You are on page 1of 24

Bahasa Indonesia

Proposal Pembangunan Jalan


Alternatif Arteri Primer Ubud

Oleh:

1. I Komang Krisna Putra


2. I Made Adi Sastrawan Satyabudi
3. I Made Bagus Lona Sarasta
4. I Made Putra Nara Bhuana Nitya Ananda
5. I Made Reven
6. I Made Suantara
7. I Made Supardika

SMKN 1 Tegallalang
Tahun Pelajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR

Jalan sebagai sistem jaringan berhubungan erat dengan sistem pergerakan dan sistem
kegiatan. Hal inilah yang menjadikan keberadaan jalan sebagai hal pokok yang mempengaruhi
mobilitas orang dan barang. Menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004, jalan
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah jalan arteri primer. Jalan arteri
primer memiliki fungsi sebagai penghubung antara pusat kegiatan nasional dan antara pusat
kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah. Maka, sudah seharusnya jalan dengan
klasifikasi arteri primer memiliki kualitas dan tingkat pelayanan jalan yang baik.

Seiring berjalannya waktu, jumlah kendaraan juga turut meningkat. Keberadaan jalan saat
ini dirasa belum mampu melayani dengan baik, terbukti dengan adanya kemacetan. Di wilayah
Ubud, jalan arteri primer memiliki tingkat pelayanan jalan yang terus menurun, lantaran terjadi
penumpukan kendaraan dan pembebanan jalan. Jika terus dibiarkan, akan sangat merugikan,
baik dari segi lingkungan, sosial, maupun ekonomi. Dengan berdasar kondisi yang ada, pihak
konsultan setuju untuk mencari alternatif jalan guna mengurangi pembebanan jalan pada jalan
arteri primer yang ada. Sehingga diharapkan dapat mengurangi bahkan mencegah kemacetan di
wilayah Ubud.

Terdapat 4 sasaran dari pekerjaan identifikasi potensi jalan alternatif arteri primer di
wilayah Ubud yang dirasa mampu menjembatani tujuan proyek. Dengan adanya sasaran, pihak
konsultan mampu mengetahui secara lebih jelas terhadap target yang harus dicapai guna
mencapai tujuan proyek dari SKPD Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Bali dengan
Sherlita R.D.A, S.Si sebagai pejabat pembuat komitmen dan dengan adanya pendanaan yang
jelas bersumber dari APBD, penulis paham akan maksud tujuan dan sistematika proyek
pembangunan Jalan Arteri Primer di Wilayah Ubud. Pihak konsultan menyadari bahwa dalam
penyusunan proposal proyek ini masih terdapat begitu banyak kekurangan. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kelancaran proyek.

Gianyar, Desember 2016

Konsultan Manajemen Proyek

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Maksud dan Tujuan.....................................................................................................................4
1.3 Sasaran.........................................................................................................................................4
1.4 Ruang Lingkup Pekerjaan............................................................................................................5
1.5 Sumber Pembiayaan.....................................................................................................................6
1.6 Output / Hasil Keluaran..............................................................................................................6
BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI....................................................................................7
2.1 Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan.............................................................................................7
2.1.1. Prinsip Perencanaan Teknis............................................................................................7
2.1.2. Pendekatan Pokok-pokok Perencanaan..........................................................................7
2.1.3. Pendekatan Kriteria Perencanaan...................................................................................9
2.2 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan............................................................................................10
2.2.1. Tahap Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan.......................................................................10
2.2.2. Tahap Pengumpulan Data.............................................................................................11
2.2.3. Tahap Analisis..............................................................................................................11
2.2.4. Tahap Perumusan Penetapan........................................................................................12
BAB III RENCANA KERJA...............................................................................................................13
BAB V STRUKTUR ORGANISASI..................................................................................................17
BAB V KUALIFIKASI TENAGA AHLI............................................................................................18
BAB VI JADWAL PELAKSANAAN KERJA....................................................................................21
BAB VII ANGGARAN BIAYA..........................................................................................................23

2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan jalan merupakan hal pokok dalam menunjang pergerakan dan segala
aktivitas manusia maupun perkembangannya terutama di darat. Dalam arti lain,
perkembangan jalan seiring dan saling membutuhkan dengan perkembangan aktivitas
manusia baik pembangunan fisik wilayah maupun mobilitas orang dan barang. Dengan
demikian, maka semakin baik atau semakin tersedia prasarana jalan, maka semakin
baik pula kemudahan dalam beraktivitas bagi manusia. Demikian sebaliknya, semakin
tinggi kegiatan manusia dan perkembangannya maka keberadaan jalan semakin
dibutuhkan baik kuantitas maupun kualitasnya.
Di Indonesia, keberadaan jalan diatur dalam Undang-Undang Nomor 38 tahun
2004 tentang Jalan. Di dalamnya diatur mengenai pokok-pokok penyelenggaraan jalan
di Indonesia. Salah satu aturan tersebut menyebutkan bahwa jalan di Indonesia dibagi
jenisnya berdasarkan beberapa hal, diantaranya adalah pembagian jalan berdasar
fungsinya. Fungsi jalan berupa arteri primer menunjukkan pentingnya peran dan fungsi
jalan ini secara regional untuk menghubungkan antar kota atau pusat pertumbuhan
utama atau sebagai urat nadi utama sistem transportasi darat pada skala regional.
Sebagaimana umumnya di Indonesia, pembangunan wilayah dan perkembangan
aktifitas manusia di Bali menunjukkan dinamika yang terus meningkat setiap waktunya.
Sebagaimana kaidah yang telah disebutkan di awal, maka hal ini juga seiring dengan
meningkatnya perkembangan transportasi darat dan peran maupun kebutuhan
jalan.
Beban jalan arteri primer yang merupakan urat nadi transportasi regional di Bali
pun secara pasti bertambah setiap waktunya. Bahkan di beberapa ruas jalan, pada
waktu-waktu tertentu mengalami tingkat pelayanan yang sangat rendah atau macet.
Dengan demikian maka pelayanan jalan menjadi terhenti dan mengakibatkan
inefesiensi sumber daya dan waktu bagi pemanfaat jalan tersebut.
Untuk itu, berbagai upaya telah dan terus dilakukan untuk meningkatkan
palayanan di bidang jalan, baik pemeliharaan dan peningkatan jalan, manajemen lalu
lintas bahkan mengembangkan jalan-jalan baru. Upaya pengembangan jaringan jalan
baru atau pembangunan jalan baru merupakan upaya yang paling banyak membutuhkan
3
sumber daya dan saat ini termasuk paling sulit untuk dikerjakan. Sehingga
pembangunan jalan baru sampai saat ini sulit untuk diwujudkan secara menyeluruh
sesuai dengan rencana tata ruang yang ada.
Untuk itu perlu dipikirkan cara lain dalam rangka menangani permasalahan
kemacetan yang sering terjadi. salah satunya adalah dengan mengidentifikasi dan
menetapkan jalan-jalan lain sebagai alternatif arteri primer. Diharapkan jalan ini dapat
menjadi alternatif jalur transportasi terutama pada saat terjadi kemacetan atau dapat
memecah besar arus kendaraan pada ruas jalan arteri primer tersebut.

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari pekerjaan Identifikasi Potensi Jalan Alternatif Arteri Primer di


Wilayah Ubud ini adalah untuk mengidentifikasi potensi atau kemungkinan-
kemungkinan penetapan jalan sebagai alternatif membantu fungsi dan peran arteri
primer di ruas-ruas tertentu.

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari Identifikasi Potensi Jalan Alternatif Arteri Primer di Wilayah


Ubud ini adalah merumuskan rekomendasi bagi penetapan jalan arteri primer
pada lokasi studi sebagai alternatif jalan arteri primer, baik sebagai pemecah
beban maupun sebagai jalan alternatif.

1.3 Sasaran

Adapun sasaran dari pekerjaan identifikasi potensi jalan alternatif arteri primer di
wilayah Ubud ini adalah :

• Teridentifikasinya permasalahan-permasalahan pelayanan dalam kaitannya dengan


fungsi arteri primer

• Tersusunnya peta jaringan jalan di wilayah lingkup studi terutama jalan-jalan utama
• Teridentifikasinya potensi penetapan atau pengembangan jalan alternatif arteri
primer

• Tersusunnya alternatif dan/atau rekomendasi dalam penetapan jalan alternatif bagi


ruas arteri primer di wilayah studi

4
1.4 Ruang Lingkup Pekerjaan

Kegiatan manajemen perencanaan teknis sektor perhubungan dengan paket


pekerjaan berupa identifikasi potensi jalan alternatif arteri primer di wilayah Ubud ini
terbagi menjadi dua lingkup, yakni:

a) Lingkup Wilayah Perencanaan


Lingkup wilayah pekerjaan adalah Kecamatan Ubud, Provinsi Bali.

b) Lingkup Kegiatan dan Materi Perencanaan


Adapun lingkup kegiatan yang harus dilakukan guna mencapai pelaksaaan
pekerjaan adalah sebagai berikut.

• Melakukan persiapan berupa koordinasi dan penyiapan administrasi dalam


pelaksanaan pekerjaan.

• Melakukan telaah literatur dan peraturan perundang-undangan maupun standar


teknis yang terkait dengan pengembangan jalan alternatif arteri primer.

• Melakukan kajian kebijakan pengembangan jaringan jalan pada studi literatur,


maupu pedoman pembangunan dan perencanaan wilayah.

• Menetapkan variabel kajian secara lebih teknis.


• Melakukan survei dan pendataan kondisi jalan arteri perimer pada wilayah
studi beruoa geometri dan kapasitas jalan, pola ruang secara umum di
sepanjang jalan, kapasitas jalan, arus lalu lintas, dan kapasitas layanan.

• Melakukan survei dan pendataan permasalahan yang dialami pada jalan-jalan


arteri primer maupun ekses atau dampak permasalahan tersebut terhadap peran
jalan arteri.

• Melakukan survei dan identifikasi jalur atau jalan alternatif yang dapat
difungsikan sebagai alternatif arteri primer yang disajikan dalam bentuk peta.

• Menghimpun data dan informasi pendukung lainnya yang diperlukan guna


mendukung upaya penyelesaian permasalahan yang telah berhasil
diidentifikasi, diantaranya laporan kejadian macet, data lalu lintas tahunan,
kejadian bencana yang menjadi sebab terganggunya fungsi jalan, dan lainnya.

5
• Melakukan kajian yang dianggap perlu dalam penentuan alternatif-alternatif
jalan arteri primer.

• Merumuskan rekomendasi penetapan jalan alternatif arteri primer, serta


program pengembangannya.
1.5 Sumber Pembiayaan

Kegiatan ini dibiayaain oleh sumber pendanaan Anggaran Pendapatan Belanja


Daerah (APBD) Provinsi Bali Tahun Anggaran 2016 dengan pagu dana sebesar Rp
150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) termasuk pajak.

1.6 Output / Hasil Keluaran

Hasil keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya Dokumen
Studi Mengenai Identifikasi Potensi Jalan Alternatif Arteri Primer di Wilayah Ubud,
yang terdiri dari laporan pendahuluan, laporan akhir, dan album peta.

6
BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI

2.1 Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan

2.1.1. Prinsip Perencanaan Teknis


Dalam upaya memberikan wacana perencanaan teknis, maka dalam usulan teknis
ini konsultan perencana pekerjaan Identifikasi Potensi Jalan Alternatif Arteri Primer
menguraikan beberapa prinsip dalam pelaksanaan pekerjaan. Dalam hal ini, prinsip
perencanaan yang akan dijadikan acuan antara lain sebagai berikut:
a. Pihak konsultan akan membentuk tim kerja yang terdiri dari tenaga ahli
profesioanal dengan susunan personil yang berpengalaman dan kompeten di
bidang perencanaan transportasi, didukung dengan sertifikasi keahlian yang
diterbitkan oleh pihak yang berwenang dan terakreditasi.
b. Pihak konsultan akan bertanggung jawab terhadap hasil identifikasi perencanaan
dengan menunjukkan sertifikat kelayakan jalan yang diterbitkan oleh instansi yang
berwenang seperti Dinas Perhubungan dan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Pertanggungjawaban akan dilakukan dengan cara menandatangani setiap lembar
peta jaringan jalan serta setiap dokumen analisi yang mendukung.
c. Konsep identifikasi dan perencanaan akan memperhatikan kebijakan terkait di
lokasi pekerjaan, serta rencana tata guna lahan di lokasi perencanaan agar
didapatkan suatu hasil rancangan optimal yang terkolerasi dengan rencana
kebijakan maupun eksisting.
d. Hasil identifikasi dan perencanaan akan berdasarkan hasil survey lapangan dan
survey literatur yang dapat menjelaskan kondisi eksisting di lokasi pekerjaan, dan
kondisi teknis lainnya yang mendasari kriteria perencanaan.

2.1.2. Pendekatan Pokok-pokok Perencanaan


Dalam melakukan identifikasi potensi jalan alternatif menggunakan dua
pendekatan dasar untuk menghasilkan rekomendasi pengembangan jalan alternatif
arteri primer di loksi perencanaan, yaitu pendekatan normatif serta pendekatan
eksploratif.

a. Pendekatan Normatif

7
Pendekatan normatif dalam penyusunan Dokumen Identiikasi Potensi Jalan
Alternatif Arteri Primer di Wilayah Ubud meliputi pendekatan yang bersifat
komperhensif dan mengacu pada norma (peraturan, strategi, dokumen perencanaan,
dsb) yang erat hubungannya kepadan identifikasi jalan alternatif di Ubud. Pendekatan
normatif ini erat kaitannya dengan pendekatan perencanaan dan analisis kebijakan.
Adapun mekanisme yang umum digunakan dalam pendekatan normatif antara lain
adalah:
1. Perumusan masalah (definisi) menghasilkan informasi dari proses identifikasi
dan analisis normatif (kebijakan, peraturan, dokumen perencanaan, dsb) dari
kondisi eksisting mengenai permasalahan pelayanan kaitannya dengan fungsi
arteri primer.
2. Peramalan (prediksi) menyediakan informasi mengenai konsekuensi di masa
mendatang dari penerapan alternatif kebijakan, termasuk pula pilihan tidak
melakukan sesuatu.
3. Rekomendasi (preskripsi) menyediakan informasi mengenai nilai dari
konsekuensi di masa depan dari suatu pemecahan masalah.
4. Pemantauan (deskripsi) menghasilkan informasi tentang konsekuensi saat ini
dan masa lalu dari diterapkannya alternatif kebijakan
5. Evaluasi menyediakan informasi mengenai nilai atau kegunaan dari
konsekuensi pemecahan maslah.
Kelima tahapan ini merupakan satu rangkaian siklus yang berulang sifatnya,
siklus ini dilihat sebagai bagian dari siklus yang ada, yang pada hasil akhirnya
akan sampai pada tahap penyusunan Dokumen Identiikasi Potensi Jalan Alternatif
Arteri Primer. Terkait dengan lingkup pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen,
pendekatan normatif akan digunakan dalam beberapa lingkup kegiatan sebagai
berikut:

• Review RTRW, RDTR dan Masterplan Transportasi serta Kebijakan Terkait,


• Koordinasi dan diskusi dengan tim tenaga ahli utama dan tim tenaga ahli
pendukung,

• Identifikasi permasalahan-permasalahan pelayanan dalam kaitannya dengan


fungsi arteri primer,
• Penyusunan potensi penetapan atau pengembangan jalan alternatif arteri
primer di lokasi pekerjaan.

8
b. Pendekatan Eksploratif
Pendekatan eksploratif bercirikan pencarian yang berlangsung secara
berkelanjutan. Pendekatan ini akan digunakan baik dalam proses pengumpulan
data dan informasi maupun dalam proses analisa serta penetapan dalam kaitannya
jalan arteri primer.
1. Eksplorasi dalam Proses Pengumpulan Data dan Informasi
Dalam proses ini pendekatan eksploratif digunakan untuk kegiatan
inventarisasi dan pengumpulan data awal, hingga eksplorasi data dan
informasi di lokasi pekerjaan. Sifat pendekatan yang berkelanjutan
memungkinkan terjadinya pembaharuan data dan informasi berdasalkan hasil
temuan terakhir. Pendekatan eksploratif juga memungkinkan proses
pengumpulan data yang memanfaatkan sumber informasi secara luas, seperti
dari literatur yang ada. Dalam pendekatan eksploratif ini juga sangan
memungkinkan diperoleh informasi tambahan yang tidak diduga sebelumnya
atau tidak pernah didapatkan pada review literatur sebelumnya.
2. Eksplorasi dalam Proses Analisa dan Penetapan
Eksplorsi dalam proses analisa dan penetapan dilakukan guna mengelaborasi
fakta serta pokok permasalahan yang terdapat terkait dengan fungsi jalan arteri
primer pada wilayah Ubud. Proses eksplorasi ini akan mengerucut pada suatu
bentuk pendekatan yang konfirmatif dalam menetapkan fungsi jalan sesuai
kebutuhan rumusan kebijakan sehingga dapat diimplementasikan dan
mencapai hasil yang optimal.

2.1.3. Pendekatan Kriteria Perencanaan


Dalam melakukaan identifikasi dalam penetapan jalur alternatif arteri primer
Ubud, pihak konsultan perencana pekerjaan mengacu kepada beberapa kriteria
perencanaan yang antara lain meliputi beberapa hal sebagai berikut:

• Peraturan-peraturan yang dipergunakan sebagai acuan penetapan,


• Penerapan metode peninjauan kondisi eksisting terhadap kebijakan,
• Penerapan metode pengumpulan data lapangan,
• Program komputer yang dipergunakan dan validasi kehandalan.
2.2 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Metodologi pelaksanaan adalah serangkaian cara dan tahap pelaksanaan kegiatan yang
sistematis yang merupakan gambaran penyelenggaraan pekerjaan dengan mendasarkan pada
9
langkah kerja yang mengacu pada perncapaian sasaran dan tujuan pekerjaan atas dasar
batasan ruang lingkup kegiatan, waktu pelaksanaan, dan ketersediaan biaya pada KAK
(Kerangka Acuan Kerja).

2.2.1.Tahap Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan


Tahap persiapan merupakan tahap awal yang akan dilakukan dalam pengerjaan
Dokumen Identifikasi Potensi Jalan Alternatif Arteri Primer Wilayah Ubud.
Pokok-pokok kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini meliputi :
1. Persiapan Administrasi.
Persiapan administrasi pada tahap ini adalah dimaksud dengan dilakukan
perumusan atau pembuatan proposal terkait pelaksanaan kegiatan untuk
Dokumentasi Identifikasi Potensi Jalan Alternatif Arteri Primer Wilayah Ubud,
termasuk didalamnya penjadwalan rencana kerja dan penugasan personil.
2. Mobilisasi Personil.
Pada pelaksanaan survey dibutuhkan tenaga ahli baik tenaga ahli utama maupun
tenaga ahli pendukung, dalam pelaksanaanya para tim tenaga ahli diberikan
pemaparan terkait detail program pekerjaan pada kegiatan pekerjaan ini.
3. Perumusan Pendekatan Dan Metodologi
Pendekatan dipahami sebagai cara pandang dalam memahami suatu hal yang
kemudian akan melandasi pemilihan metode. Dalam konteks kegiatan, pendekatan
dipahami lebih kepada pola pikir yang digunakan oleh pelaksana pekerjaan.
4. Pengumpulan Data-Data Literatur Terkait.
Dalam melakukan identifikasi penetapan jalan alternatif arteri primer, diperlukan
kegiatan kajian baik terhadap literatur berupa tulisan, jurnal, dan hasil studi terkait
serta kebijakan terkait. Bahan-bahan yang dikumpulkan meliputi produk legal
peraturan perudangan, baik untuk nasional maupun daerah terkait.
5. Persiapan Survey
Tahap persiapan survey merupakan tahap awal dalam kegiatan pengumpulan data
dan informasi terkait pelaksanaan kegiatan.
2.2.2.Tahap Pengumpulan Data
Metode pelaksanaan survey terkait dengan pengumpulan data dan informasi yang
dilakukan pada tahap awal dari suatu ragkaian kegiatan, pada intinya dalam metode
ini berusaha mengumpulkan iformasi sebanyak-banyaknya namun tepat sasaran
sebagai bahan dalam proses analisa persoalan lapangan untuk perumusan penetapan

10
potensi alternatif jalan arteri primer. Metode pengumpulan data yang akan dilakukan
meliputi:
a. Metode Survey Primer
Survey data primer adalah metode dalam mengumpulkan data dan infromasi
secara langsung turun ke lapangan, metode survey primer ini dilakukan untuk
merumuskan jalan-jalan mana saja yang berpotensi untuk dijadikann jalan arteri
primer untuk kemudian dianalisa kemampuan jalannya. Metode lain yaitu traffic
counting merupakan metode survey primer yang digunakan untuk mengetahui
tingkat pelayanan jalan meninjau dari volume lalu lintas dan kapasistas jalan
untuk di proyeksikan atau dijadikan alternatif jalan arteri primer di Ubud.
b. Metode Survey Sekuder
Survey data sekunder adalah metode dalam mengumpulkan data dan informasi
yang disajikan secara tertulis. Survey data sekunder ini dilakukan terhadap insansi
terkait data mengenai transportasi lokasi pekerjaan, adapun data yang dapat
diketahui dari metode survey sekunder ini adalah terkait data Tatralok (Tatanan
Transportasi Lokal) di wilayah Ubud.

2.2.3.Tahap Analisis
Pada metode ini dilakukan pemilihan, penggabungan, atau pentabulasian data
guna mempermudah proses analisa data. Setelah itu dilakukan analisa data yang
merupakan proses penting dari kegiatan pekerjaan ini. Analisis yang akan dilakukan
meliputi analisis sebagai berkut:
a. Analisis LOS Jalan
Pada analisis ini kaitannya dengan bagaimana tingkat pelayanan jalan di waktu ini
untuk dijadikan pertimbangan sebagai jalur alternative arteri primer meninjau dari
volume lalu lintas serta kapasitas jalan. Analisa LOS jalan dilakukan kepada ruas
jalan yang dijadikan sebagai ruas jalan alternatif untuk diproyeksikan di masa
mendatang bagaimana pelayanan jalannya jika difungsikan sebagai jalan arteri
primer.

b. Analisis Daya Dukung Sarana Prasarana Transportasi Jalan


Analisis yang kaitannya dengan infrastruktur pendukung jalan yaitu sarana dan
prasarana jalan seperti halte, lampu jalan, rambu jalan. Bagaimana ketersediaan
pada kondisi eksisting dan proyeksinya mendukung ruas jalan dijadikan alternatif
jalan arteri primer.
11
c. Analisis Daya Dukung Fisik dan Lingkungan
Analisis ini terkait dengan kemampuan fisik dan lingkungan baik itu topografi
wilayah ataupun tata guna lahan wilayah dalam menampung pembebanan jalan
tersebut. Bagaimana potensi jalan didukung dengan kemampuan fisik dan
lingkungan untuk menjadi alternatif jalan arteri primer.

2.2.4. Tahap Perumusan Penetapan


Metode ini merupakan keberlanjutan dari analisis yang sudah dilakukan, dalam
metode ini keluaran yang diharapkan adalah berupa tersusunnya potensi alternanif
jalan arteri primer di wilayah Ubud didukung dengan kelengkapan lembar peta dan
dokumen analisa untuk jaringan jalan alternatif.
Tersusunnya jalur alternative arteri primer dilakukang dengan melakukan survey
dan inventarisasi jalan untuk kemudian didapatkan potensi dan permasalahan dari ruas
jalan tersebut. Dari pertimbangan potensi dan masalah terhadap ruas jalan yang ada
kemudian dirumuskan atau didapatkan hasil identifikasi akhir ruas jalan mana yang
dapat dijadikan jalur alternatif arteri primer wilayah Ubud.

BAB III RENCANA KERJA

Berdasarkan pendekatan dan metoda yang sudah disusun pada bab sebelumnya, bagian
ini membahas bagaimama tujuan kerja dapat terlaksana melalui program kerja yang
diusulkan. Adapun program kerja disusun kedalam beberapa tahap pekerjaan sebagai berikut.

2.1 Tahap Inisiasi

Tahap inisiasi adalah tahap awal suatu proyek dimulai. Pada tahap ini konsultan
mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan persiapan survei. Tahap ini bertujuan
untuk menentukan tujuan pekerjaan secara rinci, mengidentifikasi faktor-faktor penentu
keberhasilan pekerjaan, project management plan, dan menentukan kriteria
keberhasilan proyek. Adapun rencana kerja pada tahap persiapan untuk pekerjaan

12
identifikasi potensi jalan alternatif arteri primer di wilayah Ubud adalah sebagai
berikut.

• Koordinasi tim
Pemilik proyek memberi penugasan kepada team leader atau project manager
dan tim ahli proyek. Kemudian tim secara bersama-sama membuat definisi
proyek untuk dijadikan acuan dalam pembuatan project management plan.

• Persiapan administrasi dan perizinan


Mempersiapkan segala bentuk perizinan yang berguna untuk pelaksanaan
inventarisasi data sekunder dan pelaksanaan survei. Adapun surat survei ini
disediakan oleh Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Bali selaku Pejabat
Pembuat Komitmen. Selain itu, memperhitungkan kemungkinan biaya yang akan
kelur untuk pengerjaan proyek ini.

• Telaah literatur
Survey literatur dilakukan dengan melakukan kajian baik terhadap literatur
berupa tulisan, jurnal, dan hasil studi terkait. Selain itu juga melakukan telaah
data sekunder yang berasal dari dokumen perencaaan (RTRW, masterplan
transportasi), kebijakan, dan peraturan perundang-undangan yang dijadikan bahan
acuan survei. Paling tidak data dasar, standar teknis, dan referensi hukum yang
tertera pada KAK ditelaah.

• Menetapkan variabel kajian


Merumuskan dan menetapkan hal-hal apa saja yang akan disurvei dan dikaji.

• Peninjauan awal lapangan


Melakukan survei atau peninjauan lapangan untuk mengetahui kondisi dan lokasi
potensial untuk identifikasi jalan.

2.2 Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan mencakup tentang penetapan sasaran, pendefinisian proyek,


dan pembentukan organisasi tim. Perencanaan proyek ini disajikan dalam bentuk
dokumen plan project management yang merupakan deskripsi detail dari definisi
proyek ini. Adapun rencana kerja pada tahap perencanaan untuk pekerjaan identifikasi
potensi jalan alternatif arteri primer di wilayah Ubud adalah sebagai berikut.
13
• Menetapkan prosedur dan metode pelaksanaan
Menentukan hal-hal apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan pekerjaan ini
disertai dengan metodenya.

• Membuat jadwal pelaksanaan proyek


Setelah mengetahui prosedur pelaksanaanya, maka dibuatlah jadwal rencana
kegiatan. Dalam pekerjaan ini, jadwal rencana kegiatan dibagi menjadi 5 tahap,
yaitu tahap inisiasi dan perencanaan pada bulan pertama, tahap pelaksanaan pada
bulan kedua, tahap pengawasan selama 70 hari penuh, dan tahap penutupan pada
bulan ketiga.

• Menentukan tim, penugasan, dan jadwal kerja


Menentukan tim pendukung yang akan membantu kinerja para tim ahli. Adapun
penentuan tim ini berdasarkan persyaratan-persyaratan dan jumlah yang telah
ditentukan. Tim pendukung pada pekerjaan ini adalah asisten tim ahli, operator
komputer, administrasi keuangan, dan surveyor. Disertai pula penugasan dan
jadwal kerja.

• Membuat Laporan Pendahuluan


Laporan pendahuluan idealnya dirumuskan pada tahap persiapan sebelum tahap
pelaksanaan. Laporan ini menjadi dasar dalam melaksanakan pekerjaan
Identifikasi Alternatif Jalan Alteri Primer di Wilayah Ubud karena berisi metode,
jadwal kerja, jadwal penugasan tim, dan rencana kerja.

2.3 Tahap Pelaksanaan


Tahap ini merupakan tahap eksekusi proyek yang merupakan tindak lanjut dari
apa yang telah dituangkan pada tahap persiapan atau project management plan. Adapun
rencana kerja pada tahap pelaksanaan untuk pekerjaan identifikasi potensi jalan
alternatif arteri primer di wilayah Ubud adalah sebagai berikut.

• Melakukan survei dan inventarisasi data tentang jalan


Konsultan pada program kerja ini akan berusaha memperoleh informasi yang
komperhensif mengenai data inventarisasi jalan untuk digunakan sebagai input
untuk tahapan, seperti melakukan pencatatan jaringan jalan yang ada di lokasi
studi. Selain itu, melakukan pendataan kondisi jalan pada wilayah studi, seperti
kapasitas jalan, arus lalu lintas, dan kapasitas layanan yang dapat diperoleh

14
dengan melakukan traffic counting atau perhitungan jumlah kendaraan. Traffic
counting dilakukan pada hari kerja dan hari libur (4 hari dalam seminggu) selama
3 minggu berturut-turut. Untuk mengetahui tingkat kinerja jalan (LOS), kapasitas
jalan harus diketahui dengan melihat jumlah lajur, ada tidaknya median jalan,
lebar ruang manfaat jalan, lebar bahu jalan, tingkat kepadatan, dan jumlah
penduduk di Kota Gianyar.

• Melakukan pendataan permasalahan


Mendata berbagai permasalahan yang terjadi pada jalan-jalan di wilayah Ubud.
Adapun permasalahan tersebut bisa dilihat dari kondisi fisik jalan, ketersediaan
sarana prasarana transportasi, kondisi arus lalu lintas, kondisi hambatan samping,
dan lain-lain. Pendataan permasalahan ini dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan survei dan inventarisasi.

• Mengidentifikasi jalur alternatif


Identifikasi jalur alternatif ini adalah merumuskan dan menentukan jalan-jalan
mana saja yang mampu menjadi alternatif jalan arteri primer tentunya dengan
melihat potensi, masalah, dan hasil analisis data.

• Pembuatan peta rencana


Setelah merumuskan jalur alternatif, dibuatlah peta titik-titik lokasi jalan yang
memenuhi kriteria untuk dijadikan jalan alternatif arteri primer.

2.4 Tahap Pengontrolan

 Monitoring dan evaluasi


Pengawasan perlu dilakukan agar proyek atau pekerjaan dapat berjalan sebagai
mana mestinya seperti yang tercantum pada Laporan Pendahuluan, selain itu agar
semua kegiatan dapat selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan.

2.5 Tahap Penutupan

• Laporan Akhir
Laporan akhir yang dihasilkan merupakan dokumen studi mengenai identifikasi
potensi jalan alternatif arteri primer di wilayah Ubud. Laporan ini memuat hasil

15
akhir berupa penetapan alternatif jalan arteri primer di wilayah Ubud serta
memuat didalamnya hasil akhir berupa lembar peta. Laporan ini akan diserahkan
pada hari kalender ke 70 (tujuh puluh) setelah dikeluarkannya SPMK berjumlah
sebanyak 5 (lima) buah.
• Album Peta
Pada album peta berisikan kumpulan peta yang mendefinisikan hasil analisa
berupa potensi jalan alternatif arteri primer wilayah Ubud. Printout peta akan
dilampirkan pada kertas A3 dengan skala 1:10.000. Almbum peta akan
diserahkan bersamaan dengan laporan akhir yaitu pada hari kalender ke 70 (tujuh
puluh) setelah dikeluarkannya SPMK.

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI

Team Leader
(Ir. Noerita Safira)

Asisten Tenaga Ahli

Ahli Perencana
Ahli Pemetaan GIS
Wilayah
(Sovianita Natasha, ST)
(Fara Zalsabilla, ST)

Administrasi Operator
Keuangan Komputer

Surveyor

16
BAB V KUALIFIKASI TENAGA AHLI

Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pekerjaan Identifikasi Potensi Jalan Alternatif
Arteri Primer di Wilayah Ubud ini adalah :
a) Team Leader
Team Leader atau Ketua Tim 1 (satu) orang disyaratkan sebagai seorang sarjana atau
strata yang lebih tinggi di bidang Teknik Sipil lulusan Universitas atau Perguruan
Tinggi, baik negeri atau swasta, baik dalam negeri atau luar negeri yang telah
berpengalaman minimal 6 (enam) tahun di bidang transportasi. Ketua tim mempunyai
tugas utama memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan kepada tim kerja dan
pihak instansi terkait dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai.
b) Ahli Perencanaan Wilayah
Ahli Perencanaan Wilayah 1 (satu) orang disyaratkan sebagai seorang sarjana atau
strata yang lebih tinggi di bidang Perencanaan Wilayah lulusan Universitas atau
Perguruan Tinggi, baik negeri atau swasta, baik dalam negeri atau luar negeri yang
telah berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun di bidangnya. Ahli Perencanaan Wilayah
mempunyai tugas melakukan persiapan desain, pendataan dan investarisasi kondisi
faktual jalan, mengidentifikasi permasalahan dan mencari solusi penyelesaian
permasalahan, serta melakukan analisa upaya pengembangan jalan alternatif.
c) Ahli Pemetaan GIS
Ahli Pemetaan GIS 1 (satu) orang disyaratkan sebagai seorang sarjana atau strata yang
lebih tinggi di bidang Geodesi lulusan Universitas atau Perguruan Tinggi, baik negeri
atau swasta, baik dalam negeri atau luar negeri yang telah berpengalaman minimal 2
(dua) tahun di bidangnya. Ahli Pemetaan GIS mempunyai tugas membuat peta lokasi
pekerjaan dan peta identifikasi rekomendasi jalan alternatif.

Tenaga pendukung yang diperlukan seperti yang disebutkan dalam Kerangka Acuan
Kerja untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a) Asisten tenaga ahli
Asisten tenaga ahli sejumlah 1 (satu) orang yang diisyaratkan sebagai seorang sarjana
teknik sipil dengan pengalaman minimal 1 (satu) tahun dibidangnya yang bertugas
untuk membantu tenaga ahli.

b) Operator komputer
17
Operator komputer sejumlah 1 (satu) orang yang diisyaratkan sebagai seorang lulusan
diploma dan mampu mengoperasikan komputer dengan pengalaman minimal 1 (satu)
tahun dibidangnya yang bertugas untuk mengetik laporan.
c) Administrasi keuangan
Administrasi keuangan sejumlah 1 (satu) orang minimal lulusan SMA dengan
pengalaman minimal 1 (satu) tahun di administrasi kantor dan keuangan yang bertugas
untuk mencatat arus kas.
d) Surveyor
Administrasi keuangan sejumlah 4 (empat) yang diisyaratkan sebagai mahasiswa/i
Perencanaan Wilayah dan Kota yang bertugas mengumpulkan data primer melalui
survei dan inventarisasi data lapangan.

Tabel Kualifikasi Tenaga Ahli


Jumlah
Nama Tenaga Lingkup Posisi
Uraian Pekerjaan Orang
Personel Inti Ahli Keahlian Diusulkan
Bulan

Mengkoordinir
Ahli Teknik seluruh aktivitas tim
Noerita Aulia
Lokal Sipil Team Leader dalam mengelola 1
Safira seluruh kegiatan
(transportasi)
lapangan dan kantor

Memimpin jalannya
survei,
mengidentifikasi
Ahli Ahli
permasalahan, dan
Fara Zalsabilla Lokal Perencanaan Perencanaan 1
melakukan analisa
Wilayah Wilayah
upaya
pengembangan jalan
alternatif

18
Membuat peta dan
Ahli bertanggung
Sovianita Natasha Lokal Ahli Geodesi 1
Pemetaan jawab pada album
peta
GIS
BAB VI JADWAL PELAKSANAAN KERJA

Penyusunan Program Kerja dan Personil akan mengacu dan mempertimbangkan lingkup jasa
layanan Konsultan yang dibutuhkan, serta metodologi pelaksanaan yang akan diterapkan.
Pekerjaan Alternatif Arteri Primer di Wilayah Ubud ini akan dilaksanakan dalam jangka
waktu 70 hari.
Jadwal Pelaksanaan Identifikasi Alternatif Arteri Primer di Wilayah Ubud disusun sebagai
berikut :

JADWAL PELAKSANAAN

No. KEGIATAN BULAN


BULAN I BULAN II
III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Tahap Inisiasi

- Koordinasi tim
- Penyiapan perizinan dan
administrasi
1. - Telaah literatur, kebijakan, dan
peraturan
- Mempersiapkan peta wilayah
perencanaan
- Peninjauan awal lapangan
- Penetapan variabel kajian
2. Tahap Perencanaan

- Penetapan prosedur
- Pembuatan jadwal pelaksanaan
proyek
- Penentuan tim pendukung, jadwal
penugasan, dan jadwal kerja

19
- Pengumpulan Laporan Pendahuluan

Tahap Pelaksanaan

- Survei dan inventarisasi jaringan


jalan
3. - Survei dan pendataan kondisi jalan

- Pendataan permasalahan
- Identifikasi jalan alternatif
- Pembuatan peta
Tahap Pengontrolan
4.
- Monitoring target
Tahap Penutupan
5. - Pengumpulan Laporan Akhir
- Pengumpulan Album Peta

JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

JABATAN WAKTU

NAMA DALAM BULAN I BULAN II BULAN III JUMLAH KET


PROYEK
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tenaga Ahli

Noerita Aulia
Team Leader 1
Safira

Ahli
Fara Zalsabilla Perencanaan 1
Wilayah

Sovianita
Ahli 1
Natasha
Pemetaan GIS

20
BAB VII ANGGARAN BIAYA

1. RENCANA ANGGARAN BIAYA KEBUTUHAN PROYEK

N URAIAN KEGIATAN JUMLAH/ SATUAN Waktu SATUAN BIAYA TOTAL BIAYA


o KUANTITAS (Hari)
PERALATAN KANTOR

1 Laptop 5 unit 90 Rp 6.000.000 Rp 30.000.000


2 Printer 2 unit 90 Rp 850.000 Rp 1.700.000
3 Sewa Projector 1 Unit 2 Rp 100.000 Rp 200.000
4 Sewa Plotter 1 unit 90 Rp 1.300.000 Rp 3.900.000
OPERASIONAL KANTOR

1 Alat Tulis 40 unit 90 Rp 500.000 Rp 500.000


2 Hardisk 1 unit 90 Rp 600.000 Rp 600.000
3 Flash Disk 2 unit 90 Rp 45.000 Rp 135.000
4 Kertas HVS 12 Rim 90 Rp 22.000 Rp 264.000
5 Kertas A3 1 Rim 90 Rp 66.000 Rp 66.000
6 Tinta Komputer 16 unit 90 Rp 95.000 Rp 1.520.000
7 Biaya Penjilidan 3 Unit 90 Rp 20.000 Rp 60.000
8 Bahan Bakar Kendaraan 300 liter 90 Rp 6.500 Rp 1.965.000
9 Telekomunikasi 1 unit 90 Rp 450.000 Rp 450.000
10 Sewa Ruang Kantor 1 bulan 90 Rp 2.500.000 Rp 7.500.000
11 Listrik Kantor 1 bulan 90 Rp 500.000 Rp 1.500.000
12 Air PDAM Kantor 1 bulan 90 Rp 400.000 Rp 1.200.000
13 Alat Pengukur Jalan 1 Unit 90 Rp 500.000 Rp 500.000
Total Anggaran Rp 52.060.000
2. RENCANA ANGGARAN BIAYA PERSONIL

No URAIAN KEGIATAN PENDIDIKAN/PENGALAMAN JUMLAH JAM HARI TOTAL BIAYA


TENAGA
TENAGA AHLI

1 Team Leader S1 Teknik Sipil Transportasi 1 8 90 Rp 10.000.000

2 Ahli Perencanaan S1 Perencanaan Wilayah 1 8 90 Rp 7.500.000


Wilayah Kota
3 Ahli Pemetaan GIS S1 Geodesi 1 8 90 Rp 7.250.000

TENAGA
PENDUKUNG
1 Asisten Tenaga Ahli S1 Teknik Sipil 1 8 90 Rp 6.750.000

2 Operator Komputer D3 Sistem Informasi 1 8 90 Rp 4.500.000

3 Administrasi keuangan SMA 1 8 90 Rp 3.740.000

4 Surveyor SMA 3 8 12 Rp 1.200.000

Total Anggaran Rp 40.940.000


3. REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

RAB PERSONIL Rp 40.940.000


RAB KEBUTUHAN PROYEK Rp 52.060.000

TOTAL RAB Rp 93.000.000

23

You might also like