Professional Documents
Culture Documents
Artikel. Echy
Artikel. Echy
Abstrak
METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Model PTK
adalah model PTK Kemmis & McTaggart, komponen tindakan dan pengamatan
digabungkan menjadi satu kesatuan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 agustus 2023 dan berakhir
pada tanggal 21 september 2021 yang berlokasi di SDN Cisujen takokak cianjur. Subjek
pada penelitian ini berjumlah 21 siswa dari kelas V. Teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh peneliti melalui tes dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif
untuk melihat peningkatan dari hasil belajar siswa.Tahapan penelitian yang digunakan
mengacu pada model PTK Kemmis dan Taggart yang terdiri atas 4 tahapan. Pertama
adalah perencanaan, dimana sebelum melakukan tindakan kepada subjek, peneliti
terlebih dahulu mengobservasi permasalahan yang ada dan merencanakan solusi untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Kedua yakni pelaksanaan, yaitu
mengimplementasikan rencana yang telah disusun sebelumnya dalam bentuk tindakan
di kelas. Ketiga yakni pengamatan, dimana peneliti bertindak sebagai pengamat pada
saat proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui besarnya perhatian dan
ketertarikan peserta didik terhadap objek yang sedang diajarkan. Keempat adalah
refleksi yang berguna untuk meninjau kembali pelaksanaan tindakan yang telah
dilakukan, mulai dari proses perencanaan sampai pengamatan, serta menganalisis
kesalahan yang dilakukan di tahapan sebelumnya agar dapat mendapatkan hasil yang
lebih baik untuk stahapan selanjutnya.
PELAKSANAAN
Untuk pelaksaan yaitu dibagi menjadi dua kali pertemuan ditempat dialaksanakanya
KKN yaitu di Cisujen Kecamatan Takokak, Cianjur. Pada pertemuan pertama yaitu
memberikan materi tanpa alat peraga atau pendampingan media vidieo interaktif yang
dimana guru hanya menerangkan dan menjelaskan materi tersebut, kemudin
memberikan beberapa soal pada para siswa kelas V SDN Cisujen Takokak Cianjur.
Setelah jawaban mereka dikumpulkan dan di nilai ternyata sebagian besar nilai siswa
berada dibawah KKM. Setelah di evaluasi ternyata banyak siswa yang kurang faham
tentang materi tersebut dikarenakan pada saat proses belajar mengajar siswa kurang
memperhatikan, masih banyak siswa yang ngobrol dan melakukan kegiatan lainya
sehingga apa yang diterangkan guru tidak benar-benar difahami oleh para murid. Dan
ini juga menjadi acuan untuk membenahi kekurang dalam proses pembelajaran
tersebut untuk pertemuan selanjutnya.
Kemudian pada pertemuan kedua peneliti dan guru mencoba menerapkan
pendampingan media video interaktif untuk menjelaskan pada siswa tentang materi
fungi organ gerak pada manusia dan hewan. Dan ternyata ketika pembelajaran
berlangsung, para siswa sangat berantusias mengikuti pelajaran tersebut, para siswa
cenderung lebih memperhatikan dan lebih aktif untuk bertanya tentang apa yg tidak
mereka ketahui tentang materi tersebut. Setelah menerangkan dan menjelaskan guru
memberikan soal yang kemudian diisi oleh para siswa. Setelah dikumpulkan dan nilai
ternyata pembelajaran menggunakan pendampingan media video interaktif sangat
berpengaruh besar terhadap nilai para siswa hal ini terbukti dari hasil nilai yaitu
seluruh siswa mendapatkan nilai diatas KKM.
Setelah dua pertemuan selesai peneliti kembali mengadakan evaluasi bersama guru
yang mengajar dan hasil evaluasi tersebut ternyata menerapkan pendampingan media
video interaktif dirasa sangat efektif untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar
terutama untuk meningkatkan nilai peserta didik.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pada kondisi awal nilai terendah siswa
adalah 68 dan nilai tertinggi sebesar 80 dengan nilai rata-rata kelas sebesar 70.
Kemudiam pada fase setelah diterapkan nya pendampingan media video interaktif nilai
terendah siswa sebesar 80 dan nilai tertinggi 95 dengan rata-rata nilai 85. Dari nilai
tersebut terlihat bahwa setlah diterapkannyz pendampingan media video intersktif,
nilai siswa mengalami peningkatan yang cukup drastis.
Pada kondisi awal dari 21 siswa di kelas V SDN Cisujen Takokak Cianjur hanya 5 siswa
yang tuntas dengan nilai di atas KKM (75), 6 siswa pas dengan KKM (75) dan 10 siswa
memiliki nilai di bawah KKM (75) dengan nilai rata-rata kelas sebesar 70. Kemudian
setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan yang cukup drastis yaitu 21 orang atau
100% siswa lulus mendapatkan nilai diatas KKM (75) dengan nilai rata rata kelas
sebesar 85.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa dengan pensampingan
media video interaktif dikatan berhasil karna sudah mencapai ketuntasan belajar yang
sudah ditetapkan di SDN Cisujen Takokak Cianjur yaitu 100% siswa memperoleh nilai
diatas KKM(75).
Hasil observasi belajar juga menunjukan perubahan aktivitas siswa yang sangat baik,
dari mulai antusias mereka dalam mengikuti pembelajaran, dan para siswa mulai aktif
untuk bertanya pada guru yang menerangkan. Selain itu juga mereka lebih aktif dalam
hal diskusi kelompok, motivasi dan minat belajar siswa pun mulaimmeningkat serta
para siswa tidak melakukan kegiatan lain saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini
membuktikan bahwa pembelajaran dengan didampingi media video interaktif sangat
efektif untuk para siswa terutama yang masih dijenjang Sekolah Dasar.
PEMBAHASAN
Penerapan media video interaktif memberi kesan yang mendalam bagi para peserta
didik. Media video Interaktif dapat menarik perhatian semua peserta didik, terutama
peserta didik yang berada pada jenjang Sekolah Dasar (SD) sehingga siswa lebih
semangat untuk belajar. SDN Cisujen Takokak Cianjur sebelumnya belum pernah
menggunakan media vidio interaktif dalam pembelajaran, terlihat siswa sangat
bersemangat belajar di kelas. Penerapan video interaktif ini tentu saja menjadi
pengalaman baru bagi para siswa, terutama mereka yang tinggal di daerah
perkampungan. Pernyataan ini juga didukung oleh hasil observasi peneliti, dimana pada
waktu pemutaran video interaktif, peserta didik memusatkan perhatiannya pada layar
yang menayangkan video tersebut. Mereka juga mengikuti pelafalan -pelafalan yang
diucapkan pada video itu.Setelah melakukan proses pembelajaran, maka dilaksanakan
evaluasi terhadap pemahaman siswa melalui tes untuk menguji proses peningkatan
hasil belajar tematik tentang fungsi organ gerak manusia dan hewan melalui video
interaktif. berdasarkan hasil analisis data diketahui nilai hasil belajar dari siswa
mengalami peningkatan. Nilai hasil belajar siswa yang pada awal nya nilai rata-rata
kelas sebesar 70 meningkat menjadi 85, dengan tingkat ketuntasan siswa 100% nilai di
atas KKM. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pendampingan media video
interaktif lebih efektif digunakan untuk me,bantu peserta didik dalam memahami
materi pelajaran temati khusus nya pada materi fungsinorgan gerak manusia dan
hewan, dan juga pendampingan media video interaktif memberikan hasil belajar lebih
baik dan proses pembelajaran lebih efektif.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan tujuan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
Pendampingan Media Video Interaktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
Sekolah Dasar Kelas V. Peningkatan hasil belajar siswa dari tahap sebelum diterapkan
nya pendampingan media video interaktif dengan nilai rata-rata kelas 70 meningkat
menjadi 85 setelah diterapkan pendampingan media video interaktif. Dengan
ketuntasan 100% siswa mendapat nilai diatas rata-rata.
Daftar Pustaka
Achmad Mufid A. R, Risalah Kematian, Merawat Jenazah, Tahlil, Tawasul,Ta’ziyah, dan
ZiaraKubur, ( Jakarta: PT Total Media, 2007), cet.1, h. 1.
Ahmad Warson Munawwir, kamus al-Munawwir, (Surabaya: pustaka progressif, 1997,)
hal 215
M. Zuhdi Zaini. Mengungkap Rahasia Kematian, Telaah Hadis-hadis Kematian, (Jakarta:
al-Bihar 2013), cet ke-2, h.261
Mamat, S.B. dkk, 2007. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Dirjen
Kelembagaan Agama Islam.
https://www.kajianpustaka.com/2020/06/pembelajaran-tematik.html
https://rivierapublishing.id/blog/penelitian-tindakan-kelas/