Professional Documents
Culture Documents
net/publication/335582991
CITATIONS READS
16 19,791
1 author:
Madekhan Madekhan
Universitas Islam Indonesia
8 PUBLICATIONS 29 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Madekhan Madekhan on 03 August 2020.
Madekhan
madekhan.ali@gmail.com
FKIP, Universitas Islam Lamongan
Abstract
There is a growing interest on qualitative methodology as evidence by an increasing number of qualitative
research design employed in social science researches. In qualitative inquiry process, the role of theory in the
field of social science and where it situates in the research framework has always created a challenge for the
researchers. However, inconclusive and differing opinions have so far been documented about the position and
function of theory in qualitative research. The purpose of this paper is to build a general perspective in terms of
the position and function of theory in qualitative research methodology applicable to social science research.
Review of literatures on these issues were presented and discussed. As a result, mostly argue that theory in
qualitative research is not in terms of testifying the validity or accuracy, event or experience in real-life cannot
always or necessarily be based on theory, yet the significant role of theory in literature review is an undeniable
fact. Here, theory is road guidance in qualitative research.
63
Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol. 7 No. 2 (2018)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172
sudah ada. Demikian pula, jika menemukan teori berdasarkan data yang
ternyata teori yang ditemukan identik diperoleh di lapangan.
dengan teori yang sudah ada, maka Ada dua bentuk perangkat yang
teori yang ada dapat dijadikan sebagai digunakan dalam merancang kerangka
pengabsahan dari temuan baru itu. konseptual sebagai panduan kerja dalam
Kedua, untuk penelitian yang penelitian kualitatif. Kedua perangkat
bermaksud memperluas teori yang sudah dimaksud adalah “paradigma alamiah”
ada, teori tersebut bermanfaat bagi (naturalistic paradigm) dan pola
peneliti pada tiga hal berikut; pengembangan pengetahuan dalam
a. Penelitian dapat dimulai dari teori “bidang ilmu” yang diteliti. Pada
terdahulu tersebut dengan merujuk dasarnya kedua perangkat ini bersifat
kerangka umum teori itu. Dengan saling melengkapi, di mana paradigma
kata lain, kerangka teoritik yang alamiah mengarahkan kegiatan
sudah ada bisa digunakan untuk penelitian, dari mana dimulai dan ke
menginterpretasi dan mendekati data. mana arahnya, serta bagaimana cara atau
Namun demikian, penelitian yang proses kerjanya, sedangkan bidang ilmu
sekarang harus dikembangkan secara mempertegas obyek material atau
tersendiri dan terlepas dari teori substansi yang layak diteliti. Pandangan
sebelumnya. Dengan demikian, mendasar yang menjadi asumsi
penelitian dapat dengan bebas paradigma alamiah adalah bahwa dalam
memilih data yang dikumpulkan, kehidupan bermasyarakat ada pola- pola
sehingga memungkinkan teori interaksi atau perilaku tertentu yang
awalnya dapat diubah, ditambah, atau terjadi secara ajeg.
dimodifikasi; Jika peneliti dapat mendeteksi dan
b. Teori yang sudah ada dapat menemukan pola-pola itu, maka ia dapat
dimanfaatkan untuk menyusun menyusunnya menjadi suatu teori. Inilah
sejumlah pertanyaan atau menjadi yang dimaksudkan dalam grounded
pedoman dalam theory bahwa penelitian kualitatif
pengamatan/wawancara untuk merupakan satu upaya untuk membangun
mengumpul data awal; dan teori dari dasar. Jadi, teori itu
c. Jika temuan penelitian sekarang sesungguhnya ditemukan dari masyarakat
berbeda dari teori yang sudah ada, melalui penelitian yang sistematis. Oleh
maka peneliti dapat menjelaskan karena itu, penelitian kualitatif sama
bagaimana dan mengapa temuannya sekali tidak bermaksud untuk menguji
berbeda dengan teori yang ada. teori, dan bahkan tidak bertolak dari
Peneliti kualitatif dituntut mampu variabel-variabel yang direduksi dari
mengorganisasikan semua teori yang suatu teori. Sungguh tidak relevan jika
dibaca. Landasan teori yang dituliskan penelitian kualitatif dimulai dengan teori
dalam proposal penelitian lebih berfungsi atau konsep/variabel yang digunakan
untuk menunjukkan seberapa jauh teori sebelumnya, karena akan
peneliti memiliki teori dan memahami menghambat pengembangan rumusan
permasalahan yang diteliti walaupun teori baru.
permasalahan tersebut masih bersifat Sejalan dengan asumsi di atas,
sementara. Oleh karena itu landasan teori peneliti kualitatif tidak membawa konsep-
yang dikemukakan bukan merupakan konsep yang diperoleh dari teori (yang
harga mati, tetapi bersifat sementara. sudah ada) ke lapangan, melainkan
Peneliti kualitatif justru dituntut untuk berusaha memahami dan memaknai
melakukan “grounded research”, yaitu fenomena sesuai dengan pemahaman dan
Posisi dan Fungsi Teori dalam Penelitian Kualitatif 66
Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol. 7 No. 2 (2018)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172
karena itu harus dihentikan sampai pada pada saat pertama, tetapi pada fase
penemuan formulasi- formulasi berikutnya bisa berubah sebagaimana
konseptual dan tema-tema budaya. teori sosial berubah.
Penelitian yang sampai pada penemuan Peneliti kualitatif akan lebih
tema-tema seperti itu juga cukup penting, profesional kalau menguasai semua teori
sebab tema-tema yang memuat sehingga wawasannya lebih luas, dan
keterangan deskriptif itu dapat disusun dapat menjadi instrumen penelitian yang
secara sistematis ke dalam bentuk baik. Teori bagi peneliti kualitatif akan
konsepsi -konsepsi dekriptif yang kaya berfungsi sebagai bekal untuk bisa
dengan definisi, informasi, dan atau memahami konteks sosial secara lebih luas
abstraksi dari gejala-gejala sosial. Atas dan mendalam. Oleh karena itu penelitian
dasar itu, seorang peneliti kualiatif tidak kualitatif jauh lebih sulit dari penelitian
mesti memaksakan diri untuk kuantitatif, karena peneliti kualitatif harus
menemukan “teori” dari kancah, bahkan berbekal teori yang luas sehingga mampu
ia dapat saja merancang sebuah penelitian menjadi “human instrument” yang baik.
yang hanya sampai pada penemuan tema- Penelitian kualitatif jauh lebih sulit bila
tema untuk disusun ke dalam dibandingkan dengan penelitian kuantitatif
pengetahuan deskriptif yang bersifat karena data yang terkumpul bersifat
informatif. subyektif dan instrument sebagai alat
Akhirnya, perumusan teori dimulai pengumpul data adalah peneliti itu sendiri.
dengan mereduksi jumlah kategori- Fungsi dan posisi sebuah teori
kategori sekaligus memperbaiki rumusan dalam pengertian sederhana adalah
dan integrasinya. Modifikasi rumusan bingkai dari sebuah penelitian kualitatif.
semakin minimal, sekaligus isi data dapat Di sini tidak lain adalah menggunakan
terus semakin diperbanyak. Atribut terori sebuah teori ilmu tertentu untuk
yang tersusun dari hasil menginterpretasikan temuan penelitian dan
penafsiran/pemaknaan dilengkapi terus bukan untuk menentukan variabel-
dengan data baru, dirumuskan kembali variabel yang perlu ditemukan, apalagi
dalam arti diperluas cakupannya sekaligus untuk membuktikan kebenaran sebuah
dipersempit kategorinya. Jika hal itu sudah teori. Dapat dikatakan bahwa pada
tercapai dan peneliti telah merasa yakin dasarnya, fungsi dan posisi teori berada
akan hasilnya, pada saat itu peneliti sudah pada garis yang kontimum dari awal
dapat mempublikasikan hasil hingga akhir proses penelitian, tinggal
penelitiannya. pada posisi mana pada garis tersebut
sebuah teori akan digunakan di masing-
KESIMPULAN masing tradisi penelitian kualitatif.
Dasar penelitian kualitatif berada Akhrinya, sebagaimana ditemukan
di seputar upaya memperoleh data secara dalam beberapa literatur metode penelitian
alamiah. Bagaimana peneliti berupaya (Moleong, 1999; Creswell, 2002, Lindloft,
memperoleh pengetahuan secara 1995), menyebutkan bahwa metode
sistematik dalam suasana alamiah, tidak penelitian kualitatif lebih bersifat induktif.
artifisial atau buatan. Atas sifatnya Artinya langkah penelitian yang harus
demikian, maka teori dalam penelitian didahulukan adalah data berdasarkan
kualitatif, memiliki kegunaan yang cukup fakta, gejala, fenomena, realitas yang
penting. Teori dalam penelitian kualitatif menjadi tema, kemudian diolah, diproses,
digunakan untuk memungkinkan dan sehingga akhir penelitian dapat menjadi
membantu peneliti kualitatif memahami proposisi, model atau bahkan teori.
apa yang sudah diketahui secara intuitif Hampir semua disepakati bahwa teori pada
Posisi dan Fungsi Teori dalam Penelitian Kualitatif 68
Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol. 7 No. 2 (2018)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172
DAFTAR PUSTAKA
Bahar, Hartati, Teori dalam Penelitian
Kualitatif,http://tatikbahar.blogspot
.com/2011/01/teori- dalam-
penelitian-kualitatif.html, diakses
November 2012.
David, Silverman, Interpreting Qualitative
Data, Sage Publication, London,
1993.
Gempur Santoso, Fundamental
Metodologi Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif, Cetakan pertama:
Juli 2005, Prestasi Pustaka
Publisher, Jakarta, 2005.
Moedzakir, Djauzi, M.A, Desain dan
Model Penelitian Kualitatif,
Universitas Negeri Malang, 2010
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian
Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1990.
Purwoko, Bambang, Penelitian Kualitatif,
Bahan Kuliah S2 Politik Lokal dan
Otonomi Daerah, Universitas
Gajah Mada, 2008.
Siregar, Parluhutan. Teori dan Kerangka
Konseptual,
http://google.or.id//teori dalam
penelitian kualitatif.htm. di akses
September 2008
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif Dan R&D, Alfabeta,
Bandung, 2006
Widoyoko, EP, Analisis Kualitatif Dalam
Penelitian Sosial, Bahan Kuliah
Metodologi Penelitian FKIP
Universitas Muhammadiyah
Purworejo, 2007
69