You are on page 1of 25

1.

Introduction to Hepatitis B:
• Overview of Hepatitis B virus (HBV). V
• Transmission modes and prevalence.
2. Immunopathology of Hepatitis B:
• Understanding how HBV affects the immune system.
• Chronic vs. acute infection.
3. Current Treatment Approaches:
• Antiviral medications. v
• Liver transplantation. v
4. Immunotherapeutic Strategies:
• Mechanisms of immune response against HBV. v
• Types of immunotherapy (vaccines, cytokines, checkpoint inhibitors).
5. HBV Vaccines:
• Development and types of HBV vaccines.
• Effectiveness and challenges.
6. Cytokine Therapy:
• Interferon-alpha as an immunomodulator.
• Mechanism of action and side effects.
7. Checkpoint Inhibitors:
• Introduction to immune checkpoint inhibitors.
• Clinical trials and outcomes.
8. Combination Therapies:
• Synergy between antivirals and immunotherapies.
• Optimizing treatment protocols.
9. Monitoring and Assessing Treatment Response:
• Biomarkers and diagnostic tools.
• Regular monitoring for effectiveness and safety.
10. Challenges and Future Directions:
• Addressing resistance and non-response.
• Emerging research and potential breakthroughs.
11. Case Studies and Practical Applications:
• Real-world examples of immunotherapy in HBV patients.
• Patient outcomes and considerations.
12. Ethical Considerations:
• Balancing benefits and risks.
• Patient consent and information.
Fase 1: Fase 2: Fase 3: Fase 4: Fase 5:
HBeAg positif HBeAg positif HBeAg negative HBeAg negative Infeksi HBV sembuh
Infeksi HBV Kronis Hepatitis B Kronis Infeksi HBV kronis Hepatitis B kronis

Toleransi imun Karier tidak aktif HbsAg negatif


Reaktif imun HbeAg negatif
tubuh /pos anti-HBc
HbeAg positif Hepatitis kronis

Tinggi Tinggi/ Menengah Rendah Menengah Negatif

Positif Positif Negatif Negatif Negatif

Tinggi Tinggi

Lesi hati Tidak ada/Minimal Sedang/parah Tidak ada Sedang/parah Tidak ada
Sel B

Sel T

Sel Penyaji Peptida virus


Antigen

Sel lisis

Sel terinfeksi
Dugaan infeksi HBV kronis

HBsAg positif HBsAg negatif, anti-HBc positif

Infeksi HBV kronis (tidak ada tanda-tanda Hepatitis B Kronis Tidak ada tindak
hepatitis kronis) ± Sirosis lanjut spesialis
Informasikan pada pasien dan dokter
umum terkait potensi resiko reaktivasi
Hepatitis B
Pantau
(termasuk DNA HBV, ALT, penilaian
fibrosis)

TIDAK
Mempertimbangkan Jika terjadi imunosupresi maka mulailah
Resiko HCC, resiko reaktivasi HBV, profilaksis antvirus oral atau pantau
manifestasi ekstrahepatik, resiko
penularan HBV
YA

Mulai pengobatan antivirus


Opini terkini dari
Virologi
Infeksi HBV Kronis

Sel Dendritik
Sel NKT

Sel Kuppfer

Sinyal penghambatan
penghambatan Rekayasa sel HBV-T Terapi vaksin
(Mis. Anti-PD-1) HBsAg Sasaran HBsAg
Sel T
Mengatasi “penyembuhan fungsional” HBV

Hepatosit Hepatosit
CA
R
Penghambat jalur pemeriksaan Vaksin terapeutik
Memblokir

Sel T CD8+
Spesifik HBV

Antibodi
monklonal
terapeutik

TCR Larut
DNA HBV
terintegrasi

Rekayasa TCR Rekayasa CAR


Partikel
subviral
virion virion

reseptor

Pintu
Sekresi Sekresi
masuk
Penghambat
endositosis masuk/tidak
melapisi

Membuka lapisan

Penghambat terjemahan Pemula


Penghambat
Pembentukan cccDNA
Pembentukan cccDNA morfogenesis

intraseluler Amplifikasi cccDNA Ditambah


cccDNA untaian
sintesis DNA
Penghambat minikromosom Penghambat RT
ekspor
transkripsi
trankripsi
Penghambat perakit
Transkripsi
kapsid
ekspor balik

terjemahan
inti enkapsulasi
Sitoplasma Sekresi Sekresi

Protein
selubung
Penghambat
morfogenesis
Hati
Hati
HBV

Hepatosit

Antivirus
langsung
&
Pergantian

Secara teori Pada kenyataannya


Sel T
Sel B

Sel
Kuppfer

Sitokin

Sel imun intrahepatik


C

Sitokin Pro-Inflamasi
Inti Sel
Hepatosit
C

Daftar isi gambar

Gambar 9 = 39 Pengurangan Jumlah Hepatosit yang terinfeksi pada Infeksi HBV yang Diobati
8 =39 Penghambatan Siklus Replikasi HBV

7 =34 Diagram skematis imunoterapi adaptif pada Hepatitis B kronik27

6 = 32 Strategi terapi yang dirancang untuk memulihkan HBV

Table 2= 31

5= 30 Pendekatan terapi imun untuk mencapai kesembuhan HBV

4 = 26 Pilihan untuk kekebalan bawaan dan menetapkan keadaan antiviral

3 = 25 Algoritma Tatalaksana Hepatitis B kronik

2 = 10 Gambar 2. Respon imun terhadap HBV28


1 = 4 Perjalanan virus infeksi Hepatitis B

Table 1 = 27

Membran Mendorong
DNA HBV Plasma imunitas
Terintegrasi bawaan
IFN dan sitokin
antivirus lainnya

cccDNA Nuklir
RNA subgenomik IL-12

pDC
pgRNA NKT
Virion RC-DNA
yang terselubung

Nukleokapsid NK
RC-DNA yang Protein inti+Protein P
NKT
sudah matang Nukleokapsid
RC-DNA yang
belum matang

Kelelahan beban PD-1


antigen tinggi

Meningkatkan
CD8+ Respon sel B
kekebalan adaptif
Sel T tidak mencukupi
Sel B
Respon sel T yang
disfungsional
DNA HBV
Terintegrasi

cccDNA Nuklir
RNA subgenomik

Virion RC-DNA yang


terselubung

Nukleokapsid
RC-DNA yang Protein inti dan Protein P
sudah matang
Nukleokapsid RC-DNA
yang belum matang

DNA HBV Mendorong


Terintegrasi Gangguan RNA kekebalan
Menghambat bawaan
IFN dan
masuknya virus sitokin
RNA subgenomik IL-12

pgRNA PDC
Virion RC-DNA
yang terselubung
Nukleokapsid
RC-DNA yang Protein inti dan Protein P
sudah matang Nukleokapsid RC-DNA NKT
yang belum matang
Menghambat Menghambat
replikasi virus produksi kapsid KC
Menghambat
IL-6
pelepasan HBsAg

Kelelahan
beban antigen
tinggi

Respon sel B tidak


Sel B
mencukupi
Respon sel T yang Meningkatkan
disfungsional kekebalan
adaptif
Penghambat jalur masuk DNA HBV Gangguan RNA
Terintegrasi
Menargetkan
cccDNA

RNA subgenomik

Virion RC-DNA
yang terselubung

Nukleokapsid
RC-DNA yang
Protein inti dan Protein P
sudah matang
Nukleokapsid
RC-DNA yang Penghambat Kapsid
Penghambat pelepasan belum matang
HBsAg

Penghambat polimerase
Analog nukleosid
Non-nukleosid

CD 8+
Sel T
Sel B

Respon sel T yang


disfungsional Respon sel B tidak
mencukupi
Menindaklanjuti
Menindaklanjuti

Minggu Minggu

Kapsid (cangkang dalam)

Hepatosit
Reseptor

Membentuk
Polimerase
minikromosom
Jalur Transkripsi
masuk PgRNA

RC-DNA cccDNA
Amplifikasi
cccDNA inti

Terjemahan
DNA(+) PgRNA

(+) sintesis
untai Encapsidatio
Melibatkan
transkripsi
Meningkatkan respon kekebalan tubuh

Virion
(DNA HBV)

HBsAg

Analog nukleosida Gangguan RNA Modulator imunitas bawaan (TLR)


Polimer asam nukleat Peningkat kekebalan tubuh
Modulator perakitan kapsid
(penghambat pos pemeriksaan)
Inhibitor masuk Vaksin terapi
TDF TDF
eAg (-)
N=20
FEP

TDF TDF TDF TDF


eAg (-)
N=20
REP REP
Rata-rata perubahan

Hari
Siklus Menstruasi Normal:

Fisiologi siklus menstruasi normal pada wanita.


Peran hormon-hormon seperti estrogen dan progesteron dalam menstruasi.
Amenore:

Definisi amenore.
Klasifikasi amenore (primer dan sekunder).
Faktor-faktor penyebab amenore, termasuk gangguan endokrin seperti disfungsi ovarium,
sindrom ovarium polikistik (PCOS), dan gangguan hipotalamus-hipofisis.
Evaluasi Pasien dengan Amenore:

Langkah-langkah diagnostik untuk menilai amenore.


Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium yang relevan.
Gangguan Hormonal Terkait Amenore:

Hubungan antara gangguan hormon, khususnya gangguan pada ovarium, hipotalamus, dan
hipofisis, dengan amenore.
Patofisiologi gangguan endokrin tertentu yang dapat menyebabkan amenore.
Penanganan dan Pengobatan:

Pendekatan terhadap manajemen amenore berdasarkan penyebabnya.


Penggunaan terapi hormonal dan non-hormonal.
Kesimpulan dan Penelitian Terkini:

Review literatur dan penelitian terbaru tentang amenore dan perkembangan dalam
pemahaman dan penanganannya.

You might also like