You are on page 1of 32

IMPLEMENTASI STRATEGI MNEMONIC PADA TEMA 2 (SELALU BERHEMAT

ENERGI) SUBTEMA 2 (MAMFAAT ENERGI) TERHADAP MINAT BELAJAR


SISWA DI KELAS IV MI BABUSSALAM MONTONG ALUNG TAHUN
PELAJARAN 2021/2022.

ARTIKEL
Oleh
RAIHUL IMTIHAN
NIMKO. 2017.4.029.0126.1.000265
INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NW LOMBOK TIMUR
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH
TAHUN 2021
IMPLEMENTATION OF MNEMONIC STRATEGY ON THEME 2 (ALWAYS SAVE
ENERGY) SUBTHEMA 2 (ENERGY BENEFITS) TO STUDENTS' LEARNING
INTERESTS IN GRADE IV MI BABUSSALAM MONTONG ALUNG ACADEMIC
2021
Raihul Imtihan1, Saharudin I2, Nurul Ishtifa’iyati II3
1,2,3
INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NW LOMBOK TIMUR
*Email: raihulimtihan02@gmail.com

Abstract
Educational is needed in the 21st Century, the government must make improvements
in the national education system by enacting the 2013 Curriculum. This research aims to; (1)
Knowing the implementation of mnemonic strategies on the theme of 2 subtheme 2 (energy
benefits) can increase the learning interest of students of grade IV MI Babussalam Montong
Alung. (2) Knowing the student's learning activities in the implementation of Mnemonic
strategies on the theme of 2 subtheme 2 (energy benefits) to the learning interests of students
of grade IV MI Babussalam Montong Alung. The method that has been used this research is
classroom action research (PTK). The data collection technique was obtained using the
distribution of questionnaires / learning interest questionnaires, observation of student
learning activities and teaching teachers and the dissemination of questionnaires to measure
students' learning interest in the form of sheets based on the Likert scale model (four
alternative answers). At the beginning of the activity the spread of learning interest
questionnaire about 66% of learning interests from 7 students has a percentage (43.75%)
meaning the interest is high and very high. Cycle I student learning interest increased by
percentage to 75.78% from 10 (62.50%) students in the high interest and very high interest
category and for observation of student and teacher activity was 58% sufficient category. The
results of observation of the teacher activity with a percentage of 57.5% are categorized as
sufficient. Based on cycle II the number of students has been said to be of high interest and
very high interest from 15 (93.75%) students and through the final results of observations of
data that has been obtained that for student activity increased the percentage to 87.5% with
excellent categories. Similarly, the observation of teacher activity has increased at an increase
of 87.5% with excellent categories. The results of this study show that the implementation of
mnemonic strategies can increase students' learning interest very well.

Keywords: Mnemonic strategies, Learning interests, questionnaires and observation of


learning activities.
IMPLEMENTASI STRATEGI MNEMONIC PADA TEMA 2 (SELALU BERHEMAT
ENERGI) SUBTEMA 2 (MAMFAAT ENERGI) TERHADAP MINAT BELAJAR
SISWA DI KELAS IV MI BABUSSALAM MONTONG ALUNG TAHUN AJARAN
2021/2022
Raihul Imtihan1, Saharudin I2, Nurul Ishtifa’iyati II3
1,2,3
INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NW LOMBOK TIMUR
*Email: raihulimtihan02@gmail.com

Abstrak
Kebutuhan pendidikan di Abad 21, pemerintah harus melakukan penyempurnaan
dalam sistem pendidikan nasional dengan memberlakukan Kurikulum 2013. Penelitian ini
bertujuan yaitu (1) Mengetahui implementasi strategi mnemonic pada tema 2 subtema 2
(manfaat energi) dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV MI Babussalam Montong
Alung. (2) Mengetahui aktivitas belajar siswa dalam implementasi strategi mnemonic pada
tema 2 subtema 2 (manfaat energi) terhadap minat belajar siswa kelas IV MI Babussalam
Montong Alung. Metode yang telah digunakan penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). Pengumpulan data diperoleh melalui pembagian kuesioner/angket minat belajar,
observasi aktivitas belajar siswa dan mengajar guru serta penyebaran angket untuk mengukur
minat belajar siswa dalam bentuk lembaran berdasarkan model skala likert (empat jawaban
alternative). Pada awal kegiatan penyebaran angket minat belajar sekitar 66% minat belajar
dari 7 siswa memiliki persentase (43.75%) berarti minatnya tinggi dan sangat tinggi. Siklus I
minat belajar siswa meningkat persentase menjadi 75,78% dari 10 (62,50%) siswa dalam
kategori minat tinggi dan sangat tinggi dan untuk hasil pengamatan aktivitas siswa dan guru
ialah 58% kategori cukup. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru dengan persentase
57,5% kategori cukup. Berdasarkan siklus II jumlah siswa telah dikatakan minatnya tinggi
dan sangat tinggi dari 15 (93,75%) siswa serta melalui hasil akhir pengamatan data yang telah
didapatkan bahwa untuk aktivitas siswa meningkat persentasenya menjadi 87,5% dengan
kategori sangat baik. Sama halnya dengan pengamatan aktivitas guru telah mengalami
peningkatan pada perentase 87,5% dengan kategori sangat baik. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa implementasi strategi mnemonic dapat miningkatkan minat belajar
siswa sangat baik.

Kata kunci: Strategi mnemonic, Minat belajar, kuesioner/angket dan observasi aktivitas
belajar.

PENDAHULUAN
Menyikapi kebutuhan pendidikan Abad 21, pemerintah melakukan penyempurnaan
dalam sistem pendidikan nasional dengan memberlakukan Kurikulum 2013. 1 Salah satu
karakteristik pembelajaran pada kurikulum 2013 telah memberlakukan pembelajaran tematik
terpadu di sekolah dasar maupun madrasah ibtida’iyah untuk semua tingkatan kelas, baik itu
kelas rendah maupun kelas tinggi (kelas rendah yaitu dari kelas 1 – 3 dan kelas tinggi dari
kelas 4 – 6).2 Pembelajaran tematik terpadu yaitu pembelajaran yang dikemas dalam bentuk
1
Depdikbud, Materi Latihan Kerja Guru PMP SLTP, (Jakarta: Penerbit Dirjen Pendididkan Dasar dan
Menengah, 1992), hal. 18.
2
Hamlik, Media Pendidikan, (Bandung: Penerbit Alumni, 1990), hal. 4
tema-tema. dengan maksud menyatukan konten kurikulum dalam tema-tema menjadi satu -
kesatuan yang utuh dan membuat pelajaran lebih bermakna. Muatan mata pelajaran dikemas
dalam bentuk tema-tema yang harus disampaikan kepada peserta didik secara utuh dan
terpadu. Implementasi pembelajaran tematik terpadu menuntut kemampuan guru dalam
mentransformasikan materi pembelajaran di kelas dalam bentuk tema-tema yang berisi
muatan-muatan mata pelajaran yang dipadukan. Pembelajaran di ruang kelas mencakup dua
aspek penting yakni guru dan siswa. Guru mempunyai tugas mengajar dan siswa belajar.
Adapun beberapa komponen yang saling berhubungan satu sama lain dalam rangka mencapai
tujuan. Beberapa komponen yang dimaksud meliputi: (1) tujuan, (2) bahan/materi ajar, (3)
metode, (4) alat/media dan, (5) evaluasi.3

Telah diketahui dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas, guru hanya
menerapkan metode ceramah dan tanya jawab saja, serta dalam proses pembelajaran, guru
hanya menggunakan buku paket sebagai media pembelajaran, siswa hanya duduk, mencatat
dan mendengarkan penjelasan dari guru, sehingga menyebabkan siswa merasa bosen dan
kurang aktif mengikuti proses pembelajaran.4

Munculnya penyebab kurangnya minat belajar siswa di MI Babussalam Montong


Alung berdasarkan wawancara tidak langsung dengan kepala sekolah dan wali kelas ialah
dalam pelaksanan pembelajarannya, kegiatan dilaksanakan secara murni per-mata pelajaran, 5
yaitu hanya mempelajari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang berhubungan dengan
mata pelajaran tersebut. Hal ini mengakibatkan siswa tidak menyadari adanya keterkaitan
antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain, hingga membuat kesulitan
bagi siswa dalam memahami mata pelajaran karena mereka memperoleh pengetahuan dan
keterampilan secara terpisah-pisah.

Oleh karena itu, sangat rendahnya minat belajar siswa dalam pembelajaran tidak dapat
dibiarkan, diperlukan suatu upaya untuk menimbulkan minat belajar siswa. Guru memegang
peran penting untuk melakukan perubahan. Disini peneliti memberikan solusi terhadap
masalah tersebut yaitu meng-implementasikan strategi mnemonic.

Mnemonic adalah menghafal sesuatu dengan “bantuan”. Bantuan tersebut bisa beupa
singkatan, pengandaian dengan benda, atau “linking” (mengingat sesuatu berdasarkan
3
Supriyono, “Pentingnya Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SD” Jurnal
Pendidikan Dasar, 2(1) (Mei, 2018), hal. 44.
4
Fitri, Wawancara , 14 Juni 2021

5
hubungan dengan suatu hal lain) dll.6 Menurut Jensen, mnemonic merupakan suatu strategi
untuk membantu mengingat dalam jumlah besar informasi yang melibatkan tiga unsur yaitu:
pengkodean, pemeliharaan, dan mengingat kembali.7

Berdasarkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi Mnemonic pada
tema 2 subtema 2 (manfaat energi) dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV dan
Mengetahui aktivitas belajar siswa dalam implementasi strategi mnemonic pada tema 2
subtema 2 (manfaat energi) terhadap minat belajar siswa kelas IV MI Babussalam Montong
Alung. Adapun manfaat dari penelitiian ini adalah (a) memberi wawasan secara nyata dalam
dunia pendidikan bahwa meningkatkan minat belajar pada pembelajaran tematik diantaranya
dapat melalui penerapan strategi mnemonic, (b) dapat meningkatkan minat belajar Tematik
melalui model pembelajaran mnemonic serta siswa merasa senang karena dilibatkan aktif
dalam proses pembelajaran, (c) dapat memperkaya metode pembelajaran yang tepat sehingga
menjadi acuan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang baik di masa yang akan datang,
dan (d) dapat menjadi acuan untuk meningkatkan mutu belajar di sekolah tersebut melalui
peningkatan profesionalisme guru.

Dalam konteks pembelajaran, strategi berkaitan dengan pendekatan dalam


penyampaian materi pada lingkungan pembelajaran. Strategi pembelajaran juga dapat
diartikan sebagai pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru secara
kontekstual, sesuai dengan karakteristik peserta didik, kondisi sekolah, lingkungan sekitar,
dan tujuan pembelajaran yag telah di tentukan. 8 Adapun Surya (dalam Wasmana)
mengemukakan bahwa mnemonic merupakan startegi penyandian dengan cara menghafal
informasi dengan cara mengkreasikan sandi – sandi baru kedalam sandi – sandi yang lebih
terurai sehingga membantu dalam proses penyimpanan dan mengungkapan. 9 Menurut
Muhubbin Syah muslihat mnemonic merupakan kiat khusus yang dijadikan “alat pengait”
mental untuk memasukkan item-item informasi kepada siswa. 10 Mnemonic adalah menghafal
sesuatu dengan “bantuan”. Bantuan tersebut bisa beupa singkatan, pengandaian dengan
benda, atau “linking” (mengingat sesuatu berdasarkan hubungan dengan suatu hal lain) dll. 11
6
Eliza Verdianingsih, “Strategi Mnemonic dalam Pembelajaran Matematika” Jurnal EDUSCOPE, 6(1) (Juli,
2020), hal. 81
7
Eric Jensen dan Karen Markowitz, Otak Sejuta Gegabyte, (Bandung: Kaifa, 2002), hal. 72
8
Wahyudin Nur Nasution, Op. Cit.

9
Wasmana, “Strategi Mnemonic Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Siswa VI SDN Sinarjati Tahun
Pelajaran 2015/2016” Jurnal QUANTA, 1(1) (September, 2017), hal. 45
10
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar dengan Pendekatan Baru, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006), hal. 94.
11
Eliza Verdianingsih,Loc. Cit.
Menurut Jensen, mnemonic merupakan suatu strategi untuk membantu mengingat dalam
jumlah besar informasi yang melibatkan tiga unsur yaitu: pengkodean, pemeliharaan, dan
mengingat kembali.12

Peneliti menyimpulkan bahwa strategi mnemonic merupakan strategi belajar untuk


membantu sisiwa supaya mudah untuk menghafal serta mengingat kembali materi yang telah
dipelajari melalui beberapa kiat-kiat (trik-trik) khusus sebagai berikut:

a. Manfaat dari Strategi Mnemonic


1). Meningkatkan memori siswa sehingg membantu siswa dalam menangkap materi
yang telah diajarkan guru.
2). Siswa dapat menghafal materi pelajaran dengan mudah dan efektif.
3). Memberikan struktur belajar untuk memperoleh informasi.
4). Struktur tersebut dapat berkisar dari yang sederhana hingga yang kompleks.
5). Ingatan tentang materi tidak mudah diupakan. Dengan demikian teknik mnemonic
terbebas dari gangguan atau hilangnya informasi dari ingatan.
b. Langkah – Langkah Pelaksanaan Strategi Mnemonic
Adapun menurut Joyce, langkah-langkah pelaksanaan strategi mnemonic sebagai
berikut:13
1). Mempersiapkan Materi menggunakan teknik – teknik yang mencakup menggaris
bawahi (underlineing), membuat daftar (listing), dan merefleksikan (reflecting).
2). Mengembangkan Hubungan-Hubungan
3). Membuat materi menjadi familiar dan menghubungkan hubungan-hubungan
dengan menggunakan teknik-teknik kata penghubung (linkword).
4). Memperluas Gambaran-Gambaran Sensorik
5). Menyuruh siswa untuk mengasosiasikan gambar tersebut dengan indera atau
makna yang lebih dari satu dan dengn menciptakan dramatisasi lucu melalui
asosiasi konyol (ridiculous assocition) dan melenih-lebihkan.
6). Mengingat Kembali
7). Melakukan recalling pada materi hingga semuanya tuntas dipelajari.
c. Teknik – Teknik Strategi Mnemonic
Menurut Surya bahwa strategi Mnemonic dapat dilakukan dalam beberapa
metode yaitu:

12
Eric Jensen dan Karen Markowitz, Loc. Cit.
13
Joyce Bruck, dkkl., Op. Cit., hal. 235 – 236.
1). Metode pasak yaitu metode yang digunakan sehingga siswa harus mengingat
serangkaian pasak informasi yang harus dipelajari dengan cara dikelompokkan
dalam satu bongkahan dalam satu waktu.
2). Metode lokasi (metode lokasi) yaitu metode imajinasi tertentu terhadap
informasi yang harus diingat.
Langkah-langkah penggunaan metode lokasi ini adalah:
- Identifikasi tempat – tempat yang akrab dengan kita dengan suasana yang
berurutan.
- Ciptakan image tentang item-item yang hendak diingat yang dikaitkan
dengan tempat-tempat tersebut.
- Ingat item-item yang hendak diingat denga menggunakan tempat-tempat
tersebut sebagai cue (syarat)14
3). Metode menghubungkan yaitu metode dengan cara menghubungkan atau
mengaitkan butir – butir yang harus diingat dengan mengaitkannya dengan satu
sama lainnya.
4). Metode cerita yaitu metode mengingat dengan membuat cerita sehingga butir
–butir yang harus diingat dirangkaikan dalam sebuah cerita.
5). Metode huruf pertama yaitu cara untuk mengingat butir-butir yang harus
diingat dengan cara mengingat huruf-huruf pertama dari seluruh butir yang
harus diingat.
6). Metode kata kunci yaitu metode mengingat dengan pertolongan kata-kata
tertentu yang menjadi kunci dari kata yang diingat.15
2. Pembelajaran Tematik di SD dan MI
a. Pengertian Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
sebagai fokus utama. Pembelajaran tersebut memberikan pengalaman bermakna
kepada siswa secara utuh. Dalam pelaksanaannya pelajaran yang diajarkan oleh
guru di SD diintegrasikan melalui tema-tema yang telah ditetapkan oleh
Kemendikbud.16
b. Karakteristik Tematik

14
Eliza Verdinaningsih, Loc. Cit., hal. 82-83
15
Ibid., hal. 9 – 10.
16
Kemendikbud, Permendikbud No.81A tentang Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Kementrian
Penidikan dan Kebudayaan)
Menurut Tim Puskur Karakteristik model pembelajaran tematik di Sekolah Dasar
17
adalah; (a) Berpusat pada siswa, (b) Memberikan pengalaman langsung, (c)
Pemisahan mata pelajaran tidak begitu kelihatan antar mapel menyatu, (d)
Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dan (e) Hasil pembelajaran sesuai
dengan minat dan kebutuhan siswa.
1. Prinsip Tematik
Menurut Kemendikbud, tematik dalam pelaksanaannya mempunyai prinsip-prinsip
pembelajaran sebagai berikut.18
a) Siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu.
b) Guru satu-satunya sumber belajar berbasis aneka mata pelajaran.
c) Melalui pendekatan tekstual menuju proses penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah.
d) Pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi.
e) Pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi.
f) Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hards kills) dan
keterampilan mental (soft skills.)
g) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa
sebagai pembelajar sepanjang hayat.
d. Minat Belajar
Menurut Ahmadi (dalam Syardiansah) minat adalah sikap jiwa orang seorang
termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi, konasi dan emosi) yang tertuju pada sesuatu
dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang kuat. 19 Menurut Khodijah (dalam
Sumiati) belajar adalah sebuah proses yang memungkinkan seseorang memperoleh
dan membentuk kompetensi, keterampilan, dan sikap yang baru yang melibatkan
perubahan perilaku dan sifatnya relatip permanen. Belajar adalah proses perubahan
prilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungannya.20
e. Prinsip-Prinsip Belajar

17
Puskur Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IP, (Online).
http://puskurbuk.net/web13/download/prod2007/51_Kajian%20kebijakan%20Kurikulum%20IPA.Pdf diakses
pada tanggal (15 juli 2021)
18
Kemendikbud,Loc. Cit., hal. 24.
19
Syardiansah, “Hubungan Motivasi Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Mata
Kuliah Pengantar Manejemen” Jurnal Manejmen dan Keuangan, 5(1) (Mei, 2016), hal. 444
20
Sumiati,Metode Pembelajaran, (Bandung, CV Wahana Prima, 2008), hal. 38.
Menurut Suhana prinsip-prinsip belajar sebagai kegiatan yang sistematis dan kontinyu
sebagai berikut21
1) Belajar berlangsung seumur hidup
2) Proses belajar adalah kompleks namun terorganisir
3) Belajar beralngsung dari yang sederahana menuju yang kompleks
4) Belajar mulai dari yang factual menuju konseptaul
5) Belajar mulai dari yang kongnrit menuju yang abstrak
6) Belajar merupakan bagian dari perkembangan
7) Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor
f. Ciri-ciri Minat Belajar
Dalam minat belajar memiliki beberapa ciri-ciri Menurut Elizabet Hurlock
(dalam Susanto) sebagai berikut: 22
a) Minat tumbuh bersama dengan perkembangan fisik dan mental
b) Minat tergantung pada kegiatan belajar
c) Perkembnagan minat mungkin terbatas
d) Minat tergantung pada kesempatan belajar
e) Minat dipengaruhi oleh budaya
f) Minat berbobot emosional
g) Minat berbobot egoisentris, artinya jika seseorang senang terhadap sesuatu maka
akan timbul hasrat untuk memilikinya.
g. Faktor yang mempengaruhi Minat Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar yang berbeda-beda menurut Syah
mebedakannya menjadi tiga macam yaitu; 23
a. Faktor internal yang meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis dan psikologis:
1) Aspek fisiologis
Aspek fisiologis merupakan kondisi jasmani dan tegangan otot (tonus) yang
menandai tingkat kebugaran tubuh siswa, hal ini dapat mempengaruhi semangat
dan intensitas siswa dalam pembelajaran.
2) Aspek psikologis
Aspek psikologis merupakan aspek dari dalam diri siswa yang terdiri dari
intelegensi, bakat siswa, sikap siswa, minat siswa, dan motivasi siswa.
21
Suhana, Cucu, Konsep Strategi Pembelajaran, (Edisi Revisi) (Bandung: Refika Aditama), hal, 34.
22
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, ( Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2013), hal. 60.
23
Muhibbin Syah, Op. Cit.
b. Faktor eksternal terdiri dua macam, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan non-sosial
1) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial terdiri dari sekolah, keluarga, masyarakat dan teman.
2) Lingkungan non-sosial
Lingkungan nonsosia terdiri dari gedung sekolah dan letaknya, faktor materi
pelajaran, waktu belajar, keadaan rumah tempat tinggal dan alat-alat belajar.
c. Faktor pendekatan belajar
Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi yang digunakan siswa
dalam menunjang keefektifan dan efisien proses mempelajari materi tertentu.
h. Faktor Dorongan Minat Belajar
Menurut Crow dan Crow minat atau interest merupakan kekuatan individu
yang meneyebabkan individu memeberikan perhatian kepada, benda atau aktivitas.
Tiga faktor timbulnya minat belajar adalah:24
a. Faktor dorongan dalam ini merupakan dorongan dari individu itu sendiri
b. Faktor motivasi sosial
Faktor ini merupakan faktor untuk melakukan suatu aktivitas agar dapat diterima
dan diakui oleh lingkungannya.
c. Faktor emosional
Minat erat hubungannya dengan emosi karena faktor ini selalu menyertai seseorang
dalam berhubungan dengan objek minatnya.
Dalam pembelajaran tema 2 subtema 2 (manfaat energi), kondisi awal guru
masih menggunakan pembelajaran konvensional dan belum pernah menggunakan
strategi belajar mnemonic. Kondisi tersebut menyebabkan proses belajar siswa menjadi
kurang aktif dan minat belajar siswa menjadi kurang. Melihat keadaan ini maka peneliti
melakukan suatu tindakan yaitu strategi belajar mnemonic.
Strategi belajar mnemonic menuntut siswa berperan aktif dalam pembelajaran.
Selain itu, dapat memudahkan siswadalam memahami materi pelajaran sesuai dengan
kompetensi inti yangditetapkan dengan menumbuhkan keberanian, mengeluarkan
pendapat,menanggapi, menganalisis, dan semangat siswa untuk berhemat energi.Strategi
pembelajaran ini digunakan untuk meningkatkan memori/ingatan tentang materi

24
Hendrizal & Aisyah Anggraeni, “Strategi Peta Konsep untuk Meningkatkan Minat Belajar” Jurnal
PPKn & Hukum, 14(1)(April, 2019), hal. 21.
pembelajaran yang sudah dipelajari melalui metode rima, loci, kata kunci dll, sehingga
minat belajar siswa dapat meningkat.
Penerapan strategi belajar Mnemonic pada penelitian ini dilakukan dalam II
siklus, dimana siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Proses pembelajaran siklus II
memperbaharui dari kekurangan-kekurangan selama pelaksanaan pembelajaran pada
siklus I. Pada kondisi akhir, peningkatan minat belajar tema 2 subtema 2 siswa kelas IV
dapat dilihat dari perbandingan siklus I ke siklus II.
Adapun penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh; Maryatul Qibtiyah,
dengan judul “Penerapan Strategi Mnemonic Akronim Terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran PAI Materi Asma’ul Husna di Kelas X SMA Negeri 1 Tanjung
Lago Kabupaten Banyuasin”.25 Menyatakan bahwa, berdasarkan hasil penelitian terdapat
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menerapkan starategi
mnemonic akronim dengan hasil belajar siswa yang tidak menerapkan starategi
mnemonic akronim hal ini terbukti setelah diketahui t 0 (5,87) dan dikonsultasikan dengan
t tabel baik taraf signifikan 5% maupun 1% yaitu; 2,01˂ 5,87 ˃ 2,66 dan Penerapan
Metode Mnemonic Berbantuan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN 42 Mataram Tahun 2017/2018”.26
Menyatakan bahwa hasil beajar siswa pada siklus I mencapai nilai rata-rata 75,5 dengan
persentase ketuntasan klasikal 70% dan meningkat pada siklus II menjadi 84,28 dengan
persentase ketuntasan klasikal 85,71%. Sedangkan perbedaannya judul penelitian peneliti
terletak pada variabel terikatnya, yang peneliti telah teliti ialah bertujuan untuk
meningkatkan minat belajar siswa sedangkan ke 5 penelitian di atas ada yang bertujuan
untuk meningkatkan hasil belajar, motivasi belajar, serta meningkatkan motivasi belajar
sekaligus hasi belajar.

METODE PENELITIAN
Penelitian fokus pada penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).
Kunandar mengemukakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu penelitian
tindakan (action research) yang dilakukan oleh pendidik yang sekaligus sebagai peneliti
dikelasnya. Desain penelitian ini menggunakan dua siklus, yang mana setipa siklus terdiri
dari empat tahapan.
25
Maryatul Qibtiyah, Los. Cit.
26
Baiq Winda Rahmatia, “Penerapan Metode Mnemonic Berbantuan Media Gambar Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN 42 Mataram Tahun 2017/2018”
(skripsi.Universitas Mataram, Mataram, 2018)
Menurut Suharsimi keempat tahapan tersebut terdiri dari: tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap pengamatan, dan refleksi sebagai berikut.27
a. Siklus I
1) Tahap perencanaan
Tahapan perencanaan yaitu; (a) menyusun materi yang akan diajarkan,
(b) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), (c) menyusun alat ukur
minat berupa (angket) , (d) menyusun lembaran observasi, (e) menyiapkan tugas
kelompok, dan (f) tindakan atau pelaksana.
Tahap implementasiyaitu tindakan yang dilakukan sebagai upaya
perubahan yang dilakukan dalam penerapan metode Mnemonic sebagai brikut;
(a) Guru mengucap salam dan berdo’a bersama, (b) Guru mengajak siswa
membuka pembelajaran dengan mengucap basmallah, (c) Guru mengumpulkan
perhatian peserta didik melalui yel-yel dan tepuk, (d) Guru bertanya dan siswa
menjawab pertanyaan tersebut, (e) Siswa mendengarkan guru menyampaikan
tujuan pembelajaran, (f) Guru Guru menjelaskan materi subtema 2 “manfaat
energi” dengan strategi mnemonic, (g) Siswa mendengarkan penjelasan guru,
(h) Siswa duduk berkelompok sesuai arahan guru, (i) Siswa mendengarkan
arahan guru dalam mengerjakan tugas kelompok dan (j) Siswa mengerjakan
tugas kelompok sesuai arahan guru.
2) Tahap pengamatan/observasi dan evaluasi
Proses aktivitas guru dan keaktifan belajar siswa yang dilakukan
selama kegiatan pembelajaran berlangsung bertujuan untuk mengetahui sikap
dan perilaku siswa serta respon terhadap pembelajaran tema 2 subtema 2
(manfaat enrgi) dengan penggunaan metode mnemonic, serta aktivitas guru
apakah sudah sesuai dengan langkah-langkah penggunaan metode mnemonic
dalam pembelajaran.
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh peneliti adalah seluruh
siswa/siswi kelas IV Madrasah Ibtida’iyah Babussam Montong Alung berjumlah 16 siswa
serta peniliti juga meniliti obyek dan subyek lainnya yang berkaitan dengan proses
pelaksanaan pembelajaraan didalam maupun diluar kelas selanjutnya data telah terkumpul
tersebut akan dianalisis seperti memeriksa, mempelajari, membandingkan data yang ada
dan membuat interpretasi yang diperlukan.28
27
Suharsimi Arikunto. dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Alsara, 2015), hal.
28
Khusnul Hotimah, “meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia dengan
metode sosiodrama kelas V di madrasah ibtida’iyah al-quran …” (skripsi, IAIN METRO, 2018), hal. 44.
Penelitian tindakan kelas (classroom action research) meliputi jenis data yaitu
data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah data aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
penggunaan metode mnemonic berlangsung dan data kuantitatif yang dimaksud adalah
data minat belajar siswa setelah penggunaan metode mnemonic yang diperoleh melalui
anket/kuesioner yang telah disiapkan.
Data aktivitas diperoleh melalui lembar observasi sedangkan data minat belajar
diperoleh melalui angket/kuesioner.
1. Data Aktivitas Guru
Penilaian aktivitas guru dilakukan melalui pengamatan langsung, dimana
seorang guru diamati langsung oleh seorang pengamat (odserver) serta aktivitas guru
diperoleh melalui lembar pengamatan yang terdiri dari 20 deskriptor prilaku guru di
dalam kelas dengan kategori penilaian sebaigai berikut:
Tabel 3.5 Pensekoran Pengamatan Aktivitas Guru
Kategori Penilaian Skor
Kurang Baik 1
Cukup Baik 2
Baik 3
Sangat Baik 4

Untuk menganalisis aktivitas guru dapat menggunakan rumus berikut:29


skordiperoleh
Nilai = × 100 %
skormaksimum

Adapun kategori menilaian aktivitas guru menggunakan rumus sebagai


berikut:
Banyak deskriptor = 20
Skor maksimal seriap deskriptor =4
Skor minimal setiap deskriptor =1
Skor maksimal seluruh deskriptor = 20 x 4 = 80
Skor minimal seluruh deskriptor = 20 x 1 = 20

1
- MI = (nilai maksimal ideal + nilai minimal)
2
1 1
= (80 + 20)= (100) = 50
2 2

29
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Evaluasi Pengajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011), hal. 112
1
- SDI =(nilai maksimal ideal - nilai minimal)
6
1 1
= (80 - 20)= (60) = 10
6 6
Keterangan:
MI = Mean Ideal
SDI = Standar Deviasi Ideal
Pedoman konvensi atau kriteria penilaian aktivitas guru sebagai berikut:
Tabel 3.6 Pedoman Kriteria Aktivitas Guru30
Interval Nilai Kategori
˂ MI – 2 SD 26 – 36 Tidak Baik
MI - 2 SD s/d MI – 1 SD 37 – 47 Kurang Baik
MI - 1 SD s/d ˂ MI + 1 SD 48 – 58 Cukup Baik
MI + 1 SD s/d ˂ MI + 2 SD 59 – 69 Baik
≥ MI +2SD 70 – 88 Sangat Baik

2. Data Aktivitas Belajar Siswa


Penilaian aktivitas siswa melalui pengamatan langsung, diamana siswa
diamati langsung oleh peneliti. Data aktivitas siswa diperoleh melalui lembar
pengamatan yang terdiri dari 18 deskriptor prilaku siswa di dalam kelas dengan 4
kategori penilaian sebagai berikut:
Tabel 3.7 Pensekoran Pengamatan Aktivitas Siswa
Kategori Penilaian Skor
Kurang Baik 1
Cukup Baik 2
Baik 3
Sangat Baik 4

Untuk menganalisis aktivitas siswa dapat menggunakan rumus berikut31


skordiperoleh
Nilai= ×100 %
skormaksimum
Adapun kategori menilaian aktivitas siswa menggunakan rumusberikut
Banyak descriptor = 18
Skor maksimal seriap deskriptor =4
Skor minimal setiap deskriptor =1
Skor maksimal seluruh deskriptor = 18 x 4 = 72
Skor minimal seluruh descriptor = 18 x 1 = 18

30
Baiq Winda Rahmatia,Loc. Cit., hal. 54.
31
Ngalim Purwanto, Loc. Cit., hal. 112
1
- MI = (nilai maksimal ideal + nilai minimal)
2
1 1
= (72 + 18)= (90) = 45
2 2
1
- SDI = (nilai maksimal ideal - nilai minimal)
6
1 1
= (72 - 18)= (54) = 9
6 6
Keterangan:
MI = Mean Ideal
SDI = Standar Deviasi Ideal

Pedoman kategori penilaian aktivitas guru sebagai berikut:

Tabel 3.8 Pedoman Kategori Aktivitas siswa32


Interval Nilai Kategori
˂ MI – 2 SD 18– 28 Tidak Baik
MI - 2 SD s/d MI – 1 SD 29 – 39 Kurang Baik
MI - 1 SD s/d ˂ MI + 1 SD 40– 50 Cukup Baik
MI + 1 SD s/d ˂ MI + 2 SD 51 – 61 Baik
≥ MI +2SD 62– 72 Sangat Baik

3. Data Minat Belajar Siswa


Minat belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan angket/ kuesioner
terdiri dari 40 butir pernyataan,telah di validitasi menjadi 35 butir pernyataan, 24 butir
pernyataan valid dalam penelitian, 13 pernyataan positif dan 12 pernyataan negatif.
Untuk setiap pernyataan di lengkapi dengan empat alternatif jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.9Alternatif jawaban Angket Minat Belajar Siswa33
Sekor
Pilihan Jawaban Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1


Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

32
Baiq Winda Rahmatia, Loc. Cit., hal. 54.
33
Catarina Delisa Sulistya Anggraini Putri, “Peningkatan Kemampuan, Keaktifan, Dan Minat Siswa
Kelas VII SMPN 5 Sleman Menggunakan Metode Discovery pada Konsep Massa Jenis” (Skripsi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2017), hal. 41.
Sehingga skor tertinggi dari 25 pernyataan tersebiut adalah 100 dan skor
terendahnya dalah 25. Berikut kategori minat belajar siswa.
Tabel 3.10Kategori Angket Minat Belajar Siswa34

Skor yang diproleh Kategori Minat Siswa

25% – 39% Sangat Kurang


40% – 54% Kurang
55% – 69% Cukup

70% – 84% Tinggi

85% –100% Sangat Tinggi

Cara menentukan persentasei dari aspek yang diamati dan kemudian di


kategorikan sesuai yang telah ditentukan adalah dengan menggunakan rumus:35

Persentase=
∑ SkorPerolehan x 100%
∑ SkorMaksimal
Keterangan:
Persentase : Nilai hasil Penilaian
∑ Skor Perolehan : Hasil yang diperoleh siswa dari aspek yang dinilai.
∑ Skor Maksimal : Hasil kali skor maksimal dengan jumlah aspek yang dinilai.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Madrasah Ibtida’iyah Babussalam berdiri pada tahun 2008, berlokasi di dusun
Montong Alung Desa Aik Bukak Kecamatan Batu Kliang Kabupaten Lombok Tengah
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Madrasah Ibtida’iyah Babussalam Memiliki 100 siswa dari
kelas I-VI; 49 laki-laki dan 51 perempuan serta memiliki guru mata pelajaran 15 guru
mata pelajaran; jumlah guru laki-laki 5 orang dan guru perempuan 10 orang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penerapan metode Mnemonic
terhadap minat belajar siswa kelas IV pada pembelajaran tema 2 “selalu berhemat energi”.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari 4 kali pertemuan.
Dalam seminggu melakukan pembelajaran tatap muka selama 3 kali dengan alokasi waktu
3 jam mata pelajaran (3 x 35 menit), dan penelitian telah dilakukan selama 4 minggu,
minggu pertama diambil 2 hari, yaitu hari rabu untuk perkenalan dan hari jum’at
34
Ibid., hal. 42.
35
Ibid., hal. 42.
melakukan penyebaran angket minat belajar, minggu ke-dua dan ke-3, menjadi siklus I
yaitu pada hari selasa, rabu, jum’at dan selasa. dan siklus II dari minggu ke-3 dan ke-4
yakni hari rabu, jum’at selasa, dan rabu. Penelitian ini dilakukan dikelas IV dengan subjek
penelitian 16 orang.
Pada kondisi awal peneliti telah melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar
siswa. Kondisi awal sebelum menggunakan metode mnemonic pada siswa kelas IV
Madrasah Ibtida’iyah Montong Alung, sebagian besar siswa ketika dalam proses
pembelajaran banyak siswa yang bermain (kurang memperhatikan) dan kurang semangat
untuk belajar.
Dibuktikan juga melalui hasil penyebaran angket minat belajar sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data AwalAngket Minat Belajar Siswa Pada Tema 2 Subtema 2
(manfaat energi)
No Nama Siswa Skor Kategori
1 Silvia Mutiha 75 Tinggi
2 Yulia Nul Padila 65 Cukup
3 Nurul Apriliani 75 Tinggi
4 Bayu Purnama 45 Kurang Tinggi
5 Panisa Altania 65 CukupTinggi
6 Dinda Adelia Fitriani 75 Tinggi
7 Desti Yayu Liana 60 Cukup Tinggi
8 M. Alfi Muzakki 61 CukupTinggi
9 Alpin Saputra 62 Cukup Tinggi
10 Parid Agung Pranata 62 Cukup Tinggi
11 Robi Zulawwali 68 Cukup Tinggi
12 Novael Ahmad Zuhdi 70 Tinggi
13 Ihsan Maulana 60 Cukup Tinggi
14 Nurul Syifa Anatullah 70 Tinggi
15 Liza Apriliani 70 Tinggi
16 Indah Melani 75 Tinggi

Data hasil penyebaran angket kondisi awal minat belajar siswa dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

Persentase=
∑ SkorPerolehan x 100 %
∑ SkorMaksimal
66
¿ x 100 %
96
¿ 68 , 75 %
Tabel 4.4 diatas menunjukkan data hasil minat belajar siswa pada kondisi awal
sebelum diterapkannya metode mnemonic dikelas IV ialah 68,75% dengan kategori
cukup.
a. Pelaksanaan Siklus I
1) Perencanaan Penelitan
Perencanaan penelitian pada siklus I dengan metode mnemonic pada tema 2
(selalu berhemat energi) subtema 2 (manfaat energi) di kelas IV Madrasah
Ibtida’iyah Babussalam Montong Alung melakukan hal-hal sebagai berikut;
penelitian dilakukan pada kelas IV semester ganjil, populasi siswa 16 orang,
menentukan materi pokok sesuai kompetensi inti dan kompetensi dasar berkaitan
dengan silabus dan RPP, kuesioner, menyusun RPP, observasi guru dan siswa dan
dokumentasi pelaksanaan pembelajaran.
2) Pelaksanaan Tindakan
Adapun dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas IV mencakup
tiga mata pelajaran yaitu PPKN, Matematika, dan SBdP. Pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan sebagai
berikut;
a. Pertemuan pertama hari selasa pukul 07:30-08:15 WITA dengan durasi (1 x
35 menit). Jumlah siswa 16 orang dengan materi subtema 2 (manfaat
energi) mencakup tiga mata pelajaran SBdP, PPKN, dan Matematika
dengan menggunakan metode mnemonic sebagai berikut; (1) kegiatan
pendahuluan (ucapan salam, berdo’a, proses pembelajaran dimulai; absensi,
materi inti, dan motivasi), (2) kegiatan inti; motivasi, merangsang keaktifan
siswa melalui tanya-jawab untuk tujaun mengingat kembali serta lebih
memahami materi yang telah dipelajari, dan berlatih menulis dengan tulisan
yang benar dan rapi, (3) kegitan penutup; guru bertanya apa yang telah
dipelajari sebelumnya, memperbaiki kekeliruan pemahaman siswa serta
kesimpulan mata pelajaran tersebut dan kemudian mengucapkan hamdalah
dan salam penutup.
b. Pertemuan Kedua
Dilaksanakan pada hari rabu pukul 10:30 WITA sampai dengan 11:15
WITA, pembelajaran pertemuan pertama kegiatan sebagai berikut; (1)
Kegiatan pendahuluan; salam kemudian guru membimbing siswa untuk
berdo’a sebelum proses pembelajaran, mengecek kehadiran siswa
(absensi), memfokuskan konsentrasi siswa melalui beberapa tepukan atau
icebreking agar terpusat pada guru dan kompetensi inti serta motivasi, (2)
Kegiatan inti; guru membagi siswa kedalam 3 kelompok menurut urutan
meja kebelakang, mencontohkan cara menyanyikan syair lagu “menanam
jagung” sesuai dengan tempo sedang, dicontohkan oleh guru, dengan aba-
aba ketukan dan tempo aba-aba sedang dari guru, kemudian guru meminta
setiap kelompok untuk menyanyikan syair lagu dan guru mengingatkan
setiap kelompok untuk berekspresi sesuai dengan lagu yang dinyanyikan,
(3) Kegitan penutup; Guru melakukan tanya-jawab tentang hal-hal yang
berkaitan dengan apa yang didapat pada proses pembelajaran saat itu,
kemudian guru meluruskan kesalah fahaman dan memberikan penguatan
dan kesimpulan apa yang dapat di pelajari saat itu dan di amalkan setelah
itu. Sebelum mengakhiri pelajaran guru mengajak siswa bersama-sama
mengucapkan hamdalah dan guru mengucapkan salam penutup.
c. Pertemuan Ketiga
Dilaksanakan pada hari jum’at pukul 08:15-09:30 WITA, dengan materi
subtema 2 (manfaat energi) mencakup tiga mata pelajaran dengan
menggunakan metode mnemonic sebagai berikut; (1) Kegiatan pendahuluan
, (2) Kegiatan inti; guru melakukan tanya jawab kepada sisiwa yang
bertujuan untuk mengulang kembali (flashback) pembelajaran sebelumnya
dan mengaitkan pembelajaran hari ini, menjelaskan apa itu kewajiban, hak
dan tanggung jawab, Siswa diminta memberikan masing- masing 1 contoh
dari kewajiban, hak dan tanggung jawab dan (3) Kegitan penutup; guru
mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah dan salam
penutup.
d. Pertemuan keempat
Dilaksanakan pada hari selasa pukul 07:30-08:15 WITA dengan
mencakup tiga mata pelajaran sebagai berikut; (1) Kegiatan pendahuluan;
salam, dan berdo’a sebelum mulai proses pembelajaran (2) Kegiatan inti;
guru berinteraksi dengan siswa melakukan tanya jawab seputar materi
pembelajaran yang telah dipelajari lalu mengaitkan dengan pembelajaran
yang akan dipelajari, guru menjelaskan apa itu pecahan, dan pecahan senilai.
Guru menguatkan pemahaman dasar tentang pecahan melalui strategi
mnemonic, (3) Kegitan penutup; guru melakukan tanya-jawab tentang hal-hal
yang berkaitan dengan apa yang didapat pada proses pembelajaran saat itu,
kemudian guru meluruskan kesalah fahaman dan memberikan penguatan dan
kesimpulan apa yang dapat di pelajari saat itu dan di amalkan setelah itu
kemudian mengucapkan hamdalah dan guru mengucapkan salam penutup.
3) Tahap Observasi (pengamatan)
Pengamatan siswa menggunakan instrumen yang berupa lembar
observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru. Adapun hasil pengamatan tersebut
dipaparkan berdasarkan uraian hasil dalam beberapa tabel berikut:
a) Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pada Tema 2 Subtema 2 (Manfaat
Energi) Dengan Menggunakan Strategi Mnemonic.
Skor Jumlah
No Indikator/Deskriptor
1 2 3 4 Skor
1 Aktivitas siswa di awal pembelajaran
a. Menjawab salam √
b. Duduk dengan rapi √
c. Berdoa bersama √ 13
d. Menjawab ketika di absen √
e. Mengerjakan setiap instruksi guru dengan benar √
2 Antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran
a. Merespon dengan baik dan cepat ketika guru √
memberikan pertanyaan-pertanyaan (menunjuk tangan
terlebih dahulu sebelum menjawab)
b. Mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan
6
guru √
c. Memperhatikan penjelasan guru mengenai materi
pembelajaran “tema 2 selalu berhemat energi” √

3 Interaksi siswa dengan guru


a. Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi √
yang belum dimengerti
b. Menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan 6
benar √
4 Kegiatan siswa dalam kelompok
a. Menerima anggota kelompok ketika guru membagi √
kelompok
b. Menerima tugas kelompok yang diberikan guru √ 14
c. Memperhatikan penjelasan guru tentang aturan dalam √
pembuatan singkatan mnemonic √
d. Mengerjakan tugas kelompok dengan kerjasama
supaya seluruh anggota kelompok menguasai hasil √
kerja kelompok
e. Menyelesaikan tugas kelompok tepat waktu.
f. Setiap kelompok mempersentasikan hasil
kelompoknya didepan kelas secara bergiliran. √
g. Kelompok laen harus menanggapi kelompok yang
persentase baik itu melalui pertanyaan-pertanyaan
ataupun membantu memberikan jawaban. √

5 Partisipasi siswa dalam menyimpulkan pembelajaran


a. Membuat kesimpulan sesuai dengan tujuan √
pembelajaran
3
b. Memperbaiki atau menambahkan kesimpulan yang √
kurang
Jumlah Skor yang diperoleh 42
Skor Maksimal 72
Kategori CukupBaik

skor diperoleh
Nilai = x 100%
skor maksimum
42
Nilai = x 100%
72
Nilai = 58,3%
Berdasarkan tabel 4.5 merupakan hasil pengamatan aktivitas belajar siswa
pada siklus I terlihat siswa masih kurang dalam beberapa indikator diantaranya, siswa
masih kurang antusias mengikuti pembelajaran, masih kurang dalam proses belajar
berkelompok serta partisipasi siswa dalam menyimpulkan pembelajarann sangat
kurang. Maka seluruh skor yang mencakup kegiatan awal, inti dan penutup diperoleh
58,3% pada siklus I. Berarti kategori kriteria aktivitas siswa berdasarkan data ialah
cukup, dengan demikian masih ada beberapa aspek aktivitas yang perlu diperbaiki.
b) Observasi Aktivitas Belajar Guru Siklus I

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pada Tema 2 Subtema 2 (Manfaat
Energi) Dengan Menggunakan Strategi Mnemonic.
Skor Jumlah
No Indikator/Deskriptor
1 2 3 4 Skor
1 Persiapan sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode
Mnemonic
a. Mengumpulkan perhatian siswa √
melalui beberapa moto, yel-yel atau 3
tepu-tepuk dll.
2 Pemberian, motivasi dan apersepsi kepada siswa
a. Memberikan motivasi belajar kepada √ 8
siswa sesuai dengan materi
pembelajaran yang akan dipelajari.
b. Menstimulus siswa dengan √
menanyakan keterkaitan materi yang
akan dipelajari dengan materi
sebelumnya
c. Menginformasikan tentang kegiatan √
pembelajaran yang akan dilakukan.
d. Menyampaikan tujuan yang ingin √
dicapai setelah kegiatan pembelajaran.
3 Menyampaikan materi pelajaran
a. Guru menyampaikan materi pelajaran √
tema 2 “selalu berhemat energi”
dengan menerapkan strategi
mnemonic.
b. Berinteraksi dengan siswa dengan √
melakukan tanya jawab untuk
mengetahui sampai mana pemahaman
10
siswa terhadap materi subtema 2
“manfaat energi” dengan menerapkan
strategi mnemonic.
c. Memberikan kesempatan kepada √
siswa untuk bertanya
d. Memberi jawaban sesuai dengan √
pertanyaan yang diajukan siswa
terkait dengan materi yang diajarkan.
4 Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
a. Membagi siswa ke dalam kelompok √
secara heterogen
b. Menertibkan siswa ketika pembagian √
8
kelompok
c. Membagikan tugas kelompok kepada √
masing-masing kelompok.
5 Menyampaikan aturan dalam metode mnemonic
a. Menjelaskan aturan dalam metode √
mnemonic kepada siswa dengan jelas
b. Menjawab pertanyaan jika ada siswa √
5
yang bertanya tentang aturan dalam
metode mnemonic yang kurang
dimengerti dengan tepat
6 Mengarahkan siswa dalam melaksanakan tugas
a. Membimbing siswa dalam √
penggunaan metode mnemonic sesuai
dengan aturan dengan sangat baik.
b. Membimbing siswa jika ada yang √
kesulitan dalm mengerjakan tugas
7
kelompok.
c. Membimbing siswa agar √
mengerjakan tugas keompok sesuai
dengan aturan dalam metode
mnemonic yang berlaku.
7 Menutup pembelajaran
a. Melakukan tanya jawab dengan siswa √ 5
untuk menarik kesimpulan dari materi
yang telah dipelajari
b. Bersama siswa membuat kesimpulan √
terkait materi yang telah dipelajari √
c. Menguatkan kesimpulan siswa
Jumlah Skor yang diperoleh 46
Skor maksimal 80
Kategori CukupBaik

skor diperoleh
Nilai = x 100%
skor maksimum
46
Nilai = x 100%
80
Nilai = 57,5%
Berdasarkan pada tabel 4.6 yang merupakan hasil pengamatan aktivitas
mengajar guru siklus I masih kurang maksimal dalam bebrapa indikator diantaranya
kurang memberikan memotivasi, apresiasi siswa, kurang mengarahkan siswa dalam
melaksanakan tugas dan kurang dalam proses menutup kegiatan pembelajaran. Maka
seluruh skor kegiatan awal, inti dan penutup mengajar guru diperoleh 57,5%. Kriteria
aktivitas guru berdasarkan data ialah cukup, dengan demikian ada beberapa aspek
aktivitas yang perlu diperbaiki.
c) Minat Belajar Siswa Siklus I

Tabel 4.7 Hasil Angket Minat belajar SiswaSiklus I Pada Tema 2 Subtema 2
(Manfaat Energi) Dengan Menggunakan Strategi Mnemonic.
No Nama Siswa Skor Kategori
1 Silvia Mutiha 78 Tinggi
2 Yulia Nul Padila 79 Tinggi
3 Nurul Apriliani 84 Tinggi
4 Bayu Purnama 50 Kurang
5 Panisa Altania 86 Sangat Tinggi
6 Dinda Adelia Fitriani 86 Sangat Tinggi
7 Desti Yayu Liana 62 Cukup
8 M. Alfi Muzakki 60 Cukup
9 Alpin Saputra 65 Cukup
10 Parid Agung Pranata 63 Cukup
11 Robi Zulawwali 71 Tinggi
12 Novael Ahmad Zuhdi 76 Tinggi
13 Ihsan Maulana 64 Cukup
14 Nurul Syifa Anatullah 75 Tinggi
15 Liza Apriliani 78 Tinggi
16 Indah Melani 87 Sangat Tinggi
Jumlah skor perolehan 1.164
Untuk mengetahui persentase hasil angket minat belajar siswa pada siklus I
dengan rumus sebagai berikut:

Persentase=
∑ SkorPerolehan x 100%
∑ Skormaksimal
72, 75
¿ x 100 %
96
¿ 75 , 78 %
Skor perolehan angket minat belajar diatas menunjukkan kategori minat
belajar siswa kelas IV pada siklus I tinggi dengan hasil persentase 75 , 78 % terhadap
10 orang siswa memiliki perkisaran kategori minat sangat tinggi dan tinggi dengan
persentase 62,50% sedangkan 37,50% siswa lainnya kategori minat cukup dan
kurang. Oleh karena itu penelitian ini berlanjut ke siklus II karena 37,50% siswa
memiliki kategori minat belajar cukup dan kurang.
b. Pelaksanaan siklus II
1) Perencanaan Penelitan
Perencanaan siklus II sama seperti siklus I, namun hanya sedikit
perkembangan dan perubahan pada implementasi metode Mnemonic.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran dan implemetasi pada siklus II dilaksanakan
sebanyak 4 kali pertemuan (sama seperti siklus I) sebagai berikut:
a) Pertemuan pertama; (1) Kegitan pendahuluan, (2) Kegiatan inti, dan (3)
Kegitan penutup.
b) Pertemuan kedua; (1) Kegitan pendahuluan, (2) Kegiatan inti pada kegiatan ini
guru menjelaskan cara mencari pecahan senilai dengan tiga langkah yaitu,
langkah pertama:Penyebut dikali dengan penyebut.Pembilang dikali dengan
pembilang.
1 … 1 2 3 1 3
Contoh: = Jawab = 3 x ? = 6 = x = Jadi, =
3 6 3 2 6 3 6
langkah kedua:Kali silang antara pembilang dengan penyebut,lalu dibagi
dengan pembilang.
3 6 3 6
Contoh: = Jawab = 3 x 10 : 6 = 30 : 6 = 5 Jadi, =
… 10 5 10
langkah ketiga: Kali silang antara pembilang dengan penyebut, lalu dibagi
dengan penyebut.
… 3 2 3
Contoh: = Jawab = 3 x 4 : 6 = 12 : 6 = 2 Jadi, =
4 6 4 6
Setelah itu siswa diberikan latihan soal, dan meminta siswa untuk
menjawab maju kedepan kelas. Setelah semuanya faham guru memberikan
pekerjaan rumah. (3) Kegiatan penutup.
c) Pertemuan ketiga
(1) Kegitan pendahuluan
(2) Kegiatan inti
Pada kegiatan ini guru membahas sumber energi alternatif, seperti
energi surya (Matahari), air, api, angin, dan bahan bakar minyak (gas
bumi). Matahari adalah alternatif energi terbesar. Guru memberi tugas
menulis sebanyak manfaat energi matahariyang diketahui, menjawab soal-
soal yang ada di dalam buku siswa tema 2 (selalu berhemat energi)
subtema 2 (manfaat energi). Ditulis ulang dengan rapi dan benar kedalam
buku tulis masing-masing dengan mengikuti instruksi guru.
(3) Kegitan penutup
d) Pertemuan keempat
(1) Kegitan pendahuluan
(2) Kegiatan inti
Guru memotivasi siswa dan merangsang rasa ingin tahu siswa
dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari dan
mampu mengaitkan materi kemarin dengan materi yang aka di pelajarai.
Guru membahas macam-macam energi dan perubahan bentuk energi
menggunakan metode mnemonic. Ada lima macam energi: yang di
singkat kedalam metode mnemonic yaitu Liza, Bayu, Parid, Generasi
Cakep (Liza:Listrik Bayu: Bunyi Parid:Panas Generasi:Gerak dan Cakep:
Cahaya) memudahkan menghafal lalu mengingat kembali menggunakan
singkatan mnemonic.
(3) Kegitan penutup

Untuk mengetahui hasil pengamatan observasi aktivitas belajar siswa pada


siklus II dan hasil observasi guru pada siklus II. Oleh karena itu, penjelasan dan
deskripsi yang sama namun persentase minat belajar yang berbeda pada tabel 4.5
Siklus tentang observasi aktivitas belajar siswa dengan hasil observasi aktivitas
belajar siswa pada tabel 4.9 siklus II Hasil Observasi Guru pada Tabel 4.6 siklus
I dengan tabel 4.10 Siklus II tentang hasil observasi aktivitas guru pada tema 2
subtema 2 (Manfaat Energi) dengan menggunakan strategi Mnemonic sebagai
berikut:
a) Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

Adapun perbedaan observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I dan

Siklus II yaitu persentase minat belajar siswa menggunaka metode Mnemonic

sangat tinggi.

skor diperoleh
Nilai= x 100%
skor maksimum
63
Nilai = x 100%
72
Nilai = 87,5%

Berdasarkan pada tabel 4.9 yang merupakan hasil pengamatan


aktivitas belajar siswa pada siklus II terlihat siswa banyak mengalami
peningkatan dari pada siklus I. Jumlah skor nilai rata-rata keseluruhan yang
mencakup kegiatan awal, inti dan penutup adalah 80%. Nilai rata-rata aktivitas
belajar siswa diperoleh87,5% (kategori sangat baik).
b) Observasi Aktivitas Belajar Guru Siklus II

Dengan Rumus (linkers)

skor diperoleh
Nilai = x 100%
skor maksimum
70
Nilai = x 100%
80
Nilai = 87,5%
Berdasarkan pada tabel 4.9 yang merupakan hasil pengamatan
aktivitas mengajar guru pada siklus II tmengalami peningkatan dari pada
siklus I. Jumlah skor nilai rata-rata keseluruhan yang mencakup kegiatan
awal, inti dan penutup adalah 80%. Nilai rata-rata aktivitas mengajar guru
diperoleh 87,5% kategori sangat baik.
c) Minat Belajar Siswa Siklus II

Tabel 4.11 Hasil Angket Minat belajar Siswa Pada Tema 2 Subtema 2 (Manfaat Energi)
Dengan Menggunakan Strategi Mnemonic.
No Nama Siswa Skor Kategori
1 Silvia Mutiha 79 Tinggi
2 Yulia Nul Padila 80 Tinggi
3 Nurul Apriliani 78 Tinggi
4 Bayu Purnama 70 Tinggi
5 Panisa Altania 89 Sangat Tinggi
6 Dinda Adelia Fitriani 89 Sangat Tinggi
7 Desti Yayu Liana 68 Cukup
8 M. Alfi Muzakki 70 Tinggi
9 Alpin Saputra 70 Tinggi
10 Parid Agung Pranata 70 Tinggi
11 Robi Zulawwali 74 Tinggi
12 Novael Ahmad Zuhdi 77 Tinggi
13 Ihsan Maulana 72 Tinggi
14 Nurul Syifa Anatullah 78 Tinggi
15 Liza Apriliani 79 Tinggi
16 Indah Melani 92 Sangat Tinggi
Jumlah 1.235

Untuk mengetahui persentase hasil angket minat belajar siswa pada


siklus I dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Persentase=
∑ SkorPerolehan x 100%
∑ Skormaksimal
77,185
¿ x 100 %
96
¿ 80 , 40 %

Berdasarkan daftar skor perolehan angket minat belajar diatas


menunjukkan kategori minat belajar siswa di kelas IV pada siklus II tinggi hasil
persentase 80 , 40 % . Sebanyak 15 orang siswa kategori minat sangat tinggi
persentase 93,75%, sedangkan 6,25% siswa lainnya memiliki kategori minat
cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan minat belajar seluruh siswa kelas IV
MI Babussalam Montong Alung melalui implementasi strategi mnemonic pada
siklus II mengalami peningkatan dengan kategori cukup, tinggi dan sangat tinggi.
Berdasarka hasil penelitian yang dilakukan pada Agustus sampai september 2021,
terhadap kegiatan belajar mengajar melalui observasi aktivitas belajar siswa dan mengajar
guru, membagikan angket minat belajar siswa, dan ulangan harian diakhir siklus I dan siklus
II pada siswa kelas IV MI Babussalam Montong Alung dengan proses belajar-mengajar
dilakukan selma 10 kali pertemuan selama 4 minggu.
1. Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer dari siklus I
dan siklus II. Pada siklus I aktivitas siswa selama proses pembelajaran belum ada
peningkatan dengan rata-rata nilai 58,3% yang dikategorikan cukup. Akan tetapi
aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan yang sangat cepat pada siklus II
dengan nilai rata – rata 87,5%, siswa telah aktif dalam menjawab pertanyan guru
serta memberikan alasan atas jawaban yang diberikan, siswa aktif belajar
berkelompok, berani mempersentasikan tugas kelompoknya, dan berani saling
menanggapi hasil tugas kelompok lain. Maka itulah yang sebut dengan singkatan
Mnemonic, menentukan langkah-langkah mencari pecahan senilai dengan singkatan
mnemonic, dan menghafal tempo lagu menggunakan strategi mnemonic agar siswa
lebih mudah mengingat dan memahami materi yang telah di pelajari. Tidak hanya
untuk pembelajaran Tema 2 subtema 2 (Manfaat Energgi) saja, namun siswa dapat
menerapkan pada pembelajaran yang lain atau pada kegiatan-kegiatan yang ada
disekolah dengan tujuan siswa aktif, kreatif, inovatif, cepat menanggapi masalah, dan
siswa progresif (menyenangkan).
2. Aktivitas Mengajar Guru
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer (Wali Kelas)
mulai dari siklus I dan siklus II. Pada siklus I aktivitas mengajar guru selama proses
pembelajaran belum mulai ada peningkatan dengan rata-rata nilai 57,5%, aktivitas
mengajar guru meningkat pesat pada siklus II dengan nilai rata – rata 87,5%, guru
telah maksimal dalam mengajar persiapan materi hingga penutup seperti memberi
tugas, mendapingi, mengarahkan, membagi kelompok setiap pembelajaran,
persentasi siswa, penguatan kesimpulan dan memotivasi siswa.
3. Minat Belajar Siswa
Untuk melihat peningkatan minat belajar siswa dengan menggunakan
metode mnemonic pada Tema 2 subtema 2 (Manfaat Energi) maka peneliti
menyebarkan angket minat belajar awal sebelum melakukan penelitian, pada setiap
akhir siklus, dan melakukan ulangan setiap akhir siklus. Ulangan yang diberikan
bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar dan kemampuan siswa dalam
memahami materi.
Berdasarkan penyebaran angket pertama persentase minat belajar siswa
68,75% belajarnya tinggi dan sangat tinggi 7 orang (43,75%), kategori minat
belajarnya kurang tinggi dan cukup 9 orang (56,25%). Pada siklus I persentase minat
belajar 75,78% terdapat 10 siswa dengan (62,50%) kategori minat belajarnya berkisar
dari tinggi dan sangat tinggi, 6 siswa (37,50%) yang kategori minat belajarnya
kurang tinggi dan cukup. Pada siklus II persentase minat belajar siswa 80,40%
terdapat 15 siswa (93,75) yang kategori minat belajarnya kategori tinggi dan sangat
tinggi, 1 siswa (6,25%) kategori cukup. Oleh Karena itu, pada siklus II 99% siswa
memiliki kategori minat belajar kategori tinggi dan sangat tinggi. Maka minat belajar
siswa berdasarkan hasil penyebaran angket dari siklus I sampe siklus II mengalami
peningkatan karena guru selalu berusaha membangun interaksi yang baik,
menyiapkan berbagai keperluan siswa, serta selalu membimbing dan mengarahkan
siswa pada kegiatan belajar kelompok untuk membuat singkatan menmoni, bertujuan
supaya siswa lebih aktif ketika proses pembelajaran.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi
Menmonic pada Tema 2 Subtema 2 (manfaat energi) dapat meningkatkan minat
belajar siswa kelas IV dengan persentase penyebaran angket terakhir 93,75% terdapat
pada tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13 Minat Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Kategori Minat Belajar
No Siklus Kurang &
Tinggi & Sangat Tinggi
Cukup
1. Pra Siklus 56,25% 43,75%
2. I 37,50% 62,50%
3. II 6,35% 93,75%

SIMPULAN
Strategi Mnemonic merupakan suatu strategi mengajar yang membantu guru

dan siswa untuk memudahkan menghafal dan memahami suatu materi pembelajarn

serta memudahkan untuk mengingat kembali hafalan yang telah dihafalkan melalui

singkatan-singkatan yang mudah diingat, syair – syair, dan beberapa kiat (langkah-

langkah) lainnya. Selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode

mnemonic pada Tema 2 Subtema 2 (Manfaat Energi) pada siklus I mencapai kategori

yang cukup yaitu 58,3% siklus II mengalami peningkatan hingga 87,5% dengan

kategori sangat baik. Melalui metode mnemonic pada Tema 2 Subtema 2 (Manfaat
Energi) pada siklus I mencapai kategori yang cukup yaitu 57,5% siklus II mengalami

peningkatan hingga 87,5% kategori sangat baik.

Peningkatan minat belajar siswa pada Tema 2 Subtema 2 (Manfaat Energi)

Berdasarkan penyebaran angket pertama persentase minat belajar siswa 68,75%

banyak siswa yang kategori minat belajarnya tinggi dan sangat tinggi 7 orang

(43,75%) dan kategori kurang tinggi dan cukup 9 orang (56,25%). Pada siklus I

persentase minat belajar siswa 75,78% terdapat 10 siswa (62,50%) yang kategori

minat belajarnya berkisar dari tinggi dan sangat tinggi, 6 siswa (37,50%) yang

kategori minat belajarnya kurang tinggi dan cukup. Pada siklus II persentase minat

belajar siswa 80,40% terdapat 15 siswa (93,75) yang kategori dari tinggi dan sangat

tinggi, 1 siswa (6,25%) kategori cukup.


DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Aisyah &Hendrizal, “Strategi Peta Konsep untuk Meningkatkan Minat


Belajar” Jurnal PPKn & Hukum.

Arikunto, Suharsimi. dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Alsara, 2015).

Bruck ,Joyce, dkkl., Op. Cit.

Cucu, Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Edisi Revisi) (Bandung: Refika


Aditama).
Depdikbud, Materi Latihan Kerja Guru PMP SLTP, (Jakarta: Penerbit Dirjen
Pendididkan Dasar dan Menengah, 1992).
Fitri, Wawancara , 14 Juni 2021
Hamlik, Media Pendidikan, (Bandung: Penerbit Alumni, 1990).
Hotimah, Khusnul, “meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran bahasa
indonesia dengan metode sosiodrama kelas V di madrasah ibtida’iyah al-quran
…” (skripsi, IAIN METRO, 2018).
Ibid., hal. 9 – 10.
Karen, Markowitz dan Eric Jensen , Otak Sejuta Gegabyte, (Bandung: Kaifa, 2002).
Kemendikbud, Permendikbud No.81A tentang Implementasi Kurikulum, (Jakarta:
Kementrian Penidikan dan Kebudayaan)
Kemendikbud, Loc. Cit.
Markowitz, Karen and Eric Jensen dan, Loc. Cit.
Nasution, Wahyudin Nur, Op. Cit.
Purwanto, Ngalim, Loc. Cit.
_____________, Prinsip-Prinsip dan Evaluasi Pengajaran (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011).
Puskur Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IP, (Online).
http://puskurbuk.net/web13/download/prod2007/51_Kajian%20kebijakan
%20Kurikulum %20IPA.Pdf diakses pada tanggal (15 juli 2021)
Putri, Catarina Delisa Sulistya Anggraini, “Peningkatan Kemampuan, Keaktifan, Dan
Minat Siswa Kelas VII SMPN 5 Sleman Menggunakan Metode Discovery pada
Konsep Massa Jenis” (Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2017).
Qibtiyah, Maryatul, Los. Cit.
Rahmatia, Baiq Winda, “Penerapan Metode Mnemonic Berbantuan Media Gambar
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV
SDN 42 Mataram Tahun 2017/2018” (skripsi.Universitas Mataram, Mataram,
2018)
Rahmatia, Baiq Winda, Loc. Cit.
Sumiati,Metode Pembelajaran, (Bandung, CV Wahana Prima, 2008).
Supriyono, “Pentingnya Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat Belajar
Siswa SD” Jurnal Pendidikan Dasar, 2(1) (Mei, 2018).
Susanto, Ahmad, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, ( Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2013).
Syah, Muhibbin, Op. Cit.
____________, Psikologi Belajar dengan Pendekatan Baru, ( Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006).
Syardiansah, “Hubungan Motivasi Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Mata Kuliah Pengantar Manejemen” Jurnal Manejmen dan
Keuangan, 5(1) (Mei, 2016).
Verdianingsih ,Eliza,Loc. Cit.
____________, “Strategi Mnemonic dalam Pembelajaran Matematika” Jurnal
EDUSCOPE, 6(1) (Juli, 2020).
Wasmana, “Strategi Mnemonic Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Siswa VI
SDN Sinarjati Tahun Pelajaran 2015/2016” Jurnal QUANTA, 1(1) (September,
2017).

You might also like