You are on page 1of 8

J-PiMat VOL 4 No.

2 November 2022

Heterogenitas Pengaruh Problem Based Learning:Meta-


Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS)
Ahmad Supendi
STKIP Persada Khatulistiwa Sintang
e-mail: ahmad.supendi1611@gmail.com

Abstrac.In the 21st century, learning in Indonesia places more emphasis on students' high order
thinking skills (HOTS). Thus, research on HOTS is mostly carried out by researchers by applying
HOTS-based Problem Based Learning learning. However, several reports show inconsistent
results regarding the effect of using Problem Based Learning on students' HOTS. Therefore, this
study aims to analyze and evaluate the application of Problem Based Learning to HOTS students
from previous learning. In addition, this study examines the characteristics of educational levels
and learning models that can affect heterogeneous effect size data. 6 relevant main studies
published in national or international journals or proceedings and analyzed using meta-analysis.
Comprehensive meta-analysis (CMA) software is used as an analytical tool with the hedge's value
formula to determine the effect size. The results showed that the application of Problem Based
Learning to HOTS was very influential with a very high category. While the level of education
and the Problem Based Learning learning model are not significant causing the effect size to be
heterogeneous. These results indicate that the application of Problem Based Learning learning
can be used as a solution in 21st century learning to increase students' HOTS.

Keyword: Problem Based Learning, Higher Order Thinking Skills, Meta-Analysis

Abstrak. Pada abad ke-21, pembelajaran di Indonesia lebih menekankan pada high order
thinking skills (HOTS) siswa. Dengan demikian, penelitian tentang HOTS banyak dilakukan oleh
peneliti dengan menerapkan pembelajaran Problem BasedLearning berbasis HOTS. Namun,
beberapa laporan menunjukkan hasil yang tidak konsisten mengenai pengaruh penggunaan
pembelajaran Problem BasedLearning terhadap HOTS siswa. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi penerapan pembelajaran Problem
BasedLearning terhadap HOTS siswa dari pembelajaran sebelumnya. Selain itu, penelitian ini
mengkaji karakteristik tingkat pendidikan dan model pembelajaran yang dapat mempengaruhi
data effect size yang heterogen. 6 penelitian utama yang relevan diterbitkan dalam jurnal atau
prosiding nasional atau internasional dan dianalisis menggunakan meta-analisis. Perangkat
lunak meta-analisis komprehensif (CMA) digunakan sebagai alat analisis dengan formula nilai
hedge’s nilai untuk menentukan ukuran efek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
pembelajaran Problem BasedLearning terhadap HOTS sangat berpengaruh dengan kategori
sangat tinggi. Sedangkan tingkat pendidikan dan model pembelajaran Problem BasedLearning
tidak signifikan menyebabkan effect size menjadi heterogen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
penerapan pembelajaran Problem Based Learning dapat dijadikan solusi dalam pembelajaran
abad 21 untuk meningkatkan HOTS siswa.

Kata Kunci: Problem Based Learning, Higher Order Thinking Skill, Meta-Analysis

551
Ahmad Supendi, Heterogenitas Pengaruh Problem BasedLearning....

PENDAHULUAN
Pendidikansaat ini harus memiliki Selain menjadi harapan pemerintah, HOTS
kemampuan 4C. Aspek kognitif yang juga sangat dibutuhkan oleh siswa karena
terkandung dalam 4C termasuk dalam dalam menghadapi kehidupan nyata
keterampilan berpikir tingkat tinggi atau lebih permasalahannya kompleks, tidak terstruktur,
dikenal dengan High Order Thinking Skills rumit, dan memerlukan kemampuan berpikir
(HOTS). Sehubungan dengan HOTS ini, yang tidak sekedar menerapkan apa yang
Anderson membagi tingkatan kognitif menjadi dipelajarinya. Sedangkan dalam pembelajaran
enam yang merupakan adaptasi dari taksonomi matematika, HOTS merupakan salah satu
kognitif Bloom, yaitu; mengetahui (C1) keterampilan yang penting dan sangat
dikategorikan sebagai Low Order Thinking diperlukan dalam pembelajaran matematika
Skills (LOTS), memahami (C2), menerapkan karena memerlukan kemampuan berpikir
(C3) dikategorikan sebagai Middle Order logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, dan
Thinking Skills (MOTS). Sedangkan tingkat kemampuan bekerja sama (Riadi, 2014).
kognitif menganalisis (C4), mengevaluasi Namun kemampuan berpikir tingkat
(C5), dan mencipta (C6) dikategorikan ke tinggi siswa Indonesia dalam pembelajaran
dalam HOTS (Arafah, 2018). matematika masih rendah. Hal ini terlihat dari
Selain itu, menurut Krulik siswa yang capaian mahasiswa berdasarkan hasil survei
memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dilakukan oleh Organization for
mampu berpikir kritis dan kreatif (Krulik, Economic Co-operation and Development
2018). Sehingga siswa yang memiliki (OECD) dengan programnya yang dikenal
kemampuan berpikir tingkat tinggi harus dengan PISA (Programme for International
memiliki kemampuan berpikir kritis seperti Student Assessment). Nilai rata-rata prestasi
menganalisis dan mengevaluasi, serta belajar siswa bahasa Indonesia terlihat bahwa
kemampuan kreatif. Siswa yang dikatakan untuk pelajaran matematika bahasa Indonesia
memiliki high order thinking skills (HOTS) pada tahun 2012 mendapatkan 375 poin
mampu memecahkan masalah dengan kemudian meningkat pada tahun 2015 dengan
menelaah suatu masalah dan mampu skor 386 namun menurun pada tahun 2018
menggunakan pengetahuannya dalam situasi dengan skor 379 (OECD, 2019).
yang baru. Hal ini menunjukkan bahwa
Pemerintah juga berharap agar siswa kemampuan siswa Indonesia dalam
mampu mencapai berbagai kompetensi matematika masih kurang terutama soal PISA
melalui penerapan HOTS atau keterampilan merupakan soal yang mengadopsi atau
berpikir tingkat tinggi. Kompetensi yang menggunakan keterampilan berpikir tingkat
dimaksud adalah berpikir kritis, kreatif dan tinggi (HOTS). Kurangnya kemampuan
inovatif, keterampilan berkomunikasi, berpikir tingkat tinggi siswa Indonesia salah
keterampilan berkolaborasi, dan percaya diri. satunya disebabkan rendahnya penguasaan

552
J-PiMat VOL 4 No.2 November 2022

materi karena siswa Indonesia tidak terbiasa tingkat tinggi berdasarkan tingkat disposisi
mengerjakan soal-soal HOTS atau soal-soal matematis (Herutomo, 2019). Selain yang
kemampuan berpikir tingkat tinggi (Hutapea, telah disebutkan, masih banyak penelitian
2019). tentang penggunaan model pembelajaran pada
Selain itu, penelitian dari Basri keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
menyatakan bahwa penyebab siswa Berdasarkan banyaknya kajian yang
melakukan kesalahan dalam menyelesaikan dilakukan tentang High Order Thinking Skill
soal HOTS adalah tidak memahami informasi (HOTS) dengan hasil pengaruh model
yang terkandung dalam soal, kurangnya pembelajaran Problem Based Learning yang
ketelitian siswa, dan kurangnya keterampilan digunakan, peneliti tertarik untuk memetakan
dalam manipulasi (Basri, 2019). Maka, untuk hasil penelitian mahasiswa dan peneliti
mereduksi permasalahan yang selama ini melalui meta analisis. Meta-analisis adalah
peneliti kemukakan, peneliti di Indonesia metode statistik untuk menggabungkan hasil
melakukan penelitian pembelajaran kuantitatif dari beberapa studi untuk
matematika Problem Based Learning dalam menghasilkan ringkasan keseluruhan
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat pengetahuan empiris tentang topik tertentu. Ini
tinggi (HOTS), yaitu dengan melakukan digunakan untuk menganalisis tren sentral dan
pembelajaran yang inovatif dan kreatif berupa variasi dalam hasil studi, dan untuk
penerapan model atau metode pembelajaran. mengoreksi kesalahan dan bias dalam
Higher Order Thinking Skills (HOTS) sangat penelitian (Littel, 2019). Selain itu, menurut
diperlukan dalam belajar dan pembelajaran di Sutrisno (2017) meta analisis adalah teknik
abad 21 dan kemampuan ini diperkenalkan yang digunakan untuk menjumlahkan
pada tahun 1990 sehingga penelitian tentang
High Order Thinking Skills (HOTS) banyak METODE
dilakukan oleh mahasiswa dan peneliti di Metode yang digunakan adalah Meta-
Indonesia. analisis. Meta-analisis merupakan metode
Beberapa penelitian tentang HOTS yang digunakan untuk menyintesiskan
yang dilakukan oleh mahasiswa dan peneliti beberapa kajian utama yang relevan mengenai
antara lain penelitian dari Nugroho. Nugroho pengaruh penerapan model pembelajaran
meneliti metode kubus ringkasan taksonomi Problem Based Learning terhadap
bloom berbasis pemetaan pikiran untuk keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
meningkatkan keterampilan berpikir tingkat Tahapan dalam meta-analisis adalah: (1)
tinggi (HOTS) (Nugroho, 2020). Selain itu, mendefinisikan masalah penelitian, (2) kriteria
penelitian dari Herutomo, mengkaji inklusi, (3) strategi literatur, (4) pemilihan
pembelajaran model pemecahan masalah studi, (5) ekstraksi data, (6) analisis statistik,
kreatif untuk mendukung kemampuan berpikir dan (7 ) interpretasi dan laporan.

553
Ahmad Supendi, Heterogenitas Pengaruh Problem BasedLearning....

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil


Data dalam penelitian ini berjumlah 6 dianalisis dari 22 artikel yang terkumpul
artikel publikasi ilmiah yang sesuai dengan berdasarkan kriteria inklusi. Data dari
kriteria penelitian penelitian yang dapat penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Recapitulation of Coding Data Results
Statistic
Contemporary learning Model pembanding
code citation t-value p-value
Learning Standard Sample Standard Sample
means Means
models deviation size deviation size
A1 Yulianto,2 PBL 65,5495 9,44136 91 54,681 9,941 94 0,032 0,000
019
A2 Riadi, PBL 78,28 68,6 2,564 0,014
2016
A3 Riadi. PBL 82,96 73,93 3,309 0,003
2016
A4 Hodiyono, PBL 73 9,51 11,64 0,000
2018
A5 Juanengsih PBL 74,02 12,56 66,79 12,18 2,331 0,000
, 2020
A6 Wardani,2 PBL 77,11 71,15 2,311 0,025
019

Selanjutnya hasil koding untuk karakteristik penelitian yang diamati disajikan pada tabel 2:

Table 2. Recapitulation Of The Results Of Coding Study Characteristics


Code Citation Education Class Years Size Publication Journal
Sample Index rating
A1 Yulianto,2019 SMP VIII 2018-2021 >30 Google scholar Non Sinta
A2 Riadi, 2016 SMP VIII 2016-2017 ≤30 Sinta S3
A3 Riadi. 2016 SMP VIII 2016-2017 ≤30 Sinta S3
A4 Hodiyono,2018 SMA X 2018-2021 >30 Sinta S5
A5 Juanengsih, 2020 SMA XI 2018-2021 >30 Non index Non sinta
(Prosedingscopus)
A6 Wardani,2019 SMP VII 2018-2021 ≤30 Non index Non sinta
Model pembelajaran Problem-Based
Langkah selanjutnya adalah menguji atau Learning (PBL) dengan nilai besaran efeknya
mengidentifikasi heterogenitas dalam
distribusi ukuran efek. Analisis heterogenitas sebesar 1,036 dengan kategori efek tinggi.
ini dilakukan dengan mengidentifikasi Sedangkan untuk uji homogenitas model
keluaran program CMA 3.0 yang disajikan pembelajaran didapat bahwa nilai Q lebih
pada tabel berikut. besar dari nilai Q tabel (α = 5%, df (Q) = 4)
yaitu 8,253 < 9,487, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan

554
J-PiMat VOL 4 No.2 November 2022

pengaruh yang signifikan pada effect size dari permasalahan sehingga pembelajaran menjadi
setiap artikel. bermakna, relevan, dan kontekstual.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Pembahasan Hmelo (2004), Herman (2007), Prasetiyani
Berdasarkan hasil penelitian model (2016), Mayasari (2016), Wardani (2020) yang
pembelajaran Problem-Based Learning menyatakan bahwa model pembelajaran
terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi Problem-Based Learning dapat meningkatkan
(HOTS) memiliki harga besaran pengaruh atau berpengaruh terhadap keterampilan
sebesar 1,036. Temuan meta-analisis ini berpikir tingkat tinggi siswa, dikarenakan
mengungkapkan bahwa rata-rata besar dalam model 128 pembelajaran ini peserta
pengaruh model pembelajaran Problem-Based didik diminta untuk menyelesaikan suatu
Learning dalam kategori efek tinggi. Hal ini permasalahan yang berkaitan dengan konteks
mengandung makna bahwa besarnya besaran dunia nyata. Pembelajaran berdasarkan
pengaruh yang diperoleh menunjukan bahwa masalah yang diangkat dari kehidupan nyata
pembelajaran dengan menggunakan model dapat meningkatkan kemampuan berpikir
pembelajaran PBL efektif dan berpengaruh siswa. Selain dari karakteristik tersebut model
tinggi dalam meningkatkan keterampilan pembelajaran Problem-Based Learning juga
berpikir tingkat tinggi siswa. memiliki beberapa langkah atau tahapan
Hasil temuan tersebut sejalan dengan (sintaks). Sintaks model Problem-Based
hasil penelitian dari Musna (2020) dan Barti Learning menurut Arends (2012), sebagai
(2021) yang menyatakan bahwa model berikut: f) Orientasi peserta didik pada
pembelajaran Problem-Based Learning efektif masalah; g) Mengorganisasikan peserta didik
digunakan dalam pembelajaran matematika. untuk belajar; h) Membimbing penyelidikan
Sesuai dengan tujuan PBL menurut Norman individu maupun kelompok; i)
(1992) yaitu untuk meningkatkan kemampuan Mengembangkan dan menyajikan hasil karya;
dalam menerapkan konsep-konsep pada dan j) Menganalisis dan mengevaluasi proses
permasalahan baru atau nyata, pengintegrasian pemecahan masalah Kesimpulan yang didapat
konsep keterampilan berpikir tingkat tinggi bahwasanya penggunaan model Problem-
(HOTS), keinginan dalam belajar, Based Learning mampu meningkatkan
mengarahkan belajar diri sendiri, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa
keterampilan. Tan (dalam Amir, 2009) juga dilihat dari hasil meta-analisis dengan kategori
menyatakan bahwa model pembelajaran PBL sangat besar. Hasil meta analisis ini juga
merupakan pembelajaran yang menggunakan dikuatkan oleh beberapa hasil penelitian dan
berbagai kemampuan berpikir secara individu sintaks dari model pembelajaran tersebut yang
maupun kelompok serta menggunakan telah dijelaskan sebelumnya.
lingkungan nyata untuk mengatasi

555
Ahmad Supendi, Heterogenitas Pengaruh Problem BasedLearning....

SIMPULAN (PENUTUP)
Secara keseluruhan pembelajaran Borenstein, Michael. Larry V. Hedges,
menggunakan model pembelajaran Problem Julian P.T. Higgins dan Hannah
R. Rothstein. (2009).
BasedLearningmampu meningkatkan
Introduction to Meta-analysis.
keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta United Kingdom: John Wiley
didik pada kelompok eksperimen dengan and Sons Publication.
besaran pengaruh (effect size) 1,036 dari
kelompok kontrol. Hal tersebut menunjukan Dini, H.N.(2018). Higher Order Thinking
Skills (HOTS) dan Kaitannya
bahwa model pembelajaran tersebut layak
dengan KemampuanLiterasi
digunakan dalam pembelajaran matematika. Matematika. Prosiding Seminar
Nasional Matematika pp. 170-
DAFTAR PUSTAKA 176, UniversitasNegeri
Anderson, L.W., Krathwohl, D.R. (2001). Semarang, Semarang
A Taxonomy for
Learning, Teaching, and Grossen B. (1992). The Fundamental
Assessing: A Revision Skills Of Higher Order
of Bloom's Taxonomy of Thinking. In: Carnine D And
Educational Objectives, Kameenui EJ (Eds), High Order
Complete Edition. New York: Thinking. Austin: Pro-ed.
Addison Wesley Longma
Herutomo, RA. (2019). Pembelajaran
Arafah, K. (2018). Pengembangan Model Creative Problem-
Instrumen Berbasis Solving Untuk Mendukung
Keterampilan Keterampilan Higher-Order Thinking Skills
Abad ke-21. Proseding Seminar Berdasarkan Tingkat Disposisi
Nasional Fisika. Matematis. Jurnal Riset
Pendidikan Matematika
Barak, M and Dori, YJ. (2009). Enhancing
Higher Order Thinking Skills Hutapea. E. (2019). Penguasaan Materi
Among Inservice Science Siswa Dinilai Rendah, Perlu
Teachers Via Embedded Kembangkan HOTS. Online:
Assessment. Journal of Science https://edukasi.kompas.com/rea
Teacher Education 20 d/2019/06/28/21591671/pengua
saan-materi-siswa-dinilai-
Basri, Minggi, dan Asdar (2019). rendah-perlu-kembangkan-hots
Deskripsi Kesalahan
Penyelesaian Soal Matematika Kemendikbud. (2018). Permendikbud . No
Higher Order Thinking Skills 20 tahun 2018 tentang Satuan
Berdasarkan Kriteria Watson Pendidikan Nasional. Jakarta.
Siswa Kelas VIII SMPN 9 Kemendikbud
Binamu Kabupaten Jeneponto.
Makasar: Repository UNM Khairuddin, N. dan Talib, R. (2019). A

556
J-PiMat VOL 4 No.2 November 2022

Meta-Analysis on Developing
Effective Hots Questioning Philp KC. (1985). Assessing Higher Order
Skills for Stem Teachers in Thinking Skills. Washington,
Malaysia. Researchgate: DC: American Institutes for
International Journal of Research.
Psychosocial Rehabilitation
Riadi, A., & Retnawati, H. (2014).
Krulik, S., & Rudnick, J. A. (1999). Pengembangan Perangkat
Innovative Tasks to Improve Pembelajaran Untuk
Critical and Creative Thinking Meningkatkan HOTS Pada
Skills. Developing Mathematical Kompetensi Bangun Ruang Sisi
reasoning in Grades K-12, Datar. Pythagoras: Jurnal
Pendidikan Matematika.
Lewis A and Smith D. (1993). Defining
higher order thinking. Theory
Into Practice 32
Salbiah., Ruhizan., Roslinda. (2015). A
Littell, Julia H. Jacqueline Corcoran, dan Meta Analysis Study On The
Vijayan Pillai. (2008). Effectiveness Of Higher Order
Systematic Review and Meta- Thinking Skills (Hots) Based
Analysis. United State of Learning In Science And
America: Oxford University Mathematics Subjects.
Press. Proceeding: 7th International
Seminar On Regional Education
Nugroho, ATS. (2020). Metode Kubus
Ringkasan Taksonomi Bloom Sternberg, RJ and Lubart, TI. (1996).
Berbasis Mind Mapping Untuk Investing In Creativity.
Meningkatkan High Order American Psychologist 51
Thingking Skill (Hots) Guna
Pengembangan Literasi Suparno, P. (2001). Teori Perkembangan
Matematika Dan Mendukung Kognitif Jean Piaget. Jogjakarta:
Kecakapan Abad 21. RANGE: Kanisius
Jurnal Pendidikan Matematika
Sutrisno, Leo. (2007). Pengembangan
OECD. (2019). PISA Result. Online: Pembelajaran IPA SD.
https://www.oecd.org/pisa/publi Pontianak : LPJJ PGSD
cations/
Tamur, M. Juandi. D, dan Adem, Angela
Owen, Lo. Feng, Li-Chuan. (2020). MG. (2020). Realistic
Teaching Higher Order Mathematics Education in
Thinking Skills To Gifted Indonesia and
Students: A Meta-Analysis. Sage Recommendations for Future
Publication Implementation: A Meta-
557
Ahmad Supendi, Heterogenitas Pengaruh Problem BasedLearning....

Analysis Study. Researchgate:


Jurnal teori dan aplikasi
matematika

Zohar, A. (2006). The Nature And


Development Of Teachers’
Meta-strategic Knowledge In
The Context Of Teaching
Higher-Order Thinking. Journal
of the Learning Sciences 15

558

You might also like