Professional Documents
Culture Documents
PTK Ukin Daljab2023 Ukin
PTK Ukin Daljab2023 Ukin
Oleh
i
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
Oleh
Eva Rahayu, S.Pd., M.Ak
NUPTK. 7342762664210233
7342762664210233
ii
LEMBAR PUBLIKASI
DISERAHKAN UNTUK DIPUBLIKASIKAN
DI PERPUSTAKAAN SMA PASUNDAN 2 CIMAHI
iii
PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang disusun
oleh
Eva Rahayu, S.Pd., M.Ak
, NUPTK. 7342762664210233
Jabatan Guru Mata Pelajaran Ekonomi
Tahun Pelajaran 2022/2023
berjudul :
iv
PENGESAHAN PERPUSTAKAAN
No. : ……………………………………
Benar yang bersangkutan telah mengadakan penelitian dan hasilnya telah didokumentasikan
di Perpustakaan SMA Pasundan 2 Cimahi dengan judul penelitian;
v
PERNYATAAN KEASLIAN
1. Karya Tulis Ilmiah berupa Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul
”Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas XI Dengan Memanfaatkan
Digital Learning Pada Mata Pelajaran Ekonomi Melalui Model PBL di SMA Pasundan
2 Cimahi” adalah ASLI hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain,
baik sebagian atau seluruhnya.
2. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam karya tulis ini dikutip atau
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik belajar
ekonomi kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahi melalui model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL). Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Dalam perencanaannya, penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Pada
siklus pertama dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Ketidaktuntasan pada siklus pertama menunjukkan perlunya
dilakukan penelitian lanjutan pada siklus kedua. Hasil observasi yang telah dilakukan
terhadap motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran ekonomi peserta didik kelas
XI SMA Pasundan 2 Cimahi menghasilkan bahwa motivasi belajar peserta didik
sangat rendah. Hal ini menyebabkan prestasi hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran ekonomi sangat rendah. Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan
metode Problem Based Learning (PBL), pada siklus I motivasi peserta didik pada
pembelajaran ekonomi, yakni terdapat 9 peserta didik (40,91%) yang memiliki
motivasi yang baik, 5 peserta didik (22,73%) dengan kriteria kurang baik, 5 peserta
didik (22,73%) memiliki kriteria cukup baik, serta masih ada 3 peserta didik (12,64%)
yang memiliki kriteria tidak baik. Aspek-aspek yang menyebabkan motivasi peserta
didik belum mencapai indikator keberhasilan pada siklus I setelah diadakan refleksi
antara lain disebabkan oleh: 1) Guru kurang memotivasi peserta didik dalam
mengawali pembelajaran, 2) Guru belum optimal dalam memberikan bimbingan
kepada peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung, 3) Guru kurang memberikan
umpan balik, 4) Guru belum optimal dalam mengadakan refleksi dalam kegiatan
pembelajaran, 5) Guru Kurang memahami penggunaan model dan metode
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran dan karakteristik speserta
didik. Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus II, motivasi peserta didik terhadap
pembelajaran mata pelakajaran ekonomi pada siklus II meningkat secara signifikan, di
mana telah ada 5 peserta didik (22,73%) peserta didik yang memiliki kriteria sangat
baik, 13 peserta didik (59,09%) yang memiliki kriteria baik dan hanya ada 4 peserta
didik (18,18%) dengan kriteria kurang baik. Dengan demikian, jumlah peserta didik
yang telah memiliki motivasi dengan kriteria baik dan baik sekali berjumlah 18 orang
atau 81,82%. Oleh karena itu, penelitian ini dapat membuktikan hipotesis yakni
“Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahia.”
Kata Kunci: Problem Based Learning, Model Pembelajaran, Motivasi Belajar Peserta
didik
vii
ABSTRAK
This research aims to increase the learning motivation of students studying economics
in class XI SMA Pasundan 2 Cimahi through the Problem Based Learning (PBL)
learning model. This research uses the type of Classroom Action Research (PTK). In
planning, this research was carried out in 2 (two) cycles. In the first cycle, it was carried
out in 4 stages, namely the planning, implementation, observation and reflection
stages. Incompletion in the first cycle indicates the need for further research in the
second cycle. The results of observations made on students' learning motivation in
class XI students' economics learning at SMA Pasundan 2 Cimahi resulted in students'
learning motivation being very low. This causes student learning outcomes in
economics subjects to be very low. After learning using the Problem Based Learning
(PBL) method, in the first cycle of student motivation in learning economics, there
were 9 students (40.91%) who had good motivation, 5 students (22.73%) met the
criteria not good, 5 students (22.73%) had quite good criteria, and there were still 3
students (12.64%) who had not good criteria. Aspects that cause student motivation to
not reach indicators of success in cycle I after reflection are due to: 1) Teachers not
motivating students enough to start learning, 2) Teachers not being optimal in
providing guidance to students during learning, 3) Teachers do not provide enough
feedback, 4) Teachers are not optimal in providing reflection in learning activities, 5)
Teachers do not understand the use of appropriate learning models and methods that
are appropriate to the subject matter and characteristics of students. After learning in
cycle II, students' motivation towards learning economics subjects in cycle II increased
significantly, where there were 5 students (22.73%) who had very good criteria, 13
students (59.09%) %) who have good criteria and there are only 4 students (18.18%)
with poor criteria. Thus, the number of students who have motivation with good and
very good criteria is 18 people or 81.82%. Therefore, this research can prove the
hypothesis, namely "The Problem Based Learning (PBL) learning model can increase
the learning motivation of class XI students at SMA Pasundan 2 Cimahia."
viii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Inayah dan
Ridho-Nya yang telah diberikan sehingga upaya melakukan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini dapat terselesaikan dengan baik. Tujuan penelitian ini tiada lain untuk
meningkatkan profesionalisme penulis, baik sebagai guru mata pelajaran maupun
sebagai tenaga pendidik di lingkungan SMA Pasundan 2 Cimahi. Upaya inipun
sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan mutu pendidikan yang diawali
pendekatan dan pengelolaan pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga dapat
tercipta proses pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik baik di dalam
kelas maupun di luar kelas.
Dengan terselesaikannya penelitian ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak, untuk itu penulis menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada:
1. Yang terhormat Ibu Sri Rahayu Irianingsih, S.Pd selaku Kepala SMA Pasundan
Cimahi dan Penelitian Tindakan Kelas/PTK yang telah memberikan bantuan dan
dorongan moril, materiil dan spiritnya untuk meningkatkan kompetensi pedagogik
melalui PPL dan PTK dalam rangka melaksanakan tugas sebagai peserta PPG
Daljab Angkatan 3 Katagori 1 Tahun 2023, di SMA Pasundan 2 Cimahi;
2. Rekan-rekan Guru dan Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) di SMA Pasundan 2
Cimahi. yang telah banyak membantu dalam ananlisis hasil penelitian dan saran
tindak lanjut untuk penyelesaian penelitian ini.
3. Para peserta didik Kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahi Tahun Pelajaran 2022/2023
yang telah banyak membantu berfatisivasi dalam pelaksanaan dan mendukung
penuh penelitian ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik;
4. Semua pihak yang sudah ikut berkontribusi dalam yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu;
Atas bantuan semua pihak yang telah diberikan semoga mendapat imbalan
setimpal dari Allah SWT dan menjadi amal jariah serta semoga pula hasil penelitian
ini memberikan manfaat bagi kemajuan pendidikan, umumnya di Provinsi Jawa Barat,
dan khususnya di SMA Pasundan 2 Cimahi
Penulis,
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul ……………………………………………………………..………... i
Halaman Judul .………………………………………………….……………….…….. ii
Lembar Publikasi .............................................................................................................. iii
Persetujuan Kepala SMA PASUNDAN 2 Cimahi ……….…………………………….. iv
Pengesahan Perpustakaan .................................................................................................. v
Abstrak .............................………………………………………………………...……... vi
Kata Pengantar ……………………………………………………..…………………….. vii
Daftar Isi …………………………………………..……………………………................ viii
BAB I. PENDAHULUAN ………….…......……….………….………………………. 1
1. Latar Belakang Masalah ………………………………………..………… 1
2. Identifikasi Masalah ………………………………………...…………….. 3
3. Rumusan Masalah ………………………………………………………… 4
4. Tujuan Penelitian …………………………………………………………. 4
5. Manfaat Penelitian ………………………………………………………… 5
x
6. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………… 52
7. Analisis Data ……………………………………………………… 54
8. Evaluasi dan Refleksi ……………………………………………… 54
9. Deskripsi Persiklus ………………………………………………….. 55
10. Indikator Keberhasilan ……………………………………………. 61
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka perlu ada
pembatasan masalah. Batasan masalah ini tentang motivasi belajar, hasil belajar, model
pembelajaran, metode pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan. Fokus
utama dari penelitian ini adalah untuk ”Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik
Kelas XI Dengan Memanfaatkan Digital Learning Melalui Model PBL Pada Mata
Pelajaran Ekonomi di SMA Pasundan 2 Cimahi Pada”, Kompetensi Dasar (KD)
Pengetahuan Menganalisis APBN dan APBD dalam pembangunan ekonomi dan Kompetensi
Dasar (KD) Keterampilan Menyajikan hasil analisis fungsi dan peran APBN dan APBD dalam
pembangunan ekonomi melalui pembelajaran luring/tatap muka dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
4. Tujuan Penelitian
b. Bagi Guru
a) Memperluas wawasan dan pengalaman bagi guru dalam mengolah teknik, strategi
dan langkah-langkah yang tepat dalam penggunaan model, metode dan media
pembelajaran yang tepat dan sesuai untuk digunakan dalam menyajikan setiap materi
pelajaran pada proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b) Meningkatkan profesionalitas dalam menjlankan tugas dan pekerjaan sebagai
guru/pendidik.
c) Meningkatkan peran guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran di kelas.
d) Memberikan motivasi bagi guru-guru lainnya untuk lebih kreatif dalam
melaksaakan tugasnya memberikan pengajaran dan pendidikan di sekolah.
e) Memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran
c. Bagi Sekolah
a) Menerapkan model dan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi,
situasi dan kondisi serta karakteristik peserta didik yang dilaksanakan terhadap
pelajaran yang lainnya di sekolah.
b) Memanfaatkan media, alat pembelajaran dan sarana prasana sekolah dengan
semaksimal mungkin
c) Mengembangkan bakat untuk tercapainya visi dan misi sekolah
D. Karakteristik PTK
Adapun karakteristik dari PTK menurut Suryadi (20120 adalah: 1. Adanya
permasalahan yang dirasakan guru mendesak untuk segera diselesaikan. 2. Refleksi
diri, merupakan ciri khas dari PTK yang paling esensial, ha lini sekaligus
membedakan antara penelitian pada umumnya yang menggunakan responden atau
populasi secara objektif dalam mengumpulkan data, sedangkan dalam PTK
pengumpulan data disertai dengan refleksi diri. 3. Dilakukan di dalam kelas, kelas
yang dimaksud bukan ruang yang dibatasi empat dinding tetapi merupakan proses
pembelajaran antara guru dan peserta didik melalui interaksi. 4. Bertujuan
memperbaiki pembelajaran tiada henti. Siklus demi siklus mencerminkan perbaikan
demi perbaikan yang dicapai.
Siklus penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. PTK merupakan suatu proses yang terdiri dari
empat tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
10
Siklus PTK merupakan salah satu metode penelitian yang cocok digunakan oleh guru
dalam proses pembelajaran di kelas. Selain itu, siklus PTK juga dapat digunakan oleh
guru untuk mengembangkan kompetensi profesionalnya.
PTK dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Guru dapat bekerja sama
dengan rekan sejawatnya untuk melakukan PTK bersama-sama. Hal ini akan
membantu guru dalam mengembangkan kompetensi profesionalnya dan
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Siklus PTK juga dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam teknik
observasi, seperti observasi langsung, observasi terstruktur, dan observasi
partisipatif. Teknik observasi yang digunakan harus sesuai dengan tujuan dan sasaran
yang ingin dicapai dalam PTK tersebut.
Untuk melakukan siklus PTK dengan baik, guru harus memperhatikan beberapa hal,
yaitu:
a) Memiliki tujuan yang jelas dan sasaran yang ingin dicapai. Tujuan dan sasaran
PTK harus jelas dan sesuai dengan kebutuhan kelas. Tujuan PTK harus merujuk
pada permasalahan yang ada di kelas dan sasaran PTK harus merujuk pada solusi
yang ingin dicapai.
11
12
13
14
15
16
17
18
3. Digital Learning
Era digital pada industri 4.0 telah membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek
kehidupan. Beberapa perubahan tersebut, meliputi cara berkomunikasi, akses ke
informasi, dan penggunaan berbagai bentuk media dalam kegiatan sehari-hari.
Perkembangan teknologi ini juga berdampak pada sistem pendidikan dan digital
learning adalah salah satu teknologi yang digunakan.
Di era digital ini, jika ingin meningkatkan ilmu dan keahlian tidak harus dilakukan
dengan bertatap muka. Terlebih pada masa pandemi seperti saat ini. Oleh karena itu,
digital learning mulai banyak diterapkan pada sistem pendidikan. Apa itu digital
learning dan apa saja manfaatnya? Simak informasinya dalam ulasan berikut.
1) Definisi Digital Learning
Digital learning adalah salah satu terobosan baru dalam dunia pendidikan yang
memanfaatkan teknologi dan media digital untuk menyampaikan materi, agar tujuan
pembelajaran tercapai. Metode pembelajaran ini kini telah banyak digunakan di
berbagai kalangan, salah satunya dalam meningkatkan keahlian tenaga profesional
atau karyawan. Hal ini karena mereka dekat dengan produk-produk teknologi.
Sistem pembelajaran dengan digital learning ini mudah diakses. Sehingga, meski di
tengah pandemi, tenaga profesional dapat meningkatkan keahlian tanpa bertatap
muka. Digital learning sendiri terbagi dalam berbagai bentuk, tergantung strategi dan
metode pembelajaran yang digunakan.
19
20
21
22
23
24
25
26
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
keberhasilan peserta didik belajar dan keberhasilan guru mengajar. belajar hanya
dapat terjadi apabila murid sendiri telah termotivasi untuk belajar guru harus
secara bertahap dan berencana memperkenalkan manfaat belajar sebagai sebuah
nilai kehidupan yang terpuji,sehingga murid belajar karena didasari oleh nilai
yang lebih tinggi bagi kehidupan murid sendiri. Walaupun proses ini tidak
sederhana, guru harus tetap berusaha menanamkan sikap positif dalam belajar,
karena ini merupakan bagian yang sangat penting didalam proses belajar untuk
mampu belajar. Sementara itu dari sudut kurikulum dan bahan belajar kualitas
dapat dilihat dari seberapa relevan kurikulum dan bahan belajar mampu
menyediakan aneka stimulus dan fasilitas belajar secara berdiversifikasi dengan
penganekaragaman, penerapan beberapa cara, perbedaan Dari aspek iklim
pembelajaran, kualitas dapat dilihat dari seberapa besar suasana belajar
mendukung terciptanya kegiatan pembelajaran yang menarik,
menantang,menyenangkan dan bermakna bagi pembentukan profesionalitas
kependidikan;
Dari sisi media belajar kualitas dapat dilihat dari seberapa efektif media belajar
digunakan oleh guru untuk meningkatkan intensitas belajar peserta didik. Dari
sudut fasilitas belajar kualitas dapat dilihat dari seberapa kontributif memberi
sumbangan fasilitas fisik terhadap terciptanya situasi belajar yang aman dan
nyaman. Sedangkan dari aspek materi, kualitas dapat dilihat dari kesesuainnya
dengan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasi peserta didik. Oleh karena itu
kualitas pembelajaran secara operasional dapat diartikan sebagai intensitas
keterkaitan sistemik dan sinergis guru, mahapeserta didik, kurikulum dan bahan
ajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan
hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler.
27
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
1) Prestasi Peserta didik Meningkat
Prestasi peserta didik yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan dalam
pembelajaran yang selama ini pendidikan agama berlangsung
mengedepankan aspek kognitif pengetahuan, aspek afektif dan psikomotorik
tingkah laku.
2) Peserta didik Mampu Bekerjasama
Di dalam pembelajaran diperlukan suatu kerjasama antar peserta didik
ataupun peserta didik dengan guru. Dengan adanya kekompakan akan timbul
suasana pembelajaran yang kondusif danmenyenangkan. Keharmonisan perlu
dijaga dan dipelihara dengan mewujudkan sikap: 1) adanya saling pengertian
untuk tidak saling mendominasi, 2) adanya saling menerima untuk tidak
saling berjalan menurut kemauannya sendiri, 3) adanya saling percaya untuk
tidak saling mencurigai, 4) adanya saling menghargai dan 5) saling kasih
sayang untuk tidak saling membenci dan iri hati.
3) Adanya Pembelajaran yang Menyenangkan
Pembelajaran yang menyenangkan sangat diperlukan untuk membantu
peserta didik dalammenyerap dan memahami pelajaran yang diserap oleh
guru, karena apabila peserta didik tidak menyenangi pembelajaran maka
materi pelajaran tidak akan membekas pada diri peserta didik. Pembelajaran
yang menyenangkan ini biasanya dengan menggunakan metode yang
bervariasi dan pembentukan suasana kelas yang menarik.
4) Mampu berinteraksi dengan Mata Pelajaran lain
Problematika kehidupan dunia tidak hanya ada pada masalah keagamaan saja,
akan tetapi lebih banyak dalam bidang-bidang keduniaan. Dalam hal ini
pendidikan agama bisa menjadi solusi dari semua bidang asalkan
pembelajaran pendidikan agama islam yang dilaksanakan mampu
berinteraksi dengan mata pelajaran lain.
5) Mampu Mengkontekstualkan hasil Pembelajaran
Pembelajaran kontekstual sangat diperlukan untuk membiasakan dan melatih
peserta didik dalam bersosial, bekerjasama dan memecahkan masalah.
Belajar akan lebih bermakna apabila anak mengalami sendiri apa yang
dipelajarinya bukan mengetahuinya
28
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
6) Pembelajaran yang efektif di Kelas dan lebih Memberdayakan Potensi
Peserta didik. Kualitas pembelajaran harus ditingkatkan untuk meningkatkan
hasil pendidikan. Secara mikro ditemukan strategi atau pendekatan
pembelajaran yang efektif di kelas dan lebih memberdayakan potensi peserta
didik.
7) Pencapaian Tujuan dan Target Kurikulum
Pencapaian tujuan dan target kurikulum merupakan tugas yang harus
dilaksanakan oleh gurudan peserta didik dalam setiap pembelajarannya.
Tujuan dan target-target tersebut bisa dijadikan tujuan minimal maupun
maksimal yang harus dicapai tergantung kepada kemampuan pihak sekolah
yang terdiri dari guru dan unsur-unsur lain yang melaksanakannya.Maka
indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku
pembelajaran guru, perilaku dan dampak belajar peserta didik, iklim
pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, dan sistem
pembelajaran
29
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
belajar tersebut dapat digunakan untuk tolak ukur keberhasilan dalam
pembelajaran. Menurut Sudjana dalam Tahar, Irzan (2016: 94) “hasil belajar
adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia mengalami
pengalaman belajarnya”. Sejalan dengan Soedijarto dalam Tahar, Irzan (2016:
94) “hasil belajar merupakan tingkat penguasaan suatu pengetahuan yang
dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan”. Sedangkan menurut Gagne dalam Nasution
(2018: 113) menyimpulkan ada lima macam hasil belajar yaitu:
a) Informasi Verbal. Kapabilitas informasi verbal merupakan kemampuan untuk
mengkomunikasikan secara lisan pengetahuannya tentang faktafakta.
Informasi verbal diperoleh secara lisan, membaca buku dan sebagainya.
b) Keterampilan Intelektual. Kapabilitas keterampilan intelektual untuk dapat
memperbedakan, menguasai konsep, aturan, dan memecahkan masalah.
Kemampuan-kemampuan tersebut diperoleh melalui belajar.
c) Strategi Kognitif. Kapabilitas strategi kognitif adalah kemampuan untuk
mengkoordinasikan serta mengembangkan proses berpikir dengan cara
merekam, membuat analisis dan sintesis.
d) Sikap. Kecenderungan merespon secara tepat terhadap stimulus atas dasar
penilaian berdasarkan stimulus tersebut.
e) Keterampilan Motorik, merupakan keterampilan seseorang bisa dilihat dari
kecepatan, ketepatan, dan kelancaran gerakan otot-otot serta badan yang
diperhatikan oleh orang tersebut dalam belajar. Dari definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan kemampuan
seseorang setelah mengalami proses belajar, sehingga mampu merubah aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar yang diteliti dalam
penelitian ini hanya mencakup aspek kognitif saja, karena pada aspek kognitif
berkaitan langsung dengan kemampuan peserta didik dalam menguasai
materi.
2) Klasifikasi Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku peserta didik berupa
kemampuankemampuan baru yang diperoleh saat proses belajar mengajar, yang
berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Sejalan dengan
30
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
Milsan & Wewe (2019: 67) bahwa “pada sistem pendidikan nasional, rumusan
tujuan Pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis
besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotoris”. Menurut Benyamin Bloom revisi Anderson dan Kratwohl
dalam Dwi Oktaviana (2018: 82) kemampuan berpikir kognitif dapat
diklasifikasikan menjadi enam kategori :
a) Mengingat (remember) adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari
memori jangka panjang. Kategori mengingat terdiri dari proses kognitif
mengenali dan mengingat kembali. Untuk menilai mengingat, peserta didik
diberi soal yang berkaitan dengan proses kognitif mengenali dan mengingat
kembali.
b) Memahami (understand) adalah proses kognitif yang berpijak pada
kemampuan transfer dan ditekankan di sekolah-sekolah dan perguruan
perguruan tinggi. Proses-proses kognitif dalam kategori memahami meliputi
menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum,
menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan.
c) Mengaplikasikan (apply) melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu
untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Kategori
mengaplikasikan terdiri dari dua proses kognitif, yakni mengeksekusi (ketika
tugasnya hanya soal latihan) dan mengimplementasikan (ketika tugasnya
merupakan masalah).
d) Menganalisis (analyze) melibatkan proses memecah-mecah materi jadi
bagian- bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan
antara setiap bagian dan struktur keseluruhanya. Kategori proses
menganalisis ini meliputi proses-proses kognitif membedakan,
mengorganisasi, dan mengatribusikan.
e) Mengevaluasi (evaluate) didefinisikan sebagai membuat keputusan
berdasarkan kriteria dan standar. Kategori mengevaluasi mencakup proses-
proses kognitif memeriksa (keputusan-keputusan diambil berdasarkan
kriteria internal) dan mengkritik (keputusan-keputusan yang diambil
berdasarkan kriteria eksternal).
31
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
f) Mencipta (create) melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah
keseluruhan yang koheren atau fungsional. Mencipta berisikan tiga proses
kognitif: merumuskan, merencanakan, dan memproduksi. Berdasarkan
menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
perubahan tingkah laku yang diperoleh pada proses pembelajaran berupa
kemampuan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Klasifikasi hasil
belajar ini bertujuan untuk menunjukan tujuan pembelajaran agar mampu
mencapai tujuan level berikutnya. Pada taksonomi Benyamin Bloom revisi
Aderson dan Krathwohl kemampuan berpikir kognisi merupakan satu
kerangka dasar klasifikasi target pembelajaran serta persiapan ujian. Maka
dari itu klasifikasi hasil belajar pada kemampuan berpikir kognitif taksonomi
Benyamin Bloom revisi Aderson dan Krathwohl terbagi menjadi enam yaitu
mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta.
32
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, atau mengintegrasikan
pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran peserta
didik. Kategori memahami yaitu:
a) Menafsirkan
b) Mencontohkan
c) Mengklasifikasikan
d) Merangkum
e) Menyimpulkan
f) Membandingkan
g) Menjelaskan
3) Mengaplikasikan/ C-3 Mengaplikasikan atau menerapkan ataupun
menggunakan prosedur untuk melakukan latihan atau memecahkan masalah
yang berhubungan erat dengan pengetahuan prosedural. Kategori
mengaplikasikan yaitu:
a) Mengeksekusi
b) Mengimplementasikan
4) Menganalisis/ C-4 Menganalisis yaitu menguraikan suatu permasalahan atau
objek ke unsurunsur penyusunannya dan menentukan bagaimana saling
keterkaitan antar unsur-unsur tersebut. Kategori menganalisis yaitu:
a) Membedakan
b) Pengorganisasian
c) Attributing
5) Mengevaluasi/ C-5 Mengevaluasi didefinisikan membuat suatu pertimbangan
atau penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Kategori
mengevaluasi yaitu:
a) Memeriksa
b) Mengkritisi
6) Mengkreasi/ C-6 Mengkreasi atau mencipta yaitu adalah menempatkan elemen
bersama-sama untuk membentuk satu kesatuan yang utuh atau fungsional.
Kategori mengkreasi yaitu:
a) Merumuskan
b) Merencanakan
33
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
c) Memproduksi
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator merupakan
alat ukur untuk mengetahui perubahan yang terjadi dari suatu variabel. Untuk
mengetahui perubahan hasil belajar peserta didik dalam ranah kognitif, maka
dapat diukur dengan indikator hasil belajar
34
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
2) Faktor-faktor ekstern, meliputi:
a) Aspek Keluarga.
Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur Pendidikan luar sekolah
yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan
agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan. Aspek keluarga meliputi
cara orang tua mendidik anak, suasana rumah, dan keadaan ekonomi
keluarga.
b) Aspek Sekolah.
a. Metode mengajar, merupakan suatu cara/ jalan yang harus dilalui di
dalam mengajar. Metode mengajar yang kurang baik akan
mempengaruhi hasil belajar.
b. Relasi guru dengan peserta didik
c. Disiplin. Kedisiplinan sekolah sangat erat hubungannya dengan
kerajinan peserta didik pergi ke sekolah dan juga belajar.
d. Keadaan Gedung
e. Alat pelajaran
c) Aspek Masyarakat
a. Bentuk kehidupan masyarakat, kehidupan masyarakat di sekitar juga
dapat mempengaruhi belajar anak. Pengaruh tersebut dapat mendorong
semangat anak atau peserta didik belajar lebih giat atau sebaliknya.
b. Teman bergaul, Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul peserta didik
lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman
bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri peserta didik, dan
sebaliknya.”
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri peserta didik itu
sendiri yang mampu mempengaruhi hasil belajar yang diterimanya. Sedangkan
faktor eksternal, faktor yang berasal dari luar diri peserta didik salah satunya yaitu
dari metode pembelajaran guru yang monoton sehingga kurang diminati oleh
peserta didik dan berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik dan
peningkatan hasil belajar
35
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
8. Penilaian Hasil Belajar
Hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di
sekolah selalu sejalan dengan tujuan yang tercantum pada indikator yang sudah
direncanakan oleh guru. Dalam menyusun atau menetapkan indikator, guru
mengacu pada taksonomi tujuan pendidikan yang disusun oleh Bloom, yaitu berupa
pengetahuan (ranah kognitif), sikap (ranah afektif), dan keterampilan (ranah
psikomotor) yang ketiganya dapat dirinci lagi menjadi bermacam-macam
kemampuan yang perlu dikembangkan dalam setiap proses pembelajaran
(Arikunto, 1999).
Menurut Hamalik (dalam Ekawarna, 2011) mengemukakan bahwa “hasil
belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri peserta didik, yang dapat diamati
dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil
belajar itu biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau katakata baik,
sedang, kurang dan sebagainya”.“Hasil belajar nyata dari apa yang dapat
dilakukannya yang tidak dapat dilakukannya sebelumnya. Maka terjadi perubahan
kelakuan yang dapat kita amati dan dapat dibuktikannya dalam perbuatan”
(Nasution, 2000).
Munadi (2008) faktor-faktor yang memengaruhi proses dan hasil belajar
ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Secara lebih luas, penilaian hasil
belajar dimaknai sebagai penilaian hasil pendidikan atau penilaian pendidikan.
Berdasarkan Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan, dinyatakan bahwa hasil penilaian pendidikan perlu distandarisasi.
Standar penilian pendidikan didefinisikan sebagai kriteria mngenai mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Bentuk-bentuk
penilaian hasil belajar peserta didik yang direkomendasikan mencakup: penilaian
autentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan ahkir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian
mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Selain
standar dan bentuk penilaian pendidikan, pelaksanaan penilaian pendidikan juga
dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip: objektif, terpadu, ekonomis, transparan,
akuntabel, dan edukatif.
36
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
Menurut Nitko dan Brookhart (2007) dalam dunia pendidikan, penilaian
atau assessment terhadap peserta didik merupakan suatu proses untuk memperoleh
informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan terhadap peserta didik,
kurikulum, program, dan sekolah, serta kebijakan dalam pendidikan. Pengambilan
keputusan tersebut mempunyai arti yang luas. Misalnya, keputusan terhadap peserta
didik dapat berupa pemberian nilai pada suatu mata pelajaran, keputusan
penempatan pada suatu program, atau lulus tidaknya peserta didik dari suatu
program. Pengambilan keputusan terhadap kurikulum atau suatu program dapat
berupa perubahan cara pembelajaran yang lebih sesuai dengan karakteristik peserta
didik.
Dengan demikian penilaian tidak selalu berakhir pada pemberian nilai
terhadap peserta didik. Secara konseptual, penilaian eksternal memungkinkan
penilaian yang tidak bias (Hines, Albanese, Brown, dan Deitrick, 1999). Nagy
(2000) mengemukakan penilaian eksternal dimaksudkan untuk menjamin adanya
standar yang sama dan adanya rasa keadilan. Seperti telah diuraikan sebelumnya,
melalui penilaian eksternal dengan menggunakan tes yang standar hasilnya lebih
objektif dan perbandingan antar sekolah dan antardaerah dapat dilakukan. Menurut
Nagy (2000), penilaian eksternal menjadi pilihan populer pemerintah ketika kontrol
terhadap proses pembelajaran masih sulit dilakukan, misalnya karena kurang
memadainya jumlah guru yang berkualitas dan terbatasnya jumlah sekolah dengan
peralatan lengkap.
Pada umumnya penilaian eksternal digunakan untuk menjamin mutu
pendidikan dan pertimbangan akuntabilitas (Volante dan Jaafar, 2010; Nagy,
2000; Shepard, 2000). Hal ini dimungkinkan karena karakteristik penilaian
eksternal yang dilakukan pihak luar sebagai penilai dan menggunakan tes standar,
sehingga perbandingan yang objektif antarsekolah atau antar daerah dapat
dilakukan. Dengan demikian penilaian eksternal memberikan informasi sekolah-
sekolah yang perlu mendapat perhatian atau bantuan. Hal tersebut merupakan
kelebihan penilaian eksternal yang tidak dimiliki oleh penilaian internal.
Namun, penilaian eksternal juga mempunyai efek negatif (Shepard, 2000, Volante
dan Jaafar,2010). Misalnya, dalam proses pembelajaran dikelas, guru cenderung
kurang fokus pada mata pelajaran yang tidak diuji atau dinilai secara eksternal, guru
37
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
menerapkan pembelajaran dengan tujuan semata agar peserta didik dapat berhasil
dalam tes, guru dan staf sekolah melakukan kecurangan, meningkatnya stress, dan
menurunnya moral guru. Penilaian eksternal tidak dikehendaki oleh sebagian guru
bukan merupakan hal yang baru, dan tidak hanya terjadi di Indonesia. Dwyer (1998)
mengemukakan resistensi terhadap penilaian eksternal tidak selalu karena
didasarkan pada efek negati penilaian eksternal, tetapi sebagian bersumbe dari
rendahnya tingkat profesionalitas guru. Blac dan William (1998) mengemukakan
ketidak-sukaan guru terhadap penilaian eksternal atau penggunaan ujian tidak
membuat mereka menggunakan bentuk penilaian yang lebih baik atau lebih sesuai
untuk penilaian di kelas. Hal ini menunjukkan adanya keterbatasan guru dalam
mengembangkan penilaian yang berkualitas di kelas dan mengintegrasikan dalam
proses pembelajaran sehari-hari. Dengan demikian untuk meningkatkan mutu
pendidikan, guru perlu didorong untuk melakukan penilaian di kelas dengan tujuan
membantu peserta didik untuk memahami dan menguasai materi dan bukan dengan
maksud untuk melabel atau memberi nilai. Penilaian hasil belajar peserta didik
dilakukan dengan berbagai teknik sesuai dengan kompetensi yang hendak dinilai.
Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian
“teman sejawat” (peer assessment) oleh peserta didik dan jurnal. Penilaian
kompetensi pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan melalui penilaian kinerja berupa
kenerja praktik, projek, dan penilaian portofolio. Pendekatan penilaian hasil belajar
menekankan pada pengukuran tingkat berpikir peserta didik dari yang rendah
sampai dengan yang tinggi; menggunakan pertanyaan mendalam, bukan sekadar
hafalan; mengukur proses kerja peserta didik, bukan hanya hasil kerja peserta didik;
dan menggunakan portofolio pembelajaran peserta didik. Tingkat berpikir peserta
didik dikembangkan mulai dari tingkat berpikir mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, menilai, dan berkreasi. Pertanyaan dalam pembelajaran
ditekankan pada jenis pertanyaan bagaimana dan mengapa yang bersifat rasional,
bukan pada pertanyaan apa, dimana, siapa, dan kapan yang bersifat faktual.
Laporan penilaian hasil belajar peserta didik kepada orang tua, di samping
dinyatakan dengan angka dan huruf, juga dinyatakan dalam kata-kata yang
menggambarkan kemampuan peserta didik sesuai dengan kompetensi yang
38
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
dimiliki. Pengolahan hasilhasil penialain hasil belajar menjadi laporan hasil belajar
kepada orang tua (raport peserta didik), dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, dan
predikat serta deskripsi untuk capaian kompetensi. Angka yang digunakan adalah
dalam skala empat, huruf A – D dan predikat kurang, cukup, baik, dan sangat baik.
39
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Subjek dari Penelitian ini adalah peserta didik kelas XI-IPS SMA Pasundan 2
Cimahi. sebanyak 25 orang peserta didik semester ganjil dan semester genap tahun
pelajaran 2022/2023
2. Tempat Penelitian
SMA Pasundan 2 Cimahi yang beralamat di Jl. Melong Raya No.4, Melong, Kec.
Cimahi Sel., Kota Cimahi, Jawa Barat 40534
3. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dari bulan November 2022
sampai dengan Januari 2023
40
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
5. Instrumen Penilaian
Secara umum instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik pada SMP/MTs
dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Instrumen penilaian yang digunakan dalam bentuk tes dan nontes.
2) Instrumen penilaian dalam bentuk tes berupa isian, uraian, pilihan, dan
pengamatan menggunakan daftar centang (checklist).
3) Instrumen penilaian dalam bentuk nontes berupa penilaian sikap dan kinerja
melalui pengamatan dengan menggunakan jurnal, pedoman, dan/atau rubrik.
4) Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan
bahasa, serta memiliki bukti validitas isi sesuai dengan materi pelajaran.
5) Instrumen penilaian aspek sikap mencakup penerimaan, penanggapan,
penghargaan, penghayatan dan pengamalan.
6) Instrumen penilaian aspek pengetahuan mencakup pengingatan, pemahaman,
penerapan, analisis, evaluasi, dan kreasi.
7) Instrumen penilaian aspek keterampilan mencakup imitasi, manipulasi, presisi,
artikulasi, dan naturalisasi.
8) Instrumen penilaian memberikan hasil yang dapat diperbandingkan
antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.
9) Instrumen penilaian yang digunakan secara luas harus melalui uji coba untuk
mengetahui karakteristik dan kualitas instrumen.
Sebagaimana telah disampaikan pada prinsip penilaian hasil belajar, penilaian hasil
belajar dilakukan secara (1) terpadu, yang berarti penilaian mencakup ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terintegrasi dan merupakan komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran; serta (2) menyeluruh dan
berkesinambungan, yang berarti penilaian mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik. Oleh karena itu,
terlepas dari kurikulum yang diimplementasikan di satuan pendidikan penilaian
harus dilakukan pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana
dijabarkan sebagai berikut.
41
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
A. Penilaian Sikap
Rubrik:
a. Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam
pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran
tetapi belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran
tetapi belum ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan
tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten
42
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran
terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus
menerus dan ajeg/konsisten
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
43
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
Lembar Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiatan Diskusi
Nama Peserta
No Kerja sama Rasa Ingin Tahu Santun Komunikatif Keterangan
didik
1
2
,,,,
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Sikap/Perilaku
No. Hari/Tanggal Positif Negatif Ket
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
44
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
A. Penilaian Keterampilan
Kompetensi Indikator Pencapaian Materi Indikator Soal Jenis Soal
Dasar Kompetensi Pokok
4.6 Menyajikan 4.6.1 Menyajikan hasil Anggaran a) Menganalisis Menyusun
Pendapatan
hasil analisis fungsi dan
dan
fungsi dan survey
analisis peran APBN dan peran pasar dan
Belanja
fungsi dan APBD dalam Negara APBN dan membuat
PTT
peran pembangunan (APBN) APBD
dan tentang
APBN dan ekonomi dalam strategi
Abffaran
APBD Pendapatan pembanguna pemasaran
dalam dan n ekonomi .
pembangun Belanja b) Menyajikan
an ekonomi Daerah fungsi dan
(APBD)
peran
APBN dan
APBD w
dalam i
l
pembanguna
a
n ekonomi
Soal
1) Jelaskan Pengertian, Fungsi dan Tujuan APBN!
2) Klasifikasikanlah berbagai sumber penerimaan Negara!
3) Rincilah jenis-jenis belanja Negara!
4) Uraikanlah Mekanisme Penyusunan APBN dengan singkat dan Jelas!
5) Kaitkanlah pengaruh APBN terhadap pertumbuhan perekonomi Negara!
Kriteria Penskoran :
Pemahaman Materi
Amat baik (25) Pemahaman sesuai permintaan
Baik (20) Pemahaman sedikit perubahan
Cukup (15) Pemahaman kurang sesuai dengan permintaan
Kurang (10) Pemahaman berbeda dengan permintaan
Penyampaian
Amat baik (25) Penyampaian dengan lancar
Baik (20) Penyampaian dengan cukup lancar
Cukup (15) Penyampaian dengan kurang lancar
Kurang (10) Penyampaian dengan dibacakan
Penampilan
Amat baik (25) sikap dan postur tubuh baik dan sesuai, suara jelas dan
lantang,dapat menarik perhatian peserta
45
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
Baik (20) sikap dan postur tubuh cukup baik, suara jelas, kurang
menarik perhatian peserta
Cukup (15) sikap dan postur kurang baik, suara kurang jelas, kurang
menarik
perhatian peserta
Kurang (10) sikap dan postur tubuh kurang baik, suara pelan dan
tidak jelas, tidak menarik perhatian peserta
Tata Bahasa
Format Penilaian
Aspek yang dinilai
No. Nama peserta Total
Pemahaman Penyampaian Penampilan Tata Bahasa Skor
didik
(max. 25) (max. 25) (max. 25) (max.25)
1.
2.
3.
4.
5.
B. Penilaian Kognitif/Pengetahuan
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS(Bentuk
Uraian)
1) Jelaskan Pengertian, Fungsi dan Tujuan APBN!
2) Klasifikasikanlah berbagai sumber penerimaan Negara!
3) Rincilah jenis-jenis belanja Negara!
4) Uraikanlah Mekanisme Penyusunan APBN dengan singkat dan Jelas!
5) Kaitkanlah pengaruh APBN terhadap pertumbuhan perekonomi Negara!
46
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran
Alternatif
Penyelesaian Skor
jawaban
1 1) Pengertian APBN adalah Menurut Pasal 1 Ayat 7 Undang- 20
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
definisi atau pengertian APBN dijabarkan sebagai “rencana
keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh
Dewan Perwakilan Rakyat.”
Sebelum diterima menjadi APBN oleh DPR, namanya
disebut sebagai RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara). Apabila sudah sudah disetujui oleh
DPR RI, APBN akan berlaku hingga satu tahun mendatang.
2) Tujuan APBN
Secara umum, tujuan APBN adalah untuk meningkatkan
kesempatan kerja serta produksi, dalam upaya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk
mensejahterakan/kemakmuran masyarakat. Berdasarkan
UU yang telah ditetapkan, adapun beberapa tujuan dari
penyusunan APBN adalah:
a) Daftar pedoman penerimaan dan pengeluaran negara
b) Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban
pemerintah ke masyarakat
c) Meningkatkan koordinasi dalam lingkungan pemerintah
d) Membantu pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja
negara
e) Membantu upaya pemerintah dalam mencapai tujuan
fiskal (yang berhubungan pemerintahan dan keuangan
negara)
3) Fungsi APBN
Negara memiliki 6 fungsi APBN yang dikaji dan dijalankan
oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Berikut
merupakan 6 fungsi APBN:
a) Fungsi Alokasi
Fungsi alokasi adalah fungsi APBN dalam membagi
proporsionalitas anggaran saat menjalankan
pengalokasian pembangunan dan pemerataan.
b) Fungsi Distribusi
APBN berfungsi sebagai penyaluran dana kepada
masyarakat, berdasarkan penetapan alokasi dengan rasa
pantas dan keadilan. Fungsi distribusi dari APBN
bertujuan untuk mencapai sama rasa dan sama rata antar
wilayah dan daerah di suatu negara.
c) Fungsi Stabilisasi
Fungsi stabilisasi APBN digunakan untuk mencegah
inflasi, melalui intervensi dalam menjaga keseimbangan
negara.
d) Fungsi Otoritas
47
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
Fungsi otoritas APBN yaitu sebagai tonggak
pelaksanaan pendapatan dan belanja negara dalam setiap
tahunnya.
e) Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan APBN adalah mengalokasikan
sumber daya agar bisa sesuai dengan yang sudah
direncanakan
f) Fungsi Regulasi
Fungsi regulasi APBN dilakukan untuk mendorong
kebutuhan ekonomi negara, yang memiliki tujuan jangka
panjang. Hal ini digunakan dalam rangka meningkatkan
kemakmuran rakyat
48
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
1) Penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana
pemerintah, (antara lain penerimaan jasa giro, sisa
anggaran pembangunan, sisa anggaran rutin)
2) Penerimaan dari pemanfaatansumber daya alam (segala
kekayaan alam yang terdapat diatas, permukaandan di
dalam bumi yang dikuasai negara, antara lain royalti di
bidang pertambangan)
3) Penerimaan dari hasil-hasil pengelolaan kekayaan negara
yang dipisahkan (antara lain dividen atau bagian laba
pemerintah dari BUMN, dana pembangunan semesta,
dan hasil penjualan saham pemerintah dalam BUMN)
4) Penerimaan dari kegiatan pelayanan yang dilaksanakan
pemerintah (antara lain pelayanan pendidikan, pelayanan
kesehatan, pelayanan pelatihan, pemberian hak paten,
merek, hak cipta, pemberian visa dan paspor, serta
pengelolaan kekayaan negara yang tidak dipisahkan)
5) Penerimaan berdasarakan putusan pengadilan dan yang
berasal dari pengenaan denda administrasi (antara lain
lelang barang rampasan negara dan denda)
6) Penerimaan yang berupa hibah yang merupakan hak
pemerintah (adalah penerimaan negara berupa
bantuanhibah dan atau sumbangan dari dalam dan luar
negri baik swasta maupun pemerintah yang menjadi hak
pemerintah, kecuali hibah dalam bentuk natura yang
secara langsung untuk mengatasi keadaan darurat seperti
bencana alam atau wabah penyakit yang tidak dicatat
dalam APBN)
7) Penerimaan lainnya yang diatur dalam UU tersendiri
49
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
3 Jenis-Jenis Belanja Negara:
1) Belanja pegawai
Belanja pemerintah pusat yang digunakan untuk
membiayai kompensasi dalam bentuk uang atau barang
sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan,
seperti gaji, tunjangan, honorarium, vakasi, dan
kontribusi sosial, kecuali pekerjaan yang berkaitan
dengan pembentukan modal.
2) Belanja barang
Belanja pemerintah pusat yang digunakan untuk
membiayai belanja perlengkapan untuk memproduksi
barang dan jasa, belanja barang untuk kepentingan
masyarakat, belanja pemeliharaan, dan belanja
perjalanan.
3) Belanja modal
Pembelanjaan untuk memperoleh aset dan/atau
menambah nilai aset tetap atau lainnya yang memberi
manfaat lebih dari satu periode akuntansi dan melebihi
batas minimal kapitalisasi aset tetap atau lainnya yang
ditetapkan pemerintah. Aset yang dimaksud bisa berupa
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, serta
dalam bentuk fisik lainnya.
4) Belanja bunga utang
Pengeluaran anggaran yang digunakan untuk membayar
kewajiban atas penggunaan pokok utang yang dihitung
berdasarkan ketentuan dan persyaratannya.
Pembelanjaan bunga utang meliputi pembayaran
kewajiban pemerintah atas bunga Surat Perbendaharaan
Negara (SPN) dan bunga obligasi negara, pembayaran
kewajiban pemerintah atas diskon SPN dan diskon
obligasi negara, pembayaran diskon SBSN, dan denda.
5) Belanja subsidi
Alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan
atau lembaga yang memproduksi, menjual, mengekspor,
atau mengimpor barang dan jasa yang memenuhi hajar
hidup orang banyak. Belanja subsidi dibedakan menjadi
dua jenis, yakni belanja subsidi energi (BBM, LPG,
tenaga listrik) dan belanja subsidi non-energi.
7) Belanja hibah
Belanja pemerintah pusat yang bersifat sukarela dengan
pengalihan hak dalam bentuk uang, barang atau jasa dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, BUMN,
BUMD, pemerintah negara lain, organisasi internasional
yang tidak perlu dibayar kembali, bersifat tidak wajib
dan terus-menerus serta dilakukan dengan naskah
perjanjian antarpemberi hibah dan penerima hibah.
8) Bantuan social
50
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
Semua pengeluaran dalam bentuk transfer uang atau
barang yang diberikan kepada masyarakat untuk
melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya
berbagai bencana alam.
Belanja bantuan sosial digunakan untuk belanja
rehabilitasi sosial, belanja pemberdayaan sosial, belanja
perlindungan sosial, belanja penanggulangan bencana,
belanja jaminan sosial, dan belanja penanggulangan
kemiskinan.
9) Belanja lain-lain
Pengeluaran yang digunakan untuk pembayaran atas
kewajiban pemerintah yang tidak masuk dalam kategori
belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, belanja
bunga utang, belanja subsidi, belanja hibah, dan belanja
bantuan sosial.
10) Transfer ke daerah
Semua pengeluaran anggaran yang dialokasikan kepada
pemerintah daerah untuk membiayai kebutuhan daerah
dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Transfer ke daerah meliputi transfer dana bagi hasil,
transfer dana alokasi khusus, transfer dana alokasi
umum, transfer dana penyesuaian, dan transfer otonomi
khusus.
51
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
APBN. Biasanya tahap ini dilakukan saat waktu
pelaksanaan APBN dalam satu tahun sudah selesai.
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
1
2
3
52
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
acak dengan pertanyaan yang bebas dan terarah pada permasalahan yang sedang
diteliti.
Adapun cara melakukan wawancara penulispun menggunakan beberapa cara
diantaranya dengan mewawancara narasumber secara langsung bertatap muka
ataupun melalui media komunikasi seperti whattsapp, zoom meeting, dan google
meeting
Wawancara dilakukan terhadap beberapa narasumber diantaranya:
a) Peserta didik sampel berjumlah 20 orang;
b) Guru/teman sejawat berjumlah 2 orang;
c) Kepala sekolah
2) Observasi
Dalam penelitian ini penulispun menggunakan teknik observasi untuk
pengumpulan data. Metode Observasi yang digunakan penulis adalah Participant
observation yang artinya penulis melakukan dan mengikuti kegiatan semua
aktifitas pembelajaran peserta didik dan guru di sekolah sehari-hari sehingga
dapat mengamati dan mengobservasi langsung aktifitas/kegiatan peserta didik
dan guru dalam proses pembelajaran secara langsung/tatap muka.
3) Test Apek Kognitif
Tes yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah tes tulis dalam bentuk post-tes
yang dilaksanakan pada akhir setiap siklus. Post-tes dilaksanakan untuk
mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi dengan melihat hasil
belajar peserta didik setelah menggunakan model, metode dan media
pembalajaran baru yaitu model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL), metoda pembelajaran diskusi,ceramah, interaktif-komunikatif dan
penggunaan tayangan video pembelajaran berbasis youtube serta e-LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik-Elektronik/Digital)
4) Lembar Penilaian Keterampilan
Lembar penilaian kinerja peserta didik diambil dari dokumen hasil portopolio
peserta yang sudah dikerjakan di sekolah secara luring/tatap muka
53
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
7. Analisis Data
Analisis data kuantitatif pada penelitian in didapat dari hasil observasi atau pengamatan
observer selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan hasil belajar Peserta Didik
setelah mengerjakan post-tes di setiap akhir siklus. Hasil belajar Peserta Didik yang
diperoleh dari bidang kognitif ditentukan dari perolehan skor nilai post-tes. Untuk
perhitungan hasil belajar pada bidang kognitifantara siklus I dan siklus II menggunakan
rata-rata skor kelas dari post-tes yang diberikan dan persentase peserta didik yang
melampui KKM (>=65). Nilai KKM yang ditetapkan untuk Mata adalah tujuh puluh
lima. Hasil belajar bidang kognitif pada penelitian ini akan dihitung rata-rata dan
ketuntasan belajar klasikal setiap siklusnya. Menurut Gantini dan Suhendar (2017:
28), rumusmenghitung nilai rata-rata kelas adalah:
54
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
masalah, dan kendala yang muncul. Hal ini melibatkan analisis situasi dan
berbagai perspektif yang mempengaruhinya, membantu dalam merekonstruksi
makna situasi dan menjadi dasar untuk strategi perbaikan. Dalam penelitian
tindakan kelas, refleksi dilakukan untuk mengidentifikasi kekurangan,
memperbaiki kegiatan pembelajaran, dan merencanakan kegiatan selanjutnya.
.
9. Deskripsi Persiklus
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini pada waktu berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar, menggunakan jenis perlakuan tindakan kelas (Clasroom Action
Research) dengan menggunakan dua siklus. Apabila kedua siklus yang
direncanakan masih terdapat masalah yang harus dipecahkan maka dapat
dilanjukan dengan siklus berikutnya:
1) Siklus 1
Kegiatan peserta didik dan guru pada siklus 1 ini adalah terdiri dari:
Alokasi
No Nama Kegiatan
Waktu
1 Pendahuluan 15 menit
Kegiatan Awal :
1. Guru memasuki ruang kelas, sambil mengucapkan
salam kepada peserta didik
2. Guru meminta salah satu perwakilan peserta didik
untuk memimpin do’a
3. Guru memperhatikan kesiapan psikis dan fisik peserta
didik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan
memperhatikan kebersihan, kerapian, ketertiban dan
kehadiran pesereta didik.
4. Guru mengisi jurnal kelas.
5. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
dengan cara melatih konsentrasi peserta didik.
6. Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi
yang dipelajari, yaitu:
a. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta
didik. “guru menanyakan tentang apakah pernah
mendengar anggaran,atau membuat anggaran
belanja untuk OSIS sekolah, atau saat mau ke
pasar, anggaran liburan dll”
b. Kemudian, guru mengaitkan jawaban pesereta
didik ke materi yang akan diajarkan.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
55
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
8. Peserta didik diterangkan sekilas mengenai materi
perpajakan.
Gambar 1
56
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
Gambar 2
Gambar 3
57
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
dilakukan.
7. Guru menanyakan kepada peserta didik, apakah ada
pertanyaan tentang materi yang di pelajari hari ini.
8. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang paling baik dalam diskusi atau peserta didik
yang paling aktif .
9. Guru menanyakan kepada peserta didik, apakah ada
pertanyaan tentang materi yang di pelajari hari ini.
10. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang paling baik dalam diskusi atau peserta didik
yang paling aktif .
3 Kegiatan Akhir : 15 Menit
1. Guru dan peserta didik bersama-sama merangkum
dan menyimpulkanmateri yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik
terkait dengan materiyang telah dipelajari.
3. Guru melakukan penilaian untuk mengetahui
tingkat ketercapaian indikator.
4. Kemudian, guru menugaskan peserta didik agar
membaca materiselanjutnya.
5. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik
yang sudah sangatbaik mengikuti pembelajaran.
6. Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran
dengan salam penutup
2) Siklus 2
Kegiatan peserta didik dan guru pada siklus 1 ini adalah terdiri dari:
Alokasi
No
Nama Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan 10
menit
Kegiatan Awal :
1) Guru memasuki ruang kelas, sambil mengucapkan salam
kepadapeserta didik
2) Guru meminta salah satu perwakilan peserta didik untuk
memimpindo’a
3) Guru memperhatikan kesiapan psikis dan fisik peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran dengan memperhatikan
kebersihan, kerapian, ketertiban dan kehadiran peserta didik.
4) Guru mengisi jurnal kelas.
5) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dengan cara
melatih konsentrasi peserta didik.
6) Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi yang
dipelajari, yaitu:
a. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik.
“guru menanyakan tentang apakah pernah mendengar
58
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
anggaran,atau membuat anggaran belanja untuk Bantuan
Operasional sekolah (BOS), atau saat mau ke pasar,
anggaran liburan dll”
b. Kemudian, guru mengaitkan jawaban pesereta didik ke
materi yang akan diajarkan
7) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
8) Peserta didik diterangkan sekilas mengenai materi
perpajakan.
2 Kegiatan Inti 60
menit
Kegiatan Inti :
Strategi pembelajaran yang diberikan guru yaitu :
Gambar 1
59
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
Gambar 2
Gambar 3
60
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
3 Kegiatan Penutup 15
menit
1) Guru dan peserta didik bersama-sama merangkum dan
menyimpulkanmateri yang telah dipelajari.
2) Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik terkait
dengan materiyang telah dipelajari.
3) Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat
ketercapaian indikator.
4) Kemudian, guru menugaskan peserta didik agar membaca
materiselanjutnya.
5) Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang sudah
sangatbaik mengikuti pembelajaran.
6) Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
salam penutup
61
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
Dalam hal pengajaran, indikator adalah parameter atau alat yang digunakan
untuk mengevaluasi keberhasilan guru dalam proses pengajaran.
Indikator keberhasilan guru dalam mengajar ini terdiri dari berbagai macam.
Mulai dari peningkatan pencapaian belajar peserta didik, cara guru merancang
kegiatan pembelajaran, berinteraksi dengan peserta didik, hingga penguasaan
materi pelajaran.
Menurut Djamarah (2002) dalam buku Strategi Belajar Mengajar,
keberhasilan belajar mengajar apabila memenuhi beberapa indikator berikut
ini:
a) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi
tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
b) Perilaku yang digariskan dalam pengajaran (indikator pembelajaran) telah
dicapai oleh anak didik, baik secara individual maupun kelompok.
Selain itu, hasil belajar peserta didik juga menjadi indikator keberhasilan guru
dalam mengajar lainnya yang sering digunakan.
Adapun indikator keberhasilan guru dalam mengajar lainnya adalah sebagai
berikut.
a) Kemampuan Guru Menyusun RPP
Salah satu indikator keberhasilan guru dalam mengajar adalah kemampuan
guru dalam menyusun RPP. RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
adalah sebuah dokumen yang berisi gambaran atau rencana pembelajaran
yang akan dilakukan selama satu kali pertemuan, satu semester, atau lebih.
RPP juga dapat dikatakan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas. Jadi, RPP tidak hanya tugas administratif yang harus
dipenuhi saja, tapi juga pedoman penting dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran.
RPP yang baik akan memudahkan guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Maka dari itu, kemampuan dalam menyusun RPP termasuk
dalam salah satu indikator keberhasilan guru dalam mengajar.
62
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
b) Kemampuan Mengajar
Kemampuan mengajar juga menjadi indikator keberhasilan guru dalam
mengajar lainnya. Misalnya, cara penyampaian materi pelajaran pada
peserta didik. Apabila peserta didik dapat menerima dan memahami materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru, maka dapat dikatakan bahwa guru
berhasil mengajar.
63
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
d) Ada beberapa tingkatan yang menjadi indikator keberhasilan guru dalam
mengajar, yaitu:
a. Maksimal: Keberhasilan guru dalam mengajar dikatakan maksimal
apabila seluruh bahan ajar telah diajarkan kepada peserta didik dan
dikuasai serta dipahami dengan baik oleh mereka.
b. Baik sekali: Keberhasilan guru dalam mengajar dikatakan baik sekali
apabila sebagian besar, sekitar 80-90% bahan ajar sudah diajarkan,
dipahami, dan dikuasai oleh peserta didik.
c. Baik: Indikator keberhasilan guru dalam mengajar dapat dikatakan baik
apabila bahan ajar yang dijelaskan kepada peserta didik dapat dikuasai
60-75% oleh peserta didik.
d. Kurang baik: Indikator keberhasilan guru dalam mengajar dapat
dikatakan kurang baik apabila kurang dari 60% materi yang telah
diajarkan kurang dikuasai oleh peserta didik.
Ingat, tugas guru tidak hanya mengajarkan atau mentransfer ilmu yang
dimiliki kepada peserta didik, tetapi juga mendidik dan membimbing
peserta didik agar menjadi individu yang berkarakter baik.
64
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
Selain itu, perubahan tingkah laku pada peserta didik yang awalnya tidak
disiplin, sering terlambat ke sekolah, tidak bertanggung jawab, dan perilaku
negatif lainya, menjadi lebih baik, menghormati guru dan orang tua, lebih
disiplin juga tanda keberhasilan guru dalam mengajar dan mendidiknya.
Perubahan perilaku pada peserta didik untuk menjadi lebih baik akan
memudahkan mereka untuk memahami materi pelajaran yang mana pada
akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar mereka sendiri.
Lebih lanjut, dari evaluasi kemajuan mengajar ini, akan membuat kegiatan
pembelajaran berjalan menjadi lebih baik. Dengan begitu, indikator
keberhasilan guru dalam mengajar dapat dikatakan berhasil.
65
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
BAB IV
HASIL PENELITIAN
66
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
Kegiatan Inti
1. Guru memberikan bahan ajar berisi materi pembelajaran tentang Pengujian
Kesesuaian fungsi Produk Barang/Jasa;
2. Peserta didik membuka bahan ajar yang diberikan oleh guru
3. Peserta didik membaca bahan ajar yang terdiri dari:
a. Identitas Pembelajaran
b. Peta Konsep
c. Kompetensi Dasar
d. Tujuan Pembelajaran
e. Uraian Materi
f. Rangkuman
g. LKPD
h. Postest
4. Setelah melihat stimulan, peserta didik diarahkan untuk diskusi dan aktif
tanya jawab.
5. Peserta didik mengerjakan e-LKPD.
6. Peserta didik mempresentasikan hasil pengerjaan e-LKPD secara
berkelompok tampil di depan kelas menyampaikan hasil karyanya
7. Peserta didik mengerjakan postest.
Kegiatan Penutup
1. Membuat rangkuman/simpulan proses pembelajaran
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
4. Memberikan tugas untuk materi yang akan datang
5. Menutup pembelajaran dengan salam penutup
Refleksi
Setelah proses pembelajaran pada siklus I selesai dilaksanakan, peneliti dan
guru pengamat mendiskusikan hasil pengamatan untuk menentukan tingkat
keberhasilan penelitian. Diskusi hasil pengamatan dilakukan untuk
menemukan kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada siklus III.Refleksi
dilakukan dengan melihat keseluruhan proses kegiatan praktik peserta didik.
67
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
c) Pengamatan Siklus I
68
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
17 Nabil Sulis Yuzaza √
18 Navira Putri Chandra √
19 Nesya Rizkyta Fahrudin √
20 Nur Siti Widiya √
21 Ravena Salma Nurani √
22 Rifki Septiawan √
23 Rismawati √
24 Salwa Novita √
25 Nabil Sulis Yuzaza √
Peserta didik yang tidak hadir 0
Peserta didik yang hadir 25
Jumlah Peserta didik seluruhnya 25
Prosentasi kehadiran 100%
RUBRIK PENILAIAN
NO SIKAP INDIKATOR
1. Berani bertanya kepada guru
2. Berani mengemukakan pendapat
1 Percaya Diri
3. Berani presentasi di depan kelas
4. Berani menjawab pertanyaan
1. Mau mengakui kesalahan dan meminta maaf
2. Menyelesaikan tugas dengan baik
2 Tanggung Jawab
3. Patuh pada aturan/tata tertib sekolah
4. Melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa
diminta
1. Datang tepat waktu
2. Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Disiplin
3. Patuh pada aturan/tata tertib sekolah
4. Membawa buku tulis dan buku teks sesuai jadwal
PENILAIAN SIKAP
SIKAP
Percaya Diri Tanggung Jawab Disiplin
Total
No Nama K C B SB K C B SB K C B SB
Skor
Nilai
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
69
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
9 Fauzy Rahmat Hidayat √ √ √ 9 90
10 Indra Nugraha √ √ √ 9 90
11 Isniatu Syaadah √ √ √ 9 90
12 Kiren Juwita Ramadhani √ √ √ 9 90
13 Linda Aulia √ √ √ 11 99
14 Muhamad Rafli √ √ √ 9 90
15 Muhammad Aldi √ √ √ 9 90
16 M. Rizky Gunawan √ √ √ 9 90
17 Nabil Sulis Yuzaza √ √ √ 9 90
18 Navira Putri Chandra √ √ √ 9 90
19 Nesya Rizkyta Fahrudin √ √ √ 9 90
20 Nur Siti Widiya √ √ √ 9 90
21 Ravena Salma Nurani √ √ √ 9 90
22 Rifki Septiawan √ √ √ 9 90
23 Rismawati √ √ √ 9 90
24 Salwa Novita √ √ √ 9 90
25 Fauzy Rahmat Hidayat √ √ √ 9 90
Keterangan
SB (Sangat Baik) : 4 indikator dilakukan
B (Baik) : 3 indikator dilakukan
C (Cukup) : 2 indikator dilakukan
D (Kurang) : 1 indikator dilakukan
Skor Keterangan
Skor Maksimal 4
𝑺𝒌𝒐𝒓
𝐍𝐢𝐥𝐚i = × 𝟏𝟎𝟎
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
70
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
LEMBAR HASIL OBSERVASI
4 3 2 1
1 Alya Siti Kirania √ 100
2 Anniya Nur Rahmad √ 75
3 Celin Sanyang √ 75
4 Denis Surya √ 100
5 Dimas Dian Purwanto √ 100
6 Dini Anbar Sausan √ 75
7 Dwi Putri Lestari √ 75
8 Fajrin Firjiane √ 100
9 Fauzy Rahmat Hidayat √ 75
10 Indra Nugraha √ 75
11 Isniatu Syaadah √ 75
12 Kiren Juwita Ramadhani √ 75
13 Linda Aulia √ 100
14 Muhamad Rafli √ 50
15 Muhammad Aldi √ 50
16 Muhammad Rizky Gunawan √ 75
17 Nabil Sulis Yuzaza √ 100
18 Navira Putri Chandra √ 75
19 Nesya Rizkyta Fahrudin √ 75
20 Nur Siti Widiya √ 75
21 Ravena Salma Nurani √ 75
22 Rifki Septiawan √ 100
23 Rismawati √ 75
24 Salwa Novita √ 75
25 Alya Siti Kirania √ 75
71
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
4) Hasil Penilaian Pengetahuan
Nilai KETUNTASAN
No. Nama Peserta Didik KKM
Evaluasi
Ya Tidak
1 Alya Siti Kirania 90 75 √
2 Anniya Nur Rahmad 79 75 √
3 Celin Sanyang 83 75 √
4 Denis Surya 78 75 √
5 Dimas Dian Purwanto 87 75 √
6 Dini Anbar Sausan 88 75 √
7 Dwi Putri Lestari 82 75 √
8 Fajrin Firjiane 82 75 √
9 Fauzy Rahmat Hidayat 81 75 √
10 Indra Nugraha 79 75 √
11 Isniatu Syaadah 78 75 √
12 Kiren Juwita Ramadhani 81 75 √
13 Linda Aulia 87 75 √
14 Muhamad Rafli 73 75 √
15 Muhammad Aldi 71 75 √ √
16 Muhammad Rizky Gunawan 76 75 √
17 Nabil Sulis Yuzaza 82 75 √
18 Navira Putri Chandra 82 75 √
19 Nesya Rizkyta Fahrudin 74 75 √
20 Nur Siti Widiya 83 75 √
21 Ravena Salma Nurani 76 75 √
22 Rifki Septiawan 82 75 √
23 Rismawati 82 75 √
24 Salwa Novita 74 75 √
25 Alya Siti Kirania 83 75 √
Nilai Rata-Rata 83,87
Jumlah Peserta didik Tuntas Belajar 21
Persentase Peserta didik Tuntas Belajar 84 %
Jumlah Peserta didik Tidak Tuntas
4
Belajar
Persentase Peserta didik Tidak Tuntas
16 %
Belajar
72
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
Grafik Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kegiatan penelitian pada siklus I meliputi empat tahap yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian mengenai keempat tahap
kegiatan tersebut.
a) Perencanaan Tindakan Siklus II
Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
1) Menyusun RPP siklus 2
2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru
3) Menyiapkan soal post-tes siklus 2
4) Menyiapkan soal diskusi untuk penerapan model pembelajaran Problem
Based Leraning (PBL) dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan
presentasi peserta didik.
5) Menyiapkan laptop dan koneksi internet untuk melaksanakan pembelajaran
dengan menampilkan tayangan PPT, Video pembelajaran berbasis youtube
dan electronik LKPD/LKPD Digital
73
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2
Pembelajaran Siklus 2 dilakukan selama 1 kali pertemuan pada hari Senin, 23
Januari 2023 secara luring/tatap muka dengan rincian sebagai berikut:
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi, Aperpepsi, Motivasi, Pemberian Acuan
1) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2) Mengecek kehadiran peserta didik satu persatu sambil diperhatikan
perkembangan fisik dan psycologisnya.
3) Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran dan Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK) serta garis besar cakupan materi, kegiatan
yang akan dilakukan, dan teknik penilaian yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran
Kegiatan Inti
1) Guru memberikan bahan ajar berisi materi pembelajaran tentang Pengujian
Kesesuaian fungsi Produk Barang/Jasa;
2) Peserta didik membuka bahan ajar yang diberikan oleh guru
3) Peserta didik membaca bahan ajar yang terdiri dari:
a. Identitas Pembelajaran
b. Peta Konsep
c. Kompetensi Dasar
d. Tujuan Pembelajaran
e. Uraian Materi
f. Rangkuman
g. LKPD
h. Postest
4) Setelah melihat stimulan, peserta didik diarahkan untuk diskusi dan aktif
tanya jawab.
5) Peserta didik mengerjakan e-LKPD.
6) Peserta didik mempresentasikan hasil pengerjaan e-LKPD secara
berkelompok tampil di depan kelas menyampaikan hasil karyanya
74
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
7) Peserta didik mengerjakan postest.
Kegiatan Penutup
1) Membuat rangkuman/simpulan proses pembelajaran
2) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
4) Memberikan tugas untuk materi yang akan datang
5) Menutup pembelajaran dengan salam penutup
Refleksi
Setelah proses pembelajaran pada siklus 2 selesai dilaksanakan, peneliti dan
guru pengamat mendiskusikan hasil pengamatan untuk menentukan tingkat
keberhasilan penelitian. Diskusi hasil pengamatan dilakukan untuk
menemukan kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada siklus III.Refleksi
dilakukan dengan melihat keseluruhan proses kegiatan praktik peserta didik.
d) Pengamatan Siklus II
75
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
1) Rekapitulasi Data Kehadiran Peserta didik Kelas XI SMA Pasundan 2
Cimahi pada pertemuan proses pembelajaran siklus 2
Hari Senin, 23 Januari 2023
76
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
2. Menyelesaikan tugas dengan baik
3. Patuh pada aturan/tata tertib sekolah
2 Tanggung Jawab
4. Melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa
diminta
1. Datang tepat waktu
2. Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Disiplin
3. Patuh pada aturan/tata tertib sekolah
4. Membawa buku tulis dan buku teks sesuai jadwal
PENILAIAN SIKAP
SIKAP
Percaya Diri Tanggung Jawab Disiplin
Total
No Nama K C B SB K C B SB K C B SB
Skor
Nilai
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
77
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
3) Hasil Penilaian Keterampilan
Rubrik Penilaian
Indikator melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
Skor Keterangan
Skor Maksimal 4
𝑺𝒌𝒐𝒓
𝐍𝐢𝐥𝐚i = × 𝟏𝟎𝟎
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
4 3 2 1
1 Alya Siti Kirania √ 100
2 Anniya Nur Rahmad √ 100
3 Celin Sanyang √ 100
4 Denis Surya √ 100
5 Dimas Dian Purwanto √ 100
6 Dini Anbar Sausan √ 100
7 Dwi Putri Lestari √ 100
8 Fajrin Firjiane √ 100
9 Fauzy Rahmat Hidayat √ 100
10 Indra Nugraha √ 100
11 Meilani Herlinda √ 100
12 Moh Aldi Habibulloh √ 100
13 Nazwa Aisyah Nursyfa √ 100
14 Rika Kasmawati √ 75
78
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
15 Rike √ 75
16 Ripa Irmawati √ 75
17 Sherly Zuliantania √ 100
18 Vivih Sopia √ 75
19 Yevi Alfiani √ 75
20 Ripa Irmawati √ 75
21 Isniatu Syaadah √ 75
22 Kiren Juwita Ramadhani √ 100
23 Linda Aulia √ 75
24 Muhamad Rafli √ 75
25 Muhammad Aldi √ 75
Nilai KETUNTASAN
No. Nama Peserta Didik KKM
Evaluasi
Ya Tidak
1 Alya Siti Kirania 90 75 √
2 Anniya Nur Rahmad 83 75 √
3 Celin Sanyang 83 75 √
4 Denis Surya 84 75 √
5 Dimas Dian Purwanto 87 75 √
6 Dini Anbar Sausan 88 75 √
7 Dwi Putri Lestari 82 75 √
8 Fajrin Firjiane 82 75 √
9 Fauzy Rahmat Hidayat 81 75 √
10 Indra Nugraha 81 75 √
11 Meilani Herlinda 78 75 √
12 Moh Aldi Habibulloh 81 75 √
13 Nazwa Aisyah Nursyfa 87 75 √
14 Rika Kasmawati 74 75 √
15 Rike 73 75 √
16 Ripa Irmawati 79 75 √
17 Sherly Zuliantania 82 75 √
18 Vivih Sopia 82 75 √
19 Yevi Alfiani 74 75 √
20 Ripa Irmawati 83 75 √
21 Isniatu Syaadah 79 75 √
22 Kiren Juwita Ramadhani 82 75 √
23 Linda Aulia 82 75 √
24 Muhamad Rafli 81 75 √
25 Muhammad Aldi 83 75 √
Nilai Rata-Rata 85,04
Jumlah Peserta didik Tuntas Belajar 24
79
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
Persentase Peserta didik Tuntas Belajar 96 %
Jumlah Peserta didik Tidak Tuntas
1
Belajar
Persentase Peserta didik Tidak Tuntas
4%
Belajar
80
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
BAB V
PENUTUPAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
a) Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan media interaktif berupa
tayangan video pembelajaran berbasis youtube, tampilan media pembelajaran
berupa PPT dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) elektronik (e-
LKPD)/LKPD digital learning pada mata pelajaran Ekonomi sudah berjalan
lancar. Hal ini ditandai dengan peningkatan motivasi dan keaktifan peserta
didik yang sebelumnya cenderung pasif setelah diterapkan media-media
pembelajaran tersebut yang disempurnakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dan metode pembelajaran yang interaktif ini mulai
mengalami peningkatan dalam motivasi dan keaktifan peserta didik di sekolah
dan mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas pembelajaran sedang
berlangsung. Keaktifan peserta didik tersebut dapat dilihat dari rekapitulasi
perolehan nilai sikap, keterampilan dan Penilaian Pengetahuan masing-masing
peserta didik kelas XI-IPS SMA Pasundan 2 Cimahi.
b) Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan media interaktif berupa
tayangan video pembelajaran berbasis youtube, tampilan media pembelajaran
berupa PPT dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) elektronik (e-
LKPD)/LKPD digital learning pada mata pelajaran Ekonomi yang
disempurnakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan metode
pembelajaran yang interaktif meningkatkan partisipasi peserta didik. Hal tersebut
berdasarkan pada rekapitulasi daftar hadir peserta didik kelas XI-IPS SMA
Pasundan 2 Cimahi..
c) Hasil belajar pada pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan
media interaktif berupa tayangan video pembelajaran berbasis youtube,
tampilan media pembelajaran berupa PPT dan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) elektronik (e-LKPD)/LKPD digital learning pada mata pelajaran
Ekonomi yang disempurnakan model pembelajaran Problem Based Learning
81
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
(PBL) dan metode pembelajaran yang interaktif sudah mengalami peningkatan
dan mencapai target di atas 80% kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata
pelajaran Ekonomi kelas kelas XI Pasundan 2 Cimahi. Hal ini dapat diketahui
dari hasilbelajar peserta didik yang mengalami peningkatan setelah diadakan
tindakan siklus I dan siklus II.
2. Saran
Berdasarkan simpulan yang diperoleh, beberapa saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut:
1) Bagi Sekolah
Bagi sekolah yang ingin menerapkan model pembelajaran daring asinkronus
penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam memberikan inovasi
untuk peningkatan pelaksanaan pembelajaran yang ada di kelas namun perlu
dipertimbangkan kriteria mata pelajaran sebaiknya mata pelajaran tersebut
sesuai karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran
2) Bagi Guru
Bagi guru yang ingin menggunakan model pembelajaran ini diharapkan
mempertimbangkan beberapa hal yaitu, (a) untuk memperhatikan dalam
penggunaan waktu agar sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, (b)
guru memilih materi yang sesuai karakteristik model pembelajaran daring
desinkron (c) peran guru sangat dibutuhkan untuk memberi pengarahan pada
peserta didik, agar peserta didik lebih percaya diri sehingga berdampak pada hasil
belajar peserta didik yang menjadi lebih baik. Dengan beberapa pertimbangan
tersebut diharapkan pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan
hasil belajar dapat memenuhi kriteria ketuntasan belajar minimum.
3) Bagi Peserta Didik
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pada saat proses pembelajaran
dengan menggunakan media interaktif berupa tayangan video pembelajaran
berbasis youtube, tampilan media pembelajaran berupa PPT dan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) elektronik (e-LKPD)/LKPD digital learning pada mata
pelajaran Ekonomi yang disempurnakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dan metode pembelajaran yang interaktiperlu meningkatkan
82
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
keaktifan dalam bertanya maupun berpendapat agar lebih memahami materi dan
bisa menjadi inovasi pembelajaran peserta didik untuk meningkatkan hasil
belajar.
83
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
DAFTAR PUSTAKA
https://staff.universitaspahlawan.ac.id/web/upload/materials/337-materials.pdf
http://repositori.unsil.ac.id/8404/8/9.%20BAB%202.pdf
84
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Eva Rahayu
@2023
85
Laporan Penelitian Tindakan Kelas_Eva_Rahayu_2023