You are on page 1of 11

Jurnal Keperawatan Flora

Volume 14 No 1 Tahun 2021


Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur Dengan Pemberian Posisi


Tidur 30º Pada Pasien Infark Miokard Akut
Ariska Zihat Hasibuan1), Deni Susyanti2), Muchti Yuda Pratama3)
1
Mahasiswa Diploma III Akper Kesdam I/BB Medan
email: ariskazihathasibuan@gmail.com
2
Dosen Tetap Yayasan Akper Kesdam I/BB Medan
email: deni_susyanti@yahoo.com
³Dosen Tetap Yayasan Akper Kesdam I/BB Medan
Email: yudamuchti@yahoo.co.id

ABSTRACT

Acute myocardial infarction (AMI) is a condition in the myocardium caused by the absence of sufficient blood
flow over the continuous time. The disease could affect the patients sleep quality. If the patient had the lack of
sleep, the heart will work harder, it is resulting the disruption of the patients sleep quality in general. Sleep
disorders in patients with acute myocardial infarction could interfere with basic human needs, one of that is sleep
needs. The study purposed to analyze the providing of 30º sleeping position in patients with acute myocardial
infarction to improve sleep quality in patients in fulfillment of sleep needs.The method used descriptive case
study design fulfillment of sleep needs in patients with acute myocardial infarction patients by covering the
stages of assessment, diagnosis, intervention, implementation, and evaluation. The management results after
giving 30º sleeping position in two patients with acute myocardial infarction were obtained that the patient 1has
1 (1-10) pain scale on the 3rd day and patient 2 obtained data on the 3rd day was 3 (1-10) pain scale. It showed
that giving 30º sleeping position in patients with acute myocardial infarction which performed 2-4 hours was is
beneficial in increasing the sleep quality.
Keywords : Acute Myocardial Infarction, Sleeping Position, Sleep Disorders.

ABSTRAK

Infark Miokard Akut (IMA) merupakan suatu keadaan pada miokard yang disebabkan oleh tidak adanya aliran
darah yang cukup pada waktu yang berkelanjutan. Penyakit infark akut dapat mempengaruhi kualitas tidur
pasien. Jika penderita kekurangan waktu tidur maka jantung akan bekerja lebih keras, sehingga mengakibatkan
terganggunya kualitas tidur pasien secara umum. Gangguan istirahat tidur pada pasien Infark Miokard Akut
dapat mengganggu kebutuhan dasar manusia, salah satunya yaitu kebutuhan istirahat tidur, tujuan dari penelitian
ini untuk menganalisis pemberian posisi tidur 30º pada pasien Infark Miokard Akut terhadap peningkatan
kualitas tidur pada pasien dalam pemenuhan kebutuhan istirahat tidur. Metode Penelitian ini bersifat deskriptif
dengan rancangan studi kasus pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pada pasien infark miokard akut dengan
meliputi tahapan pengkajian, Diagnosa, intervensi, implementasi, Evaluasi, Hasil penatalaksanaan pemberian
posisi tidur 30º pada 2 orang pasien infark miokard akut diperoleh pada pasien 1 didapatkan pada hari ke 3 nyeri
dengan skala 1 (1-10) dan pasien 2 didapatkan data hari ke 3 nyeri dengan skala 3 (1-10). Hal ini menunjukkan
pemberian posisi tidur 30º pada pasien infark miokard aku tyang dilakukan 2-4 jam pada pasien yang sedang
mengalami nyeri dan bermanfaat dalam meningkatkan istirahat tidurnya.
Kata kunci: Infark Miokard Akut, Posisi Tidur, Gangguan Istirahat Tidur

83
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 1 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

tidur pasien. Kadang untuk kualitas tidur


kurang diperhatikan, padahal untuk orang
dengan penyakit infarkmiokard akut jika
penderita kekurangan waktu tidur maka
jantung akan bekerja lebih keras, sehingga
mengakibatkan terganggunya kualitas tidur
pasien secara umum, Hal tersebut dapat
mengakibatkan merusak fungsi fisiologis
PENDAHULUAN yang penting untuk pemuliahan, termasuk
Infark miokardakut (IMA) memperbaiki jaringan, fungsi kekebalan
merupakan suatu keadaan pada miokard tubuh secara keseluruhan, fungsi endokrin
yang disebabkan oleh tidak adanya aliran dan fungsi metabolisme dan keseimbangan
darah yang cukup pada waktu yang energi (Nurmala, 2015).
berkelanjutan, sehingga terjadi kekurangan Gangguan tidur dapat mempengaruhi
oksigen pada jaringan tersebut yang kualitas tidur yang berhubungan dengan
mengakibatkan kematian jaringan miokard pernapasan dikaitkan dengan peningkatan
atau dengan kata lain kematian sel miokard insiden angina di malam hari (nyeri dada),
terjadi akibat kekurangan oksigen yang penyakit jantung dan stroke Saat tidur
berkepanjangan. Jika aliran darah terputus jantung akan berdetak lebih lamban,
atau hantaran oksigen setelah sekitar 20 tekanan darah menurun dan pembuluh-
menit maka sel miokard mulai mati pembuluh darah melebar tetapi perut dan
(Asikin, 2016). usus tetap bekerja pasien infark miokard
Menurut WHO penyakit jantung akut akan mengalami peningkatan denyut
merupakan penyebab utama kematian di jantung, diharapkan dengan tidur akan
Amerika Serikat. Penyakit jantung utama menurunkan denyut jantung sehingga
infark miokardium atau serangan jantung denyut jantung menjadi normal
dan bentuk penyakit jantung iskemik lain (Yuspitasari, 2018).
menyebabkan sebagian besar kematian. Infark miokard akut akan
Setiap tahun sekitar 785.000 orang di menimbulkan masalah dan mengganggu
Amerika Serikat mengalami serangan kebutuhan dasar manusia. Salah satu
jantung pertama mereka dan 470.000 orang kebutuhan dasar manusia yang dapat
lain menderita serangan jantung tiba-tiba terganggu adalah kebutuhan istrirahat, hal
terjadi setiap tahun.Penyakit ini disebabkan oleh adanya nyeri dada saat
kardiovaskuler menyebabkan kematian beraktivitas, dyspnea pada istirahat dan
tertinggi di Indonesia yaitu sebesar 30% aktivitas, letargi dan gangguan tidur
dari angka kematian total (Krismawati, (Yuspitasari, 2018).
2015). Pasien infark miokard akut akan
Menurut Riskesdas (2018), mengalami penurunan kualitas tidur dan
prevalensi penyakit jantung di Indonesia status kardiovaskular. Kualitas tidur yang
pada tahun 2013 miokardsebesar 0,5% atau buruk mengakibatkan proses perbaikan
diperkirakan sekitar 883.447 orang dan kondisi pasien akan semakin lama,
mengalami peningkatan pada tahun 2018 sehingga akan memperpanjang masa
berdasarkan diagnosis dokter pada perawatan di rumah sakit. Salah satu cara
penduduk semua umur sebesar 1,5% atau untuk mengurangi akibat yang ditimbulkan
diperkirakan 2.650.340 orang. yaitu pentingnya pengaturan sudut posisi
Penyakit infark akut dapat tidur yang paling efektif bagi pasien
mempengaruhi kuantitas tidur dan kualitas (Sulistyowati, 2015).

84
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 1 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

Pemberian sudut posisi tidur 30° Pada Pasien Infark Miokard Akut dengan
dapat menghasilkan kualitas tidur yang dua pasien dalam kasus yang sama.
baik, sehingga bisa dipertimbangkan Laporan ini penulis membatasi pada
sebagai salah satu intervensi untuk Asuhan Keperawatan Medikal Bedah
memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur dengan Gangguan Infark Miokard Akut Di
pasien. Tetapi pemberian sudut posisi tidur Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan
tidak berpengaruh terhadap status lama sejak pasien pertama kali masuk
kardiovaskular (tekanan darah, nadi dan rumah sakit sampai pulang dan atau yang
respirasi) (Sulistyowati, 2015). dirawat minimal 3 hari. Penelitian akan
Berdasarkan data dari Rumah Sakit dilakukan pada bulan Desember
TK II Putri Hijau Medan ditahun 2020 2020sampai dengan Jun 2021. Alat atau
terdapat 4 orang laki-laki yang instrument pengumpulan data dalam
menderita penyakit Infark miokard, Maka wawancara menggunakan format
dari itu saya tertarik mengambil studi pengkajian asuhan keperawatan Medikal
kasus Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Bedah sedangkan dalam observasi
Tidur Dengan Pemberian Posisi Tidur 30o menggunakan alat-alat seperti tensimeter,
pada pasien Infark MiokardAkutDi Rumah stetoskop dan timbangan. Metode
Sakit TK II Putri Hijau Medan Tahun Pengumpulan data dalam karya tulis studi
2021. kasus ini adalah dengan menggunakan
instrument Biofisiologis, Observasi,
Wawancara, Kuesioner dan Skala
METODE PENELITIAN penilaian.
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan rancangan studi kasus Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur Identitas Pasien
Dengan Pemberian Posisi Tidur 30º Pada Tabel 4.4 Identitas Pasien
Pasien Infark Miokard Akut dengan N Identitas Kasus I Kasus II
menggunakan pendekatan proses o Pasien
keperawatan yang dilakukan peneliti. 1. Diagnosa Infark Infark
Subyek penelitian yang digunakana adalah Medis Miokard Miokard
2 pasien dengan 1 kasus dengan masalah 2. Nama Tn. J Tn. B
keperawatan yang sama. Studi kasus 3. Umur 46 Tahun 53 Tahun
berjudul studi kasus Pemenuhan 4. Jenis Laki-laki Laki-laki
Kebutuhan Istirahat Tidur Dengan Kelamin
Pemberian Posisi Tidur 30º Pada Pasien 5. Pendidika SMP SMA
Infark Miokard Akut dengan kriteria n sederjat
inklusi: Penderita infark miokard akut yang 6. Pekerjaan Wiraswast Wiraswast
bersedia menjadi responden, Penderita a a
infark miokard akut dengan jenis kelamin 7. Status Menikah Menikah
laki-laki, Penderita infark miokard akut 8. Agama Islam Islam
dengan umur >45 tahun. Kriteria 9. Suku Jawa Batak
eksklusi: Penderita infark miokard akut bangsa
memliki komplikasi, Penderita infark 10. Bahasa Indonesia Indonesia
miokard akut yang tidak bersedia menjadi 11. Alamat Jl. Datuk Jl.
responden. Fokus studi dalam penelitian Rubiah Klambir 5
ini yaitu Pemenuhan Kebutuhan Istirahat 12. Ditanggun BPJS BPJS
Tidur Dengan Pemberian Posisi Tidur 30º g oleh

85
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 1 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

13. Tanggal 26 April 28 April penyakit Miokard Miokard


dan jam 2021 2021 sekarang Akut Akut
masuk RS 10.00 wib 14.00 wib 4. Riwayat - Infark
(IGD) kesehatan Miokard
14. Tanggal 26 April 28 April yang lalu Akut
dan jam 2021 2021 5. Riwayat Klien Klien
masuk 11.00 wib 15.00 wib keluarga merupakan seorang
ruangan Ruang 7 Ruang 7 seorang pedagang
15. Tanggal 27 April 28 April tentara sayuran,
dan jam 2021 2021 yang memliki 5
pengkajian 14.00 17.00 wib bertugas di orang anak
siantar, 3 laki-laki
Berdasarkan Tabel 4.4 didapatkan mempunya dan 2
dari kedua responden berjenis kelamin i dua orang perempuan
laki-laki dan mempunyai diagnosis yang anak 1 serta
sama yaitu Infark Miokard Akut Pada laki-laki memiliki 1
kasus I dengan pasien berumur 46 tahun dan 1 orang istri.
dan kasus II dengn pasien berumur 53 perempuan
tahun. kandung
dan 1
orang istri.
6. Kebiasaa Minum Minum
Data Fokus n kopi kopi
Tabel 4.7 Data Fokus
N Data Kasus I Kasus II Berdasarkan Tabel 4.5 ditemukan
o Fokus keluhan utama dan riwayat penyakit
1. Keluhan klien klien terhadap kasus I yaitu klien mengatakan
utama mengataka mengataka susah tidur dan nyeri dada sebelah kiri dan
saat n nyeri n nyeri tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu.
masuk dada dada Sedangkan klien dengan kasus II
rumah sebelah sebelah ditemukan keluhan utama dan riwayat
sakit kiri kiri sejak 5 penyakit yaitu klien mengatakan nyeri
jam yang dada sebelah kiri sejak 5 jam yang lalu
lalu seperti seperti di tindih beban berat dan susah
di tindih untuk bernafasdan riwayat penyakit
beban terdahulu adalah infark miokar dakut.
berat dan Analisa Data
susah Hasil analisa data di atas bahwa pada
untuk kasus I mengalami masalah Gangguan
bernafas istirahat tidur berhubungan dengan iskemia
jaringan sekunder ditandai dengan klien
2. Keluhan Nyeri dada Nyeri dada mengatakan nyeri dada sebelah kiri, klien
utama sebelah sebelah mengatakan nyeri menjalar sampai ke
saat kiri kiri punggung belakang sebelah kiri, klien
pengkajia mengatakan nyeri hilang, klien tampak
n gelisah, klien tampak memegangi dada
3. Riwayat Infark Infark sebelah kiri, klien tampak meringis, skala

86
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 1 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

nyeri 6. Sedangkan kasus II mengalami an


masalahGangguan istirahat tidur K Gangguan Tujuan 1. Pantau dan
berhubungan dengan iskemia jaringan A istirahat : berikan posisi
sekunder ditandai dengan klien S tidur b/d Pola yang nyaman
mengatakan nyeri dada kiri, klien U iskemia tidur pada klien
mengatakan nyerinya seperti ditimpa S jaringan kembali dengan posisi
beban berat, klien mengatakan nyerinya 1 sekunder normal tidur 30º
hilang timbul, klien tampak gelisah, TD: d/d Klien dan untuk
130/88 mmHg, HR: 128 x/I, RR: 25 x/I, mengatakan nyeri mengurangi
skala nyeri 7. nyeri dada dada rasa nyeri
sebelah hilang pada pasien.
Diangnosa Keperawatan kiri, Klien 2. Kaji tingkat
Kasus I Kasus II mengatakan terhadap
Gangguan istirahat Gangguan istirahat nyeri nyeri pasien
tidur berhubungan tidur berhubungan menjalar termasuk
dengan iskemia dengan iskemia sampai ke lokasi,
jaringan jaringan sekunder punggung intensitas (0-
sekunderditandai ditandai dengan belakang 10), lamanya,
dengan klien klien mengatakan sebelah kiri, kualitas dan
mengatakan nyeri nyeri dada kiri, Klien penyebaran
dada sebelah kiri, klien mengatakan mengatakan 3. kaji ulang
klien mengatakan nyerinya seperti nyeri hilang riwayat
nyeri menjalar sampai ditimpa beban timbul, angina
ke punggung berat, klien Klien sebelumnya,
belakang sebelah kiri mengatakan tampak nyeri
, klien mengatakan nyerinya hilang lemah, menyerupai
nyeri hilang, klien timbul, klien Klien angina, atau
tampak gelisah, klien tampak gelisah, tampak nyeri IM.
tampak memegangi TD: 130/88 memegangi 4. Diskusikan
dada sebelah kiri, mmHg, HR: 128 dada riwayat
klien tampak x/I, RR: 25 x/I, sebelah kiri penyakit
meringis, skala nyeri skala nyeri 7. , Klien pasien pada
6. tampak keluaraga
Berdasarkan Tabel 4.9 didapatkan meringis 5. Anjurkan
kedua responden mempunyai masalah kesakitan, pasien untuk
Gangguan istirahat tidur berhubungan Skala nyeri melaporkan
dengan iskemia jaringan sekunder ditandai 6. nyeri dengan
dengan klien mengatakan nyeri dada 16. segera
sebelah kiri,klien mengatakan nyeri 6. Berikan
menjalar sampai ke punggung belakang lingkungan
dan nyeri terasa seperti ditimpa beban yang tenang
berat. pada pasien
dan posisi
Rencana Keperawatan tidur 30º
Tabel 4.10 Rencana Keperawatan untuk
N Diagnose Kriteri Perencanaan mengurangi
o Keperawat a Hasil dan Rasional nyeri.

87
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 1 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

7. Bantu 25x/I,skala riwayat


melakukan nyeri 7. keluarga.
teknik 17. 4. Anjurka
relaksasi n pasien untuk
8. Berikan melaporkan
oksigen nyeri dengan
tambahan segera
dengan kanula 5. Berikan
nasal atau lingkungan
masker sesuai yang tenang
indikasi pada pasien
9. Berikan posisi dan posisi
tidur 30 ° pada tidur 30º untuk
pasien untuk mengurangi
dapat nyeri.
meningkat 6. Bantu
rasa nyaman melakukan
pada pasien. teknik
K Gangguan Tujuan 1. pantau relaksasi
A istirahat : dan berikan 7. Berikan
S tidur b/d 18. Pol posisi yang oksigen
U iskemia a tidur nyaman pada tambahan
S jaringan kembali pasien dengan dengan kanula
I sekunder normal posisi tidur 30º nasal atau
I d/d Klien dan untuk masker sesuai
mengatakan nyeri mengurangi indikasi
nyeri dada dada rasa nyeri 8. Berikan
sebelah kiri, hilang pada pasien. posisi tidur 30
klien 2. Kaji ° pada pasien
mengatakan tingkat untuk dapat
nyerinya terhadap nyeri meningkatkan
seperti pasien rasa nyaman
ditimpa termasuk pada pasien.
beban berat lokasi, Berdasakan tabel di atas dapat
,klien intensitas (0- disimpulkan bahwa kedua pasien
mengatakan 10), lamanya, mempunyai rencana keperawatan yang
nyeri kualitas dan sama sesuai dengan Doengoes (2012)
bertambah penyebaran untuk pasien dengan masalah keperawatan
saat 3. kaji atau diagnosa keperawatan Gangguan
beraktifitas, ulang riwayat istirahat tidur berhubungan dengan
klien angina iskemia jaringan sekunder ditandai dengan
mengatakan sebelumnya, klien mengatakan nyeri dada sebelah kiri
nyeri hilang nyeri dan peneliti memberikan tambahan
timbul, TD: menyerupai intervensi yaitu memberikan posisi tidur
130/88 angina, atau 30º untuk memenuhi kebutuhan istirahat
mmHg HR: nyeri IM. tidur pasien.
128 x/I,RR: Diskusikan Implementasikan Keperawatan

88
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 1 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

Tindakan keperawatan yang komunikasi antar perawat dan dapat


dilakukan kepada kedua partisipan memberikan batasan antara diagnose
merupakan tindakan keseluruhan yang ada keperawatandengan diagnose medis.
untuk penanganan pasien Infark Miokard Diagnose keperawatan berfokus pada
Akut yaitu karena untukmemenuhi respon klien, sedangkan diagnose medis
kebutuhan istirahat istirahat tidur pasien berfokus pada proses penyakitnya
dengan posisi 30º. (Tarwoto & Wartonah, 2006).
Evaluasi Tujuan khusus tersebut meliputi
Evaluasi yang telah dilakukan, menggali pengkajian keperawatan,
peneliti memiliki keterbatasan waktu untuk menyusun perencanaan asuhan
melakukan evaluasi dalam melakukan keperawatan, merumuskan diagnose
implementasi keperawatan. Dari hasil keperawatan, melakukan implementasi
evaluasi tersebut diperoleh hasil yang yang komprensif, serta melakukan evaluasi
berbeda antara kasus I dan kasus II.Pada keperawatan, Berikut adalah pembahasan
kasus I dan II didapatkan data hari ke 3 yang disesuaikan dengan tujuan khusus
setelah diberikan intervensi keperawatan dari penelitian tersebut.
masalah nyeri dapat teratasi. Pengkajian
Pembahasan Berdasarkan Tabel 4.4 didapatkan
Pada pembahasan ini, peneliti akan dari kedua partisipan mempunyai diagnose
membahas “Asuhan keperawatan pada medis yang sama yaitu Infark Miokard
pasien Infark Miokard Akut dengan Akut yang didasarkan pada kasus I
pemenuhan kebutuhan istirahat tidur”. didapatkan data klien mengatakan tidak
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bisa tidur malam karna adanya nyeri Klien
kasus I 27 April 2021 sampai dengan30 mengatakan sering terjaga dimalam hari,
April 2021 dan kasus II pada tanggal 31 Klien tampak gelisah, Kelopak mata pasien
April 2021 sampai 03 Mei 2021. Dalam tampak hitam. Sedangkan pada kasus II
hal ini pembahasan yang dimaksud adalah didapatkan data klien mengatakan sulit
membandingkan antara tinjauan kasus untuk tidur karna adanya nyeri dan klien
dengan tinjauan pustaka yang disajikan mengatakan tidak bisa tidur, klien tampak
untuk menjawab tujuan khusus dari lesuh, klien tampak lemah. Menurut
penelitian. Dimana setiap temuan Nurmala (2015) penyakit infark miokard
perbedaan diuraikan dengan konsep dan akut dapat mempengaruhi kuantitas tidur
pembahasan disusun dengan tujuan khusus. dan kualitas tidur pasien. Kadang untuk
Peneliti melakukan penelitian kualitas tidur kurang di perhatikan, padahal
terhadap dua partisipan yang sama-sama untuk orang dengan penyakit infark
memiliki penyakit Infark Mioakrd Akut di miokard akut jika penderita kekurangan
Ruang 7 Rumah Sakit TK II Putri Hijau waktu tidurnya maka jantung akan bekerja
Medan dengan lima tahap sesuai dengan lebih keras, sehingga mengakibatkan
proses keperawatan yang dikembangkan terganggunya kualitus tidur pasien secara
oleh American Nurse Association (ANA) umum. Hal tersebut dapat mengakibatkan
yaitu pengkajian, diagnose keperawatan, merusak fungsi fisiologis yang penting
intervensi keperawatan, implementasi untuk pemuliahan, termasuk memperbaiki
keperawatan dan evaluasi Asosiasi jaringan, fungsi kekebalan tubuh secara
Diagnose Keperawatan Amerika keseluruhan, fungsi endokrin dan fungsi
(NANDA) kemudian mengembangkan dan metabolisme dan keseimbangan.
mengelompokkan diagnose keperawatan Berdasarkan tabel 4.4 hasil
serta membantu menciptakan pola pengkajian kedua partisipan memiliki

89
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 1 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

beberapa kesamaan yaitu berjenis kelamin Tindakan Keperawatan


laki-laki dan memiliki kebiasaan yang Tindakan keperawatan yang sama
buruk yaitu mengkomsumsi kafein yang dengan rencana di teori Dongoes (2012)
berlebihan sepertiminum kopi pada kasus Tindakan keperawatan yang dilakukan
I berumur 46 tahun dan kasus II berumur untuk kedua responden sesuai dengan
53 tahun. Menurut jurnal dari Sitepu rencana tindakan yaitu dengan
(2016) frekuensi terbanyak pasien IMA memposisikan pasien 30º untuk
ialah laki-laki yakni sebanyak 34 orang mendapatkan posisi yang nyaman dan
(75,55% sedangkan yang berjenis kelamin mengurangi rasa nyeri saat istirahat di
perempuan hanya sebanyak 11 orang Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan.
(24,44%). Menurut Susilo (2015), halini Evaluasi
dikarenakan laki-laki mempunyai risiko Pada diagnose keperawatan kurang
penyakit jantung lebih tinggi dari pada pengetahuan, setelah dilakukan tindakan
perempuan dan ketika menopause keperawatan pada tanggal 27 April 2021
perempuan menjadi sama rentanya dengan s/d 30 April 2021 pada kasus I dan tanggal
laki-laki. Hal ini diduga karena adanya 31 April 2021 s/d 03 Mei 2021 pada kasus
efek perlindungan estrogen. II. Kedua responden tersebut memiliki
Berdasrakan Tabel 4.5 dari hasil respon yang berbeda pada saat dilakukan
pengkajian memiliki kesamaan yaitu kedua tindakan keperawatan.
partisipan yaitu mengalami nyeri Berdasrkan tabel 4.12 dari evaluasi
dadaMenurut jurnal widiyanto (2014) diperoleh hasil yang berbeda antara kedua
akibat adanya kematian sel-sel miokard responden Pada kasus I diperoleh pada hari
pada proses penyakit infark miokard akut pertama pada tanggal 27 April 2021 Klien
akibat kurangnya suplai oksigen ke mengatakan dadanya sakit dan sakitnya
miokard, maka kompensasi dari miokard hilang timbul, klien mengatakan keadaan
adalah dengan melakukan metabolisme seperti ini baru dirasakannya pertama kali,
anaerob agar jantung tetap dapat Klien mengucapkan terima kasih klien
memberikan suplai oksigen ke seluruh menanyakan hasil tekanan darahnya.
tubuh. Hasil darimetabolisme anaerob Hasil evaluasi harikedua pada 28
inilah yang menyebabkan nyeri dada yaitu April 2021Klien mengatakan nyeri sudah
asam laktat. sedikit hilang tidak seperti yanng kemarin,
Rencana Keperawatan Klien mengatakan nyerinya sudah tidak
Berdasarkan Tabel 4.10 didapatkan sesering biasanya, klien mengatakan
dari kedua partisipan keduanya keadaan seperti ini baru dirasakannya
mempunyai rencana tindakan keperawatan pertama kali, Klien mengucapkan terima
yang sama dari rumah sakit di ruang 7 kasih.
Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan. Hasil evaluasi hari ketiga pada 29
Rencana tindakan keperawatan di Rumah April 2021Klien mengatakaan nyeri sudah
Sakit TK II Putri Hijau Medan hampir hilang, klien mengatakan keadaan seperti
sama dengan rencana keperawatan yang ini baru dirasakannya pertama kali, .klien
ada pada teori menurut Dongoes mengatakan sudah nyaman dengan
(2012).Menurut Sulistyowati (2015) salah kondisinya sekarang, Klien mengatakan
satu intervensi untuk mengatasi masalah jika sudah merasa sakit, klien melakukan
Gangguan istirahat tidur dengan adanya teknik relaksasi nafas dalam dan
nyeri pada pola tidur adalah dengan menenangkan dirinya.
memberikan posisi tidur 30° dapat Sedangkan pada kasus II pada 30
menghasilkan kualitas tidur yang baik. April 2021 Klien mengatakan dadanya

90
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 1 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

sakit dan sakitnya hilang timbul, klien posisi tidur 30º pada pasien
mengatakan keadaan seperti ini baru InfarkMiokardAkut Rumah Sakit TK II
dirasakannya pertama kali, Klien Putri Hijau Medan pada kasus I tanggal 27
mengucapkan terima kasih, klien April 2021 s/d 31 April 2021 dan pada
menanyakan hasil tekanan darahnya. kasus II tanggal 01 Mei 2021 s/d 03 April
Hasil evaluasi hari kedua pada 31 2021 didapatkan hasil:
April 2021 Klien mengatakan nyeri sudah Pengkajian
sedikit hilang tidak seperti yanng kemarin, Didapatkan hasil pengkajian dari
Klien mengatakan nyerinya sudah tidak kedua partisipan yaitu pada kasus I
sesering biasanya, klien mengatakan mengalami nyeri dada sebelah kiri sudah
keadaan seperti ini baru dirasakannya teratasi. Sedangkan kasus II mengalami
pertama kali., Klien mengucapkan terima nyeri dada sebelah kiri ± 5 jam belum
kasih. Hasil evaluasi hari ketiga pada 01 teratasi.
Mei 2021 Klien mengatakan nyeri sudah Diagnosa Keperawatan
hilang, klien mengatakan keadaan seperti Berdasrkan dari diganosa
ini baru dirasakannya pertama kali., klien keperawatan didapatkan hasil kedua
mengatakan sudah nyaman dengan partisipan memiliki diagnosa keperawatan
kondisinya sekarang, Klien mengatakan yang sama yaitu masalah gangguan
jika sudah merasa sakit , klien melakukan istirahat tidur berhubungan dengan iskemia
teknik relaksasi nafas dalam dan jaringan sekunder ditandai dengan klien
menenangkan dirinya. Maka dapat mengatakan nyeri dada sebelah kiri.
disimpulakan evaluasi hari terakhir pada Rencana Tindakan Keperawatan
kedua responden berbeda pada kasus I Hasil dari rencana tindakan
evaluasi akhir masalah gangguan pola tidur keperawatan yang telah dilakukan yaitu
teratasi sedangkan pada kasus II evaluasi kedua responden memilki rencana tindakan
akhir masalah gangguan pola tidur yang sama sesuai dengan SOP rencana
sebagian teratasi sehingga dilanjutkan oleh tindakan yang ada di Rumah Sakit TK II
perawat ruangan. Putri Hijau Medan.
Menurut Susilo (2015) kebehasilan Tindakan Keperawatan
pemberian intervensi terhadap seseorang Tindakan keperawatan yang
yang terkena infarkmiokardakutitu dilakukan kepada kedua partisipan sama
diipengaruhi oleh faktor usia. Penyakit sesuai dengan rencana tindakan yang ada
infarkmiokardakut meningkat dengan di ruang 7 di Rumah Sakit TK II Putri
bertambahnya umur, risiko cenderung Hijau Medan.
meningkat hingga > 2,2 kali. Evaluasi
Menurut penelitian Yuspitasari Pada hasil evaluasi antara kedua
(2018) penting bagi pasien untuk partisipan didapatkan hasil yang berbeda.
meningkatkan kualitas tidur dengan Pada kasus I masalah gangguan istirahat
keluarga memberikan dukungan untuk tidur berhubungan dengan iskemia jaringan
pemenuhan kebutuhan istirahat tidur. sekunder pada pola tidur klien telah
teratasi sedangkan pada kasus II masalah
SIMPULAN DAN SARAN gangguan istirahat tidur berhubungan
Simpulan dengan iskemia jaringan sekunder pada
Setelah peneliti melakukan asuhan pola tidur sebagian teratasi dan intervensi
keperawatan pada pasien dilanjutkan oleh perawat ruangan.
InfarkMiokardAkut dengan pemenuhan
kebutuan istirahat tidur dengan pemberian Saran

91
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 1 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

Bagi Rumah Sakit Kasron, (2016).Buku Ajar Gangguan


Rumah sakit sebaiknya menyediakan Sistem Kardiovaskuler.Jakarta :
sarana dan prasarana yang lengkap dan Nuha Medika
baik guna membantu dalam melaksanakan Krismawati,R. (2015). Asuhan
asuhan keperawatan sehingga rasa puas Keperawatan ST Elevasi miokard
bagi keluarga pasien. infark dalam pemenuhan kebutuhan
Bagi Pengembangan Ilmu Dan Teknologi istirahat tidur, Jurnal Stikes Kusuma
Keperawatn Husada Surakarta, 1(1). 1-
Pengembangan ilmu dan teknologi 10.https://digilib.ukh.ac.id/repo/disk1
keperawatan hendaknya menambah /46/01-gdl-renikrisma-2286-1-
keluasan ilmu dan teknologi dalam bidang naskahp-i.pdf
keperawatan terutama pemenuhan Kusyati, (2016). Keterampilan & prosedur
kebutuhan pendidikan kesehatan terhadap Laboraturium Keperawatan Dasar
kepatuhan minum obat pada pasien Edisi 2.Jakarta:EGC.
infarkmiokardakut. Nurmala, (2015).Kualitas Tidur Pasien
Bagi Klien Dan Keluarga Infark Miokard Akut Di RS Islam
Klien dapat menjaga makan dan Cempaka Putih Jakarta. Jurnal
menjaga faktor lingkungan untuk Kesehatan Masyarakat,4(24-
memenuhi rasa nyaman pada klien. 28).http://perpus.fikumj.ac.id/index.p
hp?p=fstream-
DAFTAR PUSTAKA pdf&fid=9830&bid=4432
American Nurse Association. (2010). Nursing Interventions Classification (NIC),
Principle for Delegation.Nevada Jakarta:Elsivier
Information Diakes melalui Reni, (2016).Buku Ajar Asuhan
www.indiananurse.org/education/pri Keperawatan Klien Gangguan
nciple for delegetation.pdf tanggal 05 Kardiovaskuler Aplikasi NIC &
April 2016. NOC.Jakarta : EGC.
Amin, H., (2015). Aplikasi Asuhan Smeltzer, (2014). Keperawatan Medikal
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Bedah. Jakarta : EGC
Medis dan Nanda Nic-Noc. Edisi Sulistyowati, (2015).Pengaruh Sudut Posisi
revisi jilid 2. MediAction: Jogjakarta Tidur Terhadap Kualitas Tidur Dan
Asikin, (2016). Sistem Kardiovaskular. Status Kardiovaskuuler Pada Pasien
Jakarta : Erlangga Infark Miokard Akut (IMA) Di
Dinarti, (2013). Dokumentasi Ruang ICVCU RSUD Dr. Moewardi
keperawatan. Jakarta: Trans info Surakarta. Jurnal Kes Mas Da Ska.
Media 2(15).
Doenges, (2012).Rencana asuhan http;//jurnal.ukh.ac.id/index.php/JK/
keperawatan edisi 3. Jakarta:EGC article/view/111/150
Dongeos,E. M., Moorhouse, F. M.,& Syaiffuddin.(2012). Anatomi fisiologi
Geissler, C. A. (20121). Rencana Edisi 4. Jakarta:EGC
Asuhan Keperawatan, Jakarta: EGC. Tartowoto & Wartonah. (2006),
Ethel, (2003).Anatomi dan Fisiologi Untuk Kebutuhan dasar manusia dan proses
Pemula.Jakarta : EGC keperawatan. Edisi 3. Salemba
Evans, (2014). Sistem Kardiovaskuler. Medikal,Jakarta.
Jakarta : Elsevier Yuspitasari, (2018).Hubungan Kualitas
Tidur Dengan Kejadian Serangan
Jantung Pada Pasien Infark Miokard

92
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 1 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

Akit Di RSUD Ulin Banjarmasin. pendidikan di Akademi Keperawatan


Jurnal Citra Keperawatan. 6 Kesdam I/BB Medan.
(20).http://ejurnal-
citrakeperawatan.com
Sitepu,(2016). Gambaran jumlah leukosit
pada pasien infark miokard akut di
RSUP Prof.Dr.R. D. Kandau Manado
periode Januari-Desember
2015.Jurnale-Clinic (Eci),
Volume4Nomor2.
Susilo, (2015). Identifikasi faktor usia,jenis
kelamin dengan luas Infark Miokard
Pada Penyakit Infark Miokard Di
Ruang ICCU RSU DR. Soebandi
Jember.
TheIndonesianJurnalOfHealthScienc
e. Vol. 6, no.1.
Widiyanto,(2014). Terapi Oksigen
terhadap perubahan saturasi Oksigen
melalui pemeriksaan Okisimetri pada
pasien Infark Miokard Akut (IMA).
Jawa Tengah: Nursing Lecturer of
Semarang Health Politrchnic, 2014.

UCAPAN TERIMA KASIH


Saya mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Deni Susyanti S. Kep, Ns, M.
Kep selaku Pudir I Akademi Keperawatan
Kesdam I/BB Medan dan selaku dosen
pembimbing utama Karya Tulis Ilmiah
yang telah menyediakan waktu dengan
penuh ikhlas dan kesabaran dalam
memberikan arahan, bimbingan serta ilmu
yang bermanfaat selama masa perkuliahan
dan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini.
Saya mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Muchti Yuda Pratama,
M.Kes selaku dosen pembimbing
pendamping yang telah tulus dalam
membimbing dan mengarahkan penulis
selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
Saya mengucapkan terima kasih
kepada Seluruh Dosen dan Staff di
Akademi Keperawatan Kesdam I/BB
Medan yang telah membimbing serta
membekali ilmu selama penulis mengikuti

93

You might also like