You are on page 1of 10

Anna Clara Tekege, Sari Anggarawati, Anak Agung Eka ISSN: 2721-8589 (media online)

Suwarnata ISSN: 2721-8597 (media cetak)

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,Universitas Nusa


Bangsa Jl. K.H. Sholeh Iskandar Km 4, Tanah Sareal-Bogor 16166,
Indonesia
e-mail: annaclaraclara638@gmail.com
e-mail korespondensi: sarianggarawati@gmail.com
e-mail: 1985.agungeka@gmail.com
AGRISINTECH
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Journal of Agribusiness and
PERILAKU KONSUMEN DALAM Agrotechnology
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN TEH Vol. 1 No. 2 Oktober 2020
PUCUK HARUM (STUDI KASUS DI
UNIVERSITAS NUSA BANGSA)
(Factors That Influence The Behavior Of Consumer
Behavior In Purchasing Decision Teh Pucuk Harum
(Case Studi At The Nusa Bangsa University))

ABSTRACT
The increase in consumption of soft drinks, especially in the ready-to-drink tea industry in the Indonesian
market, proves that the ready-to-drink tea market has bright prospects. PT Mayora as a producer with the
Pucuk Harum Tea brand saw this opportunity, and produced ready-to-drink tea in packs. One of the target
consumers of Pucuk Harum Tea is students on campus. In an effort to increase sales, of course it is
necessary to understand consumer behavior so that companies know and meet consumer needs. Based on
this, the researcher wanted to identify the characteristics of consumers, know the process of making buying
decisions, and analyze the factors that influence consumer decision making in purchasing Harum Pucuk
Tea. This research was conducted at the University of Nusa Bangsa. Determination of the sample using the
Slovin formula. The data used are primary data and secondary data. Then analyzed using factor analysis.
The results showed that the characteristics of consumers that influenced purchasing decisions were age,
gender, occupation, monthly money, income, monthly expenses, source of funds, regional origin and place
of residence. In the purchase decision process, product attributes are highly considered by consumers.
Consumers make purchases based on their own initiatives and prices. Factors that influence purchasing
decisions based on the results of factor analysis are product factors and promotion factors.
Keywords: consumer, decision, product, promotion

ABSTRAK
Meningkatnya konsumsi minuman ringan terutama di industri teh siap minum yang terjadi di pasar
Indonesia membuktikan bahwa pasar teh siap minum memiliki prospek yang cerah. PT Mayora sebagai
produsen dengan merek Teh Pucuk Harum melihat peluang tersebut, dan memproduksi teh siap minum
dalam kemasan. Salah satu target konsumen Teh Pucuk Harum adalah mahasiswa di lingkungan kampus.
Sebagai upaya meningkatkan penjualan, tentu perlu memahami perilaku konsumen sehingga perusahaan
mengetahui dan memenuhi kebutuhan konsumen. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengidentifikasi
karakteristik konsumen, mengetahui proses pengambilan keputusan membeli, dan menganalisis faktor-
faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian Teh Pucuk Harum.
Penelitian ini dilakukan di Universitas Nusa Bangsa. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin. Data
yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Kemudian dianalisis menggunakan analisis faktor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian
adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, uang bulanan, pendapatan, pengeluaran per bulan, sumber dana, asal
daerah dan tempat tinggal. Pada proses keputusan pembelian, atribut produk sangat dipertimbangkan oleh
konsumen. Konsumen melakukan pembelian berdasarkan inisiatif sendiri dan harga. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian berdasarkan hasil analisis faktor adalah faktor produk dan faktor
promosi.
Kata kunci: konsumen, keputusan, produk, promosi

79
Agrisintech, Vol. 1, No.2 Oktober 2020 80

PENDAHULUAN tetapi mampu bersaing dengan produk


Agroindustri merupakan salah satu yang lebih dulu ada. Brand Awarness
subsistem agribisnis yaitu subsistem hasil untuk produk Teh Pucuk Harum memiliki
olahan pertanian. Agroindustri penting tingkat kesadaran merek yang cukup baik
penting karena merupakan subsektor yang (Wijaya, 2018).
dapat menambah keuntungan pelaku PT Mayora sebagai produsen Teh
agribisnis, memotivasi industri lain, Pucuk Harum melihat peluang bahwa
menambah pemerolehan devisa negara, konsumen menginginkan kepraktisan,
dan menyerap tenaga kerja (Soekartawi, sehingga meluncurkan produk teh
2005). kemasan botol plastik siap minum yang
Teh merupakan salah satu komoditas dapat dibawa kemana saja dan dapat
pertanian yang diolah dalam agroindustri. diminum kapan saja. Konsumen Teh
Teh sebagai bahan baku industri minuman Pucuk Harum mencakup hampir semua
ringan, memiliki harapan bagus sebagai kalangan, dan salah satu target konsumen
penghasil devisa negara dari subsektor Teh Pucuk Harum adalah konsumen yang
tanaman perkebunan. Industri minuman berada di usia produktif.
ringan di Indonesia khususnya minuman Juanita, Brand Manager Teh Pucuk
siap saji tumbuh dan bersaing ketat. Harum mengatakan bahwa target
Menurut ASRIM (Asosiasi Industri konsumen yang dibidik adalah mereka
Minuman Ringan, 2019) minuman ringan yang berada di usia produktif. Segmentasi
dikelompokkan menjadi beberapa jenis konsumen pada usia 18-25 tahun adalah
seperti teh siap saji, minuman untuk mahasiswa/i, sehingga mahasiswa
berkarbonasi, air minum dalam kemasan,
adalah salah satu sasaran konsumen bagi
minuman susu, minuman sari buah dan
PT Mayora, dan ketersediaan minuman
jus, minuman kopi, minuman berenergi,
teh dalam kemasan merek Teh Pucuk
minuman kesehatan, dan minuman
fungsional. Harum di sekitar kampus Universitas Nusa
Seputar wilayah Indonesia telah Bangsa memudahkan akses mahasiswa
beredar teh siap minum dan terhadap produk tersebut. Konsumen yang
dikelompokkan berdasarkan jenis menjadi target pasar Teh Pucuk Harum
kemasan yang digunakan, yaitu teh dalam mulai usia 18 tahun - 25 tahun sehingga
kemasan: botol plastik, botol kaca, gelas mahasiswa Universitas Nusa Bangsa
kaleng, plastik, karton dan karton yang termasuk kedalam kriteria usia tersebut.
bisa ditutup dan dibuka kembali Sebagai upaya meningkatkan
penutupnya. Kemasan botol plastik penjualan, tentu perlu memahami perilaku
merupakan kemasan paling praktis konsumen sehingga perusahaan
digunakan karena konsumen dapat mengetahui dan memenuhi kebutuhan
membawa dan meminum teh dimanapun konsumen. Peneliti ingin melakukan
dan kapanpun yang konsumen inginkan. identifikasi karakteristik responden,
Saat ini produk teh siap konsumsi yang mengetahui proses mengambil keputusan
ada dipasaran diantaranya adalah Teh untuk membeli, dan melakukan analisis
Pucuk Harum, Teh Botol Sosro, Ultra Teh faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
Kotak, Teh Gelas, dan Frestea. pengambilan keputusan konsumen
Pada penelitian ini dipilih Teh Pucuk mahasiswa dalam pembelian Teh Pucuk
Harum karena merupakan produk baru, Harum.

Anna Clara Tekege, Sari Anggarawati, Anak Agung Eka Suwarnata : Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Teh
Pucuk Harum (Studi Kasus Di Universitas Nusa Bangsa (79-88)
81 Agrisintech, Vol. 1, No.2 Oktober 2020

METODE PENELITIAN interpendensi antar variabel agar dapat


mengidentifikasikan dimensi-dimensi atau
Waktu penelitian bulan Juni-Juli 2019 di
faktor-faktor yang menyusunnya. Data
Kampus Universitas Nusa Bangsa (UNB),
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
lokasi dipilih secara sengaja dengan
perilaku konsumen dalam proses
pertimbangan berada di Kota Bogor,
keputusan pembelian dianalisis dengan
terdapat mahasiswa sebagai responden,
metode ekstrasi Principal Component
dan di lingkungan sekitar kampus menjual
Analysis (PCA). Kegunaan utama analisis
Teh Pucuk Harum. Data yang digunakan
faktor adalah melakukan peringkasan
adalah data sekunder dan primer. Data
sejumlah variabel menjadi kecil
primer berasal dari kuesioner konsumen
jumlahnya. Sehingga ditemukan variabel-
Teh Pucuk Harum, data sekunder berasal
variabel atau faktor-faktor yang dominan
dari studi pustaka, skripsi terdahulu,
atau penting untuk dianalisis lebih lanjut
jurnal, buku, artikel dan internet.
(Jonathan, 2006). Model analisis faktor
Metode pengumpulan data berupa
menurut (Maholtra, 1996) dinyatakan
wawancara, kuesioner, dan studi pustaka.
dalam rumus sebagai berikut.
Menurut data Biro Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK, Fi = Wi1X1 + Wi2X2 + Wi3X3 + .. + WikXk
2019) UNB, jumlah mahasiswa adalah
Keterangan :
1.382 orang. Metode pengambilan sampel
yang digunakan adalah nonprobability F1 = Variabel Standar ke-1
sampling yaitu teknik purposive sampling Wi = Bobot atau koefisien skor faktor
Xk = banyaknya variabel X pada faktor ke K
adalah cara pengambilan sampel dengan
menetapkan ciri yang sesuai dengan tujuan
(Sugiyono, 2012). Pertimbangan HASIL DAN PEMBAHASAN
pemilihan responden didasarkan pada Hasil uji validitas menunjukkan bahwa
kriteria tertentu, yaitu: Mahasiswa aktif semua pertanyaan pada analisa yaitu valid,
dan sudah pernah mengkonsumsi Teh karena nilai r-hitung > r-tabel sehingga
Pucuk Harum. Pengambilan sampel semua pertanyaan dapat digunakan. Selain
penelitian menggunakan rumus Slovin dan itu nilai reliabilitas sebesar 0.899 > 0.70
diperoleh hasil sampel 90 responden. yang menunjukkan bahwa semua
Analisa Data pertanyaan sudah reliabel.
Kuesioner diuji lebih dulu dengan Berdasarkan Tingkat Kenyataan
melakukan Uji Validitas dan Uji Produk, hasil uji validitas menunjukkan
Reliabilitas. Selanjutnya dilakukan bahwa pada pertanyaan Kandungan bahan
analisis deskriptif dan analisis factor. pengawet tidak valid sehingga dibuang,
Analisis deskripstif bertujuan untuk nilai reabilitas menjadi 0.855 > 0.70
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan setelah bahan pengawet dibuang.
secara sistematis, faktual, dan akurat Karakteristik konsumen diperoleh usia
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta responden terbanyak 17-21 tahun sebesar
hubungan antar fenomena yang diselidiki 58.9%, jenis kelamin didominasi oleh laki-
(Nazir, 2003). Analisis deskriptif laki sebesar 64.4%, pekerjaan paling
dilakukan dengan cara menggambarkan dominan sebagai mahasiswa sebesar
secara rinci data yang diperoleh dengan 81.1%, uang bulanan sebesar Rp. 500.000
membuat tabulasi hasil jawaban -700.000 sebanyak 51,10%. Pengeluaran
responden lalu dipresentasikan. Analisis <Rp10.000,00 sebesar 33,30%, sumber
Faktor, adalah sebuah model dimana tidak dana 80.0% berasal dari orang tua, asal
terdapat variabel bebas dan tergantung, daerah 56.7% berasal dari Jawa, tempat
melainkan mencari hubungan tinggal di rumah orang tua sebesar 43.3%.

Anna Clara Tekege, Sari Anggarawati, Anak Agung Eka Suwarnata : Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Teh
Pucuk Harum (Studi Kasus Di Universitas Nusa Bangsa (79-88)
Agrisintech, Vol. 1, No.2 Oktober 2020 82

Proses pengambilan keputusan yang 1. Factoring dan Rotasi


dilakukan responden dalam pembelian teh Ekstrasi dilakukan terhadap
pucuk harum adalah: sekumpulan atribut yang ada sehingga
1. Tahap Pengenalan Kebutuhan terbentuk satu atau beberapa faktor,
Konsumen, sebesar 46.7% menjawab metode yang digunakan adalah
tidak penting karena teh pucuk harum Principal Component Analysis
bukan sebagai minuman pelepas (PCA), terdapat 4 faktor terbentuk
dahaga. dari 15 atribut dengan nilai eigenvalue
2. Tahap Pencarian Informasi, sebesar diatas 1, dimana analisis faktor
50.0% konsumen memperoleh mampu menjelaskan keragaman data
informasi melalui iklan/promosi. sebesar 68.13%. Berdasarkan nilai-
3. Tahap Evaluasi Alternatif, sebanyak nilai yang ada pada kolom
81.1% responden teh pucuk harum communalities, dapat diambil
menyatakan atribut the pucuk harum kesimpulan bahwa variabel-variabel
sangat berpengaruh terhadap yang ada dapat dijelaskan di dalam
keputusan pembelian. faktor yang terbentuk, semakin besar
4. Tahap Pembelian, sebesar 64.4% nilai communalities maka semakin
menyatakan bahwa individu yang erat hubungannya dengan faktor yang
paling mempengaruhi dalam terbentuk (Santoso, 2004). Tabel 1.
pembelian teh pucuk harum adalah pada Atribut Ketersediaan Tanggal
diri sendiri. Cara memutuskan Kadaluarsa angkanya 0.868, hal ini
pembelian saat ingin mengkonsumsi menunjukkan bahwa 86.8% varians
(37.8%), konsumen membeli Teh dari atribut Ketersediaan Tanggal
pucuk harum di toko/warung (72.2%), Kadaluarsa bisa dijelaskan oleh faktor
35.6% frekuensi pembelian Teh yang terbentuk, atribut ini memiliki
Pucuk Harum setiap bulannya lebih nilai paling tinggi sehingga atribut
dari 3 kali, dan 28.9% responden tersebut paling dominan. Besarnya
melakukan pembelian 3 kali per nilai communalities dapat dilihat pada
bulan. Tabel 1.
5. Evaluasi Pasca Pembelian, 72.2% Tabel 1. Nilai communalities berdasarkan tingkat
responden merasa puas dengan kepentingan
produk teh pucuk harum. Jika Teh Communalities
Pucuk Harum mengalami kenaikan Initial Extraction
harga, 72.2% responden memilih Rasa Manis 1.000 .621
mencari promosi, 60.0% konsumen
Aroma 1.000 .660
akan melakukan pembelian berulang,
Desain Kemasan 1.000 .714
37.8% responden menyatakan tidak
pernah menyarankan dan Pelepas Dahaga 1.000 .611
mempromosikan kepada orang lain. Komposisi 1.000 .605
Produk
Kandungan 1.000 .358
Analisis Faktor Berdasarkan Tingkat
Bahan Pengawet
Kepentingan Dapat Diminum 1.000 .682
Hasil menunjukkan bahwa nilai KMO Kapan Saja
yang diperoleh sebesar 0.842 dan nilai sig. Harga Produk 1.000 .653
sebesar 0.00 dimana lebih kecil dari 0.10. Volume Produk 1.000 .699
Nilai MSA menunjukkan ke 15 atribut Kepraktisan 1.000 .722
memiliki nilai diatas 0.5, bahwa atribut
dan sampel dapat dianalisis lebih lanjut.

Anna Clara Tekege, Sari Anggarawati, Anak Agung Eka Suwarnata : Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Teh
Pucuk Harum (Studi Kasus Di Universitas Nusa Bangsa (79-88)
83 Agrisintech, Vol. 1, No.2 Oktober 2020

Communalities Communalities
Initial Extraction Initial Extraction
Jaminan Produk 1.000 Ketersediaan atau 1.000 .655
Steril dan Aman Mudah Didapat
di Konsumsi Extraction Method: Principal Component
Jaminan Halal 1.000 .866 Analysis.
dan Izin Depkes Sumber: olahan data primer (2019)
Ketersediaan 1.000 .868
Tanggal Selanjutnya dilakukan proses rotasi
Kadaluarsa dengan menggunakan varimax, besarnya
Ketersediaan 1.000 .720 nilai component matrix hasil proses rotasi
Layanan disajikan pada Tabel 2.
Informasi untuk
Diakses

Tabel 2. Rotated Component Matrix berdasarkan tingkat kepentingan


Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3 4
Rasa Manis .390 .239 .195 .611
Aroma .225 .426 .028 .653
Desain Kemasan .101 -.046 .176 .819
Pelepas Dahaga .701 .245 .077 .231
Komposisi Produk .288 .265 .547 .390
Kandungan Bahan Pengawet .167 .108 .555 -.103
Dapat Diminum Kapan Saja .781 .016 .176 .201
Harga Produk .778 .196 .090 .046
Volume Produk .723 .176 .368 .097
Kepraktisan .641 .471 .100 .282
Jaminan Produk Steril dan Aman di Konsumsi .345 .666 .347 .321
Jaminan Halal dan Izin Depkes .218 .890 .129 .098
Ketersediaan Tanggal Kadaluarsa .165 .842 .359 .058
Ketersediaan Layanan Informasi untuk Diakses -.022 .186 .775 .291
Ketersediian atau Mudah Didapat .236 .164 .723 .223
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 7 iterations.
Sumber: olahan data primer (2019)

Tabel 2 menunjukkan hasil proses 3) Faktor 3 terdiri dari: Komposisi


rotasi memperlihatkan distribusi Produk, Kandungan Bahan
atribut ke dalam 4 faktor, dari 15 Pengawet, Ketersediaan
atribut yang menunjukkan nilai di Layanan Informasi untuk
atas 0.50% adalah: Diakses.
1) Faktor 1 terdiri dari: Pelepas 4) Faktor 4 terdiri dari: Rasa
Dahaga, Dapat Diminum Kapan Manis, Aroma, Desain
Saja, Harga Produk, Volume Kemasan.
Produk, Kepraktisan, 2. Penamaan terhadap faktor-faktor
2) Faktor 2 terdiri dari: Jaminan yang terbentuk pada umumnya
Produk Steril & Aman dilakukan dengan dua cara, yaitu
Dikonsumsi, Jaminan Halal & menamai faktor yang terbentuk
Izin Depkes, Ketersediaan dengan nama yang mewakili semua
Tanggal Kadaluarsa. variabel yang membentuk faktor
yang terbentuk atau dengan

Anna Clara Tekege, Sari Anggarawati, Anak Agung Eka Suwarnata : Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Teh
Pucuk Harum (Studi Kasus Di Universitas Nusa Bangsa (79-88)
Agrisintech, Vol. 1, No.2 Oktober 2020 84

menamai faktor yang terbentuk terbentuk berdasarkan nama dengan


dengan variabel yang memiliki atribut yang memiliki faktor loading
faktor loading yang tertinggi tertinggi. Ringkasan hasil analisis
(Suliyanto, 2005). Pada penelitian faktor dapat dilihat pada Tabel 3.
ini, pemberian nama faktor yang
Tabel 3. Hasil analisis faktor berdasarkan tingkat kepentingan
Eigenv Varian Faktor
Faktor Atribut
alue (%) loading
Dapat diminum 6.580 43.867 Dapat diminum kapan saja 0.781
kapan saja Harga produk 0.778
Volume Produk 0.723
Pelepas dahaga 0.701
Kepraktisan 0.641
Jaminan Halal 1.409 9.390 Jaminan Halal dan Izin Depkes 0.890
dan Izin Depkes Ketersediaan Tanggal Kadaluarsa 0.842
Jaminan produk steril dan aman dikonsumsi 0.666

Ketersediaan 1.216, 8.108 Ketersediaan Layanan Informasi untuk 0.775


Layanan Diakses
Informasi untuk Kandungan Bahan Pengawet 0.555
Diakses Komposisi Produk 0.547
Desain Kemasan 1.016 6.774 Desain Kemasan 0.819
Aroma 0.653
Rasa Manis 0.611
Sumber: olahan data primer (2019)

Pada Tabel 3 faktor pertama yang Rasa Manis. Dari keempat faktor
terbentuk dinamakan faktor Dapat terbentuk yang paling dominan, bila
Diminum Kapan Saja, atribut lainnya pada dilihat dari bauran pemasaran adalah
faktor Dapat Diminum Kapan Saja yaitu faktor Produk (faktor terbentuk 1, 2 dan 4)
Harga Produk, Volume Produk, Pelepas dan faktor Promosi (faktor terbentuk 3).
Dahaga dan Kepraktisan. Atribut Dapat Analisis Faktor Berdasarkan Tingkat
Diminum Kapan Saja sangat praktis Kenyataan Produk
meminum Teh Pucuk Harum karena selain Hasil menunjukkan nilai KMO yang
bisa diminum saat cuaca dingin atau diperoleh lebih dari 0.50 yaitu sebesar
panas, juga sebagai pelepas dahaga. Faktor 0.781 dan nilai sig. sebesar 0.000 dimana
kedua yang terbentuk dinamakan faktor lebih kecil dari 0.10, dan nilai MSA lebih
Jaminan Halal dan Izin Depkes, atribut besar dari 0.5. Hal ini menunjukkan bahwa
lainnya pada faktor ini adalah atribut Kenyataan Produk dapat digunakan
Ketersediaan Tanggal Kadaluarsa, dan dalam analisis faktor.
jaminan Produk Steril dan Aman a. Faktoring dan rotasi
Dikonsumsi. Faktor ketiga yang terbentuk Ekstrasi dilakukan terhadap
dinamakan faktor Ketersediaan Layanan sekumpulan atribut yang ada sehingga
Informasi untuk Diakses, atribut lainnya terbentuk satu atau beberapa faktor,
pada faktor Ketersediaan Layanan metode yang digunakan adalah PCA,
Informasi untuk Diakses yaitu Kandungan terdapat 5 faktor terbentuk dari 14
Bahan Pengawet dan Komposisi Produk. atribut dengan nilai eigenvalue diatas
Faktor keempat yang terbentuk dinamakan 1, di mana analisis faktor mampu
faktor Desain Kemasan, atribut lain pada menjelaskan keragaman data sebesar
faktor Desain Kemasan adalah Aroma dan 70.029%.

Anna Clara Tekege, Sari Anggarawati, Anak Agung Eka Suwarnata : Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Teh
Pucuk Harum (Studi Kasus Di Universitas Nusa Bangsa (79-88)
85 Agrisintech, Vol. 1, No.2 Oktober 2020

Berdasarkan nilai-nilai yang ada pada Dapat Diminum 1.000 .730


kolom communalities, pada Tabel 4. Kapan Saja
Harga Produk 1.000 .678
pada Pelepas Dahaga dan Jaminan Volume Produk 1.000 .511
Halal & Izin Depkes pada produk Teh Kepraktisan 1.000 .434
Pucuk Harum angkanya adalah 0.839, Jaminan Produk 1.000 .638
hal ini menunjukkan bahwa 80.39% Steril dan Aman di
varians dari atribut Pelepas Dahaga Konsumsi
Jaminan Halal dan 1.000 .839
dan Jaminan Halal & Izin Depkes Izin Depkes
bisa dijelaskan oleh faktor yang Ketersediaan 1.000 .696
terbentuk, kedua atribut ini memiliki Tanggal
nilai paling tinggi sehingga atribut Kadaluarsa
tersebut paling dominan. Besarnya Ketersediaan
Layanan Informasi
nilai communalities dapat dilihat pada untuk Diakses
Tabel 4. Ketersediian atau 1.000 .744
Mudah Didapat
Tabel 4. Nilai Communalities berdasarkan tingkat Extraction Method: Principal Component
kenyataan produk Analysis.
Communalities Sumber: olahan data primer (2019)
Initial Extraction
Rasa Manis 1.000 .806
Aroma 1.000 .718
Selanjutnya dilakukan proses rotasi
Desain Kemasan 1.000 .695 dengan menggunakan varimax, besarnya
Pelepas Dahaga 1.000 .839 nilai component matrix hasil proses rotasi
Komposisi Produk 1.000 .715 disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Rotated Component Matrix berdasarkan tingkat kenyataan produk


Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3 4 5
Rasa Manis .121 -.001 .273 -.014 .846
Aroma .120 .174 -.074 .373 .727
Desain Kemasan .083 .076 .111 .818 .017
Pelepas Dahaga .024 .101 .863 .239 .161
Komposisi Produk .137 .231 -.060 .697 .392
Dapat Diminum Kapan Saja .295 .232 .739 -.202 .042
Harga Produk .633 -.124 .347 .370 .067
Volume Produk .255 .581 .107 -.051 .308
Kepraktisan .350 .257 .359 .341 .018
Jaminan Produk Steril dan Aman di .460 .531 .333 .127 .133
Konsumsi
Jaminan Halal dan Izin Depkes -.024 .865 .234 .182 -.058
Ketersediaan Tanggal Kadaluarsa .394 .704 -.028 .199 .066
Ketersediaan Layanan Informasi untuk .822 .262 .066 .098 .047
Diakses
Ketersediaan atau Mudah Didapat .767 .284 .090 -.014 .259
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 7 iterations.
Sumber: olahan data primer (2019)

Anna Clara Tekege, Sari Anggarawati, Anak Agung Eka Suwarnata : Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Teh
Pucuk Harum (Studi Kasus Di Universitas Nusa Bangsa (79-88)
Agrisintech, Vol. 1, No.2 Oktober 2020 86

Tabel 5 menunjukkan hasil proses lainnya pada faktor tersebut adalah


rotasi memperlihatkan distribusi 14 atribut Ketersediaan Mudah Didapat dan
yang direduksi menjadi 5 kelompok Harga. Atribut Ketersediaan
faktor yang menunjukkan nilai di atas Layanan Informasi untuk Diakses
0.50% adalah sebagai berikut. sudah tersedia, sehingga ketika ada
1) Faktor 1 terdiri dari: Harga masalah konsumen bisa
Produk, Ketersediaan Layanan mengadukan melalui layanan
Informasi, Ketersediaan Mudah konsumen. Faktor kedua yang
Didapat, terbentuk dinamakan Faktor
2) Faktor 2 terdiri dari: Volume Jaminan Halal dan izin Depkes,
Produk, Jaminan Produk Steril atribut lainnya pada faktor kedua
& Aman Dikonsumsi, Jaminan yaitu Ketersediaan Tanggal
Halal & Izin Depkes, Kadaluarsa, Volume Produk dan
Ketersediaan Tanggal Jaminan Produk Steril & Aman
Kadaluarsa, Dikonsumsi. Faktor ketiga yang
3) Faktor 3 terdiri dari: Pelepas terbentuk dinamakan faktor Pelepas
Dahaga, Dapat Diminum Kapan Dahaga, atribut lainnya pada faktor
Saja, tersebut yaitu Dapat Diminum
4) Faktor 4 terdiri dari: Desain Kapan Saja. Faktor keempat yang
Kemasan, Komposisi Produk, terbentuk dinamakan faktor Desain
5) Faktor 5 terdiri dari : Rasa Kemasan, atribut lainnya pada
Manis, Aroma faktor tersebut yaitu Komposisi
b. Pada penelitian ini, pemberian nama Produk. Faktor kelima yang
faktor yang terbentuk berdasarkan terbentuk dinamakan rasa manis,
nama dengan atribut yang memiliki atribut lainnya pada faktor tersebut
faktor loading tertinggi. Faktor yaitu Aroma. Ringkasan hasil
pertama yang terbentuk dinamakan analisis faktor dapat dilihat pada
faktor Ketersediaan Layanan Tabel 6.
Informasi untuk Diakses, atribut

Tabel 6. Hasil Analisis Faktor Berdasarkan Tingkat Kenyataan Produk


Eigen Varian
Faktor Variabel (Atribut) Faktor loading
value (%)
Ketersediaan Layanan 6.580 43.867 Ketersedian layanan 0.822
Informasi untuk informasi untuk dikases
Diakses Ketersediaan mudah didapat 0.767
Harga produk 0. 633
Jaminan Halal dan Izin 1.409 9.390 Jaminan Halal dan Izin 0.865
Depkes Depkes
Ketersediaan Tanggal 0.704
Kadaluarsa
Volume produk 0.581
Jaminan produk steril dan 0.531
aman dikonsumsi
Pelepas Dahaga 1.216, 8.108 Pelepas dahaga 0.863
Dapat Diminum Kapan Saja 0.369
Desain Kemasan Desain kemasan 0.818
Komposisi produk 0.697
Rasa manis 1.016 6.774 Rasa manis 0.846
Aroma 0.727
Sumber: olahan data primer (2019)

Anna Clara Tekege, Sari Anggarawati, Anak Agung Eka Suwarnata : Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Teh
Pucuk Harum (Studi Kasus Di Universitas Nusa Bangsa (79-88)
87 Agrisintech, Vol. 1, No.2 Oktober 2020

Kelima faktor yang terbentuk yaitu untuk merekomendasikan dan


faktor kesatu Ketersediaan Layanan mempromosikan kepada orang lain.
Informasi untuk Diakses, faktor kedua Faktor yang mempengaruhi keputusan
Jaminan Halal dan Izin Depkes, faktor pembelian Teh Pucuk Harum Berdasarkan
ketiga Pelepas Dahaga, faktor keempat tingkat kepentingan dan tingkat kenyataan
Desain Kemasan, dan faktor kelima Rasa produk. Pada tingkat kepentingan ada 4
Manis. Kelima faktor terbentuk bila dilihat faktor yaitu : Faktor Dapat Diminum
dari bauran pemasaran yang paling Kapan Saja, Faktor Jaminan Halal dan Izin
dominan adalah faktor Promosi (faktor Depkes, Faktor Ketersediaan Layanan
terbentuk 1) dan faktor Produk (faktor Informasi untuk Diakses dan Faktor
terbentuk 2,3,4, dan 5). Desain Kemasan. Dimana Faktor 1,2 dan
4 yang terbentuk dominan masuk ke faktor
produk sedangkan faktor ke 3 masuk ke
SIMPULAN DAN SARAN faktor promosi. Pada tingkat kenyataan
Karakteristik responden Teh Pucuk produk ada 5 faktor yaitu : faktor
Harum dalam penelitian ini didominasi Ketersediaan Layanan Informasi untuk
oleh jenis kelamin laki-laki berusia 17-21 Diakses, faktor Jaminan Halal dan Izin
tahun, berstatus mahasiswa dengan uang Depkes, faktor Pelepas Dahaga, faktor
bulanan antara Rp. 500.000-Rp.700.000, Desain Kemasan dan faktor Rasa Manis.
dan pengeluaran tiap bulan untuk membeli Dimana faktor 1 yang terbentuk masuk ke
teh pucuk harum di bawah Rp. 50.000, faktor promosi sedangkan faktor 2,3 dan 4
sumber dana berasal dari orang tua yang terbentuk dominan masuk ke Faktor
responden berasal dari Jawa, dan produk. Sehingga dapat disimpulkan
menempati rumah orang tua. bahwa pada penelitian ini faktor yang
Proses pengambilan keputusan terdiri mempengaruhi perilaku konsumen adalah
dari lima tahap, yaitu: pengenalan faktor Produk dan Faktor Promosi.
kebutuhan dimana konsumen mengatakan Saran, perlu dilakukan penelitian yang
bahwa mengkonsumsi Teh Pucuk Harum sama di tempat yang lain untuk
bukan suatu kebutuhan. Tahap kedua menguatkan hasil penelitian dan penelitian
pencarian informasi bersumber dari media lanjutan terkait analisis preferensi
iklan/promosi. Tahap ketiga evaluasi konsumen Teh Pucuk Harum studi kasus
alternatif di mana atribut produk Teh di Universitas Nusa Bangsa.
Pucuk Harum sangat dipertimbangkan.
Tahap keempat pembelian, inisiatif sendiri
berpengaruh terhadap pembelian produk, DAFTAR PUSTAKA
cara konsumen memutuskan pembelian ASRIM. (2019). Asosiasi Industri
adalah saat ingin mengkonsumsi, Minuman Ringan.[internet].
mayoritas konsumen membeli Teh Pucuk tersedia di
Harum di toko/warung dengan frekuensi http://www.pubinfo.id/instansi-
pembelian lebih dari 3 kali sebulan. Tahap 1053-asrim-asosiasi-industri-
kelima perilaku pasca pembelian minuman-ringan.htmla [diakses
konsumen menyatakan puas dengan pada 16 januari 2019].
produk Teh Pucuk Harum. Apabila Teh
Pucuk Harum mengalami kenaikan harga, Biro Administrasi Akademik dan
konsumen akan mencari promosi, Kemahasiswaan (BAAK) UNB.
mayoritas konsumen menyatakan akan (2019). Data Jumlah Mahasiswa
melakukan pembelian kembali dan jarang Universitas Nusa Bangsa Bogor.
Bogor: Universitas Nusa Bangsa.

Anna Clara Tekege, Sari Anggarawati, Anak Agung Eka Suwarnata : Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Teh
Pucuk Harum (Studi Kasus Di Universitas Nusa Bangsa (79-88)
Agrisintech, Vol. 1, No.2 Oktober 2020 88

Indrajaya, Richie. (2008). Jangan Takut


Mulai Bisnis. MeBook, Jakarta:
Grup Puspa Swara.

Jonathan, Sarwono. (2006). Metode


Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Maholtra Naresh K, .(1996). Marketing


Research,An Applied orientation,
NJ, Prentice Hall, Inc.

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian.


Jakarta: Ghalia Indonesia.

Santoso, Singgih. (2004). Mengatasi


Berbagai Masalah Statistik dengan
SPSS Versi 11.5. Jakarta: Elex
Media Komputindo.

Soekartawi. (2005). Agroindustri Dalam


Perspektif Sosial Ekonomi. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian


Bisnis. Edisi 1. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto (2005), Analisis Data Dalam


Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.

Wijaya, I Putu Satya dan Giantari, Gusti


Ayu Ketut. (2018). Analisis
Elemen Elemen Brand Equity Pada
Produk Minuman Teh Dalam
Kemasan Di Kota Denpasar. E-
Jurnal Manajemen Unud, 7(3),
1339-1367

Anna Clara Tekege, Sari Anggarawati, Anak Agung Eka Suwarnata : Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Teh
Pucuk Harum (Studi Kasus Di Universitas Nusa Bangsa (79-88)

You might also like