Professional Documents
Culture Documents
RINGKASAN SKRIPSI
Oleh:
(The Effect of Peer Support and Self Compassion on The Psychological Well Being
Regional Students of Gajayana’s Malang University)
ABSTRACT
The purpose of this study was to 1) Determine whether there is an effect of peer support
on to psychological well being in special regional students of Gajayana’s Malang
University, 2) Determine whether there is an effect of self compassion on to
psychological well being in regional students of Gajayana’s Malang University, 3)
Knowing whether there is an effect of peer support and self compassion on to
psychological well being regional students of Gajayana’s Malang University. The
population of this research was the regional students of Gajayana University of
Malang that lived outside Malang City that totaling 45 subjects that taken based on
Kerlinger and Lee’s opinion (2000) who suggested 30 samples for minimum samples
and using the peer support’s scale, self compassion scale, psychological well being’s
scale that has been adapted. The analyst of this research used the software Statistical
Packages of Social Sciences (SPSS) for the windows version of 17.0. The analytical
method used was a statistical analysis of the correlational product moment of Pearson.
The result of this research data analysis was (1) There is a significant positive effect
influencing between peer support and psychological well being (t count=5,710) with
sig value. 0,000<0,05. (2) There is a positive significant effect between self compassion
and psychological well being (t count=3,543) with sig value. 0,001>0,05. (3) There is
a positive significant effect between peer support and self compassion on to
psychological well being of regional students that founding R square=0,507 with sig
value. 0,000<0,05.
A. PENDAHULUAN
Mahasiswa yang tidak dapat menyesuaian diri dengan baik di lingkungan baru
tentunya akan merasakan dampak buruk. Menurut Friedlander dkk., (2007) dalam
penelitiannya menyatakan apabila mahasiswa memiliki penyesuaian diri yang rendah
terhadap tuntutan akademik maka akan memiliki kecenderungan stress yang tinggi.
Selain itu Ardyles dan Syafiq (2017) mengungkapkan bahwa menyesuaikan diri berarti
mengubah dengan cara yang tepat untuk memenuhi syarat tertentu, melalui proses
penyesuaian diri, individu sebagai mahasiwa mampu beradaptasi dengan budaya
lingkungan universitas di Jawa dan mampu menanggulangi permasalahan semacam
culture shock. Maka penyesuaian diri perlu untuk dilakukan oleh para mahasiswa luar
propinsi Jawa Timur demi tercapainya studi yang optimal dan terhindar dari dampak
negatif yang dapat mempengarugi keadaan psikologisnya.
Problematika yang dirasakan oleh mahasiswa rantau dapat diatasi oleh self
compassion. Menurut Neff (2003) self compassion didefinisikan sebagai bentuk kasih
sayang pada diri sendiri, tidak menghindari permasalahan, melainkan melihat situasi
negatif yang dialami merupakan bagian dari pengalaman hidup manusia. Seseorang
yang memiliki self compassion dapat membatasi emosi negatif dengan kesadaran
penuh disertai empati. Hal ini secara tidak langsung menyatakan bahwa self
compassion dapat membuat emosi negatif menjadi emosi positif (Neff & Vonk, 2009).
Hasil penelitian yang dilakukan Neff dan Vonk (2009) pada 102 mahasiswa yang
dipilih secara acak menunjukan bahwa mahasiswa yang memiliki self compassion
tinggi lebih sedikit menunjukkan emosi negatif dibanding mahasiswa dengan tingkat
self compassion rendah. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa keberadaan self
compassion efektif dalam mengendalikan emosi-emosi negatif yang muncul dalam diri
individu. Cara menghindari emosi-emosi negatif tersebut yaitu berhenti menghakimi
diri, mengevaluasi diri, berhenti memberikan label “baik” atau “buruk” pada diri dan
menerima diri dengan hati yang terbuka. Individu perlu memerlakukan diri dengan
kebaikan, kepedulian, dan compassion seperti memerlakukan teman atau bahkan orang
asing. Compassion bisa ditunjukkan pada diri ketika mengalami penderitaan dan
mengalami keadaan kehidupan yang sulit.
Myers (2012) mengungkapkan bahwa ada tiga faktor yang mendorong individu
dalam memberikan dukungan sosial. Diantaranya : 1) Empati, merasakan kesusahan
orang lain dengan tujuan mengurangi kesusahan dan meningkatkan kesejahteraan
psikologis orang lain. 2) pertukaran sosial, hubungan timbal balik dalam perilaku sosial
anatara cinta, informasi, dan pelayanan. 3) Norma dan nilai sosial, berfungsi sebagai
pembimbing individu dalam menjalankan kewajiban yang ada dalam hidupnya. Dalam
hal ini ketika dukungan sosial dengan sebaya dan self compassion dapat mengatasi
emosi negatif yang mana kesejahteraan psikologis mahasiswa rantau akan meningkat
sehingga membuat individu dapat mengatasi permasalahannya.
B. METODE
Gambaran subjek
D. SIMPULAN
1) Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan bagi mahasiswa
rantau, terutama di Universitas Gajayana Malang agar dapat mencapai
kesejahteraan psikologis dengan membentuk lingkungan sosial yang suportif
dengan adanya dukungan dikalangan teman sebaya dan mulai menyayangi diri
sendiri (self compassion). Bagi mahasiswa rantau yang memiliki dukungan
teman sebaya dan self compassion yang rendah, maka dapat ditingkatkan
dengan berpikir positif serta membiasakan diri untuk memandang suatu
masalah adalah hal yang wajar dialami semua orang, yang berarti bahwa semua
orang pasti mempunyai masalah dalam hidup.
2) Bagi Pendidik
Dapat menjadi bahan acuan bagi dosen dan tenaga pendidik, terutama di
Universitas Gajayana Malang untuk menciptakan lingkungan akademik yang
suportif dikalangan mahasiswa perantau dan lokal dengan memperhatikan
lingkungan sosial yang ada di universitas ataupun menjadi pemberi dukungan
sosial sumber lain selain dukungan sosial dari kalangan teman sebaya dan orang
tua.
3) Bagi Universitas
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan fokus tolak ukur bagi universitas dalam
kesempurnaan kurikulum, pembentukan lingkungan akademik universitas,
serta acuan perbaikan pembelajaran dalam meningkatkan kualitas karakter
mahasiswa Universitas Gajayana Malang, baik mahasiswa perantau maupun
lokal dalam mempersiapkan lulusan terbaik untuk terjun dalam ruang lingkup
sosial yang lebih luas.
4) Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama,
disarankan untuk meneliti beberapa faktor yang ditemukan diluar penelitian ini,
berupa self esteem, resiliensi, family support dengan subjek yang berbeda,
ditempat yang berbeda, dan atau budaya lain.
E. DAFTAR PUSTAKA
Adyani, L., Suzzana, E., Safuwan, S., & Muryali, M. (2019) Percevieved Social
Support And Psychological Wall Being Among Interstate Students At Malikulsaleh
University. Indigenious: Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(2). 98-104.
Aprianti, A. (2012). Hubungan Antara Percevieved Social Support dan Psychological
Well Being Pada Mahasiswa Perantau Tahun Pertama di Universitas Indonesia.
(Unpublished undergraduate’s thesis), Universitas Indonesia, Depok, Indonesia.
Azizi, S. (2015). Relationship between homesickness and test anxiety in non-native
students of Shiraz University of Medical Sciences International Branch in the
clinical and physiopathology course in 2013. Global Journal of Health Science,
8(7), 293–300. Diunduh dari : https://doi.org/10.5539/gjhs.v8n7p293
Azwar, S. (2001). Metode penelitian. Jakarta: Pustaka Belajar
Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Pusat Statistik. (2015). Jumlah perguruan tinggi, mahasiswa, dan tenaga
edukatif (negeri dan swasta) di bawah kementrian pendidikan dan kebudayaan
menurut provinsi 2013/2014. BPS. Diunduh dari
http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/vi ew/id/1839
Blumer, H. (1986). Symbolic interactionism: Perspective and method. USA: University
of California Press.
Bungin, B. (2009). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Kencana Prenada Media
Group. Jakarta, Hal.99
Cohen, S., Wills, T. (1985). Stress, Social Support, and the Buffering Hypothesis.
Psychological bulletin. 98. 310-57. Diunduh dari : https://doi.org/10.1037/0033-
2909.98.2.310.
Compton, W. C., & Hoffman, E. (2013). Positive psychology the science of happiness
and flourishing (2nd ed.). Belmont, CA, USA: Wadsworth Publishing
Cowie, H., & Wallace, P. (2000). Peer Support in Action: From Bystanding to Standing
By. London: Sage Publications
Diener. E. dan Biswas, R. (2011). Positive psychology as social change. New York:
Springer.
Dodge, R., Daly, A., Huyton, J., dan Sanders, L. (2012). The challenge of defining
wellbeing. International Journal of Wellbeing, 2(3), 222-235. Diunduh dari :
10.5502/ijw.v2i3.4
Dwi, I. (2009). Pengaruh Social Support Terhadap Bentuk-Bentuk Coping Istri
Prajurit Batalyon Infanteri 511/d Pengaruh Duy Blitar yang Ditinggal Tugas ke
Papua. Skripsi. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim.
Dyson, R., & Renk, K. (2006). Freshmen adaptation to university life: Depressive
symptoms, stress, and coping. Journal of Clinical Psychology, 62(10), 1231–
1244. https://doi.org/10.1002/jclp.20295
Febrinabilah, R., & Listiyandini, R.A. (2016). Hubungan Antara Self Compassion
dengan Resiliensi Pada Mantan Pecandu Narkoba Dewasa Awal. Prosiding
Konferensi Nasional Peneliti Muda Psikologi Indonesia, 1(1), 19-28.
Fransisca, N. (2018). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Psychological Well
Being Pada Mahasiswa Perantau Di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
(Unpublished undergraduate’s thesis), Unika Soegrajipranata, Semarang,
Indonesia.
Germer, C.K. (2009). The Mindfull path to self compassion : Freeing yourself from
destructive thoughts and emotions. The Guilford Press: London
Gotlieb, B. H. (1983). Social Support Strategies. California : Sage Publication. Hal
28.
Goossens, L., Klimstra, T., Luyckx, K., Vanhalst, J., & Teppers, E. (2014). Reliability
and val idity of the roberts UCLA loneliness scale (RULS-8) with dutch-speaking
adolescents in Belgium. Psychologica Belgica, 54(1), 5-18.
Grossbaum, M. F., & Bates, G. W. (2002). Correlates of psychological wellbeing at
mildlife: The role of generativity, agency and communion, and narrative themes.
International Journal of Behavioral Development, 26, 120-127. Diakses dari
http://jbd.sagepub.com/cgi/reprint/26/2/ 120
Hadi, S. (2003). Metodologi Research. Yogyakarta: Pustaka Andi.
Halim, C. F., Dariyo, A. (2016). Hubungan Psychological Well-Being dengan
Loneliness pada Mahasiswa yang Merantau. Jurnal Psikogenesis, Vol. 4, No.2.
Diunduh dari academicjournal.yarsi.ac.id
Harrington, Rick. (2013). Stress, health and well being: thriving in the 21st century.
USA: Wadsworth Cengage learning
Hendrickson, B., Rosen, D., & Aune, R. K. (2011). An analysis of friendship
networks, social connectedness, homesickness, and satisfaction levels of
international students. International Journal of Intercultural Relations, 35(3),
281-295. https://doi.org/10.1016/j.ijintrel.2010.08.0 01
Hidayati, F. N. R. (2015). Hubungan antara self compassion dengan work family
conflict pada staf markas palang merah indonesia provinsi jawa tengah. Jurnal
Psikologi Undip, 14(2), 183-189
Huppert, F. A. (2009). Psychological well being: evidence regarding its causes and
consequences. Journal of Health and Well-Being, 1(2), 137-164.
Kahneman, D., dan Krueger, B. (2006). Developments in the measurement of
subjecive well-being. Journal of Pychology Perspective, 20, 13-24.
Keyes, C. L. M. (2006). Subjective well-being in mental health and human
development research worldwide: An introduction. Social Indicators Research,
77, 1-10.
Kurniawan, S. R., Eva, N. (2020). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan
Kesejahteraan Psikologis Pada Mahasiswa Rantau. Prosiding Seminar Nasional
Dan Call Paper Universitas Negeri Malang. Diunduh dari conference.um.ac.id
Leary & R. H. Hoyle (2009). Handbook of Individual Differences in Social Behavior.
Malecki, C. K., & Demaray, M. K. (2002). Measuring perceived social support:
development of the child And adolescent social support scale (CASSS).
Psychology in the Schools, 39(1), 1-18
Mathilda, C. (2010). Subjective well being pada penduduk miskin di Kampung Gili
Sampeng Kemanggisan Jakarta Barat. Fakultas Psikologi Universitas Esa
Unggul.
Missiliana, R. (2014). Self-compassion dan Compassion for Others pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi UK.Maranatha. Laporan Penelitian.
Nafisah, E., Hendriyani, R., Martiarini, N. (2018). Hubungan Antara Dukungan
Keluarga Dengan Self Compassion Remaja Di Panti Asuhan. Jurnal Intuisi,
Vol.10, No. 2. Diunduh dari http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/INTUISI
Neff, K. D. (2003). Development and validation of a scale to measure self compassion.
Self and Identity, 2, 223-250.
Neff, K. D. (2003). Self Compassion: An Alternative Conceptualization of a Healthy
Attitude Toward Oneself. Journal of Self and Identity, 2, 85–101. doi:
10.1080/15298860390129863.
Neff, K. D. (2011). Self Compassion : Stop Beating Yourself Up and Leave
Insecuruty Behind. Diakses dari http://www.4shared.com
Neff, K. D., & McGehee, P. (2010). Self-compassion and psychological resilience
among adolescent and young adults. Self and Identity. 6, 225- 240.
Doi:10.1080/15298860902979307
Neff, K. D., & Vonk, R. (2009). Self-Compassion Versus Global Self-Esteem: Two
Different Ways of Relating to Oneself. Journal of Personality, 77(1), 864- 867.
Neff, K. D., & Costigan, A. P. (2014). Self-compassion, well-being, and happiness.
Psychologie in Österreich, 2(3), 114-119.Diunduh dari https://self-
compassion.org/wpcontent/uploads/publications/Neff&Costigan. pdf
Neff, K. D., Kirkpatrick, K. & Rude, S. S. (2007). Self-compassion and its link to
adaptive psychological functioning. Journal of Research in Personality, 41(1),
139-154.
Ozdemir, A., Utkualp, N., & Pallos, A. (2016). Physical and psychosocial effects of
the changes in adolescence period. Internasional Journal of Caring Sciences,
9(2), 717–723.
Poyrazli, S., & Lopez, M. D. (2007). An exploratory study of perceived
discrimination and homesickness: A comparison of international students and
American students. Journal of Psychology: Interdisciplinary and Applied,
141(3), 263–280. Diunduh dari : https://doi.org/10.3200/JRLP.141.3.263- 280
Prasetio, C.E., Sirait. E.G.N., dan Hanafitri, A. (2020). Rumah, tempat kembali:
Pemaknaan rumah pada mahasiswa rantau. Jurnal Mediapsi, Vol. 6, No.2, 132-
144. Diunduh dari https://doi.org/10.21776/ub.mps.2020.006.02.7
Pratiwi, D., Dahlan, T. H., dan Damaianti, L. F. (2019). Pengaruh Self-Compassion
Terhadap Kesepian Pada Mahasiswa Rantau. Jurnal Psikologi Insight, Vol.3,
No.2, 88-97. Diunduh dari
https://ejournal.upi.edu/index.php/insight/article/view/22349/11054
Rahma. N. A. (2011). Hubungan Efikasi Diri dan Dukungan Sosial dengan
Penyesuaian Diri Remaja di Panti Asuhan. Jurnal Psikologi Islam. Vol. 8, No. 2,
231-246.
Rahma. D. J. (2017). Culture Shock Pada Mahasiswa Papua Di Yogyakarta Ditinjau
Dari Dukungan Sosial. (Unpublished undergraduate’s thesis) Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia.
Indrawan. R, & Yaniawati, R. P. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan, hal. 105.
Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2001). On happiness and human potentials: A review of
research on hedonic and eudaimonic well-being. In S. Fiske (Ed.), Annual
Review of Psychology, 52, 141-166.
Ryf, Carol, D, dkk (2012). Clarifying the links between social support and health:
Culture, stress, and neuroticism matter. Journal of health psyschology Vol. 18 (2)
226-235
Ryff, C.D. (1989). Happiness is Everything, or is it? Exploration on the meaning of
psychological well-being (online). Journal of Personality and Social Psychology,
57, 1069-1081 [on-line]. Diakses dari
http://education.ucsb.edu/janeconoley/ed197/documents/RyffHappinessise
verythingorisit.pdf
Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? explorations on the meaning of
psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57(6),
1069–1081. Retrieved from http://coursedelivery.org/write/wp-cont
ent/uploads/2015/02/2-Happiness-is-ev erything-or-is-it.pdf
Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological wellbeing
revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69(4), 719-727
Ryff, C. D., & Singer, B. H. (2008). Know thyself and become what you are: A
eudaimonic approach to psychological well-being. Journal Of Hapinness
Studies, 13-39
Santrock, J.W. (2007). Remaja, edisi kesebelas. Jakarta: Erlangga.
Sarafino, E. P. (2008). Health psychology: Biopsychosocial interactions 6th ed.
United States: JohnWilley & Sons, Inc.
Sarafino, Edward P & Smith, Timothy W. (2011). Health psychology:
biopsychosocial interactions. Seven Edition. Hal 81- 83, USA: Wiley
Scannell, L., & Gifford, R. (2010). Defining place attachment: A tripartite organizing
framework. Journal of Environmental Psychology, 30(1), 1–10.
https://doi.org/10.1016/j.jenvp.2009.09.00 6
Scharp, K. M., Paxman, C. G., dan Thomas, L. J. (2015). “I Want to go home”:
Homesickness experiences and social support-seeking practices. Environment
and Behavior, 48(9), 1175–1197. https://doi.org/10.1177/001391651559047 5
Shaheen, H., Jahan, M., & Shaheen, S. (2014). A study of loneliness in relation to
well-being among adolescents. International Journal of Education and
Psychological Research (IJEPR), 3(4), 46-49.
Schimmack, U., & Diener, E. (2003). Predictive validity of explicit and implicit self-
esteem for subjective wellbeing. Journal of Research in Personality, 37, 100-
106.
Smet, Bart. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta: Grasindo
Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta, hal. 79
Steinberg, Lawrence. 2002. Adolescence. Sixth edition, New York: McGraw Hill Inc.
Sugiyono. (1998). Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung, hal.57.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantiatif kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Thurber, C. A., Walton, E. A. (2012). Homesickness and adjustment in university
students. Journal of American College Health, 60(5), 415–419. Diunduh da\ri :
https://doi.org/10.1080/07448481.2012.67 3520
Valiant, G. L. (1993). Life event, happiness, and depression: The half empty cup.
Personality and Individual Differences, 15, 447-453
Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., Farley, G. K. (1988). The Multidimensional
Scale of Perceived Social Support. Journal of Personality Assessment, 52, 30-41