Professional Documents
Culture Documents
Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Agama Islam Negeri Madura
Intanalfian23@gmail.com wildaafifah@gmail.com sitinurulfalihah@gmail.com yuriskaharyanti@gmail.com
ABSTRACT
Early childhood learning is a critical phase in the formation of children's basic skills and
knowledge. In an effort to improve the quality of children's learning, the use of simple
technology such as scissors has proven itself to be an effective tool. This research aims to
determine the use of simple technology in early childhood learning at RA Perwanida and this
research uses a qualitative, descriptive approach. Data was collected through observation,
interviews with teachers, school principals, and documentation. This research sample involved
children aged 5-6 years at RA Perwanida. This article details how scissors are not only a tool
for cutting paper, but also stimulate the development of children's fine motor skills. In
addition, scissors are also a catalyst for creative expression, allowing children to create their
own unique works of art. Cutting activities also provide opportunities to introduce shapes and
colors, deepening children's understanding of the environment around them. More than just a
tool, using scissors also has a positive impact on increasing children's concentration and
focus. This article highlights the importance of using simple technology in early childhood
learning as a means that not only supports skill development, but also creates fun and
meaningful learning experiences.
ABSTRAK
Pembelajaran anak usia dini merupakan fase kritis dalam pembentukan dasar keterampilan dan
pengetahuan anak. Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran anak-anak, penggunaan
teknologi sederhana seperti gunting telah membuktikan diri sebagai alat yang efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan teknologi sederhana dalam
pembelajaran anak usia dini di RA Perwanida dan penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan pengajar,
kepala sekolah, dan dokumentasi. Sampel penelitian ini melibatkan anak-anak usia 5-6 tahun
di RA Perwanida. Artikel ini merinci bagaimana gunting tidak hanya menjadi alat untuk
memotong kertas, tetapi juga merangsang perkembangan keterampilan motorik halus anak.
Selain itu, gunting juga menjadi katalisator bagi ekspresi kreativitas, memungkinkan anak
untuk menciptakan karya seni unik mereka sendiri. Aktivitas memotong juga membuka
peluang untuk memperkenalkan bentuk dan warna, memperdalam pemahaman anak terhadap
lingkungan sekitar mereka. Lebih dari sekadar alat, penggunaan gunting juga memiliki dampak
positif pada peningkatan konsentrasi dan fokus anak. Artikel ini menyoroti pentingnya
penggunaan teknologi sederhana dalam pembelajaran anak usia dini sebagai sarana yang tidak
hanya mendukung perkembangan keterampilan, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar
yang menyenangkan dan bermakna.
A. PENDAHULUAN
1
Pendidikan anak usia dini adalah fondasi utama dalam pembentukan
perkembangan kognitif dan sosial anak-anak. Dalam upaya untuk memberikan
pengalaman pembelajaran yang holistik dan menyenangkan bagi anak-anak, seringkali
kita melihat ke arah teknologi modern. Namun, terkadang keajaiban pembelajaran tidak
selalu berasal dari perangkat canggih, bahkan ada dari teknologi sederhana yang sudah
dikenal sejak lama.
Di masa sekarang ini, manusia sangat bergantung terhadap teknologi. Hal ini
membuat teknologi sebagai kebutuhan dasar setiap orang. Dari anak-anak sampai orang
dewasa, para ahli hingga orang awampun memakai teknologi dalam berbagai aspek
kehidupannya. Teknologi dimasa sekarang sudah berkembang sangat pesat.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat
ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global
menuntut dunia pendidikan untuk selalu senantiasa menyesuaikan perkembangan
teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi dunia pendidikan khususnya pada
proses pembelajaran.
Peran dan potensi penggunaan teknologi sederhana yang mungkin sering
diabaikan, yaitu gunting, dalam konteks pendidikan anak usia dini. Meskipun terlihat
konvensional, gunting memiliki daya tarik tak terduga sebagai alat pembelajaran yang
serbaguna. Dalam pembahasan ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana gunting bukan
hanya sekadar alat potong kertas, tetapi juga merupakan sarana untuk merangsang
perkembangan motorik halus, membuka pintu ekspresi kreatif, dan menyediakan
platform untuk pemahaman konsep dasar seperti bentuk dan warna.
Dalam konteks ini, gunting dapat dianggap sebagai teknologi sederhana
karena merupakan alat mekanis sederhana yang dirancang untuk memotong atau
memotong benda, seperti kertas, kain, atau bahan lainnya. Meskipun sederhana, gunting
memenuhi tujuan teknologi dengan memberikan solusi praktis untuk tugas tertentu.
Desainnya yang efisien memungkinkan manusia untuk melakukan tugas pemotongan
dengan lebih cepat dan lebih tepat dibandingkan dengan menggunakan tangan kosong.
Teknologi sederhana tidak selalu terkait dengan komponen elektronik atau
canggih; sebaliknya, ini mencakup alat dan perangkat mekanis yang sederhana namun
penting dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Gunting, dengan desainnya yang
ergonomis dan mekanisme potongnya, memberikan solusi sederhana untuk aktivitas
sehari-hari dan menunjukkan bagaimana teknologi, dalam bentuk apa pun, dapat
2
membantu manusia dalam melakukan tugas-tugasnya dengan lebih efisien.
Dalam konteks anak usia dini, gunting dianggap sebagai teknologi sederhana
karena berfungsi sebagai alat mekanis yang dirancang khusus untuk memfasilitasi
kegiatan memotong dan menciptakan. Untuk anak usia dini, gunting adalah salah satu
alat yang memungkinkan mereka mengembangkan keterampilan motorik halus,
kreativitas, dan pemahaman konsep dasar dengan cara yang praktis dan menyenangkan.
Penggunaan gunting dalam pembelajaran anak usia dini tidak hanya
melibatkan aspek mekanis dari teknologi tersebut, tetapi juga mencakup pengembangan
berbagai keterampilan penting. Dengan cara yang interaktif dan aman, gunting
membantu anak-anak mempraktikkan koordinasi tangan-mata, memperkuat otot halus,
dan membangun kontrol motorik mereka.
Selain itu, gunting juga memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk
mengekspresikan kreativitas mereka melalui kegiatan seni dan kerajinan. Mereka dapat
memotong kertas untuk membuat bentuk-bentuk baru, menciptakan pola, dan
menghasilkan karya seni yang unik. Hal ini tidak hanya memberikan kesenangan kepada
anak-anak tetapi juga merangsang perkembangan imajinasi mereka.
Dalam hal ini, gunting sebagai teknologi sederhana untuk anak usia dini
memiliki peran ganda: sebagai alat praktis untuk aktivitas sehari-hari dan sebagai sarana
pendidikan yang memfasilitasi pengembangan keterampilan dan pemahaman konsep
dasar secara menyenangkan.
Penggunaan teknologi sederhana, seperti gunting, dalam pembelajaran anak
usia dini bukan hanya memberikan manfaat saat ini tetapi juga memberikan dasar yang
kuat untuk pembelajaran di masa depan. Anak-anak belajar untuk bersosialisasi,
mengembangkan keterampilan motorik halus, dan merasakan kegembiraan dari proses
pembelajaran kreatif.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
Penggunaan Teknologi Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini Di RA Perwanida
Pamekasan
B. METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan deskriptif. Data
dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan pengajar, kepala sekolah, dan
dokumentasi. Sampel penelitian ini melibatkan anak-anak usia 5-6 tahun di RA
Perwanida.
3
C. HASIL PEMBAHASAN
Pendidikan anak usia dini memegang peran krusial dalam membentuk dasar
perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak penggunaan
teknologi sederhana, khususnya gunting, dalam proses pembelajaran anak usia dini di RA
Perwanida Pamekasan. Fokus penelitian ini terletak pada pengembangan keterampilan
motorik halus, kreativitas, dan efektivitas penggunaan gunting dalam membantu
pembelajaran anak-anak.
Dalam menggunakan gunting, anak usia dini perlu diawasi dan diberi arahan agar
dapat menggunakan gunting dengan aman. Selain itu, penggunaan gunting juga dapat
menjadi kesempatan bagi anak untuk belajar tentang kehati-hatian dan kepatuhan
terhadap aturan.
Sebagai proses teknologi pendidikan yang bersifat abstrak. Teknologi pendidikan
dapat dipahami sebagai suatu proses yang rumit dan terintegrasi yang melibatkan
orang, ide, prosedur, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari
jalan untuk mengatasi permasalahan, melaksanakan, menilai, dan mengelola
pemecahan kasus tersebut yang meliputi semua aspek belajar manusia. Ada tiga
prinsip dasar yang dapat dijadikan rujukan dalam pengembangan dan pemanfaatan
teknologi pembelajaran, yaitu:
1. Pendekatan sistem (system approach), yaitu cara yang berurutan dan terarah dalam
usaha memecahkan permasalahan, artinya memandang segala sesuatu sebagai
sesuatu yang menyeluruh dengan segala komponen yang saling melekat.
2. Berorientasi pada peserta didik (learner centered), bahwa usaha- usaha pendidikan,
pembelajaran dan pelatihan harusnya memusatkan perhatiannya pada peserta
didik.
Pemanfaatan sumber belajar semaksimal dan sebervariasi mungkin (utilizing learning
resources), peserta didik belajar karena berinteraksi dengan berbagai sumber belajar
secara maksimal dan bervariasi Dengan demikian upaya pemecahan masalah dalam
pendekatan teknologi pendidikan adalah dengan menggunakan sumber belajar. Hal ini
sesuai dengan ditandai dengan pengubahan istilah dari teknologi pendidikan menjadi
teknologi pembelajaran. Dalam definisi teknologi pembelajaran dinyatakan bahwa
“Teknologi pendidikan adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan,
pemanfaatan, pengelolaan, dan evalusi terhadap sumber dan proses untuk belajar”.
Berdasarkan Hasil Observasi Di RA Perwanida, Bahwa Penggunaan Tekhnologi
Sederhana (Gunting) dalam pembelajaran anak usia dini di RA Perwanida ialah
4
sebagai berikut :
1. Signifikansi Penggunaan Teknologi Sederhana
Penggunaan teknologi sederhana, seperti gunting, dalam pembelajaran anak
usia dini di RA Perwanida Pamekasan memunculkan pertanyaan tentang signifikansi
alat-alat tradisional dalam membentuk dasar perkembangan anak. Meskipun terkesan
sederhana, gunting menjadi pintu gerbang penting bagi anak-anak untuk
mengembangkan keterampilan motorik halus mereka. Dalam konteks pembelajaran
anak usia dini, aspek ini sangat krusial karena membentuk dasar bagi kemampuan
menulis, menggambar, dan aktivitas sehari-hari lainnya.
2. Pengembangan Kreativitas dan Imajinasi Hasil Observasi Di RA Perwanida
Pamekasan
Penggunaan gunting tidak hanya sebatas alat untuk memotong kertas, tetapi
juga sebuah jendela bagi anak-anak untuk mengeksplorasi kreativitas dan imajinasi
mereka. Aktivitas seperti membuat kolase, menyusun puzzle, atau menciptakan karya
seni dengan gunting membantu anak-anak memahami bentuk, warna, dan tekstur
secara praktis. Hal ini merangsang proses kreatifitas dan memberikan ruang bagi
mereka untuk menyampaikan ide dan perasaan mereka dengan cara yang
menyenangkan.
3. Pembelajaran Aktif dan Partisipatif
Pentingnya pembelajaran aktif dan partisipatif dalam perkembangan anak tidak
dapat diabaikan. Penggunaan gunting di RA Perwanida Pamekasan memberikan
bukti nyata bahwa anak-anak dapat belajar sambil bermain. Mereka tidak hanya
menjadi objek dalam pembelajaran, tetapi aktif terlibat dalam kegiatan yang
melibatkan keterampilan motorik, kreativitas, dan konsentrasi. Pembelajaran
semacam ini membawa dampak positif tidak hanya pada perkembangan akademis,
tetapi juga pada kemandirian dan rasa percaya diri anak-anak.
4. Fokus pada Pengembangan Holistik
Penggunaan teknologi sederhana seperti gunting di RA Perwanida Pamekasan
mencerminkan pendekatan holistik terhadap pembelajaran anak usia dini. Tidak
hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga mengakui pentingnya pengembangan
aspek motorik, sosial, dan emosional. Anak-anak diberikan kesempatan untuk
tumbuh dan berkembang secara menyeluruh, menciptakan dasar yang kuat untuk
pembelajaran di tingkat lebih lanjut.
5. Tantangan dan Pertimbangan Etis Hasil Observasi Di RA Perwanida
Penting untuk mengakui bahwa penggunaan teknologi sederhana seperti
5
gunting juga menghadapi tantangan dan pertimbangan etis. Keamanan anak-anak
selama penggunaan alat-alat tajam harus diutamakan. Pengelolaan kegiatan
pembelajaran harus memastikan bahwa anak-anak melakukan aktivitas dengan
pengawasan yang memadai, meminimalkan risiko potensial.
D. KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Yaumi, Muhammad. 2018. Media dan Teknologi Pembelajaran. Jakarta, Prenamedia Group
Dewi Surani. 2019. Studi Literatur : Peran Teknolog Pendidikan Dalam Pendidikan 4.0.Prosiding
Seminar Naisonal Pendidikan FKIP. 2(1):462-463.
Rogantina Meri Andri. 2017. Peran dan Fungsi Teknologi Dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran.
Jurnal Ilmiah Research Sains.