BORA BORA

Bora Bora is a 30.55 km2 island group in the Leeward group in the western part of the Society
Islands of French Polynesia, an overseas collectivity of the French Republic in the Pacific Ocean. The
main island, located about 230 kilometres (143 miles) northwest of Papeete, is surrounded by a
lagoon and a barrier reef. In the center of the island are the remnants of an extinct volcano rising to
two peaks, Mount Pahia and Mount Otemanu, the highest point at 727 metres (2,385 feet). It is part
of the commune of Bora-Bora, which also includes the atoll of Tūpai.

Bora Bora is a major international tourist destination, famous for its aqua-centric luxury resorts.
The major settlement, Vaitape, is on the western side of the main island, opposite the main channel
into the lagoon. Produce of the island is mostly limited to what can be obtained from the sea and the
plentiful coconut trees, which were historically of economic importance for copra.

In ancient times the island was called "Pora pora mai te pora", meaning "created by the gods"
in the local Tahitian dialect. This was often abbreviated Pora Pora meaning simply "first born".
Because of ambiguities in the phonemes of the Tahitian language, this could also be pronounced Bola
Bola or Bora Bora. When explorer Jacob Roggeveen first landed on the island, he and his crew
adopted the name Bora Bora which has stood ever since.

The island was inhabited by Polynesian settlers around the 4th century. The first European
sighting was made by Jakob Roggeveen in 1722. James Cook sighted the island on 29 July 1769, using
a Tahitian navigator, Tupaia. The London Missionary Society arrived in 1820 and founded a Protestant
church in 1890. Bora Bora was an independent kingdom until 1888 when its last queen Teriimaevarua
III was forced to abdicate by the French who annexed the island as a colony.

In World War II the United States chose Bora Bora as a South Pacific military supply base, and
an oil depot, airstrip, seaplane base, and defensive fortifications were constructed. Known as
"Operation Bobcat", it maintained a supply force of nine ships, 20,000 tons of equipment and nearly
7,000 men.
 At least eight 7"/44 caliber guns, operated by elements of the 13th Coast Artillery Regiment
(later the 276th Coast Artillery Battalion), were set up at strategic points around the island to protect
it against potential military attack. Eight of these guns remain in the area.

However, the island saw no combat as the American presence on Bora Bora went uncontested
over the course of the war. The base was officially closed on 2 June 1946. The World War II airstrip
was never able to accommodate large aircraft, but it nonetheless was French Polynesia's only
international airport until Faa'a International Airport opened next to Papeete, Tahiti, in 1960.

The island's economy is driven almost solely by tourism. Several resorts have been built on
motu (small islands, from Tahitian) surrounding the lagoon. Hotel Bora Bora opened in 1961, and nine
years later built the first over-the-water bungalows on stilts over the lagoon. Today, over-water
bungalows are a standard feature of most Bora Bora resorts. The quality of those bungalows ranges
from comparably cheap, basic accommodations to very luxurious and expensive.

Most of the tourist destinations are aqua-centric; however, it is possible to visit attractions on
land such as WWII cannons. Air Tahiti has five or six flights daily to the Bora Bora Airport on Motu
Mute from Tahiti (as well as from other islands). Public transport on the island is nonexistent so
rental cars and bicycles are the recommended methods of transport. There are also small, two-seater
buggies for hire in Vaitape. It is possible to rent a motorboat to explore the lagoon.

Snorkeling and scuba diving in and around the lagoon of Bora Bora are popular activities. Many
species of sharks and rays inhabit the surrounding body of water. There are a few dive operators on
the island offering manta ray dives and also shark-feeding dives. Sharks living in the island's lagoon
are not considered to be dangerous to people. In addition to the existing islands of Bora Bora, the
new manmade island of Motu Marfo has been added in the northeastern corner of the lagoon on the
property of the St. Regis Resort.

Forest habitats on Bora Bora on the slopes of Mount Otemanu are quite diverse in gastropod
life in comparison to other islands. Several species of endemic or native species existed in great
numbers until relatively recently during the introductions of Lissachatina, Euglandina, and various
flatworms which decimated populations of Partula lutea (an endemic partulid species that became
extinct in the late 1990s), Samoana attenuata (a species once native to Bora Bora but later not found
in surveys of the island), and Mautodontha boraborensis (a critically endangered species as of 1996
but most likely extinct, as it was last seen in the 1880s). The above listed native and endemic species
were mostly restricted to virgin forest, and the only species that remain common (perhaps even
extant) are several subulinids and tornatellinids among others, including Orobophana pacifica (a
helicinid).
 TUGAS BASIC READING

NAMA : ALFAREZA PRATAMA SUPRIYANTO

 BORA BORA
Bora Bora adalah pulau dengan 30,55 km di kelompok Leeward di bagian barat
kepulauan society dari Polinesia Prancis, sebuah kolektivitas luar negeri dari Republik Prancis di
Samudra Pasifik. Pulau utama yang terletak di sekitar 230 kilometer (143 mil) barat laut
Papeete, dikelilingi oleh lagunadan karang penghalang, Di tengah – tengah pulau itu adalah sisa
sisa gunung berapi yang punah naik ke dua puncak, Gunung Pahia dari Gunung Otemanu, titik
tertinggi pada 727 meter (2.385 kaki). Ini adalah bagian dari komune Bora Bora, yang juga
termasuk atoll tupai.

Bora Bora adalah tujuan wisata internasional utama, terkenal dengan resor mewah aqua
– sentric. Pemukiman utama, Valtape berada disisi barat pulau utama diseberang saluran
utama kelaguna. Hasil bumi sebagian besar terbatas pada apa yng diperoleh dari laut dan
pohon kelapa yang berlimpah, yang secara historis penting secara ekonomi untuk kopra.

Pada zaman kuno pulau itu disebut “pora pora mai te pora”, yang berarti “diciptakan
oleh para dewa” dalam dialek Tahiti setempat. Ini sering disingkat Pora Pora yang berarti “anak
sulung”. Karena bisa juga diucapkan Bola Bola atau Bora Bora. Ketika penjelajah lacob
Ronggeveen pertama kali mendarat dipulau itu, ia dan krunya mengadopsi nama Bora Bora
yang telah menjadi ambiguitas dalam fonem fonem bahasa Tahiti, sejak saat itu.

Pulau itu dihuni oleh pemukim Polinesia sekitar abad ke 4. Penampakan pertama di
pulau eropa dilakukan oleh lakob Ronggeveen pada 1722. James Cook terlihat pada 29 juli
1769, menggunakan navigator Tahiti, Tupaia. London Missionary Society tiba pada tahun 1820
dan mendirikan sebuah gereja protestan pada tahun 1890. Bora bora adalah kerajaan yang
merdeka sampai tahun 1888 ketika ratu terakhirnya Terimaevarua itu dipaksa untuk turun
tahta oleh orang Prancis yang mencaplok pulau itu sebagai koloni.

Dalam perang dunia II, Amerika Serikat memilih Bora Bora sebagai pangkalan pasokan
militer Pasifik Selatan, dan sebuah depot minyak landasan perang, pangkalan pesawat amfibi,
dan benteng pertahanan dibangun. Dikenal sebagai “Operasi Bobcat”, itu mempertahankan
kekuatan pasokan Sembilan kapal, 20.000 ton peralatan dan hampir 7.000 orang.

Setidaknya 7/44 senapan pemanggil, yang dioperasikan oleh unsur unsur resimen
artileri pantai ke 13 ( kemudian Batalyon Artileri Coust ke 276), didirikan dititik srategis disekitar
pulau untuk melindunginya terhadap kemungkinan serangan militer. Delapan dari senjata ini
tetap ada didaerah itu.

Namun pulau itu tidak melihat pertempuran ketika kehadiran amerika di bora bora tidak
terbantahkan selama berlangsungnya perang. Pangkalan itu secara resmi ditutup pada 2 juni
194. Landstrip perang dunia tidak pernah dapat mengakomodasi pesawat besar, tetapi tetap
ada bandara internasional Polinesia Perancis sampai bandara internasional faa dibuka sebelah
Papeete, Tahiti, Pada tahun 1960.
 Ekonomi pulau ini didorong hampir semata – mata oleh pariwisata. Beberapa resort
telah dibangun dimotu (pulau umall, dari Tahitian) sekitar laguna. Hotel bora bora dibuka pada
tahun 1961, dan Sembilan tahun kemudian membangun bungalow diatas air adalah fitur
standar dari sebagian besar resor bora bora , kualitas bungalow tersebut berkisar dari yang
murah, dasar akomodasi untuk sangat mewah dan mahal.

Sebagian besar destinasi wisata yang aqua sentris namun, adalah mungkin atraksi
didarat seperti meriam perang dunia II. Air Tahiti memiliki lima atau enam penerbangan setiap
hari ke Bandara Bora Bora dengan Motu Mute dari Tahiti ( dan juga dari pulau pulau lain).
Transport publik dipulau ini tidak ada sehingga sewa mobil dan sepeda adalah metode yang
direkomendasikan transportasi. Ada juga kecil, dua kereta seater untuk menyewa di Vaitape.
Hal ini dikemungkinkan untuk menyewa perahu motor untuk kunjungan laguna.

Snorkeling dan diving scuba didalam dan sekitar laguna Bora Bora adalah kegiatan
popular. Banyak spesies hiu dan pari menghuni badan air disekitarnya. Ada beberapa operator
selam dipulau yang menawarkan penyelamatan spesies manta ray dan juga penyelamatan hiu.
Hiu yang tinggal di laguna pulau itu tidak dianggap berbahaya untuk orang. Selain pulau Bora
Bora yang ada, pulau baru Motu Marfo telah ditambahkan disudut timur laut laguna diproperti
St. Regis.

Resort hutan habitat di Bora Bora dilereng Gunung Oteinanu cukup beragam dalam
kehidupan gustrupoda dibamdingkan dengan pulau pulau lain. Beberapa tempat spesies
endemic atau asli ada dalam jumlah besar hingga relative baru selama penggenalan
Lissachatina, Euglandina dan berbagai guci daging yang meghancurkan populasi partula Lutea
(spesies Poinulal endemic yang punah pada akhir 1990 an), Samoana Attenuata (spesies yang
pernah menjadi Bora Bora namun kemudian tidak ditemukan dalam survei pulau ini), dan
Mautodontha Boraborensis (spesies yang sangat terarahan secara kritis pada tahun 1880).
Spesies asli dan endemic diatas. Sebagian besar diawetkan kepada hutan perawan, dan satu –
satunya spesies yang tetap umum (mungkin bahkan ada). Adalah beberapa subjeksi dan
tornatlindis AMANG. LAinnnya, termasuk Orobophana Pacifica ( sebuah helik Parisifica
(A.Holicinids).
VOCABULARY
REMNANTS = Sisa sisa

ABREVIATED = Disingkat

RESTRICTED = Terbatas

COMMENT
I think Bora Bora is a place that has the best natural beauty and the price if you want to visit it is
also expensive.