Professional Documents
Culture Documents
untuk menekan resiko sehingga diperoleh optimalisasi sumberdaya yang digunakan. Dalam Manfaat penelitian ini dapat memberikan informasi tentang usaha peternakan
usaha budidaya burung walet ada beberapa kendala diantaranya dalam hal penentuan harga, walet dan khususnya masyarakat yang ingin memulai kegiatan usaha peternakan walet dan
karena keterbatasan para pengusaha budidaya burung walet terhadap informasi pasar dan dijadikan sebagai dasar atau acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang
burung walet merupakan satwa liar sehingga menyebabkan pendapatan tidak menetap. berhubungan dengan usaha peternakan walet di masa yang akan datang.
(Budiman, 2019).
Setiap usaha termasuk usaha sarang burung walet tentunya tidak terlepas dari risiko METODE PENELITIAN
khususnya dalam hal risiko produksi meskipun jumlah produksinya cukup tinggi. Oleh
karena itu peternak sarang burung walet harus memiliki gambaran tentang sumber-sumber Tempat dan Waktu Penelitian
risiko dan dampaknya terhadap usaha, sehingga usaha yang dijalankan tidak hanya terbatas
pada bagaimana memelihara dan memproduksi sarang burung walet sehingga menghasilkan Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah
sarang sebagai hasil utama produksi. Peternak perlu mengetahui bahwa apabila risiko Kabupaten Katingan. Penelitian ini di laksanakan selama di mulai dari bulan Februari 2023
produksi tidak dikendalikan akan berdampak pada kualitas sarang yang pada akhirnya akan sampai dengan bulan Maret 2023. Sebanyak lima Sampel gedung sarang walet di Desa
mempengaruhi harga jual sarang burung waletnya (Annisa, 2018). Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten katingan dan meliputi persiapan,
Tidak sedikit yang memperoleh rezeki besar dan menjadi jutawan dari penjualan pengumpulan data yaitu ada observasi, wawancara dan dokumentasi serta analisis data.
hasil panen sarang burung walet. Sayangnya, tidak sedikit pula yang gigit jari. Bertahun-
tahun gedung walet didirikian, tetapi walet tak kunjung datang atau jumlahnya hanya sedikit Sumber Data
tiba-tiba kabur dan berbagai jenis hama yang mengancam kelangsungan hidup walet Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data
(Budiman, 2019). sekunder. Data primer dalam penelitian ini meliputi biaya bangunan dan instalasi, biaya
perawatan, biaya tenaga kerja, biaya peralatan, dan biaya variabel lainnya serta penerimaan
Rumusan Masalah usaha hasil penjualan sarang burung walet. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data
Salah satu rumusan masalah pendapatan usaha budidaya sarang burung walet di budi daya burung walet yang di dapat dari literatur dan data pihak atau instasi terkait.
desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan adalah bagaimana
Populasi dan Sampel
pendapatan usaha sarang burung walet yang ada di Desa Tumbang Samba, maka rumusan
masalah dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pendapatan usaha budidaya sarang Populasi yang ada didalam penelitian ini adalah petani sarang walet yang ada di
burung walet yang ada di Desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan tengah Kabupaten desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan sejumlah 50
Katingan dan usaha tersebut dapat keuntungan serta usaha tersebut layak untuk diusahakan. petani yang memiliki kriteria yaitu para petani yang memiliki gedung burung walet.
Penentuan sampel pada penelitian terdapat 50 petani sarang walet yang ada di Desa
Hipotesis Tumbang Samba. Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah teknik purposive
sampling 10% jumlah petani sarang walet yaitu petani yang mempunyai gedung burung
Salah satu permasalahan utama penelitian ini adalah mengetahui pendapatan usaha walet (Sugiyono, 2010). Berdasarkan metode tersebut maka jumlah sample responden
budidaya sarang burung walet yang ada di Desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan adalah 5 peternak sarang burung walet.
Tengah Kabupaten Katingan dan usaha tersebut mendapatan keuntungan serta layak untuk
diusahakan. Metode Pengumpulan Data
Tujuan Penelitian Teknik pengumpulan data merupakan cara atau langkah kerja peneliti untuk
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pendapatan usaha dari budidaya sarang mengumpulkan data dalam menyusun penelitiannya. Adapun teknik pengumpulan data yang
walet di Desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan. dilakukan dalam penelitian ini ada observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi
merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan secara
Manfaat Penelitian langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Ridwan
3
dalam Ayudia, 2016). Wawancara merupakan bentuk komunikasi tanya jawab antara Pendapatan Bersih adalah total penerimaan (TR) dari hasil penjualan output
narasumber dan peneliti. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang dikurangi semua biaya input yang dikeluarkan, pendapatan bersih dapat dihitung sebagai
tepat dari narasumber yang merupakan peteernak walet di Desa Tumbang Samba Katingan berikut, Total Revenue dikurangi total biaya (π=TR-TC).
Tengah Kabupaten Katingan.
Analisis Data
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang berbentuk tulisan,
gambar, atau karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya Hasil penelitian yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif
catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan dan kebijakan (Sugiyono, 2016). dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan
yang dalam penjelasannya menggunakan angka-angka. Adapun analisis dalam penelitian
Definisi Operasional Variabel ini adalah sebagai berikut
Variabel diartikan objek penelitian yang menjadi fokus di dalam suatu penelitian. 1. Biaya total adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi sejumlah
Variabel merupakan konsep yang mempunyai nilai yang bermacam-macam. Dalam output. Biaya total dihitung dengan rumus berikut :
penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah:
TC = TFC + TVC
1. Biaya Total atau Total Cost (TC)
Keterangan :
Biaya Total adalah biaya yang dikeluarkan petani dalam berusaha sarang walet yang
terdiri dari biaya pembangunan, biaya perlatan dan biaya variabel. TC = Biaya Total Usaha (Rp)/Tahun
Biaya pembangunan adalah biaya yang dikeluarkan petani dalam masa TFC = Biaya Tetap Total Usaha (Rp)/Tahun
pembangunan gedung yang mencakup harga bahan atau material dan juga upah tukang.
TVC = Biaya Variabel Total (Rp)/Tahun
Biaya peralatan adalah biaya yang dikeluarkan petani untuk memenuhi keperluan
gedung sarang walet yang menunjang pembudidayaan sarang walet di dalam gedung, 2. Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga jual. Dapat
dimana biaya peralatan ini mencakup pembelian speaker, mesin, stavol, sd card dll. dihitung dengan rumus berikut :
Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan petani secara rutin sebagai biaya
TR = Q x P
produksi dalam setahun. Biaya variable ini mencakup biaya perawatan, biaya listrik, upah
tenaga kerja, dan upah panen. Keterangan :
2. Total Penerimaan atau Total Revenue (TR) TR = Penerimaan Total Usaha (Rp)/Tahun
Total penerimaan adalah penerimaan total produsen dari hasil penjualan outputnya Q = Jumlah Produk Usaha (Rp)/Tahun
(Jumlah Produksi x Harga atau Unit). Indikator yang digunakan adalah pendapatan petani, P = Harga Produk Usaha (Rp)/Tahun
penjualan hasil produk.
Harga (P) merupakan harga rata-rata sarang yang dipetik yang dihasilkan pada saat 3. Pendapatan adalah nilai lebih yang diperoleh dari modal yang dijalankan. Dapat
penelitian ini dinilai dalam hitungan harga per kg per bulan. dihitung dengan rumus berikut :
Quantitas (Q) merupakan jumlah total output yang dihasilkan petani sarang walet π = TR – TC
per bulan. Pendapatan adalah penerimaan laba petani hasil petikkan yang telah dijual.
Keterangan :
Dapat dirumuskan Total Revenue adalah output kali harga jual output (TR=PxQ).
π = Keuntungan/ pendapatan (Rp)/Tahun
3. Pendapatan (π)
TR = Penerimaan total (Rp)/Tahun
4
TC = Biaya Total (Rp)/Tahun tahun. Untuk biaya listrik yang dikeluarkan selama 7 tahun yaitu sebesar Rp. 4.200.000 dan
untuk upah panen yang dikeluarkan selama 7 tahun yaitu sebesar Rp. 8.400.000.
Analisis Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Edi Kurniawan Tabel 1.1 Biaya Variabel Usaha Sarang Walet Pak Edi Kurniawan
Tahu Biaya Perawatan Listrik Tenaga Kerja Upah Panen Jumlah
1. Biaya Tetap Dalam Usaha Sarang Burung Walet Pak Edi Kurniawan di Desa n (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp)
Samba Katung 350.000/panen x 8 50.000/bln x 8 150.000/bln x 8
2016 4.600.000
= 2.800.000 = 600.000 = 1.200.000
350.000/panen x 8 50.000/bln x 8 150.000/bln x 8
a. Biaya Bangunan Gedung 2017 4.600.000
= 2.800.000 = 600.000 = 1.200.000
Pembuatan gedung dalam usaha sarang burung walet merupakan hal utama yang 2018
300.000/panen x 8 50.000/bln x 8 150.000/bln x 8
4.200.000
harus dilakukan mengingat gedung sarang burung walet ini adalah tempat dimana burung = 2.400.000 = 600.000 = 1.200.000
300.000/panen x 8 50.000/bln x 8 150.000/bln x 8
walet tersebut akan menginap dan membuat sarang. Biaya yang dikeluarkan pak Edi 2019 4.200.000
= 2.400.000 = 600.000 = 1.200.000
Kurniawan untuk membangun usaha sarang burung walet ini sebesar Rp. 76.618.750 yang 300.000/panen x 8 50.000/bln x 8 150.000/bln x 8
2020 4.200.000
dimana terdiri dari Rp. 54.118.750 untuk pembelian bahan/material bangunan gedung walet = 2.400.000 = 600.000 = 1.200.000
300.000/panen x 8 50.000/bln x 8 150.000/bln x 8
dan Rp. 22.500.000 untuk upah tukang. Ukuran bangunan pada usaha penangkaran burung 2021 4.200.000
= 2.400.000 = 600.000 = 1.200.000
walet Pak Edi Kurniawan memiliki ukuran 6 x 8 Meter yang memiliki 4 tingkat lantai. Untuk 300.000/panen x 8 50.000/bln x 8 150.000/bln x 8
2022 4.200.000
bangunan sarang walet milik pak Edi Kurniawan ini dibangun pada tahun 2016 dan sekarang = 2.400.000 = 600.000 = 1.200.000
sudah berumur lebih kurang 7 tahun. TOTAL PENGELUARAN 30.200.000
b. Pembelian Perlengkapan
Perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet merupakan 3. Penerimaan Usaha Sarang Walet Pak Edi Kurniawan Di Desa Samba Katung
komponen penting untuk menjalankan usaha sarang burung walet. Adapun jenis-jenis
perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet yaitu rekaman suara (tipe), Dalam penelitian ini pendapatan merupakan hasil perkalian jumlah produksi dengan
flaskdisk, aki, aki, kabel, pisau panen, ampli, spiker, stavol dan pemasangan speaker. Untuk harga sarang burung walet pada usaha sarang burung walet keluarga Pak Edi Kurniawan
biaya peralatan gedung walet Pak Dakwah yaitu sebesar Rp. 11.000.000. setiap tahunnya setelah pembangunan gedung. Harga yang digunakan berdasarkan harga
yang berlaku.
2. Biaya Variabel Usaha Sarang Burung Walet Pak Edi Kurniawan di Desa Tabel 1.2 Total Penerimaan Usaha Saranag Walet Pak Edi Kurniawan
Samba Katung Tahun Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Penerimaan (Rp)
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume 2016
produksi dalam rentang relevan tetapi secara per unit tetap. Adapun biaya yang dikeluarkan 2017 0,4 kg/bln x 8 = 3,2 8.000.000 25.600.000
dalam biaya variabel yaitu biaya perawatan, listrik, tenaga kerja dan upah penen. Untuk 2018 0,6 kg/bln x 8 = 5 10.000.000 48.000.000
2019 0,8 kg/bln x 8 = 6,4 12.000.000 76.800.000
rincian biaya variabel yang dikeluarkan oleh Pak Edi Kurniawan dalam tiap tahunnya. Biaya 2020 1 kg/bln x 8 = 8 10.000.000 80.000.000
variabel usaha sarang walet pak Edi Kurniawan selama 7 tahun yaitu sebesar Rp. 30.200.000 2021 1,1 kg/bln x 8 = 8,8 9.000.000 79.200.000
dimana terdiri dari Rp. 17.600.000 untuk biaya perawatan gedung sarang walet selama 7 2022 1 kg/bln x 8 = 8 8.000.000 64.000.000
TOTAL PENERIMAAN 373.600.000
5
b. Pembelian Perlengkapan
Berdasarkan tabel 1.2 di atas dapat dilihat untuk total penerimaan usaha sarang Perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet merupakan
walet pak Edi Kurniawan selama 7 tahun yaitu sebesar Rp. 373.600.000. dan dari tabel diatas komponen penting untuk menjalankan usaha sarang burung walet. Adapun jenis-jenis
dapat dilihat bahwa penerimaan setiap tahunnya tidak sama, hasil ini dipengaruhi oleh perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet yaitu rekaman suara (tipe),
jumlah produksi dan harga jual yang berbeda di tiap tahunnya. flaskdisk, aki, aki, kabel, pisau panen, ampli, spiker, stavol dan pemasangan speaker. Untuk
biaya peralatan gedung walet Pak Dakwah yaitu sebesar Rp. 11.000.000.
4. Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Edi Kurniawan Di Desa Samba Katung
Pendapatan dalam usaha tani dapat dibedakan atas pendapatan kotor dan 2. Biaya Variabel Usaha Sarang Burung Walet Pak Dakwah di Desa Samba
pendapatan bersih. Pendapatan diartikan sebagai selisih dari total penerimaan yang diperoleh Katung
dan total biaya yang dikeluarkan. Pendapatan dalam usaha sarang burung walet diperoleh
dari selisih antara total penerimaan dan biaya total yang dikeluarkan pada usaha sarang Biaya variabel merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume
burung walet. Untuk total pendapatan bersih usaha sarang walet pak Edi Kurniawan Selama produksi dalam rentang relevan tetapi secara per unit tetap. Adapun biaya yang dikeluarkan
7 tahun yaitu sebesar Rp. 222.400.000. dalam biaya variabel yaitu biaya perawatan, listrik, tenaga kerja dan upah penen. Untuk
Tabel 1.3 Total Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Edi Kurniawan rincian biaya variabel yang dikeluarkan oleh pak Dakwah dalam tiap tahunnya. Bahwa biaya
Penerimaan Biaya Variabel Biaya Tetap Pendapatan Rugi/Laba variable usaha sarang walet Pak Dakwah selama 8 tahun yaitu sebesar Rp. 35.600.000
Tahun
(Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rupiah) dimana terdiri dari Rp. 19.200.000 untuk biaya perawatan gedung sarang walet selama 8
2016 0 3.400.000 87.618.750 0 -91.018.750 tahun. Kemudian untuk biaya listrik yang dikeluarkan selama 8 tahun yaitu sebesar Rp.
2017 25.600.000 4.600.000 21.000.000 -70.018.750 4.800.000. dan untuk upah panen yang dikeluarkan selama 8 tahun yaitu sebesar Rp.
2018 48.000.000 4.200.000 43.800.000 -26.218.750 9.200.000.
2019 76.800.000 4.200.000 72.600.000 46.381.250
Tabel 2.1 Biaya Variabel Usaha Sarang Walet Pak Dakwah
2020 80.000.000 4.200.000 75.800.000 122.181.250
2021 79.200.000 4.200.000 75.000.000 197.181.250 Tahu Biaya Perawatan Listrik Tenaga Kerja Upah Panen Jumlah
n (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp)
2022 64.000.000 4.200.000 59.800.000 256.981.250
400.000/panen x 8 50.000/bln x 12
2015 3.800.000
=3.200.000 = 600.000
Analisis Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Dakwah 400.000/panen x 8 50.000/bln x 12 150.000/bln x 8
2016 5.000.000
= 2.800.000 = 600.000 = 1.200.000
1. Biaya Tetap Dalam Usaha Sarang Burung Walet Pak Dakwah di Desa Samba 350.000/panen x 8 50.000/bln x 12 150.000/bln x 8
2017 4.600.000
= 2.800.000 = 600.000 = 1.200.000
Bakumpai 350.000/panen x 8 50.000/bln x 12 150.000/bln x 8
2018 4.600.000
a. Biaya Bangunan Gedung = 2.400.000 = 600.000 = 1.200.000
Pembuatan gedung dalam usaha sarang burung walet merupakan hal utama yang 300.000/panen x 8 50.000/bln x 12 150.000/bln x 8
2019 4.200.000
= 2.400.000 = 600.000 = 1.200.000
harus dilakukan mengingat gedung sarang burung walet ini adalah tempat dimana burung
300.000/panen x 8 50.000/bln x 12 150.000/bln x 8
walet tersebut akan menginap dan membuat sarang. Biaya yang dikeluarkan pak Dakwah 2020 4.200.000
= 2.400.000 = 600.000 = 1.200.000
untuk membangun usaha sarang burung walet ini sebesar Rp. 110.501.000 yang dimana 2021
300.000/panen x 8 50.000/bln x 12 200.000/bln x 8
4.600.000
terdiri dari Rp 80.501.000 untuk pembelian bahan/material bangunan gedung walet dan Rp. = 2.400.000 = 600.000 = 1.600.000
300.000/panen x 8 50.000/bln x 12 200.000/bln x 8
30.000.000 untuk upah tukang. Ukuran bangunan pada usaha penangkaran burung walet Pak 2022 4.600.000
= 2.400.000 = 600.000 = 1.600.000
Dakwah memiliki ukuran 6 x 10 Meter yang memiliki 4 tingkat lantai. Untuk bangunan TOTAL PENGELUARAN 35.600.000
sarang walet milik pak Dakwah ini dibangun pada tahun 2015 dan sekarang sudah berumur
lebih kurang 8 tahun.
6
3. Penerimaan Usaha Sarang Walet Pak Dakwah Di Desa Samba Bakumpai 2018 64.000.000 4.600.000 59.400.000 -2.701.000
2019 96.000.000 4.200.000 91.800.000 89.099.000
Dalam penelitian ini pendapatan merupakan hasil perkalian jumlah produksi dengan 2020 88.000.000 4.200.000 83.800.000 172.899.000
harga sarang burung walet pada usaha sarang burung walet keluarga Pak Dakwah setiap 2021 93.600.000 4.600.000 89.000.000 261.899.000
tahunnya setelah pembangunan gedung. Harga yang digunakan berdasarkan harga yang 2022 83.200.000 4.600.000 78.600.000 340.499.000
berlaku.
sarang walet pak Supiadi selama 7 tahun yaitu sebesar Rp. 129.000.000 dimana terdiri dari 2017 0,6 kg/bln x 12 = 7,2 8.000.000 57.600.000
Rp. 30.000.000 untuk biaya perawatan gedung sarang walet selama 7 tahun. Kemudian untuk 2018 0,8 kg/bln x 12 = 10 10.000.000 96.000.000
biaya listrik yang dikeluarkan selama 7 tahun yaitu sebesar Rp. 4.200.000 dan untuk upah 2019 1,1 kg/bln x 12 = 13,2 12.000.000 158.400.000
2020 1,2 kg/bln x 12 = 14,4 10.000.000 144.000.000
tenaga kerja yang dikeluarkan selama 7 tahun yaitu sebesar Rp. 84.000.000 serta upah panen
2021 1,3 kg/bln x 12 = 15,6 9.000.000 140.400.000
yang dikeluarkan selama 7 tahun sebesar Rp. 10.800.000. 2022 1,5 kg/bln x 12 = 18 8.000.000 144.000.000
TOTAL PENERIMAAN 740.400.000
Berdasarkan tabel 3.2 dapat dilihat untuk total penerimaan usaha sarang walet Pak
Supiadi selama 7 tahun yaitu sebesar Rp. 740.400.000. dan dari tabel diatas dapat dilihat
bahwa penerimaan setiap tahunnya tidak sama, hasil ini dipengaruhi oleh jumlah produksi
dan harga jual yang berbeda di tiap tahunnya.
Tabel 3.1 Biaya Variabel Usaha Sarang Walet Pak Supiadi
Tahu Biaya Perawatan Listrik Tenaga Kerja Upah Panen Jumlah 4. Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Supiadi Di Desa Samba Danum
n (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp)
450.000/panen x 8 50.000/bln x 12 1.000.000/bln x 12 Pendapatan dalam usaha sarang burung walet diperoleh dari selisih antara total
2016 16.200.000
=3.600.000 = 600.000 = 12.000.000
penerimaan dan biaya total yang dikeluarkan pada usaha sarang burung walet. Untuk total
350.000/panen x 8 50.000/bln x 12 1.000.000/bln x 12 150.000/bln x 12
2017 19.200.000 pendapatan bersih usaha sarang walet pak Supiadi Selama 7 tahun yaitu sebesar Rp.
= 2.800.000 = 600.000 = 12.000.000 = 1.800.000
350.000/panen x 8 50.000/bln x 12 1.000.000/bln x 12 150.000/bln x 12 420.462.000.
2018 19.200.000
= 2.400.000 = 600.000 = 12.000.000 = 1.800.000 Tabel 3.3 Total Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Supiadi
300.000/panen x 8 50.000/bln x 12 1.000.000/bln x 12 150.000/bln x 12
2019 18.600.000 Penerimaan Biaya Variabel Biaya Tetap Pendapatan Rugi/Laba
= 2.400.000 = 600.000 = 12.000.000 = 1.800.000 Tahun
300.000/panen x 8 50.000/bln x 12 1.000.000/bln x 12 150.000/bln x 12 (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rupiah)
2020 18.600.000 2016 0 16.200.000 190.938.000 0 -207.138.000
= 2.400.000 = 600.000 = 12.000.000 = 1.800.000
2021
300.000/panen x 8 50.000/bln x 12 1.000.000/bln x 12 200.000/bln x 12
18.600.000
2017 57.600.000 19.200.000 38.400.000 -168.738.000
= 2.400.000 = 600.000 = 12.000.000 = 1.800.000 2018 96.000.000 19.200.000 76.800.000 -91.938.000
300.000/panen x 8 50.000/bln x 12 1.000.000/bln x 12 200.000/bln x 12 158.400.00
2022 18.600.000 2019 18.200.000 139.800.000 47.862.000
= 2.400.000 = 600.000 = 12.000.000 = 1.800.000 0
TOTAL PENGELUARAN 129.000.000 144.000.00
2020 18.600.000 125.400.000 173.262.000
0
140.400.00
2021 18.600.000 121.800.000 295.062.000
3. Penerimaan Usaha Sarang Walet Pak Supiadi Di Desa Samba Danum 0
144.000.00
2022 18.600.000 125.400.000 420.462.000
Dalam penelitian ini pendapatan merupakan hasil perkalian jumlah produksi dengan 0
harga sarang burung walet pada usaha sarang burung walet keluarga Pak Supiadi setiap
tahunnya setelah pembangunan gedung. Harga yang digunak berdasarkan harga yang Analisis Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Budi Makmur
berlaku.
1. Biaya Tetap Dalam Usaha Sarang Burung Walet Pak Budi Makmur di Desa
Tabel 3.2 Total Penerimaan Usaha Saranag Walet Pak Supiadi
Samba Kahayan
Tahun Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Penerimaan (Rp)
a. Biaya Bangunan Gedung
2016
8
Pembuatan gedung dalam usaha sarang burung walet merupakan hal utama yang = 5.400.000 = 600.000 = 4.800.000 = 30.000.000
harus dilakukan mengingat gedung sarang burung walet ini adalah tempat dimana burung 400.000/panen x 12 50.000/bln x 12 400.000/bln x 12 2.500.000/bln x 12
2019 40.200.000
= 5.400.000 = 600.000 = 4.800.000 = 30.000.000
walet tersebut akan menginap dan membuat sarang. Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat 400.000/panen x 12 50.000/bln x 12 400.000/bln x 12 2.500.000/bln x 12
2020 40.200.000
bahwa biaya yang dikeluarkan pak Budi Makmur untuk membangun usaha sarang burung = 5.400.000 = 600.000 = 4.800.000 = 30.000.000
walet ini sebesar Rp. 196.433.750 yang dimana terdiri dari Rp 153.433.750 untuk pembelian 400.000/panen x 12 50.000/bln x 12 400.000/bln x 12 2.500.000/bln x 12
2021 40.200.000
= 5.400.000 = 600.000 = 4.800.000 = 30.000.000
bahan/material bangunan gedung walet dan Rp. 43.000.000 untuk upah tukang. Ukuran
400.000/panen x 12 50.000/bln x 12 400.000/bln x 12 2.500.000/bln x 12
bangunan pada usaha penangkaran burung walet Pak Budi Makmur memiliki ukuran 8 x 12 2022 40.200.000
= 5.400.000 = 600.000 = 4.800.000 = 30.000.000
Meter yang memiliki pondasi beton. Untuk bangunan sarang walet milik pak Budi Makmur TOTAL PENGELUARAN 294.800.000
ini dibangun pada tahun 2014 dan sekarang sudah berumur lebih kurang 9 tahun.
b. Pembelian Perlengkapan Penerimaan Usaha Sarang Walet Pak Budi Makmur Di Desa Samba Kahayan
Perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet merupakan
komponen penting untuk menjalankan usaha sarang burung walet. Adapun jenis-jenis Dalam penelitian ini pendapatan merupakan hasil perkalian jumlah produksi dengan
perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet yaitu rekaman suara (tipe), harga sarang burung walet pada usaha sarang burung walet keluarga Pak Budi Makmur
flaskdisk, aki, aki, kabel, pisau panen, ampli, spiker, stavol dan pemasangan speaker. Untuk setiap tahunnya setelah pembangunan gedung. Harga yang digunakan berdasarkan harga
biaya peralatan gedung walet pak Budi Makmur sebesar Rp. 11.000.000. yang berlaku.
2. Biaya Variabel Usaha Sarang Burung Walet Pak Budi Makmur di Desa Tabel 4.2 Total Penerimaan Usaha Sarang Walet Pak Budi Makmur
Samba Kahayan Tahun Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Penerimaan (Rp)
2014
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume 2015 0,3 kg/bln x 12 = 1,2 7.000.000 8.400.000
produksi dalam rentang relevan tetapi secara per unit tetap. Adapun biaya yang dikeluarkan 2016 1,3 kg/bln x 12 = 15,6 7.000.000 109.200.000
dalam biaya variabel yaitu biaya perawatan, listrik, tenaga kerja dan upah penen. Bahwa 2017 3,4 kg/bln x 12 = 42 8.000.000 336.000.000
biaya variable usaha sarang walet pak Budi Makmur selama 9 tahun yaitu sebesar Rp. 2018 5,5 kg/bln x 12 = 66 10.000.000 660.000.000
295.800.000 dimana terdiri dari Rp. 48.000.000 untuk biaya perawatan gedung sarang walet 2019 4 kg/bln x 12 = 48 12.000.000 576.000.000
2020 4 kg/bln x 12 = 48 10.000.000 480.000.000
selama 9 tahun. Kemudian untuk biaya listrik yang dikeluarkan selama 9 tahun yaitu sebesar
2021 4,5 kg/bln x 12 = 54 9.000.000 486.000.000
Rp. 5.400.000 dan untuk upah tenaga kerja yang dikeluarkan selama 9 tahun yaitu sebesar 2022 4 kg/bln x 12 = 48 8.000.000 384.000.000
Rp. 38.400.000 serta upah panen yang dikeluarkan selama 9 tahun sebesar Rp. 204.000.000. TOTAL PENERIMAAN 3.039.600.000
Tabel 4.1 Biaya Variabel Usaha Sarang Walet Pak Budi Makmur
Biaya Perawatan Listrik Tenaga Kerja Upah Panen Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat untuk total penerimaan usaha sarang walet Pak
Tahun Jumlah (Rp)
(Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun)
Budi Makmur selama 9 tahun yaitu sebesar Rp. 3.039.600.000. dan dari tabel diatas dapat
500.000/panen x 12 50.000/bln x 12
2014 6.600.000 dilihat bahwa penerimaan setiap tahunnya tidak sama, hasil ini dipengaruhi oleh jumlah
= 6.000.000 = 600.000
500.000/panen x 12 50.000/bln x 12 400.000/bln x 12 500.000/bln x 12 produksi dan harga jual yang berbeda di tiap tahunnya.
2015 17.400.000
= 6.000.000 = 600.000 = 4.800.000 = 1.200.000
500.000/panen x 12 50.000/bln x 12 400.000/bln x 12 2.000.000/bln x 12 3. Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Budi Makmur Di Desa Samba Kahayan
2016 35.400.000
= 6.000.000 = 600.000 = 4.800.000 = 24.000.000
450.000/panen x 12 50.000/bln x 12 400.000/bln x 12 2.000.000/bln x 12
2017 34.800.000 Pendapatan dalam usaha sarang burung walet diperoleh dari selisih antara total
= 5.400.000 = 600.000 = 4.800.000 = 24.000.000
2018 450.000/panen x 12 50.000/bln x 12 400.000/bln x 12 2.500.000/bln x 12 40.800.000
penerimaan dan biaya total yang dikeluarkan pada usaha sarang burung walet. Untuk total
9
pendapatan bersih usaha sarang walet pak Budi Makmur Selama 9 tahun yaitu sebesar Rp. b. Pembelian Perlengkapan
2.536.366.250 Perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet merupakan
Tabel 4.3 Total Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Budi Makmur komponen penting untuk menjalankan usaha sarang burung walet. Adapun jenis-jenis
Penerimaan Biaya Variabel Biaya Tetap Pendapatan Rugi/Laba perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet yaitu rekaman suara (tipe),
Tahun
(Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rupiah) flaskdisk, aki, aki, kabel, pisau panen, ampli, spiker, stavol dan pemasangan speaker. Untuk
2014 0 6.600.000 207.433.750 0 -214.033.750 bahwa biaya peralatan gedung walet pak Budi Makmur sebesar Rp. 11.000.000.
2015 8.400.000 17.400.000 -9.000.000 -223.033.750 2. Biaya Variabel Usaha Sarang Burung Walet Pak Karno di Desa Samba
109.200.00
2016 35.400.000 73.800.000 -149.233.750 Kahayan
0
336.000.00
2017 34.800.000 301.200.000 151.966.750 Biaya variabel merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan
0
660.000.00 volume produksi dalam rentang relevan tetapi secara per unit tetap. Adapun biaya yang
2018 40.800.000 619.200.000 771.166.250 dikeluarkan dalam biaya variabel yaitu biaya perawatan, listrik, tenaga kerja dan upah penen.
0
576.000.00 Biaya variable usaha sarang walet pak Karno selama 6 tahun yaitu sebesar Rp. 65.400.000
2019 40.200.000 535.800.000 1.306.966.250
0 dimana terdiri dari Rp. 30.600.000 untuk biaya perawatan gedung sarang walet selama 6
480.000.00 tahun. Kemudian untuk biaya listrik yang dikeluarkan selama 6 tahun yaitu sebesar Rp.
2020 40.200.000 439.800.000 1.746.766.250
0 3.600.000 dan untuk upah tenaga kerja yang dikeluarkan selama 6 tahun yaitu sebesar Rp.
486.000.00
2021 40.200.000 445.800.000 2.192566.250 19.200.000 serta upah panen yang dikeluarkan selama 6 tahun sebesar Rp. 12.000.000.
0
384.000.00
2022 40.200.000 343.800.000 2.536.366.250
0
Analisis Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Karno Tabel 5.1 Biaya Variabel Usaha Sarang Walet Pak Karno
1. Biaya Tetap Dalam Usaha Sarang Burung Walet Pak Karno di Desa Samba Biaya Perawatan Listrik Tenaga Kerja Upah Panen Jumlah
Tahun
(Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp)
Kahayan
500.000/panen x 12 50.000/bln x 12
2017 6.600.000
= 6.000.000 = 600.000
a. Biaya Bangunan Gedung 2018
450.000/panen x 12 50.000/bln x 12
6.000.000
Pembuatan gedung dalam usaha sarang burung walet merupakan hal utama yang = 5.400.000 = 600.000
400.000/panen x 12 50.000/bln x 12 400.000/bln x 12 250.000/bln x 12
harus dilakukan mengingat gedung sarang burung walet ini adalah tempat dimana burung 2019
= 5.400.000 = 600.000 = 4.800.000 = 3.000.000
13.800.000
walet tersebut akan menginap dan membuat sarang. Biaya yang dikeluarkan pak Karno 400.000/panen x 12 50.000/bln x 12 400.000/bln x 12 250.000/bln x 12
2020 13.200.000
untuk membangun usaha sarang burung walet ini sebesar Rp. 100.000.000 yang dimana = 4.800.000 = 600.000 = 4.800.000 = 3.000.000
terdiri dari Rp 70.000.000 untuk pembelian bahan/material bangunan gedung walet dan Rp. 400.000/panen x 12 50.000/bln x 12 400.000/bln x 12 250.000/bln x 12
2021 13.200.000
= 4.800.000 = 600.000 = 4.800.000 = 3.000.000
30.000.000 untuk upah tukang. Ukuran bangunan pada usaha penangkaran burung walet Pak 350.000/panen x 12 50.000/bln x 12 400.000/bln x 12 250.000/bln x 12
2022 12.600.000
Karno memiliki ukuran 6 x 8 Meter yang memiliki 5 tingkat lantai. Untuk bangunan sarang = 4.200.000 = 600.000 = 4.800.000 = 3.000.000
walet milik pak Karno ini dibangun pada tahun 2017 dan sekarang sudah berumur lebih TOTAL PENGELUARAN 65.600.000
kurang 6 tahun.
10
pada tahun 2015 – 2018 sedangkan tahun 2019 dan 2020 mengalami penurunan
kemudian pada tahun 2021 mengalami kenaikan dan pada tahun 2022 mengalami Budiman, A. (2002). Memproduksi Sarang Burung Walet Kualitas Atas. Jakarta: PT Penebar
penurunan kembali, hal ini dipengaruhi oleh penurunan harga jual. Untuk rugi dan laba, Swadaya. hlm. 8.
dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 pak Edi masih mengalami kerugian.
Sedangkan pada tahun 2017 sampai sekarang mengalami keuntungan. Budiman, A. (2019). 101 Kiat Mengatasi Permasalahan Budi Daya Walet. Jl. H. Montong
5. Pendapatan dari usaha sarang burung walet pak Karno mengalami kenaikan setiap No.57, Ciganjur, Jagakarsa Jakarta Selatan 12630: Redaksi AgroMedia Pustaka.
tahunnya. Untuk rugi dan laba, dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 pak Edi
masih mengalami kerugian. Sedangkan pada tahun 2020 sampai sekarang mengalami Mardiastuti A. (1999). Kumpulan Ringkasan Skripsi Dan Thesis Tentang Walet Dan Seriti
keuntungan. Tahun 1985-1999. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.
6. Usaha budidaya sarang burung walet layak untuk di usahakan dengan memperhatikan 3
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
faktor yang penting yaitu lokasi pembangunan gedung, perawatan dan pemeliharaan
gedung serta lama umur gedung walet. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: IKAPI.
Saran
Saran saya pada penelitian ini adalah:
1. Bagi Pelaku Usaha.
Selain memperoleh keuntungan, menjaga kelestarian burung walet merupakan hal yang
sangat penting. Manfaatkan secukupnya karena pengeksploitasian secara berlebihan
dapan mengancam keberlangsungan hidup burung walet.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya.
Peneliti mengharapkan ada penelitian selanjutnya dari pihak lain dan hasil penelitian ini
dapat digunakan menjadi acuan bagi peneliti sejenis pada lingkungan dan objek
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Ayudia. et al., (2016). Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Laporan
Hasil Observasi Pada Siswa SMP, Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan
Pengajarannya, Vol. 4, No. 1, h. 36.