You are on page 1of 10

TES TENGAH SEMESTER GENAP TA.

2021/2022

METODOLOGI PENELITIAAN

Nama Simson Riangga

Nim Teo 19429

1. Jelaskan pengertian riset, perumusan masalah penelitian, tujuan dan manfaat


penelitian?
 Riset adalah sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif,
tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan,
dan merevisi fakta-fakta.
 Rumusan masalah adalah suatu kalimat pernyataan penelitian yang disusun
berdasarkan adanya masalah penelitian dan akan dicari jawabannya melalui
pengumpulan data dan analisis dalam suatu proses penelitian.
 Tujuan penelitian adalah ungkapan “mengapa” penelitian itu dilakukan.
Tujuan dari suatu penelitian dapat untuk mengidentifikasi atau
menggambarkan suatu konsep atau untuk menjelaskan atau memprediksi suatu
situasi atau solusi untuk suatu situasi yang mengindikasikan jenis studi yang
akan dilakukan.
 Manfaat penelitian adalah keuntungan atau potensi yang bisa diperoleh oleh
pihak-pihak tertentu setelah penelitian kamu selesai. Peneliti bisa menuliskan
manfaat penelitian di bagian tujuan penelitian karena keduanya terkait erat.

2. Untuk memulai suatu penelitian, seseorang peneliti haruslah dapat menetapkan


masalah penelitian dengan tepat dan benar.
a. Jelaskan apa yang disebut masalah?
Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta yang terjadi sudah
menyimpang dari batas-batas toleransi yang diharapkan. Masalah penelitian juga
dapat diartikan sebagai suatu persoalan atau kesenjangan yang mungkin dapat
menuntun peneliti untuk mencari jawaban atau solusinya. Adanya kesenjangan
tersebut menimbulkan pertanyaan lebih lanjut, yaitu mengapa kesenjangan terjadi,
dan dari pertanyaan inilah permasalahan penelitian dapat dikembangkan.
b. Sebutkan dan jelaskan paling sedikit 3 (tiga) sumber masalah penelitian,
kemudian uraikan contoh satu masalah penelitian Teologi atau PAK
Sumber masalah penelitian
1) Observasi
Observasi adalah sumber yang paling kaya akan masalah penelitian.
Kebanyakan keputusan praktis didasarkan atas praduga yang tidak didukung
oleh data empiris. Masalah penelitian bisa diangkat dari hasil observasi
terhadap suatu hubungan tertentu yang masih belum memiliki dasar penjelasan
yang memadai dan cara - cara rutin yang di dalam melakukan suatu tindakan
didasarkan atas tradisi atau otiritas. Penyelidikan kemungkinan dapat
menghasilkan teori yang baru, rekomendasi pemecahan masalah praktis dan
mengidentifikasi variabel yang belum ada dalam bahasan litelatur.
2) Deduksi dari teori
Teori itu sendiri merupakan konsep - konsep yang masih berupa prinsip -
prinsip umum yang penerapannya belum bisa diketahui selama belum
dialkukan pengujian secara empiris. Penyelidikan terhadap suatu masalah
yang diangkat berasal dari teori bermanfaat untuk memperoleh penjelasan
secara empiris praktik tentang teori tersebut.
3) Kepustakaan
Hasil dari penelitian kemungkinan dapat memberikan rekomendasi akan
perlunya dilakukan suatu penelitian ulang (replikasi), baik dengan ataupun
tanpa variasi. Replikasi bisa meningkatkan validitas hasil penelitian dan
kemampuan untuk digeneralisasikan secara lebih luas. Laporan penelitian
tidak jarang juga menyampaikan suatu rekomendasi kepada peneliti lain
mengenai apa saja yang perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut. Hasil
penelitian ini juga dapat menjadi sumber untuk menentukan masalah yang
perlu diangkat untuk dilakukan suatu penelitian.
4) Masalah sosial
Masalah sosial bisa juga menjadi sumber masalah penelitian. Seperti seringnya
terjadi perkelahian siswa antar sekolah, bisa memunculkan pertanyaan tentang
efektivitas pelaksanaan pendidikan agama dan moral serta pembinaan sikap
disiplin di lingkungan sekolah. Banyaknya pengangguran lulusan perguruan
tinggi juga dapat memunculkan pertanyaan tentang kesesuaian kurikulum
dengan kebutuhan masyarakat.
5) Situasi praktis 
Pada tahap pembuatan suatu keputusan tertentu, tidak jarang mendesak untuk
dilakukannya suatu penelitian evaluatif. Hasil penelitian ini sangat diperlukan
guna dijadikan dasar dalam pembuatan keputusan yang lebih lanjut.
6) Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi bisa memunculkan masalah yang membutuhkan jawaban
empiris guna mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.(Purwanto,
2010:109-111)

Contoh Masalah Penelitian

Pada tahun 2021 terdapat 5 kasus perceraian di GITJ Juwana, ini


merupakan angka kasus perceraian tertinggi dalam 5 tahun terakhir dimana
total telah ada 13 kasus perceraian jemaat di GITJ Juwana. Tingginya angka
kasus perceraian ini disebabkan oleh banyak pernikahan dini yang terjadi oleh
pemuda pemudi GITJ Juwana yang menghasilkan keluarga muda yang belum
terbentuk mentalnya. Dari tingginya kasus perceraian ini juga menandakan
bahwa katekisasi pra nikah yang dilakukan oleh gereja dianggap gagal. Dari
total 23 pernikahan yang menjalani katekisasi pra nikah 13 diantaranya
berakhir dengan perceraian. Oleh karena itu didapatkan permasalahan
penelitian yaitu katekisasi pra nikah tidak berdampak pada pernikahan jemaat
dengan bukti adanya 13 kasus perceraian. Dengan masalah ini peneliti akan
meneliti tentang Efektivitas Katekisasi Pra Nikah bagi Calon Pasangan
Pengantin di GITJ Juwana.

c. Jelaskan 4 (empat) kriteria yang mensyaratkan suatu masalah penelitian akan


layak di teliti?
Syarat masalah penelitian layak diteliti:
1. Kemampulaksanaan (feasible)
Suatu masalah penelitian dapat dijawab dengan penelitian. Dengan
memperhatikan berbagai pertimbangan seperti aspek metodologi khususnya
tentang besar sampel, dimana untuk penelitian kuantitatif harus memenuhi
jumlah sampel minimal atau jumlah harus berdasarkan hasil perhitungan
rumus besar sampel,biaya, sarana, waktu, dan lainlain.Pertimbangan-
pertimbangan teknis tersebut dapat menentukan apakah masalah dapat dijawab
melalui penelitian atau tidak.

2. Menarik (Interesting)
Peneliti harus memiliki minat dan ketertarikan terhadap masalah
penelitiannya. Seseorang yang tertarik terhadap sesuatu maka akan semangat
untuk berupaya untuk dapat menyelesaikannya dengan sebaik-baiknya dan
seideal mungkin sesuai dengan tujuan atau target. Sebaliknya, apabila tidak
berminat maka akan cenderung melaksanakannya dengan terpaksa atau
seadanya.
3. Memberi nilai baru (Novelty)
Penelitian yang dilakukan dapat memberikan sesuatu hal yang baru atau
masalah yang diangkat kekinian sesuai dengan issue yang sedang berkembang
di masyarakat. Meski demikian bukan berarti penelitian yang dilakukan tidak
boleh sama dengan penelitian sebelumnya. Penelitian dapat dilakukan juga
untuk membuktikan apakah hasilnya konsisten sama dengan hasil penelitian
sebelumnya ataukah bertentangan. Dengan menggunakan metode penelitian
yang berbeda, atau dengan menambahkan variabel penelitian lainnya, apakah
hasilnya akan berbeda ataukah sama.
4. Etis (ethical)
Penelitian yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan etika .Etika adalah
ilmu tentang benar dan salah atau tentang hak dan kewajiban, sementara etis
adalah hal yang sesuai dengan etika yang telah berlaku dan disepakati secara
umum.Dikatakan etis bila sudah sesuai dengan norma-norma sosial, agama
dan lainnya yang diterima secara umum.Dikatakan tidak etis bila tidak sesuai
dengannorma-norma sosial, agama, dan lainnya yang diterima secara
umum.Khusus penelitian yang melibatkan manusia sebagai sampel penelitian,
harus medapatkan telaahan dan persetujuan komisi etik terlebih dahulu
sebelum melaksanakan penelitian.
5. Relevan (relevant)
Penelitian yang dilakukan harus relevan dengan ilmu pengetahuan khususnya
sesuai dengan bidang yang ditekuninya.Penelitian juga harus relevan dengan
keadaan saat ini sehingga masalah penelitian harus aktual dan sesuai dengan
issue yang berkembang saat ini dan berdasarkan sumber informasi atau
referensi yang mutakhir.

3. Hipotesis diperlukan dalam suatu penelitian terutama penelitian yang bersifat


eksplanatory kasualitas / korelasional.
a. Apa saja dimaksud dengan hipotesis.

Hipotesis berasal dari kata hipo (hypo) dan tesis (thesis). Hipo adalah kurang dari,
sedangkan tesis berarti pendapat. Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara
terhadap rumusan masalah. Hipotesis merupakan dugaan sementara yang dibuat oleh
peneliti. Berbentuk pernyataan, hipotesis yang masih bersifat tentatif perlu diuji
kembali melalui serangkaian penelitian. Dalam menentukan hipotesis peneliti akan
menggunakan data dari masalah yang telah didapat dan merumuskan jawaban
sementara dari penelitian yang akan dilakukan dan akan dibuktikan dengan hasil
penelitiannya nanti

b. Sebutkan kriteria hipotesis yang baik.

1) Hipotesis harus menyatakan hubungan.


Hipotesis harus merupakan pernyataan terkaan tentang hubunganhubungan
antarvariabel. Ini berarti bahwa hipotesis mengandung dua atau lebih variabel-
variabel yang dapat diukur ataupun secara potensial dapat diukur. Hipotesis
menspesifikasikan bagaimana variabel-variabel tersebut berhubungan.
Hipotesis yang tidak mempunyai ciri di atas, sama sekali bukan hipotesis
dalam pengertian metode ilmiah.
2) Hipotesis harus sesuai dengan fakta.
Hiptesis harus cocok dengan fakta. Artinya, hipotesis harus terang. Kandungan
konsep dan variabel harus jelas. Hipotesis harus dapat dimengerti, dan tidak
mengandung hal-hal yang metafisik. Sesuai dengan fakta, bukan berarti
hipotesis baru diterima jika hubungan yang dinyatakan harus cocok dengan
fakta.
3) Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dengan tumbuhnya
ilmu pengetahuan.
Hipotesis juga harus tumbuh dari dan ada hubunganya dengan ilmu
pengetahuan dan berada dalam bidang penelitian yang sedang dilakukan. Jika
tidak, maka hipotesis bukan lagi terkaan, tetapi merupakan suatu pertanyaan
yang tidak berfungsi sama sekali.
4) Hipotesis harus dapat diuji.
Hipotesis harus dapat diuji, baik dengan nalar dan kekuatan memberi alasan
ataupun dengan menggunakan alat-alat statistika. Alasan yang diberikan
biasanya bersifat deduktif. Sehubungan dengan ini, maka supaya dapat diuji,
hipotesis harus spesifik. Pernyataan hubungan antar variabel yang terlalu
umum biasanya akan memperoleh banyak kesulitan dalam pengujian kelak.
5) Hipotesis harus sederhana.
Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk yang sederhana dan terbatas untuk
mengurangi timbulnya kesalahpahaman pengertian. Semakin spesifik atau
khas sebuah hipotesis dirumuskan, semakin kecil pula kemungkinan terdapat
salah pengertian dan semakin kecil pula kemungkinan memasukkan hal-hal
yang tidak relevan ke dalam hipotesis.
6) Hipotesis harus bisa menerangkan fakta.
Hipotesis juga harus dinyatakan daam bentuk yang dapat menerangkan
hubungan fakta-fakta yang ada dan dapat dikaitkan dengan teknik pengujian
yang dapat dikuasai. Hipotesis harus dirumuskan sesuai dengan kemampuan
teknologi serta keterampilan menguji dari si peneliti.

c. Sebutkan sumber-sumber untuk membuat hipotesis.

1) Kebudayaan di mana ilmu tersebut dibentuk.


2) Ilmu itu sendiri yang menghasilkan teori, dan teori memberikan arah kepada
penelitian.
3) Analogi juga merupakan hipotesis. Pengamatan terhadap jagad raya yang
serupa atau pengamatan yang serupa pada ilmu lain merupakan sumber
hipotesis yang baik.
4) Reaksi individu dan pengalaman. Reaksi individu terhadap sesuatu, ataupun
pengalaman-pengalaman sebagai suatu konsekuensi dari suatu fenomena
dapat merupakan sumber hipotesis.
5) Ilmu pengetahuan dan pengertian yang mendalam tentang ilmu.
6) Wawasan serta pengertian yang mendalam tentang suatu wawasan.
7) Imajinasi atau angan-angan.
8) Materi bacaan dan literatur.
9) Pengetahuan tentang kebiasaan atau kegiatan dalam daerah yang sedang
diselidiki.
10) Data yang tersedia.
11) Analogi atau kesamaan.

4. Sampling merupakan suatu cara / metode dalam menentukan unit contoh dalam suatu
penelitian survey.
a. Sebutkan kriteria untuk penggunaan metode sampling yang baik.
Kriteria yang harus dipenuhi dalam prosedur pengambilan sampel, yaitu
1) Representatif yaitu, dapat mewakili karakteristik populasi.Dengan sampel
yang representatif,maka informasi yang dihasilkan relatif sama dengan
informasi yang dikandung populasinya.Sehingga kesimpulan dari hasil
penelitian sampel dapat berlaku bagi populasi.
2) Tidak mengandung bias. Sampel bersifat bias jika pemilihan sampel tidak
didasarkan padakriteria obyektivitas. Pemilihan sampel dengan unsur
subyektivitas dapat menyebabkansampel berkeadaan bias.
3) Adanya kerangka sampling, yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam
populasi sampling, dengan syarat yaitu, harus meliputi seluruh unsur sampel,
tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali, harus up to date, batas-batasnya
harus jelas, serta harus dapat dilacak di lapangan.
4) Sampel harus ideal yaitu, dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari
seluruh populasi yang diteliti,dapat menentukan presisi dari hasil penelitian
dengan menentukkan penyimpangan baku(standar) dari taksiran yang
diperoleh, sederhana, sehingga mudah dilaksanakan, dan dapat memberikan
keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah.
b. Dalam suatu penelitian digunakan metode random sampling berstratifikasi. Apa
yang dimaksud dengan metode random sampling berstratifikasi, serta buatlah
contoh unsur-unsur yang terambil sebagai sampel. Jumlah populasi 100.
Pengertian
Metode pengambilan sampel acak terstratifikasi adalah metode pemilihan sampel
dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen
yang disebut strata, dan kemudian sampel diambil secara acak dari tiap strata
tersebut.

Contoh sampel
Langkah - langkah penarikan sampel dalam metode Stratified Random Sampling
adalah sebagai berikut : 1) Tentukan dasar stratifikasi (strata), 2) Tempatkan
setiap anggota dalam populasi pada strata yang sesuai, 3) Tentukan ukuran
sampel (n), 4) Tentukan jumlah sampel yang harus diambil dari setiap strata, 5)
Lakukan pengambilan sampel dari setiap strata dengan metode Simple Random
Sampling.
Sampel pada penelitian ini dibedakan berdasarkan lokasi sampel yaitu
kelompok A dengan mahasiswa STAKWW yang tinggal di asrama dan
lkelompok B dengan mahasiswa yang tinggal di luar asrama.
Kelompok A terdiri dari 60 mahasiswa
Kelompok B berjumlah 40 mahasiswa.
Total Populasi 100.
Sampel yang akan di ambil sebanyak 5 sampel. Sampel yang diambil dari setiap
kelompok dihitung dengan rumus berikut (Sugiyono, 2010):

Kelompok A = 60/100 x5 = 3 orang


Kelompok B = 40/100 x5 = 2 orang
Pengambilan sampelnya adalah 3 sampel kelompok A dan 2 Sampel Kelompok
B secara simple random sampling karena populasi sudah homogen

5. Pengumpulan data adalah salah satu tahapan kegiatan yang dilakukan dalam
penelitian salah satu instrumen pengumpulan data yang lazim digunakan adalah
quesioner. Jelaskan apa yang dimaksud dengan quesioner serta berikan contohnya
dalam bidang Teologi/PAK sebanyak 5 (lima) kalimat dengan skala yang saudara
ketahui.
Pengertian
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir
yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau
sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang
diperlukan oleh peneliti.
Contoh pertanyaan kesioner

1) Skala Nominal
Apa denominasi dari gereja Anda:
A. Mennonite
B. Karismatik
C. Luteran
D. Baptis
E. Injili
2) Skala Ordinal
Berapa jumlah persembahan gereja setiap minggunya
A. 0-1 juta rupiah
B. 1-2 juta rupiah
C. 2-3 juta rupiah
D. 3-5 juta rupiah
E. Di atas 5 juta
3) Skala interval
Berapa kali anda berdoa setiap hari
A. 1 kali
B. 2 kali
C. 3 kali
D. 4 kali
E. 5 kali
4) Skala Ratio
Berapa usia gereja anda
A. 1- 10 tahun
B. 10-20 tahun
C. 20-30 tahun
D. 30-40 tahun
E. 40-50 tahun
5) Skala Likert
Apakah anda setuju jika keimanan seseorang ditentukan dari rajinnya
ia ikut ibadah?
A. Sangat tidak setuju
B. Tidak setuju
C. Netral
D. Setuju
E. Sangat setuju

Selamat bekerja. Tuhan memberkati.

You might also like