You are on page 1of 9

JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)

Volume 6, Nomor 5, Mei 2023 (3568-3576)

Strategi Branding Sekolah dalam meningkatkan


Kepercayaan Masyarakat di Indonesia

Erna Budiarti1, Dian Anggreini2, Deni Agus Panca Susanti3, Yunita Damayanti4, Yunita5
1,2,3,4,5Universitas Panca Sakti Bekasi, Indonesia

E-mail: bbbudiarti@gmail.com, anggie.dian@gmail.com, san.kdrssbb@gmail.com, 2106shmily@gmail.com,


yunita.ferdiyanto@gmail.com

Article Info Abstract


Article History The purpose of this research is to analyze how to create a school branding marketing
Received: 2023-03-12 strategy after the pandemic is over. By creating this, it will be known the supporting
Revised: 2023-04-10
Published: 2023-05-06
and inhibiting factors and their impact on creating strategies and increasing school
competitiveness. This research method uses a qualitative approach by collecting data
through interviews and documentation studies. The results of the study show that the
Keywords: steps to create a marketing strategy carried out by schools to build school branding in
School Branding;
increasing school competitiveness include (1) School Accreditation Scores, (2)
Creating Marketing
Strategy Excellent expertise programs, (3) ISO 9001: 2008, (4) Academic and non-academic
school achievements academic. Factors that influence school competitiveness are (1)
the quality of teacher human resources, (2) good school promotion. It was found that
the inhibiting factors for creating a school branding marketing strategy were (1)
Pandemic Transition (2) Lack of direct social contact with potential customers (3) Lack
of special competence which is an action that shows the strengths of a school that is
better than competitors.
Artikel Info Abstrak
Sejarah Artikel Tujuan penelitian ini adalah menganalisa bagaimana menciptakan strategi pemasaran
Diterima: 2023-03-12 school branding setelah masa pandemi usai. Dengan menciptakan hal tersebut akan
Direvisi: 2023-04-10
Dipublikasi: 2023-05-06 diketahui faktor pendukung dan penghambat dan dampaknya terhadap terciptanya
strategi dan peningkatan daya saing sekolah. Metode penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan studi
Kata kunci: dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan langkah langkah menciptakan strategi
School Branding;
pemasaran yang dilakukan sekolah membangun school branding dalam meningkatkan
Menciptakan Strategi
Pemasaran. daya saing sekolah meliputi (1) Nilai Akreditasi Sekolah, (2) Program keahlian
unggulan, (3) ISO 9001:2008, (4) Prestasi sekolah akademik dan non akademik. Faktor
yang mempengaruhi menciptakan daya saing sekolah adalah (1) Kualitas SDM guru,
(2) Promosi sekolah yang bagus. Ditemukan faktor penghambat menciptakan strategi
pemasaran school branding adalah (1) Transisi Masa Pandemi (2) Kurangnya kontak
sosial secara langsung dengan calon konsumen (3) Kurangnya kompetensi khusus
yang merupakan tindakan yang menunjukkan kelebihan sekolah yang lebih baik dari
pada pesaing.
I. PENDAHULUAN benak konsumen, secara otomatis menunjuk ke
Brand sekolah masih ramai dibicarakan produk yang dituju.
masyarakat, apalagi memasuki masa mencari Dalam penggunaannya, kata brand dan
sekolah untuk buah hati. Orang tua pasti akan branding memiliki arti yang berbeda. Jika kata
memilih sekolah terbaik untuk anaknya. Kriteria brand berarti merek, maka branding adalah
terbaik ini dapat diartikan sebagai prestasi berbagai aktivitas komunikasi yang dilakukan
sekolah terbaik, keunggulan sekolah, keman- oleh sebuah agensi untuk membangun dan
dirian sekolah terbaik, dan kriteria lainnya. Oleh mempromosikan sebuah brand atau merek.
karena itu, untuk meningkatkan minat siswa dan Branding adalah cara memperkenalkan suatu
kesadaran masyarakat dalam memilih sekolah, produk agar dikenal dan terintegrasi ke dalam
maka pihak penyelenggara satuan pendidikan benak konsumen. Suatu produk harus berangkat
perlu mengelola sekolah tersebut agar memiliki dari aspek pengetahuan terhadap produk,
standar dan juga fitur terbaik yang dapat keyakinan terhadap perlengkapan dan produk
meningkatkan citra sekolah. Citra sekolah ini yang berkarakteristik, serta konsekuensi suatu
adalah kata lain untuk brand sekolah. “Brand” produk, agar dapat dikenal dan diminati oleh
merupakan merek, dimana merek menjadi banyak konsumen. Terakhir, aspek emosional
identitas produk, dan ketika merek disebutkan di berkaitan dengan perasaan, kesadaran atau
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 3568
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 5, Mei 2023 (3568-3576)
emosi konsumen terhadap produk (Wijaya, penelitian ini menunjukkan Langkah-langkah
2013). Seperti halnya bisnis, sekolah dapat strategi pemasaran school branding dalam
disamakan dengan merek dagang. Logo seperti meningkatkan daya saing sekolah TK Guidence
itu dapat menarik minat dan kesadaran orang For Kids, Jakarta.
tua, menyekolahkan anak (Jamaluddin, 2020).
Branding yang baik menekankan karakter luar II. METODE PENELITIAN
biasa dan keunikan sekolah. Sekolah dapat Penelitian ini menggunakan metode penelitian
berfokus untuk menonjolkan merek tertentu kualitatif. Menurut Sugiyono, dalam Okky
yang unik dan mudah diingat, daripada mengejar Sugiyanto, 2020 Penelitian kualitatif adalah
semua aspek merek yang mungkin terlalu mem- penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
bebani. kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupa-
Manfaat branding sekolah antara lain: a) kan instrumen kunci bahwa penelitian kualitatif
sebagai sarana publisitas dan juga daya tarik adalah penelitian yang berangkat dari data,
masyarakat, b) membangun citra, kepercayaan, memanfaatkan teori yang ada sebagai penjelas
jaminan mutu dan gengsi, c) meningkatkan dengan berakhir pada sebuah teori. Penelitian
kepercayaan masyarakat (pengendali pasar), d) Kualitatif digunakan untuk memahami sudut
meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat, pandang atau perspektif populasi yang terlibat
e) meningkatkan kualitas pelayanan, dan f) (Saryono & Mekar dalam Anton Wibisosno 2019)
meningkatkan perilaku mahasiswa menjadi lebih bahwa dalam penelitian kualitatif data yang
baik. Tujuan dari branding sekolah antara lain: a) dikumpulkan bukan berupa data angka, melain-
membentuk persepsi publik, b) membangun kan data berasal dari naskah wawancara, catatan
kepercayaan publik terhadap brand, dan c) lapangan, dokumen pribadi, catatan atau memo
membangun afeksi publik terhadap brand peneliti dan dokumen resmi yang dikumpulkan.
(Jamaluddin, 2020; Mustika, 2020). Branding ini Penelitian dekriptif kualitatif menurut Adhi,
dapat diintegrasikan melalui pelaksanaan Kusumastui dan Ahmad mustamil Khoiro dalam
pembelajaran, misalnya melalui penggunaan Rusandi dan Rusli, 2022 adalah salah satu dari
metode pembelajaran tertentu yang unik, melalui jenis penelitian yang termasuk dalam jenis
penggunaan seragam sekolah yang menarik penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif meru-
perhatian, atau melalui pembentukan kebiasaan pakan strategi penelitian dimana didalamnyya
sekolah dan kebiasaan budaya. Strategi branding penelii menyelidiki kejadian, fenomena ke-
ini dapat dikomunikasikan melalui jargon/ hidupan individu dan meminta sesorang atau
slogan, visi misi, logo sekolah yang dapat sekelompok individu untuk dapat menceritakan
diposting melalui media sosial, website resmi kehidupan mereka dan informasi yang didapa
sekolah, media cetak seperti poster, spanduk, diceritakan oleh peneliti dalam kronologi
brosur, kalender sekolah dan media publikasi deskriptif. Metode penelitian ini menggunakan
lainnya (Kusrini, 2021). pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data
Branding sekolah saat ini menambah warna melalui wawancara dan studi dokumentasi.
dunia pendidikan. Tetapi tidak masuk akal jika Tujuan penelitian ini untuk menggunakan
sekolah unggul dalam promosi, tetapi sebenar- pendekatan kualitatif adalah peneliti mengetahui
nya tidak sesuai dengan apa yang dipromosikan. bagaimana suatu instansi dalam menerima
Ini bisa menutup pasar dan mengecewakan tindakan mengungkapkan fakta, keadaan yang
orang tua karena pencapaian yang terjadi tidak terjadi saat penelitian ini berjalan dan menyu-
seperti yang diharapkan. Seperti kita ketahui, guhkan apa adanya yang terjadi terkait dengan
orang tua ini dapat berperan sebagai “Word of school branding dan menciptakan strategi
Mouth” dan dapat menjadi media penyampaian pemasaran di TK GUIDANCE FOR KIDS Jl. Tenis
informasi dari satu orang ke orang lain (Kusrini, Raya no.1 RT. 012 Rw. 014 Kel. Kapuk Kec.
2021). Oleh karena itu, jika tingkat kepercayaan Cengkareng mengetahui sikap, pandangan dan
orang tua dapat dipegang teguh oleh penye- situasi yang terjadi di masyarakat secara tuntas.
lenggara satuan pendidikan, itu bisa menjadi Penelitian ini membutuhkan responden dalam
strategi yang sangat mudah untuk meningkatkan mencari data, oleh karena itu peneliti mengikut-
jangkauan sekolah. kan sertakan warga sekolah selain masyaraka
Penelitian ini juga akan menganalisa upaya sekitar dan orang tua murid seperti halnya
menciptakan strategi pemasaran dengan meng- kepala sekolah, rekan guru, tata usaha,
gunakan school branding di TK Guidence For bendahara, dan siswa. Jenis data yang diambil
Kids, Jakarta. Dan juga diharapkan hasil dari dalam pennelitian ini adalah data primer dan
skunder. Data prime adalah yang diperoleh

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 3569
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 5, Mei 2023 (3568-3576)
dengan melakukan wawancara, diskusi yang tersebut menjadi perhatian dan dipilih oleh
terarah dan studi dokumentasi. Wawancara yang masyarakat. (Noviana, 2022)
digunakan dalam penelitian ini menggunakan Lembaga sekolah yang dipandang masyara-
purposive sampling dan snowball sampling jadi kat berperan dalam mewujudkan tujuan
terdapat informan kunci dan informasi pen- pendidikan nasional adalah sekolah yang
dukung. Menurut Ika Lenaini, 2021 Pueposive dipandang baik oleh masyarakat. Umumnya,
sampling merupkan metode sampling non lembaga pendidikan menunjukkan kehadiran-
random sampling dimana periset memastikan nya melalui media masa cetak, elektronik, dan
pengutipan ilustrasi melalui metode menentukan online. Semua berlomba untuk mendapatkan
identitas spesial yang cocok dengan tujuan riset kepercayaan publik dengan memposting
sehingga diharapkan bisa menanggapi kasus fasilitas gedung, nilai siswa, nilai fakultas,
riset,infomasinya merupakan pakar dalam jaringan alumni yang luas, dan banyak lagi.
bidang tersebut. Sedangkan menurut Sugono, Sekolah sebagai lembaga pendidikan saat
dalam Firman Annur dan Hermansyah, 2020. ini membutuhkan strategi branding yang
teknik Snowball sampling adalah teknik perlu dilakukan dan dipertimbangkan secara
pengambilan sampel yang mula-mula jumlahnya konsisten. Strategi branding yang tepat akan
kecil, kemudian diambil lagi sampel berikutnya, membuat sekolah dikenal masyarakat. Produk
begitu seterusnya sehingga sampel semakin atau jasa bahkan institusi tertentu memerlu-
banyak. Data sekunder diambil dari dari kan pengakuan dari masyarakat agar untuk
dokumen-dokumen yang ada disekolah. Peneliti memberikan gambaran atau informasi yang
menggunakan studi dokumentasi yang dilakukan berkaitan dengan produk, jasa atau institusi
di TK GUIDANCE FOR KIDS Jakarta. yang menonjol. Banyaknya sekolah swasta
Menurut Suci Arischa, 2019. Pengumpulan membuka kemungkinan persaingan pene-
data dengan cara studi dokumentasi merupakan rimaan siswa baru setiap tahun. Tahun ajaran
hal yang dilakukan oleh peneliti guna mengum- baru selalu menjadi momen yang krusial.
pulkan data dari berbagai media, sosial maupun Fokus kegiatan institusi pendidikan pada
cetak yang membaha mengenai nara sumber waktu itu meliputi dua hal yaitu melakukan
yang akan di teliti. Menurut Yusuf dalam Iryana banyak agar mendapatkan siswa baru yang
dan Rizky Kawasati, 2019 dalam konteks ini tepat sasaran, baik dari segi jumlah maupun
validitas, realibilitas dan trianggualation telah kualifikasi calon siswa (Zulaikha, 2017).
dilakukan dengan benar, sehingga ketepatan dan Membangun brand atau berusaha men-
kreadibilitas tidak diragukan siapapun. dapatkan citra positif bagi institusi sekolah
sangatlah penting. Branding sekolah yang
III. HASIL DAN PEMBAHASAN dibangun dengan perencanaan yang matang,
1. School Branding sesuai dengan visi dan misi sekolah yang
Institusi pendidikan berusaha mengem- bersangkutan dan juga dapat dipasarkan
bangkan citra positif dalam menarik minat dapat membuka peluang bagi sekolah untuk
calon siswa. Ketika seorang pelanggan mendapatkan siswa yang tepat sasaran dari
membeli suatu produk, dia tidak hanya mem- segi kualitas dan kuantitas. Mendapatkan
butuhkannya, tetapi juga memiliki harapan siswa yang memenuhi target dan kualitas
lain, sesuatu dalam citra yang dibentuk oleh membutuhkan keterampilan seperti keteram-
institusi. Oleh karena itu, sangat penting bagi pilan komunikasi ataupun menyampaikan
sebuah organisasi untuk memberikan infor- informasi, sosialisasi dan promosi terkait
masi kepada publik agar dapat membentuk lembaga sekolah secara efektif, sehingga
citra yang positif. Citra di mata publik juga informasi diterima oleh masyarakat sudah
merupakan brand yang harus dipertahankan benar dan tidak menimbulkan perbedaan
atau bahkan ditingkatkan melalui branding. persepsi. Namun, perlu disadari oleh sekolah
Melakukan kegiatan branding sekolah akan bahwa dewasa ini sekolah berlomba-lomba
membantu setiap klien layanan pendidikan untuk mempertahankan mutu sekolah dalam
menemukan sekolah terbaik bagi anak rangka mendapatkan siswa baru sesuai
mereka. Branding adalah proses pemilihan dengan jarak atau tempat tinggal siswa baru.
janji, nilai, dan komponen entitas. Oleh karena Oleh karena itu, lembaga tidak hanya mem-
itu, branding yang dilakukan oleh sekolah butuhkan promosi, tetapi juga membangun
merupakan upaya untuk membawa sekolah brand sekolah yang baik di masyarakat.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 3570
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 5, Mei 2023 (3568-3576)
Sekolah swasta harus bersaing untuk c) Taktis Pemasaran: adalah pelaksanaan
meningkatkan target siswa baru setiap tahun rencana pemasaran. Strategi pemasaran
dan menjaga kualitas lulusan sekolah. Salah adalah cara untuk dapat mencapai tujuan
satu upaya adalah sekolah perlu memikirkan pemasaran dan juga umumnya berkaitan
strategi branding sekolah yang mengesankan dengan faktor-faktor yang disingkat dalam
masyarakat. Strategi ini dapat berupa sosia- empat P: produk, harga, tempat, dan
lisasi atau promosi sekolah. Merek memiliki promosi.
beberapa fungsi yang berharga (Malone, d) Product/Produk: strategi membantu
2018). Bagi perusahaan, merek berfungsi dalam mengembangkan produk (kemasan,
sebagai penanda penawaran produk dan merek, nilai)
layanan mereka. Bagi konsumen, merek dapat e) Price/Harga: menentukan strategi pene-
menandakan tingkat kualitas, mengurangi tapan harga untuk produk (penetrasi,
risiko yang dirasakan, menimbulkan keper- skimming, penetapan harga nilai, pemim-
cayaan, dan menyederhanakan pilihan bagi pin kerugian)
pelanggan. Konsumen mengembangkan per- f) Place/Tempat: Riset pasar yang baik akan
sepsi merek berdasarkan pengalaman mereka memastikan segmentasi dan juga memilih
dengan produk perusahaandan jasa (Tybout, saluran distribusi terbaik untuk produk
2005). Merek juga memainkan peran penting (Internet, cabang, penjualan langsung, dan
dalam kegiatan pemasaran seperti periklanan pihak ketiga).
(DiMartino, 2016). Dalam arti finansial, merek g) Promotion/Promosi: perencanaan dan
adalah aset. Keuntungan dari branding yang penelitian akan membantu menghasilkan
tersedia untuk barang fisik juga tersedia untuk strategi terbaik untuk iklan dan kesadaran
layanan. Memenuhi janji merek dapat mem- produk.
bantu organisasi jasa menciptakan loyalitas
pelanggan (Nyffenegger, 2015). Strategi pemasaran adalah memastikan
Strategi branding sekolah dibentuk oleh pertumbuhan melalui ekspansi memasuki
tim ahli strategi yang paling bertanggung segmen pasar siswa baru dengan produk saat
jawab untuk keberhasilan atau kegagalan ini, dan menggunakan taktik yang berbeda
organisasi. Keberhasilan strategi tidak dapat untuk menerapkan strategi (flyer, brosur,
dipisahkan dari partisipasi ahli strategi seperti poster, pers lokal, iklan online, dan spanduk).
kepala sekolah, wakil kepala sekolah (Waka)
dan warga sekolah TK GUIDANCE FOR KIDS 3. Proses dalam strategi pemasaran
dengan melakukan strategi pemasaran men- a) Tahap 1: Penetapan Tujuan
ciptakan branding sekolah. 1) Misi: adalah alasan perusahaan atau
organisasi ada, menceritakan apa yang
2. Menciptakan Strategi Pemasaran perusahaan/organisasi berikan kepada
Strategi pemasaran sangat penting untuk masyarakat. Pernyataan misi mengiden-
setiap perusahaan/organisasi yang mencari tifikasi keunikan organisasi, tujuan yang
kesuksesan, ini membantu perusahaan atau membedakannya dari perusahaan atau
organisasi meramalkan masa depannya, organisasi lain; itu mengidentifikasi
menetapkan misinya, dan mengejar tujuannya. domain operasi perusahaan/organisasi
Prinsip manajemen strategi pemasaran dalam hal produk yang ditawarkan dan
menentukan konsep pemasaran: pasar yang dilayani.
a) Pemasaran: Menurut Malcom Macdonald 2) Tujuan Perusahaan/organisasi: adalah
“pemasaran adalah proses pencocokan tindakan yang harus dilakukan untuk
antara kemampuan perusahaan/organisasi memenuhi misi perusahaan/organisasi
dengan keinginan dan kebutuhan pelang- dan memastikan (laba, pertumbuhan,
gan untuk mencapai tujuan kedua belah kelangsungan hidup, efisiensi) tujuan
pihak”. harus SMART (Spesifik, Measurable,
b) Strategi Pemasaran: “Ini adalah proses Achievable, Realistis dan Tepat Waktu).
pengembangan strategi yang digerakkan b) Tahap 2: Tinjauan situasi:
oleh pasar, dengan mempertimbangkan Audit pemasaran adalah penelitian yang
lingkungan bisnis yang terus berubah dan dilakukan untuk menunjukkan faktor-
kebutuhan untuk memberikan nilai pelang- faktor eksternal dan internal yang mempe-
gan yang unggul”. (Craven & Piercy, 2009). ngaruhi kinerja perusahaan/organisasi.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 3571
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 5, Mei 2023 (3568-3576)
1) Faktor eksternal: adalah faktor-faktor Matriks Ansoff adalah alat yang digunakan
yang tidak dapat dikendalikan oleh untuk meningkatkan kinerja bisnis yang
perusahaan/organisasi ada dengan mengembangkan opsi untuk
a. Lingkungan makro (politik, sosial, strategi pemasaran dan membantu dalam
teknologi, ekonomi) penilaian risiko setiap opsi.
b. Lingkungan mikro (ukuran pasar,
b) Periksa bagaimana segmentasi, penargetan,
pesaing, industri)
dan pemosisian dapat digunakan.
2) Faktor internal: adalah mereka yang
Setelah dilakukan riset pasar untuk
perusahaan/organisasi memiliki kendali
menerapkan strategi pertumbuhan, strategi
penuh atasnya. Analisis SWOT dan ring-
didasarkan pada pengembangan produk
kasan kekuatan dan juga kelemahan
yang ada dengan menargetkan segmen
perusahaan/organisasi.
pasar baru. Mereka memposisikan produk
c) Tahap 3: Perumusan strategi: mereka dengan berbagai taktik:
Adalah pengembangan rencana jangka 1) Pemberian produk gratis ( goody bag )
panjang untuk menghadapi peluang dan 2) Hadir di pameran penyegar
ancaman eksternal secara efektif, dengan 3) Mengirimkan brosur ke rumah siswa
mempertimbangkan kekuatan dan juga ke- 4) Menawarkan diskon dengan pedaftar
lemahannya (analisis SWOT). Perumusan pertama
strategi pemasaran meliputi: 5) Kupon discont
1) Tetapkan tujuan pasar: memutuskan
c) Menganalisis pentingnya pemasaran rela-
strategi pengembangan pasar.
sional dan juga bagaimana hal itu dapat
2) Pilih target pasar: meneliti pasar untuk
diterapkan.
peluang pertumbuhan dan profitabilitas
Pemasaran hubungan juga dikenal
dan fokus padanya.
sebagai manajemen hubungan pelanggan
3) Pemetaan Perseptual: itu adalah alat (CRM), ini berfokus pada loyalitas pelang-
yang mencoba memetakan persepsi dan gan dan keterlibatan pelanggan jangka
pemahaman konsumen dalam diagram, panjang daripada tujuan jangka pendek
untuk menunjukkan bagaimana konsu- seperti akuisisi pelanggan dan juga pen-
men memahami posisi produk pesaing jualan individu (pemasaran transaksional).
di pasar. Tujuan dari pemasaran relasional adalah
4) Posisikan produk: meningkatkan ke- untuk menciptakan hubungan pelanggan
sadaran masyarakat akan produk. yang kuat, bahkan emosional, ke merek
5) Bauran pemasaran: menentukan strategi yang dapat mengarah pada bisnis yang
yang tepat mengenai (kemasan, harga, berkelanjutan, promosi dari mulut ke
saluran distribusi, dan iklan). mulut gratis, dan informasi dari pelanggan
d) Tahap 4: Implementasi: yang dapat menghasilkan prospek.
1) Mendapatkan sumber daya Ada dua tujuan utama pemasaran
2) Mengembangkan jadwal relasional:
3) Eksekusi sebuah rencana 1) Kepuasan pelanggan: pemasar harus
memastikan mereka memenuhi kebutu-
e) Tahap 5: Evaluasi dan pengendalian: han pelanggan hal ini dapat dilakukan
1) Membandingkan hasil dengan rencana melalui komunikasi dan juga akuisisi
2) Mengidentifikasi penyimpangan kebutuhan konsumen. Pemasaran tang-
3) Memanfaatkan penyimpangan positif gapan langsung adalah cara yang efektif
4) Memperbaiki penyimpangan negatif untuk memastikan kepuasan pelanggan
dan melacak kebutuhan mereka. kita
4. Alat yang digunakan untuk mengembang- dapat menerapkan teknik ini melalui
kan strategi pemasaran umpan balik online (untuk melacak
a) Menjelaskan dan mengevaluasi secara tanggapan mereka) atau menggunakan
kritis alat dari tiga alat, teknik dan model saluran media sosial untuk memantau
yang dapat digunakan untuk menganalisis pelanggan dan menganalisis kepuasan
ketika mengembangkan strategi pemasa- mereka.
ran. 2) Retensi pelanggan: mempertahankan
Alat penting untuk mengembangkan pelanggan jauh lebih menguntungkan
strategi pemasaran adalah matriks Ansoff.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 3572
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 5, Mei 2023 (3568-3576)
daripada kehilangan mereka. beberapa MTs yang memberikan manfaat bagi
teknik untuk membantu mempertahan- masyarakat melalui keterampilannya men-
kan pelanggan: jadi mu’adzin, qori’, da’i, terlibat dalam
3) “Program loyalitas”: dengan memberi pemuda masjid, ustadz/ustadzah TPA
mereka insentif untuk pembelian yang setempat, dan lainlain (Karsono et al.
sering seperti diskon dan voucher gratis. 2021).
4) “Product bundling”: dengan mengga- c) Membuat jargon, ‘tagline’, ataupun slogan
bungkan beberapa produk atau layanan yang menarik kemudian direalisasikan
menjadi satu "paket" dan menawarkan- dengan program-program sekolah. Misal-
nya dengan satu harga. nya slogan SDIT Alam Biruni “Pribadi
5) “Promosi silang” dengan memberikan Cerdas, Sholeh dan Menyayangi” (Kusrini
diskon atau insentif promosi lainnya 2021); slogan SD Muhammadiyah 2
kepada pembeli produk terkait. Tulangan Sidoarjo “relegius, berakhlakul
6) “Cross selling” dengan menjual produk karimah dan berprestasi’ (Riyono 2018);
terkait kepada pelanggan saat ini. “UHAMKA lebih utama” (Supendi and
Hidayati 2020), dan sebagainya.
5. Strategi Pemasaran dengan School Bran- d) Mengembangkan program unggulan yang
ding menjadi ciri khas sekolah seperti program
Branding sekolah (brand image) merupa- sekolah adiwiyata (Efendi, Damsar, and
kan upaya yang dilakukan satuan pendidikan Miko 2021), sekolah alam (Kusrini 2021);
untuk meningkatkan nilai ‘jual’ atau promosi sekolah ramah anak (Artadianti and
suatu sekolah sekaligus menjaga eksistensi Subowo 2017; Hamadani 2015; Indraswati
persaingan sekolah secara sehat dan dapat et al. 2020), sekolah tahfidzul qur’an (Arifin
diterima di masyarakat. Dalam membangun and Setiawati 2021; Dewantoro, Junanah,
citra sekolah yang baik membutuhkan strategi and Susilo 2021; Hasim 2020; Susilawati
yang tepat, sebab dengan strategi yang tepat and Harun 2017), entrepreneur (Mushlih
akan mengarah pada hubungan yang harmo- 2019).
nis antara sekolah dengan publik (Hasim e) Selain program unggulan, satuan pendidi-
2020). Branding sekolah atau citra sekolah kan dapat menyelenggarakan program-
yang baik ini seringkali menunjukkan indi- program pendukung visi-misi sekolah,
kator tingginya jumlah peminat yang ter- misalnya memanah, jemparingan, renang,
kadang melebihi jumlah quota yang diterima. berkuda, dan lain-lain. Sebagaimana SDIT
Berdasarkan kajian literatur, strategi branding Alam Biruni menyelenggarakan program:
yang dapat dilakukan satuan pendidikan outbound, renang, fun cooking, market day,
untuk meningkatkan animo masyarakat shalat berjamaah, berbuka puasa bersama,
tersebut antara lain sebagai berikut: tahfiz, dan tahsin (Kusrini 2021). SD
a) Meningkatkan manajemen mutu baik akre- Terpadu Ainul Ulum Pulung menyeleng-
ditasi sekolah maupun manajemen mutu garakan program pembelajaran membaca
ISO. Sebagaimana menurut Jamaluddin Al-Qur’an, gerakan dan bacaan sholat yang
(2020), strategi branding SD Islam Plus baik dan benar, menghafal Al-Qur’an Juz 30
Masyitoh Kroya Cilacap dengan pencapaian dengan baik dan benar, kegiatan mondok,
akreditasi nilai A dengan cara analisis antar jemput siswa, wisata religi, dan me-
SWOT dan pemenuhan 8 standar nasional ngadakan perlombaan mewarnai (Hasim
pendidikan. Umumnya, sekolah yang telah 2020).
terakreditasi dengan baik dan mampu f) Menyelenggarakan program penjaringan
mempertahankan statusnya tersebut akan peserta didik baru sekaligus ajang promosi,
mendapatkan predikat ‘sekolah favorit’ di misalnya seperti yang dilakukan oleh MTs
hati masyarakat. Negeri 2 Purbalingga, yaitu dengan menye-
b) Meningkatkan kualitas learning output dan lenggarakan Try out SD/MI (Karsono et al.
learning outcome, seperti meningkatkan 2021); menggunakan strategi komunikasi
prestasi siswa, guru, sekolah, serta alumni. Word of Mouth (WOM) yang sengaja di
Selain itu dapat juga meningkatkan setting dengan melibatkan seluruh pihak
karakter seluruh warga sekolah, terutama sekolah dan orang tua sebagaimana yang
siswa sebagai subyek didik sekaligus dilakukan di SDIT Alam Biruni, sekaligus
lulusan yang menjadi bagian dari masyara- menggunakan strategi pemasaran dengan
kat (pengguna lulusan). Misalnya, lulusan

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 3573
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 5, Mei 2023 (3568-3576)
cara membuka waktu bergelombang Agama, status Whatsapp, dan lain-lain.
dimana setiap gelombang tarif pembaya- Selain itu dapat diterbitkan ke media cetak
rannya berbeda, gelombang awal lebih seperti koran, majalah, tabloid, banner,
murah dibandingkan gelombang berikut- poster, spanduk, dan sebagainya. Sebagai-
nya (Kusrini 2021). mana yang telah dilakukan oleh MTs Negeri
g) Meningkatkan pelayanan prima pendidik 1 dan 3 Purbalingga (Karsono et al. 2021;
maupun tenaga pendidikan untuk mening- Kusrini 2021; Purnamasari, Setyadji, and
katkan kualitas pendidikan. Bagi pendidik Ashfahani 2020).
misalnya dengan menyelenggarakan pela-
tihan, mendatangkan ahli, melakukan studi Branding sekolah yang dilakukan dengan
banding, memberikan kesempatan untuk benar akan dapat membangun kepercayaan
studi lanjut, menempatkan sesuai kompe- masyarakat. Sebaliknya, jika dilakukan dengan
tensi keahliannya, serta melibatkan dalam tidak profesional maka dapat berdampak pada
diklat (Mukhtar 2015; PGB 2015). Adapun satuan pendidikan yang bersangkutan.
bagi tenaga kependidikan dapat dilakukan Sebagaimana di awal sudah diulas bahwa
dengan mengadakan pelatihan, melakukan strategi branding yang baik difokuskan pada
studi banding, serta melakukan evaluasi peningkatan prestasi sekolah, termasuk
(Santosa and Trisandi 2020). prestasi siswa dan juga guru dibandingkan
h) Menjalin kerjasama sekolah dengan masya- banyak pencitraan tanpa diimbangi dengan
rakat, sesama sekolah, maupun instansi peningkatan kualitas satuan pendidikan yang
lain. Jalinan kerjasama ini sebagai bentuk dalam hal ini sebagai produk yang di-
dukungan Strategi Branding Sekolah dalam promosikan. Berikut ini diulas beberapa hal
Meningkatkan Animo Siswa dan Awareness yang harus dihindari saat melakukan branding
Masyarakat [1-6] 4 | Jurnal Pendidikan sekolah
Dompet Dhuafa, Vol. 12, No. 1, Mei 2022 Menonjolkan ‘merek’ atau brand yang tidak
masyarakat atas eksistensinya satuan sesuai dengan yang dimiliki sekolah atau tidak
pendidikan yang bersangkutan. Dukungan sesuai dengan ‘kebutuhan pasar’, misalnya
dapat berasal dari pemerintah pusat, ‘sekolah alam’, namun dalam proses pem-
pemerintah daerah, provinsi, pemerintah belajaran serta ekstrakurikulernya tidak
daerah kabupaten/kota, komite sekolah/ mencerminkan perilaku yang mendukung
orang tua siswa, stakeholder, perguruan visimisi terkait alam tersebut. Kasus lain
tinggi, asosiasi profesi serta lembaga lain misalnya masyarakat sedang viral terkait
yang terkait (Susilo 2017). Sebagaimana metode tahfidz, kemudian sekolah menyeleng-
menurut Ayunisa and Sholeh (2022) bahwa garakan program unggulan kelas tahfidz.
lembaga pendidikan formal membutuhkan Strategi demikian akan lebih diminati dari
manajemen humas sebagai alat penyalur pada mengembangkan brand lain yang tidak
komunikasi efektif sekolah kepada masya- sedang dibutuhkan masyarakat. Apalagi
rakat. Sebagai contoh, SMK Dr. Soetomo kondisi saat ini persaingan antarsekolah
Surabaya yang bekerjasama dengan EO semakin meningkat, dimana setiap sekolah
Grand city dalam Program Keahlian berlomba mendapatkan tempat di hati masya-
Multimedia, bekerja sama dengan Pusbang rakat. Otomatis sekolah yang kurang dapat
Film DPR-RI, SBO TV, BS TV dan juga JTV bersaing akan tertinggal bahkan ditutup.
untuk program Keahlian Produksi Film; a) Penggunaan nama/visual brand yang biasa.
bekerja sama dengan untuk memasarkan Nama/visual/logo sekolah yang biasa
produk bagi program keahlian bisnis dan mungkin kurang dilirik masyarakat,
Pemasaran; bekerja sama dengan beberapa sebaliknya penggunaan brand yang unik
hotel bagi Program keahlian Akomodasi dan menarik serta tidak rumit memung-
Perhotelan; dan bekerja sama dengan kinkan akan mudah viral untuk dikenal.
lembaga sertifikasi Akuntansi untuk prog- Misalnya penggunaan logo sekolah X,
ram keahlian Akuntansi (Mustika 2020). masyarakat dapat langsung dapat meng-
i) Meningkatkan nilai jual sekolah melalui ingat dan menebaknya. Selain itu, jangan
intensitas unggahan setiap even sekolah di menjiplak ide dari sekolah lain, misalnya
media online seperti Instagram, website logo maupun seragam yang mirip.
resmi sekolah, facebook, website lembaga b) Promosi satuan pendidikan yang gencar
pemerintah seperti Kanwil Kementerian tanpa diimbangi peningkatan kualitas
sekolah yang dipromosikan. Misalnya pada

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 3574
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 5, Mei 2023 (3568-3576)
satuan Pendidikan yang mempromosikan 9. Meningkatkan nilai jual sekolah melalui
sekolah dengan gedung dan ruang kelas intensitas unggahan setiap acara sekolah di
yang comfortable namun kenyataannya media online maupun offline.
kelas terbatas bahkan bergantian. Hal ini
akan mengecewakan masyarakat dan Hal-hal yang harus dihindari dalam mem-
berdampak buruk pada satuan pendidikan promosikan branding sekolah antara lain:
yang bersangkutan. Sebaliknya, sekolahnya 1. Menonjolkan ‘merek’ atau brand yang tidak
bagus namun promosinya kurang pro- dengan yang dimiliki sekolah atau tidak
fessional, desain kurang menarik, distribusi sesuai dengan ‘kebutuhan pasar’;
terbatas pada masyarakat lokal, kurang 2. Penggunaan nama/visual brand yang biasa
memanfaatkan teknologi informasi dengan apalagi menjiplak ide dari sekolah lain;
baik, dan sebagainya. 3. Promosi satuan pendidikan yang gencar
tanpa diimbangi peningkatan kualitas
Dengan adanya branding sekolah ini, sekolah yang dipromosikan
dampak bagi satuan pendidikan antara lain
kualitas layanan guru dan juga karyawan B. Saran
meningkat, akhlak siswa menjadi lebih baik, Pembahasan terkait penelitian ini masih
memperoleh kepercayaan masyarakat, dan sangat terbatas dan membutuhkan banyak
meningkatkan jumlah animo dan awareness masukan, saran untuk penulis selanjutnya
masyarakat untuk dapat mendaftarkan putra- adalah mengkaji lebih dalam dan secara
putrinya di sekolah yang bersangkutan, komprehensif tentang Strategi Branding
sekolah lebih maju dan mampu bersaing, Sekolah dalam meningkatkan Kepercayaan
imbasnya kesejahteraan pendidik dan tenaga Masyarakat di Indonesia.
kependidikan terjamin (Hasim 2020;
Jamaluddin 2020). DAFTAR RUJUKAN
Anton Wibisono, 2019. Memahami Metode
IV. SIMPULAN DAN SARAN Penelitian Kualitatif, Yoni Ardianto “Behind
A. Simpulan every quantity there must lie a quality”
Kesimpulan Berdasarkan hasil kajian dapat Gertrude Jaeger Selznick, Ph.D. pada Sofaer
disimpulkan bahwa Sekolah sebagai lembaga (1999).
pendidikan saat ini membutuhkan strategi https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/
branding yang perlu dilakukan dan juga di- baca/12773/Memahami-Metode-
pertimbangkan secara konsisten. Strategi Penelitian-Kualitatif
branding yang tepat akan membuat sekolah
DiMartino, C. & Jessen, S. B. (2016). School brand
dikenal masyarakat dan dapat meningkatkan
management: The policies, practices, and
animo siswa. Strategi itu antara lain:
1. Meningkatkan manajemen mutu baik perceptions of branding and marketing in
New York City’s public high schools.
akreditasi sekolah maupun manajemen
https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.
mutu ISO;
2. Meningkatkan kualitas learning output dan 1177/0042085914543112
learning outcome, seperti meningkatkan Dwiyanti, Noviana. (2022). Image Branding
prestasi siswa, guru, sekolah, serta alumni; Sekolah Numberone Melalui Public
3. Membuat jargon, ‘tagline’, ataupun slogan Speaking.
yang menarik kemudian direalisasikan http://repository.unpas.ac.id/57304/
dengan program-program sekolah;
4. Mengembangkan program unggulan yang Hasim, Ahmad Mahfud. 2020. “Strategi Brand
menjadi ciri khas sekolah; Comunication Dalam Upaya Peningkatan
5. Menyelenggarakan program-program pen- Kualitas Pendidikan Di SD Terpadu Ainul
dukung visi-misi sekolah; Ulum Pulung Ponorogo.” Institut Agama
6. Menyelenggarakan program penjaringan Islam Negeri Ponorogo.
peserta didik baru sekaligus ajang promosi;
7. Meningkatkan pelayanan prima pendidik Ika Lenaini, 2021. Teknik Pengambilan Sample
maupun tenaga pendidikan; Purposive dan Snowbal Sampling
8. Menjalin kerjasama sekolah dengan masya- http://journal.ummat.ac.id/index.php/hist
rakat, sesama sekolah, maupun instansi oris/article/view/4075/pdf
lain;

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 3575
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 5, Mei 2023 (3568-3576)
Iryana dan Risky Kawasati, 2019, Teknik Okky Sugianto, 2020 Penelitian Kualitatif,
Pengumpulan Data Metode Kualitatif Manfaat dan Alasan Penggunaan
https://osf.io/cy9de/download/?format=p https://binus.ac.id/bandung/2020/04/pen
df elitian-kualitatif-manfaat-dan-alasan-
penggunaan
Jamaluddin, Muhammad Burhan. 2020. “Strategi
Branding Di Sekolah Dasar Islam Plus Rusandi dan Rusli, 2022. Merancang Penelitian
Masyitoh (Yayasan Miftahul Huda) Kroya Kualitatif Dasar dan Studi Kasus
Cilacap.” IAIN Purwokerto. http://jurnal.staiddimakassar.ac.id/index.p
hp/aujpsi
Karsono, Karsono, Purwanto Purwanto, and
Abdul Matin Bin Salman. 2021. “Strategi Santosa, Sedya, and Trisandi. 2020.
Branding Dalam Meningkatkan “Implementasi Manajemen Pendidikan
Kepercayaan Masyarakat Terhadap Berbasis Masyarakat Di SMP KSM Sonit
Madrasah Tsanawiyah Negeri.” Jurnal Pulau Masoni Daerah Perbatasan Sulawesi
Ilmiah Ekonomi Islam 7(2):869–80. doi: Tengah.” Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa
10.29040/jiei.v7i2.2649. 10(2):43–52

Kotler, P., Armstrong, G. (2018). Principles of Suci Arischa, 2019. Analisis Beban Kerja Bidang
Marketing. New Delhi: Pearson. Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan
Hidup Dan Kebersihan Kota Pekanbaru
Kotler, P.T., Keller, K.L., Brady, M., Goodman, M., https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/
Hansen, T. (2019). Marketing Management. article/download/23021/22286
Singapore: Pearson Education.
Tybout, A. M. (2005). Kellogg on branding.
Malone, Timothy (2018). Branding Strategies of Hoboken, NJ: Wiley.Wibowo, A. (2013).
a Private International School. Education Accountability Efforts to Improve
https://search.proquest.com/openview/39 School Quality and Image. Yogyakarta:
061c0a977563b9c4059a2cb5203d3b/1?pq Pustaka Belajar.
-origsite=gscholar&cbl=55152
Wilko Retail Ltd. 2015 Exploring the history of
Mohamad Joko Susilo, Strategi Branding Sekolah Wilkinsons [online], viewed February 2015,
Dalam Meningkatkan Animo Siswa Dan http://www.corporate.wilko.com
Awareness Masyarakat, 2022.
http://jurnal.pendidikandd.org/index.php/ Wiggenraad, P., 2014, analysis: top 50 UK retailers
JPD/article/view/278 2012/13 [online], viewed February 2015,
http://www.retail-week.com
Mushlih, Ahmad. 2019. “Implementasi Strategi
Branding Enterpreneur Di TK Khalifah Wilko Annual Review 2012 [online], Wilko Retail
Sewon Yogyakarta.” Golden Age: Jurnal Ltd. 2015, viewed February 2015,
Pendidikan Anak Usia Dini 2(2):15–25. doi: http://www.corporate.wilko.com
10.29313/ga.v2i2.4292
Zulaikha. (2017). Need Branding in Schools? Cas
Mustika. 2020. “Strategi Membangun School Study at Private Junior High School in
Branding Dalam Meningkatkan Daya Saing Surabaya.
Sekolah Di SMK Dr. Soetomo Surabaya.” https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/j
Manejerial Bisnis 4(1):11–19 kp/article/view/425

Nyffenegger, B. K. (2015). Service brand


relationship quality: Hot or cold?
https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.
1177/1094670514547580

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 3576

You might also like