You are on page 1of 8

Anfatama Jurnal Pengabdian Masyarakat

e-ISSN 2963-7155

PELATIHAN EKSTRAKURIKULER BAHASA INGGRIS BAGI SISWA MTs MATHLAUL HUDA


DESA ARGOKSUKO KECAMATAN PONCOKUSUMO

Elvira Cahya Imanto1, Nurul Komariah2, Enis Fitriani3


IKIP Budi Utomo Malang, Indonesia
email : elviracahyaimanto01@gmail.com

Abstract

One of the three branches of the Tridharma college, namely education, research, and dedication to
society, is community dedication based on potential. (PMBP). The primary objective of Potency-Based
Society Dedication (PMBP) is the development of the student’s “personal development” personality,
with a focus on developing students’ perceptions, thinking, and attitudes towards society.
(lingkungannya). The implementation of the PMBP also depends on the real activities of students. In
addition, the Potency-Based Community Engagement program, also known as PMBP, aims to bring
educational institutions closer to society. This allows colleges to help governments in accelerating their
progress and preparing qualified workforce. Learning English is one of the processes of developing
linguistic potential, which can be done with extracurricular activities in schools. The activities of PMBP
IKIP Budi Utomo Malang in MTs Mathla’ul Huda that is located in the village of Argosuko Poncokusumo
district. This dedication uses qualitative descriptive methods that source primary and secondary data,
namely teacher and student interviews as primary data as well as supporting documents for
extracurricular activities as secondary information. The objects of dedication are students of classes
VIII and IX. These stages of service activity are planning, implementation, and evaluation. The result of
this dedication is the increased interest of students as well as the motivation of other students when
seeing one of the additional English participants get quite satisfactory results and bring the good name
of the school through competition activities. With us holding extracurricular will improve English
pronunciation.

Keywords: extracurricular, learning, learning methods

Abstrak

Salah satu dari tiga untaian Tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat, adalah Pengabdian Masyarakat Berbasis Potensi (PMBP). Tujuan utama
Pengabdian Masyarakat Berbasis Potensi (PMBP) adalah pengembangan kepribadian "pengembangan
pribadi" mahasiswa, dengan fokus pada pengembangan persepsi, pemikiran, dan sikap mahasiswa
terhadap masyarakat (lingkungannya). Pelaksanaan PMBP juga bergantung pada kegiatan nyata
mahasiswa. Selain itu, program Pengabdian Masyarakat Berbasis Potensi, juga dikenal sebagai PMBP,
bertujuan untuk mendekatkan lembaga pendidikan dengan masyarakat. Ini memungkinkan perguruan
tinggi untuk membantu pemerintah dalam mempercepat kemajuan mereka dan menyiapkan tenaga
kerja yang berkualitas. Pembelajaran bahasa Inggris merupakan salah satu proses pengembangan
potensi linguistik, yang dapat dilakukan dengan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Kegiatan PMBP
IKIP Budi Utomo Malang di MTs Mathla’ul Huda yang beralamat di Desa Argosuko Kecamatan
Poncokusumo. Pengabdian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bersumber data primer
dan sekunder, yakni wawancara guru dan siswa sebagai data primer serta dokumen penunjang
kegiatan ekstrakurikuler sebagai data sekunder. Objek pengabdian adalah siswa kelas VIII dan IX.
Tahap-tahap kegiatan pengabdian ini yakni, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil dari
pengabdian ini adalah peningkatan minat siswa serta motivasi siswa lain ketika melihat salah satu
peserta ekstra Bahasa Inggris mendapatkan hasil yang cukup memuaskan serta membawa nama baik
sekolah melalui kegiatan perlombaan. Dengan kita mengadakan ekstrakulikuler akan meningkatkan
pengucapan bahasa inggris.

Kata Kunci: ekstrakurikuler,pembelajaran, metode belajar

Pendahuluan

1
Anfatama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol 1, No 2, Juni 2022

Pengabdian Masyarakat Berbasis Potensi (PMBP) merupakan salah satu dari tiga untaian
Tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan ini mengutamakan kegiatan nyata mahasiswa agar kehadirannya di masyarakat dapat
membawa manfaat khususnya anggota masyarakat dan lembaga pendidikan di PMBP. Tujuan
utama Pengabdian Masyarakat Berbasis Potensi (PMBP) adalah pengembangan kepribadian
“pengembangan pribadi” mahasiswa sedangkan salah satu unsur pendukung dalam
pelaksanaannya adalah pengembangan persepsi, pemikiran dan sikap mahasiswa terhadap
masyarakat (lingkungannya). Selain itu, PMBP (Pengabdian Masyarakat Berbasis Potensi)
bertujuan untuk mendekatkan lembaga pendidikan dengan masyarakat sehingga perguruan
tinggi dapat membantu pemerintah dalam percepatan pembangunan dan menyiapkan kader-
kader tenaga pembangunan yang berkualitas.

Tim PMBP melaksanakan kegiatan dengan salah satu program kerja yaitu pelatihan
ekstra bahasa Inggris. Pembelajaran bahasa Inggris merupakan salah satu proses pengembangan
potensi linguistik, yang dapat dilakukan dengan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Kegiatan
Ekstrakurikuler pada dasarnya berasal dari rangkaian tiga huruf yaitu kata kegiatan ekstra dan
kurikuler. Menurut bahasa, kata ekstra memiliki arti tambahan diluar yang resmi. Sedangkan kata
kurikuler mempunyai arti bersangkutan dengan kurikulum. Pembelajaran adalah serangkaian
aktivitas yang melibatkan pendidik sebagai fasilitator dan peserta didik yang melakukan aktivitas
belajar dengan tujuan membentuk perilaku yang lebih positif sesuai dengan potensi dan
keunikannya yang didukung oleh penggunaan metode, media, sumber belajar, dan evaluasi dalam
sebuah lingkungan belajar yang kondusif . Pembelajaran mencakup tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian (Syaiful Sagala, 2006; 64-65). Dengan kegiatan ekstrakurikuler, siswa
mampu mengembangkan kemampuan berbahasa secara tertulis dan lisan, yang bermanfaat
dalam kegiatan akademis maupun non-akademis. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
berupaya mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi era globalisasi. Oleh karena itu,
bahasa Inggris di sekolah sangat penting sebagai penunjang mencapai kemudahan komunikasi
siswa secara lisan maupun tertulis dalam berbagai kemajuan teknologi saat ini.

Pengajaran bahasa Inggris pada anak-anak harus memotivasi siswa untuk membuat
lingkungan belajar bahasa Inggris yang nyaman. Siswa harus dapat menggunakan bahasa Inggris
dalam situasi yang baik di kelas, sekolah, dan di rumah. Pembelajaran bahasa Inggris anak-anak
dan hubungannya dengan lingkungan sekitar saat ini belum sepenuhnya dianggap penting, dan
pemerintah masih melihatnya sebelah mata (Sukmawati, Sabillah, 2019).

Pelatihan ekstrakurikuler bahasa Inggris dilaksanakan oleh Tim PMBP di MTs Mathla’ul
Huda yang merupakan sekolah menengah pertama yang berada di Desa Argosuko Kecamatan
Poncokusumo Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur, 65157. Berdasarkan hasil pengamatan di
sekolah, ekstrakurikuler bahasa Inggris mengalami beberapa kendala, yakni ; keterbatasan tenaga
pendidik, kurang diminati siswa, dan metode yang digunakan kurang memotivasi siswa.
Permasalahan pelatihan ekstrakurikuler bahasa Inggris sebagian besar terletak pada metode yang
digunakan. Karena hanya membaca teks tanpa memahami isi dari teks yang dibaca. Selain itu
tenaga pendidik yang kurang memberikan motivasi belajar terhadap siswa sehingga siswa kurang

2
Anfatama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol 1, No 2, Juni 2022

memahami pentingnya mempelajari bahasa Inggris. Sardiman (2011 : 75) menyatakan motivasi
adalah usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau
mengelakkan perasaan tidak suka itu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar. Jadi
memotivasi memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar.

Sementara itu tujuan pembelajaran adalah untuk siswa dapat berkomunikasi dalam
bahasa inggris secara lisan maupun tulisan secara lancar dan sesuai konteks sosialnya (depdiknas
,2003 : 15) Kompetensi bahasa Inggris siswa mencakup keterampilan: mendengar, membaca,
berbicara dan menulis. (Oxford 1990:8) memberikan definisi mengenai metode belajar sebagai
“specific actions taken by the learner to make learning easier, faster, more enjoyable, more self-
directed, more effective, and more transferable to new situations.”

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, maka tim PMBP IKIP BUDI UTOMO MALANG
dapat melaksanakan pengabdian dengan pendampingan ekstrakurikuler bahasa inggris di MTS
Mathlaul Huda untuk membantu meningkatkan perkembangan kemampuan berbahasa inggris
siswa dalam mempersiapkan lomba pidato bahasa inggris tingkat kabupaten yang diadakan di
MA Bahrul Ulum Tajinan.

Metode

Kegiatan PMBP IKIP Budi Utomo Malang dilaksanakan selama 2 bulan sejak awal Februari
hingga awal April 2023 di MTs Mathla’ul Huda yang beralamat di Desa Argosuko Kecamatan
Poncokusumo. Pengabdian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bersumber data
primer dan sekunder, yakni wawancara guru dan siswa sebagai data primer serta dokumen
penunjang kegiatan ekstrakurikuler sebagai data sekunder. Objek pengabdian adalah siswa kelas
VIII dan IX. Dalam mempersiapkan lomba pidato Bahasa Inggris di MA Bahrul Ulum Tajinan.
Tahap-tahap kegiatan pengabdian ini yakni, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Pada akhir Januari dilaksanakan perencanaan, survey lokasi, serta penyerahan dokumen
perizinan oleh tim PMBP ke MTs Mathla’ul Huda yang dilanjutkan pada tahap pelaksanaan yakni,
mengevaluasi dokumen penunjang ekstrakurikuler, mendampingi peserta ekstra yang
dilaksanakan setiap satu minggu sekali sebanyak 6 kali pertemuan. Pada tahap evaluasi peserta
ekstra tim PMBP mendampingi siswa mengikuti kegiatan lomba pidato Bahasa Inggris di MA
Bahrul Ulum Tajinan

OBSERVASI IDENTIFIKASI
MASALAH
SURVEY
LOKASI MENGHIMPUN
3
INTERVIEW MENGURAIKAN
DISKUSI MERINCIKAN
MENGKLASIFIKAS
I
Anfatama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol 1, No 2, Juni 2022

Bagan 1. Kerangka Pemecahan Masalah

Hasil dan Pembahasan


Pada awal Februari dilaksanakan tahap perencanaan oleh Tim PMBP dalam menentukan
program kerja yang dilanjutkan dengan penyerahan dokumen perizinan kepada pihak sekolah.
Koordinasi dengan kepala sekolah mengenai program kerja yang akan dilaksanakan yakni
pendampingan kegiatan pelatihan ekstrakurikuler Bahasa Inggris dalam meningkatkan minat dan
semangat peserta pelatihan ekstrakurikuler Bahasa Inggris.

Berdasarkan metode pelaksanaan yang telah diberikan di bawah ini, masing-masing


langkah diuraikan secara menyeluruh. Ini termasuk studi pendahuluan, pelaksanaan pelatihan.
Langkah pertama adalah melakukan penyelidikan pendahuluan. Terdapat dua kegiatan yang
dilakukan dalam bagian ini. Yang pertama adalah mengumpulkan data tentang jumlah siswa dan
sumber daya yang diperlukan untuk Ekstrakulikuler. Yang kedua adalah melakukan wawancara
untuk mengetahui minat dan keinginan siswa untuk belajar bahasa Inggris di sekolah.
Hasil dari kegiatan pertama adalah 20 siswa. Sekolah memiliki fasilitas seperti ruang kelas
6, laboratorium 1, perpustakaan 1, dan toilet siswa 4.

Tabel berikut adalah daftar siswa yang mengikuti ekstra

NO Nama A B C D
( inisial )

4
Anfatama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol 1, No 2, Juni 2022

1 A ✔

2 ASE ✔

3 ACW ✔

4 DDS ✔

5 DA ✔

6 EGT ✔

7 FI ✔

8 FDS ✔

9 FAF ✔

10 JA ✔

11 KHA ✔

12 MFA ✔

13 MRA ✔

14 MRM ✔

15 MZ ✔

16 MIM ✔

17 MM ✔

18 M RA ✔

19 SPNH ✔

20 RY ✔

Tim kemudian melakukan wawancara dengan guru dan siswa untuk mengetahui proses
pembelajaran di sekolah serta keinginan dan keinginan siswa untuk belajar bahasa Inggris. Guru
mengatakan bahwa siswa dimulai mengajar bahasa Inggris di kelas 7 ketika mereka
diperkenalkan dengan kosa kata dan tata bahasa. Ini dilakukan karena ada beberapa sekolah
dasar yang tidak mengajarkan bahasa Inggris di sekolah, sehingga pembelajaran bahasa Inggris
lebih intensif. Namun, survei siswa menunjukkan bahwa mereka mengalami kesulitan dalam
pembelajaran bahasa Inggris.

Karena gaya pengucapan yang berbeda, kosa kata yang berkembang, tata bahasa yang

5
Anfatama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol 1, No 2, Juni 2022

berbeda, dan penulisan kata yang sulit, bahasa Inggris Hal ini menunjukkan bahwa ada cara untuk
mengatasi kesulitan siswa dalam belajar bahasa asing, terutama bahasa Inggris, dengan
menyediakan berbagai pendekatan yang membuat pembelajaran lebih menyenangkan bagi siswa.

Tahap pelaksanaan PMBP yaitu diawali dengan perkenalan kepada peserta didik di MTs
Mathla’ul Huda dan menyampaikan tujuan pendampingan ekstra Bahasa Inggris yang akan
dilaksanakan oleh tim pengabdian selama 2 bulan. Karena tim pengabdian mendapatkan
informasi dari pihak sekolah bahwa akan ada perlombaan tingkat kabupaten, maka diharapkan
dengan pendampingan ini dapat meningkatkan minat dan semangat siswa serta mendapatkan
hasil yang baik pada acara perlombaan.

Tim pengabdian menyusun beberapa teks pidato yang akan digunakan pada perlombaan
yang akan diikuti oleh siswa kelas 8 dan 9. Pada pertemuan pertama siswa merasa antusias
karena mendapatkan suasana belajar yang baru dan menyenangkan serta teks yang digunakan
lebih sederhana sehingga mudah dipahami.
Kendala paling besar yang dialami oleh siswa adalah kesulitan pengucapan (pronoun)
sehingga perlu pendampingan yang lebih intensif dengan cara mengkoordinir peserta ekstra.. dan
tim pengabdian menjadi beberapa kelompok. Dengan langkah ini didapatkan hasil yang signifikan
karena peserta ekstra dapat belajar secara maksimal karena adanya limitasi peserta.

Pada tanggal 12 Maret 2023 adalah tahap evaluasi dengan melihat hasil akhir dari
perlombaan. Sebanyak 4 peserta ekstra Bahasa Inggris yakni 1 peserta perwakilan kelas 9 dan 3
peserta perwakilan kelas 8. Perlombaan dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB
dan beberapa dari tim pengabdian ikut serta mendampingi dalam acara tersebut. Tim pengabdian
tidak dapat mengambil dokumentasi pada saat berlangsungnya perlombaan, karena pendamping
dilarang masuk kedalam ruangan lomba. Tepat pukul 13.00 adalah akhir dari acara dan
pengumuman hasil perlombaan. Peserta kelas 9 meraih juara 3 dan mendapatkan tropi, uang
saku, dan beasiswa pendidikan. Hasil ini merupakan refleksi dari pendampingan selama 6
pertemuan ekstra Bahasa Inggris diharapkan hal ini dapat meningkatkan minat dan semangat
siswa untuk mengikuti kegiatan ekstra Bahasa Inggris serta meningkatkan kemampuan
berbahasa internasional yang akan bermanfaat dalam kegiatan akademis maupun non-akademis
di masa mendatang.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil pengabdian menunjukkan
kegiatan PMBP IKIP Budi Utomo yang dilaksanakan di MTs Mathla’ul Huda melalui tiga tahap
yakni perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi telah dilaksanakan secara maksimal. Berdasarkan
permasalahan yang ada yaitu kendala minat serta keterbatasan guru Bahasa inggris telah mampu
menjadi solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Peserta ekstra Bahasa Inggris
mengungkapkan bahwa mereka merasa tertarik dan senang dengan adanya kegiatan ekstra
bersama pendamping dari tim PMBP IKIP Budi Utomo. Hasil dari pengabdian ini adalah

6
Anfatama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol 1, No 2, Juni 2022

peningkatan minat siswa serta motivasi siswa lain ketika melihat salah satu peserta ekstra Bahasa
Inggris mendapatkan hasil yang cukup memuaskan serta membawa nama baik sekolah melalui
kegiatan perlombaan

Ucapan Terima Kasih


Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan artikel ini. Penulisan artikel ini dilakukan dalam rangka
memenuhi syarat kelulusan di IKIP Budi Utomo Malang.kita menyadari bahwa tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, cukup sulit bagi kita untuk menyelesaikan artikel ini. Oleh sebab
itu saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Husniah Kepala Sekolah Mts Matlaul Huda, Staff
sekolah dan juga dosen pembimbing kami Bu Enis Fitriani.

Referensi

Sujarwo, S., & Akhiruddin, A. (2020). Pendampingan Pembelajaran Ekstrakurikuler


Bahasa Inggris Siswa Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Pada Sekolah Dasar
Inpres Gowa. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI, 4(2), 55-
65.

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:Balai


Pustaka, 2003), h. 223.

Widyasari, F. E. (2016). Pembelajaran Bahasa Inggris dengan Menggunakan Metode


Multiple Intelligences : studi kasus di sekolah internasional.

Sagala, S. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV. Alfabeta

Arto, M. B. (2020). Using Drama Activities in Teaching Speaking Narrative text for
Senior High School. Jurnal Retain, 8(2), 76–81. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/reta
in/article/view/33579

Linda, S., & Zuliana, L. (2019). Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris
Siswa dalam Menghadapai Era Evolusi 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program
Pascasarjana Universitas PGRI Palembang.

Maria, D. N. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Bilingual Preview-Review Berbasis


E-Falsh Card untuk meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa SMP.
Journal of Education Technology, 2(1), 13–19. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/
JET/article/view/13801

Ramadhayanti, A. (2018). Analisis Strategi Belajar dengan Metode Bimbel Online


Terhadap kemampuan Pemahaman Kosakata Bahasa Inggris dan Pronunciation
(Pengucapan/Pelafalan) Berbahasa Remaja Saat ini. Jurnal KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa Dan
Sastra, 2(1), 41–52. https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/ article/view/2580

Rifda, E. F., & Adi, P. P. (2016). Penerapan Bimbingan Belajar Peserta Didik Di SMP 12
Kota Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016. KONSELI: Journal Bimbingan Dan

7
Anfatama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol 1, No 2, Juni 2022

Konseling, 63(2), 171– 184. http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php


/konseli/article/view/564/455

Subhan, Y. A., Sagimin, E. M., Falahi, K., Sariasih, W., & Wulandari, A. (2020). Meningkatkan
Kemampuan Speaking melalui Teknik Drama di Jampang English Village, Bogor. DEDIKASI:
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 224 – 234.
https://ejournal.metrouniv.ac.id/index.php/JPM/ar ticle/view/2268

Ardita Markhatus Solekhah. (2015). Implementasi Pembelajaran Ekstrakurikuler Bahasa


Inggris Di Sd Negeri Timuran Kota Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Cameron, L. (2001).Teaching Languages to Young Learners. UK: CUP


Chodidjah, I. (2004). Preparing Teachers to Teach English to Young Learners: A Customized
Model. Available at http://uptbahasaitb.tripod com/conf2004. Retrieved on December
2007.

Hidayah, A. (n.d.).A Study On English Extracurricular Activities At Smpn 2


Pandaan.Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Sukmawati, Sabillah, B. M. (2019).


Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Animasi Pada
Guru Dan Siswa.2019, 15-19. Makassar. Prosiding Seminar Nasional Penelitian &
Pengabdian Kepada Masyarakat (pp.15-19)

Moon, J. (2000). Children Learning English. China: Macmillan Heinemann.

You might also like