Professional Documents
Culture Documents
Work Experience
• Jejak Ekologi Nusantara (Carbon footprint compensation)
• Plastic Fischer GmbH (Plastic footprint compensation)
Education
• Bachelor degree on Ecological Biology – Unpad
• Master degree on Environmental Science - Unpad Asni Ibrahim S.Si., M.I.L
• Doctoral Degree on Environmental Science – Unpad (presently)
Contact
• ibrahimasni@gmail.com
• asni@jentara.id
Introduction
Speaker Institution Profiles
GHG
Biodiversity
Calculation
Management Plan
provide the estimation on GHG emission
of our client company or organization, help our client to understand their
from its related activities based on biodiversity footprint and identify
qualified standard strategic plans to manage biodiversity
Info : www.jentara.id
Carbon Training &
Crediting Consulting
4
Sumber:
Gas Rumah Kaca
Berbagai sumber GRK
Sumber:
Gas Rumah Kaca
Pemanasan global
Sumber:
Gas Rumah Kaca
Penipisan Lapisan Ozon
Sumber:
Sumber Emisi GRK Indonesia
Tahun 2020
Gas Rumah Kaca
Dampak terhadap kehidupan manusia
9
Sumber: https://www.metoffice.gov.uk
Global climate risk map
By 2040
Sumber: ttps://www.germanwatch.org/en/17307
Program Remarks
KP rulebook (Modalities, Rules and Procedures) Emission Trading System, Clean
The Kyoto Protocol was largely aimed at developed countries, who were
Develop Mechanism, Joint Implementation
thought to be the principal emitters of greenhouse gases. The Kyoto Protocol
Europe Trading System launch in 2005
did not apply to countries deemed to be developing at the time.
CDM Opened for business in 2006
Perjanjian Paris
Overview
I n st r u m e n Pe rd a ga n ga n
merupakan mekanisme transaksi sertifikat izin merupakan bentuk kompensasi dari suatu
emisi antara entitas yang memerlukan entitas yang telah menghasilkan emisi GRK
tambahan izin emisi dengan entitas lain yang dengan cara melakukan aksi mitigasi untuk
memiliki kelebihan izin emisi. (cap-and- menurunkan emisi di tempat lain.
trade dan baseline-and-credit system).
Nilai Ekonomi Karbon
Perpres 98 Tahun 2021
I n st r u m e n N o n - Pe rd a ga n ga n
Entitas yang
mengemisi
lebih banyak,
membeli ijin 2
emisi dari 5
2
yang 5
mengemisi 3
lebih sedikit
Offset Emisi
Nilai Ekonomi Karbon – Perpres 98 Tahun 2021
entitas yang
melakukan
aktivitas
penurunan emisi
dapat menjual
kredit karbon
nya kepada
entitas yang
memerlukan
kredit
Pembayaran Berbasis Hasil
Nilai Ekonomi Karbon – Perpres 98 Tahun 2021
pembayaran
diberikan
atas hasil
penurunan
emisi
Pungutan Atas Karbon
Nilai Ekonomi Karbon – Perpres 98 Tahun 2021
dikenakan atas
kandungan
karbon atau
aktivitas
mengemisi
karbon
NILAI EKONOMI KARBON
Rangkuman
Pajak karbon adalah salah satu bentuk penetapan harga karbon secara
eksplisit dengan cara pengenaan pajak pada pengemisi CO2, sering kali
dinyatakan sebagai nilai per tCO2 ekuivalen.
PAJAK KARBON
Skema
Dasar Pengembangan
PAJAK KARBON
Tipe
Berbasis
bahan bakar fosil
Berbasis Emisi • Pajak karbon dikenakan atas emisi CO2 dan GRK lain
yang dihasilkan dari kegiatan seperti pembakaran bahan
bakar, industri, pertanian.
• Pemerintah menetapkan tarif pajak karbon yang
dikeluarkan oleh subjek pajak
• Perusahaan yang lebih tinggi menghasilkan emisi akan
membayar lebih banyak pajak
• Negara yang menerapkan jenis pajak karbon ini : Chile
dan Afrika Selatan.
PAJAK KARBON
Tipe
Pajak karbon
diintegrasikan dengan
Pajak karbon
sistem pajak eksisting
diintegrasi ke sistem
seperti pajak penjualan
perdagangan karbon
atau pajak bahan bakar,
(cap & trade, offset)
sehingga memudahkan
implementasinya.
PAJAK KARBON INDONESIA
UU Nomor 7 Tahun 2021
Prinsip Tujuan
08 01
Adil Mengubah perilaku
07 02
Mendukung penurunan
Terjangkau 06 03 emisi
05 04
• Biaya mitigasi akumulatif mencapai Rp3.461 triliun hingga tahun 2030 (Second Biennial Update Report,
KLHK. 2018)
• Biaya mitigasi akumulatif dari tahun 2020-2030 mencapai Rp3.779 triliun atau Rp343,6 triliun per tahun
(Roadmap NDC Mitigasi Indonesia, KLHK. 2020)
LANDASAN HUKUM PAJAK KARBON DI INDONESIA
UU 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan - Pasal 13
• Dikenakan atas emisi karbon yang memberikan dampak negatif bagi lingkungan hidup.
• Arah pengenaan pajak karbon: memperhatikan peta jalan pasar karbon dan/atau peta jalan pajak karbon
yang memuat strategi penurunan emisi karbon, sasaran sektor prioritas, keselarasan dengan pembangunan
energi baru dan terbarukan serta keselarasan antar berbagai kebijakan lainnya.
• Prinsip pajak karbon: prinsip keadilan (just) dan keterjangkauan (affordable) dengan memperhatikan iklim
berusaha, dan masyarakat kecil.
• Tarif pajak karbon ditetapkan lebih tinggi atau sama dengan harga karbon di pasar karbon dengan tarif
paling rendah Rp30,00 per kilogram karbon dioksida ekuivalen (CO2e).
• Pemanfaatan penerimaan negara dari Pajak Karbon dilakukan melalui mekanisme APBN. Dapat digunakan
antara lain untuk pengendalian perubahan iklim, memberikan bantuan sosial kepada rumah tangga miskin
yang terdampak pajak karbon, mensubsidi energi terbarukan, dan lain-lain.
• Wajib Pajak yang berpartisipasi dalam perdagangan emisi karbon dapat diberikan pengurangan pajak
karbon.
• Pemberlakuan Pajak karbon: berlaku pada 1 April 2022, yang pertama kali dikenakan terhadap badan yang
bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga uap batubara dengan skema cap and tax yang searah dengan
implementasi pasar karbon yang sudah mulai berjalan di sektor PLTU batubara
LANDASAN HUKUM PAJAK KARBON DI INDONESIA
Perpres 98/2021 tentang Penyelenggaraan NEK - Pasal 58
• Penetapan Perpres Nilai Ekonomi • Sinkronisasi Cap & Trade dan • Implementasi perdagangan • Keberlanjutan penerapan
Karbon Cap & Tax Sub Sektor karbon secara penuh melalui
• Penetapan UU HPP dengan salah Ketenagalistrikan bursa karbon
satu klausul nya adalah pajak • Penetapan cap u/ sektor • Perluasan sektor Cap & Trade dan
karbon pembangkit listrik batubara oleh Cap & Tax dengan pentahapan
• Pengembangan mekanisme Kementerian ESDM sesuai dengan kesiapan sektor
teknis Pajak Karbon dan Bursa • Penerapan pajak karbon (cap &
Karbon tax) secara terbatas pada PLTU
• Piloting perdagangan karbon di Batubara dengan tarif
sektor pembangkit oleh Rp30.000/tCO2e
Kementerian ESDM dengan harga • Penyiapan Sistem MRV
rata-rata Rp30.000/tCO2e pendukung perdagangan karbon
• Evaluasi penyelenggaraan piloting (SRN).
perdagangan karbon di sector • Penyiapan regulasi teknis
pembangkit oleh Kementerian perdagangan karbon (KLHK)
ESDM Tarif pajak karbon akan di evaluasi secara periodik dan ditetapkan lebih
tinggi atau sama dengan harga karbon di pasar karbon
SKEMA IMPLEMENTASI PAJAK KARBON
Diselaraskan dengan mekanisme perdagangan karbon
SKEMA IMPLEMENTASI PAJAK KARBON
Diselaraskan dengan mekanisme perdagangan karbon – tanpa pengurangan pajak
Emisi aktual
Cap
selisih
Harga pajak
SKEMA IMPLEMENTASI PAJAK KARBON
Diselaraskan dengan mekanisme perdagangan karbon – dengan pengurangan pajak dari SIE/ SPE
Emisi aktual
Cap
Penurunan emisi
selisih
Harga pajak
SKEMA IMPLEMENTASI PAJAK KARBON
Diselaraskan dengan mekanisme perdagangan karbon – dengan pengurangan pajak dari SIE/ SPE
Emisi aktual
Cap
Penurunan emisi
selisih
Harga pajak
IMPLEMENTASI PAJAK KARBON 40
Analisis S.W.O.T.
Kekuatan
• Pajak karbon secara langsung membantu mencapai
Kelemahan
target pengurangan emisi negara dengan perhitungan • Instrumen ini akan menyebabkan pelemahan ekonomi
yang jelas dan transparan. pada tahap awal implementasi , meskipun akan segera
• Pajak karbon juga merupakan instrumen fiskal yang diperbaiki setelah implementasi yang konsisten.
dapat meningkatkan keuangan negara, memiliki • Jika negara kemudian terlalu fokus pada penerimaan
kepastian pendapatan dari pungutan, dan akan memicu pajak, tujuan awal pengurangan emisi biasanya terabaikan
upaya konservasi energi
Peluang
Tantangan
• Hasil pungutan pajak dapat digunakan sebagai modal
pembiayaan rendah karbon dengan prinsip siklus tertutup. Kemungkinan terjadinya kebocoran dari target
• Penerimaan pajak akan digunakan dalam berbagai inovasi di pencapaian penurunan emisi karbon karena adanya
sektor yang sama untuk mengurangi emisi CO2. perhitungan berganda dan lain lain.
• Pajak karbon akan membuat perusahaan lebih efisien dan
produk yang mereka hasilkan akan memiliki jejak karbon yang
lebih rendah , terutama dalam iklim persaingan global saat ini
TERIMA KASIH
Asni Ibrahim
asni@jentara.id