Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Hepatic chirrosisis a patological condition that show end stage od hepatic fibrosis and moves progressively that
signed with distortion of hepar arsitecture and makes regenerative nodulus. This appearance was happened because
of hepatocellular necrosis. A woman, 78 years old, came with a chief complaint of big stomach since 1 months ago,
feel fullness and pain during 2 days and become more intense until offend daily activities. She also felt tight, nausea,
vomitting, decreasing body weight, and swelling on her feet. The urine looks like a thick tea and the feces looks like a
black coal. He had been diagnosed with “yellow sickness” 3 years ago. From physical examination, he was compos
mentis with blood pressure 160/100 mmHg, pulse 80x/mnt, respiration rate 14x/mnt, temperature 36,8 oC, pretibialis
oedema, conjungtiva pale, icteric sclera, ronkhi in pulmo auscultation. In abdominal examination, there was
simetrical appearance, distention, tight, pain, abdominal diameter 105cm. From laboratory examination, the LED
was 30,3 mm/hour, trombosit 134.000/ul (normal: 150.000-400.000/ul), GDS 394 mg/dl (normal: 70-200mg/dl),
ureum 26 mg/dl, creatinin 0,96 mg/dl, SGOT 29 u/l, Gamma GT (GGT) 264 u/l, Total Bilirubin 1,11 mg/dl, Direct
Bilirubin 0,47 mg/dl. Medikamentosa therapy is given Spironolakton 1 x 100 mg, Furosemid injection 1 ampul/ 24
injection, Sukralfat syrup 3xC1, Ranitidin injection 1 ampul/ 12 jam, Vitamin K 1 x 1, Bisoprolol 1 x 1, Humulin
injection 6-6-6 IU, Amlodipin 1 x 10 mg. Chirrosis hepatic in this pasien is because ofhepatitis B.
Abstrak
Sirosis hepatis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang
berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif.
Gambaran ini terjadi akibat adanya nekrosis hepatoselular. Wanita, usia 78 tahun, datang dengan keluhanperut
membesar sejak 1 bulan SMRS, terasa penuh dan nyeri dalam 2 hari terakhir semakin menganggu aktivitas dan
istirahat, disertai dengan keluhan dada seperti sesak, mual dan muntah, badan lemas dan berat badan semakin
menyusut, bengkak pada kedua kaki sejak 6 minggu, BAK berwarna pekat seperti teh, BAB lunak berwarna hitam
seperti aspal, pasien pernah mengalami sakit kuning 3 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik pasien didapatkan
keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, tekanan darah 160/100 mmHg, nadi 80 x/menit,
laju napas 24x/ menit, suhu 36,8 °C, oedema pretibialis, conjungtiva anemis, sklera ikterik, auskultasi paru ronkhi(+),
abdomen simetris, cembung, dinding perut tegang, nyeri tekan (+), lingkar perut 105 cm, hepar tidak teraba,
shifting dullnes (+), ekstremitas oedema.Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10,5 gr/dl, LED 30,3
mm/jam, trombosit 134.000/ul (normal: 150.000-400.000/ul), GDS 394 mg/dl (normal: 70-200mg/dl), ureum 26
mg/dl, creatinin 0,96 mg/dl, SGOT 29 u/l, Gamma GT (GGT) 264 u/l, Bilirubin Total 1,11 mg/dl, Bilirubin Direk 0,47
mg/dl.Terapi medikamentosa yang diberikan adalah Spironolakton 1 x 100 mg, injeksi Furosemid 1 ampul/ 24 jam,
Sukralfat syrup 3xC1, injeksi Ranitidin 1 ampul/ 12 jam, Vitamin K 1 x 1, Bisoprolol 1 x 1, Injeksi Humulin 6-6-6 IU,
Amlodipin 1 x 10 mg. Sirosis hepatis pasien ini disebabkan hepatitis B.
...
Korespondensi : Riyan Wahyudo | gardamd12@gmail.com
Pendahuluan
Sirosis adalah suatu keadaan Gambaran ini terjadi akibat adanya
patologis yang menggambarkan nekrosis hepatoselular.1
stadium akhir fibrosis hepatik yang Sirosis hepatis (SH) merupakan
berlangsung progresif yang ditandai konsekuensi dari penyakit hati kronis
dengan distorsi dari arsitektur hepar yang ditandai dengan penggantian
dan pembentukan nodulus regeneratif. jaringan hati oleh fibrosis, jaringan
yang mempunyai bentuk dan fungsi yang mengarah pada sirosis hati.
abnormal. Penderita sirosis hepatis Pemeriksaan penunjang yang dilakukan
biasanya disertai komplikasi hipertensi berupa pemeriksaan laboratorium.
portal dan kegagalan fungsi parenkim Pemeriksaan biopsi hati sebagai gold
hati.11Gambaran histopatologi dari standar penegakan diagnosis sirosis
sirosis hati memiliki karakteristik utama hati tidak perlu dilakukan karena tanda-
yaitu distorsi arsitektur hepar, jaringan tanda klinis sudah terlihat jelas. Selain
parut sebagai akibat dari peningkatan itu, pemeriksaan biopsi yang invasif
deposisi jaringan fibrosa dan kolagen, juga dapat menimbulkan resiko
dan nodula regeneratif akibat nekrosis perdarahan dan infeksi peritoneal pada
sel-sel hati yang dikelilingi jaringan pasien ini.
parut. Nodula-nodula regeneratif ini Pada stadium awal
dapat kecil (mikronodular) atau besar (kompensata), dimana kompensasi
(makronodular).12 tubuh terhadap kerusakan hati masih
Pada stadium kompensasi baik, sirosis seringkali muncul tanpa
sempurna sulit menegakkan diagnosis gejala sehingga sering ditemukan pada
sirosis hati. Pada proses lanjutan dari waktu pasien melakukan pemeriksaan
kompensasi sempurna mungkin bisa kesehatan rutin. Gejala-gejala awal
ditegakkan diagnosis dengan bantuan sirosis meliputi perasaan mudah lelah
pemeriksaan klinis yang cermat, dan lemas, selera makan berkurang,
laboratorium biokimia/serologi, dan perasaan perut kembung, mual, berat
pemeriksaan penunjang lain. Pada saat badan menurun, pada laki-laki dapat
ini penegakan diagnosis sirosis hati timbul impotensi, testis mengecil dan
terdiri atas pemeriksaan fisik, dada membesar, serta hilangnya
laboratorium, dan USG. Pada kasus dorongan seksualitas. Bila sudah lanjut
tertentu diperlukan pemeriksaan biopsi (berkembang menjadi sirosis
hati atau peritoneoskopi karena sulit dekompensata) gejala-gejala akan
membedakan hepatitis kronik aktif menjadi lebih menonjol terutama bila
yang berat dengan sirosis hati dini. timbul komplikasi kegagalan hati dan
Diagnosis pasti sirosis hati ditegakkan hipertensi porta, meliputi kerontokan
dengan biopsi hati. Pada stadium rambut badan, gangguan tidur, dan
dekompensata diagnosis kadang kala demam yang tidak begitu tinggi. Selain
tidak sulit ditegakkan karena gejala dan itu, dapat pula disertai dengan
tanda-tanda klinis sudah tampak gangguan pembekuan darah,
dengan adanya komplikasi.1Seperti perdarahan gusi, epistaksis, gangguan
pada sindrom hepatorenal. Suatu siklus haid, ikterus dengan air kemih
keadaan pada penderita penyakit hati berwarna seperti teh pekat,
yang berat yang disertai gagal ginjal hematemesis, melena, serta perubahan
yang progesif yang tidak diketahui mental, meliputi mudah lupa, sukar
sebabnya. Biasanya penderita konsentrasi, bingung, agitasi, sampai
mengalami ikterus, asites, dan koma.
ensefalopati. 13 Pada kasus ini, berdasarkan
Pada pasien ini, melalui hasil anamnesis yang telah dilakukan,
anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan beberapa gejala yang dapat
didapatkan keluhan dan tanda-tanda mengarah pada keluhan yang sering
didapat pada sirosis hati yaitu lemas melalui 2 cara yaitu secara mekanik dan
pada seluruh tubuh, mual dan muntah dinamik. Secara mekanik resistensi
yang disertai penurunan nafsu makan. berasal dari fibrosis yang terjadi pada
Selain itu, ditemukan juga beberapa sirosis, sedangkan secara dinamik
keluhan yang terkait dengan kegagalan berasal dari vasokontriksi vena portal
fungsi hati dan hipertensi porta, sebagai efek sekunder dari kontraksi
diantaranya perut yang membesar dan aktif vena portal dan septa
bengkak pada kedua kaki, gangguan myofibroblas, untuk mengaktifkan sel
tidur, air kencing yang berwarna seperti stelata dan sel-sel otot polos. Tonus
teh, ikterus pada kedua mata, nyeri vaskular intra hepatik diatur oleh
perut yang disertai dengan melena, dan vasokonstriktor (norepineprin,
gangguan tidur juga dialami pasien. angiotensin II, leukotrin dan
Akibat dari sirosis hati, maka trombioksan A) dan diperparah oleh
akan terjadi 2 kelainan yang penurunan produksi vasodilator
fundamental yaitu kegagalan fungsi (seperti nitrat oksida). Pada sirosis
hati dan hipertensi porta. Manifestasi peningkatan resistensi vaskular intra
dari gejala dan tanda-tanda klinis ini hepatik disebabkan juga oleh
pada penderita sirosis hati ditentukan ketidakseimbangan antara
oleh seberapa berat kelainan vasokontriktor dan vasodilator yang
fundamental tersebut.14 Gejala dan merupakan akibat dari keadaan
tanda dari kelainan fundamental ini sirkulasi yang hiperdinamik dengan
dapat dilihat di tabel. vasodilatasi arteri splanknik dan arteri
sistemik. Hipertensi porta ditandai
Tabel 1. Gejala dan tanda sirosis hati (Buku dengan peningkatan cardiac output dan
Ajar Penyakit Dalam, 2007) penurunan resistensi vaskular sistemik.
Pada pemeriksaan fisik,
didapatkan penderita yang tampak
kesakitan dengan nyeri tekan pada
regio epigastrium. Terlihat juga tanda-
tanda anemis pada kedua konjungtiva
mata dan ikterus pada kedua sklera.
Pada daerah abdomen, ditemukan
perut yang membesar pada seluruh
regio abdomen dengan tanda-tanda
ascites seperti pemeriksaan shifting
Kegagalan fungsi hati akan dullness positif. Hati, lien, dan ginjal
ditemukan dikarenakan terjadinya sulit untuk dievaluasi karena besarnya
perubahan pada jaringan parenkim hati ascites dan nyeri yang dirasakan oleh
menjadi jaringan fibrotik dan pasien. Pada ekstremitas juga
penurunan perfusi jaringan hati ditemukan adanya edema pada kedua
sehingga mengakibatkan nekrosis pada tungkai bawah.Sintesis albumin turun
hati. Hipertensi porta merupakan sesuai perburukan sirosis. Hal ini
gabungan hasil peningkatan resistensi berperan menimbukan oedem dan
vaskular intra hepatik dan peningkatan ascites karena albumin berperan dalam
aliran darah melalui sistem porta. tekanan onkotik plasma.15
Resistensi intra hepatik meningkat
dipengaruhi oleh sejumlah faktor, Penyakit 6th ed. Jakarta: EGC. p. 493-501.
diantaranyaetiologi, beratnya 12. Longo, Fausci, Kasper, Hauser, Jameson,
Loscalzo. Harrison's principles of internal
kerusakan hati, komplikasi, dan medicine.18th ed. New York:The McGraw-
penyakit yang menyertai. Hill Companies. 2012.
13. Chung RT and Padolsky DK. Cirrhosis and
Daftar Pustaka Its Complications. Dalam:Harrison’s
1. Siti Nurdjanah. Sirosis Hepatis. in: Sudoyo Principle of Internal Medicine. Edisi XVI.
AW, Setiyohadi B, Alvi I, Simadibrata MK, 2005. Newyork: McGraw-Hill Companies.
Setiati S.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 1844-1855.
5th ed. Jakarta: Departemen Ilmu 14. Setiawan, Poernomo Budi. Sirosis hati. In:
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Askandar Tjokroprawiro, Poernomo Boedi
Indonesia;2009. p. 668-673. Setiawan, et al., Buku Ajar Penyakit
2. Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia Dalam. Surabaya: Fakultas Kedokteran
[Internet]. Jakarta: Perhimpunan Peneliti Universitas Airlangga. 2007. p. 129-136.
Hati Indonesia: 2010[cited 2014 August 15. Q M. Kobayashi. Natural history of
15]. Available from:http://pphi-online.org compensated cirrhosis in the Child Pugh
3. Runyon BA. A Primer on Detecting class Acompared between 490 patients
Cirrhosis and Caring for These Patients with hepatitis C and 167 with B virus
without Causing Harm. International infection.Journal of Medical Virology.
Journal of Hepatology. 2011: 2011:1-8. 2006. 78(4): 459-65.
4. Fauci, Anthony SB, Eugene K, Dennis LK, 16. Witter P, Freson K, et al, Blood Platelet
Stephen L.Harrison’s Principle of Internal Number and Function in Chronic liver
Medicine. 17th Ed. Ney York: The Disease and Cirrhosis. Leuven. Aliment
McGraw-HillCompanies. 2008. Pharmacol Ther. 2008. p. 1017-1029
5. Duffour R. Liver disease: Tietz Textbook of 17. Angulo P, Hui MJ, Marchesini G, Bugianesi
Clinical Chemistry and Molecular E, George J, Farrel GC, Enders F, Saksena
Diagnostics. Elseiver Inc. Missouri. 2006.p. S, et al. The NAFLD Fibrosis Score: a
1777-1829 noninvasive system that identifies liver
6. Vidyani Ami, Denny Vianto. Faktor risiko fibrosis in patient with NAFLD. Hepatologi.
terkait perdarahan varises esofagus 2007; 45:846-54
berulang pada penderita sirosis hati. 18. McPherson S, Stewart SF, Henderson E,
Jurnal Penyakit Dalam. 2011: Vol 12 No 3: Burt AD, Day CP. Simple non-invasive
169-174 fibrosis scoring system can reliably
7. Perz JF, Armstrong GL, Farrington LA, exclude advanced fibrosis in patients with
Hutin YJF, Bell BP. Thecontributions of non-alcoholic fatty liver disease. British
hepatitis B virus and hepatitis C virus Med Journal. 2010; 59:1265-1269.
infectionsto cirrhosis and primary liver 19. Caroline R Taylor. Cirrhosis
cancer worldwide. Hepatol.2006;45:529- Imaging[Internet]. North America: Yale
38. University School of Medicine. 2011.[cited
8. Jang, JW. Current status of liver diseases 2014 August 15]. Available from
in Korea: liver cirrhosis. Korean J Hepatol. Netlibrary:
2009:15:40-49 http://emedicine.medscape.com/article/3
9. WHO. Viral hepatitis in the WHO South- 66426-overview#showall.
East Asia region. NewDelhi: WHO; 2011. 20. Khan MU, Ghaffar A, Amin Z, Niazi F,
10. Don C. Rockey, Scott L. Friedman. Hepatic Qayyum A, Saqib R. Role of ultrasound in
Fibrosis And Cirrhosis [Internet]. 2006 early detection of cirrhosis liver.Pakistan
[cited 2014 August 15]. Available from Armed forces med Journal.2010
Netlibrary:http://www.eu.elsevierhealth.c 21. Guadalupe Garcia-Tsao. Prevention and
om/media/us/samplechapters/978141603 Management of Gastroesophageal Varices
2588/9781416032588.pdf. and Variceal Hemorrhage in Cirrhosis. Am
11. Price et al.,Gangguan Hati, Kandung J Gastroenterol. 2007: 102:2086–2102
Empedu, dan Pankreas.In: Price et al., 22. EASL. Management of Chronic Hepatitis B:
Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses EASL clinical practice guidelines.
Switzerland, Journal of Hepatol. 2009. p.
227-242