Professional Documents
Culture Documents
belajar yang rendah itu adalah mayoritas dalam jurnalnya yang berjudul “Pendidikan
ummat Islam itu sendiri, dan banyak faktor- Jiwa Perspektif Ibnu Qoyyim”, beliau
faktor penyebabnya. memberikan sebuah kesimpulan bahwa
Berdasarkan penelitian yang pernah indikator keberhasilan dalam pendidikan
dilakukan oleh Rudi Ahmad Suryadi dalam jiwa adalah ketika ketiga titik bahan
jurnalnya yang berjudul “Motivasi Belajar penciptaan manusia (hati, jantung, dan otak)
Perspektif Islam Klasik (Studi Pemikiran Al- mendapat pembinaan dengan baik, sehingga
Zarnuji)” yang merujuk kepada kitab Ta‟lim menghasilkan kondisi jiwa yang berkualitas
Al-Muta‟allim, penelitiannya ini menegaskan (an-nafs al-muthmainnah) yang bermuara pada
sebuah kesimpulan bahwa orientasi utama kebahagiaan di dunia dan di akhirat
minat dan motivasi seseorang dalam belajar (Makmudi et al., 2018).
haruslah akhirat dengan mengharapkan Ketiga penelitian terdahulu tersebut
ridha Allah Ta‟ala. Bahkan beliau juga telah menjelaskan penyebab rusaknya jiwa
menegaskan maksud belajar untuk tujuan manusia yang dibarengi pula dengan
keduniaan harus dilenyapkan dari hati, ketidaksesuaian sistem pendidikan di
karena ilmu yang ditujukan untuk dunia Indoneisa yang mengabaikan keimanan
akan hina dan rendah, sehingga tidak jarang sebagai inti kurikulum yang menyebabkan
penuntut ilmu tertipu dengan ilmunya akibat bobroknya minat dan motivasi para
tujuan keduniaan yang menjadikan dirinya penuntut ilmu. Rendahnya minat dan
hina di hadapan Allah Ta‟ala (Rudi Ahmad motivasi ini berimplikasi terhadap
Suryadi, 2012). rendahnya kesadaran beragama. Alhasil kita
Penelitian lain yang semakna juga sering menjumpai seorang anak didik yang
dilakukan oleh Ahmad Tafsir yang merujuk cerdas, tetapi memiliki akhlak dan moral
kepada buku Ulil Amri Syafri, dalam hasil yang tidak baik.
penelitiannya sangat menegaskan bahwa inti Dalam kaitannya dengan kajian yang
kurikulum Nasional yang paling utama akan penulis bahas terletak pada kesamaan
seharusnya adalah keimanan, tetapi para pendidikan hati dan jiwa yang berimplikasi
penggagas pendidikan melakukan kesalahan terhadap minat dan motivasi. Penelitian
besar, yaitu dengan mengabaikan keimanan yang dilakukan oleh Rudi Ahmad Suryadi
yang seharusnya dijadikan sebagai hakikat telah menemukan akar masalah rendahnya
kurikulum dalam pendidikan nasional minat dan motivasi belajar, kemudian
(Syafri, 2012). penelitian Ahmad Tafsir merincikan akar
Penelitian baru yang semakna juga permasalahannya dari sudut sistem
dilakukan pada tahun 2018 oleh Makmudi pendidikan yang dilakukan pemerintah di
Indonesia, lalu penelitian Makmudi lebih diarahkan kepada minat dan motivasi
menjelaskan secara umum apa saja yang belajar di era kontemporer ini, yang
perlu diperbaiki dan direaktualisasikan diharapkan dapat diterapkan bagi setiap
mengenai minat dan motivasi. Sementara penuntut ilmu khususnya di Indonesia.
untuk pembahasan yang akan penulis
lakukan lebih mengkhususkan tentang METODE PENELITIAN
bagaimana metode penjagaan minat dan Penelitian dalam artikel ini
motivasi belajar peserta didik terlebih menggunakan jenis penelitian library research
Indonesia dan bagaimana pula metode mengkaji dan menganalisis sumber atau
penjagaan minat dan motivasi belajar yang literatur dari berbagai buku, jurnal, majalah,
berlandaskan pada kitab Ad-Daa‟ Wa Ad- artikel, dan lainnya yang berhubungan
Dawaa‟ karangan Imam Ibnu Qoyyim Al- dengan pembahasan, dengan cara
Jauziyyah. Penulis sengaja memilih kitab Ad- mengumpulkan berbagai informasi dan data.
Daa‟ Wa Ad-Dawaa‟ sebagai rujukan utama Penyajian penulisan dalam jurnal ini
karena kitab ini tergolong terbitan baru, dengan cara memaparkan dan menganalisis
yaitu pada tahun 2019, dan sangat spesifik beberapa pendapat, teori dan pandangan
setiap kali membahas penyakit hati melalui Islam yang berkaitan dengan penjagaan
serial terapi penyucian jiwa. Pemikiran Imam minat dan motivasi belajar. Khusus untuk
Ibnu Qoyyim juga sangat komperhensif dan data primernya adalah kitab Imam Ibnu
sangat layak dijadikan sebagai reaktualisasi Qayyim Al-Jauziyyah yang berjudul „Ad-Daa‟
bagi pemekaran wawasan teori belajar dalam Wa Ad-Dawaa‟, dan data sekundernya terdiri
khazanah pemikiran pendidikan Islam, juga dari literatur yang berkaitan dengan tema
sebagai alat konfirmasi teoritik terhadap penelitian, baik itu berupa artikel, jurnal,
belajar, itulah alasan penulis memilih kitab Teknik analisis data yang digunakan
ini sebagai rujukan utama. memakai pola analisis isi (conten analysis)
penulisan jurnal ini bertujuan untuk sumber utama yaitu kitab Ad-Daa‟ Wa Ad-
menjelaskan cara memproteksi minat dan Dawaa‟ dan juga terhadap data sekunder.
penjagaan minat dan motivasi menurut Ibnu dengan teknik dokumentasi, yaitu dengan
Qoyyim Al-Jauziyyah dalam kitab Ad-Daa‟ jalan membaca (text reading), mengkaji,
Wa Ad-Dawaa‟. Tulisan ini tentunya akan mempelajari, dan mencatat literatur yang ada
kaitannya dengan proteksi minat dan
motivasi belajar perspektif Islam, lalu tetapi, gelar ini lebih dikenal orang-orang
langkah terakhir adalah menarik sebuah untuk Ibnu Qoyyim karena seolah-olah telah
kesimpulan dari masalah yang dikaji. menyatu dengan dirinya (Haqiqi, 2019).
Ibnu Qoyyim menuntut ilmu sejak
DESKRIPSI TEORI kecil, tepatnya pada usia enam tahun. (Al-
Terlebih dahulu akan dikemukakan `Alami, 2011). Dalam menggali ilmu
beberapa landasan teori untuk mendukung pengetahuan Ibnu Qoyyim memiliki guru
pembahasan hasil penelitian. Karena ini yang paling berpengaruh baginya yaitu Ibnu
menyangkut tokoh, maka terlebi dahulu Taimiyyah.
akan dipaparkan biografi tokohnya. Selain Ibnu Taimiyyah, Ibnu
1. Riwayat hidup Singkat Ibnu Qoyyim Qoyyim juga berguru kepadaAbdul Abbas
Al-Jauziyah Maqdisi yang sering dikenal dengan sebutan
Tokoh ini dilahirkan pada tahun 691 Ibnu Syihab al-Abir, Ali As-Syihab am-
Hijriyah atau 1292 Masehi di Damaskus, Nablisi al-Qabiir, Abi Bakr bin Abdul ad-
Suriah, dan wafat pada tahun 751 Hijriyah Daim al-Qadi ad-Din Salman, Isa al-Mat‟am,
atau 1352 Masehi di Damaskus juga Ibn Asakir, dan masih banyak lagi (Haqiqi,
(Na‟mah, 2015). Nama lengkapnya adalah 2019).
Muhammad bin Abi Bakar bin Ayyub bin Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah
Sa‟ad bin Haris Az-Zar‟i Ad-Damasqy. dikenal sebagai ulama yang memiliki
Laqabnya adalah Syamsudin, kunyahnya keluasan ilmu-ilmu Islam, dan telah
adalah Abu Abdillah. Beliau lebih terkenal menyumbangkan kontribusi yang besar
dengan panggilan Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam ragam disiplin ilmu, baik itu
(Al-Hijazy, 2001) menyangkut ilmu akidah, ilmu fiqih, ilmu
Ayahnya dari Ibnu Qoyyim bernama hadits, ilmu tafsir, dan terkhusus ilmu yang
Syekh Abu Bakr bin Ayyub Az-Zar`i, berkaitan dengan pendidikan Islam (Syamsi,
merupakan kepala madrasah Al-Jauziyyah di 2018). Pemahaman beliau tentang ilmu tafsir
Damaskus, dan merupakan seorang ulama tidak ada bandingannya, dan juga terhadap
besar. Sebutan namanya “Al-Jauziyyah” ilmu ushuluddin dan pengetahuannya
diambil dari jabatan ayahnya ini, sehingga mengenai hadits, makna hadits,
namanya dikenal menjadi Ibnu Qoyyim Al- pengetahuannya dan istinbat rumitnya sudah
Jauziyyah (Na‟mah, 2015). Sebutan “Al- menjangkau puncak, susah untuk
Jauziyyah” juga dikenal untuk anak-anak dan menemukan tandingannya (Makmudi, 2018).
keturunannya, sehingga bukan hanya Ibnu Adapun karya-karya Ibnu Qayyim
Qoyyim yang mendapatkan gelar ini. Akan diantaranya ialah: Tahdzib Sunan Abi Daud;
fii Hadyilkhairil Ibaad; Jalaul Afham fizzikri itu berkaitan erat dengan hubungan
Sholati wassalami„Ala Khoiril Anaam wa perbuatan atau daya gerak yang menjadikan
Bayanulhaditsiha wa ilaliha; Syarhul Asmaai kita merasa tertarik dan meyukai suatu hal
kitaabil Aziiz, Zadul Musofirin ila baik itu orang, benda ataupun kegiatan yang
Anbiyaa‟; dan banyak lagi karya yang lain 1993). Dengan kata lain, minat dapat
prestasinya jauh lebih rendah disbanding meluaskan minat, minat teman dan keluarga,
dengan adanya minat (Tjandrasa, 1989). dan sebagainya (Adimiharja, 1987).
Berdasarkan penjelasan tersebut Penyebab umum yang dapat
dapat disimpulkan bahwa minat adalah merangsang timbulnya minat, setidaknya ada
keseluruhan cara seseorang untuk dua, yaitu pertama berasal dari dalam diri
memfokuskan dan memberikan arah sendiri seperti jenis kelamin, umur,
perhatian yang diliputi keinginan pada suatu pengalaman, bobot, kepribadian,
keadaan yang bergantung pada lingkungan kemampuan, dan lain-lain. Kemudian yang
dan bakatnya. Minat ini dapat menjadikan kedua berasal dari luar diri seperti lingkngan
seseorang mudah memahami dan masyarakat, lingkungan keluarga, lingkungan
mempelajari secara berkelanjutan terhadap pekerjaan, lingkungan sekolah, lingkungan
apakegiatan yang sedang dilakukannya tanpa bermain, dan sebagainya.
merasa dipaksa, dan juga diikuti rasa
3. Deskripsi tentang Motivasi
gembira di hati.
Motivasi awal mulanya diambil dari
Secara umum, minat itu tergolong
bahasa latinyaitu movere yang berarti
menjadi dua bagian, yaitu:
menggerakkan atau dorongan. Motivasi juga
- Minat intrinsik, yaitu minat yang
diambil dari kata dasar motif, yang memiliki
paling dasar yang besar kaitannya
arti suatu keinginan, daya penggerak
dengan kegiatan yang sedang
kemauan bekerja seseorang, perangsang, dan
dilakukan, atau dalam kata lain minat
atau semua hal yang menjadikan seorang
ini adalah minat asli.
untuk bertindak dan melakukan suatu
- Minat ekstrinsik, yaitu minat yang
kegiatan. Pendapat lain menyatakan bahwa
bersifat sementara yang akan hilang
motif adalah suatu pernyataan yang
apabila tujuan akhir dari suatu
kompleks dalam suatu organisme yang
kegiatan yang ia lakukan telah ia
mengarahkan tingkah laku atau perbuatan
dapatkan (Shaleh, 2004).
kepada suatu tujuan atau perangsang
Dalam sudut pandang psikologi,
(Purwanto, 1998).
dijelaskan bahwa selama panjang kehidupan
Berdasarkan pengertian di atas
manusia akan memiliki pendekatan dengan
ditarik sebuah kesimpulan bahwa motivasi
banyak hal, sehingga penyebab munculnya
merupakan dorongan yang timbul dari diri
minat berkaitan dengan lingkungan dimana
sendiri ataupun dari luar diri yang ditandai
ia hidup, intelegensi, seks/jenis kelamin,
dengan munculnya usaha secara sadar yang
kemampuan bawaan, status dalam kelompok
memberikan arah, semangat, ketekunan dan
sosial, situasi yang mendukung untuk
kesungguhan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Motivasi dapat bersifat intrinsik, motivasi eksternal dari luar. Karena motivasi
yaitu dari dalam diri sendiri dan dapat pula ini akan meningkatkan integritas dan kinerja
bersifat ekstrinsik, yaitu motivasi yang seorang siswa, menumbuhkan inisiatif dan
dirangsang sesuatu hal dari luar dirinya. aktivitas, dapat memelihara dan
Secara umum, motivasi terbagi mengarahkan kesungguhan saat belajar.
menjadi dua macam, antara lain: Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan
- Motivasi intrinsik, yaitu motivasi untuk meningkatkan motivasi seorang anak
muncul sepenuhnya berasal dari saat belajar, diantaranya seperti memberikan
dalam diri individu dan tidak perlu tepuk tangan, pujian, hadiah, memberi
dipengaruhi dari luar, . bintang, memberi poin, memberi senyuman,
- Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi membuat kompetensi antar siswa, membuat
muncul sepenuhnya berasal dari luar perlombaan, mengumumkan hasil belajar,
diri individu dan murni dipengaruhi memberi tahu pentingnya tujuan belajar, dan
dari luar individu, (Harmalis, 2019). lain sebagainya (Sardiman, 2014).
Motivasi jug dipengaruhi oleh
Faktor-faktor, antara lain: 1) harapan dan HASIL DAN PEMBAHASAN
keinginan siswa. Harapanpasti mendorong Pembahasan ini akan di bagi menjadi
motivasi belajar siswa baik itu dari dalam beberapa bagian sesuai dengan tujuan
maupun dari luar. 2) Keahlian siswa. penelitian yang dikemukakan pada bagian
Keahlian seorang anak didik sangat pendahuluan.
mendorong dengan kegiatan yang 1. Minat dan Motivasi Menurut Ibnu
disenanginya, karena akan mendapatkan Qoyyim Al-Jauziyyah
pencapaian yang tinggi. 3) Keadaan siswa. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah dalam
Keadaan seperti kesehatan jiwa dan menafsirkan kata pendidikan melahirkan dua
kesehatan fisik sangat menentukan motivasi. makna, bahwa pendidikan itu merupakan
4) Keadaan tempat tinggal. Keadaan tempat pendidikan hati (tarbiyatu qalbi) dan
tiggal siswa sangat besar mempengaruhi pendidikan badan. Khusus untuk bagaimana
motivasi belajarnya, seperti lingkungan memproteksi minat dan motivasi belajar,
bermain, lingkungan belajar, lingkungan maka pendidikan yang dibutuhkan adalah
masyarakat, dan lingkungan keluarga pendidikan hati, bukan pendidikan badan.
(Kompri, 2015). Pendidikan hati akan membersihkan jiwa
Ketika terjadi proses pembelajaran, dari segala macam penyimpangan dan
fungsi motivasi itu sangat dibutuhkan baik kesesatan yang dapat mengotorinya,
itu motivasi internal dari dalam ataupun sehingga jiwa tersebut menjadi suci dan
bersih serta tenang atau stabil (an-nafs menyebabkan hilangnya minat dan motivasi
muthmainnah) (Makmudi et al., 2018). untuk melakukan kebaikan. Hal serupa
Menurut Ibnu Qoyyim, hati yang dialami banyak siswa atau penuntut ilmu di
sakit adalah penyebab utama menurunnya zaman ini, hilangnya minat dan motivasi
minat dan motivasi seseorang dalam mereka untuk belajar selain kurangnya
kehidupan, khususnya dalam belajar. Tujuan sarana dan prasarana, disebabkan juga
meningkatkan minat dan motivasi dalam karena butanya mata hati mereka melihat
belajar adalah agar semakin semangat dalam pentingnya ilmu pengetahuan. Sehingga
menimba ilmu. Akan tetapi, ilmu itu sendiri banyak siswa yang sangat malas belajar
adalah cahaya yang Allah subhanahu tetapi sangat rajin melakukan kemaksiatan
wata‟ala letakkan kepada sebuah hati. Hati seperti pacaran, sibuk bermain game online,
yang sakit tidak akan bisa menjaga ilmu yang berjudi, dan perbuatan maksiat lainnya.
diberikan Allah Ta‟ala (Al-Jauziyyah, 2019). Melihat realita tersebut, benar sekali apa
Itulah sebabnya seorang penuntut ilmu yang yang disampaikan Ibnu Qoyyim Al-
sudah banyak belajar dan menghafal, tatkala Jauziyyah bahwa hilangnya minat dan
hatinya sakit maka ilmu yang ia hafal akan motivasi belajar bukan hanya menyebabkan
semakin hilang. malas belajar dan merusak akal kecerdasan,
Penyebab utama rusaknya hati tetapi juga semakin disibukkan dengan
adalah kemaksiatan. Bahkan kemaksiatan perkara maksiat, karena sesungguhnya akal
yang secara terus menerus dilakukan akan kecerdasan itu memiliki cahaya, kemaksiatan
melemahkan hati yang hingga akhirnya akan memadamkan cahaya, jika cahaya itu
melenyapkan kehidupan hati secara totalitas. telah padam maka akal kecerdasan menjadi
Efek dari matinya hati akan menghilangkan lemah dan berkurang (Al-Jauziyyah, 2019).
minat dan motivasi dalam berbuat kebaikan, Sehingga terlihat jelas antara maksiat dengan
justru matinya hati akan memperkuat minat minat dan motivasi memiliki pengaruh besar
dan motivasi untuk melakukan keburukan. bagi penuntut ilmu.
Sedikit demi sedikit, kemaksiatan itu akan Masalah di atas banyak sekali
melemahkan keinginan untuk bertaubat dirasakan, melihat banyaknya jumlah
hingga akhirnya niat untuk bertaubat benar- penuntut ilmu di zaman ini tidak sebanding
benar hilang dari hati secara totalitas. dengan minat dan motivasi mereka untuk
Apabila kita melihat pengangguran mewujudkan ilmu yang berguna di dunia
yang banyak terjadi di Indonesia, selain dan akhirat. Walau demikian, tidak semua
faktor kurangnya lowongan pekerjaan, pelaku maksiat kehilangan minat dan
disebabkan juga karena matinya hati yang motivasi belajar, karena sebagian pelajar ada
yang tetap memiliki minat dan motivasi Sebagian salaf menafsirkan ayat di
sehingga ia masih memiliki semangat belajar. atas, maknanya adalah dosa demi dosa.
Tetapi minat dan motivasinya itu tidak Seseorang yang belajar dengan minat dan
ditopang oleh keimanan dan ketakwaan, motivasi yang ditopang kemaksiatan, maka
sehingga tujuan akhir belajarnya melenceng usaha belajar yang ia lakukan tidak akan
dari syari‟at, karena yang menopang minat memberi penerangan, justru akan semakin
dan motivasinya adalah kemaksiatan. menutup mata hatinya.
Misalnya seperti seorang anak yang
2. Pemikiran Metode Proteksi Minat
belajar karena ingin dipuji, tatkala pujian
dan Motivasi Belajar
tidak ia dapatkan maka minat dan
Pada dasarnya metode proteksi yang
motivasinya turun, atau belajar karena ingin
dikemukakan oleh ibnu Qoyyim berkaitan
mendapatkan hati wanita, tatkala wanita
dengan menjaga hati manusia, yaitu:
yang ia cintai tidak mencintainya, maka
a. Menyandarkan hati dengan doa dan
semangat belajarnya pun turun. Seandainya
berkesinambungan dalam berdoa
mereka belajar lillah, semata-mata untuk
Doa adalah obat penyembuh hati
mengharapkan ridah Allah Ta‟ala, maka
yang paling manjur. Minat dan motivasi itu
itulah sebaik-baik minat dan motivasi.
letaknya ada di hati, tatkala hati seseorang
Karena hinaan dan pujian manusia tidak
sakit maka minat dan motivasinya juga sakit.
mempengaruhi semangat menuntut ilmu
Dengan berdoa seseorang bisa menjaga
mereka, yang mereka prioritaskan adalah
keteguhan hatinya di atas nilai-nilai
keridhoan Allah Subhanahu Wata‟ala.
keimanan. Bahkan Rasulullah shallallahu
Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah juga
„alaihi wasallam sering berdoa agar hatinya
berkata, bahwa efek negatif dari maksiat
tetap teguh di atas agama, padahal beliau
adalah semakin tertutup dan terkuncinya
adalah utusan Allah yang dijamin
hati, ketika hati telah terkunci maka minat
kemaksumannya, sebagaimana doa beliau
dan motivasi berbuat baik terhalang,
dalam hadits,
akhirnya dia termasuk orang-orang yang lalai
َ ََ َْ ْ َّ ُ ُْ َ ّ َ ُ َ
(Al-Jauziyyah, 2019). Sebagaimana firman ْجْْقو ِِبْلَعْدِيَ ِك ِ ياْيقو ِبْاهقو
ِ ْبْثت
Allah Subhanahu Wat‟ala,
Wahai Dzat Yang maha membolak-balik
َ ْ ُ َ ُ ُ ٰ َ َْ َا
ْ ْْ ْ َراج َعوىقو ْْب ِ ِّ ًْ اًاَكٍ ْْايَكس ُِتن
ْن ْ ّلَكة hati, tegarkanlah hatiku di atas agama-Mu.
(H.R. Tirmidzi)
Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka
Dari hadits di atas mengindikasikan
kerjakan itu telah menutupi hati mereka.(Q.S Al-
bahwa minat dan motivasi itu bisa berubah-
Muthaffifin [30]: 14)
ubah karena kondisi hati, mungkin hari ini
seorang anak belajar mengharapkan ridha tidak membentuk minat dan motivasi
Allah Ta‟ala, bisa saja besok minat dan mereka kepada agama, tapi dibentuk untuk
motivasinya berubah belajar untuk mencari keduniaan.
keduniaan. Oleh karenanya doa adalah cara Padahal dengan memperbanyak dan
yang paling ampuh dalam menjaga memperlama doa, berarti kita telah
keteguhan minat dan motivasi belajar. melibatkan Allah Ta‟ala dalam proses
Kebiasaan berdoa ketika hendak pembelajaran kita. Maka ilmu yang dipelajari
belajar, sedang belajar, dan sesudah belajar akan lebih mudah dipahami, keberkahan
di kelas adalah hal yang harus dilestarikan ilmu dan pahala juga akan didapatkan guru
pada anak didik, gunanya agar mereka dan murid.
terbiasa berdoa setiap hendak belajar dan
b. Menjauhi sarana maksiat yang
sesudah belajar. Bahkan bukan hanya di
mengelilingi penuntut ilmu
sekolah, tapi di manapun dan kapanpun.
Sarana untuk bermaksiat sangat
Sebagaimana Rasulullah shallallahu „alaihi
banyak mengelilingi penuntut ilmu di zaman
wasallam bersabda,
ini. Berkembangnya teknologi tidak hanya
فإٍُْستحاٍُْحيبْاهًوحنيْيفْادلاعء berdampak positif, tetapi juga mengandung
banyak hal negatif. Penuntut ilmu yang tidak
“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang terus-
kuat menghadapi fitnah maksiat yang ada di
menerus dalam berdoa” (H.R Thabrani).
sekelilingnya maka sangat rentan terjerumus
Banyak kita lihat para guru dan
ke dalam maksiat itu. Orang yang mudah
dosen yang menganggap berdoa sebelum
terkena fitnah ini disebabkan karena
belajar tidak penting, terlihat dari singkatnya
rusaknya hati dan agama, yakni karena
waktu yang disediakan guru untuk berdoa,
menikmati syahwat dan tenggelam dalam
ada yang hanya memberi waktu tidak sampai
kebatilan (Makmudi et al., 2018).
10 detik, sehingga tidak ada kekhusyukan
Tidak jarang penuntut ilmu yang
yang dirasakan anak didik. Disebagian kasus
memiliki minat dan motivasi belajar yang
ada juga guru yang tidak berdoa sama sekali,
tinggi dalam sekejap bisa berubah menjadi
bahkan ada yang menggantikan peran doa
malas karena dipengaruhi oleh maksiat yang
sebelum belajar dengan kegiatan-kegiatan
ada di sekelilingnya. Kondisi ini sering
yang tidak bermanfaat dalam agama,
diistilahkan dengan futur, yaitu keadaan
misalnya seperti bernyanyi-nyanyi atau
manusia yang mengalami penurunan iman.
bermain game. Maka wajarlah apabila minat
Sejatinya setiap penuntut ilmu bisa
dan motivasi belajar anak didik di zaman ini
mengalami futur, akan tetapi apabila
jauh dari keimanan, karena guru sendiri
dibiarkan maka akan semakin menjangkiti
َ ْ ُ َ َ ْ ُُ ََ َ َ َْ َ ا
di atas keimanan dan ketakwaan, tidak
ْ ْياَْكٍْاْيَكس ُِت
)ْن انْلَعْقوْب ِ ِّى
ْ (ّلَكْةنْر runtuh hanya karena maksiat yang
kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah c. Menghindari penyakit isyq (mabuk
meminta ampun serta bertaubat, hatinya Minat dan motivasi itu sangat besar
dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat dipengaruhi oleh cinta. Tapi tidak semua
maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut cinta itu berimplikasi baik bagi seorang
hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan penuntut ilmu. Memang ada sebagian
“ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya penuntut ilmu yang minat dan motivasi
(yang artinya), „Sekali-kali tidak (demikian), belajarnya meningkat karena cinta, akan
sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu tetapi minat dan motivasi yang seperti ini
menutupi hati mereka‟. (H.R. Tirmidzi dan akan cepat pudar dan tidak bertahan lama.
menjelaskan perumpamaan hadits di atas benci adalah awal mula untuk meninggalkan
tanpa adanya usaha untuk membersihkan Indonesia pada hari ini sebagian besarnya
dan bertaubat, akhirnya dosanya semakin menggabungkan ruangan kelas untuk laki-
menumpuk yang akhirnya menutup hatinya. laki dan perempuan. Ketika lelaki dan
Apabila hatinya telah tertutup, maka perempuan dipertemukan dalam satu tempat
otomatis Allah Ta‟ala akan memalingkannya dan dalam waktu yang cukup lama,
dari kebenaran, dan ia akan semakin ditambah lagi mereka berada dalam masa-
masa pubertas sehingga rasa ketertarikan tidak dibangun karena Allah akan
mereka pada lawan jenis meningkat drastis, menjadikan cinta buta.
maka tidak dapat dihindarkan akan terjadi Penyakit isyq tidak jauh beda
rasa suka di antara mereka. maknanya dengan bucin, karena bucin juga
Rasa suka dengan lawan jenis merusak minat dan motivasi belajar
sebenarnya tidak masalah, tetapi jika tidak seseorang. Bahkan bukan hanya minat dan
bisa dikendalikan dengan baik maka akan motivasi, tetapi juga merusak akal waras
terjerumus ke dalam penyakit isyq (mabuk seseorang sekalipun dia adalah lelaki yang
cinta), yang dikhawatirkan akan terjerumus kokoh agamanya. Sebagaimana yang
ke dalam maksiat seperti pacaran. disabdakan Rasulullah shallallahu „alaihi
Tidak sedikit kita jumpai pelajar wasallam,
yang punya minat dan motivasi belajar yang ْب ُ َْودِيٌْأَغو
ّ ُبْل ِو َ ْع ْقن
َ
ات
ِ ِص ُ ْ اْر َأي
َ جْي ٌٍَِْْاق َ َي
ِ ٍ ٍ
bagus, tiba-tiba berubah haluan dalam
ُ
ٌْح َداك ا ِ َ ْ الر ُجن
ْ ْاْلاز ِمْي ٌِْْإ ا
sekejap karena pengaruh dari orang yang dia ِ ِ
cintai. Maka tidak sepantasnya minat dan
Aku tidak pernah melihat orang yang kurang akal
motivasi itu disandarkan kepada cintanya
dan agamanya, namun bisa meluluhkan akal
makhluk, akan tetapi minat dan motivasi itu
lelaki yang kokoh daripada salah seorang kalian
harus disandarkan atas rasa cinta kepada
(kaum wanita). (H.R. Bukhari dan Muslim)
Allah subhanahu wata‟ala. Setiap cinta yang
Hilangnya akal waras tentunya akan
disandarkan pada makhluk akan berujung
menghilangkan minat dan motivasi
kekecewaan, sementara cinta yang
seseorang, karena minat dan motivasi itu
disandarkan kepada Allah Ta‟ala tidak akan
dibangun di atas akal sehat. Maka dapat
pernah kecewa selama-lamanya.
dipastikan pelajar yang pacaran tidak
Anak-anak milenial sering
akanmemiliki minat dan motivasi belajar
memberikan istilah bucin (budak cinta) bagi
yang bagus, karena semua pemuda dan
orang yang rela melakukan apa saja untuk
pemudi yang pacaran telah kehilangan
pacarnya, bahkan ia rela membinasakan
sebagian akal waras mereka dari sudut
dirinya demi membahagiakan orang yang
pandang agama.
dicintainya. Misalnya seorang anak yang rela
Bahaya dari penyakit isyq atau bucin
bolos sekolah demi berjumpa dengan
ini, selain merusak minat dan motivasi
pacarnya di luar sekolah, atau seorang anak
belajar, ternyata juga menyebabkan
yang rela menghabiskan uang pemberian
kesyirikan dan kekufuran, khususnya syirik
orangtua untuk membeli hadiah kepada
karena cinta, sebagaimana perkataan Imam
pacarnya. Itulah pertanda bahwa cinta yang
Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, bahwa
sering mendengar istilah khauf dan raja‟, siswa yang takut tidak mendapatkan ilmu
yaitu rasa takut dan harap. yang berkah maka akan mengikhkaskan niat
Orang yang punya harapan pasti untuk belajar semata-mata karena Allah
takut apabila harapannya tidak tercapai, Ta‟ala, dan siswa yang mengharapkan pahala
begitu juga seharusnya dalam belajar. dan keberkahan ilmu juga akan
Seorang yang takut akan kebodohan dalam mengikhlaskan niat belajar semata-mata
dirinya, maka ia akan berharap untuk mengharapkan ridha Allah Ta‟ala agar
mendapatkan ilmu pengetahuan. memperoleh ilmu yang bermanfaat dunia
Minat dan motivasi belajar itu harus dan akhirat.
dibangun di atas rasa takut dan harap. Oleh karenanya dalam Islam para
Apabila salah satu dari keduanya hilang, penuntut ilmu sangat dianjurkan untuk
maka mustahil seseorang memiliki minat mimiliki motivasi belajar yang tinggi,
dan motivasi belajar, dan itu hanya angan- sehingga dengan adanya motivasi belajar
angan belaka. Perintah menanamkan rasa yang tinggi, ilmu pengetahuan akan mudah
khauf dan raja‟ ini, termuat dalam firman didapat oleh penganutnya (Harmalis, 2019).
Allah subhanahu wata‟ala,
ُ َ َ ً َ َ ا ُ ْ َ ُ ْ ُ ٰ ُ ْ َ َْ ْ ٰ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ً ا
اۗوَكٍ ْْاٰسعٍْفِىاْلْيح ِْيدعْجَارغتاورِت ِ ا ِجًَّكٍْاي
3. Tindakan Preventif dalam Menjaga
Minat dan Motivasi Melalui
ْ ٰ َ
َْ َِلَاخشِ ع
ْ ني Kesucian Hati
Cara pertama yang bisa diterapkan
Sungguh, kepada Kami dengan penuh harap dan
untuk menjaga minat dan motivasi adalah
cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyuk
ghadhdhul bashar (menundukkan pandangan).
kepada Kami. (Q.S Al-Anbiya [21]: 90)
Sesungguhnya pandangan itu adalah anak
Dalam pembelajaran di sekolah, rasa
panah beracun yang dilesatkan dari busur
takut itu bisa dicontohkan seperti takut akan
iblis. Barangsiapa yang mengumbar
tidak lulus ujian, sedangkan rasa harap itu
pandangannya maka ia akan selalu
contohnya seperti berharap mendapatkan
berkubang dalam penyeselan.
nilai yang bagus setelah ujian. Dengan
Beberapa manfaat menundukkan
adanya rasa takut dan harap itu maka akan
pandangan, diantaranya:
muncul minat dan motivasi belajar. Akan
- Sebagai bentuk rasa taat kepada
tetapi, contoh di atas adalah rasa takut dan
Allah dan bentuk pelaksanaan
harap dalam urusan dunia.
perintah-Nya yang menjadikan
Sementara yang ditekankan bagi
kebahagiaan di dalam hati, baik itu
seorang penuntut ilmu adalah rasa takut dan
kebahagiaan dunia dan akhirat.
harap karena Allah Ta‟ala. Misalnya seorang
- Ia akan menolak sampainya anak dari segala hal yang bisa merusaknya.
panah beracun ke dalam hatinya. Terutama untuk langkah preventif pertama
- Menjadikan hati dan dekat dan mengenai pandangan, karena hampir semua
senang dengan Allah Ta‟ala. yang merusak generasi awalnya berasal dari
- Membuat hati menjadi kuat, penuh pandangan maksiat, khususnya dari gadget
kegembiaraan maupun kebahagiaan. yang selalu mereka bawa ke manapun.
- Memberikan firasat benar dan tepat.
- Memberikan keteguhan, keberanian, SIMPULAN
- Menutup celah, jalan masuk dan motivasi sangat besar pengaruhnya terhadap
pintu gerbang setan menuju hatinya. semangat belajar, sementara minat dan
- Membuat hati menjadi konsentrasi motivasi itu sendiri sangat besar dipengaruhi
untuk senantiasa memikirkan oleh kondisi hati. Hal yang sangat perlu
Adapun cara kedua yang bisa iman dan takwa adalah hati. Jika hati
deterapkan adalah menyibukkan hati dari mengandung penyakit spritual, maka minat
hal-hal yang bisa mencegah hati darinya dan dan motivasi belajar pasti sulit untuk
membuat adanya dinding pemisah antara tumbuh atau bahkan tidak tumbuh sama
kecintaan hati, berupa rasa takut yang Metode penjagaan minat dan
menggelisahkan dan rasa cinta yang motivasi belajar dapat dilakukan dengan
ditinggalkan dan diganti dengan amalan sarana maksiat yang mengelilingi penuntut
saleh dan kebisaan-kebiasaan baru yang ilmu, menghindari penyakit isyq (mabuk
lebih baik, sehingga tercipta pula akhlak dan cinta) dengan lawan jenis, dan memupuk
kepribadian yang baru (Makmudi et al., harapan dalam hati, bukan memupuk angan-
2018). angan.
Apabila seorang penuntut ilmu bisa Preventif menjaga kesucian hati bisa
motivasi belajar mereka akan tetap terjaga menyibukkan hati dengan kebaikan. Apabila
langkah tersebut tidak diterapkan maka akan Hurlock, E. B. (1978). Perkembangan Anak.
PT. Erlangga.
rentan terkena maksiat yang menyebabkan
Khodijah, N. (2014). Psikologi Pendidikan.
semakin tertutup dan terkuncinya hati.
RajaGrafindo Persada.
Ketika hati telah terkunci maka minat dan Kompri. (2015). Motivasi Pembelajaran
motivasi untuk berbuat baikakan terhalang, Perspektif Guru dan Siswa. PT. Remaja
Rosdakarya.
sehingga turunlah semangat menuntut ilmu
Makmudi, M., Tafsir, A., Bahruddin, E., &
dan semakin lalai dengan dunia. Alim, A. (2018). Pendidikan Jiwa
Perspektif Ibn Qayyim Al-Jauziyyah.
Ta‟dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 7(1),
DAFTAR PUSTAKA 42. https://doi.org/10.32832/
Abror, A. R. (1993). Psikologi Pendidikan. PT. Na‟mah, U. (2015). Ibn Qayyim Al-Jauziah
Tiara Kencana. Dan Pendapatnya Tentang Tradisi
Kalam. Universum, 9(1).
Adimiharja, D. (1987). Psikologi Umum Pusat https://doi.org/10.30762/universum.v
Pengembangan Penataran Guru Tertulis. 9i1.75
Agama, D. (1993). Ensiklopedia Islam di Purwanto, M. N. (1998). Psikologi Pendidikan.
Indonesia. CV. Anda Utama. Balai Pustaka.
Al-`Alami, K. A. L. A.-S. (2011). Kitab Rudi Ahmad Suryadi. (2012). Motivasi
Ighasatul Lahfan min Mashaa-idisy Belajar Persfektif Pendidikan Islam
Syaithan, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Klasik. Jurnal Pendidikan Islam, 10(1),
Pustaka Al-Qowam. 53–65.
Al-Hijazy, H. bin A. H. (2001). Manhaj Sardiman. (2014). Interaksi dan Motivasi
Tarbiyah Ibnu Qayyim,Terjemahan Muzaidi Belajar Mengajar. Rajawali.
Hasbullah. Al-Kautsar.
Shaleh, A. R. (2004). Psikologi Suatu Pengantar
Al-Jauziyyah, I. Q. (2019). Terjemahan Kitab dalam Perspektif Islam. PT. Prenada
Ad-Daa‟ Wa Ad-Dawaa‟: Penyakit Hati Media.
dan Obatnya (2nd ed.). Al-Abror Media.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang
Dahlan, M. (2018). Lingkungan Pendidikan Mempengaruhi. Rineka Cipta.
Islami Dan Hubungannya Dengan
Minat Belajar Pendidikan Agama Islam Syafri, U. A. (2012). Pendidikan Karakter
Siswa Sma Negeri 10 Bogor. Edukasi Berbasis Al-Quran. RajaGrafindo
Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 7(02), Persada.
195. https://doi.org/10.30868 Syamsi, M. (2018). Konsep Pendidikan
Haqiqi, A. A. & R. N. (2019). Akal, Jiwa, Agama Islam; Studi atas Pemikiran
Jasmani & Akhlak. Journal of Chemical Ibnu Qayyim Al-Jawziyyah. Attaqwa:
Information and Modeling, 53(9), 1689– Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 14(2 SE-
1699. https://doi.org/10.1017 Articles), 15–35.
https://doi.org/10.5281
Harmalis. (2019). Motivasi Belajar dalam
Perspektif Islam. Indonesian Journal of Tjandrasa. (1989). Psikologi Perkembangan
Counseling and Development, 01(01), 51– Anak dan Remaja. BPK Gunung Muria.
61.