You are on page 1of 7

JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)

Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (380-386)

Asumsi Dasar pada Ilmu Pengetahuan yang menjadi


Basis Penelitian Pendidikan Islam

Eko Budi Prasetyo1, Nanat Fatah Natsir2, Erni Haryanti3


1,2,3Universitas
Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
E-mail: muhammadnayif1@gmail.com, nanatfatahnatsir@uinsgd.ac.id, erni_hk@uinsgd.ac.id

Article Info Abstract


Article History This study explains the basic assumptions in science that are the basis of Islamic
Received: 2021-12-27 education research. The method used in this study uses a library research method or
Revised: 2022-01-22
Published: 2022-02-01 approach, that library research can be interpreted as a series of activities related to the
methods of collecting library data, reading and taking notes and processing research
materials. The results of this study indicate that the assumptions in the study of
Keywords: philosophy of science belong to the ontology group, namely the chapter that discusses
Assumption;
the nature of existence. To process knowledge into science, it is necessary to conduct
Science;
Study; research and experiments using the scientific method. Assumptions act as conjectures
Islamic Education. or assumptions about empirical objects to obtain knowledge, which is needed as a
direction or basis for research activities before something being researched is proven
true. Research is a tool to develop knowledge, the results of which will find new
theories and induction-consultation. Likewise, in developing Islamic education,
research needs to be carried out. The basic assumptions of science as the basis of
Islamic research are derived from empiricism, rationalism, intuition, and revelation.
Islamic education research includes research on knowledge of Islamic educational
philosophy, mystical knowledge of Islamic Education and Islamic Educational Science.
From the research of Islamic Education Sciences (empirical science) theories will
emerge which are then adapted to Islamic teachings. These theories will later be called
the theory of Islamic Education.
Artikel Info Abstrak
Sejarah Artikel Penelitian ini menjelaskan tentang asumsi dasar pada ilmu pengetahuan yang menjadi
Diterima: 2021-12-27 basis penelitian pendidikan islam. Metode yang digunakan dalam kajian ini
Direvisi: 2022-01-22
Dipublikasi: 2022-02-01 menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi
pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang
berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta
Kata kunci: mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asumsi dalam
Asumsi; kajian filsafat ilmu tergolong ke dalam kelompok ontologi, yaitu bab yang membahas
Ilmu Pengetahuan;
tentang hakikat yang ada. Untuk mengolah pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan
Penelitian;
Pendidikan Islam. (sains) perlu dilakukan penelitian dan eksperimen menggunakan metode ilmiah.
Asumsi berperan sebagai dugaan atau andaian terhadap objek empiris untuk
memperoleh pengetahuan, yang diperlukan sebagai arah atau landasan bagi kegiatan
penelitian sebelum sesuatu yang diteliti tersebut terbukti kebenarannya. Penelitian
merupakan alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang hasilnya akan
menemukan teori-teori baru maupun induksi-konsultasi. Begitupun dalam
mengembangkan ilmu pendidikan Islam perlu diadakan penelitian. Asumsi-asumsi
dasar ilmu pengetahuan sebagai basis penelitian Islam bersumberkan dari empirisme,
rasionalisme, intuisi, maupun wahyu. Penelitian pendidikan Islam mencakup
penelitian terhadap pengetahuan filsafat pendidikan Islam, pengetahuan mistik
Pendidikan Islam dan Ilmu Pendidikan Islam. Dari penelitian Ilmu Pendidikan Islam
(sains yang empiris) itu akan mucul teori yang selanjutnya disesuaikan dengan ajaran
Islam. Teori-teori itulah yang kelak disebut teori Ilmu Pendidikan Islam.
I. PENDAHULUAN efektifitas dan efisiensi dalam interaksi sosial
Perkembangan ilmu pengetahuan akan mem- masyarakat (Irwansyah, 2021). Perkembangan
bawa dampak positif bagi kehidupan umat man- ilmu dan pengetahuian juga dapat meningkatan
usia, diantaranya mempermudah aktifitas manu- di bidang produksi, menam-bah pengetahuan
sia, memberikan berbagai kemudahan, mempe- dan wawasan, perusahaan atau industri dapat
rcepat dan mempermudah proses infor-masi dan menjual produknya lebih luas lagi, meningkatkan
distribusi dalam kegiatan ekonomi, menambah kualitas Pendidikan dan masih banyak lagi.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 380
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (380-386)
Manusia adalah makhluk berfikir yang selalu dengan cara bagaimana manusia memperoleh
ingin tahu tentang sesuatu, rasa ingin tahu ilmu pengetahuan itu, Maka setidaknya ada
mendorong manusia mengemukakan pertanyaan empat sumber pengetahuan manusia yaitu:
(Arifudin, 2020), bertanya tentang dirinya, ling- 1. Empirisme (Pengalaman Manusia)
kungan disekelilingnya, ataupun berbagai peristi- Dengan ini muncul aliran Empirisme yang
wa yang terjadi disekitarnya, dengan bertanya itu dipelopori oleh Jhon Locke, manusia dilahir-
manusia mengumpulkan segala sesuatu yang kan sebagai kertas putih pengalamanlah yang
diketahuinya. Begitulah cara manusia mengum- akan memberikan lukisan kepadanya, dunia
pulkan pengetahuan, dengan demikian dapat empiris merupakan sumber pengetahuan,
dikatakan, bahwa pengetahuan adalah produk utama dalam dunia pendidikan, terkenal
dari tahu, yakni mengerti sesudah melihat, dengan teori tabula rasa (teori kertas putih).
menyaksikan dan mengalami (Na’im, 2021). Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan
Manusia memperoleh pengetahuan melalui dapat dapat diperoleh melalui pengamatan,
berbagai cara. Bila hanya sekedar ingin tahu dengan jalan observasi, atau jalan peng-
tentang sesuatu cukup dengan menggunakan inderaan (Burhanudin, 1997).
pertanyaan sederhana, namun disamping itu, 2. Rasionalisme, (Pikiran Manusia)
adakalanya pengetahuan itu diperoleh melalui Hal ini melahirkan paham Rasionalisme yang
pengalaman yang berulang-ulang terhadap suatu berpendapat bahwa sumber satu-satunya dari
peristiwa atau kejadian, ada juga pengetahuan pengetahuan manusia adalah rasionya (akal
diperoleh dari usaha dalam mengatasi masalah budinya) pelopornya ialah Rene Descartes,
yang berhubungan dengan kebutuhan hidup aliran ini sangat mendewakan akal budi
(Bairizki, 2021). Adakalanya pula pengetahuan manusia yang melahirkan faham intelek-
diperoleh dengan percobaan sederhana atau tualisme dalam dunia pendidikan.
dikenal dengan trial and error, pengetahuan dari 3. Intuisionisme (intuisi)
hasil coba-coba (Jalaluddin, 2015). Pengetahuan Secara etimologis intuisi berarti langsung
seperti ini disebut pengetahuan alamiah, penge- melihat, pengertian secara umum merupakan
tahuan biasa atau pengetahuan. Jadi awalnya suatu metode yang tidak berdasarkan penala-
masih sangat sederhana, hanya sekedar ingin ran maupun pengalaman dan pengamataan
tahu tentang sesuatu melalui proses berfikir indra (Jalaluddin, 2015).
alamiah, secara sederhana dan apa adanya. 4. Wahyu Allah
Berfikir alamiah itu sendiri merupakan pola Wahyu Allah adalah pengetahuan yang di-
penalaran yang berdasarkan kebiasaan sehari- sampaikan oleh Allah kepada manusia lewat
hari dari pengaruh alam sekelilingnya, proses para nabi yang diutus-Nya sejak nabi pertama
memperoleh pengetahuan secara sederhana sampai terakhir. Wahyu adalah isyarat yang
dimulai dari pengamatan sekitar kemudian dicari cepat atau bisikan halus atau firman tuhan
hubungan sebab akibat, lalu diambil kesimpulan yang disampaikan kepada para anbiya, para
(Nadeak, 2020). Tanpa dilakukan analisis dan filusuf muslim juga mengakui wahyu sebagai
pengujian lebih lanjut berdasarkan proses sumber ilmu pengetahuan.
keilmuan, oleh karena itu kesimpulan yang Pada konteks asumsi dalam kajian filsafat
diambil mungkin saja bersifat kebetulan atau ilmu tergolong ke dalam kelompok ontologi,
kebenaran sesaat. yaitu bab yang membahas tentang hakikat yang
Dalam konteks pengetahuan, berdasar pada ada, yang merupakan ultimate reality baik yang
kondisi alamiahnya bahwa semua manusia berbentuk konkret atau abstrak. Asumsi ber-
mencintai apa yang disebut dengan pengetahuan peran sebagai dugaan atau andaian terhadap
dan begitu pula sebaliknya, tidak menyukai apa objek empiris untuk memperoleh pengetahuan,
yang disebut sebagai ketidaktahuan (Fatira, kemudian diperlukan sebagai arah atau landasan
2021). Manusia menyukai pengetahuan disebab- bagi kegiatan penelitian sebelum sesuatu yang
kan karena keberadaan akal budi yang ada dalam diteliti tersebut terbukti kebenarannya, metode
dirinya, rasa kagum (thauma) yang dimiliki, serta ilmiah (seperti empiris-eksperimental) adalah
berbagai persoalan yang harus mereka hadapi, hasil penemuan yang telah diupayakan manusia
yang menuntut adanya pengetahuan untuk men- dalam waktu yang cukup lama (Darmawan,
yelesaikannya (Hamdani, 2011), adapun yang 2021). Dasar-dasarnya sudah ada pada masa
dimaksud dengan sumber pengetahuan adalah Yunani dan dikembangkan oleh sarjana-sarjana
faktor yang melatarbelakang lahirnya ilmu muslim pada masa kejayaan peradaban Islam
pengetahuan (Mayasari, 2021), dari mana atau dan kemudian dirumuskan langkah-langkahnya

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 381
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (380-386)
lebih terperinci pada masa modern. Metode tertulis yang diamati, pendekatan kualitatif
ilmiah didasarkan pada sejumlah asumsi- asumsi penulis gunakan untuk menganalisis kajian jaring
yang biasanya diterima begitu saja (Akhyar, laba-laba, interaksi-interkoneksi Universitas
2015). Islam Negeri Sunan Kalidjaga Yogyakarta, maka
Asumsi sangat erat kaitannya dengan dengan sendirinya penganalisaan data ini lebih
metodologi penelitian ilmu pengetahuan, karena difokuskan pada Penelitian Kepustakaan (Library
pengetahuan diperoleh melalui pendekatan Research), yakni dengan membaca, menelaah dan
ilmiah, yakni melalui “penyelidikan yang sistema- mengkaji buku-buku dan sumber tulisan yang
tik, terkontrol dan bersifat empiris atas suatu erat kaitannya dengan masalah yang dibahas.
relasi fenomena alam. Metode ilmiah merupakan Metode yang digunakan dalam kajian ini meng-
prosedur atau langkah-langkah sistematis dalam gunakan metode atau pendekatan kepustakaan
mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu (library research), menurut Zed dalam (Rahayu,
(Arifudin, 2021). Ilmu merupakan pengetahuan 2020) bahwa studi pustaka atau kepustakaan
yang didapatkan metode ilmiah, metode adalah dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan
suatu prosedur atau cara untuk mengetahui yang berkenaan dengan metode pengumpulan
sesuatu dengan langkah-langkah sistematis data pustaka, membaca dan mencatat serta
(Endang, 2011), dalam konteks penelitian, bahwa mengolah bahan penelitian.
perkembangan dan pengembangan ilmu penge- Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif,
tahuan mensyaratkan dan memutlakkan adanya menurut Ibnu dalam (Nasser, 2021) penelitian
kegiatan penelitian. Tanpa penelitian itu ilmu kualitatif adalah suatu penelitian yang datanya
pengetahuan tidak dapat hidup (Ulfah, 2022). dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis
Memang penelitian merupakan suatu tugas agar tanpa menggunakan teknik statistik, berdas-
bangunan ilmu pengetahuan tidak kabur, tanpa arkan beberapa definisi penelitian kualitatif di
stuktur jelas, tanpa sistematik atau dengan atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualit-
metode serta tujuan yang kacau, pada pokoknya atif adalah suatu penelitian yang datanya
kegiatan penelitian merupakan upaya merumus- dinyatakan dalam bentuk verbal, tidak meng-
kan permasalahan, mengajukan pertanyaan- gunakan angka dan analisisnya tanpa menggu-
pertanyaan, dan mencoba menjawab pertanyaan- nakan teknik statistik.
pertanyaan tersebut, dengan jalan menemukan 1. Objek Penelitian
fakta-fakta dan memberikan penafsiran yang Dalam penelitian ini objek penelitian terdiri
benar (Hasbi, 2021). Tetapi lebih dinamis lagi dari 2 (dua), yaitu objek formal dan objek
penelitian juga berfungi dan bertujuan inventif, material (Arifudin, 2020), objek formal dalam
yakni terus menerus memperbaharui lagi penelitian ini berupa data yaitu data yang
kesimpulan teori yang telah diterima ber- berhubungan dengan tinjauan kritis jaring
dasarkan fakta-fakta yang telah ditemukan laba-laba, interaksi-interkoneksi Universitas
(Anton, 1992). Islam Negeri Sunan Kalidjaga Yogyakarta.
Pendidikan Islam yang bertujuan untuk Sedangkan objek materialnya berupa sumber
membimbing pertumbuhan rohani dan jasmani data, dalam hal ini adalah tinjauan kritis
pemeluknya menurut ajaran perlu dikembang- terhadap asumsi dasar pada ilmu pe-
kan dengan penelitian, pendidikan Islam ngetahuan yang menjadi basis penelitian
merupakan hal yang wajib untuk dilaksanakan pendidikan islam.
untuk mengembangkan konsep-konsep pendidi- 2. Waktu Penelitian
kan Islam dan upaya menjawab permasalahan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
yang terjadi dalam dunia pendidikan Islam Oktober sampai dengan Desember tahun
(Supriani, 2022). Maka suatu falsafah pendidikan 2021.
yang berdasar Islam tidak lain adalah pandangan 3. Teknik Pengumpulan Data
dasar tentang pendidikan yang bersumber pada Pengumpulan data yang dilakukan dengan
ajaran Islam, yang orientasi pemikirannya menggunakan teknik dokumentasi yaitu men-
berdasarkan ajaran tersebut. gadakan survey bahan kepustakaan untuk
mengumpulkan bahan-bahan dan studi liter-
II. METODE PENELITIAN atur yakni mempelajari bahan-bahan yang
Sesuai dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan objek penelitian. Teknik
diangkat dalam penelitan ini maka menggunakan pengumpulan data menurut (Bahri, 2021)
Metode Riset kualitatif yaitu menekankan mengemukakan bahwa merupakan langkah
analisanya pada data deskriptif berupa kata-kata yang paling strategis dalam penelitian karena

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 382
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (380-386)
tujuan untama dari penelitian adalah dilakukan. Prosedur penelitian ini adalah
mendapatkan data, terdapat beberapa cara untuk menghasilkan data deskriptif yang
atau teknik dalam mengumpulkan data, dian- berupa data tertulis setelah melakukan ana-
taranya adalah observasi dan dokumentasi. isis pemikiran (content analyze) dari suatu
Sumber data yang digunakan dalam penelitian teks. Setelah penulis mengumpulkan bahan-
ini mencakup data primer dan sekunder. bahan yang berhubungan dengan masalah
Menurut (Hanafiah, 2021) bahwa data primer yang akan di bahas dalam penelitian ini,
adalah data yang dikumpulkan langsung dari kemudian penulis menganalisis dan menara-
individu-individu yang diselidiki atau data sikan untuk diambil kesimpulan.
tangan pertama, sedangkan data sekunder
adalah data yang ada dalam pustaka-pustaka. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data primer dalam penelitian ini adalah buku- Dalam pembahasan asumsi dasar pada ilmu
buku terkait tinjauan kritis kajian terhadap pengetahuan yang menjadi basis penelitian
asumsi dasar pada ilmu pengetahuan yang pendidikan islam ini akan dibahas tentang
menjadi basis penelitian pendidikan islam, Asumsi, dan Penelitian Pendidikan Islam.
dan data sekunder didapatkan dari jurnal- 1. Asumsi
jurnal baik nasional maupun internasional. Asumsi atau anggapan dasar ialah angga-
4. Alat Pengumpulan Data pan yang menjadi titik tolak penelitian,
Dalam penelitian ini penulis akan meng- asumsi secara implisit terkandung dalam
gunakan metode dokumentasi sebagai alat paradigma, perspektif dan kerangka teori
untuk pengumpul data karena penelitian ini yang digunakan dalam penelitian, asumsi
adalah penelitian kepustakaan, dengan kata umumnya diterima begitu saja sebagai suatu
lain menurut (Juhji, 2020) bahwa teknik ini yang benar dengan sendirinya, asumsi biasa
digunakan untuk menghimpun data-data dari berasal dari postulat, yaitu kebenaran (dalil-
sumber primer maupun sekunder. dalil) apriori yang tidak dapat dibuktikan
5. Teknik Analisis Data kebenarannya. Michel Polanyi menyebut
Analisis data tidak saja dilakukan setelah data asumsi-asumsi itu sebagai dimensi yang tidak
terkumpul, tetapi sejak tahap pengumpulan terungkap atau tersembunyi dalam ilmu
data proses analisis telah dilakukan. Penulis pengetahuan. Misalnya dalam empirisme
menggunakan strategi analisis “kualitatif”, terkandung asumsi bahwa alam ini ada,
strategi ini dimaksudkan bahwa analisis fenomena alam seragam dan sama dimana
bertolak dari data-data dan bermuara pada saja, alam dapat diketahui melalui pengama-
kesimpulan-kesimpulan umum, berdasarkan tan dan rasio atau metode empiris-
pada strategi analisis data ini, dalam rangka ekperimental, fenomena alam ditentukan oleh
membentuk kesimpulan-kesimpulan umum hukum-hukum alam (deterministik) dan
analisis dapat dilakukan menggunakan seterusnya (Akhyar, 2015). Setiap ilmu me-
kerangka pikir “induktif”. Menurut (Sugiyono, merlukan asumsi. Asumsi diperlukan untuk
2015) bahwa metode pembahasan mengg- mengatasi penelaahan suatu permasalahan
unakan metode deskriptif-analisis, yaitu men- menjadi lebar, asumsi ini perlu sebab
jelaskan serta mengelaborasi ide-ide utama pernyataan asumtif inilah yang memberi arah
yang berkenaan dengan topik yang dibahas, dan landasan bagi kegiatan penelaahan kita.
kemudian menyajikannya secara kritis mela- Sebuah pengetahuan baru dianggap benar
lui sumber-sumber pustaka primer maupun selama kita bisa menerima asumsi yang
skunder yang berkaitan dengan tema. dikemukakannya, semua teori mempunyai
6. Prosedur Penelitian asumsi-asumsi ini, baik yang dinyatakan
Data pada penelitian ini dicatat, dipilih dan secara tersurat maupun yang tercakup secara
kemudian diklasifikasikan sesuai dengan tersirat.
kategori yang ada, pendekatan yang digun- Ilmu menganggap bahwa obyek obyek
akan adalah pendekatan deskriptif analitis. empiris yang menjadi bidang penelaahannya
Menurut (Arifudin, 2019) bahwa deskriptif mempunyai sifat keragaman, memperlihatkan
analitis (descriptive of analyze research), yaitu sifat berulang dan semuanya saling menjalin
pencarian berupa fakta, hasil dari ide pemik- secara teratur, bahwa hujan yang turun
iran seseorang melalui cara mencari, menga- diawali dengan awan yang tebal dan langit
nalisis, membuat interpretasi serta melakukan yang mendung, hal ini bukan merupakan
generalisasi terhadap hasil penelitian yang suatu hal yang kebetulan tetapi memang

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 383
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (380-386)
polanya sudah demikian. Kejadian ini akan Islam, pengetahuan tasawuf Pendidikan Islam,
terulang dengan pola yang sama, alam dan Ilmu Pendidikan Islam. Penelitian dalam
merupakan suatu sistem yang teratur yang arti kajian logika dan tasawuf telah banyak
tunduk pada hukum-hukum tertentu, dalam dilakukan para ulama Islam, sementara itu
mengembangkan asumsi maka harus di- kajiwean atau tepatnya penelitian terhadap
perhatikan beberapa hal yaitu asumsi harus ilmu Pendidikan yang bersifat empris dinilai
relevan dengan bidang ilmu dan tujuan masih belum banyak dilakukan pakar Islam,
pengkajian disiplin keilmuan serta asumsi ini sedangkan kajian dengan yang terakhir inilah
harus disimpulkan dari “keadaan sebagai- menjadi modal bagi pegembangan ilmu
mana adanya“ bukan “bagaimana keadaan pendidikan Islam.
seharusnya” asumsi yang pertama adalah
asumsi yang mendasari telaah ilmiah
sedangkan asumsi kedua adalah asumsi yang
mendasar telah moral. Sekiranya dalam
kegiatan ekonomis maka manusia yang
berperan adalah manusia “yang mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya dengan
korbanan sekecil- kecilnya” maka itu sajalah
yang kita jadikan pegangan tidak usah
ditambah sebaiknya begini, atau seharusnya
begitu, berdasarkan paparan diatas dapat
disimpulkan bahwa asumsi ilmu sangat
diperlukan karena setiap ilmu memerlukan
asumsi, asumsi diperlukan untuk mengatasi
penelaahan suatu permasalahan menjadi
Gambar 1. Skema Asumsi Dasar Ilmu
lebar dan Asumsi inilah yang memberi arah
Pengetahuan Sebagai Basis Penelitian
dan landasan bagi kegiatan penelaahan kita.
Pendidikan Islam
2. Penelitian Pendidikan Islam
Dari penelitian Ilmu Pendidikan Islam
Pendidikan Islam merupakan salah satu
(sains yang empiris) itu akan mucul teori yang
bidang studi Islam yang mendapat banyak
selanjutnya disesuaikan dengan ajaran Islam.
perhatian dari para ilmuwan, hal ini di-
Teori-teori itulah yang kelak disebut teori
karenakan peranannya yang sangat strategis
Ilmu Pendidikan Islam, dengan demikian
dalam rangka meningkatan sumber daya
pengembangan Ilmu Pendidikan Islam
manusia. Ilmu pengetahuan berkembang
tidaklah mencakup pekerjaan mengembang-
sesuai dengan perkembangan kebutuhan
kan filsafat pendidikan Islam dan tidak pula
manusia, sedangkan kebutuhan manusia
mengembangkan manual-manual pendidikan
adalah sesuatu yang berkembang di dalam
Islam. Teori-teori yang perlu dikembangkan
dan bersama dengan perkembangan ke-
dalam Ilmu pendidikan Islam sangat luas
budayaan. maka manusia selalu berupaya
mulai dari teori tentang pendidikan Islam
berdasarkan disiplin metodologi ilmiah,
pada masa pra natal, jika hendak me-
dengan tujuan menemukan prinsip-prinsip
ngembangkan ilmu pendidikan Islami maka
baru untuk mengantisipasi perubahan dan
kita harus mengembangkan teori-teori ilmu
perkembangan kebutuhannya, itulah yang
pendidikan islami tersebut, mengembangkan
disebut penelitian (Anton, 1992).
ilmu berarti mengembangkan teori, dalam
Ilmu Pendidikan Islam, cakupannya ialah
pengembangan teori tersebut itu, apakah
masalah-masalah yang berada dalam tataran
merevisi, mengganti ataupun membuat teori
ilmu (sains), yaitu objek-objek yang logis dan
diperlukan metode yang menjelaskan cara
empiris tentang pendidikan, maka penge-
kerja yang terpertanggungjawabkan, jika kita
tahuan (ilmu) pendidikan Islam terdiri dari
merevisi teori yang atau hendak mengganti
pengetahuan filsafat pendidikan, tasawuf
teori itu berarti teori lama sudah ada. Teori
pendidikan dan ilmu pendidikan (Tafsir,
lama yang ada dan banyak ialah teori pendidi-
1995), dengan demikian maka penelitian
kan dari barat, apa salahnya kita mulai dengan
pendidikan Islam mencakup penelitian
memeriksa teori pendidikan barat tersebut,
terhadap pengetahuan filsafat pendidikan
lantas kita konsultasikan ke Islam (al-qur’an,

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 384
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (380-386)
hadist) boleh jadi teori itu kita terima, kita empris dinilai masih belum banyak dilakukan
revisi, atau kita tolak, inilah persoalan islami- pakar Islam.
sasi ilmu pendidikan dalam rangka me-
ngembangkan pendidikan Islami. Jika cara ini B. Saran
ditempuh maka kita dikatakan menggunakan Pembahasan terkait penelitian kajian
metode induksi- konsultasi, ada dua arus yang terhadap asumsi dasar pada ilmu penge-
muncul tentang cara pengembangan Ilmu tahuan yang menjadi basis penelitian
Pendidikan Islami yaitu cara deduksi yaitu pendidikan islam dalam penelitian ini masih
kita mulai dari teks wahyu atau sabda rasul sangat terbatas dan membutuhkan banyak
lantas ditafsirkan, dari sini muncul teori masukan. Saran untuk penulis selanjutnya
pendidikan pada tingkat filsafat teori itu adalah mengkaji lebih dalam dan secara
dieksperimenkan, dari sini akan muncul teori komprehensif terkait kajian terhadap asumsi
ilmu pendidikan pada tingkat ilmu (sains). dasar pada ilmu pengetahuan yang menjadi
Selanjutnya diuraikan lebih operasional se- basis penelitian pendidikan islam.
hingga langsung dapat dijadikan petunjuk
teknis (manual). DAFTAR RUJUKAN
Akhyar. (2015). Filsafat Ilmu Klasik Hingga
IV. SIMPULAN DAN SARAN Kontemporer. Jakarta: Rajawali Press.
A. Simpulan
Berdasarkan pemaparan pada penelitian Anton. (1992). Metodologi Penelitian Filsafat.
asumsi dasar pada ilmu pengetahuan yang Yogyakarta: Kanisius.
menjadi basis penelitian pendidikan islam ini
dapat disimpulkan bahwa empat sumber ilmu Arifudin, O. (2018). Pengaruh Pelatihan Dan
pengetahuan yaitu empirisme, rasionalisme, Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja
intuisi serta akal merupakan dasar pijakan Tenaga Kependidikan STIT Rakeyan
dalam membuat asumsi. Asumsi (atau Santang Karawang. MEA (Manajemen,
anggapan dasar) ialah anggapan yang menjadi Ekonomi, & Akuntansi), 2(3), 209–218.
titik tolak penelitian, asumsi secara implisit
terkandung dalam paradigma, perspektif dan Arifudin, O. (2020). Psikologi Pendidikan
kerangka teori yang digunakan dalam (Tinjauan Teori Dan Praktis). Bandung :
penelitian. Ilmu mempunyai tiga asumsi Widina Bhakti Persada.
mengenai hakikat keilmuan yaitu determi-
nisme, free will dan probabilistik yang dapat Arifudin, O. (2021). Implementasi Balanced
disimpulkan bahwa asumsi ilmu sangat Scorecard dalam Mewujudkan Pendidikan
diperlukan karena setiap ilmu memerlukan Tinggi World Class. Edumaspul: Jurnal
asumsi. Asumsi diperlukan untuk mengatasi Pendidikan, 5(2), 767–775.
penelaahan suatu permasalahan menjadi
lebar dan Asumsi inilah yang memberi arah
Bahri, A. S. (2021). Pengantar Penelitian
dan landasan bagi kegiatan penelaah- Pendidikan (Sebuah Tinjauan Teori dan
an/penelitian. Selanjutnya bahwa penelitian
Praktis). Bandung : Widina Bhakti Persada.
merupakan upaya untuk mengembangkan
ilmu, mengembangkan ilmu pendidikan Islami
Bairizki, A. (2021). Manajemen Perubahan.
kita harus mengembangkan teori-teori ilmu
Bandung : Widina Bhakti Persada.
pendidikan islami tersebut. Mengembangkan
ilmu berarti mengembangkan teori, dengan
dua cara pertama deduktif dan kedua induksi- Burhanudin. (1997). Logika Materiil, Filsafat Ilmu
konsultasi. Penelitian pendidikan Islam, men- Pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta.
cakup penelitian terhadap pengetahuan
filsafat pendidikan Islam, pengetahuan mistik Darmawan, I. P. A. (2021). Total Quality
Pendidikan Islam dan Ilmu Pendidikan Islam. Management Dalam Dunia Pendidikan"
Penelitian dalam arti kajian logika dan mistik Model, Teknik Dan Impementasi". Bandung:
telah banyak dilakukan para ulama Islam. Widina Bhakti Persada Bandung.
Sementara itu kajian atau tepatnya penelitian
terhadap ilmu Pendidikan yang bersifat Dewantara. (1962). Bagian Pertama Pendidikan.
Yogyakarta: Malis Luhur Taman Siswa.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 385
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (380-386)
Endang. (2011). Filsafat Ilmu dan Metodologi Nasser, A. A. (2021). Sistem Penerimaan Siswa
Penelitian. Bandung: Reflika Aditama. Baru Berbasis Web Dalam Meningkatkan
Mutu Siswa Di Era Pandemi. Biormatika:
Fatira, M. (2021). Pembelajaran Digital. Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Bandung : Widina Bhakti Persada. Pendidikan, 7(1), 100–109.

Hamdani. (2011). Filsafat Sains. Bandung: Rahayu, Y. N. (2020). Program Linier (Teori Dan
Pustaka Setia. Aplikasi). Bandung : Widina Bhakti Persada.

Hanafiah, H. (2021). Pelatihan Software Sofyan, Y. (2020). Peranan Konseling Dosen Wali
Mendeley Dalam Peningkatan Kualitas Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Artikel Ilmiah Bagi Mahasiswa. Jurnal Karya Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Swasta
Abdi Masyarakat, 5(2), 213–220. Wilayah LLDIKTI IV. Jurnal Bimbingan Dan
Konseling Islam, 10(2), 237–242.
Hasbi, I. (2021). Administrasi Pendidikan
(Tinjauan Teori Dan Praktik). Bandung : Supriani, Y. (2022). Peran Manajemen
Widina Bhakti Persada. Kepemimpinan dalam Pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu
Irwansyah, R. (2021). Perkembangan Peserta Pendidikan, 5(1), 332–338.
Didik. Bandung : Widina Bhakti Persada.
Tafsir. (1995). Epistemologi untuk Ilmu
Jalaluddin. (2015). Filsafat Pendidikan. Jakarta: Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosda
Raja Grafindo Persada. Karya.

Juhji. (2020). Manajemen Humas Sekolah. Tafsir. (2012). Ilmu Pendidikan Islam. Bandung:
Bandung: Widina Bhakti Persada. Remaja Rosdakarya.

Jujun. (2007). Filsafat Ilmu sebuah Pengantar Tafsir. (2012). Ilmu Pendidikan Islam. Bandung:
Populer. Jakarta: Pancaraninta. Remaja Rosdakarya.

Mayasari, A. (2021). Implementasi Sistem Tanjung, R. (2022). Manajemen Penyelenggaraan


Informasi Manajemen Akademik Berbasis Pendidikan Inklusi pada Lembaga
Teknologi Informasi dalam Meningkatkan Pendidikan Islam. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu
Mutu Pelayanan Pembelajaran di SMK. JIIP- Pendidikan, 5(1), 339–348.
Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 4(5), 340–
345. https://doi.org/10.54371/jiip.v4i5.277 Ulfah, U. (2022). Kepemimpinan Pendidikan di
Era Disrupsi. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu
Nadeak, B. (2020). Manajemen Humas Pada Pendidikan, 5(1), 153–161.
Lembaga Pendidikan. Bandung: Widina
Bhakti Persada. Zuharini. (1992). Sejarah Pendidikan Islam.
Jakarta: Bumi Aksara.
Na’im, Z. (2021). Manajemen Pendidikan Islam.
Bandung : Widina Bhakti Persada.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 386

You might also like