You are on page 1of 5

Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus

Volume … Nomor … Tahun ….


ISSN: Online 2622-5077
Email: juppekhu@gmail.com
Terkirim Day-Month-Year | Revisi Day-Month-Year | Diterima Day-Month-Year

Profil Siswa Tunagrahita Ringan (X) yang Berprestasi di Bidang Keterampilan


Menjahit di SLB Negeri 1 Harau

Adinda Fania

universitas negeri padang, indonesia


Email: adindafania11@gmail.com

Kata kunci: ABSTRACT


Profil, Prestasi, This study discusses the problems that the authors found at SLB Negeri 1 Harau.
Tunagrahita Ringan, This study describes a student (X) who has mild mental retardation (x). However,
Menjahit this did not stop this student (x) from being able to excel, this student (x) even
achieved national level achievements in the field of sewing skills. This researcher
aims to see how the training is carried out by the teacher to develop the abilities
possessed by students (x) from the beginning to excel in the field of sewing skills
and how families provide support to students (x) in their achievements in the field of
sewing skills.
This study used descriptive qualitative method. This descriptive research was
carried out with the main objective, namely to systematically describe the facts and
characteristics of the objects and subjects studied accurately. The research subjects
are teachers who guide students (x) and parents of students (x). The techniques used
in collecting data are interviews and documentation studies.
The results of this study reveal the profile of student (x) excelling in the field of
sewing skillsl. The way student (x) learns to sew is by giving training from the
teacher such as sewing the product to be made first and showing the results to
student X to emulate and adding some explanations in the manufacturing process ..
Achievements achieved by students (x) consisting of city, provincial and national
levels. In achieving student achievements (x) there are also obstacles such as in
practice (x) it takes a long time to understand and sometimes forget. Efforts in To
face this obstacle, regular exercise is always carried out.
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang permasalahan yang penulis temukan di SLB
Negeri 1 Harau. Penelitian ini mendeskripsikan tentang seseorang siswa (X) yang
memiliki gangguan tunagrahita ringan (x). Namun hal ini tidak membuat siswa (x)
ini berhenti untuk bisa berprestasi, siswa (x) ini bahkan prestasi yang telah mencapai
tingkat nasional dalam bidang keterampilan menjahit. Peneliti ini bertujuan untuk
melihat bagaimana cara latihan yang dilakukan guru untuk mengembangkan
kemampuan yang dimiliki siswa (x) sejak awal sampai berprestasi di bidang
keterampilan menjahit dan cara keluarga memberikan dukungan pada siswa (x)
dalam prestasinya di bidang keterampilan menjahit.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Penelitian deskriptif ini
dilakukan dengan tujuan utama, ialah mengambarkan secara sistematis fakta dan
karakteristik objek dan subjek yng diteliti secara tepat. Subjek penelitian yaitu guru
yang membimbing siswa (x) dan orangtua siswa (x). Teknik yang digunakan dalam
mengumpulkan data berupa wawancara dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian ini mengungkapkan profil siswa (x berprestasi di bidang
keterampilan menjahitl. Cara siswa (x) belajar menjahit dengan pemberian latihan
dari guru seperti menjahitkan terlebih dahulu produk yang akan dibuat dan
memperlihatkan hasil kepada siswa X untuk dicontoh dan ditambah dengan
beberapa penjelasan dalam proses pembuatannya. . Prestasi yang diraih oleh siswa
(x) yang terdiri dari ditingkat kota, provinsi dan nasional. Dalam mencapai prestasi-

Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus


Open Acces Jurnal: ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu
Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus ISSN 2622-5077 adinda fania

prestasi siswa (x) juga memiliki kendala seperti dalam latihan (x) membutuhkan
waktu yang lama untuk memahami dan terkadang lupa. Upaya dalam menghadapai
kendala ini selalu dilakukan latihan secara rutin.

This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License, This license lets others remix, tweak, and build upon your work even for commercial
purposes, as long as they credit you and license their new creations under the identical terms ©2018 by author and Universitas Negeri Padang.

Pendahuluan
Pendidikan merupakan merupakan usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin meraih tujuan Indonesia. Semua anak berhak mendapatkan pendidikan
tanpa terkecuali termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang
memiliki penyimpangan/kelainan dari keadaan anak normal pada umumnya dalam hal fisik, psikis atau kejiwaan
maupun karakteristik tindakan sosialnya. Anak berkebutuhan khusus tentu akan menghadapi berbagai pemasalahan
yang berkaitan dengan kekurangannya. Semua masalah tersebut perlu diselesaikan dengan memberikan pelayanan
pendidikan bimbingan serta latihan sehingga masalah yang timbul dapat diselesaikan dengan baik. Anak berkebutuhan
khusus terdiri dari beberapa jenis salah satunya siswa tunagrahita.
Istilah tunagrahita digunakan untuk menyebut siswa yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-
rata.Tuna artinya rusak, kurang atau tidak memiliki sedangkan grahita artinya pikiran, ingatan, otak dengan demikian
penyandang tunagrahita rusak pikirannya menyebabkan kurang dalam pikiran, lemah ingatan,lemah otak, terbelakang
mental,retardasi mental dan lain sebagainya. Selayaknya siswa pada umumnya siswa tunagrahita juga membutuhkan
pendidikan hanya saja pada proses pendidikannya siswa tunagrahita membutuhkan pelayanan khusus. Selain
kemampuan dalam bidang akademik siswa tunagrahita juga membutuhkan pengembangan keterampilan vokasional
untuk menunjang kemampuannya di tengah masyarakat. Siswa tunagrahita umumnya tidak mengalami hambatan pada
kemampuan motorik sehingga banyak keterampilan yang dapat diberikan, salah satunya adalah keterampilan
menjahit.
Keterampilan menjahit dapat diberikan untuk siswa tunagrahita karena tingkat kesulitannya tidak terlalu tinggi
selain itu juga memiliki nilai daya jual ditengah masyarakat. Berdasarkan studi grand tour yang penulis lakukan di
SLB N 1 HARAU penulis menemukan bahwa ada seorang siswa berinisial “X”berjenis kelamin perempuan yang saat
ini tengah duduk di kelas XI merupakan siswa penyandang tunagrahita ringan dengan segala kekurangan yang
dimilikinya tidak mengurangi semangatnya dalam mengukir prestasi yang membanggakan. Prestasi yang telah diraih
hingga tingkat Provinsi dalam ajang LKSN PDBK (Lomba Keterampilan Siswa Nasional-Peserta Didik Berkebutuhan
Khusus) dan mampu meraih juara 1.
X memiliki keterbatasan namun pada kenyataannya hal tersebut tidak menghambat X untuk tetap percaya diri
dan membuktikan ia bisa meraih prestasi, walaupun dengan keterbatasan yang dimiliki dan berada diantara orang-
orang awam. X mampu mengikuti pembelajaran seperti siswa lainnya, melihat prestasi yang dimiliki siswa
tunagrahita “X” dalam perlombaan cabang menjahit tunagrahita tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian untuk
mengungkap profil siswa tunagrahita X berprestasi bidang keterampilan menjahit di SLB N 1 HARAU.

Metode
Disuatu penelitian terlebih dahulu harus diperhatikan jenis penelitian yang akan disesuaikan dengan masalah yang
akan diteliti, jenis yang bakalan digunakan yaitu studi kasus yang termasuk dalam pendekatan kualitatif. Studi kasus
merupakan suatu serngkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam tentang suatuprogram,
peristiwa, dan aktivitas, baik pada tingkat perorangan, sekelompok orang, lembaga, atau organisasi untuk memperoleh
pengetahuan mendalam tentang peristiwa tersebut. Biasanya, peristiwa yang dipilih yang selanjutnya disebut kasus adalah
hal yang actual(real-life events), yang sedang berlangsung, bukan sesuatu yang sudah terjadi (Rahardjo, 2017)
A.1.a. Subjek/responden.
Subjek didalam penelitian ini adalah seorang siswa penyandang tunagrahitan lahir di Payakumbuh, 28 Oktober
2001. Hambatan intelektualnya sudah dimiliki sejak bayi, saat ini dia menjadi siswa di SLBN 1 Harau. Prestasi yang diraih
siswa penyandang tunagrahita ini di bidang menjahit sudah sampai pada tingkat nasional yang bertempat di Jakarta. Hal
demikian inilah yang menjadi alasan peneliti tertarik untuk menjadikan siswa penyandang tunagrahita sebagai subjek
penelitian akan dilaksanakan.

Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus


Open Acces Jurnal: ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu
Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus ISSN 2622-5077 adinda fania

A.1. b. Pengumpulan data


Dalam penelitian ini, ada suatu data yang perlu untuk dikumpulkan dan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian
serta untuk menjawab pertanyaan yang ada pada isi penelitian ini. Teknik pengumpulan data adalah instrument (alat)
ndalam rangka proses mengumpulkan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar dalam penelitian ((Dr. Umar
Sidiq & Dr. Moh. Miftachul Choiri, 2019). Wawancara merupakan sebuah percakapan dengan adanya maksud dan tujuan
tertentu. Dimana percakapan tersebut dilakukan oleh terwawancara (interviewee) yang akan memberikan jawaban atas
pertanyaan. Maksud dari mengadakan wawancara yaitu mengkonstruksi mengenai seseorang, kejadian, organisasi,
perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain (Moleong, 2021). Wawancara digunakan untuk memperoleh data
informasi verbal secara langsung dari sumber data.
Supaya suatu penelitian menjadi lengkap akan kebenarannya datanya yang akan diperoleh, selain observasi dan
wawancara, penelitian ini akan didukung dengan dokumentasi. Dokumentasi yaitu upaya peneliti untuk mencari informasi
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya .Dokumentasi
yang diperlukan selama proses penelitiann di tempat siswa penyadang tunagrahita bersekolah yaitu SLB N 1 Harau, tempat
latihan siswa penyandang tunagrahita yaitu di asrama SLB N 1 Harau dan di rumah, serta sertifikat siswa penyandang
tunagrahita terkait prestasi dibidang menjahit.
A.1.c. Analisis data
Analisis data yaitu suatu upaya yang akan dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah-milah agar menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan
apa yang penting yang yang dapat dipelajari, serta memutuskan apa yang akan dapat diceritakan kepada orang lain
(Moleong, 2021). analisis data penelitian dilakukan secara interaktif melalui proses yang berurutan. Langkah-langkah
dalam menganalisis data pada penelitian yaitu:
1. Mencatat hasil penelitian kedalam bentuk tulisan yang semula berupa rekaman suara maupun video yang telah
diperoleh melalui observasi dan wawancara tentang profil siswa (X) berprestasi bidang menjahit di SLB N 1 Harau. Data
yang telah didapat dibaca secara berulang-ulang untuk memastikan kebenarannya.
2. Mengklasifikasikan data yang telah diperoleh melalui observasi dan wawancara tentang profil latihan dan pemahaman
serta strategi siswa penyandang tunagrahita yang berprestasi dalam bermain menjahit. Mengelompokkan data yang
termasuk Prestasi- prestasi yang diraih (X) dalam Menjahit, Peranan guru dalam mengembangkan prestasi (X), Peranan
orang tua dalam mengembangkan prestasi (X). Kendala yang dihadapi (X) dalam meraih prestasi di bidang keterampilan
Menjahit. Solusi (X) mengatasi permasalahan dalam meraih prestasi keterampilan Menjahit.
3. Menganalisis data yang diperoleh. Data yang telah terkumpul tentang apa saja prestasi- prestasi yang diraih (X) dalam
Menjahit, Peranan guru dalam mengembangkan prestasi (X), Peranan orang tua dalam mengembangkan prestasi (X).
Kendala yang dihadapi (X) dalam meraih prestasi di bidang keterampilan Menjahit. Solusi (X) mengatasi permasalahan
dalam meraih prestasi keterampilan Menjahit.
4. Memberikan interprestasi terhadap data yang telah didapat. Memaknai data yang telah diperoleh dari analisis tentang
prestasi- prestasi yang diraih (X) dalam Menjahit, Peranan guru dalam mengembangkan prestasi (X), Peranan orang tua
dalam mengembangkan prestasi (X). Kendala yang dihadapi (X) dalam meraih prestasi di bidang keterampilan Menjahit.
Solusi (X) mengatasi permasalahan dalam meraih prestasi keterampilan Menjahit.
5. Menarik kesimpulan adalah menganalisis dari sajian data yang telah terorganisasi dalam bentuk pertanyaan, kalimat
atau format yang singkat dan padat yang mengandung pengertian yang luas tentang Profil Siswa Penyandang Tunagrahita
Berprestasi di Dalam Cabang Menjahit Tingkat Nasional, khususnya pada profil prestasi- prestasi yang diraih (X) dalam
Menjahit, Peranan guru dalam mengembangkan prestasi (X), Peranan orang tua dalam mengembangkan prestasi (X).
Kendala yang dihadapi (X) dalam meraih prestasi di bidang keterampilan Menjahit. Solusi (X) mengatasi permasalahan
dalam meraih prestasi keterampilan Menjahit (Moleong, 2021).

Hasil Penelitian dan Pembahasan


disajikan secara bersama dan membahas dengan jelas hasil- hasil penelitian. Hasil penelitian dapat disajikan dalam
bentuk tertulis di dalam naskah, tabel, atau gambar. Kurangi penggunaan grafik karena hal tersebut dapat dijelaskan dalam
naskah. Batasi pemakaian foto, sajikan foto yang jelas menggambarkan hasil yang diperoleh. Gambar dan tabel harus diberi
nomor dan dikutip dalam naskah. Pembahasan yang disajikan hendaknya memuat tafsir atas hasil yang diperoleh dan
bahasan yang berkaitan dengan laporan-laporan sebelumnya. Akan lebih baik jika rujukan yang digunakan merujuk ke
Jurnal yang telah diterbitkan. Hindari mengulang pernyataan yang telah disampaikan pada metode, hasil dan informasi
lain yang telah disajikan pada pendahuluan.

Kesimpulan
1. Disajikan secara terpisah dari hasil dan pembahasan.

Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus


Open Acces Jurnal: ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu
Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus ISSN 2622-5077 adinda fania

2. Kesimpulan merupakan jawaban atas hipotesis yang diajukan (atau judul)


3. Simpulan harus didasari fakta yang ditemukan di dalam penelitian
4. Implikasi penelitian perlu dikemukakan untuk memperjelas manfaat yang dihasilkan oleh penelitian

Daftar Rujukan
Disusun secara alfabetis terdiri dari nama pengarang, tahun terbit, judul referensi, keterangan seperti edisi, tempat, penerbit,
dan alamat situs. Referensi yang dicantumkan pada daftar pustaka sesuai dengan referensi yang dikutip pada bagian
pendahuluan.
1. Rujukan harus terdapat di akhir paper.
2. Jangan memulai dihalaman baru kecuali diperlukan
3. Penulis harus memastikan bahwa rujukan di dalam teks juga terdapat di dalam daftar rujukan dan sebaliknya
4. Daftar rujukan berpedoman pada The American Psychological Association (APA)
5. Sebaiknya menggunakan manajemen aplikasi Mendeley untuk memudahkan pembuatan daftar rujukan
6. Kemutakhiran pustaka rujukan terutama yang dipakai untuk menjustifikasi orisinalitas atau novelty (10 tahun
terakhir)?;
7. Keprimeran literatur pustaka rujukan (minimun 80% dari literatur primer)?; Jika literatur bentuk Buku sebaiknya buku
primer (yang memuat hasil penelitian langsung, bukan hasil kompilasi penelitian orang lain); Buku-buku yang berisi
konsep teori (sekunder) boleh dipakai sebagai acuan, tetapi usahakan maksimum hanya 20% saja.
8. Yang termasuk “literatur primer” adalah: artikel jurnal; artikel prosiding; buku/bab buku hasil penelitian;
skripsi/thesis/disertasi; dan lain-lain yang bersifat primer.

Contoh Daftar Rujukan

Van der Geer, J., Hanraads, J. A. J., & Lupton, R. A. (2000). The art of writing a scientific article.Journal of Science
Communication, 163, 51–59.
Strunk, W., Jr., & White, E. B. (1979).The elements of style (3rd ed.). New York: MacMillan.
Mettam, G. R., & Adams, L. B. (1999).How to prepare an electronic version of your article. In B. S. Jones & R. Z.
Smith (Eds.), Introduction to the electronic age (pp. 281–304). New York: E-Publishing Inc.
Fachinger, J., den Exter, M., Grambow, B., Holgerson, S., Landesmann, C., Titov, M., et al. (2004).Behavior of spent
HTR fuel elements in aquatic phases of repository host rock formations, 2nd International Topical Meeting on
High Temperature Reactor Technology. Beijing, China, paper #B08.
Fachinger, J. (2006). Behavior of HTR fuel elements in aquatic phases of repository host rock formations.Nuclear
Engineering & Design,236, 54.

Struktur teks
1. Setiap judul dibuat Bold dengan font size 10 pt.
2. Sub-Judul dibuat Bold dengan font size 10 pt.
3. Sub-judul harus dalam huruf kapital dan huruf kecil, diberi nomor (A.1.a.), dll,
4. Semua kalimat hanya dibuat menggunakan MS. Word
5. Jumlah total artikel 6-10 halaman
6. Gunakan satu spasi
7. Save As menggunakan Word 97-2003 atau Word 2007 document

Tabel
1. Semua tabel sebaiknya menggunakan angka arabik.
2. Setiap tabel sebaiknya mempunyai judul.
3. Judul diletakkan diatas tabel, bold, dan left margin
4. Hanya garis horizontal yang digunakan pada tabel.
5. Untuk lebih jelasnya, lihatlah contoh di bawah ini:

Tabel 1. Contoh Sebuah Tabel


Tingkat Pendidikan Pria Wanita
SD 1 2

Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus


Open Acces Jurnal: ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu
Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus ISSN 2622-5077 adinda fania

SMP 3 4
SMA 5 6

Gambar
1. Setiap gambar harus memiliki judul.
2. Semua foto, skema, grafik dan diagram harus disebut sebagai gambar.
3. Format gambar yang diterima adalah PNG, JPEG, GIF dll.

Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus


Open Acces Jurnal: ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu

You might also like