You are on page 1of 7

Pastabiq : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat

Vol. 0, No. 0, Bulan, Tahun, pp. 00–00


ISSN 2828-8556 (print) | ISSN 2829-2685 (online)
https://doi.org/10.56223/...........................

Pendampingan Media Video Interaktif Dalam Meningkatkan Hasil


Belajar Siswa Kelas V SDN Cisujen Takokak Cianjur
Yesi septiani
*e-mail : email penulis korespondensi
Info Artikel Abstract
This research aims to improve learning outcomes through the application of
Diajukan: - interactive videos to class V students at the Cisujen Takokak Cianjur State
Diterima: - Elementary School. Due to limited research time, the research method used was
classroom action research which consisted of 2 stages, namely the stages
Diterbitkan: -
before (initial conditions) and after the implementation of the interactive video
media assistance method. The initial stage is collecting data and student scores
Keywords: for research, and the next stages start with planning, implementation,
Interactive video, observation and reflection. The subjects of this research were 21 class V
learning outcomes, students at SDN Cisujen Takokak Cianjur. This research data was obtained from
thematic the results of observations and tests in thematic lessons. The results of the
research showed that there was a very drastic increase in student scores with a
minimum completion criteria (KKM) score of 75. Of the 21 students, the lowest
Kata Kunci:
initial score was 68 and the highest score was 80. 10 students got scores below
Video interaktif, hasil the KKM, 6 students got scores that matched the KKM, and 5 people got a score
belajar, tematic above the KKM with an average score of 70. then after implementing the
interactive video media mentoring method, the students' scores increased to the
lowest score, namely 80 and the highest score, namely 95. And the average
score increased to 85. And all students get a complete score above the KKM.
Based on the results obtained, it can be concluded that learning using the
interactive video implementation method has a great influence on improving
student learning outcomes.

Abstrak

Penelitian ini yaitu untuk meningkatan hasil belajar melalui penerapan


video interaktif pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Cisujen Takokak
Cianjur. Dikarenakan keterbatasan waktu penelitian , metode penelitian
yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2
tahapan yaitu tahapan sebelum (kondisi awal) dan sesudah diterapkannya
metode pendampingan media video interaktif. Untuk tahapan awal yaitu
mengumpulkan data dan nilai siswa untuk diteliti, dan untuk tahapann
selanjutnya dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Cisujen Takokak
Cianjur yang berjumlah 21 siswa. Data penelitian ini diperoleh dari hasil
observasi dan tes pada pelajaran tematik. Hasil penelitian menunjukan
adanya peningkatan nilai siswa yang sangat drastis dengan nilai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Dari 21 orang siswa nilai terendah
awal yaitu 68 dan nilai tertinggi 80. 10 siswa mendapat nilai di bawah
KKM, 6 siswa mendapat nilai pas dengan KKM, dan 5 orang mendapat nilai
di atas KKM dengan nilai rata-rata 70. kemudian setelah diterapkan
metode pendampingan media video interaktif nilai siswa meningkat
menjadi nilai terendah yaitu 80 dan nilai tertinggi yaitu 95. Dan nilai rata-
rata meningkat menjadi 85. Dan seluruh siswa mendapat nilai yang tuntas
diatas KKM. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan metode penerapan video interaktif sangat
berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 1


PENDAHULUAN
Di zaman modern seperti saat ini peranan pendidikan semakin penting untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Adanya kemajuan teknologi
membuat bidang pendidikan tentunya harus terus melakukan berbagai inovasi untuk
mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas. Dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3
disebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 17 ayat (2) menyatakan
kegiatan pembelajaran harus bisa dilakukan oleh guru dengan mengembangkan
perangkat pembelajaran yang akan digunakan, sehingga pembelajaran yang dilakukan
oleh guru akan berjalan lebih maksimal.
Pembelajaran tematik adalah salah satu model pembelajaran yang melibatkan siswa
secara aktif. Pembelajaran tematik saat ini semakin sering dilakukan di satuan
pendidikan formal. Sebab, manfaat pembelajaran tematik bisa dirasakan lebih nyata
daripada pembelajaran lama yang hanya berlangsung satu arah. Beberapa mata
pelajaran tidak lagi tersegmentasi atau terpisah-pisah, namun saling terpadu dalam
berbagai tema. Pembelajaran dengan menggabungkan beberapa mata pelajaran ke
dalam sebuah tema disebut juga dengan pembelajaran tematik integratif. Di dalam
pembelajaran tematik integratif, terjadi pengintegrasian kompetensi-kompetensi dari
berbagai mata pelajaran menjadi tema tertentu, sehingga pengalaman yang diperoleh
peserta didik akan semakin banyak dan bermakna, serta tidak terbatas pada disiplin
ilmu tertentu. Mata pelajaran IPA, IPS, PKN,Matematika, dan Bahasa Indonesia
dipelajari dengan tidak tersegmentasi. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah
satu mata pelajaran yang juga terintegrasi dengan mata pelajaran yang lain. Materi-
materi yang ada pada mata pelajaran IPA berisi sejumlah fenomena-fenomena yang
terjadi di alam dan hal-hal yang terjadi di dalam tubuh manusia itu sendiri. Mata
pelajaran IPA telah diajarkan pada tingkat sekolah dasar. Mata pelajaran ini sangat
bermanfaat bagi perkembangan peserta didik kelak. Akan tetapi, terdapat beberapa
konsep dalam materi IPA yang membutuhkan pemahaman tertentu, sehingga sulit
dipahami oleh peserta didik. Salah satu materi pada pelajaran IPA yang sulit untuk
dipahami adalah materi tentang organ gerak manusia dan hewan. Kesulitan ini terjadi
karena organ gerak hewan dan manusia itu sendiri sulit untuk dilihat secara langsung
jika tidak menggunakan suatu media pembelajaran. Berdasarkan analisis hasil tes
pelajaran tematik siswa kelas V SDN Cisujen Takokak Cianjur, diperoleh informasi
bahwa beberapa peserta didik mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Hal ini yang menunjukkan bahwa peserta didik mengalami kesulitan di dalam
memahami materi organ gerak manusia dan hewan. Akan tetapi, kebanyakan peserta
didik memiliki ketertarikan untuk belajar materi tentang organ gerak manusia. Hanya
saja, guru kelas V di SDN Cisujen Takokak cianjur masih menggunakan metode ceramah
untuk menjelaskan materi tentang organ gerak manusia dan hewan. Akibatnya,
kebanyakan siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan hasil obervasi ditemukan beberapa masalah yang terdapat di kelas V SDN
Cisujen Takokak Cianjur pada umumnya siswa pada saat proses pembelajaran
cenderung bersifat pasif seperti diam, mencatat, dan hanya mendengarkan. Dan para
guru pun lebih sering menggunakan metode, menerangkan, dan memberi tugas, dan
jarang menggunakan media untuk melekukan proses pembelajaran. Yang lebih
disayangkan lagi ketika guru menerangkan pembelajaran, siswa terkadang kurang
memperhatikan materi sehingga siswa kurang memahami materi yang disampaikan
oleh guru. lalu berdasarkan permasalahan tersebut untuk meningkaktkan mutu hasil
belajar siswa kelas V SD, kita memerlukan upaya untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Kemudian untuk mengatasi maslah tersebut, menerapkan metode
pendampingan media video interaktif dirasa mampu untuk menjadi menjadi solusi.
Selain metode ini lebih praktis, terkadang siswa cenderung menyukai hal baru. Selain
siswa diberikan kesempatan untuk melakukan hipotesis dan memecahkan masalah,
siswa juga diberi kesempatan untuk melekukan percobaan dan pengamatan, kemudian
hasil pengamatan tersebut disampaikan di depan kelas dan dievaluasi oleh guru. Sejalan
dengan perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat, dunia pendidikan
dituntut untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap
usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaanya bagi
dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Dan metode pendampingan
media video bisa dijadikan salah satu alternatif tersebut.

METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Model PTK
adalah model PTK Kemmis & McTaggart, komponen tindakan dan pengamatan
digabungkan menjadi satu kesatuan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 agustus 2023 dan berakhir
pada tanggal 21 september 2021 yang berlokasi di SDN Cisujen takokak cianjur. Subjek
pada penelitian ini berjumlah 21 siswa dari kelas V. Teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh peneliti melalui tes dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif
untuk melihat peningkatan dari hasil belajar siswa.Tahapan penelitian yang digunakan
mengacu pada model PTK Kemmis dan Taggart yang terdiri atas 4 tahapan. Pertama
adalah perencanaan, dimana sebelum melakukan tindakan kepada subjek, peneliti
terlebih dahulu mengobservasi permasalahan yang ada dan merencanakan solusi untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Kedua yakni pelaksanaan, yaitu
mengimplementasikan rencana yang telah disusun sebelumnya dalam bentuk tindakan
di kelas. Ketiga yakni pengamatan, dimana peneliti bertindak sebagai pengamat pada
saat proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui besarnya perhatian dan
ketertarikan peserta didik terhadap objek yang sedang diajarkan. Keempat adalah
refleksi yang berguna untuk meninjau kembali pelaksanaan tindakan yang telah
dilakukan, mulai dari proses perencanaan sampai pengamatan, serta menganalisis
kesalahan yang dilakukan di tahapan sebelumnya agar dapat mendapatkan hasil yang
lebih baik untuk stahapan selanjutnya.

PELAKSANAAN
Untuk pelaksaan yaitu dibagi menjadi dua kali pertemuan ditempat dialaksanakanya
KKN yaitu di Cisujen Kecamatan Takokak, Cianjur. Pada pertemuan pertama yaitu
memberikan materi tanpa alat peraga atau pendampingan media vidieo interaktif yang
dimana guru hanya menerangkan dan menjelaskan materi tersebut, kemudin
memberikan beberapa soal pada para siswa kelas V SDN Cisujen Takokak Cianjur.
Setelah jawaban mereka dikumpulkan dan di nilai ternyata sebagian besar nilai siswa
berada dibawah KKM. Setelah di evaluasi ternyata banyak siswa yang kurang faham
tentang materi tersebut dikarenakan pada saat proses belajar mengajar siswa kurang
memperhatikan, masih banyak siswa yang ngobrol dan melakukan kegiatan lainya
sehingga apa yang diterangkan guru tidak benar-benar difahami oleh para murid. Dan
ini juga menjadi acuan untuk membenahi kekurang dalam proses pembelajaran
tersebut untuk pertemuan selanjutnya.
Kemudian pada pertemuan kedua peneliti dan guru mencoba menerapkan
pendampingan media video interaktif untuk menjelaskan pada siswa tentang materi
fungi organ gerak pada manusia dan hewan. Dan ternyata ketika pembelajaran
berlangsung, para siswa sangat berantusias mengikuti pelajaran tersebut, para siswa
cenderung lebih memperhatikan dan lebih aktif untuk bertanya tentang apa yg tidak
mereka ketahui tentang materi tersebut. Setelah menerangkan dan menjelaskan guru
memberikan soal yang kemudian diisi oleh para siswa. Setelah dikumpulkan dan nilai
ternyata pembelajaran menggunakan pendampingan media video interaktif sangat
berpengaruh besar terhadap nilai para siswa hal ini terbukti dari hasil nilai yaitu
seluruh siswa mendapatkan nilai diatas KKM.
Setelah dua pertemuan selesai peneliti kembali mengadakan evaluasi bersama guru
yang mengajar dan hasil evaluasi tersebut ternyata menerapkan pendampingan media
video interaktif dirasa sangat efektif untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar
terutama untuk meningkatkan nilai peserta didik.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari kondisi sebelum dan sesudah
diterapkan nya pendampingan media video interaktif. Hasil tes setelah diterpakanya
pendampingan media video yaitu tentang organ gerak manusia dan hewan, sedangkan
hasil non tes berupa perubahan perilaku yang diperoleh dari catatan guru, catatan
harian siswa, wawancara dan dokumentasi foto. Berdasarkan pelaksanaanya dapat
diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa secara drastis dengan
menggunakan pendampingan media video interaktif. Kemudian berdasarkan standar
ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan di SDN Cisujen Takokak Cianjur
100% tuntas dengan nilai di atas KKM (75) berikut adalah hasil perbandingan tes pada
kondisi awal dan setelah diterapkanya pendampingan media video interaktif diperoleh
ketuntasan nilai sebagai berikut :
Data nilai siswa sebelum menerapkan media Vidio interaktif
Dalam pembelajaran Tematik dengan KKM (75)
Nama Nilai
ABRIZAN DZAKY ABUARDANI 75
ADELA PUTRI 70
AGUSTIAN BAGUS ANUGERAH 75
AGNI SIDIQ ARDIANSYAH 68
ANDARA MAHESTRI 70
ALISA SEPTIANI 75
AZIZAN MUSYAFFA 72
ANGGIA GIOVANI 75
CAHAYA PUTRI NURANI 70
DAVANI NURMALFAUJIAH 78
EARLYTA HUMAIRA 75
FAYZA KULLA AZMINA 77
FARIQ FATHURRAHMAN 75
GALANG DIANS ANUGRAH 80
GIANDRA NUR FAIZAL 76
KHANSA RAEINA PUTERI 70
RAEINA PUTERI 68
KINARA SOFIA MARIKH 70
MUHAMMAD AL FATIH 78
M. DANI DARMANSYAH 74
M RIZAL AL GEBI 70

Data nilai siswa setelah menerapkan media Vidio interaktif


Dalam pembelajaran Tematik dengan KKM (75)
Nama Nilai
ABRIZAN DZAKY ABUARDANI 85
ADELA PUTRI 80
AGUSTIAN BAGUS ANUGERAH 80
AGNI SIDIQ ARDIANSYAH 88
ANDARA MAHESTRI 95
ALISA SEPTIANI 85
AZIZAN MUSYAFFA 80
ANGGIA GIOVANI 86
CAHAYA PUTRI NURANI 80
DAVANI NURMALFAUJIAH 85
EARLYTA HUMAIRA 80
FAYZA KULLA AZMINA 87
FARIQ FATHURRAHMAN 90
GALANG DIANS ANUGRAH 88
GIANDRA NUR FAIZAL 87
KHANSA RAEINA PUTERI 92
RAEINA PUTERI 85
KINARA SOFIA MARIKH 88
MUHAMMAD AL FATIH 85
M. DANI DARMANSYAH 82
M RIZAL AL GEBI 80

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pada kondisi awal nilai terendah siswa
adalah 68 dan nilai tertinggi sebesar 80 dengan nilai rata-rata kelas sebesar 70.
Kemudiam pada fase setelah diterapkan nya pendampingan media video interaktif nilai
terendah siswa sebesar 80 dan nilai tertinggi 95 dengan rata-rata nilai 85. Dari nilai
tersebut terlihat bahwa setlah diterapkannyz pendampingan media video intersktif,
nilai siswa mengalami peningkatan yang cukup drastis.
Pada kondisi awal dari 21 siswa di kelas V SDN Cisujen Takokak Cianjur hanya 5 siswa
yang tuntas dengan nilai di atas KKM (75), 6 siswa pas dengan KKM (75) dan 10 siswa
memiliki nilai di bawah KKM (75) dengan nilai rata-rata kelas sebesar 70. Kemudian
setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan yang cukup drastis yaitu 21 orang atau
100% siswa lulus mendapatkan nilai diatas KKM (75) dengan nilai rata rata kelas
sebesar 85.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa dengan pensampingan
media video interaktif dikatan berhasil karna sudah mencapai ketuntasan belajar yang
sudah ditetapkan di SDN Cisujen Takokak Cianjur yaitu 100% siswa memperoleh nilai
diatas KKM(75).
Hasil observasi belajar juga menunjukan perubahan aktivitas siswa yang sangat baik,
dari mulai antusias mereka dalam mengikuti pembelajaran, dan para siswa mulai aktif
untuk bertanya pada guru yang menerangkan. Selain itu juga mereka lebih aktif dalam
hal diskusi kelompok, motivasi dan minat belajar siswa pun mulaimmeningkat serta
para siswa tidak melakukan kegiatan lain saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini
membuktikan bahwa pembelajaran dengan didampingi media video interaktif sangat
efektif untuk para siswa terutama yang masih dijenjang Sekolah Dasar.

PEMBAHASAN
Penerapan media video interaktif memberi kesan yang mendalam bagi para peserta
didik. Media video Interaktif dapat menarik perhatian semua peserta didik, terutama
peserta didik yang berada pada jenjang Sekolah Dasar (SD) sehingga siswa lebih
semangat untuk belajar. SDN Cisujen Takokak Cianjur sebelumnya belum pernah
menggunakan media vidio interaktif dalam pembelajaran, terlihat siswa sangat
bersemangat belajar di kelas. Penerapan video interaktif ini tentu saja menjadi
pengalaman baru bagi para siswa, terutama mereka yang tinggal di daerah
perkampungan. Pernyataan ini juga didukung oleh hasil observasi peneliti, dimana pada
waktu pemutaran video interaktif, peserta didik memusatkan perhatiannya pada layar
yang menayangkan video tersebut. Mereka juga mengikuti pelafalan -pelafalan yang
diucapkan pada video itu.Setelah melakukan proses pembelajaran, maka dilaksanakan
evaluasi terhadap pemahaman siswa melalui tes untuk menguji proses peningkatan
hasil belajar tematik tentang fungsi organ gerak manusia dan hewan melalui video
interaktif. berdasarkan hasil analisis data diketahui nilai hasil belajar dari siswa
mengalami peningkatan. Nilai hasil belajar siswa yang pada awal nya nilai rata-rata
kelas sebesar 70 meningkat menjadi 85, dengan tingkat ketuntasan siswa 100% nilai di
atas KKM. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pendampingan media video
interaktif lebih efektif digunakan untuk me,bantu peserta didik dalam memahami
materi pelajaran temati khusus nya pada materi fungsinorgan gerak manusia dan
hewan, dan juga pendampingan media video interaktif memberikan hasil belajar lebih
baik dan proses pembelajaran lebih efektif.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan tujuan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
Pendampingan Media Video Interaktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
Sekolah Dasar Kelas V. Peningkatan hasil belajar siswa dari tahap sebelum diterapkan
nya pendampingan media video interaktif dengan nilai rata-rata kelas 70 meningkat
menjadi 85 setelah diterapkan pendampingan media video interaktif. Dengan
ketuntasan 100% siswa mendapat nilai diatas rata-rata.

Daftar Pustaka
Achmad Mufid A. R, Risalah Kematian, Merawat Jenazah, Tahlil, Tawasul,Ta’ziyah, dan
ZiaraKubur, ( Jakarta: PT Total Media, 2007), cet.1, h. 1.
Ahmad Warson Munawwir, kamus al-Munawwir, (Surabaya: pustaka progressif, 1997,)
hal 215
M. Zuhdi Zaini. Mengungkap Rahasia Kematian, Telaah Hadis-hadis Kematian, (Jakarta:
al-Bihar 2013), cet ke-2, h.261
Mamat, S.B. dkk, 2007. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Dirjen
Kelembagaan Agama Islam.
https://www.kajianpustaka.com/2020/06/pembelajaran-tematik.html

https://rivierapublishing.id/blog/penelitian-tindakan-kelas/

You might also like