modal akan
signifikan antara modal (X1) terhadap meningkatkan produksi ikan laut tangkapan
pendapatan (Y) dengan nilai koefisien nelayan pemilik motor tempel di Kota
regresi modal sebesar 2,420.dan nilai Padang. Artinya meningkatnya modal
thitung sebesar 15,67 > ttabel sebesar disebabkan oleh meningkatnya pendapatan
1,98 sedangkan nilai signifikan nelayan sehingga nelayan mempunyai
kemampuan yang tinggi untuk menambah
53
Lovelly Dwinda Dahen

persediaan bahan bakar dalam melaut, (Mariani, Aimon, & Sentosa, 2014) Bentuk
persediaan es balok, mengganti mesin pengaruh modal kerja (X3) terhadap
rusak dan memperbaiki kapal produksi ikan laut adalah positif artinya,
sehingga layak untuk dibawa melaut semakin meningkat jumlah modal kerja
serta memiliki alat tangkap yang lebih maka produksi ikan laut nelayan juga akan
tinggi teknologinya sehingga nelayan meningkat sehingga dapat menambah pada
tersebut dapat meningkatkan hasil nilai pendapatan yang diterima oleh nelayan.
produksi ikan laut tangkapan nelayan,
yang pada gilirannya akan dapat Menurut (Silallahi & Wahyu Maulid
meningkatkan pendapatan pemilik Diansyah, 2014) modal sangat berpengaruh
usaha nelayan tangkap dengan motor terhadap pendapatan nelayan karena jika
tempel di Kota Padang. modal yang dikeluarkan sedikit maka
pendapatan yang didapatkan sedikit juga,
Temuan penelitian ini jika dengan modal yang besar untuk
konsisten dengan teori Mankiw membeli alat tangkap yang bagus maka hasil
(2009:336) yang terkait hubungan tangkapan ikan meningkat dan pendapatan
antara modal dan produksi, dalam juga akan meningkat.
kegiatan produksi membutuhkan
adanya faktor produksi salah satunya Pengaruh Pengaruh Jam Kerja Terhadap
adalah modal. bila modal meningkat Pendapatan Nelayan Pemilik Kapal
maka produksi juga meningkat. Hal Payang Di Kecamatan Koto Tangah Kota
ini menunjukkan kepada kita bahwa Padang.
dalam peningkatan output harus Berdasarkan hasil penelitian pada
didiringi dengan peningkatan input, nelayan payang terdapat pengaruh signifikan
salah satu input yang dibutuhkan antara jam kerja (X3) terhadap
dalam proses produksi merupakan pendapatan(Y) dengan nilai koefisien
modal. Dengan demikian temuan regresi jam kerja sebesar 0,013 dengannilai
penelitian ini membuktikan bahwa thitung sebesar 2,47 > ttabel sebesar 1,98
peningkatan dari modal nelayan sedangkan nilai signifikan 0,0152<0,05.
memberikan pengaruh positif dapat
meningkatkan produksi ikan laut dan Pada umumnya penangkapan ikan
meningkatkan pendapatan nelayan. lepas pantai yang dilakukan dalam waktu
yang lebih lama dan lebih jauh dari daerah
Hasil penelitian ini sesuai sasaran tangkapan ikan mempunyai lebih
dengan penelitian yang dilakukan oleh banyak kemungkinan memperoleh hasil
(Desi Astuti, 2015) variabel yang tangkapan (produksi) yang lebih banyak dan
berpengaruh secara signifikan tentu memberikan pendapatan yang lebih
terhadap pendapatan nelayan di besar dibandingkan dengan penangkapan
Kabupaten Langkat adalah modal ikan dekat pantai.
kerja.
Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap
Hasil penelitian ini juga sejalan Pendapatan Nelayan Pemilik Kapal
dengan penelitian yang dilakukan oleh
54
Lovelly Dwinda Dahen

Payang Di Kecamatan Koto Tangah dimanfaatkan secara produktif akibatnya


Kota Padang mesin menjadi cepat rusak dan tidak
Berdasarkan hasil penelitian terpakai, bahan-bahan dan komponen
pada nelayan payang terdapat terbuang serta kualitas dan kuantitas produk
pengaruh signifikan antara turun.
pengalaman kerja (X4) terhadap
pendapatan (Y) dengan nilai koefisien Dengan demikian dapat diketahui
apabila seseorang sudah lama berprofesi
regresi pengalaman kerja sebesar
0,002 dengan nilai thitung sebesar 3,12 sebagai nelayan baik pemilik maupun anak
> ttabel sebesar 1,98 sedangkan nilai buah kapal, maka nelayan memiliki
signifikan 0,0023<0,05. kemampuan yang lebih dalam
Hasil penelitian ini sesuai mengidentifikasi kondisi laut, memahami
dengan penelitian yang di lakukan cara perawatan dan perbaikan kapal dari
oleh (Agunggunanto, n.d.) kerusakan serta memiliki strategi untuk
Pengalaman sebagai nelayan secara menghasilkan ikan yang baik secara kualitas
langsung maupun tidak, memberi dan kuantitas maka hal ini akan memberikan
pengaruh kepada hasil penangkapan peningkatan dalam pendapatan nelayan
ikan. Semakin lama seseorang tersebut.
mempunyai pengalaman sebagai
nelayan, semakin besar hasil dari Pengaruh Modal, Jam Kerja dan
penangkapan ikan dan pendapatan Pengalaman Kerja Terhadap Pendapatan
yang diperoleh. Nelayan Pemilik Kapal Payang Di
Menurut Mankiw, (2003:553) Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.
Modal manusia yang diperoleh Berdasarkan hasil penelitian pada
melalui pengalaman kerja turut nelayan keseluruhan Fhitung 100,6081> Ftabel
menentukan jumlah produksi barang 2,68 dan nilai signifikan 0,000<0,05, berarti
dan jasa. Semakin lama pengalaman H0 ditolak dan Ha diterima, dengan
kerja seseorang maka semakin tinggi demikian dapat dikatakan bahwa modal, jam
output yang dihasilkan dan semakin kerja, dan pengalaman kerja secara simultan
rendah pengalaman seseorang maka berpengaruh terhadap pendapatan nelayan
semakin rendah output yang pemilik kapal di Kecamatan Koto Tangah
dihasilkannya. Kota Padang, dimana pendapatan nelayan
payang setiap satu kali melaut paling banyak
Sejalan dengan pendapat adalah Rp.540.000-Rp.2.856.666 yaitu
Jhingan, (2003:416) dalam (94,8%) responden dan paling sedikit adalah
meningkatkan output dari sisi Rp.2.856.667-Rp.5.173.333 yaitu (5,2%)
kuantitas dan kualitas membutuhkan responden dengan rata-rata pendapatan
pengalaman tenaga pekerja karena Rp.1.97-.782 pendapatan tertinggi
pengalaman bagian dari pembentukan Rp.3.400.000 dan terendah Rp.540.000.
modal manusia. Jika modal manusia Berdasarkan nilai R square sebesar
tidak memadai jumlahnya, maka 0,7383 yang artinya 72,83% perubahan pada
modal fisik tidak akan dapat variabel dependen (pendapatan) dapat

55
Lovelly Dwinda Dahen

dipengaruhi variabel independen PENUTUP


(modal, jam kerja, dan pengalaman
kerja) sedangkan sisanya sebesar Kesimpulan
26,17% dipengaruhi oleh variabel lain Berdasarkan hasil analisis data yang telah
yang tidak termasuk kedalam dilakukan dapat disimpulkan sebagai
penelitian ini. berikut:
Temuan penelitian ini 1. Pada nelayan payang di Kecamatan
didukung oleh pendapat Joesron Koto Tangah terdapat pengaruh antara
(2012:87) yang menyatakan bahwa modal (X1) terhadap pendapatan (Y)
pendapatan ditentukan oleh dengan nilai koefisien regresi modal
kemampuan faktor-faktor produksi sebesar 2,42.dan nilai thitung sebesar
dalam menghasilkan output. Semakin 15,67 > ttabel sebesar 1,98 sedangkan
besar kemampuan faktor produksi nilai signifikan 0,000<0,05.
menghasilkan ouput maka semakin
besar pendapatan yang diciptakan. 2. Pada nelayan payang di Kecamatan
Hasil penelitian ini konsisten oleh Koto Tangah terdapat pengaruh
pendapat Nicholson (2002:229) signifikan antara jam kerja (X3)
penjualan produksi/ouput yang lebih terhadap pendapatan(Y) dengan nilai
tinggi mengakibatkan penerimaan koefisien regresi jam kerja sebesar
yang lebih besar. Jika nelayan dapat 0,013 dengannilai thitung sebesar 2,47>
meningkatkan hasil produksi ikan laut ttabel sebesar 1,98 sedangkan nilai
tangkapannya maka akan dapat terjadi signifikan 0,0152 <0,05.
peningkatan pendapatannya.
3. Pada nelayan payang terdapat pengaruh
Pendapatan merupakan suatu signifikan antara pengalaman kerja (X4)
hal yang sangat penting dalam terhadap pendapatan (Y) dengan nilai
menentukan laba atau rugi dari suatu koefisien regresi pengalaman kerja
usaha, laba atau rugi tersebut sebesar 0,002 dengan nilai thitung sebesar
diperoleh dengan melakukan 3,122 > ttabel sebesar 1,98 sedangkan
perbandingan antara pendapatan nilai signifikan 0,0023 <0,05.
dengan beban atau biaya yang
4. Pada nelayan di Kecamatan Koto
dikeluarkan atas pendapatan tersebut.
Tangah secara simultan Fhitung 100,6081
Pendapatan dapat digunakan sebagai
> Ftabel 2,68 dan nilai signifikan
ukuran dalam menilai keberhasilan
0,000<0,05berarti H0 ditolak dan Ha
suatu usaha dan juga faktor yang
diterima, dengan demikian dapat
menentukan dalam kelangsungan
dikatakan bahwa modal, jam kerja, dan
suatu usaha. Pendapatan dapat
pengalaman kerja secara simultan
diartikan sebagai jumlah uang yang
berpengaruh terhadap pendapatan
diterima oleh seseorang atau badan
nelayan pemilik kapal Payang di
usaha selama jangka waktu tertentu.
Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.

56
Lovelly Dwinda Dahen

Saran koperasi bagi nelayan untuk


Berdasarkan hasil dari penelitian, memberikan kemudahan bagi nelayan
Penulis mengemukakan saran yang dalam mendapatkan modal untuk
diharapkan dapat bermanfaat dalam melaut dan menutupi biaya kebutuhan
meningkatkan pendapatan yang hidup jika nelayan tidak memperoleh
ditunjukan kepada nelayan. hasil tangkapan yang optimal.
1. Dalam upaya meningkatkan DAFTAR PUSTAKA
produksi perikanan tangkap
nelayan dengan payang 10.22202/economica.2016.v5.i1.891
diharapkan kepada pemerintah Agunggunanto, E. Y. (n.d.). Analisis
Kemiskinan dan Pendapatan Keluarga
Dinas Kelautan dan Perikanan Nelayan Kasus di Kecamatan Wedung
Kota Padang untuk lebih Kabupaten Demak Jawa Tengah.
memperhatikan kebutuhan modal Dinamika Ekonomi Pembangunan,
kerjan nelayan dalam melaut 1(1), 50– 58.
sehingga nelayan dapat Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen
melakukan aktivitas melaut Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Desi Astuti, M. (2015). Analisis Faktor-
dengan optimal seperti pemberian
faktor Yang Mempengaruhi
bantuan mesihendaknya diberikan Pendapatan Nelayan di Kabupaten
kepada nelayan yang kondisi Langkat. Jurnal Ilmiah Integritas, 1(4),
mesin kapalnya sangat 110–125.
memprihatinkan dan Jhingan.M.L, (2003). Ekonomi
membahayakan keselamatan jiwa Pembangunan dan Perencanaan.,
nelayan tersebut dalam Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Joesron, Tati S dan Fathorrozi. (2012). Teori
melakukan aktivitas melaut.
Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba
2. Upaya yang harus dilakukan Empat.
Kusnadi. (2003). Akar Kemiskinan Nelayan.
pemerintah Kota Padang,
Yogyakarta : LKIS.
hendaknya disetiap kecamatan Malhotra K. Naresh. (2003). Marketing
yang berada di wilayah pesisir Research An Applied Orientation,
panatai didirikan pertamina kecil second edition, Prentice Hall
atau PETAMINI untuk International Inc, New Jersey.
memudahkan nelayan Mankiw, Gregory, N. (2003). Pengantar
Ekonomi. Jilid 1. Ed. 3. Jakarta:
mendapatkn bahan bakar
Erlangga
bersubsidi, sehingga nelayan Mariani, N., Aimon, H., & Sentosa, S. U.
sangat terbantu dalam (2014). Analisis Produksi dan Efisiensi
memperoleh bahan bakar untuk Ikan Laut Nelayan Bagan Mesin di
melaut. Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir
Selatan. Jurnal Kajian Ekonomi, III(5).
3. Nelayan di Kota Padang Silallahi, A. D., & Wahyu Maulid Diansyah,
khususnya nelayan di kecamatan S. . (2014). Analisis Faktor-Faktor
Koto Tangah mengharapkan Yang Mempengaruhi Pendapatan
pemerintah untuk mendirikan Nelayan. Jurnal Kultura, 15(1), 4414–
4421.
57

You might also like