Professional Documents
Culture Documents
Tugas Proposal
Tugas Proposal
Oleh:
SMKN 1 Tegallalang
Tahun Pelajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR
Jalan sebagai sistem jaringan berhubungan erat dengan sistem pergerakan dan sistem
kegiatan. Hal inilah yang menjadikan keberadaan jalan sebagai hal pokok yang mempengaruhi
mobilitas orang dan barang. Menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004, jalan
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah jalan arteri primer. Jalan arteri
primer memiliki fungsi sebagai penghubung antara pusat kegiatan nasional dan antara pusat
kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah. Maka, sudah seharusnya jalan dengan
klasifikasi arteri primer memiliki kualitas dan tingkat pelayanan jalan yang baik.
Seiring berjalannya waktu, jumlah kendaraan juga turut meningkat. Keberadaan jalan saat
ini dirasa belum mampu melayani dengan baik, terbukti dengan adanya kemacetan. Di wilayah
Ubud, jalan arteri primer memiliki tingkat pelayanan jalan yang terus menurun, lantaran terjadi
penumpukan kendaraan dan pembebanan jalan. Jika terus dibiarkan, akan sangat merugikan,
baik dari segi lingkungan, sosial, maupun ekonomi. Dengan berdasar kondisi yang ada, pihak
konsultan setuju untuk mencari alternatif jalan guna mengurangi pembebanan jalan pada jalan
arteri primer yang ada. Sehingga diharapkan dapat mengurangi bahkan mencegah kemacetan di
wilayah Ubud.
Terdapat 4 sasaran dari pekerjaan identifikasi potensi jalan alternatif arteri primer di
wilayah Ubud yang dirasa mampu menjembatani tujuan proyek. Dengan adanya sasaran, pihak
konsultan mampu mengetahui secara lebih jelas terhadap target yang harus dicapai guna
mencapai tujuan proyek dari SKPD Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Bali dengan
Sherlita R.D.A, S.Si sebagai pejabat pembuat komitmen dan dengan adanya pendanaan yang
jelas bersumber dari APBD, penulis paham akan maksud tujuan dan sistematika proyek
pembangunan Jalan Arteri Primer di Wilayah Ubud. Pihak konsultan menyadari bahwa dalam
penyusunan proposal proyek ini masih terdapat begitu banyak kekurangan. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kelancaran proyek.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Maksud dan Tujuan.....................................................................................................................4
1.3 Sasaran.........................................................................................................................................4
1.4 Ruang Lingkup Pekerjaan............................................................................................................5
1.5 Sumber Pembiayaan.....................................................................................................................6
1.6 Output / Hasil Keluaran..............................................................................................................6
BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI....................................................................................7
2.1 Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan.............................................................................................7
2.1.1. Prinsip Perencanaan Teknis............................................................................................7
2.1.2. Pendekatan Pokok-pokok Perencanaan..........................................................................7
2.1.3. Pendekatan Kriteria Perencanaan...................................................................................9
2.2 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan............................................................................................10
2.2.1. Tahap Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan.......................................................................10
2.2.2. Tahap Pengumpulan Data.............................................................................................11
2.2.3. Tahap Analisis..............................................................................................................11
2.2.4. Tahap Perumusan Penetapan........................................................................................12
BAB III RENCANA KERJA...............................................................................................................13
BAB V STRUKTUR ORGANISASI..................................................................................................17
BAB V KUALIFIKASI TENAGA AHLI............................................................................................18
BAB VI JADWAL PELAKSANAAN KERJA....................................................................................21
BAB VII ANGGARAN BIAYA..........................................................................................................23
2
BAB I PENDAHULUAN
Keberadaan jalan merupakan hal pokok dalam menunjang pergerakan dan segala
aktivitas manusia maupun perkembangannya terutama di darat. Dalam arti lain,
perkembangan jalan seiring dan saling membutuhkan dengan perkembangan aktivitas
manusia baik pembangunan fisik wilayah maupun mobilitas orang dan barang. Dengan
demikian, maka semakin baik atau semakin tersedia prasarana jalan, maka semakin
baik pula kemudahan dalam beraktivitas bagi manusia. Demikian sebaliknya, semakin
tinggi kegiatan manusia dan perkembangannya maka keberadaan jalan semakin
dibutuhkan baik kuantitas maupun kualitasnya.
Di Indonesia, keberadaan jalan diatur dalam Undang-Undang Nomor 38 tahun
2004 tentang Jalan. Di dalamnya diatur mengenai pokok-pokok penyelenggaraan jalan
di Indonesia. Salah satu aturan tersebut menyebutkan bahwa jalan di Indonesia dibagi
jenisnya berdasarkan beberapa hal, diantaranya adalah pembagian jalan berdasar
fungsinya. Fungsi jalan berupa arteri primer menunjukkan pentingnya peran dan fungsi
jalan ini secara regional untuk menghubungkan antar kota atau pusat pertumbuhan
utama atau sebagai urat nadi utama sistem transportasi darat pada skala regional.
Sebagaimana umumnya di Indonesia, pembangunan wilayah dan perkembangan
aktifitas manusia di Bali menunjukkan dinamika yang terus meningkat setiap waktunya.
Sebagaimana kaidah yang telah disebutkan di awal, maka hal ini juga seiring dengan
meningkatnya perkembangan transportasi darat dan peran maupun kebutuhan
jalan.
Beban jalan arteri primer yang merupakan urat nadi transportasi regional di Bali
pun secara pasti bertambah setiap waktunya. Bahkan di beberapa ruas jalan, pada
waktu-waktu tertentu mengalami tingkat pelayanan yang sangat rendah atau macet.
Dengan demikian maka pelayanan jalan menjadi terhenti dan mengakibatkan
inefesiensi sumber daya dan waktu bagi pemanfaat jalan tersebut.
Untuk itu, berbagai upaya telah dan terus dilakukan untuk meningkatkan
palayanan di bidang jalan, baik pemeliharaan dan peningkatan jalan, manajemen lalu
lintas bahkan mengembangkan jalan-jalan baru. Upaya pengembangan jaringan jalan
baru atau pembangunan jalan baru merupakan upaya yang paling banyak membutuhkan
3
sumber daya dan saat ini termasuk paling sulit untuk dikerjakan. Sehingga
pembangunan jalan baru sampai saat ini sulit untuk diwujudkan secara menyeluruh
sesuai dengan rencana tata ruang yang ada.
Untuk itu perlu dipikirkan cara lain dalam rangka menangani permasalahan
kemacetan yang sering terjadi. salah satunya adalah dengan mengidentifikasi dan
menetapkan jalan-jalan lain sebagai alternatif arteri primer. Diharapkan jalan ini dapat
menjadi alternatif jalur transportasi terutama pada saat terjadi kemacetan atau dapat
memecah besar arus kendaraan pada ruas jalan arteri primer tersebut.
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
1.3 Sasaran
Adapun sasaran dari pekerjaan identifikasi potensi jalan alternatif arteri primer di
wilayah Ubud ini adalah :
• Tersusunnya peta jaringan jalan di wilayah lingkup studi terutama jalan-jalan utama
• Teridentifikasinya potensi penetapan atau pengembangan jalan alternatif arteri
primer
4
1.4 Ruang Lingkup Pekerjaan
• Melakukan survei dan identifikasi jalur atau jalan alternatif yang dapat
difungsikan sebagai alternatif arteri primer yang disajikan dalam bentuk peta.
5
• Melakukan kajian yang dianggap perlu dalam penentuan alternatif-alternatif
jalan arteri primer.
Hasil keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya Dokumen
Studi Mengenai Identifikasi Potensi Jalan Alternatif Arteri Primer di Wilayah Ubud,
yang terdiri dari laporan pendahuluan, laporan akhir, dan album peta.
6
BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI
a. Pendekatan Normatif
7
Pendekatan normatif dalam penyusunan Dokumen Identiikasi Potensi Jalan
Alternatif Arteri Primer di Wilayah Ubud meliputi pendekatan yang bersifat
komperhensif dan mengacu pada norma (peraturan, strategi, dokumen perencanaan,
dsb) yang erat hubungannya kepadan identifikasi jalan alternatif di Ubud. Pendekatan
normatif ini erat kaitannya dengan pendekatan perencanaan dan analisis kebijakan.
Adapun mekanisme yang umum digunakan dalam pendekatan normatif antara lain
adalah:
1. Perumusan masalah (definisi) menghasilkan informasi dari proses identifikasi
dan analisis normatif (kebijakan, peraturan, dokumen perencanaan, dsb) dari
kondisi eksisting mengenai permasalahan pelayanan kaitannya dengan fungsi
arteri primer.
2. Peramalan (prediksi) menyediakan informasi mengenai konsekuensi di masa
mendatang dari penerapan alternatif kebijakan, termasuk pula pilihan tidak
melakukan sesuatu.
3. Rekomendasi (preskripsi) menyediakan informasi mengenai nilai dari
konsekuensi di masa depan dari suatu pemecahan masalah.
4. Pemantauan (deskripsi) menghasilkan informasi tentang konsekuensi saat ini
dan masa lalu dari diterapkannya alternatif kebijakan
5. Evaluasi menyediakan informasi mengenai nilai atau kegunaan dari
konsekuensi pemecahan maslah.
Kelima tahapan ini merupakan satu rangkaian siklus yang berulang sifatnya,
siklus ini dilihat sebagai bagian dari siklus yang ada, yang pada hasil akhirnya
akan sampai pada tahap penyusunan Dokumen Identiikasi Potensi Jalan Alternatif
Arteri Primer. Terkait dengan lingkup pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen,
pendekatan normatif akan digunakan dalam beberapa lingkup kegiatan sebagai
berikut:
8
b. Pendekatan Eksploratif
Pendekatan eksploratif bercirikan pencarian yang berlangsung secara
berkelanjutan. Pendekatan ini akan digunakan baik dalam proses pengumpulan
data dan informasi maupun dalam proses analisa serta penetapan dalam kaitannya
jalan arteri primer.
1. Eksplorasi dalam Proses Pengumpulan Data dan Informasi
Dalam proses ini pendekatan eksploratif digunakan untuk kegiatan
inventarisasi dan pengumpulan data awal, hingga eksplorasi data dan
informasi di lokasi pekerjaan. Sifat pendekatan yang berkelanjutan
memungkinkan terjadinya pembaharuan data dan informasi berdasalkan hasil
temuan terakhir. Pendekatan eksploratif juga memungkinkan proses
pengumpulan data yang memanfaatkan sumber informasi secara luas, seperti
dari literatur yang ada. Dalam pendekatan eksploratif ini juga sangan
memungkinkan diperoleh informasi tambahan yang tidak diduga sebelumnya
atau tidak pernah didapatkan pada review literatur sebelumnya.
2. Eksplorasi dalam Proses Analisa dan Penetapan
Eksplorsi dalam proses analisa dan penetapan dilakukan guna mengelaborasi
fakta serta pokok permasalahan yang terdapat terkait dengan fungsi jalan arteri
primer pada wilayah Ubud. Proses eksplorasi ini akan mengerucut pada suatu
bentuk pendekatan yang konfirmatif dalam menetapkan fungsi jalan sesuai
kebutuhan rumusan kebijakan sehingga dapat diimplementasikan dan
mencapai hasil yang optimal.
10
potensi alternatif jalan arteri primer. Metode pengumpulan data yang akan dilakukan
meliputi:
a. Metode Survey Primer
Survey data primer adalah metode dalam mengumpulkan data dan infromasi
secara langsung turun ke lapangan, metode survey primer ini dilakukan untuk
merumuskan jalan-jalan mana saja yang berpotensi untuk dijadikann jalan arteri
primer untuk kemudian dianalisa kemampuan jalannya. Metode lain yaitu traffic
counting merupakan metode survey primer yang digunakan untuk mengetahui
tingkat pelayanan jalan meninjau dari volume lalu lintas dan kapasistas jalan
untuk di proyeksikan atau dijadikan alternatif jalan arteri primer di Ubud.
b. Metode Survey Sekuder
Survey data sekunder adalah metode dalam mengumpulkan data dan informasi
yang disajikan secara tertulis. Survey data sekunder ini dilakukan terhadap insansi
terkait data mengenai transportasi lokasi pekerjaan, adapun data yang dapat
diketahui dari metode survey sekunder ini adalah terkait data Tatralok (Tatanan
Transportasi Lokal) di wilayah Ubud.
2.2.3.Tahap Analisis
Pada metode ini dilakukan pemilihan, penggabungan, atau pentabulasian data
guna mempermudah proses analisa data. Setelah itu dilakukan analisa data yang
merupakan proses penting dari kegiatan pekerjaan ini. Analisis yang akan dilakukan
meliputi analisis sebagai berkut:
a. Analisis LOS Jalan
Pada analisis ini kaitannya dengan bagaimana tingkat pelayanan jalan di waktu ini
untuk dijadikan pertimbangan sebagai jalur alternative arteri primer meninjau dari
volume lalu lintas serta kapasitas jalan. Analisa LOS jalan dilakukan kepada ruas
jalan yang dijadikan sebagai ruas jalan alternatif untuk diproyeksikan di masa
mendatang bagaimana pelayanan jalannya jika difungsikan sebagai jalan arteri
primer.
Berdasarkan pendekatan dan metoda yang sudah disusun pada bab sebelumnya, bagian
ini membahas bagaimama tujuan kerja dapat terlaksana melalui program kerja yang
diusulkan. Adapun program kerja disusun kedalam beberapa tahap pekerjaan sebagai berikut.
Tahap inisiasi adalah tahap awal suatu proyek dimulai. Pada tahap ini konsultan
mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan persiapan survei. Tahap ini bertujuan
untuk menentukan tujuan pekerjaan secara rinci, mengidentifikasi faktor-faktor penentu
keberhasilan pekerjaan, project management plan, dan menentukan kriteria
keberhasilan proyek. Adapun rencana kerja pada tahap persiapan untuk pekerjaan
12
identifikasi potensi jalan alternatif arteri primer di wilayah Ubud adalah sebagai
berikut.
• Koordinasi tim
Pemilik proyek memberi penugasan kepada team leader atau project manager
dan tim ahli proyek. Kemudian tim secara bersama-sama membuat definisi
proyek untuk dijadikan acuan dalam pembuatan project management plan.
• Telaah literatur
Survey literatur dilakukan dengan melakukan kajian baik terhadap literatur
berupa tulisan, jurnal, dan hasil studi terkait. Selain itu juga melakukan telaah
data sekunder yang berasal dari dokumen perencaaan (RTRW, masterplan
transportasi), kebijakan, dan peraturan perundang-undangan yang dijadikan bahan
acuan survei. Paling tidak data dasar, standar teknis, dan referensi hukum yang
tertera pada KAK ditelaah.
14
dengan melakukan traffic counting atau perhitungan jumlah kendaraan. Traffic
counting dilakukan pada hari kerja dan hari libur (4 hari dalam seminggu) selama
3 minggu berturut-turut. Untuk mengetahui tingkat kinerja jalan (LOS), kapasitas
jalan harus diketahui dengan melihat jumlah lajur, ada tidaknya median jalan,
lebar ruang manfaat jalan, lebar bahu jalan, tingkat kepadatan, dan jumlah
penduduk di Kota Gianyar.
• Laporan Akhir
Laporan akhir yang dihasilkan merupakan dokumen studi mengenai identifikasi
potensi jalan alternatif arteri primer di wilayah Ubud. Laporan ini memuat hasil
15
akhir berupa penetapan alternatif jalan arteri primer di wilayah Ubud serta
memuat didalamnya hasil akhir berupa lembar peta. Laporan ini akan diserahkan
pada hari kalender ke 70 (tujuh puluh) setelah dikeluarkannya SPMK berjumlah
sebanyak 5 (lima) buah.
• Album Peta
Pada album peta berisikan kumpulan peta yang mendefinisikan hasil analisa
berupa potensi jalan alternatif arteri primer wilayah Ubud. Printout peta akan
dilampirkan pada kertas A3 dengan skala 1:10.000. Almbum peta akan
diserahkan bersamaan dengan laporan akhir yaitu pada hari kalender ke 70 (tujuh
puluh) setelah dikeluarkannya SPMK.
Team Leader
(Ir. Noerita Safira)
Ahli Perencana
Ahli Pemetaan GIS
Wilayah
(Sovianita Natasha, ST)
(Fara Zalsabilla, ST)
Administrasi Operator
Keuangan Komputer
Surveyor
16
BAB V KUALIFIKASI TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pekerjaan Identifikasi Potensi Jalan Alternatif
Arteri Primer di Wilayah Ubud ini adalah :
a) Team Leader
Team Leader atau Ketua Tim 1 (satu) orang disyaratkan sebagai seorang sarjana atau
strata yang lebih tinggi di bidang Teknik Sipil lulusan Universitas atau Perguruan
Tinggi, baik negeri atau swasta, baik dalam negeri atau luar negeri yang telah
berpengalaman minimal 6 (enam) tahun di bidang transportasi. Ketua tim mempunyai
tugas utama memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan kepada tim kerja dan
pihak instansi terkait dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai.
b) Ahli Perencanaan Wilayah
Ahli Perencanaan Wilayah 1 (satu) orang disyaratkan sebagai seorang sarjana atau
strata yang lebih tinggi di bidang Perencanaan Wilayah lulusan Universitas atau
Perguruan Tinggi, baik negeri atau swasta, baik dalam negeri atau luar negeri yang
telah berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun di bidangnya. Ahli Perencanaan Wilayah
mempunyai tugas melakukan persiapan desain, pendataan dan investarisasi kondisi
faktual jalan, mengidentifikasi permasalahan dan mencari solusi penyelesaian
permasalahan, serta melakukan analisa upaya pengembangan jalan alternatif.
c) Ahli Pemetaan GIS
Ahli Pemetaan GIS 1 (satu) orang disyaratkan sebagai seorang sarjana atau strata yang
lebih tinggi di bidang Geodesi lulusan Universitas atau Perguruan Tinggi, baik negeri
atau swasta, baik dalam negeri atau luar negeri yang telah berpengalaman minimal 2
(dua) tahun di bidangnya. Ahli Pemetaan GIS mempunyai tugas membuat peta lokasi
pekerjaan dan peta identifikasi rekomendasi jalan alternatif.
Tenaga pendukung yang diperlukan seperti yang disebutkan dalam Kerangka Acuan
Kerja untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a) Asisten tenaga ahli
Asisten tenaga ahli sejumlah 1 (satu) orang yang diisyaratkan sebagai seorang sarjana
teknik sipil dengan pengalaman minimal 1 (satu) tahun dibidangnya yang bertugas
untuk membantu tenaga ahli.
b) Operator komputer
17
Operator komputer sejumlah 1 (satu) orang yang diisyaratkan sebagai seorang lulusan
diploma dan mampu mengoperasikan komputer dengan pengalaman minimal 1 (satu)
tahun dibidangnya yang bertugas untuk mengetik laporan.
c) Administrasi keuangan
Administrasi keuangan sejumlah 1 (satu) orang minimal lulusan SMA dengan
pengalaman minimal 1 (satu) tahun di administrasi kantor dan keuangan yang bertugas
untuk mencatat arus kas.
d) Surveyor
Administrasi keuangan sejumlah 4 (empat) yang diisyaratkan sebagai mahasiswa/i
Perencanaan Wilayah dan Kota yang bertugas mengumpulkan data primer melalui
survei dan inventarisasi data lapangan.
Mengkoordinir
Ahli Teknik seluruh aktivitas tim
Noerita Aulia
Lokal Sipil Team Leader dalam mengelola 1
Safira seluruh kegiatan
(transportasi)
lapangan dan kantor
Memimpin jalannya
survei,
mengidentifikasi
Ahli Ahli
permasalahan, dan
Fara Zalsabilla Lokal Perencanaan Perencanaan 1
melakukan analisa
Wilayah Wilayah
upaya
pengembangan jalan
alternatif
18
Membuat peta dan
Ahli bertanggung
Sovianita Natasha Lokal Ahli Geodesi 1
Pemetaan jawab pada album
peta
GIS
BAB VI JADWAL PELAKSANAAN KERJA
Penyusunan Program Kerja dan Personil akan mengacu dan mempertimbangkan lingkup jasa
layanan Konsultan yang dibutuhkan, serta metodologi pelaksanaan yang akan diterapkan.
Pekerjaan Alternatif Arteri Primer di Wilayah Ubud ini akan dilaksanakan dalam jangka
waktu 70 hari.
Jadwal Pelaksanaan Identifikasi Alternatif Arteri Primer di Wilayah Ubud disusun sebagai
berikut :
JADWAL PELAKSANAAN
- Koordinasi tim
- Penyiapan perizinan dan
administrasi
1. - Telaah literatur, kebijakan, dan
peraturan
- Mempersiapkan peta wilayah
perencanaan
- Peninjauan awal lapangan
- Penetapan variabel kajian
2. Tahap Perencanaan
- Penetapan prosedur
- Pembuatan jadwal pelaksanaan
proyek
- Penentuan tim pendukung, jadwal
penugasan, dan jadwal kerja
19
- Pengumpulan Laporan Pendahuluan
Tahap Pelaksanaan
- Pendataan permasalahan
- Identifikasi jalan alternatif
- Pembuatan peta
Tahap Pengontrolan
4.
- Monitoring target
Tahap Penutupan
5. - Pengumpulan Laporan Akhir
- Pengumpulan Album Peta
JABATAN WAKTU
Noerita Aulia
Team Leader 1
Safira
Ahli
Fara Zalsabilla Perencanaan 1
Wilayah
Sovianita
Ahli 1
Natasha
Pemetaan GIS
20
BAB VII ANGGARAN BIAYA
TENAGA
PENDUKUNG
1 Asisten Tenaga Ahli S1 Teknik Sipil 1 8 90 Rp 6.750.000
23