You are on page 1of 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/335582991

POSISI DAN FUNGSI TEORI DALAM PENELITIAN KUALITATIF

Article in JURNAL REFORMA · January 2019


DOI: 10.30736/rfma.v7i2.78

CITATIONS READS

16 19,791

1 author:

Madekhan Madekhan
Universitas Islam Indonesia
8 PUBLICATIONS 29 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Madekhan Madekhan on 03 August 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol. 7 No. 2 (2018)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172

POSISI DAN FUNGSI TEORI DALAM PENELITIAN KUALITATIF

Madekhan
madekhan.ali@gmail.com
FKIP, Universitas Islam Lamongan

Abstract
There is a growing interest on qualitative methodology as evidence by an increasing number of qualitative
research design employed in social science researches. In qualitative inquiry process, the role of theory in the
field of social science and where it situates in the research framework has always created a challenge for the
researchers. However, inconclusive and differing opinions have so far been documented about the position and
function of theory in qualitative research. The purpose of this paper is to build a general perspective in terms of
the position and function of theory in qualitative research methodology applicable to social science research.
Review of literatures on these issues were presented and discussed. As a result, mostly argue that theory in
qualitative research is not in terms of testifying the validity or accuracy, event or experience in real-life cannot
always or necessarily be based on theory, yet the significant role of theory in literature review is an undeniable
fact. Here, theory is road guidance in qualitative research.

Key Words: Qualitative, Social Research, Position and Function of Theory

PENDAHULUAN demikian halnya. Penelitian kualitatif


Setiap penelitian bermaksud untuk adalah penelitian yang bertolak dari
menemukan atau mengembangkan ketidaktahuan, artinya peneliti belum
pengetahuan. Pengetahuan itu adakalanya memiliki pengetahuan tentang obyek yang
berupa teori, yang merupakan penjelasan diteliti, termasuk jenis data dan kategori-
terhadap gejala-gejala, dan adakalanya kategori yang mungkin ditemukan.
berupa knowledge yang merupakan Karena itu, penelitian kualitatif tidak
konsep-konsep atau pola- pola regulasi menggunakan teori yang sudah ada
yang terdapat di alam ini. Selain itu, sebagai dasar pengembangan teoritiknya.
penelitian juga bermaksud untuk Penelitian kualitatif berangkat dari
menemukan pengetahuan yang berupa suatu komitmen untuk memperoleh data
strategi-strategi untuk pemecahan suatu secara alamiah: peneliti beranggapan
masalah. Pada dasarnya penelitian bahwa pemerolehan pengetahuan secara
kualitatif dapat digunakan untuk ketiga sistematik harus berada dalam suasana
maksud tersebut (Bahar, 2011). alamiah ketimbang dalam suasana
Untuk menggali ragam pengetahuan artifisial atau buatan seperti eksperiman
yang disebut di atas, penelitian kualitatif (Marshall dan Rossman (1989). Lebih
mempunyai caranya sendiri, yang berbeda sistematis dikemukakan Bryman (1988,
dari penelitian kuantitatif. Jika penelitian hal 61-69) bahwa penelitian kualitatif
kuantitatif bertolak dari suatu teori dan memiliki 6 kriteria, sebagaimana dalam
kemudian bermaksud untuk mengujinya, tabel 1 berikut:
maka dalam penelitian kualitatif tidak

Tabel 1. Kriteria Penelitian Kualitatif


1 Melihat melalui mata dari ... atau menurut
perspektif subjek.
2 Menggambarkan detail-detail kebiasaan di
dalam kehidupan sehari-hari;

Posisi dan Fungsi Teori dalam Penelitian Kualitatif 62


Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol. 7 No. 2 (2018)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172

3 Memahami tindakan dan makna dalam


konteks sosialnya.
4 Menekankan waktu dan proses
5 Lebih terbuka dan desain penelitiannya
relatif tidak terstruktur,
6 Menghindari konsep dan teori pada tahap
permulaan.

Bila mengacu Tabel 1 di atas maka dapat digeneralisasi. Hasil analisis


Penelitian kualitatif adalah penelitian penelitian kualitatif naturalistik lebih
tentang riset yang bersifat deskriptif dan bersifat membangun, mengembangkan
cenderung menggunakan analisis dengan maupun menemukan teori-teori sosial.
pendekatan induktif. Proses dan makna Dengan metode kualitatif, maka peneliti
(perspektif subyek) lebih ditonjolkan dapat menemukan pemahaman yang luas
dalam penelitian kualitatif. Landasan dan mendalam terhadap situasi sosial yang
teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar kompleks, memahami interaksi dalam
fokus penelitian sesuai dengan fakta di situasi sosial tersebut sehingga dapat
lapangan. Selain itu landasan teori juga ditemukan hipotesis, pola hubungan yang
bermanfaat untuk memberikan gambaran akhirnya dapat dikembangkan menjadi
umum tentang latar penelitian dan teori.
sebagai bahan pembahasan hasil
penelitian. Pengertian Teori
Terdapat perbedaan mendasar Teori adalah seperangkat dalil
antara peran landasan teori dalam mengenai hubungan antara berbagai
penelitian kuantitatif dengan penelitian konsep. Dalam penelitian kualitatif, teori
kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, yang sudah ada memiliki kegunaan yang
penelitian berangkat dari teori menuju cukup penting, teori dalam penelitian
data, dan berakhir pada penerimaan atau kualitatif digunakan secara lebih longgar,
penolakan terhadap teori yang digunakan. teori memungkinkan dan membantu untuk
Sedangkan dalam penelitian kualitatif memahami apa yang sudah diketahui
peneliti bertolak dari data yang sarat secara intuitif pada saat pertama, tetapi
dengan konteks, memanfaatkan teori bersifat jamak untuk berubah sebagaimana
yang ada sebagai bahan penjelas, dan teori sosial berubah. Pada umumnya teori
berakhir dengan suatu teori. bagi penelitian kualitatif berguna sebagai
Penelitian kualitatif adalah sumber inspirasi dan pembanding (Bahar,
penelitian yang temuan-temuannya tidak 2011).
diperoleh melalui prosedur statistik atau Kedudukan teori sendiri dalam
bentuk hitungan lainnya, secara umum penelitian hendaknya dipahami dari
tujuan penelitian kualitatif adalah untuk keterkaitannya dengan kedudukan
“menemukan”. Menemukan berarti hipotesis, metode dan metodologi. Pada
sebelumnya belum pernah ada atau belum tabel 1 di bawah ini, Silverman (1993, hal
diketahui. Bisa dikatakan bahwa 1) dengan jelas menggambarkan
pendekatan kualitatif lebih menekankan kedudukan teori di tengah tiga konsep
pada esensi dari fenomena yang diteliti. dasar dalam penelitian.
Kebenaran dari hasil analisis penelitian
kualitatif lebih bersifat ideographik, tidak

63
Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol. 7 No. 2 (2018)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172

Tabel 2. Konsep Dasar Dalam Penelitian


KONSEP PENGERTIAN RELEVANSI
Teori Serangkaian konsep penjelas Sesuai Kegunaan
Hypotesis Pernyataan/proposisi yang bisa diuji Validitas

Metodologi Pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian Sesuai Kegunaan

Harus sebangun dengan teori,


Metode Suatu teknik penelitian tertentu.
hipotesis dan metodologi

Sebagaimana pada tabel 2, teori penelitian kuantitatif karena harus


menyediakan serangkaian konsep penjelas disesuaikan dengan fenomena yang
(explanatory concepts). Tanpa sebuah berkembang di lapangan.
teori, tidak akan terlaksana penelitian. Di Peneliti kualitatif akan lebih
dalam penelitian sosial, contoh teori profesional kalau menguasai semua teori
adalah fungsionalisme (yang mengkaji sehingga wawasannya lebih luas, dan
fungsi-fungsi pranata sosial), dapat menjadi instrumen penelitian yang
behaviorisme (yang melihat semua baik. Teori bagi peneliti kualitatif akan
perilaku dalam kerangka stimulus dan berfungsi sebagai bekal untuk bisa
respon), dan interaksi simbolik (yang memahami konteks sosial secara lebih
memusatkan bagaimana kita mengkaitkan luas dan mendalam. Walaupun peneliti
makna-makna simbolis dengan relasi- kualitatif dituntut untuk menguasai teori
relasi interpersonal. yang luas dan mendalam, namun dalam
Dengan demikian teori merupakan melaksanakan penelitian, peneliti
sumber tenaga bagi penelitian, dimana kualitatif harus mampu melepaskan teori
seiring perkembangan zaman, teori yang dimiliki tersebut dan tidak digunakan
dikembangkan dan dimodifikasi oleh sebagai panduan dalam menyusun
berbagai penelitian. Di sini diyakini instrument dan sebagai panduan dalam
bahwa ketika didayagunakan teori tidak menyusun panduan untuk wawancara, dan
pernah salah, namun hanya dalam observasi.
pemahaman lebih ataupun kurang berguna Peneliti kualitatif dituntut dapat
Silverman (1993, hal 2). menggali data berdasarkan apa yang
Dalam penelitian kualitatif, karena diucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh
permasalahan yang dibawa oleh peneliti partisipan atau sumber data. Peneliti
bersifat sementara, maka teori yang kualitatif harus bersifat “perspektif emic”
digunakan dalam penelitian kualitatif juga artinya memperoleh data bukan “sebagai
bersifat sementara, dan akan berkembang seharusnya”, bukan berdasarkan apa yang
setelah peneliti memasuki lapangan atau dipikirkan oleh peneliti tetapi berdasarkan
dalam konteks sosial. Dalam kaitannya sebagaimana adanya yang terjadi
dengan teori, penelitian kualitatif bersifat dilapangan, yang dialami, dirasakan, dan
menemukan teori. dipikirkan oleh partisipan/sumber data.
Oleh karena itu penelitian
Teori Bagi Peneliti Kualitatif kualitatif jauh lebih sulit dari penelitian
Dari sisi kememadaian, dalam kuantitatif, karena peneliti kualitatif harus
penelitian kualitatif yang bersifat holistik, berbekal teori yang luas sehingga mampu
jumlah teori yang harus dimiliki peneliti menjadi “human instrument” yang baik.
kualitatif jauh lebih banyak di bandingkan Penelitian kualitatif jauh lebih sulit bila

Posisi dan Fungsi Teori dalam Penelitian Kualitatif 64


Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol. 7 No. 2 (2018)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172

dibandingkan dengan penelitian kuantitatif Yang jelas, bagaimanapun juga


karena data yang terkumpul bersifat memang ada baiknya seorang peneliti
subyektif dan instrument sebagai alat untuk mempertimbangkan sebuah teori
pengumpul data adalah peneliti itu sendiri. digunakan dalam penelitiannya.
Dengan kebutuhan akan teori yang Pengertian membingkai di sini tidak lain
memadai, maka untuk dapat menjadi adalah menggunakan sebuah teori ilmu
instrument penelitian yang baik, peneliti tertentu untuk menginterpretasikan
kualitatif dituntut untuk memiliki temuan penelitian dan bukan untuk
wawasan yang luas, baik wawasan teoritis menentukan variabel-variabel yang perlu
maupun wawasan yang berkaitan dengan ditemukan, apalagi untuk membuktikan
konteks sosial yang diteliti yang berupa kebenaran sebuah teori. Dapat dikatakan
nilai, budaya, keyakinan, hukum, adat- bahwa pada dasarnya penggunaan tersebut
istiadat yang terjadi dan berkembang pada berada pada garis yang kontimum dari
konteks sosial tersebut. Bila peneliti tidak awal hingga akhir proses penelitian,
memiliki wawasan yang luas, maka tinggal pada posisi mana pada garis
peneliti akan sulit membuka pertanyaan tersebut sebuah teori akan digunakan di
pada sumber data, sulit memahami apa masing-masing tradisi penelitian
yang terjadi, tidak akan mampu kualitatif, Mudzakir (2010).
memahami analisis secara induktif Sementara Bahar (2011),
terhadap data yang diperoleh, padahal menyatakan bahwa posisi teori pada
pendekatan induktif memberikan pendekatan kualitatif harus diletakkan
panekanan pada pemahaman yang sesuai dengan maksud penelitian yang
kompresif atau “holistik" mengenai situasi dikerjakan. Pertama, untuk penelitian
sosial yang ditelaah. Artinya, kehidupan yang bermaksud menemukan teori dari
sosial dipandang sebagai pelibatan dasar, paling tidak ada tiga aspek fungsi
serangkaian peristiwa yang saling teori yang dapat dimanfaatkan;
berpautan, yang perlu untuk digambarkan a. Konsep-konsep yang ditemukan pada
secara lengkap oleh peneliti kualitatif. teori terdahulu dapat "dipinjam"
sementara (sampai ditemukan konsep
Posisi dan Fungsi Teori Dalam yang sebenarnya dari kancah) untuk
Penelitian Kualitatif merumuskan masalah, membangun
Menurut J.W Creswell (1998), kerangka berpikir, dan menyusun
peneliti kualitatif perlu menyadari bahan wawancara;
perlunya dan tata cara penggunaan b. Ketika peneliti sudah menemukan
perspektif teori di dalam kajiannya. Ilmu- kategori-kategori dari data yang
ilmu sosial memberikan penjelasan, dikumpulkan, ia perlu memeriksa
prediksi dan generalisasi tentang apakah sistem kategori serupa telah
bagaimana aspek-aspek kehidupan ada sebelumnya. Jika ya, maka peneliti
manusia berperan. Teori-teori tersebut perlu memahami tentang apa saja yang
mungkin diajukan oleh peneliti pada dikatakan oleh peneliti lain tentang
filosofis yang abstrak dan luas ataupun kategori tersebut. Hal ini dilakukan
tingkat yang lebih konkrit dan substansial. hanya untuk perbandingan saja, bukan
Pertanyaan pokoknya, antara lain adalah: untuk mengikutinya; dan
haruskah sebuah kacamata teori tertentu c. Proposisi teoritik yang ditemukan
membingkai penelitian tersebut sehingga dalam penelitian kualitatif (yang
melahirkan pertanyaan penelitian dan memiliki hubungan dengan teori yang
menyarankan sudut pandang di dalamnya? sudah dikenal) merupakan sumbangan
baru untuk memperluas teori yang
65
Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol. 7 No. 2 (2018)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172

sudah ada. Demikian pula, jika menemukan teori berdasarkan data yang
ternyata teori yang ditemukan identik diperoleh di lapangan.
dengan teori yang sudah ada, maka Ada dua bentuk perangkat yang
teori yang ada dapat dijadikan sebagai digunakan dalam merancang kerangka
pengabsahan dari temuan baru itu. konseptual sebagai panduan kerja dalam
Kedua, untuk penelitian yang penelitian kualitatif. Kedua perangkat
bermaksud memperluas teori yang sudah dimaksud adalah “paradigma alamiah”
ada, teori tersebut bermanfaat bagi (naturalistic paradigm) dan pola
peneliti pada tiga hal berikut; pengembangan pengetahuan dalam
a. Penelitian dapat dimulai dari teori “bidang ilmu” yang diteliti. Pada
terdahulu tersebut dengan merujuk dasarnya kedua perangkat ini bersifat
kerangka umum teori itu. Dengan saling melengkapi, di mana paradigma
kata lain, kerangka teoritik yang alamiah mengarahkan kegiatan
sudah ada bisa digunakan untuk penelitian, dari mana dimulai dan ke
menginterpretasi dan mendekati data. mana arahnya, serta bagaimana cara atau
Namun demikian, penelitian yang proses kerjanya, sedangkan bidang ilmu
sekarang harus dikembangkan secara mempertegas obyek material atau
tersendiri dan terlepas dari teori substansi yang layak diteliti. Pandangan
sebelumnya. Dengan demikian, mendasar yang menjadi asumsi
penelitian dapat dengan bebas paradigma alamiah adalah bahwa dalam
memilih data yang dikumpulkan, kehidupan bermasyarakat ada pola- pola
sehingga memungkinkan teori interaksi atau perilaku tertentu yang
awalnya dapat diubah, ditambah, atau terjadi secara ajeg.
dimodifikasi; Jika peneliti dapat mendeteksi dan
b. Teori yang sudah ada dapat menemukan pola-pola itu, maka ia dapat
dimanfaatkan untuk menyusun menyusunnya menjadi suatu teori. Inilah
sejumlah pertanyaan atau menjadi yang dimaksudkan dalam grounded
pedoman dalam theory bahwa penelitian kualitatif
pengamatan/wawancara untuk merupakan satu upaya untuk membangun
mengumpul data awal; dan teori dari dasar. Jadi, teori itu
c. Jika temuan penelitian sekarang sesungguhnya ditemukan dari masyarakat
berbeda dari teori yang sudah ada, melalui penelitian yang sistematis. Oleh
maka peneliti dapat menjelaskan karena itu, penelitian kualitatif sama
bagaimana dan mengapa temuannya sekali tidak bermaksud untuk menguji
berbeda dengan teori yang ada. teori, dan bahkan tidak bertolak dari
Peneliti kualitatif dituntut mampu variabel-variabel yang direduksi dari
mengorganisasikan semua teori yang suatu teori. Sungguh tidak relevan jika
dibaca. Landasan teori yang dituliskan penelitian kualitatif dimulai dengan teori
dalam proposal penelitian lebih berfungsi atau konsep/variabel yang digunakan
untuk menunjukkan seberapa jauh teori sebelumnya, karena akan
peneliti memiliki teori dan memahami menghambat pengembangan rumusan
permasalahan yang diteliti walaupun teori baru.
permasalahan tersebut masih bersifat Sejalan dengan asumsi di atas,
sementara. Oleh karena itu landasan teori peneliti kualitatif tidak membawa konsep-
yang dikemukakan bukan merupakan konsep yang diperoleh dari teori (yang
harga mati, tetapi bersifat sementara. sudah ada) ke lapangan, melainkan
Peneliti kualitatif justru dituntut untuk berusaha memahami dan memaknai
melakukan “grounded research”, yaitu fenomena sesuai dengan pemahaman dan
Posisi dan Fungsi Teori dalam Penelitian Kualitatif 66
Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol. 7 No. 2 (2018)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172

pemaknaan yang diberikan oleh subyek Pada hakikatnya, kerangka


yang diteliti. Ini sangat prinsip dalam konseptual adalah suatu rancangan yang
penelitian kualitatif. Strategi ini disebut dapat menegaskan tentang dimensi-
dengan pendekatan emik, yaitu suatu dimensi kajian utama penelitian serta
prinsip pemaknaan fenomena berdasarkan mengungkap tentang perkiraan hubungan-
pemahaman "orang dalam", dengan hubungan antara dimensi- dimensi
menggunakan ukuran-ukuran yang tersebut. Atas dasar itu, kerangka
ditemukan di lapangan. Dasar pijakan konseptual merupakan panduan bagi
penelitian ini ialah adanya interaksi peneliti dalam proses penelitiannya, baik
simbolik dari suatu gejala dengan gejala memutuskan karakeristik data yang harus
lain yang ditafsir berdasarkan pada dikumpulkan, strategi dalam melakukan
budaya yang bersangkutan dengan cara kategorisasi, maupun dalam penemuan
mencari makna semantis universal dari relasi antara kategori.
gejala yang sedang diteliti. Bertolak dari Kapan waktu yang paling tepat
prinsip paradigma alamiah, proses data melakukan perancangan kerangka
kualitatif selalu menggunakan metode konseptual dalam penelitian kualitatif? Ini
berpikir induktif. Prinsip pokok teknik menjadi diskusi yang tidak berujung di
analisa ini ialah mengolah dan kalangan ahli kualitatif. Jika dilakukan
menganalisa data menjadi data yang dari awal, mungkin sekali membuat
sistematik, teratur, terstruktur dan ketidakbebasan bagi peneliti untuk
mempunyai makna. Tujuan akhir menemukan fenomena yang asli, karena
penelitian kualitatif ialah menghasilkan pikirannya telah terfokus untuk
pengertian-pengertian, konsep-konsep dan memperhatikan hanya pada fokus khusus.
atau pembangunan suatu teori baru. Hal ini merupakan pengebirian karakter
Perangkat yang kedua adalah pola penelitian kualitatif. Tetapi jika kerangka
pengembangan ilmu sosial, yang pada konseptual dirancang belakangan, dapat
mulanya metode-metode kualitatif muncul mengakibatkan pengumpulan data
dari penelitian-penelitian antropologi, serampangan dan bisa jadi menghadirkan
etnologi, serta aliran fenomenologi dan data yang melimpah-ruah.
aliran idealisme. Karena metode- metode Diskusi yang tidak pernah selesai ini
ini bersifat umum dan terbuka maka ilmu menjadi faktor munculnya berbagai pola
sosial lainnya mengadopsi sebagai sarana perancangan kerangka konseptual di
penelitiannya. kalangan peneliti kualitatif. Ahli
Ada dua istilah yang sering dipakai antropologi dan fenomenologi
dalam penelitian, kerangka teoritis dan berpendapat, realitas sosial itu cukup
kerangka konseptual. Istilah kerangka kompleks, karena itu peta-peta konseptual
teoritis banyak dipakai dalam penelitian yang konvensional akan menjadi kendala.
kuantitatif, tidak pada penelitian kualitatif, Sebab, latar, fenomena-fenomena, dan
sedangkan istilah kerangka konseptual pelaku-pelaku yang paling bermakna
lebih tepat digunakan pada penelitian tidak akan dapat diramalkan sebelum
kualitatif. Dasar pertimbangannya adalah, penelitian lapangan. Jadi, kerangka
bahwa penelitian kuantitatif menggunakan konseptual seharusnya muncul secara
deduksi logis dari suatu teori untuk empiris di lapangan sewaktu penelitian
perumusan hipotesis, sedangkan penelitian berjalan.
kualitatif lebih pada upaya pembentukan Tidak semua penelitian harus
konsep-konsep dari data lapangan menuju menghasilkan teori. Sebagian dari hasil
pemahaman terhadap fenomena atau penelitian itu tidak dimungkinkan untuk
terbentuknya suatu teori. dilanjutkan ke perumusan teori, dan
67
Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol. 7 No. 2 (2018)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172

karena itu harus dihentikan sampai pada pada saat pertama, tetapi pada fase
penemuan formulasi- formulasi berikutnya bisa berubah sebagaimana
konseptual dan tema-tema budaya. teori sosial berubah.
Penelitian yang sampai pada penemuan Peneliti kualitatif akan lebih
tema-tema seperti itu juga cukup penting, profesional kalau menguasai semua teori
sebab tema-tema yang memuat sehingga wawasannya lebih luas, dan
keterangan deskriptif itu dapat disusun dapat menjadi instrumen penelitian yang
secara sistematis ke dalam bentuk baik. Teori bagi peneliti kualitatif akan
konsepsi -konsepsi dekriptif yang kaya berfungsi sebagai bekal untuk bisa
dengan definisi, informasi, dan atau memahami konteks sosial secara lebih luas
abstraksi dari gejala-gejala sosial. Atas dan mendalam. Oleh karena itu penelitian
dasar itu, seorang peneliti kualiatif tidak kualitatif jauh lebih sulit dari penelitian
mesti memaksakan diri untuk kuantitatif, karena peneliti kualitatif harus
menemukan “teori” dari kancah, bahkan berbekal teori yang luas sehingga mampu
ia dapat saja merancang sebuah penelitian menjadi “human instrument” yang baik.
yang hanya sampai pada penemuan tema- Penelitian kualitatif jauh lebih sulit bila
tema untuk disusun ke dalam dibandingkan dengan penelitian kuantitatif
pengetahuan deskriptif yang bersifat karena data yang terkumpul bersifat
informatif. subyektif dan instrument sebagai alat
Akhirnya, perumusan teori dimulai pengumpul data adalah peneliti itu sendiri.
dengan mereduksi jumlah kategori- Fungsi dan posisi sebuah teori
kategori sekaligus memperbaiki rumusan dalam pengertian sederhana adalah
dan integrasinya. Modifikasi rumusan bingkai dari sebuah penelitian kualitatif.
semakin minimal, sekaligus isi data dapat Di sini tidak lain adalah menggunakan
terus semakin diperbanyak. Atribut terori sebuah teori ilmu tertentu untuk
yang tersusun dari hasil menginterpretasikan temuan penelitian dan
penafsiran/pemaknaan dilengkapi terus bukan untuk menentukan variabel-
dengan data baru, dirumuskan kembali variabel yang perlu ditemukan, apalagi
dalam arti diperluas cakupannya sekaligus untuk membuktikan kebenaran sebuah
dipersempit kategorinya. Jika hal itu sudah teori. Dapat dikatakan bahwa pada
tercapai dan peneliti telah merasa yakin dasarnya, fungsi dan posisi teori berada
akan hasilnya, pada saat itu peneliti sudah pada garis yang kontimum dari awal
dapat mempublikasikan hasil hingga akhir proses penelitian, tinggal
penelitiannya. pada posisi mana pada garis tersebut
sebuah teori akan digunakan di masing-
KESIMPULAN masing tradisi penelitian kualitatif.
Dasar penelitian kualitatif berada Akhrinya, sebagaimana ditemukan
di seputar upaya memperoleh data secara dalam beberapa literatur metode penelitian
alamiah. Bagaimana peneliti berupaya (Moleong, 1999; Creswell, 2002, Lindloft,
memperoleh pengetahuan secara 1995), menyebutkan bahwa metode
sistematik dalam suasana alamiah, tidak penelitian kualitatif lebih bersifat induktif.
artifisial atau buatan. Atas sifatnya Artinya langkah penelitian yang harus
demikian, maka teori dalam penelitian didahulukan adalah data berdasarkan
kualitatif, memiliki kegunaan yang cukup fakta, gejala, fenomena, realitas yang
penting. Teori dalam penelitian kualitatif menjadi tema, kemudian diolah, diproses,
digunakan untuk memungkinkan dan sehingga akhir penelitian dapat menjadi
membantu peneliti kualitatif memahami proposisi, model atau bahkan teori.
apa yang sudah diketahui secara intuitif Hampir semua disepakati bahwa teori pada
Posisi dan Fungsi Teori dalam Penelitian Kualitatif 68
Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol. 7 No. 2 (2018)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172

penelitian kualitatif bukan untuk diuji


keabsahan, kebenaran atau kesalahannya,
melainkan sebagai “guidance” atau
“petunjuk jalan” saja.

DAFTAR PUSTAKA
Bahar, Hartati, Teori dalam Penelitian
Kualitatif,http://tatikbahar.blogspot
.com/2011/01/teori- dalam-
penelitian-kualitatif.html, diakses
November 2012.
David, Silverman, Interpreting Qualitative
Data, Sage Publication, London,
1993.
Gempur Santoso, Fundamental
Metodologi Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif, Cetakan pertama:
Juli 2005, Prestasi Pustaka
Publisher, Jakarta, 2005.
Moedzakir, Djauzi, M.A, Desain dan
Model Penelitian Kualitatif,
Universitas Negeri Malang, 2010
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian
Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1990.
Purwoko, Bambang, Penelitian Kualitatif,
Bahan Kuliah S2 Politik Lokal dan
Otonomi Daerah, Universitas
Gajah Mada, 2008.
Siregar, Parluhutan. Teori dan Kerangka
Konseptual,
http://google.or.id//teori dalam
penelitian kualitatif.htm. di akses
September 2008
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif Dan R&D, Alfabeta,
Bandung, 2006
Widoyoko, EP, Analisis Kualitatif Dalam
Penelitian Sosial, Bahan Kuliah
Metodologi Penelitian FKIP
Universitas Muhammadiyah
Purworejo, 2007

69

View publication stats

You might also like