Professional Documents
Culture Documents
Abstract: This study aims to identify and examine the meaning of the basic concepts of Islamic education
philosophy, and the schools of Islamic philosophy and education. This type of research includes descriptive
qualitative research on the latest literatures and sources on tarbawi interpretation. This research uses the
library research method. Technically, this method deals directly with text data, images, numbers, events
and other objects. The research subjects we use are in the form of documents that we find in libraries and
the internet, namely in the form of written sources such as books, articles, papers and websites. The data
collection technique that we use in this research is a documentation study. We collect various information
related to the discussions studied in this article regarding the position of teaching and learning. The results
of this study indicate that the three subjects, namely the basic concepts of Islamic educational philosophy,
schools of educational philosophy and Islamic education, are related, namely all three discuss educational
problems that can be overcome by way of philosophizing through Islamic foundations.
Keywords:
The basic concepts of Islamic educational philosophy, and the schools of Islamic education and education
philosophy
Abstrak: Penelitian ini bertujuan guna mengetahui dan mengkaji makna konsep dasar filsafat
pendidikan islam, dan aliran-aliran filsafat dan pendidikan Islam. Jenis penelitian ini termasuk
penelitian kualitataif deskriptif pada literatur-literatur dan sumber-sumber terbaru mengenai
tafsir tarbawi. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research). Dalam
teknisnya, metode ini berhadapan langsung dengan data teks, gambar, angka, kejadian dan
benda lain. Subjek penelitian yang kami gunakan berupa dokumen-dokumen yang kami
temukan di perpustakaan dan internet, yaitu berupa sumber tertulis seperti buku, artikel,
makalah dan website. Teknik pengumpulan data yang kami gunakan pada penelitian ini adalah
studi dokumentasi. Kami mengumpulkan berbagai informasi terkait pembahasan-pembahasan
yang dikaji didalam artikel ini mengenai kedudukan belajar-mengajar. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ketiga pokok bahasan tadi yakni konsep dasar filsafat pendidikan Islam,
aliran-aliran filsafat pendidikan dan pendidikan Islam terdapat keterkaitan, yaitu ketiganya
membahas mengenai problematika-problematika kependidikan yang dapat diatasi dengan jalan
berfilsafat melalui landasan ajaran-ajaran agama Islam.
Kata Kunci:
Konsep dasar filsafat pendidikan islam, dan aliran-aliran filsafat pendidikan dan pendidikan
islam
1
Konsep dasar filsafat pendidikan islam, dan aliran-aliran filsafat pendidikan dan pendidikan islam
PENDAHULUAN
Pendidikan atau tarbiyah dalam agama Islam merupakan suatu bagian dari tugas
kekhalifahan manusia, karena manusia adalah khalifah Allah yang berarti bahwa manusia
memperoleh kuasa dan limpahan wewenang dari Allah Swt. guna melaksanakan
pendidikan terhadap alam dan manusia, maka manusialah yang bertanggung jawab
untuk melaksanakan pendidikan tersebut.
Pendidikan Islam mutlak bertujuan untuk penghambaan dan aktualisasi terhadap
peran dan posisi kekhalifahan manusia di muka bumi (khalifatullah fi al-ardh). Sesuai dalam
firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 30 yang artinya: “Ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 30).
Dunia pendidikan Islam di Indonesia khususnya, dan dunia Islam pada umumnya
masih dihadapkan pada berbagai persoalan, mulai dari soal rumusan tujuan pendidikan
yang kurang sejalan dengan tuntutan masyarakat, sampai kepada persoalan guru,
metode, kurikulum dan lainnya. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut masih terus
dilakukan dengan berbagai macam cara. Pendaftaran guru, pelatihan tenaga pengelola
kependidikan dan lain sebagainya itu masih terus dilakukan, namun masalah
pendidikan terus bermunculan. Upaya demi memperbaiki kondisi kependidikan yang
demikian itu kiranya perlu dilacak pada akar permasalahannya yang bertumpu pada
pemikiran filosofis. Diketahui bahwa secara umum filsafat berupaya menjelaskan inti
atau hakikat dari segala yang ada, dan karenanya ia menjadi induk segala ilmu. Dalam
bahasa agama, filsafat itu dikenal dengan istilah hikmah, dan barangsiapa yang
diberikan hikmah maka ia akan diberikan kebaikan yang banyak.
Pembelajaran/perkuliahan filsafat pendidikan islam adalah sebuah keharusan
bagi mahasiswa calon guru (PAI, PBA, Matematika, fisika, kimia, biologi PBI, PGMI dan
PGRA), dan calon pengelola pendidikan Islam di UIN, IAIN, STAIN atau di perguruan
tinggi agama Islam swasta lainnya. Mata kuliah ini membekali mahasiswa dengan
seperangkat konsep maupun teori filsafat dan filsafat islam tentang pendidikan,
sehingga mereka akan mampu menganalisis dan mengkritisi pendidikan baik teoritik
maupun praktik, dan selanjutnya akan mampu menjadikan pendidikan islam menjadi
lebih baik. Pembelajaran filsafat islam juga akan menghantarkan mahasiswa untuk
berkenalan dengan pemikiran pendidikan Islam oleh para filsuf dan pemikir-pemikir
muslim kontemporer, sehingga akan memperkaya khazanah dan wawasan mahasiswa
dalam bidang filsafat dan pendidikan.
Filsafat pendidikan Islam itu secara umum akan mengkaji berbagai masalah yang
terdapat di dalam bidang pendidikan, mulai dari konsep manusia yang akan dididik,
tujuan pendidikan, guru, anak didik, kurikulum dan metode sampai dengan evaluasi
dalam pendidikan secara filosofis. Dengan kata lain ilmu ini akan mencoba
mempergunakan jasa pemikiran filosofis, yakni pemikiran yang sistematik, logik,
radikal, universal dan objektif terhadap masalah yang terdapat dalam bidang
pendidikan.
Mempelajari filsafat pendidikan Islam berarti memasuki arena pemikiran yang
mendasar, sistematis, logis dan menyeluruh (universal) mengenai pendidikan, yang
tidak hanya dilatarbelakangi oleh ilmu pengetahuan agama Islam, namun juga
2 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Mufty, Ilham, Naufal.m, Dini.
menuntut kita guna mempelajari ilmu-ilmu lain yang relevan. Melakukan pemikiran
filosofis pada hakekatnya ialah usaha menggerakkan segala potensi psikologis manusia
seperti pikiran, kecerdasan, kemauan, perasaan, ingatan dan pengamatan panca indra
tentang gejala kehidupan, terutama manusia dan alam sekitarnya sebagai ciptaan
Tuhan. Keseluruhan proses pemikiran tersebut didasari oleh teori-teori dari berbagai
disiplin ilmu dan dengan berbagai pengalaman yang mendalam dan juga luas tentang
masalah kehidupan, kenyataan dalam alam raya, dan dalam dirinya sendiri.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Dahli dan Mufli dari
STAI Darul Dakwah wa Irsyad, Makassar, yang dituangkan dalam bentuk artikel
berjudul konsep dasar dan etika filsafat pendidikan Islam; dikatakan bahwa pengertian
filsafat pendidikan Islam menurut beberapa pakar ialah sebuah studi mengenai
pandangan filosofis dan sistem dari aliran filsafat terhadap masalah kependidikan yang
harus didasarkan pada ajaran Islam. Lalu ruang lingkup filsafat pendidikan Islam
menurut berbagai pakar yakni segala aspek yang menjangkau permasalahan kehidupan
manusia dan alam semesta. Kemudian fungsi filsafat Islam pertama membantu para
pakar pendidikan guna membentuk pemikiran sehat terhadap proses pendidikan
kemudian menjadi asas untuk penilaian Pendidikan.
Dalam penelitian yang lainnya yang dilakukan oleh Mutafa yang dituangkan
dalam sebuah artikel berjudul Filsafat Pendidikan Islam: telaah epistemologi ilmu, dikatakan
bahwa Filsafat pendidikan Islam adalah konsep berfikir tentang kependidikan yang
bersumber atau berlandaskan pada ajaran Islam tentang kemampuan manusia untuk
dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh
pribadinya dijiwai oleh ajaran Islam. Kajian filosofis yang digunakan filsafat pendidikan
Islam mengandung arti bahwa filsafat pendidikan Islam itu merupakan pemikiran yang
mendalam, sistematik, radikal, dan universal dalam rangka mencari kebenaran, inti
hakikat pendidikan Islam.
Kebaharuan isi penelitian yang menjadi ciri khas penelitian kami daripada
penelitian-penelitian yang lainnya adalah bahwa di dalam penelitian yang kami lakukan
tak hanya mengkaji/mencari tahu mengenai konsep dasar filsafat pendidikan Islam
saja, akan tetapi kami juga mengkaji aliran-aliran filsafat pendidikan dan pendidikan
Islam juga, kami mencari tahu konsep dasar dari hal tersebut sehingga membuat
penelitian yang kami lakukan sedikit terdapat perberbedaan dari penelitian-penelitian
yang lainnya.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitataif deskriptif pada literatur-literatur dan
sumber-sumber terbaru mengenai filsafat pendidikan Islam.
Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research). Dalam
teknisnya, metode ini berhadapan langsung dengan data teks, gambar, angka, kejadian
dan benda lain. Oleh karena itu, peneliti tak payah pergi kemana-mana karena cukup
menggunakan data yang tersedia di perpustakaan (Mestika Zed 2004).
Subjek penelitian yang kami gunakan berupa dokumen-dokumen yang kami
temukan dalam perpustakaan dan internet, yaitu berupa sumber tertulis seperti buku,
artikel, makalah, blog dan website.
Teknik pengumpulan data yang kami gunakan pada penelitian ini ialah studi
dokumentasi. Kami mengumpulkan berbagai informasi terkait pembahasan-
pembahasan yang dikaji didalam artikel ini mengenai konsep dasar filsafat pendidikan
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 3
Konsep dasar filsafat pendidikan islam, dan aliran-aliran filsafat pendidikan dan pendidikan islam
Islam, dan aliran-aliran filsafat pendidikan dan pendidikan Islam, baik itu informasi
berbentuk buku, arsip, artikel, makalah, blog maupun website.
Dalam penelitian ini, alat bantu atau instrumen pengumpulan datanya adalah
manusia atau peneliti itu sendiri dengan cara mengamati, bertanya, meminta dan
mengambil data penelitian. Peneliti harus mendapatkan data yang valid. Selain itu,
terdapat juga instrumen bantuan guna memudahkan kami dalam melakukan penelitian
yaitu berupa sumber tertulis dan alat elektronik seperti hp, laptop, komputer, buku,
makalah, journal, dan website.
Teknik analisis data (kualitatif) pada penelitian ini memiliki empat tahap yaitu
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan langkah terakhir adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi.
4 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Mufty, Ilham, Naufal.m, Dini.
retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas
segala benda).
3) Al-Farabi (meninggal 950 M), filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina,
mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan
bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
4) Prof. Dr. Fuad Hasan, guru besar psikologi UI, menyimpulkan filsafat adalah
suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala,
dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan
yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan
yang universal.
Dengan demikian filsafat ialah suatu daya dan upaya manusia dengan akal budinya
untuk memahami secara radikal dan integral serta sistematik mengenai ketuhanan,
alam semesta dan manusia serta mencari kebenaran, inti atau hakikat mengenai segala
sesuatu yang ada.
Selanjutnya secara etimologis kata pendidikan bersal dari bahasa Yunani yaitu
“pedagogi”. Kata “Pedagogi”, berasal dari kata “paid” yang artinya anak dan “agogos”
yang artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat diartikan sebagai
“ilmu dan seni mengajar anak (the art and science of teaching children). Pada Bahasa
Romawi, pendidikan berasal dari kata “educare”, yaitu mengeluarkan dan menuntun,
tindakan, merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Dalam
bahasa Indonesia sendiri, kata pendidikan berakar dari kata didik yang mendapat
awalan pen dan akhiran an. Kata tersebut dijelaskan dalam kamus umum bahasa
Indonesia adalah perbuatan (hal, cara dan sebagainya) mendidik. Pengertian ini
memberi kesan bahwa kata pendidikan lebih mengacu pada cara melakukan suatu
perbuatan dalam hal ini mendidik.
Sedangkan secara terminiologis kata pendidikan dalam KBBI berarti proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan dan
cara mendidik. Selain itu, terdapat pula beberapa pendapat dari para ahli :
1) Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk
memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan
kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan
alam dan masyarakatnya.
2) Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, bab I, pasal I, tentang “Sistem
pendidikan Nasional”, bahwa pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
3) Muhammad Fadhil Al-Jamali memberikan pengertian pendidikan sebagai
upaya mengembangkan, mendorong, serta mengajak manusia untk lebih maju
dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia,
sehingga terbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan
akal, perasaan, maupun perbuatan.
4) Dilain pihak Ahmad Tafsir mendefinisikan Pendidikan sebagai bimbingan yang
diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan
ajaran islam.
Dari berbagai defenisi di atas maka dapat kita simpulkan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha yang dilakukan oleh pendidik untuk menumbuh kembangkan potensi
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 5
Konsep dasar filsafat pendidikan islam, dan aliran-aliran filsafat pendidikan dan pendidikan islam
6 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Mufty, Ilham, Naufal.m, Dini.
Selanjutnya Jalaludin dan Usman Said menjelaskan bahwa secara makro, apa
yang menjadi objek filsafat yaitu ruang lingkup yang menjangkau permasalahan
kehidupan manusia, alam semesta dan manusia merupakan objek pemikiran filsafat
pendidikan. Secara mikro yang menjadi objek pemikiran atau ruang lingkup filsafat
pendidikan sebagai berikut :
• Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan;
• Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai subjek dan objek pendidikan;
• Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama
dan kebudayaaan;
• Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, dan teori
pendidikan;
• Merumuskan hubungan antara filsafat Negara, filsafat pendidikan, dan politik
pendidikan;
• Merumuskan sistem nilai-norma atau isi moral Pendidikan yang merupakan
tujuan pendidikan.
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 7
Konsep dasar filsafat pendidikan islam, dan aliran-aliran filsafat pendidikan dan pendidikan islam
8 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Mufty, Ilham, Naufal.m, Dini.
dilanjutkan dengan mempelajari Hadits dan Ulumul Hadits, karena Hadits merupakan
sumber pengetahuan kedua bagi umat muslim setelah al-Qur’an yang pertama.
Selanjutnya yaitu mempelajari ilmu Ushul dan Nahwu atau tata bahasa, dengan
demikian seseorang dapat memahami dan menafsirkan maksud dan tujuan dari al-
Qur’an.
Tokoh-tokoh dalam aliran ini diantaranya adalah: Imam Al-Ghazali,
Nasuruddin Al-Tusi, Ibnu Jama’ah, Sahnun, Ibnu Hajar Al-Haitami, dan Al-Qobisi.
Tokoh aliran ini mengklasifikasikan ilmu menjadi dua. Pertama, ilmu yang wajib
dipelajari secara individu (fardu ‘ain) yaitu ilmu tentang tatacara melakukan kewajiban
yang sudah tiba saatnya, dan ilmu-ilmu tentang kewajiban agama (Ulum al-Fara’idl al-
Diniyyah). Kedua, ilmu yang wajib dipelajari secara keterwakilan (fardu kifayah) yaitu
ilmu yang dibutuhkan demi tegaknya urusan kehidupan dunia seperti ilmu kedokteran
dan ilmu hiung. Nasuruddin Al-Tusi dalam kitabnya menganalogikan ilmu yang
pertama sebagai makanan pokok dimana setiap orang sangat memerlukannya,
sedangkan ilmu yang kedua sebagai obat yang hanya dikonsumsi dalam hal tertenu dan
terpaksa.
Imam Al-Ghazali membagi jenis-jenis ilmu yaitu ilmu yang terpuji yaitu ilmu-
ilmu agama serta kebutuhan beribadah seseorang, dan ilmu yang tercela. yaiu:
1. Ilmu Ukur dan Hitung, ilmu ini dapat dipelajari apabila ilmu tersebut memang
dibutuhkan dan tidak mengakibatkan pada perbuatan tercela serta memungkiri
Tuhan seperi halnya menghitung bintang dan rotasi bulan untuk meramalkan
suatu kejadian.
2. Ilmu Mantiq dan Theologi, yaitu ilmu yang berkenaan dengan tatacara
menyusun argumentasi, definisi, dan berdebat, maka ilmu ini dikhawatirkan
akan menjurus pada suatu hal yang tercela, disaat sudah mendalami ilmu
tersebut menyusun argumentasi bahwa tuhan itu tidak ada.
3. Ilmu Kealaman, adalah ilmu yang mempelajari tentang anatomi tubuh manusia,
dan dinilai bertentangan dengan syara’, kecuali jika memang benar-benar
dibutuhkan untuk pengobatan maka diperbolehkan untuk dipelajari.
Pandangan aliran ini cenderung vertikal dan sesuai dengan pemaknaan mereka
tentang ilmu yang tidak lain hanyalah agar dapat mendekatkan diri kepada Allah. Al-
Ghazali menegaskan bahwa ilmu-ilmu keagamaan yakni ilmu yang dapat memberikan
pengetahuan tentang jalan menuju akhirat hanya dapat diperoleh dengan
kesempurnaan rasio dan kejernihan akal budi, yang mana dengan rasio manusia
mampu menerima amanat Allah, dan dengan akal budi manusia dapat mendekatkan
diri kepada-Nya.
Ibnu Jama’ah mengulas hal ini lebih jauh, menurutnya apabila program studi
sangat banyak dan beragam, maka yang diprioritasan untuk dipelajari adalah yang
paling penting dan utama seperti studi tafsir al-Qur’an, Hadits, Ushul Fiqih, Pemikiran
Madzhab, dan Ilmu Nahwu atau Ilmu debat (jadal).
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 9
Konsep dasar filsafat pendidikan islam, dan aliran-aliran filsafat pendidikan dan pendidikan islam
10 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Mufty, Ilham, Naufal.m, Dini.
Aliran Pragmatis yang digulirkan Ibnu Khaldun memberikan warna baru dalam
pemikiran pendidikan Islam. Apabila kalangan Konservatif mempersempit ruang
lingkup sekuler di hadapan rasionalitas Islam dan mengaitkannya secara kaku dengan
pemikiran atau warisan salaf, sedangkan kalangan Rasionalis dalam sistem pendidikan
(program kurikuler) berpikiran idealistik sehingga memasukkan semua disiplin
keilmuan yang dianggap substantif bernilai, maka Ibnu Khaldun mengakomodir ragam
jenis keilmuan yang nyata terkait dengan kebutuhan langsung manusia, baik berupa
kebutuhan spiritual-ruhaniah maupun kebutuhan material-jasmaniah.
Menurut Ibnu Khaldun, ilmu pendidikan bukanlah suatu aktivitas yang semata-
mata bersifat pemikiran dan perenungan yang jauh dari aspek-aspek pragmatis di
dalam kehidupan, akan tetapi ilmu dan pendidikan merupakan gejala konklusif yang
lahir dari terbentuknya masyarakat dan perkembangannya dalam tahapan kebudayaan.
Menurutnya bahwa ilmu dan pendidikan tidak lain merupakan gejala sosial yang
menjadi ciri khas jenis insani.
3. PENDIDIKAN ISLAM
Telah dibahas sebelumnya bahwa pendidikan merupakan proses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan dan cara mendidik.
Selain itu, terdapat pula beberapa pendapat dari pakarnya, seperti Ki Hajar Dewantara
mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran
serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan
menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, bab I, pasal I, tentang “Sistem
pendidikan Nasional”, bahwa pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Bilamana definisi-definisi di atas dikaitkan dengan pengertian pendidikan Islam,
maka akan kita ketahui bahwa pendidikan Islam lebih menekankan pada keseimbangan
dan keserasian perkembangan hidup manusia, sebagaimana pendapat-pendapat di
bawah ini :
1) Pendidikan Islam, menurut Prof. Dr. Omar Muhammad Al-Touny Al-Syaebani,
diartikan sebagai usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan
pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam
sekitarnya melalui proses kependidikan, perubahan itu dilandasi dengan nilai-
nilai Islami.
Jelaslah bahwa proses kependidikan merupakan rangkaian usaha
membimbing, mengarahkan potensi hidup manusia yang berupa kemampuan-
kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sehingga terjadilah perubahan
dalam kehidupan pribadinya sebagai makhluk individual dan sosial serta dalam
hubungannya dengan alam sekitar dimana ia hidup. Proses tersebut senantiasa
berada dalam nilai-nilai islami, yakni nilai-nilai yang melahirkan norma-norma
syari’ah dan akhlakul karimah.
2) Hasil rumusan seminar pendidikan se-Indonesia tahun 1960, memberikan
pengertian pendidikan Islam sebagai “bimbingan terhadap pertumbuhan
jasmani dan rohani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan,
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 11
Konsep dasar filsafat pendidikan islam, dan aliran-aliran filsafat pendidikan dan pendidikan islam
SIMPULAN
Setelah melalui berbagai pemaparan yang telah dituangkan dalam poin-poin pada bab
sebelumnya, maka tibalah saatnya untuk Simpulan, yakni sebagai berikut:
Definisi filsafat pendidikan Islam, ialah: Zuhairini menjelaskan bahwa Filsafat
Pendidikan Islam adalah studi tentang pandangan filosofis dan sistem dan aliran filsafat
dalam Islam terhadap masalah-masalah kependidikan dan bagaimana pengaruhnya
terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia muslim dan umat Islam. Selain itu
Filsafat Pendidikan Islam mereka artikan pula sebagai penggunaan dan penerapan
metode dan sistem filsafat Islam dalam memecahkan problematika pendidikan umat
Islam yang selanjutnya memberikan arah dan tujuan yang jelas terhadap pelaksanaan
pendidikan umat Islam.
12 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Mufty, Ilham, Naufal.m, Dini.
REFERENSI
Bakar, M. S. (2022). Studi Aliran Filsafat Pendidikan Islam Serta Implikasinya Terhadap
Pengembangan Pendidikan Islam. DIRASAH, 2615-0212.
Bakar, M. S. (Februari 2022). Studi Aliran Filsafat Pendidikan Islam Serta Implikasinya
Terhadap Pengembangan Pendidikan Islam. Dirasah, _.
Dr. Abdillah, S. A. (2016). FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM, membangun konsep dasar
pendidikan Islam. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia
(LPPPI).
Dr. Mahfud Junaedi, M. A. (August 2017). Paradigma Baru FILSAFAT PENDIDIKAN
ISLAM. Rawamangun, Jakarta.: PRENADAMEDIA Group.
Drs. H. Abuddin Nata, M. (1997). FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM. Jakarta: Logos
Wacana Ilmu.
Hidayat, R. &. (2016). FIlsafat Pendidikan Islam, Membangun konsep dasar pendidikan Islam.
Medan: LPPPI Hal. 4.
Kamilah, M. (2020, _ _). Konsep dasar filsafat pendidikan islam. Retrieved from
www.academia.edu:
https://www.academia.edu/42501132/Konsep_Dasar_Filsafat_Pendidikan_Isl
am
Mufli, M. D. (2016). Konsep Dasar Dan Etika Filsafat Pendidikan Islam. STAI Darul
Dakwah wa Irsyad, _.
Mustafa. (Januari 2009). Filsafat Pendidikan Islam: telaah epistemologi ilmu. Jurnal Iqra,
Vol.3, No. 1.
Nasional, D. P. (2013). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Prof. H. Muzayyin Arifin, M. E. (2003). FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM edisi revisi.
jakarta: Sinar Grafika Offset.
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 13
Konsep dasar filsafat pendidikan islam, dan aliran-aliran filsafat pendidikan dan pendidikan islam
Rosadi, M. F. (December 2019). Aliran filsafat dalam pendidikan Islam ditinjau dari
perspektif Muhammad Jawwad Ridha. Pendidikan Islam, _.
Salim, A. (June 2019). Implikasi Aliran Filsafat Pendidikan Islam Pada Manajemen
Pendidikan Islam. literasi/ilmu pendidikan, _.
Shihab, M. Q. (2002). Tafsir Al-Misbah; pesan, kesan dan keserasian al-qur'an. In L. Hati,
Tafsir Al-Misbah (p. 142). Jakarta: Lentera Hati.
Tafsir, A. (1992). Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Ramaja
Rosdakarya,Hal. 32.
14 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...