You are on page 1of 14

KEDUDUKAN DISKRESI PEJABAT PEMERINTAHAN

Oleh:
Mhd Taufiqurrahman
Universitas Darma Agung, Medan
E-Mail:
mhd.taufiqurrahman08@yahoo.co.id

ABSTRACT

This research aims at finding (1) the definition of government officer’s discretion and
(2) how is the position of government officer’s discretion. The research method used
with the type of research used is empirical legal research. Empirical legal research is
a legal research method that functions to be able to see the law in the real sense and
examine how the law works in a community environment, the specification of this
research is descriptive, with the intention to describe the existing conditions by using
scientific research methods and solving problems based on data and facts collected as
they were at the time the research was conducted. The conclusions in the discussion
of Understanding Government Officials Discretion is the policy of government officials
in deciding what actions / actions are without the provisions of the rules, laws or
applicable laws but on the basis of wisdom, consideration or justice. Discretionary
Position for Government Officials is a decision / action applied to Government
Officials in overcoming the concrete problems faced by the administration of
government in legislation that gives choices, does not regulate, isincomplete or
unclear and or there is government stagnation. Recommendations Expected
Discretion Government Officials have legal certainty, so as to create a sense of
security and comfort in taking policies without being given the fear of punishment.
Discretionary position for Government Officials does not need to hesitate in making
decisions / actions to keep referring to the interests and welfare of the community.
Keywords: Discretion, Government Officer

1. PENDAHULUAN berkeadilan. Dalam rangka


Merujuk kepada bagian mewujudkan pembangunan yang
pembukaan UUD 1945 secara jelas berkesinambungan maka pemerintah
dinyatakan bahwa cita-cita bangsa perlu membuat berbagai regulasi
Indonesia adalah melindungi segenap (peraturan perundang-undangan) dan
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah kebijakan sebagai panduan atau rambu-
darah Indonesia, memajukan rambu yang harus dipatuhi bersama.
kesejahteraan umum serta Tetapi sering terjadi bahwa penerapan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Cita- regulasi dan kebijakan tersebut
cita tersebut dicapai dengan mendapat kendala oleh karena beberapa
menyelenggarakan pembangunan hal, misalnya adanya perbedaan
nasional di segala bidang secara penafsiran atas suatu ketentuan
berkesinambungan, dengan tujuan peraturan perundang-undangan atau
meningkatkan kesejahteraan dan oleh karena kekurang jelasan suatu
kemakmuran masyarakat yang peraturan. Situasi ini juga sering

JURNAL RETENTUM Volume 1, Nomor 1, Agustus 2019 ;48-61 48


membuat para pembuat kebijakan tidak lengkap atau tidak jelas, dan/atau
dihadapkan pada situasi dan resiko adanya stagnasi pemerintahan”. Dari
adanya ”penyalahgunaan wewenang” definisi tersebut jelas bahwa diskresi
sehubungan dengan kebijakan yang adalah setiap kebijakan atau keputusan
telah dibuat. Bahkan terdapat banyak yang dibuat oleh pejabat pemerintah
kasus kriminalisasi terhadap pembuatan karena tidak adanya aturan hukum yang
kebijakan pada saat menjalankan tugas, dapat digunakan sebagai pedoman
dengan alasan penegakan hukum. dalam situasi tertentu yang dihadapi
Akibatnya bisa berdampak kepada pada saat melaksanakan tugas
banyak hal, misalnya saja realisasi pemerintahan. Diskresi harus didasari
anggaran menjadi rendah dan terdapat dengan keyakinan bahwa kebijakan atau
banyak program pembangunan yang keputusan yang dibuat akan berhasil
tidak terlaksana, karena mereka lebih baik untuk mencapai tujuan
(pembuat kebijakan) takut tersandung pelaksanaan administrasi pemerintahan.
tuduhan korupsi, terlebih jika mereka Kemudian pada pasal 6 ayat (2)
membuat „jalan pintas‟, agar program dinyatakan bahwa: ”Pejabat
lebih cepat terealisasi. Jalan pintas Pemerintahan memiliki hak untuk
yang dibuat pembuat kebijakan akan menggunakan kewenangan dalam
segera dimaknai sebagai mengambil keputusan dan/atau
penyalahgunaan kewenangan tindakan”, yang berarti bahwa UU
(penyalahgunaan prosedur) dan tersebut telah menetapkan bahwa
berurusan dengan aparat penegak diskresi adalah hak bagi setiap pejabat
hukum dengan dugaan tindak pidana pemerintah sesuai dengan wilayah atau
korupsi. ruang lingkup tanggung jawab pejabat
Administasi Pemerintahan yang bersangkutan.
bertujuan untuk memberikan jaminan Permasalahan yang ditemukan
dalam penyelenggaraan pemerintahan pada UUAP tersebut adalah pembatasan
serta memberikan ruang kepada pejabat diskresi yang tidak jelas. Pasal 24
pemerintahan atau penyelenggara menyatakan bahwa ”pejabat
negara lainnya untuk memberikan pemerintahan yang menggunakan
pelayanan yang berkualitas kepada diskresi harus memenuhi syarat: a.
masyarakat, yaitu dengan cara dengan sesuai tujuan diskresi sebagaimana
kebijakan yang telah dibuat. dimaksud dalam Pasal 22 ayat (2); b.
Didalam Kamus tidak bertentangan dengan ketentuan
Hukum,”Diskresi adalah kekuasaan peraturan perundang-undangan; c.
bertindak dari pejabat pemerintah dalam sesuai dengan AUPB; d. berdasarkan
situasi tertentu berdasarkan alasan-alasan yang objektif; e. tidak
keyakinannya yang mengarah pada menimbulkan konflik kepentingan; dan
kebaikan, keadilan, dan kelayakan”. f. dilakukan dengan iktikad baik.” Pasal
Sedangkan menurut UUAP No. 30 tersebut membuat pembatasan bahwa
tahun 2014 pasal 1 ayat (9), ”Diskresi diskresi tidak boleh ‟bertentangan‟
adalah keputusan dan/atau tindakan dengan sistem hukum yang berlaku dan
yang ditetapkan dan/atau dilakukan oleh hanya ditujukan untuk kepentingan
pejabat pemerintahan untuk mengatasi umum. Tetapi pada pasal 25 hingga
persoalan konkret yang dihadapi dalam pasal 29 telah memberikan perluasan
penyelenggaraan pemerintahan dalam diskresi dengan memperbolehkan
hal peraturan perundang-undangan yang diskresi yang ‟bertentangan‟ dengan
memberikan pilihan, tidak mengatur, tetap wajib melaporkan dan

49 KEDUDUKAN DISKRESI PEJABAT PEMERINTAHAN


Mhd Taufiqurrahman
mendapatkan persetujuan pada atasan penelitian hukum empiris. Penelitian
pejabat. Jika pejabat pemerintah hukum empiris merupakan suatu
berkolaborasi dengan atasannya metode penelitian hukum yang
sehingga mudah mendapat persetujuan memiliki fungsi untuk dapat melihat
diskresi maka jelas bahwa penggunaan hukum dalam artian nyata serta meneliti
diskresi dalam undang-undang tersebut bagaimana bekerjanya hukum di suatu
menjadi tidak terbatas, yang berarti lingkungan masyarakat, maka metode
pejabat pemerintah telah diberi penelitian hukum empiris dapat juga
kekuasaan yang tidak terbatas. dikatakan sebagai penelitian hukum
sosiologis.
B. Permasalahan
1. Bagaimana pengertian diskresi A. Sejarah Diskresi
Pejabat Pemerintahan. Perkembangan konsep "negara
2. Bagaimana kedudukan diskresi bagi hukum" sekarang ini telah
Pejabat Pemerintahan. menghasilkan suatu konsep negara
hukum kesejahteraan (social service
2 METODE PELAKSANAAN state; welvaarstaat). Dalam suatu
Jenis penelitian dalam tesis ini negara hukum yang demikian ini,
menggunakan metode penelitian tugas negara sebagai public servant
kualitatif dengan metode deskriptif. adalah menyelenggarakan dan
Peneliti berusaha untuk mengupayakan suatu kesejahteraan
mengungkapkan fakta sesuai dengan sosial (yang oleh Lemaire disebut
kenyataan yang ada tanpa melakukan dengan : bestuurszorg) bagi
intervensi terhadap kondisi yang terjadi. masyarakatnya, jadi, tugas negara
Penelitian deskriptif (descriptive bukan hanya sebagai pemelihara
research) adalah suatu metode keamanan dan ketertiban saja. Oleh
penelitian, suatu kelompok manusia, karena itu maka negara melakukan
suatu objek, suatu kondisi, dan suatu campur tangan hampir di setiap
sistem peran atau suatu kelas peristiwa sektor kehidupan masyarakat, yang
masa sekarang. Creswell menjelaskan menyebabkan semakin besarnya
tentang penelitian kualitatif merupakan keterlibatan administrasi negara di
sebuah proses penyelidikan untuk dalamnya.
memahami masalah-masalah sosial atau Salah satu alasan nyata bagi
masalah manusia, berdasarkan pada pertumbuhan kekuasaan administrasi
penciptaan gambaran holistik lengkap negara di negara-negara demokrasi
yang dibentuk dengan kata-kata, modern adalah dengan pudarnya
melaporkan pandangan informan secara falsafah laissez faire dan
terperinci, dan disusun dalam sebuah meningkatnya peranan negara dalam
latar alamiah. bidang sosial-ekonomi. Seperti
Data-data dianalisis dengan diketahui, laissez faire menginginkan
menggunakan metode deskriptif analitis sedikitnya peranan negara dalam
yaitu menggambarkan dan menganalisis mengontrol usaha-usaha pribadi dalam
permasalahan yang dikemukakan yang masyarakat dan besarnya peranan
bertujuan untuk mendeskripsikan secara individu dalammelakukan kebebasan
konkrit tentang Kedudukan Diskresi berkontrak. Falsafah ini ternyata justru
pejabat pemerintahan. menimbulkan penderitaan bagi
Dalam penelitian ini, jenis manusia, karena ia mengakibatkan
penelitian yang digunakan adalah terjadinya eksploitasi oleh kelompok

JURNAL RETENTUM Volume 1, Nomor 1, Agustus 2019 ;48-61 50


masyarakat yang kuat terhadap dalam definisi administrasi publik
kelompok masyarakat yang lemah. menurut David H. Rosenbloom dan
Berdasarkan hal tersebut maka Robert S. Kravchuck dalam bukunya
timbul pemikiran-pemikiran mengenai “Public Administration, Understanding
konsep negara kesejahteraan. Management, Politics and Law in
Friedmann dalam bukunya The Rule The Public Sector” adalah: “Public
of Law and The Welfare State administration is the use of
menyebutkan adanya lima fungsi dan managerial, political, and legal
negara kesejahteraan, yaitusebagai theories and processes to fulfill
protector, provider, regulator, legislative, executive, and judicial
entrepreneur, dan sebagai arbitrator. mandates for the profision of
Dalam rangka menjalankan governmental regulatory and service
fungsi ini, negara harus memiliki functions”.
lembaga-lembaga dan standar Akan tetapi mengingat
perlakuan yang menjamin sedemikian luasnya aspek kehidupan
terselenggaranya kesejahteraan sosial. sosial dan kesejahteraan masyarakat
Sebagai wakil rakyat secara yang digeluti itu, maka sudah barang
keseluruhan, negara harus mengatur tentu tidak setiap permasalahan yang
dan menjalankan keadilan diantara dihadapi dan tindakan yang akan
sektor-sektor masyarakat yang diambil oleh administrasi negara telah
berbeda. Lembaga dan standar tersedia aturannya. Dalam keadaan
perlakuan tadi dimaksudkan untuk seperti ini membawa administrasi
menjamin terselenggaranya keadilan negara kepada suatu konsekuensi
dan kesejahteraan masyarakat yang khusus, yaitu memerlukan
dilaksanakan melalui suatu sistem kemerdekaan bertindak atas inisiatif dan
administrasi negara, maka perilaku dan kebijaksanaannya sendiri, terutama
tindakan suatu sistem administrasi dalam penyelesaian soal-soal
negara harus diatur melalui suatu gentingyang timbul dengan
hukum, khususnya Hukum Administrasi sekonyong-konyong dan yang
Negara. peraturan penyelesaiannya belum ada.
Pada konsep polizeistaat boleh Kemerdekaan bertindak atas inisiatif
dikatakan belum berkembang Hukum dan kebijaksanaan sendiri ini, dalam
Administrasi Negara, barulah pada Hukum Administrasi Negara disebut
masa Nachtwatersstaat (Negara penjaga dengan pouvoir discrétionnaire,freies
malam) Hukum Administrasi Negara Ermessen, discretion atau dapat pula
mulai muncul, meskipun sangat disebut dengan diskresi.
terbatas. Pada welvaarstaat peranan Dengan diberikannya sesuatu
Hukum Administrasi Negara menjadi kebebasan bertindak (freies ermessen)
semakin luas dan dominan. Hal ini pada administrasi negara didalam
menunjukkan semakin aktifnyanegara menjalankan tugasnya mewujudkan
terlibat dan melakukan campur tangan welfare state atau social rechstaat di
dalam setiap aspek kehidupan Belanda, timbul kekhawatiran bahwa
masyarakat. akibat dari freies ermessen akan
Sangatlah sulit membayangkan menimbulkan kerugian bagi warga
suatu negara modern pada saat ini masyarakat. Karenaitu untuk
tanpa adanya Hukum Administrasi meningkatkan perlindungan hukum bagi
Negara di dalamnya. Posisi hukum warga masyarakat, tahun1950 Panitia de
dalam administrasi negara dijelaskan Monchy di Nederland membuat laporan

51 KEDUDUKAN DISKRESI PEJABAT PEMERINTAHAN


Mhd Taufiqurrahman
tentang asas-asas umum pemerintahan bebas menduga, dan bebas mengambil
yang baik atau algemene beginselen van keputusan”.
behorlijk bestuur atau the general Selain itu istilahfreies ermessen
principles of good administration. Jadi ini sepadan dengan kata discretionair,
lahirnya istilah asas umum yang artinya menurut kebijaksanaan,
pemerintahan yang baik ini dapat dan sebagai kata sifat, berarti:
ditunjuk pada pelaporan Panitia de menurutwewenang atau kekuasaan yang
Monchy. tidak atau tidak seluruhnya terikat
Pada awalnya timbul keberatan padaundang-undang.
terhadap konsep de Monchy tersebut, Dalam kepustakaan ilmu hukum
dari dipejabat-pejabat dan pegawai- administrasi negara telah banyak
pegawai pemerintah di Negeri Belanda, pakaryang memberikan batasan
karena ada kekhawatiran bahwa hakim mengenai istilah ini. Prajudi
atau peradilan administrasi kelak akan Atmosudirdjomengatakan: ” asas
mempergunakan istilah itu untuk diskresi (discretie; freies ermessen),
memberikan penilaian terhadap artinya parapejabat penguasa tidak
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang boleh menolak mengambil keputusan
diambil pemerintah. Namun dengan alasan tidak ada peraturannya‟
keberadaaan keberatan demikian dan oleh karena itu diberi kebebasan
sekarang ini telah lenyap ditelan masa untuk mengambil keputusan menurut
karena kehilangan relevansinya. pendapat sendiri asalkan tidak
Freiess ermessen tetap dapat melanggar asasyuridiktas dan asas
dilaksanakan pemerintah dalam legalitas ............ ”.
melakukan fungsinya. Bahkan untuk Senada dengan pendapat
masa sekarang ini asas-asas umum tersebut, Sjachran Basahmengatakan
pemerintahan yang baik itu telah bahwa diperlakukannya freies
diterima dan dimuat dalam berbagai ermessenoleh administrator negara
undang-undang di Belanda serta itu:“ dimungkinkan oleh hukum agar
yurisprudensinya. Misalnya Pasal 8 Wet dapat bertindak atas inisiatif sendiri
Administratieve Rechtspraak Overheids terutama dalam penyelesaian persoalan-
beschikkingen (Wet AROB) persoalan yang pentingyang timbul
menegaskan agar hakim melakukan secara tiba-tiba. Dalam hal demikian,
pengujian, demikian pula undang- administrasi Negara terpaksa bertindak
undang peradilan administrasi cepat, membuat penyelesaian. Namun
organisasi perusahaan danundang- keputusan-keputusan yang diambil
undang umum mengenai pajak negara. untuk menyelesaikan masalah-masalah
Istilah freies ermessen berasal itu, harusdapat
dari bahasa Jerman. Katafreies dipertanggungjawabkan”.
diturunkan dari kata frei danfreie yang Amrah Muslimin mengartikan
artinya: bebas, merdeka, tidak freies ermessensebagai “lapangan
terikat,lepas dan orang bebas. bergerak selaku kebijaksanannya” atau
Sedangkan kata ermessen mengandung “kebebasan kebijaksanaan”.Dari
arti mempertimbangkan, menilai, beberapa pendapat yang dikutip
menduga, penilaian, pertimbangan, sebelumnya, pada hakikatnya tidak
dankeputusan. Jadi secara terdapat perbedaan yang prinsip, sebab
etimologis,freiesermessen dapat inti hakikat yang dikandung adalah
diartikan sebagai “orang yang bebas sama, yaitu adanya kebebasan bertindak
mempertimbangkan, bebas menilai, bagi administrasi Negara untuk

JURNAL RETENTUM Volume 1, Nomor 1, Agustus 2019 ;48-61 52


menjalankan fungsinya secara dinamis menganut ajaran legistis tidak lagi
guna menyelesaikan persoalan- banyak jumlahnya, dan umumnya sudah
persoalan penting yang mendesak, sesuai teori-teori rechtssouvereiniteit
sedangkan aturan untuk itu belum yang beranggapan,bahwa penguasa pun
ada.Namun, harus diingat pula bahwa dalam melakukan perbuatan-perbuatan
kebebasan bertindak administrasi tunduk pada hukum tertulis maupun
negaratersebut bukan kebebasan dalam tidak tertulis.”
arti seluas-luasnya dan tanpa batas, Berdasarkan kutipan diatas,
melainkan tetap terikat kepada batas- secara tersirat tak menolak ajaran
batas tertentu yang diperkenankan oleh wetmatigheid van bestuur dalam arti
hukum administrasi negara. yang sempit. Mengingat
Berdasarkan uraian tersebut, sedemikiankompleksnya masalah yang
sebaiknya pengertian freies ermessenini dihadapi oleh welvaarstaat, maka tak
diberikan arti yang netral sebagai:“..... dapat menerima adanyavrij bestuur ini,
power to choose between alternative sepanjang hal tersebut tidak
course of action”.Sebagai konsekuensi melanggarprinsip kedaulatan hukum
diberikannya freies ermessenkepada (rechtssouvereiniteit), yang mengenal
administrasinegara, maka administrasi bukan saja hukum tertulis tetapi juga
negara memiliki pouvoir hukum tidak tertulis.
discretionnaire dan oleh sebab itu dapat
bertindak sebagai vrijbestuur. Dalam B. Pejabat Pemerintahan
kaitan ini, timbul kekhawatiran dari Sebelum membahas lebih
kaum legis bahwa hal tersebut lanjut mengenai pengertian pejabat
bertentangan dengan asas legalitas, pemerintahan, terlebih dahulu perlu
terutama prinsip wetmatigheid van diketahui pengertian dari jabatan,
bestuur, yang artinya semua perbuatan pejabat, dan pemerintahan. Bahwa
dalam pemerintahan itu harus yang dimaksud dengan jabatan
berdasarkan pada wewenang yang adalah lingkungan kerja tetap yang
diberikan oleh suatu peraturan berisi fungsi-fungsi tertentu yang
perundang-undangan. Berkaitan dengan secara keseluruhan akan mencerminkan
hal ini, Mr.DR.A.Q.C.TAK dalam tujuan dan tata kerja suatu organisasi.
bukunya“overheidbestuur en Sedangkan yang dimaksud dengan
privaatrecht”menyatakan: “dalam organisasi adalah kumpulan jabatan
kenyataannya memang ajaran atau lingkungan kerja tetap dengan
wetmatigheid van bestuur itu suatu berbagai fungsi.
hayalan belaka kerap kali pemerintah E. Utrecht mengatakan jabatan
berbuat sesuatu tidak berdasar pada adalah sebagai pendukung hak dan
ketentuan perundang-undangan, kewajiban, sebagai subjek hukum
melainkan berdasar pada penggarisan- (persoon) berwenang melakukan
penggarisan atau petunjuk-petunjuk dari perbuatan hukum (rechtshandelingen)
instansi atasannya. Dalam hal-hal lain, baik menurut hukum publik maupun
wewenang pemerintah melakukan hukum privat. Ditambahkan lagi bahwa
perbuatannya berdasarkan wewenang jabatan dapat menjadi pihak dalam
yang tersebut dalam peraturan, tetapi suatu perselisihan hukum (process
kerapkali rumusan wewenang tersebut party) baik diluar maupun pada
demikian samar-samar atau demikian pengadilan perdata dan administrasi.
luas, sehingga praktis merupakan
blanco volmacht dan mereka yang

53 KEDUDUKAN DISKRESI PEJABAT PEMERINTAHAN


Mhd Taufiqurrahman
Lingkup jabatan dalam recht/abuse of power). Sedangkan
organisasi negara dapat dibedakan menurut pengertian bahasa, pejabat
dengan berbagai cara yaitu: adalah pegawai pemerintah yang
a. Jabatan alat kelengkapan negara memegang jabatan penting (unsur
(lazim dikenal dengan sebutan pimpinan). Dalam bahasa Belanda
jabatan negara) dan jabatan istilah pejabat dikenal dengan
penyelenggara administrasi negara. ambtdrageryaitu orang yang
b. Jabatan politik dan bukan jabatan diangkat dalam dinas pemerintahan
politik. (negara, propinsi, kotapraja).
c. Jabatan yang secaralangsung Sedangkan pengertian dari
bertanggungjawab dan berada dalam pemerintahan memiliki dua arti,
kendali/pengawasan publik dan yakni dalam arti luas dan dalam arti
jabatan yang tidak langsung sempit. Pemerintahan dalam arti luas
bertanggung jawab dan berada yang disebut regering atau goverment,
dalam kendali/pengawasan publik. yakni pelaksanaan tugas seluruh badan-
d. Jabatan yang secara langsung badan, lembaga- lembaga dan petugas-
melakukan pelayanan umum dan petugas yang diserahi wewenang
jabatan yang tidak secara langsung mencapai tujuan negara. Arti
melakukan pelayanan umum. pemerintahan meliputi kekuasaan
Agar jabatan dan fungsi- legislatif, eksekutif, dan yudisial atau
fungsi tersebut menjadi konkret alat-alat kelengkapan negara yang
dan bergerak mencapai sasaran lain yang juga bertindak untuk dan
dan tujuan harus ada pemangku atas nama negara. Sedangkan
jabatan/pejabat. Yang dimaksud pemerintah dalam arti sempit
dengan pemangku jabatan/pejabat (bestuurvoering), yakni mencakup
adalah orang perorangan yang duduk organisasi fungsi-fungsi yang
dan didudukkan dalam suatu jabatan menjalankan tugas pemerintahan.
dengan tugas dan wewenang Titik berat pemerintahan dalam arti
tertentu untuk merealisasikan sempit ini hanya berkaitan
berbagai fungsi jabatan tertentu. Agar dengan kekuasaan yang menjalankan
tugas dan wewenang pejabat dapat fungsi eksekutif saja.
dilaksanakan dalam suatu tindakan Philipus M. Hadjonmemberikan
konkret dan dapat pendapatnya mengenai pemerintahan
dipertanggungjawabkan (secara sebagai berikut: Pemerintahan dapat
politik, hukum, dan sosial) kepada dipahami melalui dua pengertian: di
pejabat dibekali dengan hak dan satu pihak dalam arti “fungsi
kewajiban tertentu. Antara tugas dan pemerintahan” (kegiatan memerintah),
wewenang di satu pihak dan hak di lain pihak dalamarti “organisasi
dan kewajiban di pihak lain terdapat pemerintahan” (kumpulan dari
hubungan yang bersifat fungsional kesatuan-kesatuan pemerintahan).
satu sama lain. Penentuan tugas dan Fungsi pemerintahan ini secara
wewenang akan menjadi pengukur keseluruhanterdiri dari berbagai
apakah hak dan kewajiban dijalankan macamindakan-tindakan pemerintahan:
sebagaimana mestinya atau telah keputusan-keputusan, ketetapan-
terjadi tindakan yang melampaui ketetapan yang bersifat umum,
wewenang (detournement de pouvoir) tindakan-tindakan hukum perdata dan
atau telahterjadi penyalahgunaan tindakan-tindakan nyata. Hanya
kewenangan (misbruik van perundang-undangan dari penguasa

JURNAL RETENTUM Volume 1, Nomor 1, Agustus 2019 ;48-61 54


politik dan peradilan oleh para hakim ciri utama yakni, pertama bahwa setiap
tidak termasuk di dalamnya. keputusan yang dibuat oleh pejabat
Menurut Suhady, pemerintah pemerintahan mempunyai kekuatan
(government) ditinjau dari mengikat kepada seluruh anggota
pengertiannya adalahthe authoritative masyarakat, dalam arti harus dipatuhi
directionand administration of the oleh seluruh anggota masyarakat dan
affairs of men/women in a nation state, kedua, bahwa setiap keputusan yang
city, ect. Dalam bahasa Indonesia dibuat oleh pejabat pemerintah
sebagai pengarahan dan administrasi mempunyai fungsi publik atau
yang berwenang atas kegiatan melakukan pelayanan publik. Dari
masyarakat dalam sebuah negara, uraian tersebut dapat disimpulkan,
kota dan sebagainya. Pemerintahan bahwa wewenang khususnya wewenang
dapat juga diartikan sebagai the pemerintahan adalah kekuasaan
governing body of a nation, state, yangada pada pemerintah untuk
city, ect, yaitu lembaga atau badan menjalankan fungsi dan tugasnya
yangmenyelenggarakan pemerintahan berdasar peraturan perundang-
negara, negara bagian, atau kota dan undangan.
sebagainya. Safri Nugraha dan kawan-kawan
Dengan demikian dapat mengemukakanbahwa sifat wewenang
disimpulkan pejabat pemerintahan pemerintahan itu meliputi tiga aspek
adalah orang yang diangkat dan yakniselalu terikat pada suatu masa
didudukkan dalam dinas tertentu, selalu tunduk pada batas
pemerintahan yang diserahi tugas dan yang ditentukan dan pelaksanaan
wewenang untuk melakukan wewenang pemerintahan terikat pada
pekerjaan pemerintah yang ruang hukum tertulis dan hukum tidak
lingkup pekerjaannya ialah badan tertulis (asas-asas umum
eksekutif atau sering disebut pejabat pemerintahan yang baik).
administrasi negara. Lebih lanjut, dikemukakan
bahwa sifat wewenang yang selalu
C. Sifat Wewenang terikat pada suatu masa tertentu
Pemerintahan ditentukan secara jelas dan tegas
Wewenang merupakan melalui suatu peraturan perundang-
kekuasaan untuk melakukan semua undangan. Lama berlakunya
tindakan atau perbuatan hukum wewenang tersebut juga disebutkan
publik. Prajudi Atmosudirdjo dalam peraturan yang menjadi
mengemukakan bahwa pada dasarnya dasarnya. Sehingga bilamana
wewenang pemerintahan itu dapat wewenang pemerintahan tersebut
dijabarkan kedalam dua pengertian dipergunakan dan tidak sesuaidan sifat
yakni sebagai hak untuk menjalankan wewenang pemerintahan itu, maka
suatu urusan pemerintahan (dalam tindakan atau perbuatan pemerintah
arti sempit) dan sebagai hak untuk itu bisa dikatakan tidak sah atau
dapat secara nyata memengaruhi batal demi hukum.
keputusan yang akan diambil oleh Selain itu, sifat wewenang
instansi pemerintah lainnya (dalam arti yang berkaitan dengan batas wilayah
luas). wewenang pemerintahan atau
Peter Leyland dan Terry wewenang itu selalu tunduk pada
Woods dengan tegas menyatakanbahwa batas yang telah ditentukan berkaitan
kewenangan publik mempunyai dua erat dengan batas wilayah kewenangan

55 KEDUDUKAN DISKRESI PEJABAT PEMERINTAHAN


Mhd Taufiqurrahman
dan batas cakupan dari materi Diskresi berasal dari bahasa
kewenangannya. Batas wilayah belanda “Discretionair” yang berarti
kewenangan terkait erat dengan ruang kebijaksanaan dalam hal seseorang
lingkup kompetensi absolut dari pejabat berwenang memutuskan sesuatu
wewenang pemerintahan tersebut. tindakan tidak berdasarkan ketentuan-
Kepustakaan hukum ketentuan peraturan, undang-undang
administrasi membagi sifat atau hukum yang berlaku tetapi atas
wewenang pemerintah yakni bahwa dasar kebijaksanaan, pertimbangan atau
terdapat wewenang pemerintahan keadilan. Dalam bahasaInggris diartikan
yang bersifat terikat, fakultatif, dan sebagai “Discretion”yang berarti
bebas. Indroharto mengemukakan sebagai suatu kebijaksanaan,
bahwa wewenang pemerintahan yang keleluasaan. Dalam kamus hukum,
bersifat terikat terjadi apabila diskresi memiliki pengertian sebagai
peraturan dasarnya menentukan kapan suatu kebebasan seorang pejabat
dan dalam keadaan yang bagaimana mengambil keputusan dalam setiap
wewenang tersebut dapat digunakan, situasi yang dihadapi menurut
atau peraturan dasarnya sedikit pendapatnya sendiri.
banyak menentukan tentang isi dari Diskresi sering disebut Freies
keputusan yang harus diambil. Ermessen dalam hukum administrasi
Dengan kata lain, terjadi apabila negara. Secara bahasa Freies
peraturan dasar yang menentukan isi Ermessen berasal dari kata frei yang
dari keputusan yang harus diambil artinya bebas, lepas, tidak terikat dan
secara terinci, maka wewenang merdeka. Sementara Ermessen berarti
pemerintahan semacam itu merupakan mempertimbangkan, menilai, menduga
wewenang yang bersifat terikat. atau mempertimbangkan sesuatu.
Sedangkan wewenang fakultatif terjadi Istilah ini kemudian secara
dalam hal badan atau pejabat khas digunakan dalam bidang
pemerintah yang bersangkutan tidak pemerintahan sehingga Freies
wajib menerapkan wewenangnya atau Ermessen Diskresionare) diartikan
sedikit banyak masih ada pilihan, sebagai salah satu sarana yang
sekalipun pilihan itu hanya dapat memberikan ruang bergerak bagi
dilakukan dalam hal-hal atau keadaan- pejabat atau badan-badan administrasi
keadaan tertentu saja sebagaimana negara untuk melakukan tindakan
ditentukan dalam peraturan dasarnya. tanpa harus terikatsepenuhnya pada
Wewenang pemerintahan yang undang-undang.
bersifat bebas terjadi ketika peraturan Ada beberapa pakar hukum
dasarnya memberi kebebasan kepada yang memberikan definisi mengenai
badan atau pejabat pemerintah untuk diskresi diantaranya S. Prajudi
menentukan sendiri mengenai isi dari Atmosudirjo yang mendefinisikan
keputusan yang akan dikeluarkannya diskresi, discretion (inggris),
atau peraturan dasarnya memberikan discretionair (Prancis), freies
ruang lingkup kebebasan kepada pejabat ermessen(Jerman), sebagai kebebasan
pemerintah untuk mengambil suatu bertindak atau mengambil
tindakan atau perbuatan pemerintahan. keputusan dari para pejabat
3 HASIL DAN PEMBAHASAN administrasi negara yang berwenang
1. Pengertian Diskresi Pejabat dan berwajib menurut pendapat
Pemerintahan sendiri. Selanjutnya dijelaskanya
bahwa diskresi diperlukan sebagai

JURNAL RETENTUM Volume 1, Nomor 1, Agustus 2019 ;48-61 56


pelengkap dari asas legalitas, yaitu Maksudnya, pejabat publik diberi
asas hukum administrasi negara yang kebebasan untuk menentukan sendiri
menyatakan bahwa setiap tindak atau bagaimana mengartikan (menangkap
perbuatan administrasi negara harus maksud dan tujuan) dari kewenangan
berdasarkan ketentuan undang-undang. untuk menyelenggarakan pemerintahan
Akan tetapi tidak mungkin bagi undang- yang dibebankan kepadanya.
undang untuk mengatur segala macam Sedangkan Indroharto
kasus posisi dalam praktek kehidupan berpendapat bahwa diskresi sebenarnya
sehari-hari. Oleh sebab itu,perlu merupakan kebebasan untuk
adanya kebebasan atau diskresi dari menentukan kebijaksanaan atau
administrasi negara yang terdiri atas kebebasan untuk mengadakan suatu
diskresi bebas dan diskresi terikat. penilaian mana yang baik, mana
Definisi yang lain hampir yang kurang baik, mana yang tepat,
sama disampaikan oleh Nata Saputra, dan mana yang tidak tepat. Dalam
yakni suatu kebebasan yang implementasinya, diskresi mempunyai
diberikan kepada alat administrasi, dua pola, yaitu :
yaitu kebebasan yang pada asasnya 1) Kebebasan untuk menilai secara
memperkenankan alat administrasi obyektif, yaitu apabila norma
negara mengutamakan keefektifan dalam undang-undangnya bersifat
tercapainya suatu tujuan samar-samar akan tetapi
(dolmatigheid)daripada berpegang sesungguhnya dimaksudkan
teguh pada keteguhan hukum. sebagai norma hukum yang
Sjachran Basah mengatakan obyektif, karena
bahwa freies ermessenadalah rumusaneksplisitnya sulit untuk
kebebasan untuk bertindak atas diberikan, misalnya : rumusan
inisiatif sendiri, akan tetapi dalam “bertingkah laku sebagai abdi
pelaksanaannya haruslah tindakan- negara yang baik”.
tindakan administrasi negara itu sesuai 2) Kebebasan menilai secara subyektif,
dengan hukum, sebagaimana telah artinya adanya kebebasan
ditetapkan dalam sistem negara hukum melakukan suatu kebijakan
yang berdasarkan Pancasila. sendiri, karena undang-undang
Sedangkan Diana Halim memberikan wewenang kepada
Koentjoro mengartikan freies pejabatpublik untuk menentukan
ermessensebagai kemerdekaan sendiri apa yang harus dilakukan
bertindak administrasi negara atau ketika menghadapi suatu peristiwa
pemerintah (eksekutif) untuk konkrit.
menyelesaikan masalah yang timbul Lebih lanjut Esmi Warassih
dalam keadaan kegentingan yang mengatakan bahwa dalam rangka
memaksa dimana peraturan pelaksanaan kebijaksanaan publik, para
penyelesaian untuk masalah itu belum birokrat dapat menentukan
ada. kebijaksanaannya sendiri untuk
Selanjutnya Muchsan menyesuaikan dengan situasi dimana
menjabarkan diskresi sebagai mereka berada, terutama yang
kewenangan yang bersifat bebas yang berkaitan dengan ketersediaan sumber
diberikan kepada pejabat publik karena daya serta informasi, tenaga ahli,
peraturan perundang-undangan yang tenaga-tenaga terampil maupun
menjadi dasar kewenangan memberikan mengenai pengetahuan yang mereka
ruang gerak kebebasan untuk bertindak. miliki. Itu berartidiskresi merupakan

57 KEDUDUKAN DISKRESI PEJABAT PEMERINTAHAN


Mhd Taufiqurrahman
fenomena yang amat penting dan melakukan tindakan atau perbuatan
fundamental, terutama didalam pemerintah tersebut. Pengertian hak
mengimplementasikan suatu menurut P. Nicolai berisi kebebasan
kebijaksanaan publik. Dengan untuk melakukan atau tidak
adanya diskresi diharapkan agar melakukan tindakan atau perbuatan
dengan kondisi yang ada dapat tertentu atau menuntut pihak lain untuk
dicapai suatu hasil atau tujuan yang melakukan tindakan tertentu (een recht
maksimal. houdt in de vrijheid om een bepaalde
Pengertian diskresi juga dapat feitelijke handeling te verrichten op
ditemukan dalam Undang-Undang na te laten, of de aanspraak op het
Nomor 30 Tahun 2014 tentang verrichten van een handeling door
Administrasi Pemerintahan(selanjutnya een ander).
disebut Undang-Undang Administrasi Sedangkan kewajiban
Pemerintahan)yang diatur dalam dimaksudkan sebagai pemuatan
ketentuan Pasal 1 angka 9, yang keharusan untuk melakukan atau tidak
mengartikan bahwa diskresi sebagai melakukan tindakan atau perbuatan
keputusan dan/atau tindakan yang (een plicht impliceert een verplichting
ditetapkan dan/atau dilakukan oleh om een bepaalde handeling te
pejabat pemerintahan untuk mengatasi verrichten op na telaten).
persoalan konkret yang dihadapi Bagir Manan mempertegas
dalam penyelenggaraan pemerintahan, istilah dan terminologi apa yang
dalam hal peraturan perundang- dimaksudkan dengan wewenang
undangan tidak memberikan pilihan, pemerintahan. Menurutnya,wewenang
tidak mengatur, tidak lengkap atau dalam bahasa hukum tidaklah
tidak jelas, dan/atau adanya stagnasi sama dengan kekuasaan (macht).
pemerintahan. Kekuasaan hanya menerangkan hak
untuk berbuat atau tidak berbuat.
2. Kedudukan Diskresi Bagi Pejabat Sedangkan,wewenang dalam hukum
Pemerintahan dapat sekaligus berarti hak dan
Menurut P. Nicolai wewenang kewajiban (rechten en plichten).
pemerintahan adalah kemampuan Dalam kaitan dengan proses
untuk melakukan tindakan penyelenggaraan pemerintahan, hak
atauperbuatan hukum tertentu yakni mengandung pengertian kekuasaan
tindakan atau perbuatan yang untuk mengatur sendiri (zelfregelen)
dimaksudkan untuk menimbulkan dan mengelola sendiri (zelfbestuuren),
akibat hukum, dan mencakup mengenai sedangkan kewajiban berarti kekuasaan
timbul dan lenyapnya akibat hukum untukmenyelenggarakan pemerintahan
(het vermogentot het verrichten sebagaimana mestinya. Dengan
vanbepaalde rechtshandelingen is demikian, substansi dari wewenang
handelingen die op rechtsgevolg pemerintahan adalah kemampuan
gericht zijn en dus ertoe untuk melakukan tindakan atau
strekken dat bepaalde perbuatan hukum pemerintahan (het
rechtsgevolgen onstaan of teniet vermogen tot het verrichten van
gaan). bepaalde rechtshandelingen).
Selanjutnya dikemukakan Kewenangan (authority) adalah
bahwa dalam wewenang pemerintahan kekuasaan yang diformalkan baik
itu tersimpul adanya hak dan terhadap segolongan orang
kewajiban dari pemerintah dalam tertentumaupun terhadap suatu

JURNAL RETENTUM Volume 1, Nomor 1, Agustus 2019 ;48-61 58


bidang pemerintahan tertentu yang dari peraturan perundang-undangan
berasal dari kekuasaan legislatif atau yang berlaku sebagaimana
dari kekuasaan pemerintah, sedangkan dikemukakan Huisman yang
pengertian wewenang (competence) menyatakan bahwa organ pemerintahan
hanyalah mengenai onderdil tertentu tidak dapat menganggap ia memiliki
atau bidang tertentu saja. Dengan sendiri wewenang pemerintahan.
demikian, wewenang adalah Kewenangan hanya diberikan
kemampuan untuk melakukan suatu oleh undang-undang. Pembuat undang-
tindakan hukum publik atau secara undang tidak hanya
yuridis wewenang adalah memberikan wewenang pemerintahan
kemampuan bertindak yang diberikan kepada organ pemerintahan, akan
oleh undang-undang yang berlaku tetapi juga terhadap para pegawai
untuk melakukan hubungan hukum atau terhadap badan khusus untuk itu.
tertentu. Pendapat yang sama dikemukakan
Menurut H. D Stout oleh P. De Haan dengan
wewenang merupakan suatu menyebutkanbahwa wewenang
pengertian yang berasal dari hukum pemerintahan tidaklah jatuh dari langit,
organisasi pemerintahan, yang dapat akan tetapi ditentukan oleh hukum
dijelaskan sebagai keseluruhan aturan- (overheidsbevoegdheden komen niet
aturan yang berkenaan dengan uit de lucht vallen, zij worden
perolehan dan penggunaan wewenang doorhet recht genormeerd).
pemerintahan oleh subyek hukum
publik di dalam hubungan hukum 4 KESIMPULAN DAN SARAN
publik (bevoegdheid is een begrip 1. KESIMPULAN
uit het bestuurlijke organisatierecht, Pengertian Diskresi Pejabat
wat kan worden omschreven als het Pemeritahan merupakan kebijaksanaan
geheel van regels dat betrekking heeft pejabat pemerintahan dalam
op de verkkrijging en uit oefening memutuskan sesuatu
van bestuursrechtelijke bevoegdheden perbuatan/tindakan tanpa berdasarkan
rechtsverkeer). Lebih lanjut H. D. Stout ketentuan-ketentuan peraturan, undang-
dengan berdasar pada pendapat undang atau hukum yang berlaku tetapi
Goorden, mengatakan bahwa wewenang atas dasar kebijaksanaan, pertimbangan
adalah “het geheel van rechten en atau keadilan. Kedudukan Diskresi
plichten dat hetzij expliciet door de bagi Pejabat Pemerintahan merupakan
wetgever aan publiekrechtelijke keputusan/tindakan diterapkan bagi
rechtssubjecten is toegekend”. Bahkan, Pejabat pemerintahan dalam mengatasi
L. Tonnaer secara tegas mengemukakan persoalan konkrit yang dihadapi oleh
bahwa kewenangan pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan didalam
kaitan ini dianggap sebagai peraturan perundang undangan yang
kemampuan untuk melakukan hukum memberikan pilihan, tidak mengatur,
positif dan dengan begitu dapat tidak sempurna atau tidak jelas dan atau
diciptakan suatu hubungan hukum adanya stagnasi pemerintahan.
antara pemerintah dengan warga negara 2. SARAN
(overheids bevoegdheid wordt in dit Diharapkan Diskresi Pejabat
verband op gevat als het vermogen Pemeritahan memiliki kepastian hukum,
om positief recht vas te stellen en sehingga tercipta rasa aman dan nyaman
al). Dalam konsepsi negara hukum dalam mengambil kebijakan tanpa
wewenang pemerintahan itu berasal dibanyagi rasa takut terhadap

59 KEDUDUKAN DISKRESI PEJABAT PEMERINTAHAN


Mhd Taufiqurrahman
pemidanaan. Kedudukan Diskresi bagi Negara, UII Press, 2001,
Pejabat Pemerintahan tidak perlu ragu Yogyakarta.
dalam mengambil keputusan/tindakan
untuk tetap mengacu pada kepentingan Moeliono, Anton M., dkk.,Kamus
dan kesejahteraan masyarakat. Umum Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka, 1995 Jakarta.

5 DAFTAR PUSTAKA Muchsan, Sistem Pengawasan


A. Buku Terhadap Perbuatan Aparat
Pemerintah Dan Peradilan
Algra, N. E. et al., Kamus Istilah Tata Usaha Negara Di
Hukum Fockerma Andreae, Indonesia, Liberty, 1992,
Belanda Indonesia, Binacipta, Yogyakarta.
1983, Jakarta.
Muslimin, Amrah, Sistem Pengawasan
Astawa, I Gede Pantja, Problematika Terhadap Perbuatan Aparat
Hukum Otonomi Daerah di Pemerintah Dan Peradilan Tata
Indonesia, Alumni, 2008, Usaha Negara Di Indonesia,
Bandung. Liberty, 1992, Yogyakarta.

Atmosudirdjo, Pradjudi,Hukum R. Ridwan H., Hukum Administrasi


Administrasi Negara, Ghalia Negara, Raja Grafindo Persada,
Indonesia, 1992, Jakarta. 2007, Jakarta.

Hadjon, Philipus M., Tentang Riawan, Hukum Pemerintahan Daerah,


Wewenang, Makalah, Citra Aditya Bakti, 2009,
Universitas Airlangga, Bandung.
Surabaya, tanpa tahun.
Ridwan, Tiga Dimensi Hukum
Ilmar, Aminuddin, Hukum Tata Administrasi dan Peradilan
Pemerintahan, Identitas Administrasi, FH UII, 2009,
Universitas Hasanuddin, 2013, Yogyakarta.
Makassar.
Rosenbloom, David H. dan Robert S.
Indroharto, Usaha memahami Undang- Kravchuck, Public
undang tentang Administration, Understanding
Peradilan Tata Usaha Negara Management, Politics and
Buku I : Beberapa Pengertian Law in The Public Sector,
Dasar Hukum Tata Usaha Indeks, 2006, Jakarta.
Negara, Pustaka Sinar Harapan,
2000, Jakarta. Sadjijono, Memahami Beberapa Bab
Pokok Hukum Administrasi,
Koentjoro, Diana Halim, Hukum Laksbang Pressindo, 2008,
Administrasi Negara, Ghalia Yogyakarta.
Indonesia, 2004, Jakarta.
Saputra, M. Nata, Hukum Administrasi
Marbun, SF. et.all,Dimensi-dimensi Negara, Rajawali Press, 1988.
Pemikiran Hukum Administrasi

JURNAL RETENTUM Volume 1, Nomor 1, Agustus 2019 ;48-61 60


Simorangkir, J. C. T. et al., Kamus Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun
Hukum, Sinar Grafika, 2008, 1975 tentang Sumpah/Janji
Jakarta. Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
Soehartono, Irwan, Metode Penelitian 2010 tentang Disiplin Pegawai
Sosial, Remaja Rosdakarya, Negeri Sipil.
2004, Bandung.

Sugiyono, Metode Penelitian


Administrasi, Alfabeta, 2007,
Bandung.

Utrecht, E., Pengantar Hukum


Administrasi Negara Indonesia,
Ichtiar, 1982, Jakarta.

B. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Republik


Indonesia Tahun 1945 (Hasil
Perubahan (Amandemen) I -
IV).
Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia
Nomor VII/MPR/1973 Tahun
1973 Tentang Keadaan Presiden
Dan/Atau Wakil Presiden
Republik Indonesia
Berhalangan.
Undang–Undang Nomor 20 Tahun
2001, Tentang Perubahan atas
Undang– Undang Nomor 31
Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004
tentang Peradilan Tata Usaha
Negara.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Desa.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi
Pemerintahan.

61 KEDUDUKAN DISKRESI PEJABAT PEMERINTAHAN


Mhd Taufiqurrahman

You might also like