Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | i
KEBERHASILAN DAN EFEKTIVITAS JAKI SEBAGAI SMART DIGITAL
INFRASTRUCTURE DKI JAKARTA
Abstrack
DKI Jakarta is one of the pioneer areas for the smart city program in Indonesia. One form of
smart digital infrastructure is through Jaki. In its implementation, Jaki has several obstacles,
ranging from reports that are not followed up to data leaks. This article was written to determine
the success and effectiveness of Jaki as a smart digital infrastructure in DKI Jakarta. The
methodology used in this research is a policy analysis method with a qualitative descriptive
approach with a phenomenological approach and a holistic approach. The data used in the
form of secondary data that are qualitative in nature sourced from government agencies,
research or news that can be accounted for.The results of the analysis showed that based on
the response dimension, only 2 of the 4 jaki services were declared quite successful because
they had a value above 2, namely JakPantau and JakRespon, while according to the
operational dimension, all services studied in this study were assessed that their
implementation had not been effective because they had a value under negatif two. DKI
Jakarta continues to digitize various solutions to address various city problems through Jaki.
Keywords: Smart Digital Infrastructure, Success, Effectiveness, Jaki.
Abstrak
DKI Jakarta merupakan salah satu wilayah perintis program kota pintar di Indonesia. Salah
satu wujud dari smart digital infrastructur ialah melalui Jaki. Dalam implementasinya, Jaki
memiliki beberapa kendala mulai dari laporan yang tidak ditindaklanjuti hingga kebocoran
data. Artikel ini ditulis untuk mengetahui keberhasilan dan efektivitas Jaki sebagai smart digital
infrastructure di DKI Jakarta. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode
analisis kebijakan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologik
dan pendekatan holistik. Data yang digunakan berupa data-data sekunder yang bersifat
kualitatif yang bersumber dari instansi pemerintah, penelitian atau berita yang dapat
dipertanggungjawabkan. Hasil analisis diperoleh bahwa berdasarkan dimensi respon, hanya
2 dari 4 layanan jaki yang dinyatakan cukup berhasil karena memiliki nilai diatas diatas 2,
yakni JakPantau dan JakRespon, sedangkan menurut dimensi operasional, seluruh layanan
yang dikaji dalam penelitian ini dinilai bahwa implementasinya belum efektif karena memiliki
nilai dibawah -2. DKI Jakarta terus berupaya mendigitalisasikan berbagai solusi untuk
menjawab berbagai permasalahan kota melalui Jaki.
Kata Kunci: Smart Digital Infrastructure, Keberhasilan, Efektivitas, Jaki.
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Mengetahui keberhasilan dan efektivitas Jaki sebagai smart digital infrastructure DKI
Jakarta.
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 2
BAB III
METODOLOGI
Gambar 1.
Kerangka Metode Analisis Kebijakan pada Penelitian
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 3
Tabel 1.
Ketentuan Skoring Jenis Penilain Acuan Patokan (PAP)
Data Numerik dan Data Numerik dan
Fenomenologik Fenomenologik
Mengindikasikan Kondisi Mengindikasikan Kondisi
Baik Kurang Baik
Ketentuan 2 -2
Tabel 2.
Klasifikasi Hasil Skoring Total
Belum Berhasil Cukup Berhasil Berhasil
Ketentuan <2 2-7 ≥8
3.2. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomonologik dan pendekatan
holistik. Fenomonologik adalah pendekatan yang digunakan peneliti di mana peneliti
berusaha memahami arti dari berbagai peristiwa dalam setting tertentu dengan kacamata
peneliti sendiri. Kemudian untuk pendekatan holistik, pendekatan ini menjelaskan fenomena
atau pengalaman yang berasal dari kelompok sosial pada objek penelitian atau dalam hal
ini adalah pengalaman-pengalaman warga DKI Jakarta sebagai pengguna Jaki.
3.1. Data
Data yang digunakan adalah data-data sekunder yang berifat data kualitatif dari
beberapa sumber instansi pemerintahan atau lembaga, penelitian, dan berita yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 4
Tabel 3.
Dimensi dan Indikator Penelitian
Mengidentifikasi
Mengidentifikasi
Mengidentifikasi pengembangan
dan menganalisis Penarikan
kebijakan dan Jaki oleh
data serta fakta kesimpulan
konsep Jaki pemerintah dan
lapangan yang terhadap hasil
sebagai smart kesesuaian
diukur dengan capaian
digital urgensinya
metode analisis keberhasilan dan
infrastructure DKI terhadap
kebijakan dan efektivitas Jaki
Jakarta permasalahan DKI
metode PAP
Jakarta
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jaki atau Jakarta Kini merupakan portal dari pusat satu informasi dan layanan
masyarakat resmi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang
dikembangkan melalui Badan Layanan Umum Daerah Jakarta Smart City dengan tujuan
untuk memenuhi dan memberi kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan publik sehari -
hari warga Jakarta. Aplikasi Jaki sendiri dirilis pertama kali pada 27 September 2019 lalu.
Sedangkan versi Jaki untuk iOS baru diluncurkan pada Juni 2020, sejak awal
pengembangannya pada Februari 2020. Hingga saat ini, setidaknya telah terdapat
2.863.325 user yang telah mengunduh Jaki per 28 Desember 2021, data tersebut juga
menyiratkan informasi lain bahwa hanya 25 persen saja dari total keseluruhan penduduk
DKI Jakarta yang telah mengetahui tentang keberadaan aplikasi ini.
Sebelum diresmikan, Jaki didesain dengan fitur awal esensial yang telah berjalan di
dinas-dinas lainnya secara parsial sejak tahun 2018, kemudian seiring meningkatnya
kebutuhan, pengintegrasian informasi dilakukan dengan penambahan fitur sesuai kondisi
on demand yang dihadapi masyarakat Jakarta melalui satu portal informasi digital, yakni
Jaki. Saat ini operasional aplikasi Jaki diinformasikan langsung dari Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) dan BUMD yang dikelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sehingga
informasi yang tersedia dapat terjamin keakuratannya. Pengembangan aplikasi Jaki juga
diharapkan mampu memperluas cakupan pelayanannya, yakni dengan menumbuhkan
potensi kerjasama bisnis dengan pihak swasta sebagai salah satu bentuk adaptasi tanggap
terhadap kebutuhan masyarakat.
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 6
tercermin pada kegiatan operasional aplikasi Jaki. Namun, dibalik itu semua, perlu diketahui
bersama benang merah yang ada. Lantas, apa urgensi aplikasi Jaki dalam mendukung
kondisi Kota Jakarta yang dituntut untuk menjadi kota pintar?
Jakarta yang hingga saat ini masih memegang gelar ibu kota negara, setidaknya
memiliki karakteristik dengan jumlah penduduk lebih dari 10 juta penduduk, tingkat
kepadatan tertinggi di Indonesia sebesar 15.633 jiwa/km2, jumlah produksi sampah
mencapai 7.100 ton/hari, dan jumlah kepemilikan kendaraan pribadi sebanyak lebih dari
13.3 juta sepeda motor serta 3.5 juta mobil. Dibalik gemerlap berbagai prestasi capaian kota
metropolitan, sebagai kota dengan sumbangsih PDRB tertinggi terhadap PDB Nasional di
Indonesia dengan intensitas pertumbuhan ekonomi pesat, nyatanya Jakarta hingga saat ini
masih bergelut dengan segudang permasalahan klasik kota layaknya urbanisasi, banjir,
kemacetan, polusi udara, kebisingan, pelayanan publik, kriminalitas, pelanggaran, bahkan
isu terkini mengenai capaian vaksin COVID-19 menjadi problematika yang tak ada habisnya
untuk dapat diselesaikan. Hal ini juga mampu menjadi parameter bagaimana gambaran
daya dukung lingkungan Kota Jakarta yang terus menurun, sehingga diproyeksikan
produktivitas kota ini juga akan turut melemah.
Atas dasar hal tersebut, dengan melihat berbagai permasalahan, tantangan, dan
kebutuhan yang dihadapi, Jaki sebagai wajah tampilan smart digital infrastructure kota pintar
Jakarta, diharapkan mampu mengakomodir berbagai kebutuhan yang ada secara efektif
dan tepat guna melalui implementasi Smart City 4.0 Ecosystem Platform yang telah
mengintegrasikan teknologi, inovasi, dan kolaborasi antar stakeholders. Pengembangan
konsep kota pintar yang identik dengan penggunaan teknologi juga tak terlepas dari kondisi
masyarakat Jakarta yang memiliki tingkat konsumsi internet sangat tinggi, yakni mencapai
82,36%. Hal ini semakin memperkuat perwujudan harapan dari efektivitas dan manfaat
penggunaan aplikasi Jaki yang dapat dirasakan warga Jakarta dalam pengembangan kota
pintar. Namun, apakah benar dengan mengaplikasikan konsep smart city dan smart digital
infrastructure setidaknya mampu memutus berbagai permasalahan Kota Jakarta yang telah
disebutkan sebelumnya?
Hal tersebut dapat diketahui dengan terlebih dahulu mengulik lebih jauh mengenai
framework pengembangan Jaki yang lebih utuh, menyeluruh dan komprehensif. Jaki
memiliki tiga value objectives yang diharapkan mampu meningkatkan economic growth,
quality of life, dan sustainable environment melalui empat prinsip pelaksanaan berupa
system and data driven, mobile first, smart collaboration, dan digital experience bersama
lima co-creators yang diharapkan mampu untuk aktif berkolaborasi bersama, yakni citizen
and community, academics, media, industry/business/investor, dan government. Pada
dasarnya, Jaki berusaha untuk membangun kolaboratif ekosistem dengan menyediakan
berbagai fasilitas pelayanan publik yang mudah untuk diakses hanya melalui telepon
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 7
genggam saja, serta menyediakan informasi kredibel berbasis berbagai data di Jakarta .
Jaki sendiri telah mengintegrasikan lebih dari 15 fitur dan 28 aplikasi yang telah
dikembangkan oleh OPD maupun publik. Adapun beberapa fitur menarik di Jaki untuk dapat
diulas lebih jauh dalam menjawab kesiapan Kota Jakarta menghadapi permasalahan kota
dalam penyelenggaraan kota pintar melalui aplikasi Jaki adalah sebagai berikut.
a. Kemacetan dan Fitur Jaki: LaporVideo atau JakLapor
LaporVideo sejatinya memang bukanlah fitur utama yang ditujukan untuk mengatasi
permasalahan kemacetan Kota Jakarta, meski demikian fitur ini termasuk kedalam fitur
dengan atensi pengguna tertinggi diantara para user untuk digunakan dalam melaporkan
kemacetan di titik-titik tertentu berdasar lokasi geo-tagging para user. Dalam
perkembangannya, cara ini cukup efektif dalam menjembatani kebutuhan masyarakat,
karena OPD terkait layaknya Dinas Perhubungan Kota Jakarta akan secara cepat dan
tanggap mengunjungi lokasi pelaporan untuk mengatur lalu lintas dan mengurai
kemacetan dalam waktu cukup singkat dalam hal perolehan informasi dan mobilitas.
b. Banjir dan Fitur Jaki: JakPantau
“Bukan Jakarta jika tidak banjir”, sepertinya menjadi julukan yang telah lama ada
bagi kota ini. Banjir juga menjadi konsern perdebatan utama bagi Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta. Besarnya dampak yang ditimbulkan dan cenderung menyasar pada
masyarakat kelas ekonomi kebawah dengan kondisi rentan terhadap perubahan ekonomi
serta didukung oleh lemahnya safety net yang mereka miliki, diperlukan upaya preventif,
kuratif, maupun represif salah satunya melalui penyediaan informasi secara real time
mengenai banjir mulai dari debit air, ketinggian muka air, pintu air, ketersediaan posko
bencana banjir, dan informasi mengenai bantuan untuk mengurangi penerimaan risiko
hingga kerugian yang dialami warga Jakarta. Oleh karena itu, JakPantau hadir untuk
menengarai kebutuhan informasi dari dua subjek tersebut secara akurat yang dilaporkan
langsung oleh OPD terkait, yakni Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Sosial Kota Jakarta.
e. Kriminalitas dan Pelanggaran dan Fitur Jaki: JakRespon
Kemiskinan, urbanisasi, kepadatan, pengangguran, dan pendidikan, setidaknya
menjadi permasalahan sosial multidimensional yang mendorong seseorang untuk
melakukan kriminalitas maupun pelanggaran di ibu kota yang semata - mata dilakukan
hanya untuk bertahan hidup. Dengan ini, Jaki melalui JakRespon menjadi fitur dengan
partisipasi dan atensi tertinggi diantara fitur lainnya yang memikat warga Jakarta untuk
aktif menggunakan fitur ini, karena setiap laporan yang masuk dalam JakRespon dalam
sekejap mampu diatasi Pemerintah Provinsi Jakarta secara bertingkat pada institusi
terkait mulai dari skala terkecil, yakni kelurahan hingga OPD yang bertanggung jawab.
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 8
f. COVID-19 dan Fitur Jaki: Vaksinasi
Jakarta sebagai episentrum COVID-19 memiliki ancaman terhadap tingkat
penyebaran virus yang tinggi karena didukung dengan kepadatan penduduk yang juga
tinggi. Diperlukan respon tanggap melalui inovasi yang berdampak. Maka dari itu,
Pemerintah Provinsi turut mengintegrasikan berbagai kebutuhan COVID-19 seperti data
COVID-19 harian, data penyebaran, ketersediaan rumah sakit, pemberian bantuan
sosial, hingga yang terbaru yakni penyediaan pendaftaran vaksinasi. Melalui berbagai
fitur aplikasi yang telah terintegrasi, hal ini tentu mempermudah bagi warga Jakarta untuk
mengakses berbagai kebutuhannya hanya dalam satu platform.
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 9
pengguna dan partisipasi warga Jakarta akan terlihat semakin signifikan. Hal ini juga
menggambarkan bagaimana kesiapan warga Jakarta dalam menghadapi disrupsi smart
city.
Tabel 4.
Temuan Dimensi Respon dan Hasil Skoring Awal
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 10
• Di luar pelaporan kemacetan, tingkat responibilitas pihak berwenang sangat
1
lama.
JakPantau
• Tanggap dan cepat menginformasikan perkembangan genangan air dan
2
potensi banjir.
• Sebanyak 99.7% laporan banjir berhasil dituntaskan. 2
JakVaksin
• Peserta vaksinasi melalui Jaki banyak yang ditolak karena data diri tidak
1
terverifikasi.
Tabel 5.
Temuan Dimensi Operasional Sistem dan Hasil Skoring Awal
Dimensi Operasional Sistem Skor
JakRespon
• Data pelapor pelanggar PSBB dibocorkan petugas keamanan. 1
• Sistem fitur jarang terkendala error. 2
JakLapor
• Sistem pelaporan yang rumit dan butuh waktu yang lebih lama serta 1
keterbatasan kapasitas data.
JakPantau
• Warga diberi akses melaporkan banjir. 2
• Belum ada notifikasi tanggap bencana berbasis geo-tagging. 1
JakVaksin
• Sistem sering mengalami eror pada saat pengisian data diri. 1
• Scane bercode kolaborasi PeduliLindungi seringkali tidak dapat digunakan. 1
• Pengguna tidak dapat mengupdate sebaran lokasi vaksinasi. 1
• Jadwal vaksinasi antara Jaki dan di lapangan seringkali berbeda. 1
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 11
4.3.3. Skenario Pengukuruan
Penelitian ini menggunakan perhitungan skoring dengan pendekatan PAP (Penilaian
Acuan Patokan). Penilaian Acuan Patokan adalah pengukuran tingkah laku atau
performance pada suatu individu atau benda yang didasarkan kriteria atau standar khusus
yang telah disepakati lembaga, institusi, atau universitas (Djmeari, 2004). Dalam hal ini,
peneliti menggunakan angka positif 2 dan negatif 2 sebagai acuan kriterium. Angka tersebut
dipilih melalui skenario berikut.
a. Menentukan Skor Tetap
Dalam menentukan skor ideal, diputuskan dua angka perwakilan yaitu angka 2
(positif dua) dan angka -2 (negatif dua). Penggunaan angka 2 dan -2 ini juga didasarkan
atas beberapa pertimbangan yaitu sebagai berikut.
• Seluruh data kualitatif yang diperoleh, hanya akan menunjukkan dua kondisi, yaitu
baik atau kurang baik.
• Nilai 2 adalah representasi dari kondisi “baik” sedangkan nilai -2 adalah
representasi kondisi “kurang baik”.
b. Menentukan Hasil Skoring
Cara menghitung hasil skor ini adalah dengan menjumlahkan skor yang diperoleh
pada masing-masing indikator. Skenario yang digunakan adalah sebagai berikut.
• Perhitungan dimensi respon dan dimensi operasional sistem akan dipisahkan
menjadi dua bagian yang berbeda.
• Setiap indikator pada masing-masing dimensi, memiliki fakta baik dan fakta kurang
baik.
• Fakta baik memiliki bobot sebesar positif dua (+2), sedangkan fakta kurang baik
memiliki bobot sebesar negatif dua (-2).
• Sistem hitung pada masing-masing skor adalah dengan melakukan penjumlahan
seperti matematika pada umumnya.
• Permisalan: Jak Lapor memiliki total skor “baik” sebanyak 4 dan skor “kurang baik”
sebanyak 3, maka rumus yang diterapkan adalah; 4 + (-3) = 1.
c. Klasifikasi Hasil Skoring
Setelah mengolah data dan fakta menjadi numerik (skor), maka hasil tersebut perlu
diklasifikasikan menjadi kategori “berhasil”, “cukup berhasil”, atau “belum berhasil. Hal
yang perlu dilakukan ialah membuat ketentuan scale range dengan skenario berikut.
• Peneliti menemukan angka 8 sebagai angka terbesar pada hasil skorsing
• Angka tertinggi tersebutlah yang diputuskan menjadi batas antara klasifikasi kelas
“cukup berhasil” dan kelas “berhasil”.
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 12
• Kelas belum berhasil memiliki kriteria di bawah 2 karena peneliti memperhatikan
beberapa indikator masih bernilai negatif.
Tabel 6.
Prosedur Perhitungan Skor Dimensi Respon dan Dimensi Operasional Sistem
Tabel 7.
Ketentuan Skoring
Belum Berhasil Cukup Berhasil Berhasil
Ketentuan <2 2-7 ≥8
Tabel 8.
Rekapitulasi Hasil Skoring
Dimensi
Dimensi
Keterangan Operasional Keterangan
Respon
Sistem
Lapor -2 Belum berhasil -2 Belum berhasil
Respon 2 Cukup berhasil 0 Belum berhasil
Pantau 4 Cukup berhasil 0 Belum berhasil
Vaksin -2 Belum berhasil -8 Belum berhasil
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 13
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan
sesuai dengan tujuan dari penyusunan penelitian ini yaitu sebagai berikut.
a. Berdasarkan dimensi respon, hanya 2 dari 4 layanan Jaki yang dinyatakan cukup
berhasil karena memiliki nilai diatas diatas 2, yakni JakPantau dan JakRespon,
sedangkan pada layanan JakLapor dan JakVaksin belum cukup berhasil. Hal ini
berarti bahwa JakPantau dan JakRespon cukup berhasil dalam hal pelayanan
kepada warga DKI Jakarta dan beberapa permasalahan yang diadukan oleh warga
terselesaikan dengan rentang waktu respon yang cukup singkat.
b. Menurut dimensi operasional, seluruh layanan yang dikaji dalam penelitian ini dinilai
bahwa implementasinya belum efektif karena memiliki nilai dibawah negatif 2. Hal
ini berarti bahwa keempat layanan tersebut belum berhasil dalam hal operasional
seperti sistem aplikasi, kerahasiaan data, maupun proses penyaluran keluhan
melalui Jaki ke pihak yang berwenang, yakni Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
terkait.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.
a. Pemerintah DKI Jakarta seyogyanya juga memperbaiki kualitas pegawai di
lingkungan OPD di DKI Jakarta, karena seperti yang dapat diketahui jika aplikasi
sudah diimplementasikan secara maksimal, namun respon dari OPD terkait belum
maksimal maka tujuan utama aplikasi ini tidak tercapai.
b. Pemerintah tentunya harus fokus terhadap pengembangan dan pematangan
beberapa layanan yang memiliki engage paling besar dibandingkan dengan
menciptakan layanan-layanan baru yang belum tentu memecahkan permasalahan
yang ada.
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 14
DAFTAR PUSTAKA
DPRD Provinsi DKI Jakarta. 2022. Layanan JAKI Harus Beradaptasi di Masa Pandemi.
Wakil Kita. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui https://dprd-
dkijakartaprov.go.id/layanan-jaki-harus-beradaptasi-di-masa-pandemi/.
Dunn, William, N. (1998). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. 979-420-442-0. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
https://himia.umj.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/William-N.-Dunn-Pengantar-A-
nalisis-Kebijakan-Pulblik-Gadjah-Mada-University-Press-2003_compressed-1.pdf.
Euklidiadas, M., Martínez. 2021. What Is Digital Infrastructure and Examples of Its
Application. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui https://tomorrow.city/a/what-is-
digital-infrastructure-and-examples-of-its-application.
Faqih, Fikri. 2021. Sepanjang 2021, Pemprov DKI Terima 4.925 Laporan Terkait Banjir.
Merdeka.com. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
https://www.merdeka.com/jakarta/sepanjang-2021-pemprov-dki-terima-4925-lapo-
ran-terkait-banjir.html.
Firmansyah, Y. (2019). Penerapan Konsep Jakarta Smart city terhadap Peningkatan
Pelayanan Publik Provinsi DKI Jakarta Periode 2014-2017. Public Administration
Journal, Vol. 3 No. 2. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
https://www.researchgate.net/publication/352477079_PENERAPAN_KONSEP_J
AKARTA_SMART_CITY_TERHADAP_PENINGKATAN_PELAYANAN_PUBLIK_
PROVINSI_DKI_JAKARTA_PERIODE_2014-2017.
Hendramawan, M. A. (2016). Efektivitas Media Center dalam Memberikan Penanganan
Keluhan di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya. Kebijakan dan
Manajemen Publik, Vol. 4, No. 2. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
http://journal.unair.ac.id/KMP@efektivitas-media-center-dalam-memberikan-pena-
nganan-keluhan-di-dinas-komunikasi-dan-informatika-kota-surabaya-article-109-
23-media-138-category-8.html.
Idarat, Damar. 2021. Heboh Bocor Data Pelapor JAKI, Wagub DKI Jamin Kerahasiaan. CNN
Indonesia. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210715072751-20-667883/heboh-bocor-
data-pelapor-jaki-wagub-dki-jamin-kerahasiaan .
Kumparan. JAKI, Aplikasi Super Untuk Berbagai Kebutuhan di Masa Pandemi.
Kumparan.com. (n.d.). Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
https://kumparan.com/kumparannews/jaki-aplikasi-super-untuk-berbagai-
kebutuhan-di-masa-pandemi-1uWXaE9bc6N
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 15
McKinsey Global Institute. 2018. Smart cities: Digital Solutions for a More Livable Future.
Diakses pada 10 Juni 2022 melalui https://www.mckinsey.com/business-
functions/operations/our-insights/smart-cities-digital-solutions-for-a-more-livable-fu-
ture.
Melati, I. (2022). Sistem Penilaian Hasil Belajar. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
https://www.academia.edu/33133418/SISTEM_PENILAIAN_HASIL_BELAJAR..
Nugraha, Yudhistira. 2021. Building Smart City 4.0 Ecosystem Platform. Jakarta Smart City.
Diakses pada 29 Mei 2022 melalaui https://britcham.or.id/wp-
content/uploads/2021/01/Britcham_Jakarta-Smart-City_2021_Yudhistira-
Nugraha.pdf.
Paat, Yustinus. Warga DKI Bisa Lapor Pelanggaran Pelaksanaan PSBB Lewat JakLapor.
Berita Satu. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
https://www.beritasatu.com/archive/677235/warga-dki-bisa-lapor-pelanggaran-pela-
ksanaan-psbb-lewat-jaklapor.
Permukiman, P. d. (2021). Konsep Smart City Sebagai Solusi Masalah di Perkotaan.
Yogyakarta. Diakses melalui https://perkim.id/perkotaan/konsep-smart-city-
sebagai-solusi-masalah-di-perkotaan/..
Places. 2017. A City Is Not a Computer. Policy. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
https://placesjournal.org/article/a-city-is-not-a computer/?gclid=EAIaIQobChMI5a-
Gp1Maq-AIVM5pmAh1EWgGfEAAYASAAEgLiNvD_BwE
Septian A dan Siap B.N. (2017). Jakarta Perintis 100 Smart City. Jakarta: Indonesia Baik.
Diakses pada 11 Juni 2022 melalui https://indonesiabaik.id/infografis/jakarta-
perintis-100-smart-city.
Trisntanto, Budy. 2020. Mengenal Aplikasi JAKI, Superapps Jakarta Untuk Layanan
Terintegrasi. Beritajakarta.id. Diakses pada 13 Juni 2022 melalui
https://www.beritajakarta.id/read/82915/mengenal-aplikasi-jaki-superapps-jakarta-
untuk-layanan-terintegrasi#.Yqc_YHZBw2w.
Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 16