You are on page 1of 2

PENANGANAN PASCA PAJANAN

No.Dokumen : 400.7.1/ 268 /PKM-SBT/2023


No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

PUSKESMAS Tati Hariaty, A.Md.Keb


SUNGAI NIP. 19770416 200502 2 001
BETUNG
1. Pengertian Penanganan pasca pajanan adalah: penatalaksanaan terhadap terpajan setelah terpapar
oleh pajanan di tempat kerja atau unit kerja, yang menekankan terjadinya pajanan oleh
bahan menular

2. Tujuan 1.Mengurangi resiko penularan mikroorganisme patogen (virus HIV, virus hepatitis
B, virus hepatitis C dll) di tempat kerja.

2.Penanganan pasca pajanan dapat segera di lakukan sesuai alur penanganan pasca
pajanan.

3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak WEMPE Singkawang Nomor
400.7.1 /254 / PKM-SBT / 2023 tentang Panduan Penanganan Pasca Pajanan Puskesmas
Sungai Betung.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman PPI di
Fasilitas Kesehatan;

5. Langkah – 1. Persiapan alat dan bahan:


langkah a. Air mengalir
b. Wastafel
c. Larutan garam fisiologis
d. Sabun antiseptic
e. Antiseptic: Alkohol 70 % atau povidon iodine 2,5%
2. Persiapan Petugas:
Perhatikan risiko terpajan yang mungkin terjadi.
3. Pelaksanaan prosedur:
Fase I : segera lakukan pertolongan pertama sesuai dengan jenis pajanan
a. Pajanan mukosa mulut:segera ludahkan dan kumur dengan air bersih selama
1-3 menit
b. Pajanan mukosa mata: irigasi dengan air atau garam fisiologis selama 15

1
menit.
c. Pajanan mukosa hidung: hembuskan keluar dan bersihkan dengan air bersih
selama 1-3 menit.
d. Pajanan luka tusuk :
- Bilas dengan air mengalir dengan sabun antiseptik selama 15 menit.
- Perhatian jangan di hisap dengan mulut, jangan di tekan-tekan.
- Disinfeksi luka dan daerah sekitar luka dengan povidon iodine 2,5 % selama
5 menit atau alcohol 70% selama 3 menit.
Perhatian:
1. Pertolongan pertama pada fase I harus dapat di kerjakan oleh semua petugas
kesehatan di unit kerja masing- masing.
2. Kejadian harus segera di laporkan kepada kepala ruang atau bila di luar jam
dinas/ hari libur kepada kepala jaga.
Unit Farmasi RSIA WEMPE tidak menyediakan imunisasi Hepatitis B dan ARV,
maka jika terdapat karyawan yang terpajan oleh pasien yang positif HBSag dan HIV,
maka kebijakan RSIA WEMPE akan merujuk karyawan tersebut ke Rumah Sakit
yang memiliki fasilitas lebih lengkap.
6. Bagan alir

7. Hal- hal yang - Segera lapor ke PJ Ruangan


perlu
diperhatikan
8. Unit terkait • TIM PPI Puskesmas Sungai Betung
9. Dokumen • Audit formulir pajanan
terkait

10. Rekaman
Tgl. Mulai
Historis No Yang di rubah Isi Perubahan
diberlakukan.
Perubahan

You might also like