You are on page 1of 15

BAB IV

HASIL PENGUJIAN DAN PENGUKURAN

Bab ini akan membahas pengujian dan analisi perangkat yang telah
dirancang dan diimplementasikan berdasarkan penjelasan pada bab- bab
sebelumnya. Perangkat yang telah dibuat dapat dilihat pada Gambar 4.1:

Gambar 4.1 Perangkat Yang Dibuat


Setelah desain dan perancangan sistem alat selesai, tahap selanjutnya
adalah menguji masing-masing blok rangkaian. Ketika semua blok rangkaian
telah diuji dan dapat berjalan dengan benar, maka selanjutnya adalah melakukan
pengujian alat keseluruhan.
Uji coba perangkat ini terdiri dari beberapa pengujian yaitu:
a. Pengujian Sensor
 Sensor suhu dan kelembaban DHT22
b. Pengujian Aktuantor
 Pengujian Rangkaian Fan

30
 Pengujian Rangkaian Mist Maker
c. Pengujian Rangkaian Monitoring
 Pengujian ESP8266
 Pengujian Server
 Interface Aplikasi Android
d. Pengujian Rangkaian Keseluruhan
Uji coba perangkat keras ini bertujuan untuk memastikan semua sistem
bekerja dengan baik.

4.1 Pengujian Rangkaian Sensor DHT22


Didalam pengujian sensor ini, sensor DHT22 yang masing-masing
terhubung dengan node mcu esp8266 akan dibandingkan dengan alat ukur untuk
mengetahui tingkat error dan rata-rata error sensor dengan persamaan 4.1 dan 4.2

%Error= |V Pengukuran−V Pembacaan sensor


V pengukuran |×100 %........................(4.1)

%Error rata−rata= | Σ % Kesalahan


n |………………………………..(4.2)
Sensor DHT22 berguna untuk mendeteksi suhu yang mana pada penelitian
ini digunakan untuk mengetahui suhu pada kumbung jamur. Disamping membaca
suhu yang ada di dalam kumbung jamur, sensor DHT22 juga membaca
kelembaban yang ada di dalam kumbung tersebut. Dimana suhu dan kelembaban
yang dibaca atau diterima akan dikirimkan langsung menuju mikrokontroller.
Kedua buah sensor suhu dan kelembaban pada penelitian ini, nantinya
akan digunakan untuk mengambil data suhu dan kelembaban didalam dua
kumbung jamur. Sebelum sensor digunakan untuk pengambilan data, langkah
pertama adalah melakukan perbandingan pembacaan sensor dengan
thermohigrometer, agar diketahui tingkat akurasi masing-masing sensor yang
digunakan. Pengujian sensor ini dilakukan dengan cara membandingkan data

31
keluaran suhu dan kelembaban sensor pada aplikasi dengan thermohigrometer
yang dapat dilihat pada ambar 4.2.

Gambar 4.2 Pengujian Perbandingan Sensor DHT22 Dengan


Thermohygrometer.
Berdasarkan Gambar 4.2 data pembacaan dari kedua sensor DHT22 akan
ditampilkan langsung di aplikasi android yang sebelumnya telah terpasang. Data
yang diperoleh dari masing-masing sensor kemudian dibandingkan dengan hasil
pembacaan thermohigrometer. Data hasil perbandingan dari kedua buah sensor
suhu dan kelembaban DHT22 dengan thermohygrometer dapat dijelaskan pada
Tabel 4.1 dan Tabel 4.2.
Pada tabel 4.1 menjelaskan mengenai hasil uji sensor untuk mengetahui
perbandingan antara data hasil sensor dengan data pada thermohygrometer. Pada
tabel 4.1 perbandinan antara data hasil suhu dengan higrometer didapat rata- rata
persentase error sebagai berikut, rata-rata persentase error suhu sebesar 1,60%
sedangkan untuk kelembaban sebesar 1,89%. Tabel 4.2 juga berisi rata-rata nilai
error pembacaan suhu yang akan diterapkan pada kumbung 2. Nilai persentase
error untuk suhu adalah 1.68% dan kelembaban bernilai 2,38%.

32
Tabel 4.1 Tabel Uji Coba Sensor DHT22 Untuk Kumbung 1

Thermohygrometer Sensor Nilai Error


Jam
Suhu Kelembaban Suhu Kelembaban Suhu Kelembaban

9:50 28,1°C 77% RH 27,30°C 77,10% RH 2,84% 0,12%

10:00 28,1°C 70% RH 27,30°C 71,30% RH 2,84% 1,85%

10:10 28,1°C 67% RH 27,30°C 68,10% RH 2,84% 1.64%

10:20 28,0°C 67% RH 27,50°C 67,80% RH 1,78% 1,94%

10:30 28,0°C 66% RH 27,60°C 67,30% RH 1,42% 1,96%

10:40 27,9°C 61% RH 27,60°C 62,80% RH 1.07% 2,95%

10:50 27,9°C 60% RH 27,50°C 61,50% RH 1,43% 2,50%

11:00 27,9°C 55% RH 27,50°C 56,20% RH 1,43% 2,18%

11:10 27,9°C 56% RH 27,50°C 57,10% RH 1,43% 1,96%

11:20 27,9°C 57% RH 27,50°C 57,80% RH 1,43% 1,40%

11:30 27,9°C 59% RH 27,40°C 60,60% RH 1,79% 2,71%

11:40 27,8°C 61% RH 27,30°C 61,90% RH 1,79% 1,57%

11:50 27,7°C 62% RH 27,30°C 63,70% RH 1,44% 2,74%

12:00 27,8°C 69% RH 27,40°C 70,10% RH 1,43% 1,59%

12:10 27,7°C 66% RH 27,30°C 67,50% RH 1,44% 2,27%

12:20 27,7°C 65% RH 27,30°C 66,50% RH 1,44% 2,30%

12:30 27,7°C 64% RH 27,40°C 64,70% RH 1,08% 1.09%

12:40 27,7°C 64% RH 27,30°C 65,40% RH 1,44% 2,18%

33
Rata-rata Persentase Nilai Error (%) 1,60% 1,89%

Tabel 4.2 Tabel Uji Coba Sensor DHT22 Untuk Kumbung 2

Thermohygrometer Sensor Nilai Error


Jam
Suhu Kelembaban Suhu Kelembaban Suhu Kelembaban

27,60° 1,77
9:50 28,1°C 77% RH 78,10% RH 1,42%
C %
27,60° 1,77
10:00 28,1°C 70% RH 71,50% RH 2.14%
C %
27,60° 1,77
10:10 28,1°C 67% RH 68,90% RH 2,83%
C %
27,60° 1,42
10:20 28,0°C 67% RH 68,80% RH 2.68%
C %
27,50 1,77
10:30 28,0°C 66% RH 67,30% RH 1,96%
°C %
2,15
10:40 27,9°C 61% RH 27,30C 62,80% RH 2,95%
%
27,30° 2,15
10:50 27,9°C 60% RH 61,50% RH 2,50%
C %
27,40° 1,77
11:00 27,9°C 55% RH 56,80% RH 3,27%
C %
27,40° 1,77
11:10 27,9°C 56% RH 57,30% RH 2,32%
C %
27,50° 1,43
11:20 27,9°C 57% RH 57,90% RH 1,57%
C %
27,60° 1,07
11:30 27,9°C 59% RH 60,10% RH 1,86%
C %
27,40° 1,43
11:40 27,8°C 61% RH 62,30% RH 2.13%
C %
27,40° 1,08
11:50 27,7°C 62% RH 63,70% RH 2,74%
C %
27,30° 1,77
12:00 27,8°C 69% RH 70.80% RH 2.60%
C %
27,10° 2.16
12:10 27,7°C 66% RH 67,50% RH 2,27%
C %
27,10° 2,16
12:20 27,7°C 65% RH 66,40% RH 2,15%
C %
27,30° 1,44
12:30 27,7°C 64% RH 65,80% RH 2,81%
C %
27,30° 1,44
12:40 27,7°C 64% RH 65,80% RH 2,81%
C %

34
1,68
Rata-rata Persentase Nilai Error (%) 2,38%
%

4.2 Pengujian Aktuator


Pengujian ini meliputi beberapa aktuator yang terhubung dengan
mikrokontroler. Aktuator ini nantinya akan dikontrol oleh node mcu sesuai
dengan pembacaan sensor dan pemrograman. Pengujian aktuator meliputi fan dan
mist maker.
4.2.1 Pengujian Rangkaian Fan
Pengujian fan yang digunakan pada alat yang dibuat ini bertujuan untuk
menggerakan kabut yang dibuat oleh mist maker yang sebelumnya berada dalam
tandon air sehingga udara yang penuh kandung uap air dapat bergerak katas
melalui saluran pipa dan dapat menyebar kedalam seluruh kumbung jamur. Secara
fungsional uap air yang bergerak akibat dorongan putaran fan akan meningkatkan
kadar kelembaban udara dalam kumbung jamur. Selain itu, dengan adanya
putaran fan udara akan bersikulasi sehingga suhu udarapun akan ikut turun.
Rangkaian Fan ini menggunakan 12 V DC yang akan diatur oleh
mikrokoltroller. Sebelum digunakan untuk rangkaian keseluruhan, fan diuji untuk
mengetahui kinerjanya. Berikut untuk mengetahui rangkaiaan fan dapat dilihat
pada Gambar 4.3.

35
Gambar 4.3 Rangkaian Fan
Berikut ini adalah hasil pengujian dan pengukuran rangkaian fan pada
kumbung jamur dapat dilihat dari Tabel 4.3 untuk alat 1 dan Tabel 4.4 untuk alat
2.
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Fan 1

Parameter
Fan Tegangan Kerja
kelembaban

65% RH ON 12V

77% RH ON 12V

80% RH OFF 0V

85 % RH OFF 0V

89% RH OFF 0V

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Fan 2

36
Parameter
Fan Tegangan Kerja
kelembaban

65% RH ON 12V

77% RH ON 12V

80% RH OFF 0V

85% RH OFF 0V

89% RH OFF 0V

4.2.2 Pengujian Rangkaian Mist Maker


Pengujian rangkaian mist maker digunakan untuk mengtahui
jumlah uap air yang dikeluarkan oleh rangkaian tersebut. Mist maker akan
bekerja pada tegangan 24, kedalaman mist maker juga mempengaruhi
jumlah uap air yang dikeluarkan. Semakin dalam letak mist maker
terhadap permukaan air maka kadar uap air yang keluar semakin sedikit.
Hal ini disebabakan karena uap air yang akan keluar terhambat oleh
tekanan air sehingga uap air yang dihasilkan mist maker tidak dapat naik
dan teperangkap didalam air. Ketika posisi mist maker terlalu dekat
dengan permukaan air uap air yang dihasilkan sangat banyak, akan tetapi
bilamana posisi mist maker terlalu dekat dengan permukaan air terdapat
sebuah resiko membran pada mist maker dapet robek. Pada penelitian ini
ditemukan solusi yang tepat agar mist maker dapat bekerja dengan
maksimal dengan cara membuat wadah yang mempunya beda teknan air di
dalam tandon air sehingga mist maker akan selalu terendam air dengan

37
posisi yang tepat. Berikut untuk memperjelas struktur peletakan mist
maker dalam tandon air dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Letak Rangkaian Mist Maker


Pada pengujian ini mist maker bekerja dengan baik, saat kelembaban
kurang dari 80% RH mist maker langsung menyala dan ketika kelembaban
80% RH mist maker mati. Hasil kabut yang dihasilkan oleh mist maker cukup
banyak dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Pengujian Rangkaian Mist Maker

38
Berikut ini hasil pengujian dan pengukura rangkaian mist maker pada
kumbung jamur. Hasil pengujian dan pengukuran rangkaian mist maker dapat
ditunjukkan pada Tabel 4.5 untuk mist maker 1 dan Tabel 4.6 untuk mist
maker 2.
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Mist Maker 1

Parameter
Mist Maker Tegangan Kerja
Klembaban

65% RH ON 24V

77% RH ON 24V

80% RH OFF 0V

85% RH OFF 0V

89% RH OFF 0V

Tabel 4.6 Hasil Pengujian mist maker 2

Parameter
Mist Maker Tegangan Kerja
Klembaban

65% RH ON 24V

77% RH ON 24V

80% RH OFF 0V

85% RH OFF 0V

89% RH OFF 0V

4.3 Pengujian Monitoring

39
Pengujian ini meliputi komponen yang digunakan untuk menghubungkan
hasil pembacaan sensor DHT22 menuju smartphone sebagai sistem monitoring.
Beberapa komponen tersebut adalah modul ESP8266, server adafruit.io, dan mit
app inventor. Pengujian ini meliputi proses dimana data hasil pembacaan sensor
yang diolah oleh mikrokontroller, yang dikirim melalui komponen monitoring
ESP8266. Dari modul ESP8266 akan dikirim ke server adafruit.io, dan kemudian
data yang tersimpan pada server akan di request oleh aplikasi mit app inventor
agar dapat dilihat hasil pembacaan melalui smartphone.

4.3.1 Pengujian Server


Pengujian ini merupakan uji komunikasi antara esp8266 sebagai modul
wifi dengan cloud computing (sever) sebagai penyimpanan data. Setelah
menghubungkan server ke modul esp8266 melalui sketch dengan memasukkan
username serta AIO keys, kemudian akan dilakukan pengujian koneksi antara
keduanya. Platform yang digunakan sebagai server adalah adafruit.io. Pengujian
komunikasi data dari ESP8266 ke server adafruit.io dapat dilihat pada Gambar
4.6.

Gambar 4.6 Pengujian Koneksi Esp8266 Dengan Server Adafruit.io

40
Dari gambar 4.6 dapat disimpulkan bahwa, komunikasi ESP8266 dengan
server adafruit dalam hal mengirim dan menerima data berjalan dengan baik. Data
suhu dan kelembaban pada sensor 1 dan sensor 2 tidak ada perubahan nilai data
yang dikirimkan oleh ESP8266 ke server adafruit.io. Nantinya data-data yang
disimpan oleh server adafruit.io dapat dibuka melalui smartphone, yang
terhubung dengan jaringan internet sehingga dapat diakses dari manapun.

4.3.2 Pengujian Interface Aplikasi


Aplikasi interface yang digunakan dibangun menggunakan mit app
inventor. Mit app inventor ini nantinya akan terhubung dengan server adafruit.io,
sehingga data monitoring yang tersimpan pada server dapat dilihat melalui
smartphone. Pada tampilan aplikasi terdapat beberapa bagian yaitu logo umm,
tanggal dan waktu, indikator sensor- sensor dan aktuator yang digunakan, serta
paling bawah adalah alarm. Jadi ketika nilai pembacaan sensor dan kondisi
aktuator diluar nilai parameter yang ditentukan maka indikator disebelah kanan
akan muncul tanda ON dan alarm akan memunculkan text berupa peringatan. Dan
ketika nilai sesuai program yang dijalankan maka indikator akan muncul tanda
OFF dan text alarm akan hilang. Pengujian aplikasi interface dapat dilihat pada
gambar 4.7.

41
Gambar 4.7 Pengujian Interface Pada Smartphone Android

4.4 Pengujian Keseluruhan Sistem


Pengujian ini dimulai dari pembacaan sensor, pengolahan mikrokontroller,
hingga transfer data dari hardware menuju server yang kemudian data dapat
dibuka melalui smartphone android. Pengujian keseluruhan sistem dapat
dijelaskan pada gambar 4.8.

a.Kumbung 1

b. Kumbung 2

42
Gambar 4.8 Pengujian Keseluruhan Sistem

Dari hasil pengujian keseluruhan sistem dapat disimpulkan dalam kondisi


cukup baik. Kumbung jamur yang terpasang sistem monitoring mulai dari sensor,
pengolahan data mikrokontroller, aktuantor, dan komunikasi smartphone berjalan
dengan cukup baik. Pada kedua kumbung jamur , ketika kadar kelembaban
dibawah parameter yang ditentukan yaitu <80% RH, mist maker dapat menyala
dengan baik yang ditandai dengan menghasilkan uap air yang sangat halus.Ketika
mist maker menyala fan juga telah menyala. Fan akan mengeluarakan uap air
yang terperangkap didalam tandon air dan menyebarkan keseluruh ruangan
didalam kumbung jamur. Uap air yang menyebar keseluruh kumbung
menyebabkan kadar kelembaban udara akan naik dan suhu didalam kumbung
akan turun. Suhu udara ikut turun disebabkan oleh sirkulasi udara ketika fan
menyala. Udara dengan kandungan uap air yang tinggi dan suhu yang rendah akan
disirkulasikan keseluruh ruangan oleh fan. Oleh sebab itu, kelembaban udara akan
naik dan suhu ruangan akan turun. Ketika parameter kelembaban udara terpenuhi
yaitu >80% RH, fan dan mist maker akan mati.

Pada penelitian ini mist maker digunakan bertujuan agar uap air yang
dihasilkan sangat halus. Hal ini dikarenakan jamur akan mudah membusuk ketika
bagian tudung jamur terkena air dan basah, maka mist maker adalah pilihan yang
tepat. Untuk menjaga keawetan membran mist maker jumlah air didalam tandon
air harus tetap dijaga. Pada penelitian ini volume air didalam tandon selalu terjaga
dengan baik dengan pemanfaatan kran otomatis. Ketika volume air berada pada
bagian batas bawah maka kran akan membuka sehingga air akan kembali mengisi
tandon. Saat Volume air berada dibatas atas maka kran akan menutup sehingga air
tidak akan terbuang sia-sia.

Data yang diperoleh dari pembacaan masing-masing sensor terkirim ke


smarthphone melalui server yang telah terhubung dengan modul ESP8266. Data
yang dikirim ke smartphone akan diprbarui setiap 7 detik sekali. Sehingga data

43
yang berada pada kumbung akan akan realtime dengan data yang ada pada
smartphone.

44

You might also like