You are on page 1of 30

“MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI”

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah

ILMU BUDAYA DASAR

DISUSUN OLEH: Kelompok III

IKA DIAN NITASARI 2309400201

MAYA BR SIMAMORA 2309400200

SYAHTAR DESFRANS 2309400160

REZA SURYA MAULANA 2309400202

RICKO SAPUTRA 2309400157

DOSEN PENGAMPUH: HERNAWATI, M.KM

PRODI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS LABUHANBATU

2023/2024
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT.
yang telah memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Manusia, Sains, Teknologi Dan
Seni” Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas dari Mata
Kuliah Ilmu Budaya Dasar dan untuk menambah wawasan kami tentang Mata
Kuliah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada orang tua dan teman-
teman yang telah memberikan semangat dalam penyusunan makalah ini.
Kami sadar dalam penyusunan makalah ini dirasakan masih banyak
kekurangan, baik secara sistematika maupun penggunaan kata-kata, karena
itu kami mengharapkan dengan kerendahan hati memberikan kritik dan saran
yang membangun agar penyusun makalah selanjutnya lebih baik. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi kami, dan umumnya bagi
pembaca. Demikianlah makalah ini kami buat, kami ucapkan banyak
terimakasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Labuhanbatu, 24 Desember 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................ 2
BAB I ............................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ....................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3
1.3 Tujuan .................................................................................................. 4
BAB II .......................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 5
2.1 Kerangka Teori .................................................................................... 5
BAB III ......................................................................................................... 8
PEMBAHASAN .......................................................................................... 8
3.1 Makna Manusia, Sains, Teknologi Dan Seni ....................................... 8
3.2 Pengaruh Sains, Teknologi, Dan Seni Bagi Kehidupan Manusia ....... 16
3.3 Makna Sains, Teknologi, Dan Seni..................................................... 17
3.4 Manusia sebagai Subjek Dan Objek IPTEK ....................................... 19
3.5 Dampak Penyalahgunaan IPTEKS Terhadap Kehidupan Manusia .... 20
3.6 Problematika IPTEKS Di Indonesia ................................................... 23
3.7 Akibatnya Bila Bangsa Indonesia Tidak Mampu Mengoptimalkan
Kemampuan Sains, Teknologi Dan Seni ............................................ 26
3.8 Upaya Bangsa Indonesia Dalam Mengoptimalkan Sains, Teknologi,
Dan Seni .............................................................................................. 26
BAB IV ........................................................................................................ 28
PENUTUP ................................................................................................... 28
4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 28
4.2 Saran ................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 29

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan saat ini, tidak dapat dilepaskan dari ilmu
pengetahuan dan teknologi. Semua orang dapat merasakan begitu banyak
kemudahan yang dapat dinikmati akibat perkembangan teknologi. Orang
dapat melakukan perjalanan jauh dalam waktu singkat dengan alat
transportasi seperti pesawat terbang. Manusia dapat melakukan komunikasi
dengan orang lain yang berada di kota atau negara lain dengan menggunakan
telepon. Manusia juga dapat mengerjakan sesuatu dengan ringan karena
ditemukannya berbagai macam mesin yang meringankan pekerjaan manusia.
Adapun seni atau lebih khusus meninjau tentang seni rupa modern, umumnya
hanya dinilai sebagai praksis filosofis yang justru identik dengan berbagai
ketidakpastian, penafsiran personal dan subjekivitas. Pertentangan bipolar itu
juga terkait dengan pandangan khalayak dimana satu sisi memahami
teknologi sebagai perwujudan nyata dari cita-cita kemajuan peradaban
modern secara kongkret, sehingga berdampak pada kehidupan manusia.
Sementara di sisi lain, melihat seni sebagai aktualisasi pengalaman batin,
intuisi, dunia pra-reflektif manusia dan khasanah rasa yang tak terjamah.
Namun disamping banyaknya manfaat yang telah diperoleh manusia, disisi
lain muncul pula dampak yang tak jarang dapat merugikan manusia dan
sering pula terjadi penyalahgunaan manfaat dan fungsi kemajuan teknologi
bagi kehidupan manusia. Walaupun sebenarnya dampak positif jauh lebih
diharapkan untuk dapat mengiringi perkembangan jaman. Serta pemanfaatan
kemajuan sains,teknologi, dan seni secara baik harus diterapkan sehingga
dapat menjaga kelestarian budaya bangsa.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah makna sains, teknologi, dan seni dalam kehidupan manusia ?


2. Bagaimana peranan sains, teknologi, dan seni dalam kehidupan
manusia ?
3. Apakah dampak sains, teknologi, dan seni dalam kehidupan manusia?
4. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai subyek dan obyek
IPTEK ?
5. Apa saja dampak dari penyalahgunaan IPTEK ?
6. Bagaimana problematika IPTEKS di Indonesia ?

3
1.3 Tujuan
1. Mengetahui makna sains, teknologi dan seni dalam kehidupan
manusia.
2. Mengetahui peran sains, teknologi, dan seni dalam kehidupan
manusia.
3. Mengetahui dampak sains, teknologi dan seni dalam kehidupan
manusia.
4. Mengetahui dampak dari penyalahgunaan IPTEK
5. Mengetahui problematika IPTEKS di Indonesia.
6. Mengetahui akibat bila bangsa Indonesia tidak mampu
mengoptimalkan kemampuan sains, teknologi, dan seni.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori


1. Manusia
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling
sempurna dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang lain. Dikatakan paling
sempurna karena manusia dibekali akal sekaligus nafsu. Meskipun manusia
mempunyai nafsu tetapi yang paling berperan adalah akal. Akal ini bertujuan
untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk,akal juga sebagai
alat untuk berfikir, berhitung, dan berkreasi sehingga kerja sama antara
keduanya sangat diperlukan dalam kehidupan manusia.
2. Sains
Menurut P. Medawar sains dalam istilah Inggris berarti science,
berasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ilmu pengetahuan.
Pengertian pengetahuan adalah sebagai istilah filsafat yang tidak sederhana
dan mudah dipahami secara umum karena memiliki bermacam-macam
pandangan serta teori yang melingkupi makna pengetahuan tersebut.
Diantaranya pandangan Aristoteles yang berpandangan bahwa pengetahuan
merupakan sesuatu yang dapat ditangkap melalui indera.Sedangkan menurut
Bacon dan David Home, pengetahuan diartikan sebagai pengalaman indera
dan batin. Tetapi tidak semua ilmu bolehdikatakan sains. Ilmu pengetahuan
(sains) yang sesungguhnya adalah ilmu yang dapat diuji kebenarannya dan
dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan
kebenaran atau kenyataan yang ada,sehingga pengetahuan yang dipedomani
tersebut bisa dipercayai melalui percobaan secara teori.
Permasalahan yang timbul dalam bidang ilmu pengetahuan meliputi arti
sumber, kebenaran pengetahuan, serta sikap ilmuwan sebagai dasar langkah
berkelanjutan. Ilmu pengetahuan mencakup ilmu pengetahuan alam dan ilmu
pengetahuan sosial dan kemanusiaan. Sains memberikan penekanan kepada
sumbangan pemikiran manusia dalam menguasai ilmu pengetahuan itu.
Proses mencari kebenaran serta mencari jawaban atas persoalan-persoalan
secara sistematik dinamakan pendekatan saintifik dan itu menjadi landasan
perkembangan teknologi yang menjadi salah satu unsur terpenting dalam
peradaban manusia.
Berikut adalah pengertian dan definisi sains menurut beberapa ahli lainnya :

5
1) Darmojo
Sains adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta
dengan segala isinya.
2) James
Sains adalah suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan
satu sama laindan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi,
serta berguna untuk diamatidan dieksperimentasikan lebih lanjut.
3) Vessel
Sains adalah setiap penemuan setiap aspek dari lingkungan sekitar, yang
menjadikan seseorang dapat mengukurnya sebaik mungkin, mengumpul dan
menilai data dari hasil penelitian dengan hati-hati dan terbuka.
3. Teknologi
Teknologi berasal dari kata techne dan logia, kata Yunani Kuno
techne berarti seni kerajinan. Dari kata techne, kemudian lahirlah perkataan
technikos yang berarti orang yang memiliki keahlian tertentu. Dengan
perkembangan keterampilan tersebut menjadi semakin tetap karena
menunjukkan suatu pola, langkah, dan metode yang pasti. Sehingga
keterampilan tersebut menjadi teknik. Diungkapkan Jacques Ellul dalam
tulisannya berjudul The Technological Society tidak mengatakan teknologi
tetapi teknik, meski arti dan maksudnya sama. Teknologi memperlihatkan
fenomena dalam masyarakat sebagai hal inpersonal dan memiliki otonomi
mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis.Batasan
ini bukan dalam bentuk teoritis, melainkan perolehan aktivitas masing-
masing dan observasi fakta dari apa yang disebut manusia modern dengan
perlengkapan tekniknya. Jadi teknik menurut Ellul adalah berbagai usaha,
metode, dan cara untuk memperoleh hasil yang sudah distandarisasi dan
diperhitungkan sebelumnya.
Dalam kepustakaan, teknologi memiliki berbagai ragam pendapat yang
menyatakan teknologi adalah transformasi kebutuhan (perubaan bentuk dari
alam). Teknologi adalah kenyataan yang diperoleh dari dunia ide.Secara
konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara
luas juga mencakup teknologi sosial terutama teknologi sosial pembangunan
sehingga teknologi itu menjadi metode sistematis untuk mencapai tujuan
insani. Sedangkan teknologi dalam makna subyektif adalah keseluruhan
peralatan dan prosedur yang disempurnakan. Jadi secara umum, teknologi
adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

6
Berikut adalah pengertian dan definisi teknologi menurut beberapa ahli
lainnya :
1) Djoyohadikusumo
Teknologi berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan
(engineering)
2) Sardar
Teknologi adalah sarana yang pada akhirnnya mencetak suatau peradaban,
dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya.
3) Manuel Castells
Teknologi adalah kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan
penerapan pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaaan tertentu dalam cara
yang memungkinkan pengulangan.
Secara umum teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas benda maupun tak
benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk
mencapai suatu nilai. Teknologi merujuk pada alat dan mesin yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata.
Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang,benda ataualat
dari manusia selaku homo technicus atau homo faber. Teknologi bahkan telah
menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam
dunia.Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang
ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah
menjadi suatu “daya pencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia yang
pada gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas
yang lain.
4. Seni
Menurut Janet Woll seni adalah produk sosial. Sedangkan menurut
Kamus B.Indonesia, seni adalah keahlian yang membuat karya yang bermutu
(dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dll), seni dapat berupa
senirupa, seni musik dll. Menurut bahasa ”seni” berarti indah, tetapi menurut
istilah ”seni” merupakan suatu manisfestasi dan pancaran rasa keindahan,
pemikiran, kesenangan yang lahir dari dalam diri seseorang untuk
menghasilkan suatu aktivitas. Seni juga merupakan segi batin masyarakat
yang juga berfungsi sebagai jembatan penghubung antar kebudayaan yang
beraneka ragam. Karya seni selalu bersifat sosial karena kehadirannya
menggambarkan masyarakat yang berjiwa kreatif, dinamis dan agung.
Memahami seni suatu masyarakat berarti memahami aktivitas penting
masyarakat yang bersangkutan dalam momen yang paling dalam dan kreatif.

7
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Makna Manusia, Sains, Teknologi Dan Seni

A. Manusia

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling


sempurna dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang lain. Dikatakan paling
sempurna karena manusia dibekali akal sekaligus nafsu. Meskipun manusia
mempunyai nafsu tetapi yang paling berperan adalah akal. Akal ini bertujuan
untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, akal juga sebagai
alat untuk berfikir, berhitung, dan berkreasi sehingga kerja sama antara
keduanya sangat diperlukan dalam kehidupan manusia.
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk monopluralis yaitu makhluk yang
terdapat banyak keragaman dalam dirinya, tetapi keragaman tersebut hanya
terdapat pada satu jiwa. Keragaman-keragaman manusia sebagai makhluk
monopluralis tersebut diantaranya:
1. Susunan kodrat
Susunan kodrat manusia adalah mempunyai dua dimensi yaitu:
1) Jasmani, sebagai body/badan atau rangka, yang terlihat oleh indera kita.
2) Rohani, ruh atau yang mengisi dan menjalankan badan tersebut. Di mana
dalam dimensi rohani manusia terdapat cipta, rasa, dan karsa.
2. Sifat kodrat
Secara sifat kodrat manusia yaitu sebagai berikut:
1) Makhluk individu, manusia dikatakan sebagai makhluk individu karena
setiap manusia tercipta dengan kepribadian, keunikan, serta kekurangan
dan kelebihan masing-masing sehingga setiap individu manusia berbeda-
beda dan memiliki ciri khas masing-masing.
2) Makhluk sosial, manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena
manusia tidak dapat hidup sendiri. Setiap manusia saling membutuhkan
untuk dapat melangsungkan hidupnya.

8
3. Kedudukan kodrat
Dalam kodratnya manusia memiliki kedudukan sebagai:
1) Makhluk pribadi, sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai hak dan
kewajiban. Dalam menjalankan hak dan kewajiban ini haruslah
berlandaskan moral dan tanggung jawab sehingga dapat berjalan
seimbang sebagaimana mestinya.
2) Makhluk Tuhan, sebagai makhluk tuhan manusia memiliki kewajiban
beribadah kepada Allah SWT serta segala sesuatu tindakan manusia akan
diminta pertanggung jawaban oleh Allah. Selain mempunyai hakekat
hidup, manusia juga memiliki sifat-sifat, diantaranya yaitu:
• Sebagai makhluk yang berakal
• Sebagai makhluk yang berbahasa
• Sebagai makhluk yang beragama
Berdasarkan sifat-sifat tersebut di atas maka dalam diri manusia selalu
mempunyai pola pikir, pengharapan atau cita-cita serta kehendak untuk
mendapatkan penghidupan yang lebih baik dari dalam kehidupannya dengan
cara menciptakan sesuatu.
B. Sains
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara
sistematis, dan bukan hanya kumpulan berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains adalah: “Ilmu yang teratur
(sistematik) yang dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya, berdasarkan
kebenaran atau kenyataan semata (misalnya : fisika, kimia, biologi)”.
Pendidikan sains menekankan pada pengalaman secara langsung. Sains yang
diartikan sebagai salah satu cabang ilmu yang mengkaji tentang sekumpulan
pernyataan atau fakta-fakta dengan cara yang sistematik dan serasi dengan
hukum-hukum umum yang melandasi peradaban dunia modern.
Sains merupakan satu proses untuk mencari dan menemui sesuatu kebenaran
melalui pengetahuan (ilmu) dengan memahami hakikat makhluk, untuk
menerangkan hukum-hukum alam. Proses mencari kebenaran secara mencari
jawaban kepada persoalan-persoalan secara sistematik yang dinamakan
pendekatan saintifik dan ia menjadi landasan perkemabangan teknologi yang
menjadi salah satu unsur terpenting peradaban manusia. Sains sangat penting
untuk perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.

9
C. Teknologi
Istilah teknologi barasal dari kata techne dan logia. Kata Yunani kuno
techne berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah technikos yang
berarti seseorang yang memilki keterampilan tertentu. Dengan
berkembangnya keterampilan seseorang yang menjadi semakin tetap karena
menunjukkan suatu pola, langkah dan metode yang pasti, keterampilan itu
lalu menjadi teknik. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan
“logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan
pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah
cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan
akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau
membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Pada permulaan abad XX ini, istilah teknologi telah dipakai secara umum dan
merangkum suatu rangkaian sarana, proses dan ide di samping alat-alat dan
mesin-mesin. Perluasan arti berjalan terus sehingga sampai pertengahan abad
ini muncul perumusan teknologi sebagai sarana dan aktivitas yang dengannya
manusia berusaha mengubah atau menangani lingkungannya.
Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian
bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu.
Demikianlah teknologi adalah segenap keterampilan manusia menggunakan
sumber-sumber daya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya dalam kehidupan. Secara lebih umum dapatlah bahwa teknologi
merupakan suatu sistem penggunanaan berbagai sarana yang tersedia untuk
mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan. Adapun tiga macam
teknologi yang sering dikemukakan oleh para ahli, yaitu :
1. Teknologi Modern
Jenis teknologi modern ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

• Padat modal
• Mekanis elektris
• Menggunakan bahan impor
• Berdasarkan penelitian mutakhir dan lain-lain
2. Teknologi Madya
Jenis teknologi madya ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

• Padat karya
• Dapat dikerjakan oleh keterampilan setempat
• Menggunakan alat setempat
• Berdasarkan alat penelitian

10
3. Teknologi Tradisional
Teknologi ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

• Bersifat padat karya (banyak menyerap tenaga kerja)


• Menggunakan keterampilan setempat
• Menggunakan alat setempat
• Menggunakan bahan setempat
• Berdasarkan kebiasaan atau pengamatan
Demikianlah teknologi adalah segenap keterampilan manusia menggunakan
sumber-sumber daya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya dalam kehidupan. Secara lebih umun dapatlah bahwa teknologi
merupakan suatu sistem penggunaan berbagai sarana yang tersedia untuk
mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan. Teknologi mempunyai dua
komponen utama, yaitu :
1) Hardware aspect, meliputi peralatan yang memberikan bentuk pola
teknologi sebagai objek fisikal atau material.
2) Sofware aspect, meliputi sumber informasi yang memberikan penjelasan
mengenai hal-hal peralatan fisik atau material tersebut.
Contoh-contoh teknologi:

• Teknologi komunikasi,
Yaitu suatu sistem yang memungkinkan kita dapat berkomunikasi dengan
siapapun, kapanpun, dan dimanapun tidak terbatas pada tempat, jarak dan
waktu. Misal: internet, handphone, bairless, dll.

• Teknologi informasi,
Yaitu suatu sistem yang memudahkan kita untuk memperoleh berbagai
macam info yang dibutuhkan secara praktis dan dalam waktu yang relative
singkat. Misal: internet, tv.

• Bioteknologi,
Yaitu suatu teknologi yang mampu memanipulasi proses alam secara
dramatis. Misal: cloning pada hewan dan tumbuhan.
Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah
dipungkiri. Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan
bahwa perkembangan IPTEK juga dapat mendatangkan malapetaka dan
kesengsaraan bagi umat manusia dan lingkungannya. Dampak positif dan
negatif dari perkembangan teknologi dapat dilihat dari berbagai bidang
berikut :

11
1. Bidang Informasi dan Komunikasi
Dampak positif :

• Layanan untuk mengakses berbagai informasi terbaru dan akurat akan


lenih cepat didapat.
• Layanan untuk berkomunikasi yang jaraknya sangat jauh dengan mudah
dilakukan hanya melalui handphone.
Dampak negatif :

• Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan penipu, atau yang lainnya.


• Penyalahgunaan informasi di internet oleh pihak tertentu dan untuk tujuan
tertentu.
• Kerahasiaan suatu hal yang dipandang penting semakin terancam.
• Munculnya kecemasan terhadap teknologi itu snediri.
• Terjadinya perubahan perilaku sosial.
2. Bidang Ekonomi dan Industri
Dampak positif :

• Pertumbuhan ekonomi menjadi semakin tinggi.


• Terjadi proses industrialisasi yang mempermudah pengolahan.
• Produktivitas dunia industri semain meningkat, sehingga kemungkinan
petumbuhan ekonomi juga meningkat.
Dampak negatif :

• Terjadinya pengangguran bagi yang tidak mempunyai kualifikasi yang


sesuai dengan yang dibutuhkan.
• SDM yang kualifikasinya rendah serta sarana pemodalan yang tidak
memadai menjadi masalah sosial tersendiri yang perlu penanganan
kebijakan politik untuk bisa mengakomodasi semua komponen bangsa.
3. Bidang Sosial dan Budaya
Dampak positif :

• Meningkatnya rasa percaya diri.


• Bangkitnya kepribadian baru tentang dunia kerja wanita.
• Semangat baru untuk berkompetisi.

12
Dampak negatif :

• Perilaku konsumtif manusia yang semakin menjadi-jadi.


• Kompetisi yang sangat ketat melahirkan pola pikir untuk menempuh jalan
pintas dan mental “instan” juga menjadi hal yang dominan dalam
kehidupan masyarakat modern.
• Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat.
• Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin
meningkat.
• Pola interaksi antar manusia yang berubah.
4. Bidang Pendidikan

• Dampak positif :
• Sistem pembelajaran menjadi lebih mudah
• Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka.
• Sistem layanan menjadi lebih mudah.
Dampak negatif :

• Kerahasiaan test semakin teerancam.


• Munculnya tindak kriminal gaya baru.
5. Bidang Politik

• Timbulnya kelas menengah baru. Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di


kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru.
Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak
berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat
diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk
menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
• Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan generasi
kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang
diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.
• Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh
berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi
telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan
di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya
kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama
ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.

13
D. Seni
Maka konsep pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni adalah
proses atau upaya sadar antara manusia dengan sesama secara beradab, di
mana pihak kesatu secara terarah membimbing perkembangan kemampuan
dan kepribadian pihak kedua secara manusiawi yaitu orang perorang. Oleh
karena itu, budi bahasapun adalah suatu seni.
Menurut bahasa ”seni” berarti indah, tetapi menurut istilah ”seni” merupakan
suatu manisfestasi dan pancaran rasa keindahan, pemikiran, kesenangan yang
lahir dari dalam diri seseorang untuk menghasilkan suatu activity. Wujud dari
lahirnya suatu karya seni adalah hasil dari ide-ide para seniman yang
berlandaskan daya imajinasi, pengetahuan, pendidikan dan inspirasi serta
tenaga seniman itu sendiri. Karya seni dapat dituangkan dalam bentuk garis,
warna, gerak, bunyi, kata-kata, bahasa dan rupa bentuk yang bersifat kreatif
dan imajinatif dari suatu kemahiran. Namun dijaman sekarang ini kita sering
melihat ketidaksenonohan mengenai suatu karya yang lahir dari diri
seseorang dan di atas namakan sebagai satu karya seni. Sebagai contoh:

• Body painting (suatu lukisan yang berkanfaskan tubuh manusia hingga


kebagian yang tabu untuk diperlihatkan kepada orang lain)
• Lukisan telanjang yang mengekspose bagian-bagian dan lekuk tubuh
manusia, yang umumnya adalah pada kaum wanita.
• Goyang-goyang erotis yang sekarang ini sedang marak dikalangan para
penyanyi dangdut wanita.
Dari contoh-contoh di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa suatu seni
yang baik haruslah mengandung nilai-nilai keindahan, kebaikan, moral,
pendidikan serta tanggung jawab sosial yang tinggi baik kepada diri sendiri,
orang lain, dan masyarakat pada umumnya.
1. Fungsi Seni
Adapun fungsi seni yang dilihat dari aspek kepentingannya maka dapat
digolongkan sebagai berikut :

• Fungsi Komersial, karya seni yang esensi penciptaannya berorientasi pada


upaya bisnis sehingga tetap memprioritaskan pada segi hiburannya.
Contoh karya seni yang seperti ini diantara lain dapat berupa musik,
lukisan, film, tari, dll.
• Fungsi Individual, karya seni yang esensi penciptaannya berorientasi
untuk memenuhi asas manfaat dan kepuasan pada kepentingan pribadi atau
privasi. Contoh hasil karya seni semacam ini dapat beragam tergantung
dari kepentingan pribadi-pribadi yang bersangkutan, misalnya karya sastra

14
pada zaman dulu sering kali dibuat atas pesanan kerajaan sehingga
memiliki nilai pemitosan terhadap tokoh raja.
• Fungsi Sosial, karya seni yang esensi penciptaannya lebih mengutamakan
untuk kepentingan masyarakat sehingga banyak melontarkan pandangan-
pandangannya yang bernilai sosial atau kritik sosial. Contoh : karya sastra,
film, musik, dll.
• Fungsi Ritual, karya seni yang esensi penciptaannya lebih mengutamakan
untuk kepentingan yang dianggap sakral atau ritual. Karya seni yang
demikian biasanya diciptakan oleh komunitas masyarakat yang memiliki
ideologi yang sama, sehingga keberadaan karya seni ini lebih ditujukan
untuk kepentingan ritual atau pun sesuatu yang dianggap sakral, misalnya
dalam rangka peringatan hari-hari besar keagamaan, maupun hajatan,
kematian, atau pun hal-hal lain yang dikeramatkan oleh komunitasnya.
Adapaun bentuk seninya juga beragam, seperti seni tari, musik, drama,
lukis, dll.
2. Prinsip Seni
Secara teoritis suatu keindahan dalam karya seni memiliki prinsip-prinsip
dasar untuk pencapaian keindahan, yang antara lain meliputi ciri sebagai
berikut :

• Adanya kesatuan (unity), yaitu adanya unsur-unsur yang terpadu dan


saling bekerja sama yang diekspresikan dalam suatu karya seni. Dengan
kata lain ada suatu keterpaduan antara unsur-unsur yang membentuk
terciptanya karya seni tersebut.
• Adanya keselarasan (harmoni), yaitu adanya unsur-unsur yang
diekspresikan dalam karya seni secara beragam serta mewujudkan suatu
hasil karya yang memiliki nilai-nilai keselarasan tentang jenis, bentuk, dan
volumenya, sehingga mencerminkan suatu esensi keindahan yang berupa
dulce et utile (berguna dan menyenangkan).
• Keseimbangan (balance), yaitu ekspresi yang mewujudkan terbentuknya
keseimbangan antara unsur-unsur yang membentuk karya seni dengan
substansi yang dimaksud. Aspek keseimbangan dapat dibedakan menjadi
2, yaitu :
▪ Keseimbangan nyata, yang didasarkan keseimbangan bobot masa suatu
benda
▪ Keseimbangan semu, yang mencerminkan ekspresi keseimbangan
berdsarkan perasaan.
• Irama (ritme), aspek keindahan yang dikaitkan dengan irama sering kali
dihhubungkan dengan seni musik atau seni suara meskipun untuk seni
yang lain juga terdapat irama, tentu saja dalam arti yang semu. Pada seni

15
bangunan, ritme bisa berarti seberapa panjang rentang bidang horisontal
yang diharmonikan dengan bidang vertikal maupun ketinggiannya.
• Empasis/ empasisi/ dominasi, dalam karya seni sering kali ada suatu
komposisi yang memperlihatkan bentuk-bentuk dominasi dari salah satu
aspek unsur yang membangunnya, sehingga akan memberikan kesan khas
dari dominasi tersebut, misalnya untuk seni suara ritme memiliki nilai
dominan dalam musik dst. Ketiadaan dominasi ini akan memperlihatkan
kesan hambar, bahkan tidak jelas karena tidak ada yang menjadi pusat
perhatian.

3.2 Pengaruh Sains, Teknologi, Dan Seni Bagi Kehidupan Manusia


Baik sains, teknologi maupun seni dan hasil produknya dapat
dirasakan disetiap aspek kehidupan manusia dan budayanya. Sehingga
pengaruh sains, teknologi, seni bagi manusia dan budaya dalam masyarakat
dapat berpengaruh baik secara negatif maupun secara positif :
1. Pengaruh positif

• Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun


kelompok) terhadap perkembangan ekonomi, politik, militer, dan
pemikiran-pemikiran dalam bidang sosial budaya.
• Pemanfaatan sains, teknologi, dan seni secara tepat dapat lebih
mempermudah proses pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh
manusia.
• Sains, teknologi dan seni dapat memberikan suatu inspirasi tentang
perkembangan suatu kebudayaan yang ada di Indonesia.
2. Pengaruh negatif
Selain untuk memberikan pengaruh positif sains, teknologi dan seni juga
dapat memberikan pengaruh yang negatif bagi perubahan peradapan manusia
dan budaya terutama bagi generasi muda. Selain itu sains, teknologi dan seni
telah melunturkan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa dan tata krama sosial
yang selama ini menjadi ciri khas dan kebanggaan. Serta yang terakhir
pemanfaatan dari sains, teknologi, dan seni sering kali menimbulkan masalah
baru dalam kehidupan manusia terutama dalam hal kerusakan lingkungan,
mental dan budaya bangsa, seperti:

• Menipisnya lapisan ozon


• Terjadi polusi udara, air dan tanah
• Terjadi pemanasan global
• Rusaknya ekosistem laut
• Pergaulan, seks bebas dan penyakit moral.

16
Oleh karena itu agar sains, teknologi dan seni dapat memberikan pengaruh
yang positif bagi manusia dan budaya, maka sains, teknologi dan seni
seharusnya mampu mengkolaborasikan antara nilai-nilai empiris dengan
nilai-nilai moral dan menyesuaikan dengan nilai-nilai religius, keagamaan,
dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Ilmu pengetahuan (sains), peralatan hidup (teknologi), serta kesenian (seni)
atau sering disingkat IPTEKS dapat dipastikan akan kita jumpai pada setiap
kehidupan masyarakat manusia dimanapun berada, baik yang telah maju,
sedang berkembang, sampai masyarakat yang masih sangat rendah tingkat
perdabannya. Bahkan pada kehidupan masyarakat purba atau pada zaman
prasejarah sekalipun, tentunya pada tingkatan yang sangat sederhana atau
primitif sekali. Salah satu bukti bahwa pada zaman purba manusia telah
mengenal adanya peralatan hidup atau teknologi berupa alat-alat sederhana
yang terbuat dari batu maupun tulang yang digunakan untuk mencari
makanan (berburu, meramu makanan, atau bercocok tanam secara sederhana
atau berladang).
Kemudian, pada saat itu manusia purba juga telah mengenal adanya sistem
kepercayaan yang sekaligus menunjukkan adanya nilai seni serta sistem mata
pencaharian hidup manusia purba, yakni sebagaimana terpotret pada gambar-
gambar mistis berupa lukisan telapak tangan serta lukisan babi rusa yang
terkena panah pada bagian perutnya, yang ditemukan di gua-gua tempat
tinggal mereka. Pada zaman purba, ternyata juga telah dikenal adanya sistem
pengetahuan dalam pelayaran yang menggunakan sandaran pengetahuan
pada perbintangan.
Demikianlah pada masa-masa sesudahnya, pelan tapi pasti IPTEKS terus
berkembang semakin maju sejalan dengan kemajuan penalaran yang telah
dicapai oleh umat manusia.

3.3 Makna Sains, Teknologi, Dan Seni


Dalam sejarah perkembangannya, berbagai bentuk kemajuan sains,
teknologi, dan seni memiliki dampak tersendiri bagi kehidupan manusia baik
itu yang bersifat positif maupun negatif sebagaimana yang telah diuraikan di
atas. Dampak dari perkembangan IPTEK tersebut memang perlu kita akui
telah banyak mendatangkan kemakmuran di bidang materi bagi kehidupan
manusia. Berbagai cabang ilmu pengetahuan alam dan teknologi telah
berkembang dengan pesat sehingga banyak menimbulkan cabang ilmu
pengetahuan baru yang antara lain meliputi teknik modern, teknologi hutan,
teknologi gedung, teknologi transportasi, dan lain lain. Cabang-cabang ilmu
pengetahuan baru tersebut telah menghasilkan berbagai temuan, antara lain :

17
• Penggunaan teknik nuklir, orang dapat membuat reaktor nuklir yang dapat
menghasilkan zat-zat radio aktif. Zat-zat ini dapat dimanfaatkan untuk
maksud damai, misalnya untuk keperluan bidang kesehatan (sinar
rontgen), di bidang pertanian untuk memperbaiki bibit, untuk
mendapatkan energi tinggi.
• Penggunaan teknologi hutan, seperti kita ketahui, hutan mempunyai
banyak fungsi seperti untuk industri kayu lapis/bahan bangunan, produk
kertas, dan berfungsi pula untuk tempat penyimpanan air, objek
pariwisata, dll.
Berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berhasil dikembangkan untuk
memberi kemudahan pada manusia, antara lain :

• Melalui teknologi modern diperoleh energi yang dapat menghasilkan


beragam energi listrik, yang berupa cahaya, gambar, gerak, gelombang,
suhu panas dan suhu dingin. Semua energi listrik tadi dapat diupayakan
dari teknologi modern yang berupa tenaga air, panas bumi, maupun nuklir.
Semua bentuk tenaga yang menghasilkan energi listrik tersebut telah
terbukti banyak memberi kemudahan pada manusia dalam menjalankan
aktivitas hidup sehari-hari, misalnya: melalui energi listrik dapat diperoleh
cahaya yang mampu memberikan penerangan, melalui energi listrik dapat
pula diperoleh gelombang elektromagnetik yang mampu mentransfer
gambar maupun suara dari jarak jauh, dst.
• Melalui teknologi modern juga dapat dibuat bermacam-macam media
pendidikan, seperti OHP, slide, film strip, Tv, dll, yang dapat
mempermudah para pendidik dalam melaksanakan tugasnya.
• Melalui teknologi modern juga dapat dibuat berbagai alat transportasi yang
memudahkan manusia bepergian dalam jarak jauh dengan daya tempuh
waktu yang lebih efisien dan efektif.
• Melalui teknologi modern juga dapat dibuat berbagai alat informasi dan
komunikasi yang lebih fleksibel, efisien, dan efektif seperti Hp, radio, dan
TV.
Demikian pula halnya dengan karya seni, yang dalam perkembangannya
tidak sebatas menjadi mitos yang tidak terpahami aspek fungsinya bagi
kehidupan manusia. Kehadiran karya seni dipandang memiliki manfaat bagi
kesehatan rohani manusia, minimal dapat menghibur kepenatan jiwa
manusia, dan bahkan bermanfaat bagi kesehatan jiwa manusia, mental, dan
peraasaan manusia. Sejalan dengan dampak positif perkembangan seni bagi
kehidupan manusia, dunia seni juga dapat berdampak negatif bagi pola
perilaku manusia itu sendiri.

18
Pada dasarnya perkembangan sains, teknologi, dan seni memberi arti
tersendiri bagi kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk Allah yang
istimewa, ia diberi akal untuk mengelola dan mengolah alam semesta ini
sebagai tempat tinggal sekaligus tempat berbudaya. Melalui hasil budayanya
manusia berusaha untuk mengatasi segala bentuk kesulitan hidup di muka
bumi. Ia menciptakan segala hal yang dapat mempermudah aktivitas
hidupnya sehari-hari dan memberi kesenangan-kesenangan bagi hidupnya.
Kemampuan untuk menciptakan segala hal yang terkait dengan aktivitas
hidup manusia sehari-hari inilah yang kemudian dinamakan kebudayaan.
Dengan demikian, kebudayaan pada dasarnya adalah segala bentuk hasil
cipta, karsa, dan karya manusia dalam mengatasi segala bentuk persoalan
hidup yang sedang dihadapinya.

3.4 Manusia sebagai Subjek Dan Objek IPTEK


Manusia sebagai subjek selalu melakukan penelitian dan percobaan
dalam bidang sains dan menggunakan teknlogi dan seni yang maju untuk
memperoleh penemuan-penemuan baru untuk mengubah dunia, sedangkan
manusia sebagai objek mudah tergiur dengan hal-hal baru tersebut dengan
minat yang tinggi menggunakan penemuan-penemuan baru tersebut sehingga
mempermudah proses pengubahan dunia. Berkat kemajuan ilmu dan
teknologi manusia dapat menciptakan alat-alat serta perlengkapan yang
canggih untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan kehidupannya
tersedia berbagai kemudahan. Hal ini memungkinkan manusia dapat
melakukan kegiatan lebih efektif dan efisien.
Dengan ilmu dan teknologi tumbuhlah berbagai industri yang hasilnya dapat
memanfaatkan dalam berbagai bidang, antara lain:
1. Dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.

• Mampu menciptakan alat pertanian yang maju seperti, traktor, alat


pemotong, dan penanam, alat pengolah hasil pertanian, dan alat
penyemprot hama. Dengan alat-alat tersebut diharapkan manusia dapat
menggunakan waktu dan tenaga lebih efektif dan efisien.
• Produksi pupuk buatan dapat membantu menyuburkan tanah, demikian
juga dengan produksi pestisida dapat memungkinkan pemberantasan hama
lebih berhasil, sehingga produksi pangan dapat ditingkatkan.
• Teknik-teknik pemuliaan dapat meningkatkan produksi pangan. Dengan
teknik pemuliaan yang semakin canggih dapat ditemukan bibit unggul
jenis padi VUTW (Variates Unggul Tahan Wereng), kelapa hibrida, ayam
ras, ayam broiler, sapi perah dan bermacam-macam jenis unggul lainnya.

19
• Teknik mutasi buatan dapat menghasilkan buah-buahan besar dan tidak
berbiji.
• Teknologi pengolahan pascapanen, seperti pengalengan ikan, buah-
buahan, daging, dan teknik pengolahan lainnya.
• Budi daya hewan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
manusia.
2. Dalam bidang kedokteran dan kesehatan
Dengan hasilnya manusia menciptakan alat-alat operasi mutakhir,
bermacam-macam obat, penggunaan benda radioaktif untuk pengobatan dan
mendiagnosis berbagai penyakit, sehingga berbagai penyakit dapat dengan
segera disembuhkan. Dan dapat menurunkan angka kematian dan moralitas.
Contoh obat yang mengandung unsur radioaktif adalah isoniazid yang
mengandung c radioaktif, sangat efektif dan menyembuhkan penyakit TBC.
3. Dalam bidang telekomunikasi
Manusia telah menbuat televisi, radio, telepon yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi dengan cepat dalam waktu yang singkat manusia dapat
memperoleh informasi dari daerah yang sangat jauh, sehingga penggunaan
waktu sangat efisien.
4. Dalam bidang pertahanan dan keamanan
Manusia telah mampu menciptakan alat atau persenjataan yang sangat
canggih, sehingga dapat mempertahankan keamanan wilayahnya dengan
baik.
Sebagai subjek, manusia berusaha untuk merencanakan dan manciptakan
segala apa yang selama ini menjadi gagasannya dapat terwujud. Sebagai
objek, manusia menjadi sasaran dari pengembangan IPTEK itu sendiri.
Karena manusia menjadi objek maka dampak yang muncul juga akan
berimbas pada kehidupan manusia.

3.5 Dampak Penyalahgunaan IPTEKS Terhadap Kehidupan Manusia


Semestinya, semakin tinggi penguasaan terhadap IPTEKS, harusnya
manusia semakin kritis dalam berpikir, semakin disiplin dalam bekerja, dan
semakin efisien dalam bertindak. Akan tetapi, pada kenyataannya
kebanyakan manusia justru semakin merasa dibuai dengan semua fasilitas
dan produk yang dihasilkan oleh IPTEKS sekarang ini.

20
Dampak langsung dari kemajuan IPTEKS adalah kemudahan-kemudahan
dalam beraktifitas. Memang IPTEKS diciptakan dengan tujuan untuk
memberikan berbagai kemudahan dan memperingan beban pekerjaan
manusia yang tadinya sangat melelahkan menjadi ringan. Namun, dampak
negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, dapat
mengakibatkan masyarakat semakin terbuai, karena mereka hampir tak sadar
bahwa ternyata dirinya telah berada dalam situasi pola hidup konsumtif,
hedonistik, dan materialistik.
Perkembangan IPTEKS yang demikian pesat mampu menciptakan
perubahan-perubahan yang berpengaruh langsung pada kehidupan
masyarakat, khususnya dalam elemen-elemen sebagai berikut :

• Perubahan di bidang intelektual, masyarakat meninggalkan kebiasaan


lama atau kepercayaan tradisional, mereka mulai mengambil kebiasaan
serta kepercayaan baru, setidaknya mereka telah melakukan reaktualisasi.
• Perubahan dalam organisasi sosial yang mengarah pada kehidupan politik.
• Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata
lingkungannya.
• Perubahan di bidang industri dan kemampuan di medan perang.
Adanya sisi positif dan negatif dari IPTEKS maka sering dikatakan bahwa
kemajuan IPTEKS bermata dua atau bersifat dilematis. Di satu sisi, IPTEKS
secara positif telah mendatangkan rahmat, dalam arti dapat meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia. Oleh karena itu, ada pihak yang menyatakan
bahwa IPTEKS menjadi ”tulang punggung kesejahteraan”. Namun di sisi
lain, seperti dapat kita amati dalam kehidupan, penerapan, dan pemanfaatan
IPTEKS itu juga telah membawa dampak negatif atau membawa laknat
dalam bentuk munculnya masalah lingkungan, seperti pencemaran,
kekeringan, banjir, tanah longsor, dan kenaikan suhu udara global. Oleh
karena itu, kita sebagai umat manusia tentunya harus penuh kewaspadaan dan
kehati-hatian dalam menerapkan dan memanfaatkan IPTEKS, yakni yang
sesuai dengan asas-asas keserasian, keseimbangan, maupun kelestarian.
Dengan demikian, kehidupan di bumi ini akan tetap berjalan secara seimbang
dan lestari.
Permasalahan yang timbul akibat dari adanya kemajuan teknologi adalah
adanya dampak negatif yang disebabkan oleh kemajuan teknologi tersebut di
antaranya :

21
1. Nuklir
Meledaknya bom di Hirosima dan Nagasari mengakhiri Perang Dunia II.
Akhirnya perang untuk menghentikan kekejaman, penghancuran, dan
perusakan. Pada waktu itu banyak korban berjatuhan, tetapi kejadian tidak
berhenti di situ, karena radiasi akibat senjata nuklir masih dapat dirasakan
sampai sekarang. Penyebabnya adalah debu-debu radioaktif yang berasal dari
bom nuklir serta reaktor-reaktor atom. Bahaya yang ditimbulkan adalah
radiasi yang ditimbulkan oleh sinar alpha, beta, dan gamma, serta partikel
neutron kainnya hasil pembelahan inti. Efek yang di timbulkan oleh
radioaktif adalah terjadinya perubahan struktur zat serta pola reaksi kimianya,
sehingga merusak sel tubuh. Bila hal ini terjadi pada gen maka akan
menyebabkan terjadinya mutasi gen yang berakibatkan kanker.
2. Polusi
Adanya bahan polusi atau polutan dapat merusak lingkungan. Timbulnya
pencemaran erat kaitannya atau disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia
antara lain:

• Kegiatan-kegiatan industri, dalam bentuk limbah, zat-zat buangan


berbahaya seperti logam-logam berat, zat radioaktif, air buangan panas,
juga dalam bentuk kepulan asap dan kebisingan suara.
• Kegiatan pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi, kebocoran,
pencemaran buangan-buangan penambangan, pencemaran udara, dan
rusaknya lahan-lahan akibat pertambangan.
• Kegiatan transportasi, berupa kepulan asap, naiknya suhu udara kota,
kebisingan dari kendaraan bermotor, tumpuhan-tumpahan bahan bakar
kendaraan bermotor terutama minyak bumi dari kapal tanker.
• Kegiatan pertanian, terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat kimia
yang memberantas hama seperti insektisida, pertisida, herbisida, demikian
pula dengan pupuk organik.
3. Klonasi / Kloning
Dengan kemajuan dalam bidang genetika dan biologi reproduksi, maka
dimungkinkan rekayasa duplikasi atau multiplikasi manusia secara seksual
dengan klonasi. Tujuan klonasi dapat dirangkum seperi berikut :

• Memberi anak yang baik bagi pasangan yang tidak mempunyai anak.
• Menyediakan jaringan atau organ fetus untuk transplantasi.
• Mengganti anak yang mati muda dengan anak yang sama ciri-cirinya.
• Sebagai bagian dari eugenetika positif dengan membuat genotipus yang
dianggap unggul sebanyak-sebanyaknya.
• Merealisasi teori dan memuaskan rasa ingin tahu ilmiah.

22
• Memperoleh sampel dengan genotipus yang sama untuk penelitan,
misalnya tentang peran relatif pengaruh lingkungan dan genetika pada
genotipus manusia.
• Memperoleh orang dalam jumlah banyak untuk pekerjaan yang sama
dengan ciri-ciri tertentu.
Namun ada pula dampak yang kurang baik yaitu dengan karena hal-hal
tersebut banyak yang belum menyetujui dan banyak yang menentang akan
adanya kloning tersebut, selain itu pada segi agama pun sudah tentu
bertentangan, karena kita menantang akan kodrat kita sendiri, bagaimanapun
manusia sebagai makluk ciptaan-Nya tidak mampu menandingi Sang
Penciptanya. Jika wewenang kloning jatuh ke tangan diktaktor, ia dapat
berbuat macam-macam yang merugikan spesies manusia dalam jangka
panjang.
4. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca ini disebabkan oleh adanya pencemaran udara yang banyak
mengandung zat-zat yang dapat mengubah suhu udara. Karena dengan
adanya pencemaran udara akan menyebabkan pemanasan global yaitu
dengan adanya efek rumah kaca. Dengan adanya efek rumah kaca ini sinar
ultraviolet yang dapat membahayakan manusia tidak akan disaring lagi oleh
lapisan ozon, sehingga akan langsung menuju bumi dan selanjutkan akan
diam dan bersirkulasi di bumi, begitu seterusnya.

3.6 Problematika IPTEKS Di Indonesia


IPTEKS dimanfaatkan oleh manusia terutama dalam memudahkan
pemenuhan kubutuhan hidup. Contoh sederhana adalah dengan
dikembangkan sarana transportasi, manusia bisa bergerak dan melakukan
mobilisasi dengan cepat. Kemajuan yang di capai manusia melalui Ipteks
telah memberikan dampak positif dalam kehidupannya. Ipteks memberi
rahmat dalam arti memicu kemajuan dan kesejahteraan. Namun demikian,
pemanfaatan Ipteks oleh manusia dapat pula berdampak buruk bagi
kehidupan dan lingkungan hidup manusia itu sendiri. Gejala negatif itu
sebagai akibat dari penyalahgunaan dalam hal pemanfaatannya, berlebihan
dalam penggunaannya, ataupun tidak mempunyai manusia dalam
mengendalikan kekuatan teknologi itu sendiri.
Bangsa Indonesia dari dulu sudah menyadari akan pentingnya peranan ilmu
pengetahuan teknologi dalam pembangunan. Faktor penting yang
menentukan dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
manusia, yaitu para pelaku yang menggeluti bidang penelitian dan

23
pengembangan serta rancang bangun dan perekayasaan. Pembinaan terhadap
para pelaku seperti penguruan tinggi dan lembaga penelitian, bahkan
pembinaan kemampuan di sektor industri mulai dilakukan. Misalnya dengan
terbentuknya berbagai wadah seperti Kantor Menteri Negara Riset dan
Teknologi, Dewan Riset Nasional, Dewan Sandarisasi Nasional, Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Di era sekarang ini, perhatian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tampak pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menenangah Nasional (RPJMN) 2004-2009, khususnya pada bidang Ilmu
Pengetahuan Teknologi. Masalah yang dihadapi bangsa Indonesia terkait
dengan pemanfaatan Ipteks ini dapat diidentifikasi sebagai berikut (RPJMN
2004-2009):

• Rendahnya kemampuan Iptek nasional dalam menghadapi perkembangan


global, hal ini ditunjukkan dengan Indeks Pencapaian Teknologi (IPT)
dalam lapaoran UNDP tahun 2001 menunjukkan tingkat pencapaian
teknologi Indonesia masih berada pada urutan ke-60 dari 72 negara.
• Rendahnya kontribusi Ipteks nasional di sector produksi, hal ini antara lain
ditunjukkan oleh kurangnya efisiensi dan rendahnya produktivitas, serta
minimnya kandungan teknologi dalam kegiatan ekspor.
• Belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek yang menjembatani
interaksi antara kapasitas penyedia Iptek dengan kebutuhan pengguna,
masalah ini dapat dilihat dari belum tertatanya infrastruktur Iptek, antara
lain institusi yang menngolah dan menerjemahkan hasil pengembangan
Iptek menjadi preskripsi teknologi yang siap pakai untuk difungsikan
dalam sistem produksi.
• Lemahnya sinergi kebijakan Iptek, sehingga kegiatan Iptek belum sanggup
memberikan hasil yang signifikan.
• Masih terbatasnya sumber daya Iptek, yang tercermin dari rendahnya
kualitas SDM dan kesenjangan pendidikan di bidang Iptek. Rasio tenaga
peneliti Indonesia pada tahun 2001 adalah 4,7 peneliti per 10.000
penduduk, jauh lebih kecil dibandingkan Jepang sebesar 70,7.
• Belum berkembangnya budaya Iptek di kalangan masyarakat, budaya
bangsa secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai Iptek yang
mempunyai penalaran objektif, rasional, maju, unggul, dan mandiri. Pola
pikir masyarakat belum berkembang ke arah yang lebih suka menciptakan
daripada sekedar memakai, lebih suka membuat dari sekadar membeli,
serta lebih suka belajar dan berkreasi daripada sekedar menggunakan
teknologi yang ada.
• Belum optimalnya peran Iptek dalam mengatasi degradasi fungsi
lingkungan hidup, Kemajuan Iptek berakibat pula pada munculnya
permasalahan lingkungan. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh belum

24
berkembangnya sistem manajemen dan teknologi pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
• Masih lemahnya peran Iptek dalam mengantisipasi dan menanggulangi
bencana alam, wilayah Indonesia dalam konteks ilmu kebumian global
merupakan wilayah yang rawan bencana. Banyaknya korban akibat
bencana alam merupakan indikator bahwa pembangunan Indonesia belum
berwawasan bencana. Kemampuan Iptek nasional belum optimal dalam
memberiakn antisipasi dan solusi strategis terhadap berbagai
permasalahan bencana alam, seperti pemanasan global, anomali iklim,
kebakaran hutan, banjir, longsor, gempa bumi, dan tsunami.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan
manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan,
serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.
Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak
manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam
dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan
untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan
digunakan untuk hal negatif. Arus informasi yang berkembang cepat
menumbuhkan cakrawala pandangan manusia makin terbuka luas.
Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bantu/ekstensi kemampuan diri
manusia, dewasa ini telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru
'membelenggu' perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Akibatnya rasa tanggung
jawab sudah pudar terhadap budaya. Masyarakat tidak lagi peduli dengan
budayanya. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang
pula oleh sistem-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin
tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia.
Perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian
besar masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan, perubahan
budaya lokal dan sosial akibat revolusi informasi merupakan kelompok
masyarakat yang langsung terkena pengaruh budaya global. Media
elektronik, khususnya TV yang selalu menayangkan kebudayaan luar, hal ini
dengan mudah mengubah pola pikir masyarakat khususnya para generasi
muda. Mereka cenderung melupakan kebudayaan sendiri dan beralih ke
budaya luar.

25
3.7 Akibatnya Bila Bangsa Indonesia Tidak Mampu Mengoptimalkan
Kemampuan Sains, Teknologi Dan Seni
1. Sains

• Akan tertinggal jauh dengan bangsa lain


• Hanya memiliki teori-teori lama yang tidak sesuai dengan perkembangan
zaman
• Hanya memiliki penemuan lama
• Tidak mampu menciptakan penemuan-penemuan baru
2. Teknologi

• Tidak mampu menciptakan alat-alat baru


• Teknologi yang sudah ada mengalami penurunan, karena tersaingi oleh
bangsa lain
• Banyak mengimpor alat-alat teknologi dari Luar Negeri
• Tidak ada pemasukan untuk Negara karena mengimpor teknologi dari
luar. Itu justru menyebabkan berkurangnya anggaran Negara. Contohnya:
B.J. Habibie adalah orang yang pandai membuat pesawat, tapi kita malah
membeli pesawat dari Rusia.
3. Seni

• Di klaimnya seni budaya Indonesia oleh Negara lain. Contoh : Reog


Ponorogo yang di klaim menjadi milik Malaysia.
• Punahnya kebudayaan khas Indonesia.
• Kaum muda mudah melupakan akan kebudayaannya sendiri.
• Budaya yang ada sudah mulai tergantikan oleh budaya luar, seperti budaya
Barat, Korea, dll.
• Menurunnya kreativitas anak bangsa.

3.8 Upaya Bangsa Indonesia Dalam Mengoptimalkan Sains, Teknologi,


Dan Seni

• Sains
Menggunakan sains dengan baik dan benar. Tidak menggunakan secara
berlebihan. Menggunakan untuk hal-hal yang penting dan positif. Tidak
untuk merusak lingkungan. Menciptakan ide-ide baru untuk mengatasi
perubahan dalam masyarakat.

26
• Teknologi
Tidak menggunakan teknologi untuk hal-hal yang negatif. Teknologi
digunakan untuk hal-hal yang positif yang bisa membantu membangun
bangsa.

• Seni
Terus melestarikan seni yang berkembang dalam masyarakat. Tidak
melupakan seni dan budaya yang berkembang.

27
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Sains, teknologi, dan seni dapat memberikan pengaruh yang besar
bagi kehidupan umat manusia, tidak hanya dalam bidang ekonomi, sosial, dan
budaya tetapi juga pengaruh positif dan negatif terhadap peradapan umat
manusia. Pengaruh tersebut diantaranya sebagai berikut:
1. Pengaruh positif

• Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia


• Pemanfaatan yang tepat dan lebih mudah dalam memecahkan masalah
yang sedang dihadapi manusia
• Dapat memberikan pelayanan pada masyarakat
• Dapat memudahkan pekerjaan manusia.
2. Pengaruh negatif

• Dapat merusak mental manusia khususnya generasi muda


• Dapat merubah gaya hidup manusia dalam hal berfikir, berpakaian, dan
bergaul
• Dapat menimbulkan kerusakan hidup seperti: pemanasan global, polusi
udara, air, dan tanah.
Oleh karena itu dalam pemanfaatan sains, teknologi, dan seni haruslah di
dasari dengan sikap tanggung jawab dan moral yang tinggi supaya dapat
menetralkan pengaruh negatif dan meningkatkan pengaruh positif dari
dampak sains, teknologi dan seni itu sendiri. Dengan cara mengkolaborasikan
antara yang empiris dengan nilai-nilai keagamaan.

4.2 Saran
Sebaiknya umat manusia tidak hanya mendalami pengetahuannya
tentang sains, teknologi dan seni saja, tetapi juga harus mendalami nilai-nilai
religius, keagamaan untuk menetralisir pengaruh buruk dari sains, teknologi,
dan seni untuk mendapatkan kesejahteraan hidup yang lebih baik lagi.

28
DAFTAR PUSTAKA

Janni jee . (2015). Manusia Sains Teknologi Dan Seni. Pontianak. Blogspot
https://janni-4aregb13.blogspot.com/2015/08/makalah-isbd manusia-
sains-teknologi.html
Prabasari,Siska Ningtyas. (2014). Manusia, Sains, Teknologi Dan Seni.
Surakarta. Blogspot
https://siskaningtyasp.blogspot.com/2014/03/makalah-tentang
manusia-sains.html
Setiadi, Elly M. dkk. (2006). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta:
Kencana Predana
Sujarwa. (2010). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

29

You might also like