Professional Documents
Culture Documents
net/publication/322355726
CITATIONS READS
0 2,281
4 authors, including:
26 PUBLICATIONS 26 CITATIONS
Universitas Gadjah Mada
32 PUBLICATIONS 25 CITATIONS
SEE PROFILE
SEE PROFILE
Rury Eprilurahman
Universitas Gadjah Mada
42 PUBLICATIONS 59 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Donan Satria on 10 January 2018.
Table of Content
Keanekaragaman serangga sebagai pakan alami katak tegalan (Fejervarya limnocharis, 1-8
Gravenhorst) pada ekosistem sawahdi Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten
Bantul
Farid Kuswantoro and R.C. Hidayat Soesilohadi
Keragaman Rubus di Gunung Kembang Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah dan potensi 9-13
pemanfaatannya
Ratna Susandari
Populasi dan sebaran jenis moluska dilindungi di perairan Selat Lembeh, Kota Bitung, 31-37
Sulawesi Utara
Ucu Yanu Arbi
Identifikasi sifat dan distribusi sel endokrin ghrelin di lambung tikus (Rattus norvegicus): 39-44
studi immunohistokimia pada kondisi obesitas
Teguh Budipitojo, Hevi Wihadmadyatami, and Ganies Riza Aristya
Trijoko1, Donan Satria Yudha1, Rury Eprilurahman1, and Setiawan Silva Pambudi2
1 Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
email: trijokobio@ugm.ac.id
2 Mahasiswa Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada
Article history The diversity of freshwater fishes which inhabit in the river of Daerah
Istimewa Yogyakarta is not yet well documented. Complete documentation is
Received 08 September 2015 needed as starting point and continuous research on the fish diversity in DIY.
Received in revised form 18 Boyong-Code River flows across the DIY, and it upstream is located on the
October 2015 hillside of Merapi volcano. The Code River upstream is called Boyong River.
The research was aimed to acquire data about the diversity of fish fauna
Accepted 30 October 2015 along the Boyong-Code River in the DIY. Further, the research purpose is to
know which species are rare, potential for aquaculture, and introductive.
Samples are taken along the Boyong-Code River starting from upstream to
downstream. Samples were collected using Purposive Random Sampling
Keywords methods with fishnets. Sampling area generally divided into three location
i.e., upstream, middle-stream and downstream. Species diversity of fish in
Diversity the Boyong-Code River is consisted of 24 species, with 5 introductive species.
There are eleven native fish species which are potential for cultivation
Fish (aquaculture), i.e.: Barbodes binotatus, Mystacoleucus obtusirostris, Rasbora
The Boyong-Code River lateristriata, Rasbora argyrotaenia, Barbonymus balleroides, Osteochilus
vittatus, Hampala macrolepidota, Anabas testudineus, Channa striata, Clarias
Introduction leiacanthus and Clarias batrachus. The Boyong-Code River is a decent habitat
for fishes. Many introduced fishes starting to invade the Boyong-Code River
intentionally or unintentionally by human.
1. Pendahuluan
Keanekaragaman ikan air tawar yang berada di sungai-sungai wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta masih
belum banyak diketahui. Sedikit publikasi penelitian mengenai keanekaragaman ikan air tawar di sungai-sungai
yang mengalir di DIY, contoh yang sudah ada adalah: Djumanto & Probosunu (2011) mengenai Biodiversitas
Ikan di Sungai Opak. Sebagian besar data mengenai keanekaragaman tersebut merupakan karya ilmiah yang
tidak dipublikasikan, biasanya berupa naskah penelitian seminar dan skripsi (Stiati, 2000; Rahmadhiany 2010).
Potensi alam berupa kekayaan fauna ikan pada habitat sungai di Propinsi DIY masih belum terdata
dengan baik. Diperlukan pendataan ulang dengan lebih lengkap sebagai titik awal dan dapat berkelanjutan
terutama bagi keanekaragaman ikan di DIY. Beberapa spesies ikan dapat dijadikan sebagai indikator biologi
adanya perubahan dan kerusakan lingkungan terutama lingkungan perairan tawar atau sungai (Palacio–Núñez,
et al, 2007; Li, et al, 2010; Mohite & Samant, 2013).
Sungai Code mengalir melintasi bagian tengah DIY yaitu Kota Yogyakarta. Bagian hulu Sungai Code berada
di lereng Gunung Merapi. Hulu Sungai Code mempunyai nama yang berbeda, yaitu Sungai Boyong. Bagian hilir
Sungai Code berada di sisi selatan DIY dan menyatu dengan Sungai Opak di wilayah Kabupaten Bantul. Erupsi
merapi yang sering terjadi juga mengakibatkan perubahan ekosistem badan sungai. Perubahan akibat erupsi
yang utama adalah pendangkalan karena aliran lahar dingin dan material vulkanik lain yang melewati sungai
tersebut. Perubahan sungai karena erupsi merapi tahun 2010 yang lalu mengakibatkan perubahan lingkungan
yaitu kualitas dan kuantitas air, hal tersebut dapat merubah keanekaragaman fauna ikan terutama di daerah
22 Trijoko et al./ Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, Volume 1 , 2016, 21-29
aliran sungai. Penelitian dilakukan pada bulan April hingga
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Juli 2012. Lokasi penelitian sepanjang Sungai Code
keanekaragaman spesies ikan yang terdapat di dari Hulu (Sungai Boyong) hingga Hilir (pertemuan
sepanjang Sungai Boyong-Code Propinsi Derah dengan Sungai Opak) (Gambar 1). Metode yang
Istimewa Yogyakarta. Keanekaragaman tersebut digunakan adalah Purposive Random Sampling
berguna untuk memberikan informasi lebih lengkap dengan bantuan jaring besar, kecil dan jala tebar.
dan database yang dapat dijadikan acuan bagi Pada bagian Hulu Code (Boyong) ditentukan 4 titik
penelitian selanjutnya. sampling, bagian Tengah dan Hilir Sungai Code
masing-masing 3 titik sampling (Tabel 1). Pada
2. Bahan dan cara kerja
masing-masing titik sampling ditentukan bagian
Spesimen yang dipelajari adalah semua spesies
air yang dimungkinkan banyak terdapat ikan, yaitu
ikan air tawar yang habitatnya berada di dalam
di bagian pool, rapid, tepi dan bebatuan/cerukan.
Sungai Boyong-Code dari hulu hingga hilir di Propinsi
Sampling dilakukan dalam dua waktu yang berbeda
D.I.Y. Bahan kimia (alkohol 70%, formaldehid 4%,
yaitu diurnal dan nokturnal.
dan akuades) digunakan untuk pembuatan awetan
spesimen basah.
Gambar 1. Peta Aliran Sungai Code di Propinsi Derah Istimewa Yogyakarta, panah hitam menunjukkan letak
sungai. (Sumber: http://geospasial.bnpb.go.id/2010/12/04/peta-sungai-utama-di-wilayah-g-merapi/)
Trijoko et al./ Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, Volume 1 , 2016, 21-29 23
Tabel 1. Lokasi area kajian di Sungai Code dari Hulu hingga Hilir.
Semua spesimen ikan ditangkap, diidentifikasi dan Xiphophorus helleri lebih banyak dijumpai pada
dan didokumentasi. Diambil specimen voucher air yang dangkal, tenang dan jernih, terutama di
untuk diawetkan dengan alkohol 70% dan diberi tepian sungai. Barbodes binotatus dan Xiphoporus
label. Identifikasi ikan berdasar Kottelat et al, (1993), helleri menyukai berenang di bagian tengah
Mohsin and Ambak (1983), dan Rachmatika (2003). kedalaman air, sedangkan Poecilia reticulata
Guna mengetahui jenis-jenis ikan yang potensial lebih menyukai berenang di permukaan dan lebih
untuk dikembangbiakkan, dilakukan wawancara mendekati tepian sungai. Ikan Dermogenys pusilla
kepada pemancing dan penjala ikan yang kita temui lebih banyak dijumpai pada permukaan air yang
saat sampling maupun penduduk yang bertempat mengalir agak deras, dan ikan ini memiliki kebiasaan
tinggal di tepian sungai. untuk berenang melawan arus air tersebut.
Ikan Mystacoleucus obtusirostris dan
3. Hasil dan pembahasan
Lepidocephalichthys hasselti lebih banyak dijumpai
Pada Hulu Code (Boyong) dari 4 titik sampling
pada air yang dalam dan tenang (pool), dengan dasar
didapatkan 9 spesies ikan. Terdapat 3 spesies
sungai berpasir atau tanah. Cara melarikan diri ikan
yang merupakan ikan introduksi yaitu: Poecilia
ini dengan menyibakkan ekornya pada pasir dasar
reticulata (ikan cethol) diintroduksi dari Venezuela,
sungai sehingga air menjadi keruh dan ikan tersebut
Xiphophorus helleri (ikan ekor pedang) dari Meksiko
dapat berenang melarikan diri dengan aman.
dan Oreochromis mossambicus (ikan mujahir) dari
Ikan Channa gachua banyak dijumpai
Afrika. Tiga spesies ikan introduksi tersebut masuk ke
bersembunyi diantara batuan/cerukan di dasar air,
Indonesia untuk alasan yang berbeda. Spesies Poecilia
baik yang berarus deras tapi dangkal maupun dalam
reticulata dan Xiphophorus helleri sebagai ikan hias
dan tenang (pool) dengan dasar sungai berbatu.
akuarium, kemungkinan tidak sengaja terlepas ke
Channa gachua lebih sering terlihat beraktivitas di
sungai. Spesies Oreochromis mossambicus masuk
malam hari. Ikan mujahir sering dijumpai berada
ke Indonesia sebagai alternatif konsumsi pangan,
pada air yang tenang, agak dalam jernih hingga agak
jadi sengaja dipelihara di kolam, dilepas ke sungai,
keruh. Ikan mujahir ini menyukai berenang pada
danau atau waduk agar berkembang biak dan dapat
dibagian tengah kedalaman air.
dipancing (Tabel 2). Barbodes binotatus (wader
cakul), Mystacoleucus obtusirostris (wader) dan
Channa gachua (kotes) merupakan ikan lokal yang
dikonsumsi dan sering dipancing oleh masyarakat
sekitar.
Ikan Barbodes binotatus, Poecilia reticulata
24 Trijoko et al./ Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, Volume 1 , 2016, 21-29
Tabel 2. Spesies ikan dijumpai di bagian Hulu Sungai Code (Boyong) tahun 2012.
Channa striata, Anabas testudineus dan Clarias leiachantus hanya ditemukan di bagian Hilir Sungai Code.
Ketiga spesies ikan tersebut berasal dari tingkatan takson Familia yang berbeda tetapi keduanya mempunyai
organ pernafasan tambahan. Organ tersebut mampu membuat keduanya hidup pada perairan dengan oksigen
terlarut rendah, berlumpur atau sedikit berpolusi. Rasbora argyrotaenia, Barbonymus balleroides, Osteochilus
vittatus, Hampala macrolepidota, Labiobarbus leptocheilus, Channa striata dan Clarias leiacanthus merupakan
ikan lokal yang dikonsumsi dan sering dipancing oleh masyarakat sekitar.
Tabel 4. Spesies ikan dijumpai di bagian Hilir Sungai Code tahun 2012.
Ikan Barbodes binotatus dan Mystacoleucus obtusirostris (Gambar 5 dan 6) dijumpai pada tiga
bagian sungai (Hulu hingga Hilir), sedangkan Rasbora lateristriata dijumpai pada bagian Tengah dan
Hilir, sedangkan sisanya hanya dijumpai pada bagian Hilir sungai saja.
28 Trijoko et al./ Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, Volume 1 , 2016, 21-29
Ikan kelompok wader adalah ikan yang sangat Anonim. 2003. a. Grzimek’s Animal Life Encyclopedia
disukai untuk dikonsumsi. Terdapat empat jenis ikan 2nd ed. Vol. 4. Fishes I. Michaels Hutchins,
wader yang dijumpai di Sungai Boyong-Code, dan jenis Series Editor. Gale Group, Inc., Pp : 36 – 40.
ikan wader dari Genus Rasbora terutama Rasbora Brontowiyono, W., 2010. Analisis Kemampuan
argyrotaenia (wader pari, Gambar 7) merupakan Tampungan Sungai Code Terhadap Material
ikan wader paling disukai oleh masyarakat. Lahar Dingin Pasca Erupsi Gunungapi Merapi
Tahun 2010. Proposal Penelitian DPPM UII.
4. Kesimpulan dan saran Djumanto dan N. Probosunu. 2011. Biodiversitas
4.1. Kesimpulan sumber daya ikan di hulu Sungai Opak. Jurnal
Di sungai Boyong- Code dari Hulu hingga Hilir Iktiologi Indonesia, 11(1):1-10.
didapatkan 24 spesies ikan, Sepuluh spesies ikan Kottelat, M. 2013. The Fishes of the Inland Waters
asli dikonsumsi oleh masyarakat dan berpotensi of Southeast Asia: A Catalogue and Core
untuk dikembangbiakkan, lima spesies diantaranya Bibliography of the Fishes Known to Occur in
merupakan ikan introduksi dan satu spesies ikan Freshwaters, Mangroves and Estuaries. The
berpotensi untuk dijadikan ikan peliharaan (hias). Raffles Bulletin of Zoology. An International
Journal of Southeast Asian Zoology.
4.2. Saran Supplement No. 27.
Perlu dilakukan pengulangan pada setiap Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari and S.
titik sampling dan pengulangan sampling pada Wirjoatmodjo. 1993. Fresh Water Fishes of
tahun berikutnya guna membandingkan data Western Indonesia and Sulawesi. Periplus
keanekaragaman dengan data penelitian ini. Editions Limited, Jakarta.
Penambahan titik sampling, waktu penelitian yang Li, L., B. Zheng, L. Liu. 2010. Biomonitoring and
lebih panjang dan tambahan dana diperlukan karena Bioindicators Used for River Ecosystems:
spesies ikan yang lengkap tidak dapat dijumpai hanya Definitions, Approaches and Trends.
International Society for Environmental
dengan sekali sampling saja.
Information Sciences 2010 Annual Conference
Ucapan terima kasih (ISEIS). Procedia Environmental Sciences 2
Terima kasih disampaikan kepada Fakultas (2010) 1510–1524.
Biologi UGM yang telah memberikan dana penelitian Mohite, S.A., and J.S. Samant. 2013. Impact of
melalui TP3F Fakultas, Seluruh staf dan asisten di Environmental Change on Fish and Fisheries
Laboratorium Sistematika Hewan serta anggota tim in Warna River Basin, Western Ghats, India.
peneliti yang telah banyak memberikan waktu untuk International Research Journal of Environment
Sciences, Vol. 2(6), 61-70, June (2013).
diskusi dan ijin kerja di laboratorium. Muhammad
Mohsin, Mohammad A.K., and Mohd Azmi Ambak.
Fahrul Hilmi, Primania Della, Khoirunnisa Andryani,
1983. Freshwater Fishes of Peninsular Malaysia.
Ikhsan Fauzi Wiryawan, Herdhanu Jayanto dalam Penerbit Universiti Pertanian Malaysia.
pengambilan data di lapangan dan kerja laboratorium Nelson, J.S., 1984. Fishes of the World. 2nd ed. A
lainnya. Wiley-Interscience Publication. John Wiley dan
Daftar pustaka Sons. Pp. 124 – 125, 153, 214 – 215.
Anonim. 2010. Kondisi Umum Daerah Istimewa Palacio–Núñez, J., Verdú, J. R., Galante, E., Jiménez–
Yogyakarta. http://jogja.indonesianchm.or.id/ García, D. & Olmos–Oropeza, G., 2007. Birds
index.php/umum. diakses 24 Maret 2012. and fish as bioindicators of tourist disturbance
Trijoko et al./ Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, Volume 1 , 2016, 21-29 29
in springs in semi–arid regions in Mexico: a
basis for management. Animal Biodiversity
and Conservation, 30.1: 29–41.
Phukon, H. dan S.P. Biswas. 2011. Investigation
on Channa gachua as a Potential Biological
Control Agent of Musquitoes under Laboratory
Conditions. Asian Journal of Biological Science.
Vol. 2 (4).
Rachmatika, Ike. 2003. Fish Fauna of The Gunung
Halimun National Park, West Java. Biodiversity
Conservation Project, LIPI, JICA, PHKA.
Binamitra, Jakarta Indonesia.
Rahmadhiany, H.D., 2010. Keanekaragaman Jenis
Ikan di Muara Sungai Progo, Kabupaten Kulon
Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Seminar.
Fakultas Biologi. Universitas Gadjah Mada.
Reznick, D.N., dan H.A. Bryga. 1996. Life-history
Evolution in Guppies (Poecilia reticulata:
Poecilidae). V. Genetic Basis of Parallelism in
Life Histories. The American Naturalist Vol.
147, No. 3, pp. 339-359. The University of
Chicago Press.
Siradz, S.A., E.S. Harsono, dan I. Purba. 2008. Kualitas
Air Code, Winongo dan Gajahwong, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmu Tanah dan
Lingkungan Vol.8, No.2. Pp.121 – 125.
Stiati, F., 2000. Keanekaragaman dan Distribusi Ikan
di Sungai Opak, Kabupaten Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Seminar. Fakultas Biologi.
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Referensi internet:
http://geospasial.bnpb.go.id/2010/12/04/peta-
sungai-utama-di-wilayah-g-merapi/ - diakses
pada hari Senin, 28 Desember 2015, pukul 10.50
WIB.
View publication stats