You are on page 1of 44

Keanekaragaman Hayati

BIOLOGI
KELAS X

PENYUSUN

Desy Sukma Risalahwati, M.Pd


SMKN 17 Samarinda

2
BAB 1 KEANEKARAGAMAN HAYATI

Sumber: mediasiswa.com
PETA KONSEP
KEANEKARAGAMAN
HAYATI

Keanekaragaman hayati di
Konsep keanekaragaman hayati Pemanfaatan keanekaragaman
Indonesia
hayati dan permasalahannya

Keanekaragaman tingkat
gen

Keanekaragaman Persebaran Persebaran


Keanekaragaman
tingkat ekosistem tumbuhan hewan
tingkat jenis

Ancaman:
Manfaat: Upaya
pelestarian
Klasifikasi

Sistem klasifikasi:
1. Sistem artifisial
(buatan)
2. Sistem alami Takson
3. Sistem filogeni 1. Domain Tata nama Kunci
2. Kingdom binomial determinasi
3. Filum/divisi nomenclature
4. Kelas
5. Ordo
6. Famili
7. Genus
8. Spesies
PENDAHULUAN
Jika ditanya ada berapa banyak jenis bunga di Indonesia? Seseorang mungkin
hanyaakan menjawab „banyak‟, atau mungkin „tak dapat menghitungnya‟. Seseorang
mungkin hanya akan menyebutkan segelintir contoh bunga-bunga yangada di Indonesia
seperti mawar, anggrek, dahlia, kamboja, dan bunga lainya. Jika kita memperdalam
pembahasan tentang bunga mawar saja akan kita dapatkan berbagai macam
keanekaragaman bunga mawar, ada yangberwarna merah sehingga dinamakan mawar
merah, mawar putih, mawar merah muda, dan variasi mawar lainnya. Bagaimana
keanekaragaman tersebut terjadi? Bagaimana cara mengenal organisme yang
beranekaragam tersebut? Kalian akan mengetahui jawabannya dalam uraian bab ini.

Sumber: daunbuah.com
Gambar 3.1. Keanekaragaman Bunga Mawar

Dalam bab ini kalian akan mempelajari konsep dan manfaat keanekaragaman hayati.
Peserta didik akan mempelajari keunikan, persebaran, dan keanekaragaman hayati di
Indonesia dan berbagai masalahnya. Kalian juga akan mempelajari kegiatan manusia yang
mempengaruhi keanekaragaman hayati dan upaya pelestariannya. Selain itu, kalian akan
mempelajari prinsip-prinsip pengelompokan dan identifikasi makhluk hidup serta melakukan
analisis ekologi di lingkungan sekitar.

A. Konsep Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman makhluk hidup sudah bukan merupakan hal baru bagi kita.
Misalnya diri kita sendiri, sama-sama berasal dari bapak dan ibu yang sama, kita dengan
saudara kita banyak sekali perbedaan dari bentuk wajah, panjang hidung, rambut, telinga,
dan lain sebagainya. Akan tetapi kita dengan saudara kita tetap memiliki kesamaan.
Adanya kesamaan dan perbedaan di antara kedua saudara, atau antara spesies satu dengan
lainnya inilah yang menyebabkan timbulnya keanekaragaman (diversity).
Jika kita mengamati kelompok kucing akan ditemukan adanya sifat-sifat yang
beranekaragam. Keanekaragaman tersebut tidak hanya terdapat antar-kelompok atau
antar- jenis (kelompok kucing misalnya ada kucing persia, kucing domestik, kucing
anggora, dan lain-lain), tetapi juga antar-individu dalam satu spesies/jenis yang sama
(misalnya pada kucing rumah akan kita dapati kucing berambut putih, hitam, mupun
belang-belang). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada makhluk hidup yang sama persis,
bahkan anak kembar pun antara satu dengan yang lain memiliki ciri tertentu yang
membedakannya. Sifat-sifat tersebut menunjukkan adanya keanekaragaman hayati.
Contoh lainnya, apakah kalian pernah pernah melihat ayam kampung dan ayam
katai dalam waktu bersamaan? Jika pernah, tentu kalian sudah bisa membedakan antara
keduanya. Ayam kampung memiliki ukuran yang lebih besar, sedangkan ayam katai bisa
dikatakan kerdil. Ada juga ayam hutan, ayam cemani, ayam bekisar, dan ayam lainnya.
Selain antar spesies, keberagaman juga terjadi dalam satu spesies misalnya sama-sama
ayam kampung yang satu memiliki bulu putih sedangkanlainnya hitam, atau bahkan warna-
warni. Bentuk pial (jengger) ayam dalam satu spesies ayam pun berbeda-beda. Jika kalian
pernah melihat ada ayam kampung berpial walnut, rose, pea, dan single.
Keanekaragaman hayati (biodiversity)adalah keanekaragaman pada makhluk hidup
yang menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri lainnya pada
tingkat gen, jenis, dan ekosistem di suatu daerah. Adanya keanekaragaman ini dipengaruhi

oleh dua fakor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik dapat
disebut sebagai faktor internal, sedangkan faktor lingkungan merupakan faktor pembeda
eksternal. Kedua faktor tersebut sama-sama mempengaruhi bentuk luar makhluk hidup
(fenotip) yang bisa dilihat dengan mata ataupun dilihat menggunakan alat bantu lainnya.

1. Keanekaragaman Tingkat Gen


Berkaitan dengan gen, maka akan tertuju pada sel karena gen berada dalam
sel. Sel merupakan unit terkecil fungsional makhluk hidup. Manusia misalnya
memiliki puluhan ribu gen yang bekerjasama membentuk tubuh kita seperti sekarang
ini. Di dalam sel manusia terdapat nukleus atau inti sel, dan di dalam inti sel tubuh
manusia terdapat 46 kromosom yang setiap kromosom membawa gen-gen. Gen
merupakan substansi yang berfungsi membawa sifat. Sifat yang dimiliki oleh induk
jantan dan betina dibawa oleh gen untuk diwariskan kepada keturunannya. Wujud
gen berupa potongan atau segmen DNA (deoxyribose-nucleic acid). Setiap individu
memiliki susunan gen yang khas, meskipun jumlah gennya sama.
Sumber: Campbell, dkk. 2010
Gambar 3.2. Keanekaragaman Gen Pada Kumbang Ladybug

Untuk memahami keanekaragaman tingkat gen perhatikan contoh kumbang


ladybug pada Gambar 3.2. Semua kumbang dalam gambar merupakan spesies
sejenis. Secara umum kumbang-kumbang tersebut memiliki corak, ukuran, dan
warna yang sama. Akan tetapi jika dicermati lebih detail ternyata corak, ukuran, dan
warna tidak ada yang benar-benar sama. Beberapa kumbang memiliki warna
dominan merah kecoklatan sedangkan lainnya hitam. Selain itu ukuran dan bentuk
kedua titik di punggungnya tidak ada yang sama. Munculnya variasi tersebut di
kendalikan oleh gen. Keanekaragaman gen menunjukkan adanya variasi susunan
gen pada individu-individu sejenis. Gen-gen tersebut mengekspresikan berbagai
variasi dari satu jenis makhluk hidup. Pada bunga, keanekaragaman gen ditampilkan
pada warna mahkota bunga, ukuran daun, tinggi pohon, dan sebagainya. Contoh
lainnya dapat kita amati pada tanaman padi dan rambutan. Tanaman rambutan
memiliki empat varietas yang berbeda, yaitu varietas aceh, varietas rafia, varietas
jakarta, dan varietas lampung. Demikian juga pada tanaman padi yang terdiri dari
varietas IR, PB, rojolele, sedani, delanggu, dan bumiayu.

Kegiatan 3.1
Sebutkan tiga contoh keanekaragaman gen pada manusia, hewan, dan tumbuhan
dengan cara menuliskan jawabannya dalam tabel di bawah ini! Kemudian diskusikan
hasilnya di depan kelas!
No Manusia Hewan Tumbuhan
Jenis variasi Warna iris mata .... ....
1 Yaitu Hitam, coklat, biru .... ....
Jenis variasi .... .... ....
2 Yaitu .... .... ....
Jenis variasi .... .... ....
3 yaitu .... .... ....

2. Keanekaragaman tingkat jenis (spesies)

Pernahkah kalian melihat kucing? Jika pernah tentu kalian sering melihat
berbagai jenis kucing yang berbeda, misalnya kucing hutan, kucing pasir, kucing
berkaki hitam, kucing domestik, kucing liar, kucing persia, dan lain-lain. Secara umum
semua jenis kucing memiliki kemiripan bentuk tubuh dan sifat, misalnya memiliki
kumis, bertaring, serta suara yang mirip. Kesamaan ini dikarenakan mereka berada
dalam satu genus, Felis. Masih ingat dengan sistem penamaan spesies? Penamaan
spesies menggunakan dua kata, kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua
merupakan penunjuk spesies. Penjelasan lebih lanjut tentang penamaan ilmiah akan
dijelaskan pada sub bab selanjutnya. Walaupun memiliki kesamaan bentuk dan sifatnya,
kesemua kucing yang disebutkan tadi tetaplah merupakan jenis (spesies) berbeda,
sehingga ukuran, corak tubuh dan beberapa aspek berbeda. Inilah yang dinamakan
keanekaragaman tingkat jenis (lihat Gambar 3.3).

Felis chaus (Kucing Hutan) Felis margarita (kucing pasir) Felis nigripes ( Kucing Berkaki
Hitam)
Sumber : www.kimcampion.com Sumber: www.malcolmschuyl.com Sumber: www.imgur.com

Felis silvestris (Kucing Liar) Felis catus (kucing domestik)


Sumber: www.pixdaus.com Sumber: www.fineartamerica.com
Gambar 3.3 Keanekaragaman Jenis Kucing
Dari pemaparan dan contoh di atas dapat kita simpulkan keanekaragaman hayati
tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis
atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama. Contoh lainnya adalah tumbuhan
ketela rambat (Ipomoea batatas) dan tumbuhan krangkungan (Ipomoea crassicaulis).
Kedua jenis tanaman tersebut memiliki genus yang sama yaitu Ipomoea, walaupun
demikian keduanya memiliki sifat-sifat yang sangat berbeda berkaitan dengan cara tumbuh.
Ketela rambat tumbuh merambat atau menjalar sedangkan krangkungan tumbuh tegak.
Kalian dapat menemukan kedua tanaman ini di ladang atau daerah pinggir sawah.
Keanekaragaman jenis hewan maupun tumbuhan sangat besar sekali.
Keanekaragaman ini memberikan banyak sekali manfaat bagi manusia, misalnya untuk
pengobatan. Kalian pasti pernah melihat buah mengkudu. Walaupun buahnya agak dibenci
oleh sebagian orang karena baunya yang tidak sedap ketika sudah matang, akan tetapi buah
mengkudu (Morinda citrifolia) memiliki khasiat sebagi obat yaitu dapat dijadikan salah
satu obat herbal untuk menurunkan tekanan darah, anti kanker, obat jantung koroner dan
berbagai penyakit lainnya. Tumbuhan jenis lain yang termasuk ke dalam genus
Morindaseperti Morinda angustifolia, Morinda asperula, Morinda nana, dan Morinda
officinalis.

Kegiatan 3.2
Cobalah kalian mengamati lingkungan di sekitar (boleh di lingkungan sekolah boleh di
lingkungan rumah atau lingkungan lainnya). Kemudian temukan lima tumbuhan yang
memiliki keanekaraman tingkat jenis dan bermanfaat dalam bidang kesehatan misalnya
jenis mengkudu (genus Morinda). Kemudian buatlah rangkuman seperti pada tabel di
bawah ini dan diskusikan dengan teman kalian di kelas! Referensi dapat kalian dapatkan
dari buku atau internet.

No Genus Jenis (spesies) Gambar Manfaat


Morinda citrifolia ..... .....
Morinda angustifolia ..... .....
1 Morinda Morinda asperula ..... .....
.....
.... .....
.....
.... .....
..... .....
2 .... dst ....
..... .....
....
3. Keanekaragaman Tingkat ekosistem
Masih ingatkah kalian apa itu ekosistem? Ekosistem merupakan kesatuan
komunitas biotik (manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme) dan komunitas abiotik
(air, tanah, udara, cuaca dan lain-lain) yang saling berinteraksi. Di dalam keanekaragaman
tingkat ekosistem terjadi keanekaragaman sebuah komunitas akibat interaksinya dengan
lingkungan. Misalnya ikan yang hidup di sungai yang mengalir deras akan sangat berbeda
dengan ikan yang hidup di air yang tenang. Ikan yang hidup di sungai aliran deras biasanya
memiliki tubuh yang ramping agar cepat dalam berenang. Sebaliknya ikan yang hidup di
air tenang lebih lambat gerakannya sehingga berpengaruh terhadap bentuk tubuh ikan
tersebut. Perbedaan bentuk dan karakteristik kedua ikan ini karena adanya interaksi dengan
lingkungannya. Komponen abiotik yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan cara
adaptasi berbagai jenis makhluk hidup (komponen biotik). Inilah yang dinamakan
keanekaragaman tingkat ekosistem. Coba bandingkan kucing yang hidup di rumah dengan
kucing yang hidup di hutan. Apakah keduanya sama?

Sumber: www.sains.ilmu

Gambar 3.4. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem Antara Gurun, Padang Rumput, Taiga,
Hutan Hujan Tropis, Hutan Gugur, Dan Tundrahutan Hujan Tropis, Hutan Gugur Dan Tundra.

Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas (terdiri


atas hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme) di suatu habitat akibat interaksinya dengan
lingkungan sekitar. Misalnya keanekaragan ekosistem gurun dan padang rumput memiliki
perbedaan keanekaragaman komunitas penghuni keduanya. Komunitas gurun biasanya
berupa kaktus, ular gurun, dan beberapa tanaman xerofit lainnya sedangkan komunitas
penghuni padang rumput biasanya adalah rumput, domba, kerbau, dan hewan lainnya.
Contoh lainnya adalah keanekaragaman komunitas ditaiga, hutan hujan tropis, hutan gugur,
tundra, padang lumut, ladang, danau, dan lain sebagainya.

Kegiatan Percobaan:
Mengamati keanekaragaman hayati di lingkungan dan membuat laporan
A. Dasar teori
Keanekaragaman hayati merupakan beragamnya berbagai variasi bentuk, penampilan,
ukuran, warna, fungsi, serta ciri lainnya pada pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem.
Pada keanekaragaman ekosistem ditemukan berbagai keanekaragaman makhluk hidup
dari berbagai takson akibat interaksi antara faktor biotik dan abiotik. Di dalamnya juga
bisa ditemukan keanekaragaman jenis dan keanekaragaman gen.

B. Tujuan
Mengamati keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman
gen di berbagai ekosistem

C. Alat dan bahan


1. Alat tulis
2. Buku referensi
3.
D. Langkah percobaan
1. Sebelum memulai melakukan percobaan terlebih dahulu buatlah kelompok yang
terdiri atas 3-5 orang.
2. Tentukanlah ekosistem yang akan kalian amati keanekaragaman hayatinya
misalnya ekosistem kolam, ekosistem sawah, ekosistem ladang, ekosistem kebun,
ekosistem sungai, dan lain-lain (minimal dua ekosistem).
3. Pergilah ke tempat ekosistem yang sudah kalian tentukan kemudian amati keadaan
setiap ekosistem tersebut.
4. Hal yang harus kalian amati meliputi berbagai jenis makhluk hidup yang ada dan
interaksi yang terjadi antarmakhluk hidup tersebut dan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Selian itu amati pula keanekaragaman gen dari setiap
spesies yang kalian temui.
5. Catat hasil pengamatan kalian dalam sebuah tabel berikut.
Berikut ini contoh tabelnya.
a. Keanekaragaman hayati di sungai
Kondisi komponen abiotik Komponen biotik
Hewan tumbuhan
Sungainya dangkal (1 meter), airnya Ikan lele berwarna hitam Kangkung ada yang
agak kehijauan, aliran sungai lambat, dan kuning berbungaputih, ungu,
dasar sungai lumpur dan lain-lain. danbiru.

Anggang-anggang ada ....


yang panjang ada yang
agak lebar
.... ....
.... ....
.... ....
.... ....
b. Keanekaragaman hayati di laut
Kondisi komponen abiotik hewan Komponen biotik tumbuhan
.... .... ....
.... ....

.... ....

6. Buat laporan dalam kertas HVS dengan sistematika laporan sebagai berikut.
a. Judul
b. Dasar Teori
c. Tujuan
d. Alat dan Bahan
e. Langkah Percobaan
f. Hasil dan Pembahasan
g. Daftar Pustaka
Hal-hal yang kalian temui di lapangan perlu kalian ceritakan dalam uraian hasil
dan pembahasan ya. Selain itu kalian juga harus mampu menggambarkan dan menjelaskan
kondisi komponen biotik dan abiotik, termasuk membandingkan dua ekosistem yang kalian
amati, manakah ekosistem yang memiliki keanekaragaman hayati paling tinggi beserta
alasannya, dan manakah spesies yang memiliki keanekaragaman gen yang paling tinggi
beserta alasannya.
UJI KOMPETENSI
Untuk menguji pemahaman kalian tentang sub bab keanekaragaman ini cobalah
menjawab beberapa pertanyaan berikut dengan tepat. Diusahakan dalam menjawab tanpa
melihat buku teks sehingga jawaban ini merupakan hasil penalaran kalian sendiri.
1. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati?
2. Apa yang dinamakan keanekaragaman gen dan berikan contohnya?
3. Apa yang dinamakan keanekaragaman jenisdan berikan contohnya?
4. Apa yang dinamakan keanekaragaman ekosistem dan berikan contohnya?

B. Keanekaragaman Hayati di Indonesia


Apakah kalian pernah menyangka bahwa Indonesia merupakan negara pusat
keanekaragaman hayati kedua terbesar di dunia setelah Brazil? Tingginya keanekaragaman
hayati di Indonesia dikarenakan letak astronomis berada di antara 60 LU dan 110 LS
menyebabkan Indonesiamasuk ke dalam wilayah tropis dengan dua musim yaitu kemarau
dan penghujan dimana perubahanfluktuasi cuaca tidak ekstrim. Letak ini juga mendukung
keberadaan hutan hujan tropis yang kaya akan flora dan fauna serta memiliki tingkat
endemisme yang tinggi. Tingkat endemisme ini juga dikarenakan wilayah Indonesia berupa
kepulauan dimana laut menjadi barrier (penghalang) antar pulau. Selain itu kekayaan
terumbu karang di laut Indonesia merupakan pusat keanekaragaman yang tertinggi di
dunia. Tingginya tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia membuat Indonesia dijuluki
sebagai negara megabiodiversitas di dunia.
Indonesia merupakan salah satu wilayah dengan keanekaragaman makhluk hidup
yang besar. Jumlah tanaman bunga misalnya, 25.000 spesies dari total 250.000 spesies di
dunia. Artinya biodiversitas tanaman bunga di Indonesia setidaknya10% dari total spesies
tanaman bunga di dunia. Selain itu jumlah keanekaragaman reptil diperkirakan sebesar
2.000 spesies dari total 6.300 spesies reptil di dunia, artinya 32% jenis reptil di dunia
berada di Indonesia. Sangat besar bukan? Adapun perkiraan keanekaragaman spesies
spesies utama yang ada di Indonesia dapat kalian lihat pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1. Perkiraan Jumlah Spesies Utama Di Indonesia

Kelompok Indonesia Dunia


Bakteri, ganggang hijau-biru 300 4.700
Jamur 12.000 47.000
Rumput laut 1.800 21.000
Lumut 1.500 16.000
Paku-pakuan 1.250 13.000
Tanaman berbunga 25.000 250.000
Serangga 250.000 750.000
Moluska 20.000 50.000
Ikan 8.500 19.000
Amfibia 1.000 4.200
Reptilia 2.000 6.300
Burung 1.500 9.200
Mamalia 500 4.170
(Sumber: KLH, 1989 dalam Moeljopawiro, 2001, hlm.4)

Dari pemaparan dan contoh di atas kita mengetahui bahwa keanekaragaman hayati
(biodiversitas) di Indonesia sangat tinggi. Mengapa bisa demikian? Jawabannya adalah
karena Indonesia memiliki beberapa faktor yang mendukung tingginya keanekaragaman
hayati tersebut. Pertama, wilayah Indonesia terletak pada dua kawasan biogeografi,
Oriental dan Australia, sehingga keanekaragaman hayati di Indonesia merupakan
perpaduan dari keanekaragaman hayati benua Asia dan benua Ausralia serta perpaduan
keduanya. Ke dua, Indonesia merupakan negara kepulauan. Banyaknya pulau-pulau baik
besar maupun kecil dengan laut sebagai penghalang perpindahan anggota berbagai jenis
hayati sehingga memungkinkan terbentuknya anak jenis serta jenis baru sebagai hasil
evolusi spesies terdahulu. Ke tiga, Indonesia terletak di daerah tropissehingga memiliki
keanekaragaman hayati yang lebih tinggi dibandingkan daerah subtropis (sedang) dan
kutub (iklim kutub). Kenakaragaman ini dapat ditemui di hutan hujan tropis. Analoginya
adalah jika kalian dapat menemukan 1 atau 2 jenis pohon pada hutan subtropis (iklim
sedang) maka di hutan tropis kalian akan menemukan keanekaragaman 300 kali lebih besar
dibandingkan hutan subtropis. Selain itu daerah tropis ini merupakan salah satu sasaran
migrasi satwa dari belahan bumi utara serta belahan bumi selatan.

1. Persebaran tumbuhan
Wilayah Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah utama, yaitu Indonesia bagian
barat, tengah, dan timur. Masing-masing wilayah tersebut memiliki berbagai jenis makhluk
hidup dengan persebaran yang khas misalnya keberadaan Tumbuhan Malesiana. Tumbuhan
Malesiana adalah tumbuhan khas yang ditemukan di Malaysia, Indonesia, Papua Nugini,
dan Kepulauan Solomon. Beberapa spesies yang termasuk ke dalam kelompok Tumbuhan
Malesiana adalah meranti, palem, rotan, jati, cendana, kayu hitam, salak, dan lain
sebagainya. Selain itu terdapat salah satu Tumbuhan Malesiana endemik Indonesia yang
hanya dapat kita temukan di Bengkulu dan Aceh. Apakah kalian tahu? Tepat sekali
namanya adalah bunga Rafflesia arnoldii. Perhatikan Gambar 3.5.

Bunga Rafflesia arnoldii buah matoa


Sumber: www.indonesia-tourism.com Sumber: www.telusurindonesia.com

Gambar 3.5.Tanaman-Tanaman Khas Indonesia

Bengkulu dan Aceh bukan satu-satunya yang memiliki tanaman endemik, ada
banyak daerah di Indonesia yang memilki tumbuhan endemik, Papua salah satunya. Disana
kalian akan dapat menemukan tanaman endemik ratu sulur (Strong Ylodon) dan pohon
yang khas yang disebut matoa (Pometia pinnata). Sekarang ini pohon matoa dan beberapa
tanaman endemik sudah bisa ditemukan di lain pulau. Hal tersebut dapat terjadi lantaran
banyak wisatawan domestik, Jawa misalnya, yang berlibur ke Pulau Papua dan membawa
buah matoa. Dengan atau tanpa sengaja biji matoa tertanama di tanah Jawa dan tumbuh
disana menjadi pohon matoa, sehingga tak heran kita dapat menemukan matoa di Jawa.
Jika kalian pernah melihat buah matoa seperti kelengkeng, tetapi lebih besar dan buahnya
membentuk rangkaian seperti anggur, berkulit tipis, dan kuat.
Berbagai daerah lain di Indonesia juga memiliki jenis tumbuhan yang khas.
Kelompok meranti (Shorea spp.) dan rotan (Calamus caesius) merupakan jenis yang khas
dari hutan di Kalimantan. Sedangkan pohon jati (Tectona grandis), mahoni (Swietenia
mahagoni), dan kenari (Canarium commune) banyak ditemukan di Pulau Jawa. Contoh lain
adalah salak (Salacca edulis) yang banyak tumbuh di Yogyakarta, Bali, dan Banjarnegara-
Jawa Tengah, serta durian (Durio zibethinus) yang banyak tumbuh di Pulau Jawa dan
Sumatera.

2. Persebaran hewan
Jika kalian mempelajari biogeografi yakni ilmu tentang persebaran makhluk hidup
di bumi maka akan didapatkan kepulauan Indonesia terbagi menjadi tiga wilayah
berdasarkan keberadaan garis Wallace dan garis Weber (Gambar 3.6). Ketiga wilayah
tersebut adalah sebelah barat garis Wallace, sebelah timur Garis Weber, dan daerah di
antara dua garis Wallace dan Weber.
Sumber: hmgi.or.id

Gambar 3.6. pembagian wilayah berdasarkan Garis Wallace dan Weber

Sebelah barat Garis Wallace meliputi Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan, dan
Bali yang memiliki jenis fauna oriental (Asiatis). Mamalia yang hidup di daerah ini seperti
gajah, badak bercula satu, harimau sumatera, kerbau, monyet, orang utan, bekantan, tapir,
bajing, kijang , kelelawar, babi hutan, dan beruang madu. Sedangkan reptil meliputi buaya,
kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, dan bunglon. Adapun kelompok burung seperti
burung hantu, elang, jalak, kutilang, dan merak.
Sebelah timur Garis Weber, dihuni berbagai jenis burung dengan bulu mencolok
(kasuari, cendrawasih, nuri, dan parkit), hewan berkantung (kangguru pohon), komodo,
babirusa, dan kuskus. Oleh karena wilayah ini berdekatan dengan benua Australia sehingga
disebut sebagai fauna Australian tempat fauna-fauna yang berada pada wilayah ini
memiliki kesamaan dengan Australia.
Daerah di antara dua Garis Wallace dan Weber atau disebut sebagai zona
peralihan atau wilayahWallacea. Di wilayah ini merupakan peralihan dari kedua wilayah
yang mengapitnya sehingga semakin ke timur dari Garis Wallace, jumlah fauna Oriental
semakin berkurang. Sebaliknya, semakin ke barat dari Garis Weber, fauna Australian
semakin berkurang. Beberapa spesies Oriental seperti burung hantu dan spesies Australia
seperti kangguru dapat ditemukan di daerah peralihan ini.
Perhatikan Gambar 3.7 dan cobalah kelompokkan ke dalam wilayah mana jika
menggunakan Garis Wallace dan Weber.
Bekantan Komodo Anoa
Sumber: www.antarnews.com Sumber: www.spiritanimal.wikia.com Sumber: www.kidnesia.com

Gambar 3.7. Fauna-fauna khas di Indonesia

Zona peralihan ini terkadang memiliki spesies yang sangat berbeda jauh dengan
daerah terdekat di antara kedua garis, Wallace maupun Weber. Misalnya saja Bali termasuk
ke dalam zona barat sebelah timurnya dalah Lombok yang berada pada zona peralihan. Jika
dilihat secara geografis kalian akan menemukan bahwa keduanya sangat dekat hanya
dipisahkan oleh selat berjarak 30 km. Jika mengikuti aturan awal maka keanekaragaman
hayati di Bali tidak jauh berbeda dengan Lombok. Akan tetapi pada kenyataannya
keanekaragaman keduanya sangat tidak menunjukkan adanya kesamaan. Di Bali kalian
akan menemukan hewan Oriental seperti bajing dan harimau akan tetapi di Lombok kalian
tidak menemukan kedua hewan tersebut justru yang ditemukan adalah burung pemakan
madu (fauna Australian). Hukum ini juga berlaku antara perbatasanzona Timur dan zona
Peralihan yang dipisahkan oleh Garis Weber.

UJI KOMPETENSI
Jawablah soal-soal berikut dengan tepat.
1. Mengapa Indonesia disebut sebagai salah satu negara megabiodiversitas di
dunia? Berikan alasanmu!
2. Faktor apa saja yang mendukung tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia?
Jelaskan!
3. Indonesia memiliki keanekaragaman flora yang amat besar, jelaskan persebarannya!
4. Gambarlah peta Indonesia secara skematis di buku tulismu kemudian gambar juga
garis Wwallace dan Weber. Kemudian Jelaskan pembagian daerah biogeografi
Indonesia oleh kedua garis tersebut bersama dengan tiga contoh spesies fauna di
masing-masing wilayah!
C. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati dan Permasalahannya

1. Manfaat keanekaragaman Hayati


Tidak dipungkiri lagi bahwa penduduk Indonesia sangat bergantung terhadap
keanekeragaman hayati di Indonesia. Jika di wilayah Timur Tengah, Saudi Arabia
misalnya, untuk memperoleh makanan membutuhkan uang sebagai alat tukar, di Indonesia
seseorang tak memilki uang pun tetap bisa hidup oleh karena setiap hamparan tanah dan
laut di Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang selalu dimanfaatkan
setiap harinya oleh penduduk Indonesia. Setiap hari seorang nelayan pergi ke laut untuk
mencari ikan sebagai lauk. Bayangkan jika satu orang nelayan mampu memperoleh 30 ekor
ikan (baik jenis yang sama atau berbeda jenis) maka sebanyak 300.000 ekor ikan ditangkap
oleh 10.000 penduduk dalam sehari.Jika kuantitas maupun kualitas keanekaragaman hayati
ikan di Indonesia tidak besar maka sudah bisa diprediksi penduduk Indonesia kekurangan
lauk pauk berupa ikan akibat punah.
Pemanfaatan lain yang dilakukan oleh penduduk Indonesia adalah lebih dari 6.000
spesies tanaman berbunga (liar maupun yang dibudidayakan) digunakan untuk memenuhi
kebutuhan akan sandang, pangan, papan, dan obat-obatan. Tanaman padi, gandum, jagung,
ketela, dan sagu merupakan beberapa jenis tanaman sebagaibahan pokok makanan. Pada
Tabel 3.2 dapat dilihat banyaknya spesies tanaman yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat Indonesia.

Tabel 3.2 Jumlah Spesies Tanaman Yang Dimanfaatkan Masyarakat Indonesia


Jumlah spesies Pemanfaatan
100 spesies tanaman biji-bijian, ubi-ubian, sagu, Sumber karbohidrat
penghasil tepung dan gula
100 spesies tanaman kacang-kacangan Sumber protein dan lemak
450 spesies tanaman buah-buahan Sumber vitamin dan mineral
250 spesimen tanaman sayur-sayuran Sumber vitamin dan mineral
70 spesies tanaman Bumbu dan rempah
40 spesies tanaman Bahan minum
56 speies bambu dan 100 spesies tanaman berkayu Bahan bangunan
150 spesies rotan Perabot rumah tangga
1.000 spesies tanaman Tanaman hias
940 spesies tanaman Bahan obat tradisional
Sumber: KLH, 1989 dalam Moeljopawiro, 2001, hlm.5
Banyak sekali keanekaragaman hayati khususnya berupa tanaman (flora) yang
dimanfaatkan oleh penduduk Indonesia sebagai bahan obat-obatan. Kalian pasti pernah
melihat ada ibu-ibu penjual jamu gendong. Tahukah kalian apa nama-nama jamu tersebut?
Ada yang dinamakan kunyit asem (karena dari bahan kunyit dan asam) ada yang
dinamakan beras kencur (karena bersal dari beras dan kencur) dan lain sebagainya.
Tanaman-tanaman tersebut yang bisa dijadikan obat sering disebut sebagai obat herbal.
Pada TabeL 3.3 disajikan beberapa contoh tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat
herbal.

Tabel 3.3. Macam-macam obat herbal dari keanekaragaman flora di Indonesia

Nama Tanaman Kegunaan


Temulawak Menambah nafsu makan, antioksidan, dan anemia
Lengkuas Mengobati penyakit limfa, tumor, pusing, radang, rematik, dan diare
Jahe Mengobati masuk angin, asma, sakit tenggrokan, dan sakit pinggng
Kunyit Menambah produksi ASI, penawar racun, mencegah leukimia, sakit
maag, menunda penuaan
Lempuyang Menambah nafsu makan, menegah sel kanker, obat diare, obat
pelangsing alami
Kencur Mengobati sakit kepala, batuk, meluruhkan keringat, dan penambah
nafsu makan
Temu Ireng Menambah selera makan mengobati pegal linu, rematik, dan penyakit
kulit
Belimbing wuluh Mengobati gusi berdarah, rematik, gondongan, sariawan, dan obat sakit
gigi
Lidah buaya Kesehatan rambut, menghilangkan jerawat, mengobati serangan
jantung, diabetes, rdang tenggorokan, dan sembelit
Kumis kucing Meluruhkan kencing batu, mengobati rematik, asam urat, batuk, masuk
angin, diabetes, dan hipertensi
Daun jarak Mengobati gatal-gatal, luka berdarah, jamur pada kulit, rematik, dan
bengkak karena luka
Sambiloto Memperlancar kencing, obat sakit perut, mengobati diabetes
Akar alang-alang Obat panas dalam, mengatasi sakit ginjal, mimisan, kencing batu, dan
keputihan
Akar manis Mengobati penyakit tukak lambung, mengobati hipertensi, dan batuk
Ciplukan Mengobati asma, sakit tenggorokan, mengobati diabetes, dan sakit
paru-paru
Sumber: www.tanamanobat.net & www.caratanam.com

Sumber: www.nikifour.com Sumber: www.solop.co.id Sumber: www.pbn.co.id

Gambar 3.8. Pemanfaatan Berbagai Keanekaragaman Hayatikayu Sebagai Bahan Baku


Rumah, Kapas Sebagai Bahan Baku Kain, Dan Ikan Sebagai Bahan Makanan
Selain dimanfaatkan dalam sebagai bahan sandang, pangan, papan, dan obat-
obatan, pemanfaatan keanekaragaman hayati lainnya seperti bahan baku industri kerajinan,
bahan baku industri kosmetik, sebagai plasma nutfah, mempertahankan keseimbangan
ekosisem di alam, keilmuan, dan keindahan (estetika). Yang dimaksud kebermanfaatan
sebagai plasma nutfah adalah keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia baik flora
maupun fauna memiliki karakteristik khusus maupun sifat unggul lainnya yang perlu
dilestarikan dan diperbanyak lebih besar lagi. Sifat unggul ini nanti yang akan memberikan
kebermanfaatan lebih luas untuk bagi kehidupan.

TUGAS
Untuk menguji pemahaman kalian tentang manfaat keanekaragaman hayati,
cobalah lakukan survei di lingkungan sekitar kalian. Boleh di lingkungan rumah, sekolah
dan lain sebagainya. Catatlah keanekaragaman hayati (flora maupun fauna) yang kalian
temukan, dan carilah manfaat dari keanekaragaman hayati tersebut seperti pada tabel di
bawah ini.
No. Nama Hewan/tumbuhan Manfaat
1 Padi Makanan pokok dalam bentuk nasi
2 .... ...
3 .... ...
4 .... ....
5 .... ....
Dst

2. Ancaman terhadap Keanekaragaman Hayati


Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terancamnya keanekeragaman hayati
di Indonesia yaitu sebagai berikut.
a. Pembukaan lahan baru
Pada sub bab sebelunya kalian sudah mengetahui tingginya keanekaragaman
hayati di Indonesia. Berbagai macam hewan dan tumbuhan hidup tanah air
Indonesia.Kita boleh bangga akan predikat negara megabiodiversitas untuk Indonesia
karena memang pada kenyataannya pada saat predikat itu diberikan keanekragaman
hayati di Indonesia sangat besar. Apa yang terjadi pada saat ini? Setiap tahun populasi
penduduk Indonesia bertambah dan membutuhkan lahan untuk tempat tinggal serta
pemanfaatan flora dan fauna sebagai makanan. Kita bisa berpikir jika lahan tempat
tinggal sudah semakin sempit maka penduduk akan membuka lahan baru dengan cara
menebang pohon di hutan untuk digunakan sebagai rumah. Hal ini secara tidak
langsung akan mempengaruhi keanekaragaman hayati di Indonesia. Bagaimana tidak,
pembukaan lahan baru sama halnya dengan pemotongan (fragmentasi) habitat flora
dan fauna secara paksa yang berakibat menurunnya tingkat keanekaragaman hayati
terlebih bagi spesies endemik yang sulit bertahan hidup di luar habitat aslinya. Tak
heran jika sekarang ini banyak spesies di Indonesia yang terancam punah.

Sumber: www.antara.com Sumber: www.biodiversitywarriors.org Sumber: www.internasional


kompas.com

Gambar 3.9. Ancaman Terhadap Keanekaragaman Hayati Melalui Pembukaan Lahan Baru,
Penggunaan Pestisida Berlebihan, Dan Perburuan Liar.

Contoh populasi yang terkena dampak fragmentasi habitat adalah orang utan dan
harimau. Keduanya terpaksa berpindah-pindah tempat dari satu habitat ke habitat
lainnya yang masih sesuai. Akibat fragmentasi yang berkepanjangan tak jarang kedua
spesies ini masuk ke perkampungan penduduk guna mencari makanan. Dampak yang
paling tragis akibat fragmentasi ini adalah berkurangnya populasi orang utan dan
harimau bahkan mereka sekarang sudah termasuk ke dalam spesies yang dilindungi
akibat sedikitnya populasi mereka di alam.
b. Penggunaan zat kimia yang berlebihan di alam
Penggunaan insektisida secara tepat dapat meningkatkan produksi pertanian.
Akan tetapi jika penggunaannya secara belebihan maka dampak yang dihasilkan
adalah rusaknya keanekaragaman hayati lingkungan sekitar terlebih organisme
nontarget. Misalnya saja untuk meningkatkan produksi padi di sawah seorang petani
menggunakan insektisida. Jika penggunaan insektisida ini melampau batas maka
lingkungan akan rusak, tanah akan menjadi tidak subur, hama akan menjadi lebih
resisten terhadap insektisida dan menjadi pemicu bagi petani untuk meningkatkan
kadar/dosis insektisida. Proses ini akan berulang terus-menerus.
c. Penebangan liar
Upaya pemanfaatan yang tak terkendali dinamakan eksploitasi. Penebangan liar
juga merupakan wujud eksploitasi dikarenakan tak adanya pengaturan tebang pilih.
Para oknum yang melakukannya seringkali tidak memikirkan dampak negatif
kedepannya. Yang dipikirkan adalah keuntungan ekonomis dari penjualan kayu.
Penebangan liar yang tak terkendali menyebabkan ekosistem hutan terganggu dan
berpotensi menimbulkan berbagai bencana, seperti banjir dan tanah longsor. Begitu
pula dengan usaha mengubah fungsi hutan untuk industrialisasi. Selain itu, sistem
ladang berpindah yang dilakukan oleh penduduk lokal juga dapat merusak tanaman,
hewan, dan struktur tanah.
d. Perburuan liar
Apa yang terjadi jika di hutan atau habitat lain dilakukan perburuan liar? Sudah
bisa diprediksi maka keanekaragamanhayati akan berkurang apalagi punah. Perburuan
liar merupakan tindakan menangkap, membunuh maupun tindakan eksploitasi lain
terhadap satwa yang tidak diperblehkan untuk ditangkap oleh pemerintah. Hal yang
paling sering terjadi adalah perburuan burung, rusa, kijang, harimau, dan badak.
Hewan diburu tidak hanya diambil dagingnya, atau salah satu organ tubuhnya, tetapi
seringkali terjadi hanya sekedar pemuas hobi bagi oknum-oknum berduit. Jika
perburuan hewan dibiarkan maka populasi spesies akan segera punah dalam waktu
cepat.
e. Penggunaan alat yang tidak sesuai dalam pemanfaatan keaneka-ragaman hayati
Seorang nelayan yang menggunakan setrum atau bom ke dalam perairan guna
menagkap ikan merupakan tindakan tidak dibenarkan. Sebagian masyarakat awam
berdalih bahwa cara demikian lebih cepat mendapatkan hasil melimpah dibandingkan
menggunakan kail atau jaring, akan tetapi mungkin belum disadari bahwa penggunaan
bom atau setrum ini tidak hanya akan membunuh ikan-ikan besar saja melainkan
benih-benih ikan juga ikut mati akibat tercemarnya perairan. Oleh karena itu kalian
selaku penerus bangsa untuk bisa mengingatkan para penduduk yang melakukan
tindakan tersebut dikarenakan ketidaktahuan semata.

3. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati


Upaya pelestarian keanekaragaman hayati dapat dilakukan dengan berbagai cara
sebagai berikut.
a. Penebangan hutan dengan terencana dan reboisasi
Telah kalian ketahui bahwa penebangan liar dapat mengurangi
keanekaragaman hayati. Akan tetapi apakah tidak diperbolehkan sama sekali
penebangan pohon? Jika tidak diperbolehkan darimana kalian bisa membuat
rumah, kursi, dan peralatan lain dari kayu? Oleh karena itu penebangan pohon
tetap diperbolehkan asalkan memenuhi ketentuan dan syarat yang baik seperti
teknik tebang pilih dan reboisasi. Dengan teknik tebang pilih ini hanya pohon-
pohn yang sudah layak tebang yang bisa ditebang. Hal ini mengurangi dampak
resiko bencana alam karena bibit-bibit atau pohon-pohon yang masih muda tidak
ikut ditebang dan akan tumbuh menjadi pohon besar sutu saat nanti. Selain itu
juga dilakukan penanaman kembali (reboisasi) di sekitar pohon yang ditebang
agar hutan tidak gundul dan beberapa jenis tumbuhan tidak akan punah,
meskipun pertumbuhannya memerlukan waktu yang lama (Gambar 3.10).
b. Pengendalian hama dengan hewan predator
Keanekaragaman hayati dapat terganggu akibat hama. Hama di areal
persawahan menyebabkan tanaman mati sehingga produksi menurun. Oleh
karena itu perlu sebuah pengendalian yang aman. Penggunaan pestisida kimia
ternyata memberikan resistensi terhadap kemampuan hama. Akibatnya para
petani akan berusaha menambah dosis pestisida untuk membunuh hama tanpa
diketahui sebelumnya bahwa dosis yang besar ini justru akan mengganggu
keanekaragaman hayati bagi spesies lainnya. Pengendalian hama dengan hewan
predator lebih aman jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida dan
insektisida, karena tidak menggangu keseimbangan ekosistem.

Sumber: www.jabung.malangkab.go.id

Gambar 3.10. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati Melalui Reboisasi Penggunaan


Pestisida Berlebihan, Dan Perburuan Liar.

c. Pelestarian secara in situ dan exsitu


Bentuk pelestarian berdasarkan tempat habitnya dibedakan menjadi dua cara,
yaitu secara in situ dan secara ex situ (Gambar 3.11). Pelestarian secarain situ adalah
pelestarian jenis-jenis hayati di dalam habitat aslinya, bisa berupa cagar alam (untuk
tumbuhan) dan suaka marga satwa (untuk hewan). Contohnya adalah pelestarian
badak bercula satu di Ujung Kulon, keberadaan komodo di pulau Komodo, cagar alam
Ulo Lanang di Batang, dan lain sebagainya.Pelestarian in situ memberikan dampak
positif kepada hewan atau spesies berupa perlindungan di habitat aslinya. Pelestarian
secara ex situ merupakan pelestarian jenis-jenis hayati di luar habitatnya, misalnya
dengan penangkaran atau pemeliharan secara domestik. Pelestarian ini memiliki
kebermanfaatan salah satunya adalah berbagai jenis hewan yang sulit berkembang
biak di habitat aslinya akan dibantu untuk berkembangbiak. Contohnya adalah
penangkaran harimau di kebun binatang Ragunan.

D. Klasifikasi Makhluk hidup


Jika kalian pergi ke perpustakaan maka kalian akan menemukan pengelompokan
buku-buku. Ada kelompok buku fiksi dan non fiksi. Selanjutnya dalam buku fiksi nanti
digolongkan kembali seperti kelompok sejarah, novel dan lainnya. Mengapa hal ini
dilakukan?

Sumber: www.twisata.com Sumber: www.kompastravelfair.com

Gambar 3.11. Taman Nasional Bunaken (Pelestarian In Situ) Dan Penangkaran Kupu-Kupu
(Pelestarian Ex Situ)
Bayangkan saja jika semua buku ditata tanpa adanya pengelompokan, apakah
kalian mudah menemukan buku yang kalian cari semisal biologi. Tentunya akan sangat
sulit menemukannya bukan. Begitu juga dengan mengelompokkan makhluk hidup. Alam
semesta dihuni oleh beragam makhluk hidup. Agar lebih mudah mengenali beragam
makhluk hidup, kita perlu melakukan klasifikasi makhluk hidup. Bagaimana cara
klasifikasi makhluk hidup? Perhatikan uraian berikut.

1. Tujuan dan manfaat klasifikasi makhluk hidup

Kalian sudah membayangkan bagaimana jika di perpustakaan tidak ada


pengelompokan buku bukan? Bagaimana kita akan mengenali dan mencarinya? Akan
kesulitan pastinya. Tujuan klasifikasi adalah untuk mempermudah mengenali,
membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari
persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup. Adapun tujuan klasifikasi
makhluk hidup secara rinci adalah sebagai berikut.
a. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang
dimiliki.
b. Mengetahui ciri-ciri suatu makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhluk hidup jenis lain.
c. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum
memiliki nama.
d. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
e. Mengetahui evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.
Secara mendasar kita dapat mengenal sifat suatu spesies dengan melihat spesies
lain yang merupakan anggota kelompok yang sama atau dengan melihat nama
kelompoknya. Contohnya jika kita mengelompokkan hewa berdasarkan keberadaan adanya
tulang belakang maka kita akan membagi menjadi lima kelompok (5 kelas) yaitu kelompok
Pisces, Amfibi, Reptil, Mammalia, dan Aves. Kelompok-kelompok tersebut dikumpulkan
berdasarkan persamaan sifat. Kelompok amfibi misalnya, merupakan kumpulan dari
berbagai jenis hewan yang bisa hidup di dua alam (darat dan air) seperti katak. Ciri spesifik
lainnya adalah mengalami metamorfosis tidak sempurna dari telur, berudu, berudu berkaki,
katak kecil hingga katak dewasa (Gambar 3.12).

Sumber: www.mikirbae.com
Gambar 3.12 Gambar Metamorfosis Katak

Ketika kalian mengetahui katak adalah kelompok amfibi maka dengan


menyamakan persamaan beberapa ciri akan kalian dapatkan bahwa salamander juga
termasuk ke dalam kelompok amfibi. Jika kalian mengelompokkan pada kelompok yang
lebih kecil lagi yaitu ke dalam jenis katak, maka setiap hewan yang bentuknya
menyerupaai katak baik warnanya hijau, cokelat, merah, dengan berbagai ukuran besar atau
keil, serta memiliki berbagai tekstur kulit ada yang halus maupun kasar atau lurik, kesemua
hewan yang kalian lihat tersebut seketika akan kalian katakan “oh mereka katak-katakan”.
Perkataan demikian merupakan pengelompokan (klasifikasi) artinya hewan-hewan yang
kalian lihat tersebut adalah sejenis katak walaupun berbeda-beda. Selain untuk mudah
mengenal spesies, manfaat klasifikasi lainnya adalah memudahkan langkah-langkah
pelestarian keanekaragaman hayati. Dengan klasifikasi juga bisa diketahui hubungan
kekerabatan spesies satu dengan yang lain.

Tugas
Tanaman padi dapat dimasukkan dalam satu kelompok dengan tanaman jagung,
yaitu kelompok tumbuhan monokotil. Cobalah kalian temukan persamaan kedua jenis
tanaman tersebut meliputi bentuk daun, pertulangan daun, tepi daun, dan akar. Jika kalian
dapat menemukan persamaan lainnya dapat kalian tulis di buku tugas kalian. Agar lebih
bermanfaat diskusikan dengan teman kalian di sekolah!

2. Proses dan Hasil Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi (pengelompokan) merupakan upaya seseorang untuk memudahkan
dalam pengenalan dan pemahaman terhadap berbagai hal tak terkecuali dalam bidang
biologi. Di seluruh dunia terdapat berbagai macam makhluk hidup, semisal beruang hitam
Amerika (Ursus americanus). Jika terdapat dua hewan lain seperti beruang kutub dan
panda, maka dapat kita pahami bahwa beruang kutub lebih mirip dengan beruang hitam
Amerika dibandingkan panda, yang menunjukkan beruang kutub dengan beruang hitam
Amerika lebih dekat kekerabatannya sehingga dikelompokkan dalam genus yang sama
(Ursus). Semakin tinggi klasifikasi maka semakin beragam spesies yang memiliki
kesamaan di dalamnya. Kingdom Animalia (kerajaan hewan) terdiri atas berbagai makhluk
hidup dengan berciri multiseluler, eukariotik, tidak berklorofil sehingga bersifat heterotrof,
maka organisme-organisme di dalamnya dapat berupa beruang, ikan, katak dan lain
sebagainya seperti pada Gambar 3.13.
Berdasarkan cara pengelompokannya, sistem klasifikasi makhluk hidup
dibedakan menjadi tiga macam, masing-masing sistem klasifikasi tersebut memiliki dasar
pengelompokkan tertentu. Adapun ketiga macam kelompok adalah sebagai berikut.

a. Sistem artifisial (buatan).


Klasifikasidilakukan berdasarkan struktur morfologis, anatomi, dan fisiologi
(terutama pada alat perkembangbiakan dan habitat makhluk hidup). Contoh sistem kla-
sifikasi ini adalah yang dilakukan oleh Eopratus dalam bukunya Historia Plantarum. Ia
membagi tumbuhan menjadi empat kelompok berdasarkan penampakannya, yaitu
pepohonan, perdu, semak, dan gulma. Sistem yang lain dikemukakan oleh Aristoteles
dalam bukunya Historia Animalum. Ia mengelompokkan hewan menjadi dua kelompok,
yaitu hewan berdarah dan hewan tak berdarah. Tokoh lain yang mengembangkan sistem ini
adalah Carolus Linnaeus.

Spesies Genus FamiliOrdoKelasFilumKingdom Domain

Ursusamericanu
s (Americanblack
bear)
Ursus

Ursidae

Carnivora

Mammalia

Chordata

Animalia

Eukarya
Sumber: Campbell, dkk. 2010

Gambar 3.13 Klasifikasi Kehidupan

b. Sistem alamiah (alami)


Hasil klasifikasi (takson) terbentuk secara alami, sesuai kehendak alam. Dasar
klasifikasi yang digunakan yaitu banyak-sedikitnya persamaan, terutama morfologi.
Pelopornya adalah Michael Adanson dan Jean Baptise de Lamarck. Mereka
mengelompokkan hewan menjadi empat kelompok, yaitu hewan berkaki empat, hewan
berkaki dua, hewan bersirip, dan hewan tidak berkaki. Selanjutnya, hewan berkaki empat
dibagi lagi menjadi kelompok hewan berkuku genap dan berkuku gasal.

c. Sistem filogeni
Klasifikasi ini mengacu pada teori evolusi. Teori tersebut menyatakan bahwa
spesies yang ada di muka bumi akan mengalami perubahan terus menerus sejalan dengan
perubahan lingkungan, sehingga menghasilkan spesies yang berbeda. Organisme baru
dilahirkan oleh organisme pendahulunya yang mengalami perubahan (meliputi perubahan
susunan gen) yang mengakibatkan perubahan pada sifat organisme tersebut. Proses ini
berlangsunglambat dan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Pengklasifikasian tidak serta merta muncul seperti yang kita ketahui sekarang,
akan tetapi dalam sejarah perkembangannya, berbagai sistem klasifikasi pernah
dikemukakan oleh para ahli, mulai dari sistem dua kingdom sampai sistem yang sekarang
umum digunakan. Adapun tokoh-tokoh dan usulan sistemnya dapat dilihat pada Tabel
3.4.

Tabel 3.4 Tokoh dan sistem klasifikasi


No Tahun Para ahli Usulan sistem
1 1758 Carolus Sistem dua kingdom
Linnaeus 1) Dunia Hewan (Animalia)
2) Dunia Tumbuhan (Plantae)
Semua organisme yang tidak memiliki dinding sel dan
mempunyai kemampuan berpindah tempat dimasukkan dalam
kelompok hewan. Sedangkan organisme yang memiliki dinding
sel, mampu melakukan fotosintesis, dan tidak dapat berpindah
tempat dimasukkan dalam kelompok tumbuhan

2 1866 Ernest Sistem tiga kingdom


Haeckel 1) Dunia Hewan (Animalia),
2) Dunia Tumbuhan (Plantae),
3) Dunia Protista (mencakup bacteria, Protozoa, dan
Porifera)

3 Antoni Van Sistem tiga kingdom.


Leuwenhoe 1) Dunia Hewan (Animalia),
k 2) Dunia Tumbuhan (Plantae),
3) Dunia fungi
Leuwenhoek menggunakan dasar pengelompokan berupa
cara memperoleh nutrisi. Fungi merupakan kelompok
organisme
yang memperoleh makanannya dengan menguraikan dan
menyerap media, Plantae merupakan kelompok organisme yang
mendapatkan makanan dengan melakukan fotosintesis, dan
Animalia merupakan kelompok organisme yang memakan
organisme lain, baik fungi, tumbuhan, maupun hewan
lain.
4 1939 Eduard Sistem empat kingdom
Chatton 1) Monera (termasuk bacteria),
2) Protoctista (pengganti nama Protista),
3) Plantae (tumbuhan, termasuk fungi),
4) Animalia
dasar klasifikasi berupa ada tidaknya membran yang
membungkus inti sel (eukariotik dan prokariotik)

5 1956 Copeland Sistem empat kingdom


1) Monera (termasuk bakteri),
2) Protoctista (pengganti nama Protista),
3) Plantae (tumbuhan, termasuk fungi),
4) Animalia

6 1969 R. H. Sistem lima kingdom


Whittaker 1) Monera (memiliki tipe sel prokariotik, meliputi bakteri
dan Cyanobacteria)
2) Protista (organisme eukariotik bersel tunggal,
meliputi Protozoa dan Algae)
3) Fungi (eukariotik, multiseluler, mengurai medium dan
menyerap makanan)
4) Plantae (eukariotik, multiseluler, dan autotrof karena
mampu berfotosintesis, meliputi Bryophyta,
Pteridophyta, dan Spermatophyta)
5) Animalia (eukariotik, multiseluler, heterotrof).

7 1977 Carl Woese Sistem Domain


1) Domain Bacteria (eaubacteria)
2) Domain Archaea (archaebacteria)
3) Domain Eukarya (kingdom protista, fungi, plantae dan
animalia)

Pembagian makhluk hidup menjadi tiga domain didasarkan pada ada tidaknya
membran inti dan perbedaan proses metabolisme yang terjadi di dalam sel. Archaea
diyakini memiliki metabolisme yang relatif mirip dengan Eukarya sehingga dianggap
memiliki kekerabatan yang lebih dekat dibandingkan dengan Bacteria. Perhatikan Gambar
3.14.
Penjelasan tentang ketiga domain makhluk hidup dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Domain Bacteria
Domain Bacteria adalah domain yang anggotanya merupakan organisme satu sel
(uniseluler) yang tidak memiliki membran inti (prokariotik), namun mereka hidup di
lingkungan yang tidak cukup ekstrim/biasa saja. Dalam klasifikasi 5 kingdom,
Bacteria masuk dalam kindom Monera dan disebut sebagai Eubacteria. Gambar di atas
menunjukkan sel bakteri berbentuk batang. Anggota domain Bacteria adalah kingdom
Monera yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Cyanobacteria dan Bacteria.
Cyanobacteria merupakan kelompok ganggang hijau biru, dan mampu berfotosintesis
menghasilkan materi organik. Sedangkan Bacteria merupakan kelompok bakteri
heterotrof, yang tidak mampu berfotosintesis, hidup bebas atau sebagai parasit pada
tumbuhan, hewan, dan manusia.

4 µm Kingdom Plantae
Kingdom Protista. 100 µm
(tumbuhan)

DOMAIN ARCHAEA

Kingdom Fungi KindomAnimalia


0.5 µm (Hewan)
(Jamur)

Sumber: Campbell, dkk. 2010

Gambar 3.14. Klasifikasi tiga domain makhluk hidup

2) Domain Archaea
Domain Archaea adalah domain yang anggotanya juga merupakan organisme
uniseluler yang tidak memiliki membran inti (prokariotik) serta memiliki ciri khas
yaitu mereka dapat hidup pada lingkungan yang ekstrim. Dalam klasifikasi 5
kingdom, Archaea masuk dalam kindom Monera dan disebut sebagai Archaebacteria.
Gambar di atas menunjukkan koloni bakteri yang tersusun atas banyak sel bakteri.
Archaea dibagi menjadi tiga kelompok.
a) Metanogenik, kelompok bakteri yang mampu menghasilkan gas metana.
b) Halofilik, kelompok bakteri yang tinggal di tempat dengan kadar garam
sangat tinggi.
c) Termoasidofilik, kelompok bakteri yang tinggal di tempat dengan suhu sangat
tinggi dan sangat asam.

3) Domain Eukarya
Domain Eukarya merupakan domain yang anggotanya organisme uniseluler dan
multiseluler yang memiliki membran inti (eukariotik). Sehingga dapat kita ketahui
anggota domain Eukarya merupakan empat kingdom selain kingdom Monera yakni
kingdom Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
a) Kingdom Protista
Kingdom Protista sudah memiliki membaran inti (eukariotik), uniseluler atau
multiseluler yang relatif lebih sederhana, heterotrof (tidak mampu membuat
makanan sendiri) atau autorof (mampu berfotosintesis), dikelompokkan menjadi
protista mirip jamur, protista mirip tumbuhan, dan protista mirip hewan. Pada
Gambar di atas tampak beraneka ragam protista yang menghuni kolam renang.
Contoh organisme yang masuk ke dalam kingdom ini adalah Amoeba,
Paramecium, dan Euglena.
b) Kingdom Fungi (jamur)
Kingdom Fungi merupakan kelompok jamur dengan ciri uniseluler (seperti
ragi) atau multiseluler, eukariotik, herterotrof, saprofit (hidup dan mengambil
makanan dari zat-zat organisme lain yang telah mati), dikelompokkan menjadi
Basidiomycota, Ascomycota, Zigomycota, dan Deuteromycota.
c) Kingdom Plantae (tanaman)
Kingdom Plantae lebih mudah dikenali karena sering kita temui dilingkungan.
Kingdom Plantae memiliki ciri multiseluler, eukariotik, autotrof (dapat
berfotosintesis), dandikelompokkan menjadi Briofita (lumut), Pteridofita (paku-
pakuan), dan Spermatofita (tumbuhan berbunga).
d) Kingdom Animalia (hewan)
Kingdom Animalia merupakan kingdom yangpaling mudah dikenali
karena mobilitasnya sangat tinggi, manusia misalnya. Ciri kingdom ini adalah
multiseluler, eukeriotik, heterotrof, dan dikelompokkan ke dalam beberapa filum
yaitu Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida,
Molusca, Echinodermata, Arthropoda, dan Chordata. Manusia termasuk ke dalam
Chordata pada kelas Mamalia.

TUGAS
Untuk menguji pemahaman kalian tentang klasifikasi, cobalah kalian
kelompokkan beberapa jenis hewan berikut berdasarkan klasifikasi dunia. Adapun
hewan-hewan tersebut adalah sebaga berikut.
1. Katak 8. Paus
2. Kucing 9. Merpati
3. Ayam 10. Salamander
4. Kerbau 11. Lele
5. Buaya 12. Kelelawar
6. Kadal 13. Merak
7. Ikan emas 14. Harimau
Masukkan hewan-hewan tersebut ke dalam tabel berikut dan berikut kesamaan sehingga
termasuk ke dalam kelompok yang sama. Kemudian diskusikan dengan temanmu di kelas!
Kelompok Jenis hewan Kesamaan ciri
Mamalia Kerbau, ... ....
.... .... ....
.... .... ....
Dst .... ....

3. Tata Nama Makhluk Hidup


Pernah mendengar nama gedang? Tidak akan asing jika kalian berasal dari Jawa.
Jika kalian orang Madura akan nenyebut pisang dengan kisang sementara orang Sunda
menyebutnya dengan cau. Ternyata satu jenis bisa beraneka ragam nama lokal. Jika ada
orang Belanda ke Indonesia, mereka tak akan memahami pisang akan tetapi banaan.
Akibat bermacam-macam nama tersebut bisa membingungkan meskipun pada dasarnya
tumbuhan yang dimaksud adalah sama. Ini menunjukkan bahwa nama daerah di manapun
di dunia ini tidak dapat dipakai untuk menunjuk dengan tepat suatu spesies. Oleh karena itu
disusunlah tata nama yang mengatur pemberian nama ilmiah suatu spesies dan tata nama
tersebut berlaku secara internasional. Jadi, ketika kita menyebut pisang dengan nama
ilmiahnya, yaitu Musa paradisiaca L., maka para ilmuan dan seluruh penduduk di seluruh
dunia akan memahami bahwa spesies yang kita maksud adalah pisang.
Nama ilmiah adalah nama latin atau nama yang dilatinkan untuk menyebut suatu
spesies. Nama ini berlaku secara internasional dan pemakaiannya diatur oleh suatu
ketentuan atau kode internasional. Tata nama tumbuhan diatur oleh Kode Internasional
Tata Nama Tumbuhan (International Code of Botanical Nommenclature) dan tata nama
hewan diatur oleh Kode Internasional Tata Nama Hewan (International Code of Zoological
Nomenclature). Sedangkan untuk organisme lain, bakteri dan arkhea misalnya, selain
mengacu pada kedua kode tersebut juga harus mengacu pada International Code of
Bacterial Nommenclature. Adapun pemberian nama ilmiah harus mengikuti sistem
binomial nomenclature yang pertama kali dikenalkan oleh Carolus Linnaeus. Adapun ciri
penamaan ini adalah sebagai berikut.
1) Penamaan ini menggunakan dua kata. Kata pertama menunjukkan genus, sedangkan
kata kedua merupakan penunjuk spesies (epitethon specificum).
2) Nama genus (marga) ditulis dengan awalan huruf besar atau huruf kapital, sedangkan
kata kedua dimulai dengan huruf kecil.
3) Kedua kata dalam nama ilmiah tersebut harus dituliskan dengan cetakan yang berbeda
dengan kalimat di sekitarnya. Biasanya ditulis dengan huruf miring (italic) atau
diberikan garis bawah (underlined).
4) Di belakang nama ilmiah tersebut bisa juga dituliskan singkatan nama orang (author),
yaitu orang yang pertama kali memberikan nama ilmiah tersebut dan
mempublikasikannya secara sah dan valid.
Sebagai contoh kita pilih saja kelapa, yang nama ilmiah adalah Cocos nucifera L.
maka dapat kita pahami bahwa Cocos menunjukkan nama genus, nucifera menunjukkan
nama penunjuk spesies (epitheton spesificum), dan L merupakan singkatan dari Linneaus,
author yang memberikan nama tersebut dan mempublikasikannya secara sah dan valid.
Aturan tambahan lain yaitu apabila nama spesies terdiri dari tiga kata, maka kata
kedua dan ketiga harus ditulis menyatu dengan tanda hubung. Misalnya, Hibiscus rosa-
sinensis atau Hibiscus rosasinensis. Nama familia (suku) diambil dari nama spesimen
acuan ditambah dengan akhiran -aceae bila itu tumbuhan, dan -idae bila makhluk itu
hewan. Contoh nama familia pada tumbuhan, yaitu familia Solanaceae dari kata
Solanum+aceae. Sedangkan contoh nama familia pada hewan, yaitu familia Canidae dari
Canis+idae. Nama kelas diakhiri dengan -nae, misalnya nama kelas tumbuhan melinjo
terdiri dari nama kelas Gnetinae dari kata Gnetum+nae. Sedangkan nama ordo dikhiri
dengan kata ales, misalnya nama ordo tumbuhan jahe adalah Zingiberales, berasal dari kata
Zingiber+ales.

4. Identifikasi Makhluk Hidup


Identifikasi adalah menentukan jenis suatu spesies. Ketika kita melihat kerbau
kemudian kita menyebutnya dengan kerbau itu sudah dinamakan identifikasi. Begitu juga
jika kalian menyebut padi ketika melihat tanaman padi maka dinamakan identifikasi.
Apakah mudah? Sangat mudah jika kalian sudah mengetahui atau memiliki pengetahuan
tentang hewan atau tumbuhan yang kalian identifikasi sebelumnya. Jika kalian sebelumnya
belum mengetahui apa yang harus kalian lakukan? Misalnya saja kalian melihat hewan
besar berwarna cokelat, memiliki belalai panjang untuk mengambil makanan, dan sepasang
gading panjang. Kalian yang sama sekali belum pernah melihat hewan ini atau bahkan
belum pernah mendengar cerita hewan ini akan bertanya dalam hati, apa nama hewan ini?
Setelah kalian lihat danmencari informasi akhirnya kalian mengetahui bahwa hewan
tersebut adalah gajah.
Proses identifikasi juga demikian, bedanya adalah jika identifikasi pada contoh di
atas kalian menamakan menggunakan nama daerah atau negara masing-masing, pada
identifikasi sebenarnya kalian menggunakan nama ilmiah. Beberapa ahli termasuk
Linneaus sudah memberi nama ilmah terhadap jenis-jenis hewan dan tumbuhan
berdasarkan kategori-kategori tertentu. Kalian tinggal mencocokkan suatu jenis makhluk
hidup dengan kategori tertentu yang telah diklasifikasikan dan diberi nama secara ilmiah
oleh para ahli. Identifikasi hewan atau tumbuhan berarti mencocokan jenis hewan atau
tumbuhan yang belum diketahui ke dalam takson tertentu.Untuk memudahkan proses
identifikasi maka dibutuhkan sarana identifikasi berupa kunci identifikasi (kunci
dikotomis), pertelaan, atau buku-buku identifikasi.
Identifikasi spesies yang belum kita ketahui sebelumnya membutuhkan waktu
yang lama karena perlu diamati bentuk morfologi tubuh spesies bersangkutan. Oleh karena
itu terkadang para ilmuwan mengambil salah satu spesies di alam untuk di bawa pulang ke
laboratorium. Proses ini dinamakan pengambilan spesimen. Jika kalian merupakan ilmuan
yang baik maka saat mengambil spesimen di alam harus mempertimbangkan kelangkaan
spesies tersebut. Jika setelah kalian ambil menyebabkan spesies tersebut menjadi langka di
alam, lebih baik kalian mengambil spesimen dalam bentuk gambar foto atau sebagian
tubuh tumbuhan saja. Alangkah baiknya jika dalam sertiap observasi kalian membawa
buku identifikasi dan kamera.
Identifikasi hewan perlu memperhatikan ciri-ciri tubuh hewan, meliputi susunan
kulit, susunan alat gerak, susunan bagian tubuh (kepala, badan, dan ekor), susunan gigi,
dan lubang hidung. Sedangkan pada identifikasi tumbuhan, ciri-ciri yang harus
diperhatikan meliputi bunga (bagian-bagian bunga dan susunan bunga), daun (bentuk daun,
tepi daun, pangkal dan ujung daun, pertulangan daun dan sifat-sifat permukaan daun), dan
buah.
Untuk menambah pengetahuan kalian tentang identifikasi, lakukanlahpengamatan
pada tumbuhan jati, ketapang, dan kamboja. Lakukan determinasi dengan menggunakan
kunci berikut untuk mengidentifikasi ketiga jenis tumbuhan tersebut sampai tingkat
familia.
Golongan 6. Daun berkarang

84. a. Rumput-rumputan (herba).....................................................................................................................85


b. Perdu atau pohon...................................................................................................................................................88

85. a. Tanaman air yang hidup tenggelam di dalam air. Daun berbangun garis, bergigi halus,
dalam karangan yang banyaknya 3 – 8............................................................................18. Hydrocharitaceae
b. Tanaman darat, bangun daun tidak garis..............................................................................................................86

86. a. Bunga dengan taji......................................................................................................................70. Balsaminaceae


b. Bunga tidak ada tajinya.........................................................................................................................................87
87. a. Bunga dalam bongkol atau bulir pendek serupa bongkol..........................................................109. Verbenaceae
b. Bunga berduri sendiri atau dalam berkas, tidak dalam bongkol atau bulir pendek...............................................
....................................................................................................................................... 12. Scrophulariaceae
88. a. Kelopak silindris (pada bakal buahnya), berbentuk garis, panjangnya 3 – 8 cm. Daunnya kadang-kadang
sebagian
tersebar, sebagian lagi dalam karangan (semu), pada cabang
yang berbunga kebanyakan berhadapan.................................................................................93. Combretaceae
b. Tidak demikian.....................................................................................................................................................89

89. a. Pohon....................................................................................................................................................................90
b. Perdu.....................................................................................................................................................................91

90. a. Daunnya tunggal, pada ujung ranting rapat berdesakan. Bunga kecil kehijau-hijauan .........................................
............................................................................................................................................ 93. Combretaceae
b. Daunnya menyirip, dalam karangan tiga-tiga. Bunga besar, merah darah .............................................................
............................................................................................................................................ 113. Bignoniaceae

91. a. Bunga bulir rapat serupa bongkol..............................................................................................109. Verbenaceae


b. Bunga malai.............................................................................................................................105. Apocynaceae

Sumber Widiati, et al., 2009

Cara mengidentifikasi tumbuhan menggunakan kunci determinasi diawali dengan


mencermati setiap kata yang terdapat pada kunci determinasi mulai dari baris paling atas.
Ambillah satu persatu tumbuhan yang ada, kemudian cocokkan ciri yang terdapat pada
kunci determinasi dengan ciri pada tumbuhan. Bila ciri yang ada pada kunci determinasi
sesuai dengan ciri pada tumbuhan, catatlah nomornya dan lanjutkan sesuai dengan perintah
yang ada pada kunci (biasanya nomornya berada di penghujung pernyataan). Bila ciri yang
ada pada kunci determinasi tidak sesuai dengan ciri pada tumbuhan, beralihlah pada nomor
yang sesuai dengan petunjuk yang ada pada kunci determinasi. Lakukan identifikasi
dengan memberikan nama familia pada tumbuhan yang kalian identifikasi. Sebagai contoh
bila kalian mengidentifikasi dengan benar, maka hasil identifikasi untuk tumbuhan
kamboja adalah sebagai 84b-88b-89b-91b-105, Apocynaceae. Jadi, famili tumbuhan
tersebut adalah Apocynaceae.

TUGAS
Untuk menguji kepemahaman kalian tentang kunci determinasi, maka kalian
diminta membuat sendiri kunci determinasi sederhana terhadap 5 diantara 9 tanaman
berikut.

Kemangi (Ocimum basillicum) Kamboja (Plumeria acuminata)


Nanas (Ananas comosus) Petai cina (Leucaena glauca)
Lidah buaya (Aloe vera) Kangkung (Ipomoea aquatica)
Bawang merah (Allium cepa) Ketela pohon (Manihot utlissima)
Tebu (Saccharum oficinarum) Orok-orok (Crotalaria striata)
Atau tanaman lainnya yang mudah dicari

Untuk memulai proses determinasi, carilah kategori umum yang membuat kategori
tersebut menjadi pembeda yang jelas, sehingga kalian dapat mengklasifikaikan jenis
tumbuhan ke dalam dua kelompok, misalnya berdasarkan susunan akar serabut dan
tunggang. Setelah didapatkan tumbuhan yang masuk ke dalam salah satu kelompok di atas
selanjutnya mencari kategori lainnya sehingga akan memisahkan kembali kelompok
tersebut menjadi sub kelompok kecil, misalnya kelompok tanaman yang berakar serabut
dipilah menjadi dua atas dasar bentuk daun, “berbentuk hati” dan “tidak berbentuk hati”.
Terbentuklah sub kelompok baru. Selanjutnya dengan cara yang sama mencari kategori
pembeda sampai tidak ada tumbuhan dalam kelompok yang sama. Setelah dikotomi
bertahap selesai (semua tanaman sudah dikelompokkan), tulislah urutan kerja kalian dalam
bentuk kunci identifikasi. Contohnya adalah sebagai berikut.
1. a. Tumbuhanberakarserabut.........................................................................................2
b. Tumbuhanberakarbukanserabut...............................................................................3
2. a. Daunnya berbentuk hati......................................................................................sirih
b.
3. a.
b.
4. dst.

TUGAS
Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat.
1. Apakah tujuan dan manfaat klasifikasi makhluk hidup?
2. Berdasarkan cara pengelompokan makhluk hidup, sistem klasifikasi dibedakan
menjadi tiga macam. Jelaskan!
3. Jabarkanlah nama ilmiah mangga Mangifera indica berdasarkan
penamaanbinomial nomenclature yang dikemukakan oleh Carolus Linnaeus!
4. Apa yang dimaksud dengan indentifikasi dan bagaimana cara mengidentifikasi
hewan dan tumbuhan dengan tepat?
5. Bagaimana hubungan antara klasifikasi dan penyusunan kunci determinasi?
RANGKUMAN
1. Keanekaragaman hayati (biodiversity) adalah keanekaragaman pada makhluk
hidup yang menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri
lainnya pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem di suatu daerah.
2. Keanekaragaman gen menunjukkan adanya variasi susunan gen pada individu-
individu sejenis yang diekspresikan dalam berbagai variasi dari satu jenis makhluk
hidup. Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau
variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus
yang sama. Sedangkan keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman
suatu komunitas (terdiri atas hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme) di suatu
habitat akibat interaksinya dengan lingkungan sekitar.
3. Indonesia merupakan salah satu wilayah dengan keanekaragaman makhluk hidup
yang besar. Faktor yang mendukung tingginya keanekaragaman hayati tersebut. 1)
Wilayah Indonesia terletak pada dua kawasan biogeografi, Oriental dan Australia,
2) Indonesia merupakan negara kepulauan, 3) Indonesia terletak di daerah tropis.
4. Berdasarkan keberadaan Garis Wallace dan Garis Weber, wilayah Indonesia dibagi
menjadi tiga wilayah utama, yaitu Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.
Masing-masing wilayah tersebut memiliki berbagai jenis makhluk hidup dengan
persebaran yang khas.
5. Keanekaramgman hayati di Indonesia dimanfaatkan sebagai sumber bahan pangan,
sandang, papan, obat-obatan, bahan baku industri kerajinan dan industri kosmetik,
sebagai plasma nutfah, mempertahankan keseimbangan ekosisem di alam,
keilmuan, dan keindahan (estetika).
6. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terancamnya keanekeragaman hayati di
Indonesia antara lain pembukaan lahan baru, penggunaan zat kimia yang
berlebihan di alam, penebangan liar, Perburuan liar, dan penggunaan alat yang
tidak sesuai dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati.
7. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain penebangan hutan dengan terencana dan reboisasi, pengendalian hama
dengan hewan predator serta pelestarian secara in situ dan ex situ.
8. Tujuan klasifikasi adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan,
dan mempelajari makhluk hidup.
9. Berdasarkan cara pengelompokannya, sistem klasifikasi makhluk hidup dibedakan
menjadi tiga macam yaitu sistem artifisial (buatan), sistem alamiah (alami), dan
sistem filogeni.
10. Dalam sejarah perkembangannya, berbagai sistem klasifikasi pernah dikemukakan
oleh para ahli, mulai dari sistem dua kingdom sampai sistem yang sekarang umum
dipakai termasuk sistem domain.
11. Pemberian nama ilmiah harus mengikuti sistem binomial nomenclature yang
pertama kali dikenalkan oleh Carolus Linnaeus
12. Identifikasi makhluk hidup dapat menggunakan sarana untuk memudahkan proses
di dalamnya berupa kunci identifikasi (kunci dikotomis), pertelaan, atau buku-buku
identifikasi.
UJI KOMPETENSI
1. Keanekaranagaman berikut yang bukan merupakan macam-macam keanekaragaman
hayati, yaitu ....
a. keanekaragaman hayati tingkat gen
b. keanekaragaman hayati tingkat spesies
c. keanekaragaman hayati tingkat jenis
d. keanekaragaman hayati tingkat ekosistem
e. keanekaragaman hayati tingkat kingdom
2. Adanya tanaman padi yang terdiri dari varietas IR, PB, rojolele, sedani, dan delanggu
merupakan keanekaragaman hayati tingkat ....
a. gen
b. jenis
c. spesies
d. ekosistem
e. kingdom
3. Walaupun tanaman tomat berada dalam genus yang sama dengan tanaman terong,
tetapi keduanya mempunyai perbedaan. Hal ini menunjukkan adanya keanekaragaman
hayati tingkat ....
a. gen
b. jenis
c. spesies
d. ekosistem
e. kingdom
4. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem dapat diketahui dari penampilan ....
a. komunitasnya
b. struktur biotiknya
c. keanekaragaman jenisnya
d. komunitas, struktur biotik, dan keanekaragaman jenisnya
e. strukur abiotiknya

5. Faktor yang mendukung tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia adalah ....


a. iklim tropis
b. daerah biografinya termasuk oriental
c. secara geografis merupakan pertemuan sirkum Pasifi k dan Mediterania
d. iklim dan letak geografi snya
e. iklimnya subtropis

6. Salah satu tumbuhan endemik yang ada di Pulau Sumatera adalah ....
a. Calamus caesius
b. Raflesia arnoldii
c. Swietenia mahagoni
d. Shorea spp.
e. Salaca edulis
7. Berikut ini yang bukan merupakan hewan-hewan oriental adalah ....
a. gajah
b. tapir
c. orang utan
d. kera bekantan
e. anoa

8. Berikut ini berbagai manfaat keanekaragaman hayati:


I. Sumber karbohidrat
II. Bahan bangunan
III. Sumber oksigen
IV. Tanaman hias
V. Perabot rumah tangga
Yang termasuk kebutuhan primer adalah ....
a. I, II, III d. III, IV, V
b. I, III, V e. II, IV, V
c. II, III, IV

9. Beberapa kegiatan manusia yang merupakan ancaman bagi keanekaragaman hayati


adalah ....
a. pengambilan bahan obat
b. fragmentasi hutan
c. reboisasi
d. penggunaan predator alami
e. pertanian organik
10. Tindakan manusia yang dapat meningkatkan kelestarian keanekaragaman hayati adalah
....
a. pengendalian hama dengan insektisida dosis tinggi
b. mengubah fungsi hutan untuk industrialisasi
c. sistem ladang berpindah
d. pengendalian hama dengan hewan predator
e. penangkapan ikan dengan mengalirkan arus listrik ke dalam air

11. Indonesia memiliki taman nasional dalam jumlah yang cukup banyak. Tujuan diada-
kannya taman nasional tersebut adalah ....
a. perlindungan keanekaragaman hayati in situ
b. dimanfaatkan untuk rekreasi atau taman wisata tanpa mengubah ciri-ciri
ekosistemnya
c. sebagai laboratorium alami dan sarana pendidikan
d. perlindungan keanekaragaman hayati, sarana rekreasi, penelitian, dan pendidikan
tanpa mengubah ciri-ciri ekosistemnya
e. hanya untuk kepentingan ekonomi semata atau pemasukan kas negara

12. Perlindungan terhadap suku Asmat di Papua termasuk perlindungan alam ....
a. geologi
b. antropologi
c. botani
d. zoologi
e. geografi

13. Di antara beberapa Taman Nasional berikut, yang terletak di pulau Sulawesi adalah ....
a. Taman Nasional Gunung Leuser
b. Taman Nasional Lorelindu
c. Taman Nasional Komodo
d. Taman Nasional Baluran
e. Taman Nasional Manusela Wainua

14. Makhluk hidup diklasifikasikan berdasarkan struktur morfologis, anatomi, dan


fisiologi. Pengelompokan ini termasuk dalam sistem ....
a. artifisial
b. alamiah
c. buatan
d. filogeni
e. filologi

15. Nama ilmiah kucing adalah Felis domistica. Kata domestica menunjukkan nama ....
a. genus
b. spesies
c. ordo
d. familia
e. penunjuk spesies

You might also like