You are on page 1of 13

Jurnal Studi Manajemen Bisnis

Vol. 01 No. 01 2021

ANALISIS KOMUNIKASI, SELF ESTEEM & SELF EFFICACY


TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT
‘AISYIYAH KUDUS

Budi Istriawan1, Zainuri2, Joko Utomo3


Program Studi, Universitas Muria Kudus1,2,3

Email korespondensi: budi_becks@yahoo.co.id

Received: 10 Okt 2020 Reviewed: 20 Okt 2020 Accepted: 21 Nov 2020 Published: 31 Jan 2021

ABSTRACT

This research has the purpose of analyzing the communication, Self Esteem & Self Efficacy to
the job satisfaction and the impact on the performance of nurses in the ' Aisyiyah Kudus
Hospital. The research population is 146 nurses. Sample research of 120 respondents,
sampling techniques using proportional sampling. Test the data instrument using validity and
reliability tests. Analytical techniques used in AMOS SEM. Based on the results of the
analysis shows that communication, self esteem and self efficacy to job satisfaction as well as
to the performance of the nurse has a significant positive direct influence. That job
satisfaction is able to increase or reinforce the direct influence between communication to
nurse performance. Job satisfaction is able to increase or reinforce the direct influence
between self esteem on the performance of nurses. Job satisfaction is able to increase or
reinforce the direct influence between self efficacy to performance.

Keywords: communication, self esteem and self efficacy towards job satisfaction as well as
on the performance of Nurses.

ABSTRAK

Penelitian ini mempunyai tujuan menganalisis Komunikasi, Self Esteem & Self Efficacy
terhadap Kepuasan Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja Perawat di Rumah Sakit
‘Aisyiyah Kudus. Populasi penelitian sebanyak 146 perawat. Sampel penelitian sebanyak 120
responden, teknik pengambilan sampel menggunakan proportional sampling. Uji instrument
data menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis yang digunakan
menggunakan AMOS SEM. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa komunikasi self
esteem dan self efficacy terhadap kepuasan kerja maupun terhadap kinerja perawat
mempunyai pengaruh langsung yang positif signifikan. bahwa kepuasan kerja mampu
menambah atau memperkuat pengaruh langsung antara komunikasi terhadap kinerja perawat.
Kepuasan kerja mampu menambah atau memperkuat pengaruh langsung antara self esteem
terhadap kinerja perawat. Kepuasan kerja mampu menambah atau memperkuat pengaruh
langsung antara self efficacy terhadap kinerja.

Kata kunci: Komunikasi, self esteem dan self efficacy terhadap kepuasan kerja maupun
terhadap kinerja perawat

1
Jurnal Studi Manajemen Bisnis
Vol. 01 No. 01 2021

A. PENDAHULUAN
Komunikasi diperlukan untuk menjalin hubungan saling menghargai, hormat-
menghormati sesamanya, toleransi sesama pegawai, dalam rangka satu tujuan untuk
mensukseskan pekerjaan dengan baik (sesuai harapan bagi kemajuan organisasi). Kepuasan
kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi
kerja, kerja sama antar pimpinan dan sesama karyawan. Selain itu, yang juga perlu
diperhatikan dalam pekerjaan adalah manusia bukanlah sebuah mesin, manusia mempunyai
kehendak, kemauan dan cita-cita. Hal ini menentukan sikap dan pendiriannya. Kinerja yang
diaktualisasi oleh karyawan juga didukung oleh beberapa faktor antara lain self esteem
(keyakinan nilai sendiri berdasarkan evaluasi diri secara keseluruhan), dan self efficacy
(keyakinan seseorang mengenai kemampuan dan peluangnya untuk berhasil mencapai tugas
tertentu).
Self esteem yang dimiliki seseorang akan menumbuhkan suatu kekuatan dalam
melakukan yang terbaik dalam kinerjanya sesuai tugas dan tanggung jawabnya. Individu
yang memiliki self esteem tinggi akan merasa dituntut untuk menjalankan tugas dengan
sebaik-baiknya, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kinerja mereka. Self esteem
berbeda dengan self efficacy jika self esteem mengarah pada kemampuan yang lebih umum
maka self efficacy berkaitan dengan kemampuan yang spesifik. Self efficacy adalah sebuah
keyakinan tentang probabilitas bahwa seseorang dapat melaksanakan tugas dengan sukses.
Efficacy mencerminkan suatu keyakinan individu saat mereka melaksanakan suatu tugas
spesifik. Self efficacy mendorong seseorang lebih bersemangat mencapai hasil yang optimal
dalam peningkatan kinerjanya. Teori lain menyatakan bahwa self efficacy mempengaruhi
seseorang dalam hal pilihan, tujuan, reaksi emosional, usaha mengatasi masalah dan
ketekunan. Sumber utama self efficacy adalah kemampuan (ability) dan kinerja yang telah
dicapai (past performance). Keduanya berpengaruh secara positif pada self efficacy
(Chamariyah, 2015).
Rumah sakit sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan sesuai kebutuhan masyarakat dengan melibatkan semua
bagian dalam organisasi termasuk perawat. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan secara terus menerus dan langsung dirasakan oleh pasien mempunyai
peran penting untuk mewujudkan tujuan organisasi dengan memberikan pelayanan

2
Jurnal Studi Manajemen Bisnis
Vol. 01 No. 01 2021

keperawatan yang optimal. erhadap fenomena dari faktor-faktor tersebut, dengan mengkiritisi
kondisi nyata di lapangan, timbul dugaan bahwa self esteem dan self efficacy dapat menjadi
faktor yang berpengaruh positif terhadap kinerja perawat di RS ‘Aisyiyah Kudus. Dugaan ini
merujuk pada upaya perawat yang telah ditentukan rumah sakit, upaya tersebut dapat
bersumber pada diri karyawan secara individu, baik yang berkaitan kepribadian atau sikap
menghadapi pekerjaan (self esteem) maupun yang berkaitan dengan persepsi karyawan atau
kemampuan membuat pertimbangan dalam melakukan sesuatu pekerjaan (self efficacy).
Berdasarkan data pra survey kepada peneliti diperoleh hasil berikut ini.
Komunikasi dibutuhkan untuk berinteraksi dan koordinasi dalam suatu organisasi,
karena dengan berbagai cara melalui komunikasi dapat mencapai tujuan. Komunikasi yang
efektif akan mempermudah perawat untuk mewujudkan sasaran yang berhubungan dengan
pekerjaan sehingga perawat menjadi puas dan dapat meningkatkan kinerja mereka, hal ini
sesuai dengan penelitiannya Yulistiana, Hanny dan Luknis (2013) menyatakan bahwa
komunikasi merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat. Namun
berbeda dengan penelitiannya Iska Maulina (2017) menyatakan bahwa tidak terdapat
pengaruh komunikasi terhadap kepuasan kerja perawat dan tidak terdapat pengaruh secara
signifikan pula variabel komunikasi terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Tgk. Fakinah
Banda Aceh.
Self Eficacy menunjukkan keyakinan pada diri sendiri memiliki keahlian, pengetahuan
yang berhubungan dengan kemampuan melakukan tindakan yang diharapkan. Jika perawat
memiliki keyakinan bahwa dirinya bisa akan merasa puas sehingga akan memotivasi mereka
untuk meningkatkan kinerja, sebagaimana hasil penelitiannya Efriany (2017) dan Yeti
Indrawati (2014) menyatakan bahwa Self Eficacy berpengaruh signifikan terhadap kinerja
perawat, sehingga berbeda dengan penelitiannya Alvian, Al Musadieq dan Aulia (2018) dan
Iska Maulina (2017) menyatakan Self Eficacy tidak berpengaruh positif terhadap kinerja
perawat. Begitu pula dengan penelitiannya Iska Maulina (2017) dan Yeti Indrawati (2014)
menyatakan Self Eficacy berpengaruh terhadap kepuasan perawat yang berbeda hasil
penelitian dengan Tri Wiyanto (2017) bahwa Self Eficacy tidak berpengaruh signifikan dan
positif terhadap kepuasan perawat.

B. TELAAH PUSTAKA

3
Jurnal Studi Manajemen Bisnis
Vol. 01 No. 01 2021

Komunikasi
Komunikasi adalah usaha mendorong orang lain menginterprestasikan pendapat seperti
apa yang dikehendaki oleh orang yang mempunyai pendapatan tersebut. Komunikasi
merupakan cara menyampaikan gagasan, fakta pikiran, perasaan dan nilai kepada orang lain.
Pelaksanaannya selalu melibatkan dua pihak, pengirim (komunikator) dan pihak penerima
(komunikan). Kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk
percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna
mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan
itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan kata lain, mengerti bahasanya saja
belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu.

Self Esteem
Istilah self esteem dalam bahasa Indonesia disebut dengan penghargaan diri. Berikut
merupakan penjabaran dari pengertian self esteem menurut beberapa tokoh: Self esteem
sebagai perasaan penerimaan diri (self acceptance), penghargaan diri (self respect dan self
worth) dan evaluasi diri yang positif yang dikonseptualisasikan sebagai karakteristik yang
relatif menetap. Self esteem merupakan penilaian inidividu terhadap diri sendiri dan
dipengaruhi oleh karakteristik yang dimiliki orang lain dalam menjadi pembanding (Geldard,
2010). Self esteem adalah evaluasi pribadi terhadap diri sendiri yang menghasilkan perasaan
berharga yang terkait dengan konsep diri (Prasetya et al, 2013:14).

Self Efficacy
Dalam perkembangannya, self efficacy didefenisikan sebagai keyakinan manusia pada
kemampuan mereka untuk melatih sejumlah ukuran pengendalian terhadap fungsi diri mereka
dan kejadian-kejadian di lingkungannya, dan ia juga yakin kalau self efficacy adalah fondasi
keagenan manusia. Perkembangan teori self efficacy ditandai dengan perkembangan kajian
dan studi tentang self efficacy

Kepuasan Kerja
Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil
perbandingan outcome yang dihasilkan dengan harapan seseorang. Faktor- faktor pemberi
kepuasan menurut Bloom (1956:16) adalah : (1) Faktor individu seperti umur, kesehatan,

4
Jurnal Studi Manajemen Bisnis
Vol. 01 No. 01 2021

watak dan harapan. (2) Faktor sosial seperti hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat,
kesempatan berkreasi, kegiatan perserikatan pekerjaan, kebebasan berpolitik dan hubungan
kemasyarakatan. (3) Faktor utama dalam pekerjaan seperti upah, pengawasan, ketentraman
dalam kerja, kondisi kerja, kesempatan untuk maju, penghargaan terhadap kecakapan,
hubungan sosial di dalam pekerjaan, ketepatan dalam menyelesaikan konflik antar manusia.

Kinerja Perawat
Kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan diinformasikan kepada pihak-
pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan
visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui dampak positif dan negatif suatu
kebijakan operasional yang diambil. Dengan adanya informasi mengenai kinerja suatu
instansi atau organisasi, akan dapat diambil tindakan yang diperlukan seperti koreksi atas
kebijakan, meluruskan kegiatan-kegiatan utama, dan tugas pokok organisasi, bahan untuk
perencanaan, menentukan tingkat keberhasilan instansi untukmemutuskan suatu tindakan,
dan lain-lain.

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN HIPOTESIS


Berdasarkan penyusunan hipotesis, maka disusun kerangka pemikiran teoritis sebagai
berikut. Sumber data primer yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan
memberikan kuesioner secara langsung kepada responden. Data penelitian dikumpulkan
dengan kuesioner yang disebarkan kepada sampel pegawai di rumah sakit.

5
Jurnal Studi Manajemen Bisnis
Vol. 01 No. 01 2021

Komunikasi
(X1)
H4

H1
Kinerja Perawat
Self Esteem Kepuasan (Y1) (Y1)
(X2)
H5
H2
H7

H3
Keterangan:

Self Efficacy Pengaruh langsung


(X3) Pengaruh tidak langsung

Sumber: Yeti Indrawati (2014), Iska Maulina (2017), Tyulistiana Rudianti, Hanny
Handiyani, Luknis Sabri (2013), Efriany (2017)
Gambar 2.1.
Kerangka Pikir Teoritis

C. METODE PENELITIAN
Penelitan ini merupakan penelitian eksplanatoris yang menjelaskan hubungan antara
variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh variabel komunikasi, self esteem, self
efficacy, kepuasan kerja terhadap kinerja perawat. Upaya melengkapi penelitian ini, penulis
melakukan pengumpulan data melalui sumber data primer yaitu memberikan kusioner
langsung kepada responden pegawai RS Aisyiyah Kudus, dan sumber data sekunder, yaitu
melalui literatur, jurnal penelitian terdahulu, majalah ataupun dokumen terkait. Populasi
adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang
ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitin populasi. (Suharsimi
Arikunto, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pada RS Aisyiyah Kudus
sebanyak 146 perawat. Penelitian ini jumlah seluruh indikator 24, maka jumlah sampel yang
diambil = 5 x 24 indikator = 120 responden. Analisis data menggunakan SEM.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

6
Jurnal Studi Manajemen Bisnis
Vol. 01 No. 01 2021

Analisis Structural Equation Modelling (SEM) atau Full Model


Analisis selanjutnya setelah measurement model dianalisis melalui faktor analisis
konfirmatori dilihat bahwa masing-masing variabel dapat digunakan untuk mendefinisikan
sebuah konstruk laten, maka full model Structural Equation Modelling (SEM) dapat
dianalisis. Hasil pengolahan data untuk analisis model SEM ditampilkan pada gambar 5.3 di
bawah ini:

Sumber: Hasil analisis, 2019.


Gambar 4.1
Analisis Structural Equation Modelling (SEM)

Pengujian Hipotesis
Uji Hipotesis 1
Hipotesis 1 yang menyatakan ada pengaruh positif signifikan komunikasi, terhadap
kepuasan kerja perawat di RS Aisyiyah Kudus terbukti, karena dari hasil pengolahan data
diketahui bahwa nilai CR sebesar 3,115 dengan nilai P sebesar 0,034. Kedua nilai ini
menunjukkan nilai di atas 1,96 untuk CR dan di bawah 0,05 untuk nilai P, dengan demikian
dapat dikatakan bahwa hipotesis I penelitian ini dapat diterima. Disimpulkan bahwa variabel
komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja maka didapatkan bukti empiris
yang menyatakan bahwa ada hubungan positif signifikan dan mendukung tentang adanya
hubungan antara komunikasi terhadap kepuasan kerja Ini berarti ketika komunikasi semakin
baik, maka kepuasan kerja meningkat dan sebaliknya, sehingga terdapat signifikan positif
pada hipotesis ini dan hipotesis ini diterima.

7
Jurnal Studi Manajemen Bisnis
Vol. 01 No. 01 2021

Uji Hipotesis 2
Hipotesis 2 yang menyatakan ada pengaruh positif signifikan self esteem terhadap
kepuasan kerja perawat di RS Aisyiyah Kudus terbukti, karena dari hasil pengolahan data
diketahui bahwa nilai CR sebesar 3,246 dengan nilai P sebesar 0,001. Kedua nilai ini
menunjukkan nilai di atas 1,96 untuk CR dan di bawah 0,05 untuk nilai P, dengan demikian
dapat dikatakan bahwa hipotesis I penelitian ini dapat diterima. Disimpulkan bahwa variabel
self esteem berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja maka didapatkan bukti empiris
yang menyatakan bahwa ada hubungan positif signifikan dan mendukung tentang adanya
hubungan antara self esteem terhadap kepuasan kerja Ini berarti ketika self esteem semakin
meningkat, maka kepuasan kerja meningkat dan sebaliknya, sehingga terdapat signifikan
positif pada hipotesis ini dan hipotesis ini diterima.

Uji Hipotesis 3
Hipotesis 2 yang menyatakan ada pengaruh positif signifikan self efficacy terhadap
kepuasan kerja perawat di RS Aisyiyah Kudus terbukti, karena dari hasil pengolahan data
diketahui bahwa nilai CR sebesar 4,026 dengan nilai P sebesar 0,000. Kedua nilai ini
menunjukkan nilai di atas 1,96 untuk CR dan di bawah 0,05 untuk nilai P, dengan demikian
dapat dikatakan bahwa hipotesis I penelitian ini dapat diterima. Disimpulkan bahwa variabel
self efficacy berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja maka didapatkan bukti empiris
yang menyatakan bahwa ada hubungan positif signifikan dan mendukung tentang adanya
hubungan antara self efficacy terhadap kepuasan kerja Ini berarti ketika self efficacy semakin
meningkat, maka kepuasan kerja meningkat dan sebaliknya, sehingga terdapat signifikan
positif pada hipotesis ini dan hipotesis ini diterima.

Uji Hipotesis 4
Hipotesis 4 yang menyatakan ada pengaruh positif signifikan komunikasi terhadap
kinerja perawat di RS Aisyiyah Kudus terbukti, karena dari hasil pengolahan data diketahui
bahwa nilai CR sebesar 2,640 dengan nilai P sebesar 0,008. Kedua nilai ini menunjukkan
nilai di atas 1,96 untuk CR dan di bawah 0,05 untuk nilai P, dengan demikian dapat dikatakan
bahwa hipotesis 4 penelitian ini dapat diterima. Disimpulkan bahwa variabel komunikasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat maka didapatkan bukti empiris yang

8
Jurnal Studi Manajemen Bisnis
Vol. 01 No. 01 2021

menyatakan bahwa ada hubungan positif signifikan dan mendukung tentang adanya
hubungan antara komunikasi terhadap kinerja perawat. Ini berarti ketika komunikasi semakin
baik, maka kinerja perawat meningkat dan sebaliknya, sehingga terdapat signifikan positif
pada hipotesis ini dan hipotesis ini diterima.

Uji Hipotesis 5
Hipotesis 5 yang menyatakan ada pengaruh positif signifikan self esteem terhadap
kinerja perawat di RS Aisyiyah Kudus terbukti, karena dari hasil pengolahan data diketahui
bahwa nilai CR sebesar 4,667 dengan nilai P sebesar 0,000. Kedua nilai ini menunjukkan
nilai di atas 1,96 untuk CR dan di bawah 0,05 untuk nilai P, dengan demikian dapat dikatakan
bahwa hipotesis 5 penelitian ini dapat diterima. Disimpulkan bahwa variabel self esteem
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat, maka didapatkan bukti empiris yang
menyatakan bahwa ada hubungan positif signifikan dan mendukung tentang adanya
hubungan antara self esteem terhadap kinerja pegawai. Ini berarti ketika self esteem semakin
meningkat, maka kinerja perawat meningkat dan sebaliknya, sehingga terdapat signifikan
positif pada hipotesis ini dan hipotesis ini diterima.

Uji Hipotesis 6
Hipotesis 6 yang menyatakan ada pengaruh positif signifikan self efficacy terhadap
kinerja perawat di RS Aisyiyah Kudus terbukti, karena dari hasil pengolahan data diketahui
bahwa nilai CR sebesar 2,094 dengan nilai P sebesar 0,036. Kedua nilai ini menunjukkan
nilai di atas 1,96 untuk CR dan di bawah 0,05 untuk nilai P, dengan demikian dapat dikatakan
bahwa hipotesis 6 penelitian ini dapat diterima. Disimpulkan bahwa variabel self efficacy
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat maka didapatkan bukti empiris yang
menyatakan bahwa ada hubungan positif signifikan dan mendukung tentang adanya
hubungan antara self efficacy terhadap kinerja perawat. Ini berarti ketika self efficacy semakin
meningkat, maka kinerja perawat meningkat dan sebaliknya, sehingga terdapat signifikan
positif pada hipotesis ini dan hipotesis ini diterima.

Uji Hipotesis 7
Hipotesis 7 yang menyatakan ada pengaruh positif signifikan kepuasan kerja terhadap
kinerja perawat di RS Aisyiyah Kudus terbukti, karena dari hasil pengolahan data diketahui

9
Jurnal Studi Manajemen Bisnis
Vol. 01 No. 01 2021

bahwa nilai CR sebesar 2,087dengan nilai P sebesar 0,037. Kedua nilai ini menunjukkan nilai
di atas 1,96 untuk CR dan di bawah 0,05 untuk nilai P, dengan demikian dapat dikatakan
bahwa hipotesis 7 penelitian ini dapat diterima. Disimpulkan bahwa variabel kepuasan kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat maka didapatkan bukti empiris yang
menyatakan bahwa ada hubungan positif signifikan dan mendukung tentang adanya
hubungan antara kepuasan kerja terhadap kinerja perawat. Ini berarti ketika kepuasan kerja
semakin baik, maka kinerja perawat meningkat dan sebaliknya, sehingga terdapat signifikan
positif pada hipotesis ini dan hipotesis ini diterima.

Hasil Direct Effect, Indirect Effect dan Total Effect


Analisis pengaruh dilakukan untuk menganalisis kekuatan pengaruh antar konstruk baik
pengaruh yang langsung, tidak langsung, dan pengaruh totalnya Efek langsung (direct effect)
tidak lain adalah koefisien dari semua garis koefisien dengan anak panah satu ujung. Efek
tidak langsung (indirect effect) adalah efek yang muncul melalui sebuah variabel antara. Efek
total (total effect) adalah efek dari berbagai hubungan, tampak pada tabel berikut.
Tabel 4.1
Direct Effect, Indirect Effect dan Total Effect
Pengaruh Tidak
Pengaruh Langsung Pengaruh Total
Langsung (Indirect
(Direct Effects) (Total Effects)
Effects)
Komunikasi – Kinerja
perawat Melalui 0,244 0,064 0,308
Kepuasan Kerja
Self Esteem – Kinerja 0,407 0,085 0,492
perawat Melalui
Kepuasan Kerja
Self Efficacy – Kinerja 0,204 0,122 0,325
perawat Melalui
Kepuasan Kerja

E. KESIMPULAN

10
Jurnal Studi Manajemen Bisnis
Vol. 01 No. 01 2021

Hasil pengujian sepuluh hipotesis yang terdapat dalam penelitian ini, maka dapat
diambil kesimpulan penelitian berikut ini.
1. Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja Perawat di
RS’Aisyiyah Kudus, sehingga ketika komunikasi semakin baik menunjang peningkatan
kepuasan kerja perawat.
2. Self Esteem berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja Perawat di
RS’Aisyiyah Kudus, sehingga ketika self esteem semakin baik menunjang peningkatan
kepuasan kerja perawat.
3. Self Efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja Perawat di
RS’Aisyiyah Kudus, sehingga ketika kondisi Self Efficacy semakin baik menunjang
peningkatan kepuasan kerja perawat.
4. Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat di
RS’Aisyiyah Kudus, sehingga ketika komunikasi semakin baik menunjang peningkatan
kinerja perawat.
5. Self Esteem berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat di RS’Aisyiyah
Kudus, sehingga ketika self esteem semakin baik menunjang peningkatan kinerja
perawat.
6. Self Efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat di
RS’Aisyiyah Kudus, sehingga ketika Self Efficacy semakin baik menunjang
peningkatan kinerja perawat.
7. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja RS’Aisyiyah
Kudus, sehingga kepuasan kerja yang semakin kuat maka kinerja perawat akan semakin
meningkat.
8. Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat melalui
kepuasan kerja, sehingga komunikasi semakin kuat maka kinerja perawat akan semakin
meningkat dengan diperkuat adanya kepuasan kerja perawat.
9. Self Esteem berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat melalui
kepuasan kerja, sehingga kondisi self esteem semakin kuat maka kinerja perawat akan
semakin meningkat dengan diperkuat adanya kepuasan kerja perawat di RS’Aisyiyah
Kudus.

11
Jurnal Studi Manajemen Bisnis
Vol. 01 No. 01 2021

Self efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat melalui kepuasan
kerja, sehingga self efficacy semakin kuat maka kinerja perawat akan semakin meningkat
dengan diperkuat adanya kepuasan kerja di RS’Aisyiyah Kudus.

DAFTAR PUSTAKA
Agus M. Hardjana, 2013. Komunikasi Interpersonal & Interpersonal. Yogyakarta, Kanisius.
Alexandra Dimitriadou, 2014, The Concept of Self Esteem in Nursing Education and Its
Impact on Professionals Behavioor The Nursing Education, International Journal of
Caring Sciences, Vol1, No.1, Hal 1.-12.
Chamariyah, 2015, Pengaruh Self Efficacy, Assertiveness, dan Self Esteem terhadap
Keinginan Pindah Kerja (Turnover Intentions) Pegawai pada Bank Jatim Cabang
Pemekasan, Jurnal Neo-Bls Volume 9, No.1 Hal 1-16.
Dimas Okta Ardiansyah, 2016, Pengaruh Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan dengan
Dimesiasi oleh Kepuasan Kerja, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Jurnal Bisnis dan
Manajemen Vol 3 No.1.
Efriany, 2017, Pengaruh Self Efficacy, Self Esteem, Lingkungan Kerja, dan Kompensasi
terhadap Kepuasan Kerja dan Dampaknya pada Kinerja Karyawan, Jurnal Akuntansi
dan Manajemen, Vol 28 No.1.
Ferdinand, 2016, Metode Penelitian Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang.
Geldard, 2010, Basic Personal Counseling: A Training manual for consellors, 2nd edition,
New York: Prentice Hall.
Givson dan Ivan, 2012, Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses, Bina. Rupa Aksara, Jakarta.
Iska Maulina, 2017, Pengaruh Komunikasi, Self Esteem, dan Self Efficacy terhadap
Kepuuasan Kerja serta dampaknya terhadap Kinerja Perawat Rumah Sakit TGK,
Fakinah Banda Aceh, Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8 No.2.Hal 1-14.
Lisa M. Russel, 2013, Justice and Self Efficacy Implication for Influence on Performace and
Satisfaction, SouthWest Business and Economic Journal Vol,1No,.1 Page:1-16.
Lunenburg, 2011, Self-Efficacy in the Workplace: Implication for Motivation and
Performance, Sam Houstan State University, International Journal of Management,
Business, and Administration, Vol 14 Number 1 Page: 1.17.
Mangkunegara, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Mochammad Alvian Setyabudi, Mocahamad Al Musadieq, Aula Luqman Azis (2018),
Pengaruh Pengembangan Karir dan Self Efficacy terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada
Perawat Rumah Sakit Dr. Mohammad Sales Provbolinggo), Jurnal Administrasi
Bisnis Vol 63 No.1, Hal1.18.
Mustafa Yakin, Oya Erdil, 2012, Relationship Between Self Efficcacy and Work Engagement
and the effect on Job Satisfaction. Asuurvey on Certified Public Accouuntand,
Procedia Social and Behavioral Science. Vol 1, No.2 Page: 1-10.

12
Jurnal Studi Manajemen Bisnis
Vol. 01 No. 01 2021

Prasetya et al, 2013, Peran Kepuasan Kerja, Self Esteem, Self Efficacy terhadap Kinerja
Individual, Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi Vol.1No.1
Reasoner, 2010, Review of self Esteem Research,
http//www.google.com/self_esreem_reserach/html.
Stevany Sabayang, Jafar Sembiring, 2016, Pengaruh Self Esteem dan Self Efficacy terhadap
Kinerja Karyawan Studi Kasus di PT. Finnet Indonesia, Jurnal Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Vol.4, Hal 1.10.
Suharsimi Arikunto, 2011, Prosedur Peneltian: Suatu Pendekaatan Praktik, edisi revisi VI,
Rineka Cipta, Jakarta.
Sulistyowati, Endah, 2012, Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter, Citra
AjiParama, Yogyakarta.
Tri wiyanto, 2014, Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Self Efficacy terhadap
Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening pada Chandra
Departement Store Tanjung Karang Bandar Lampung, Jurnal Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Muhammadiyah, Vol1, No.1 Hal 1-19.
Yeti Indrawati, 2014, Pengaruh Self Esteem, Self Efficacy dan Kepuasan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Kasus Perawat RS Siloam Manado), Jurnal Riset dan Bisnis
Manajemen, Vol2, No.4., hal 1.17.
Yulistiana Rudianti, Hanny Handiyani, Luknis Sabri (2013) Peningkatan Kinerja Perawat
Pelaksana Melalui Komunikasi Organisasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit, Jurnal
Keperawatan Indonesia, Vol16, No.1., hal 1-8.

13

You might also like