You are on page 1of 19

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... i


ABSTRAK ............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 1
1.3. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 2
2.1. Smart City ................................................................................................................. 2
2.2. Smart Digital Infrastructure ........................................................................................ 2
2.3. Keberhasilan Jaki ...................................................................................................... 2
2.4. Efektivitas Jaki........................................................................................................... 2
2.5. Jakarta Kini ............................................................................................................... 2
BAB III METODOLOGI ......................................................................................................... 3
3.1. Metode Penelitian ...................................................................................................... 3
3.1.1. Metode Analisis Kebijakan ............................................................................. 3
3.1.2. Metode Skorsing Pedoman Acuan Patokan ................................................... 4
3.2. Pendekatan Penelitian............................................................................................... 4
3.3. Data Penelitian .......................................................................................................... 4
3.4. Indikator Penelitian .................................................................................................... 4
3.5. Kerangka Penelitian .................................................................................................. 5
BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................................................... 6
4.1. Upaya Mengembangkan dan Memaksimalkan Layanan Jaki .................................... 6
4.2. Upaya Pemerintah Menjaring User ............................................................................ 9
4.3. Keberhasilan dan Efektivitas Jaki ............................................................................ 10
4.3.1. Dimensi Respon sebagai Pengukuran Keberhasilan.................................... 10
4.3.2. Dimensi Operasional Sistem sebagai Pengukuran Efektivitas...................... 11
4.3.3. Skenario Pengukuruan ................................................................................ 12
4.3.4. Hasil Pengukuran Keberhasilan dan Efektivitas Jaki .................................... 13
BAB V PENUTUP ............................................................................................................... 14
5.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 14
5.2. Saran ...................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 15

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | i
KEBERHASILAN DAN EFEKTIVITAS JAKI SEBAGAI SMART DIGITAL
INFRASTRUCTURE DKI JAKARTA

Annisa R., Kayoselba Kustanto, Mutiara Shafa Sabita,


Rindiani Amelia, Salma Az Zahra.
@rindianiamelia@mail.ugm.ac.id

Abstrack
DKI Jakarta is one of the pioneer areas for the smart city program in Indonesia. One form of
smart digital infrastructure is through Jaki. In its implementation, Jaki has several obstacles,
ranging from reports that are not followed up to data leaks. This article was written to determine
the success and effectiveness of Jaki as a smart digital infrastructure in DKI Jakarta. The
methodology used in this research is a policy analysis method with a qualitative descriptive
approach with a phenomenological approach and a holistic approach. The data used in the
form of secondary data that are qualitative in nature sourced from government agencies,
research or news that can be accounted for.The results of the analysis showed that based on
the response dimension, only 2 of the 4 jaki services were declared quite successful because
they had a value above 2, namely JakPantau and JakRespon, while according to the
operational dimension, all services studied in this study were assessed that their
implementation had not been effective because they had a value under negatif two. DKI
Jakarta continues to digitize various solutions to address various city problems through Jaki.
Keywords: Smart Digital Infrastructure, Success, Effectiveness, Jaki.

Abstrak
DKI Jakarta merupakan salah satu wilayah perintis program kota pintar di Indonesia. Salah
satu wujud dari smart digital infrastructur ialah melalui Jaki. Dalam implementasinya, Jaki
memiliki beberapa kendala mulai dari laporan yang tidak ditindaklanjuti hingga kebocoran
data. Artikel ini ditulis untuk mengetahui keberhasilan dan efektivitas Jaki sebagai smart digital
infrastructure di DKI Jakarta. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode
analisis kebijakan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologik
dan pendekatan holistik. Data yang digunakan berupa data-data sekunder yang bersifat
kualitatif yang bersumber dari instansi pemerintah, penelitian atau berita yang dapat
dipertanggungjawabkan. Hasil analisis diperoleh bahwa berdasarkan dimensi respon, hanya
2 dari 4 layanan jaki yang dinyatakan cukup berhasil karena memiliki nilai diatas diatas 2,
yakni JakPantau dan JakRespon, sedangkan menurut dimensi operasional, seluruh layanan
yang dikaji dalam penelitian ini dinilai bahwa implementasinya belum efektif karena memiliki
nilai dibawah -2. DKI Jakarta terus berupaya mendigitalisasikan berbagai solusi untuk
menjawab berbagai permasalahan kota melalui Jaki.
Kata Kunci: Smart Digital Infrastructure, Keberhasilan, Efektivitas, Jaki.

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


DKI Jakarta merupakan salah satu wilayah perintis Program Menuju 100 Smart City di
Indonesia dan telah mengklaim wilayahnya sebagai wilayah smart city sejak akhir tahun 2015.
Sampai dengan saat ini, DKI Jakarta masih terus berupaya membangun citra sebagai Jakarta
smart city. Dan DKI Jakarta juga terus berupaya mendigitalisasi berbagai solusi untuk
menjawab tantangan dan permasalahan kota melalui Jaki sesuai konsep salah satu pondasi
smart city yaitu smart digital infrastructure. Sebagai super-apps yang dibentuk dengan
mengadopsi pilar-pilar smart city, Jaki terus berkembang dengan melahirkan berbagai fitur-
andalan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Dari 16 fitur Jaki saat ini, terdapat
4 fitur dengan atensi tertinggi yaitu JakLapor, JakRespon, Jak[Pantau, dan JakVaksin.
Namun permasalahannya, implementasi 4 fitur andalan Jaki masih mengalami beberapa
tantangan baik dari sisi OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) ataupun dari sistem
operasional sistem teknologi yang telah dibentuk. Terlihat dari beberapa pernyataan dan
pengakuan warga DKI Jakarta pada kolom komentar playstore, appstore maupun kanal berita.
Seperti halnya penolakan vaksinasi warga DKI Jakarta karena ambiguitas pendaftaran melalui
sistem Jaki (DPRD DKI Jakarta, 2022), pelaporan masalah lalu lintas yang tidak
ditindaklanjuti (Playstore, 2021), kebocoran data pelapor (Idarat, 2021), dan lain sebagainya
yang mengindikasikan bahwa Jaki belum maksimal dalam mengimplementasikan smart digital
infrastructure di DKI Jakarta. Oleh sebab itu, capaian DKI Jakarta dalam menerapkan smart
city khususnya pada dimensi smart digital infrastructure perlu diketahui untuk dapat melihat
telah sejauh apa Jaki menjawab tantangan kota, sehingga hasil dari penelitian ini dapat
berguna sebagai bahan penyusunan rencana yang progresif untuk Jakarta Kini atau Jaki.

1.2. Tujuan
Mengetahui keberhasilan dan efektivitas Jaki sebagai smart digital infrastructure DKI
Jakarta.

1.3. Sasaran Penelitian


a. Mengidentifikasi upaya pemerintah dalam mengembangkan dan memaksimalkan
Jaki sebagai smart digital infrastructure di DKI Jakarta.
b. Menilai keberhasilan Jaki sebagai smart digital infrastructure DKI Jakarta.
c. Menilai efektivitas Jaki sebagai produk smart digital infrastructure DKI Jakarta.

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Smart City


Smart city merupakan visi pembangunan daerah perkotaan yang dikonsep dan
dibangun untuk saling mengintegrasikan beberapa sektor dalam kehidupan masyarakat
dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) serta Internet of Things
(McKinsey, 2018). Smart city juga didefinisikan oleh Places (2017) sebagai kota pintar yang
memiliki konsep desain yang menguntungkan suatu komunitas, terutama dalam
memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien. Dalam penerapannya,
dibutuhkan infrastruktur digital yang dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan dan
permasalahan kota atau disebut smart digital infrastructure.

2.2. Smart Digital Infrastructure


Smart digital infrastructure adalah teknologi yang mengadopsi pilar-pilar smart city
sebagai alat penyediaan data yang komprehensif, real time, dan alat merespon kebutuhan
masyarakat dengan cepat namun berbiaya rendah (Euklidiadas, 2021). Dan konsep tersebut
diwujudkan oleh DKI Jakarta dengan melncurkan Jakarta Kini (Jaki).

2.3. Keberhasilan Jaki


Keberhasilan pada smart digital infrastructure ini mengarah kepada keberhasilan dari
sisi pemerintah dalam melayani ataupun merespon permasalahan masyarakat DKI Jakarta.
Oleh karena itu, keberhasilan pemerintah dalam penelitian ini akan dibuktikan dengan
melihat tingkat responsibility pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat
DKI Jakarta yang dilaporkan melalui aplikasi Jaki.

2.4. Efektivitas Jaki


Efektivitas merupakan kemampuan melaksanakan tugas dan fungsi (operasi kegiatan
program) suatu sistem (Kurniawan, 2016). Dan efektivitas pada konteks penelitian ini
mengarah kepada kelancaran operasional aplikasi Jaki dalam menjalankan fungsinya.

2.5. Jakarta Kini


Jaki atau Jakarta Kini merupakan aplikasi layanan dan pusat informasi bagi warga DKI
Jakarta yang saling terintegrasi. Selain itu Jaki merupakan salah satu dari implementasi dari
konsep smart digital infrastructure dan smart city di DKI Jakarta.

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 2
BAB III
METODOLOGI

3.1. Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kebijakan dengan
pendekatan deskriptif kualitatif. Dunn (1998) menjelaskan bawah metode analisis kebijakan
publik adalah serangkaian aktivitas intelektual untuk menganalisis suatu kebijakan dan
menekankan kepada hasil capaian agar dapat dijadikan sebuah bahan evaluasi bagi
organisasi terkait. Metode lain yang digunakan adalah metode skoring jenis Penilaian Acuan
Patokan (PAP), yaitu mengukur tingkah laku atau performance pada suatu individu atau
benda yang didasarkan kriteria atau standar khusus yang telah disepakati lembaga, institusi,
atau universitas (Djmeari, 2004).

3.1.1. Metode Analisis Kebijakan

Gambar 1.
Kerangka Metode Analisis Kebijakan pada Penelitian

Identifikasi Identifikasi kinerja


kebijakan dan aksi Analisis capaian
penerapan
kebijakan melalui kebijakan sebagai
kebijakan dan
pendekatan hasil akhir untuk
konsep Smart
analisis data melihat gap tujuan
Digital
numerik dan data dan realisasi
Infrastructure di
fenomonologik kebijakan
DKI Jakarta

Sumber: diolah penulis

3.1.2. Metode Penilaian Acuan Patokan


Untuk mengukur keberhasilan dan efektivitas Jaki sebagai smart digital
infrastructure DKI Jakarta ditetapkan prosedur Penilaian Acuan Patokan berikut.
a. Digunakan skor (2) dan (-2) di mana dua merepresentasikan kondisi baik dan negatif
dua kondisi kurang baik.

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 3
Tabel 1.
Ketentuan Skoring Jenis Penilain Acuan Patokan (PAP)
Data Numerik dan Data Numerik dan
Fenomenologik Fenomenologik
Mengindikasikan Kondisi Mengindikasikan Kondisi
Baik Kurang Baik
Ketentuan 2 -2

b. Sistem hitung pada masing-masing skor adalah dengan melakukan penjumlahan


terhadap data numerik dan fenomenologik seperti matematika pada umumnya.
Misalnya Jak Lapor memiliki total skor “baik” sebanyak 4 dan skor “kurang baik”
sebanyak 3, maka rumus yang diterapkan adalah; 4 + (-3) = 1.
c. Skor total yang diperoleh pada setiap dimensi dan indikator akan diklasifikasikan
pada hasil capaian sebagai berikut.

Tabel 2.
Klasifikasi Hasil Skoring Total
Belum Berhasil Cukup Berhasil Berhasil
Ketentuan <2 2-7 ≥8

3.2. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomonologik dan pendekatan
holistik. Fenomonologik adalah pendekatan yang digunakan peneliti di mana peneliti
berusaha memahami arti dari berbagai peristiwa dalam setting tertentu dengan kacamata
peneliti sendiri. Kemudian untuk pendekatan holistik, pendekatan ini menjelaskan fenomena
atau pengalaman yang berasal dari kelompok sosial pada objek penelitian atau dalam hal
ini adalah pengalaman-pengalaman warga DKI Jakarta sebagai pengguna Jaki.

3.1. Data
Data yang digunakan adalah data-data sekunder yang berifat data kualitatif dari
beberapa sumber instansi pemerintahan atau lembaga, penelitian, dan berita yang dapat
dipertanggungjawabkan.

3.2. Indikator Penelitian


Penelitian ini dianalisis menggunakan 2 dimensi dan 8 indikator untuk mendukung
analisis mengenai pengembangan, implementasi, dan capaian penerapan smart digital
infrastructure di DKI Jakarta. Adapun dimensi dan indikator yang dimaksud adalah sebagai
berikut.

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 4
Tabel 3.
Dimensi dan Indikator Penelitian

No. Dimensi Indikator

1 Dimensi Respon Tingkat responibility JakRespon

Tingkat responibility JakLapor

Tingkat responibility JakVaksin

Tingkat responibility JakPantau

2 Dimensi Operasionalisasi Sistem Operasionalisasi Sistem JakRespon

Operasionalisasi Sistem JakLapor

Operasionalisasi Sistem JakVaksin

Operasionalisasi Sistem JakPantau

3.3. Kerangka Penelitian


Gambar 2.
Kerangka Penelitian

Mengidentifikasi
Mengidentifikasi
Mengidentifikasi pengembangan
dan menganalisis Penarikan
kebijakan dan Jaki oleh
data serta fakta kesimpulan
konsep Jaki pemerintah dan
lapangan yang terhadap hasil
sebagai smart kesesuaian
diukur dengan capaian
digital urgensinya
metode analisis keberhasilan dan
infrastructure DKI terhadap
kebijakan dan efektivitas Jaki
Jakarta permasalahan DKI
metode PAP
Jakarta

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Jaki atau Jakarta Kini merupakan portal dari pusat satu informasi dan layanan
masyarakat resmi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang
dikembangkan melalui Badan Layanan Umum Daerah Jakarta Smart City dengan tujuan
untuk memenuhi dan memberi kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan publik sehari -
hari warga Jakarta. Aplikasi Jaki sendiri dirilis pertama kali pada 27 September 2019 lalu.
Sedangkan versi Jaki untuk iOS baru diluncurkan pada Juni 2020, sejak awal
pengembangannya pada Februari 2020. Hingga saat ini, setidaknya telah terdapat
2.863.325 user yang telah mengunduh Jaki per 28 Desember 2021, data tersebut juga
menyiratkan informasi lain bahwa hanya 25 persen saja dari total keseluruhan penduduk
DKI Jakarta yang telah mengetahui tentang keberadaan aplikasi ini.
Sebelum diresmikan, Jaki didesain dengan fitur awal esensial yang telah berjalan di
dinas-dinas lainnya secara parsial sejak tahun 2018, kemudian seiring meningkatnya
kebutuhan, pengintegrasian informasi dilakukan dengan penambahan fitur sesuai kondisi
on demand yang dihadapi masyarakat Jakarta melalui satu portal informasi digital, yakni
Jaki. Saat ini operasional aplikasi Jaki diinformasikan langsung dari Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) dan BUMD yang dikelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sehingga
informasi yang tersedia dapat terjamin keakuratannya. Pengembangan aplikasi Jaki juga
diharapkan mampu memperluas cakupan pelayanannya, yakni dengan menumbuhkan
potensi kerjasama bisnis dengan pihak swasta sebagai salah satu bentuk adaptasi tanggap
terhadap kebutuhan masyarakat.

4.1. Upaya Mengembangkan dan Memaksimalkan Layanan Jaki


Sebagai sebuah aplikasi terdepan yang berkomitmen dalam memudahkan
pemenuhan kebutuhan warga Jakarta, Jaki mengedepankan tiga nilai utama, yakni
integrasi, berorientasi masyarakat, dan one-stop service. Optimalisasi tersebut akan
memungkinkan masyarakat untuk mengakses berbagai pelayanan Kota Jakarta secara
lebih efisien dan efektif. Aplikasi Jaki didesain untuk dapat mewujudkan dan mengubah
Jakarta tumbuh menjadi kota metropolitan yang cerdas dan lebih baik. Hal ini juga sejalan
dengan tujuan Pemerintah Provinsi Jakarta yang secara perlahan berupaya untuk
mewujudkan Jakarta sebagai salah satu kota pelopor yang mengimplementasikan konsep
kota pintar di Indonesia dengan berbagai potensi dan kesiapan yang dimiliki. Salah satu ciri
yang melekat dari sebuah titel “kota pintar” adalah dengan melibatkan penggunaan
ketersinambungan antara SDM, modal sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern
untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Upaya tersebut dapat

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 6
tercermin pada kegiatan operasional aplikasi Jaki. Namun, dibalik itu semua, perlu diketahui
bersama benang merah yang ada. Lantas, apa urgensi aplikasi Jaki dalam mendukung
kondisi Kota Jakarta yang dituntut untuk menjadi kota pintar?
Jakarta yang hingga saat ini masih memegang gelar ibu kota negara, setidaknya
memiliki karakteristik dengan jumlah penduduk lebih dari 10 juta penduduk, tingkat
kepadatan tertinggi di Indonesia sebesar 15.633 jiwa/km2, jumlah produksi sampah
mencapai 7.100 ton/hari, dan jumlah kepemilikan kendaraan pribadi sebanyak lebih dari
13.3 juta sepeda motor serta 3.5 juta mobil. Dibalik gemerlap berbagai prestasi capaian kota
metropolitan, sebagai kota dengan sumbangsih PDRB tertinggi terhadap PDB Nasional di
Indonesia dengan intensitas pertumbuhan ekonomi pesat, nyatanya Jakarta hingga saat ini
masih bergelut dengan segudang permasalahan klasik kota layaknya urbanisasi, banjir,
kemacetan, polusi udara, kebisingan, pelayanan publik, kriminalitas, pelanggaran, bahkan
isu terkini mengenai capaian vaksin COVID-19 menjadi problematika yang tak ada habisnya
untuk dapat diselesaikan. Hal ini juga mampu menjadi parameter bagaimana gambaran
daya dukung lingkungan Kota Jakarta yang terus menurun, sehingga diproyeksikan
produktivitas kota ini juga akan turut melemah.
Atas dasar hal tersebut, dengan melihat berbagai permasalahan, tantangan, dan
kebutuhan yang dihadapi, Jaki sebagai wajah tampilan smart digital infrastructure kota pintar
Jakarta, diharapkan mampu mengakomodir berbagai kebutuhan yang ada secara efektif
dan tepat guna melalui implementasi Smart City 4.0 Ecosystem Platform yang telah
mengintegrasikan teknologi, inovasi, dan kolaborasi antar stakeholders. Pengembangan
konsep kota pintar yang identik dengan penggunaan teknologi juga tak terlepas dari kondisi
masyarakat Jakarta yang memiliki tingkat konsumsi internet sangat tinggi, yakni mencapai
82,36%. Hal ini semakin memperkuat perwujudan harapan dari efektivitas dan manfaat
penggunaan aplikasi Jaki yang dapat dirasakan warga Jakarta dalam pengembangan kota
pintar. Namun, apakah benar dengan mengaplikasikan konsep smart city dan smart digital
infrastructure setidaknya mampu memutus berbagai permasalahan Kota Jakarta yang telah
disebutkan sebelumnya?
Hal tersebut dapat diketahui dengan terlebih dahulu mengulik lebih jauh mengenai
framework pengembangan Jaki yang lebih utuh, menyeluruh dan komprehensif. Jaki
memiliki tiga value objectives yang diharapkan mampu meningkatkan economic growth,
quality of life, dan sustainable environment melalui empat prinsip pelaksanaan berupa
system and data driven, mobile first, smart collaboration, dan digital experience bersama
lima co-creators yang diharapkan mampu untuk aktif berkolaborasi bersama, yakni citizen
and community, academics, media, industry/business/investor, dan government. Pada
dasarnya, Jaki berusaha untuk membangun kolaboratif ekosistem dengan menyediakan
berbagai fasilitas pelayanan publik yang mudah untuk diakses hanya melalui telepon

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 7
genggam saja, serta menyediakan informasi kredibel berbasis berbagai data di Jakarta .
Jaki sendiri telah mengintegrasikan lebih dari 15 fitur dan 28 aplikasi yang telah
dikembangkan oleh OPD maupun publik. Adapun beberapa fitur menarik di Jaki untuk dapat
diulas lebih jauh dalam menjawab kesiapan Kota Jakarta menghadapi permasalahan kota
dalam penyelenggaraan kota pintar melalui aplikasi Jaki adalah sebagai berikut.
a. Kemacetan dan Fitur Jaki: LaporVideo atau JakLapor
LaporVideo sejatinya memang bukanlah fitur utama yang ditujukan untuk mengatasi
permasalahan kemacetan Kota Jakarta, meski demikian fitur ini termasuk kedalam fitur
dengan atensi pengguna tertinggi diantara para user untuk digunakan dalam melaporkan
kemacetan di titik-titik tertentu berdasar lokasi geo-tagging para user. Dalam
perkembangannya, cara ini cukup efektif dalam menjembatani kebutuhan masyarakat,
karena OPD terkait layaknya Dinas Perhubungan Kota Jakarta akan secara cepat dan
tanggap mengunjungi lokasi pelaporan untuk mengatur lalu lintas dan mengurai
kemacetan dalam waktu cukup singkat dalam hal perolehan informasi dan mobilitas.
b. Banjir dan Fitur Jaki: JakPantau
“Bukan Jakarta jika tidak banjir”, sepertinya menjadi julukan yang telah lama ada
bagi kota ini. Banjir juga menjadi konsern perdebatan utama bagi Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta. Besarnya dampak yang ditimbulkan dan cenderung menyasar pada
masyarakat kelas ekonomi kebawah dengan kondisi rentan terhadap perubahan ekonomi
serta didukung oleh lemahnya safety net yang mereka miliki, diperlukan upaya preventif,
kuratif, maupun represif salah satunya melalui penyediaan informasi secara real time
mengenai banjir mulai dari debit air, ketinggian muka air, pintu air, ketersediaan posko
bencana banjir, dan informasi mengenai bantuan untuk mengurangi penerimaan risiko
hingga kerugian yang dialami warga Jakarta. Oleh karena itu, JakPantau hadir untuk
menengarai kebutuhan informasi dari dua subjek tersebut secara akurat yang dilaporkan
langsung oleh OPD terkait, yakni Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Sosial Kota Jakarta.
e. Kriminalitas dan Pelanggaran dan Fitur Jaki: JakRespon
Kemiskinan, urbanisasi, kepadatan, pengangguran, dan pendidikan, setidaknya
menjadi permasalahan sosial multidimensional yang mendorong seseorang untuk
melakukan kriminalitas maupun pelanggaran di ibu kota yang semata - mata dilakukan
hanya untuk bertahan hidup. Dengan ini, Jaki melalui JakRespon menjadi fitur dengan
partisipasi dan atensi tertinggi diantara fitur lainnya yang memikat warga Jakarta untuk
aktif menggunakan fitur ini, karena setiap laporan yang masuk dalam JakRespon dalam
sekejap mampu diatasi Pemerintah Provinsi Jakarta secara bertingkat pada institusi
terkait mulai dari skala terkecil, yakni kelurahan hingga OPD yang bertanggung jawab.

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 8
f. COVID-19 dan Fitur Jaki: Vaksinasi
Jakarta sebagai episentrum COVID-19 memiliki ancaman terhadap tingkat
penyebaran virus yang tinggi karena didukung dengan kepadatan penduduk yang juga
tinggi. Diperlukan respon tanggap melalui inovasi yang berdampak. Maka dari itu,
Pemerintah Provinsi turut mengintegrasikan berbagai kebutuhan COVID-19 seperti data
COVID-19 harian, data penyebaran, ketersediaan rumah sakit, pemberian bantuan
sosial, hingga yang terbaru yakni penyediaan pendaftaran vaksinasi. Melalui berbagai
fitur aplikasi yang telah terintegrasi, hal ini tentu mempermudah bagi warga Jakarta untuk
mengakses berbagai kebutuhannya hanya dalam satu platform.

4.2. Upaya Pemerintah Menjaring User


Jaki sebagai sebuah aplikasi superpower Provinsi Jakarta yang menyediakan
berbagai layanan kebutuhan warganya, sayangnya belum memperoleh respon dan
antusiasme penuh dari seluruh warga Jakarta. Hal ini tercermin dari jumlah pengguna (user)
yang menggunakan aplikasi, dimana pada data awal disebutkan bahwa hanya sekitar 25%
saja dari seluruh total warga Jakarta yang mengetahui akan aplikasi ini. Maka dari itu,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus lebih giat dalam rangka meningkatkan awareness
warga Jakarta dalam penggunaan aplikasi ini. Langkah ampuh yang dapat dilakukan
pemerintah adalah dengan menjadikan Jaki sebagai aplikasi eksklusif dan satu-satunya
platform yang mampu menyediakan berbagai fitur untuk memenuhi beragam kebutuhan
pada satu aplikasi saja. Pemerintah juga dapat meningkatkan citra baik dari aplikasi Jaki
dengan mulai membiasakan warga Jakarta untuk beraktivitas didukung dengan berbagai
layanan yang tersedia di Jaki.
Upaya lainnya juga dapat dilakukan dengan menjadikan Jaki sebagai aplikasi digital
ID atau digital identity bagi warga Jakarta. Hal ini pada dasarnya sudah mulai diterapkan,
dimana ketika masyarakat ingin melakukan pencatatan administrasi, warga Jakarta dapat
melakukan registrasi secara online melalui aplikasi Jaki ini. Hal ini tentu dapat turut
mempermudah birokrasi dan penyimpanan data (data hub). Maka, secara tidak langsung
pemerintah hingga saat ini telah berupaya untuk mengintegrasikan berbagai pelayanan
publik menggunakan Jaki. Kemudian, sama halnya dengan yang telah disampaikan
sebelumnya, Jaki diharapkan mampu tidak hanya untuk mendukung sektor publik saja,
melainkan juga mampu berkolaborasi dengan pihak swasta/industri/bisnis/investor untuk
menghasilkan inovasi-inovasi lainnya di berbagai bidang, khususnya terkait potensi
kerjasama bisnis seperti implementasi menu kolaborasi pintasan menuju aplikasi
kolaborator Bukalapak, Gojek, Grab, Shopee, Tokopedia dan berbagai mitra lainnya.
Melalui upaya tersebut, diharapkan Jaki dapat membangun cakupan brand awareness yang
lebih luas dan mampu menyasar semua kalangan masyarakat ibu kota, sehingga tingkat

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 9
pengguna dan partisipasi warga Jakarta akan terlihat semakin signifikan. Hal ini juga
menggambarkan bagaimana kesiapan warga Jakarta dalam menghadapi disrupsi smart
city.

4.3. Keberhasilan dan Efektivitas Jaki


Pada dasarnya, Jaki adalah super-app yang mengintegrasikan 16 fitur dan
kolaboratif terhadap 28 aplikasi. Namun sesuai dengan inti pembahasan pada sub bab
sebelumnya, bahwa keberhasilan dan efektivitas yang dinilai dari Jaki hanya terfokus
kepada empat fitur dengan atensi tertinggi, yaitu JakRespon, JakLapor, JakPantau,
JakVaksin. Data dan fakta yang telah diperoleh akan digolongkan menjadi dua dimensi,
yaitu dimensi respon dan dimensi operasional sistem.
4.3.1. Dimensi Respon sebagai Pengukuran Keberhasilan
Keberhasilan yang dimaksud pada penelitian ini adalah keberhasilan pemerintah
dalam merespon permasalahan yang diadukan oleh masyarakat DKI Jakarta melalui Jaki.
Pada dasarnya, Jaki hanya sebuah teknologi atau alternatif yang diciptakan untuk
menghubungkan antara masyarakat DKI Jakarta dengan pemerintah agar dapat langsung
menyampaikan permasalahan yang mereka alami untuk kemudian ditanggapi dan
diselesaikan oleh pihak-pihak berwenang. Oleh karena itu, pemerintah dikatakan berhasil
dalam merealisasikan tujuan dan fungsi Jaki apabila masyarakat merasa memperoleh
respon yang baik dan penyelesaian masalah yang solutif dari pemerintah. Kriteria data dan
fakta yang akan dinilai pada dimensi respon adalah sebagai berikut.
• Berkaitan dengan cara pemerintah melayani masyarakat,
• Berkaitan dengan rentang waktu pemerintah dalam merespon keluhan masyarakat,
dan,
• Berkaitan dengan selesai atau tidaknya permasalahan yang dikeluhkan masyarakat.

Tabel 4.
Temuan Dimensi Respon dan Hasil Skoring Awal

Dimensi Respon Skor


JakRespon
• Tingkat responivitas pelaporan tinggi, yaitu hanya 10-20 menit. 2
• Sebanyak 96% laporan pelanggaran PSBB berhasil ditangani. 2
• Sebagian kecil pelanggaran lalu lintas yang dilaporkan lewat JAKI hanya
1
ditindaklanjuti dengan foto selfie petugas keamanan.
JakLapor
• Sebagian Laporan rambu-rambu lalu lintas mati tidak ditindaklanjuti. 1
• Ampuh mengurangi kemacetan di titik pelaporan karena kecepatan respon
2
dari pihak terkait tinggi.

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 10
• Di luar pelaporan kemacetan, tingkat responibilitas pihak berwenang sangat
1
lama.
JakPantau
• Tanggap dan cepat menginformasikan perkembangan genangan air dan
2
potensi banjir.
• Sebanyak 99.7% laporan banjir berhasil dituntaskan. 2
JakVaksin
• Peserta vaksinasi melalui Jaki banyak yang ditolak karena data diri tidak
1
terverifikasi.

4.3.2. Dimensi Operasional Sistem sebagai Pengukuran Efektivitas


Untuk mengukur telah sejauh apa efektivitas dari implementasi Jaki, peneliti akan
menggunakan dimensi operasional sistem. Adapun yang dimaksud dari dimensi operasional
sistem ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan kelancaran fungsi dari teknologi Jaki itu
sendiri. Misalnya saja dilihat dari sering atau tidaknya sistem mengalami error atau
ketidaksinkronan sistem dalam menginput data masyarakat. Data dan fakta yang
digolongkan pada dimensi operasional sistem memiliki kriteria sebagai berikut.
• Berkaitan dengan error system atau crash pada aplikasi,
• Berkaitan dengan big data yang terinput dalam aplikasi, dan
• Berkaitan dengan proses atau cara melapor permasalahan ke OPD melalui Jaki.

Tabel 5.
Temuan Dimensi Operasional Sistem dan Hasil Skoring Awal
Dimensi Operasional Sistem Skor
JakRespon
• Data pelapor pelanggar PSBB dibocorkan petugas keamanan. 1
• Sistem fitur jarang terkendala error. 2
JakLapor
• Sistem pelaporan yang rumit dan butuh waktu yang lebih lama serta 1
keterbatasan kapasitas data.
JakPantau
• Warga diberi akses melaporkan banjir. 2
• Belum ada notifikasi tanggap bencana berbasis geo-tagging. 1
JakVaksin
• Sistem sering mengalami eror pada saat pengisian data diri. 1
• Scane bercode kolaborasi PeduliLindungi seringkali tidak dapat digunakan. 1
• Pengguna tidak dapat mengupdate sebaran lokasi vaksinasi. 1
• Jadwal vaksinasi antara Jaki dan di lapangan seringkali berbeda. 1

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 11
4.3.3. Skenario Pengukuruan
Penelitian ini menggunakan perhitungan skoring dengan pendekatan PAP (Penilaian
Acuan Patokan). Penilaian Acuan Patokan adalah pengukuran tingkah laku atau
performance pada suatu individu atau benda yang didasarkan kriteria atau standar khusus
yang telah disepakati lembaga, institusi, atau universitas (Djmeari, 2004). Dalam hal ini,
peneliti menggunakan angka positif 2 dan negatif 2 sebagai acuan kriterium. Angka tersebut
dipilih melalui skenario berikut.
a. Menentukan Skor Tetap
Dalam menentukan skor ideal, diputuskan dua angka perwakilan yaitu angka 2
(positif dua) dan angka -2 (negatif dua). Penggunaan angka 2 dan -2 ini juga didasarkan
atas beberapa pertimbangan yaitu sebagai berikut.
• Seluruh data kualitatif yang diperoleh, hanya akan menunjukkan dua kondisi, yaitu
baik atau kurang baik.
• Nilai 2 adalah representasi dari kondisi “baik” sedangkan nilai -2 adalah
representasi kondisi “kurang baik”.
b. Menentukan Hasil Skoring
Cara menghitung hasil skor ini adalah dengan menjumlahkan skor yang diperoleh
pada masing-masing indikator. Skenario yang digunakan adalah sebagai berikut.
• Perhitungan dimensi respon dan dimensi operasional sistem akan dipisahkan
menjadi dua bagian yang berbeda.
• Setiap indikator pada masing-masing dimensi, memiliki fakta baik dan fakta kurang
baik.
• Fakta baik memiliki bobot sebesar positif dua (+2), sedangkan fakta kurang baik
memiliki bobot sebesar negatif dua (-2).
• Sistem hitung pada masing-masing skor adalah dengan melakukan penjumlahan
seperti matematika pada umumnya.
• Permisalan: Jak Lapor memiliki total skor “baik” sebanyak 4 dan skor “kurang baik”
sebanyak 3, maka rumus yang diterapkan adalah; 4 + (-3) = 1.
c. Klasifikasi Hasil Skoring
Setelah mengolah data dan fakta menjadi numerik (skor), maka hasil tersebut perlu
diklasifikasikan menjadi kategori “berhasil”, “cukup berhasil”, atau “belum berhasil. Hal
yang perlu dilakukan ialah membuat ketentuan scale range dengan skenario berikut.
• Peneliti menemukan angka 8 sebagai angka terbesar pada hasil skorsing
• Angka tertinggi tersebutlah yang diputuskan menjadi batas antara klasifikasi kelas
“cukup berhasil” dan kelas “berhasil”.

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 12
• Kelas belum berhasil memiliki kriteria di bawah 2 karena peneliti memperhatikan
beberapa indikator masih bernilai negatif.

4.3.4. Hasil Pengukuran Keberhasilan dan Efektivitas Jaki


Melalui proses perhitungan skor pada masing-masing dimensi dan indikator
diketahui bahwa pada dimensi respon hanya JakPantau dan JakRespon yang sudah
termasuk ke dalam kategori cukup berhasil sedangkan sisanya belum berhasil. Dan menurut
dimensi operasional sistem, diketahui bahwa keseluruhan indikator baik JakLapor,
JakRespon, JakPantau, dan JakVaksin belum efektif dalam implementasinya sebagai smart
digital infrastructure. Rincian perhitungannya adalah sebagai berikut.

Tabel 6.
Prosedur Perhitungan Skor Dimensi Respon dan Dimensi Operasional Sistem

Dimensi Respon Dimensi Operasional Sistem


Indikator Kurang Hasil Indikator Kurang Hasil
Baik Skorsing Baik Skorsing
Baik Baik
Lapor 2 4 2 + (-4) = -2 Lapor 0 2 0 + (-2) = -2
Respon 4 2 4 + (-2) = 2 Respon 2 2 2 + (-) 2 = 0
Pantau 4 0 4+0=4 Pantau 2 2 2 + (-2) = 0
Vaksin 0 2 0 + (-2) = -2 Vaksin 0 8 0 + (8) = -8

Tabel 7.
Ketentuan Skoring
Belum Berhasil Cukup Berhasil Berhasil
Ketentuan <2 2-7 ≥8

Tabel 8.
Rekapitulasi Hasil Skoring
Dimensi
Dimensi
Keterangan Operasional Keterangan
Respon
Sistem
Lapor -2 Belum berhasil -2 Belum berhasil
Respon 2 Cukup berhasil 0 Belum berhasil
Pantau 4 Cukup berhasil 0 Belum berhasil
Vaksin -2 Belum berhasil -8 Belum berhasil

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 13
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan
sesuai dengan tujuan dari penyusunan penelitian ini yaitu sebagai berikut.
a. Berdasarkan dimensi respon, hanya 2 dari 4 layanan Jaki yang dinyatakan cukup
berhasil karena memiliki nilai diatas diatas 2, yakni JakPantau dan JakRespon,
sedangkan pada layanan JakLapor dan JakVaksin belum cukup berhasil. Hal ini
berarti bahwa JakPantau dan JakRespon cukup berhasil dalam hal pelayanan
kepada warga DKI Jakarta dan beberapa permasalahan yang diadukan oleh warga
terselesaikan dengan rentang waktu respon yang cukup singkat.
b. Menurut dimensi operasional, seluruh layanan yang dikaji dalam penelitian ini dinilai
bahwa implementasinya belum efektif karena memiliki nilai dibawah negatif 2. Hal
ini berarti bahwa keempat layanan tersebut belum berhasil dalam hal operasional
seperti sistem aplikasi, kerahasiaan data, maupun proses penyaluran keluhan
melalui Jaki ke pihak yang berwenang, yakni Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
terkait.

5.2. Saran
Adapun saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.
a. Pemerintah DKI Jakarta seyogyanya juga memperbaiki kualitas pegawai di
lingkungan OPD di DKI Jakarta, karena seperti yang dapat diketahui jika aplikasi
sudah diimplementasikan secara maksimal, namun respon dari OPD terkait belum
maksimal maka tujuan utama aplikasi ini tidak tercapai.
b. Pemerintah tentunya harus fokus terhadap pengembangan dan pematangan
beberapa layanan yang memiliki engage paling besar dibandingkan dengan
menciptakan layanan-layanan baru yang belum tentu memecahkan permasalahan
yang ada.

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 14
DAFTAR PUSTAKA

DPRD Provinsi DKI Jakarta. 2022. Layanan JAKI Harus Beradaptasi di Masa Pandemi.
Wakil Kita. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui https://dprd-
dkijakartaprov.go.id/layanan-jaki-harus-beradaptasi-di-masa-pandemi/.
Dunn, William, N. (1998). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. 979-420-442-0. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
https://himia.umj.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/William-N.-Dunn-Pengantar-A-
nalisis-Kebijakan-Pulblik-Gadjah-Mada-University-Press-2003_compressed-1.pdf.
Euklidiadas, M., Martínez. 2021. What Is Digital Infrastructure and Examples of Its
Application. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui https://tomorrow.city/a/what-is-
digital-infrastructure-and-examples-of-its-application.
Faqih, Fikri. 2021. Sepanjang 2021, Pemprov DKI Terima 4.925 Laporan Terkait Banjir.
Merdeka.com. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
https://www.merdeka.com/jakarta/sepanjang-2021-pemprov-dki-terima-4925-lapo-
ran-terkait-banjir.html.
Firmansyah, Y. (2019). Penerapan Konsep Jakarta Smart city terhadap Peningkatan
Pelayanan Publik Provinsi DKI Jakarta Periode 2014-2017. Public Administration
Journal, Vol. 3 No. 2. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
https://www.researchgate.net/publication/352477079_PENERAPAN_KONSEP_J
AKARTA_SMART_CITY_TERHADAP_PENINGKATAN_PELAYANAN_PUBLIK_
PROVINSI_DKI_JAKARTA_PERIODE_2014-2017.
Hendramawan, M. A. (2016). Efektivitas Media Center dalam Memberikan Penanganan
Keluhan di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya. Kebijakan dan
Manajemen Publik, Vol. 4, No. 2. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
http://journal.unair.ac.id/KMP@efektivitas-media-center-dalam-memberikan-pena-
nganan-keluhan-di-dinas-komunikasi-dan-informatika-kota-surabaya-article-109-
23-media-138-category-8.html.
Idarat, Damar. 2021. Heboh Bocor Data Pelapor JAKI, Wagub DKI Jamin Kerahasiaan. CNN
Indonesia. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210715072751-20-667883/heboh-bocor-
data-pelapor-jaki-wagub-dki-jamin-kerahasiaan .
Kumparan. JAKI, Aplikasi Super Untuk Berbagai Kebutuhan di Masa Pandemi.
Kumparan.com. (n.d.). Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
https://kumparan.com/kumparannews/jaki-aplikasi-super-untuk-berbagai-
kebutuhan-di-masa-pandemi-1uWXaE9bc6N

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 15
McKinsey Global Institute. 2018. Smart cities: Digital Solutions for a More Livable Future.
Diakses pada 10 Juni 2022 melalui https://www.mckinsey.com/business-
functions/operations/our-insights/smart-cities-digital-solutions-for-a-more-livable-fu-
ture.
Melati, I. (2022). Sistem Penilaian Hasil Belajar. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
https://www.academia.edu/33133418/SISTEM_PENILAIAN_HASIL_BELAJAR..
Nugraha, Yudhistira. 2021. Building Smart City 4.0 Ecosystem Platform. Jakarta Smart City.
Diakses pada 29 Mei 2022 melalaui https://britcham.or.id/wp-
content/uploads/2021/01/Britcham_Jakarta-Smart-City_2021_Yudhistira-
Nugraha.pdf.
Paat, Yustinus. Warga DKI Bisa Lapor Pelanggaran Pelaksanaan PSBB Lewat JakLapor.
Berita Satu. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
https://www.beritasatu.com/archive/677235/warga-dki-bisa-lapor-pelanggaran-pela-
ksanaan-psbb-lewat-jaklapor.
Permukiman, P. d. (2021). Konsep Smart City Sebagai Solusi Masalah di Perkotaan.
Yogyakarta. Diakses melalui https://perkim.id/perkotaan/konsep-smart-city-
sebagai-solusi-masalah-di-perkotaan/..
Places. 2017. A City Is Not a Computer. Policy. Diakses pada 10 Juni 2022 melalui
https://placesjournal.org/article/a-city-is-not-a computer/?gclid=EAIaIQobChMI5a-
Gp1Maq-AIVM5pmAh1EWgGfEAAYASAAEgLiNvD_BwE
Septian A dan Siap B.N. (2017). Jakarta Perintis 100 Smart City. Jakarta: Indonesia Baik.
Diakses pada 11 Juni 2022 melalui https://indonesiabaik.id/infografis/jakarta-
perintis-100-smart-city.
Trisntanto, Budy. 2020. Mengenal Aplikasi JAKI, Superapps Jakarta Untuk Layanan
Terintegrasi. Beritajakarta.id. Diakses pada 13 Juni 2022 melalui
https://www.beritajakarta.id/read/82915/mengenal-aplikasi-jaki-superapps-jakarta-
untuk-layanan-terintegrasi#.Yqc_YHZBw2w.

Keberhasilan & Efektivitas Jaki sebagai Smart Digital Infrastructure DKI Jakarta | 16

You might also like