You are on page 1of 13

Pertumbuhan Kultur Mikroba, Teknik Goresan, dan Pewarnaan Gram

Laporan Praktikum Mikrobiologi Umum


Acara 2 Pertumbuhan Kultur Mikroba, Teknik Goresan, dan
Pewarnaan Gram
General Microbiology Practicum Report
Event 2 Microbial Culture Growth, Scratch Technique, and Gram Stain

Cornelia Puri Pitasari


Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Jember
Jalan Kalimantan, Tegal Boto Nomor 37, Sumbersari, Jember, 68121
*Korespondensi Penulis: 231710101125@mail.unej.ac.id
Submisi: 23 Maret 2024, Review: ……, Diterima (Accepted): …..

ABSTRACT (TNR, 11pt, bold)

Microbiology is a science that studies small creatures, limited vision in living creatures provides
challenges to studying it. Observations were carried out using a microscope. By carrying out this
practicum the aim is to master techniques in gram coloring, scratching techniques, and slide culture.
Some microbes are transparent so gram staining is carried out to differentiate them from each other.
The staining technique uses micro types of bacteria and yeast, bacillus subtilis, e-coli, saccharomyces
cerevisiae, rhizopus. The results of observing a microbe will ultimately show two colors, namely red or
bluish purple on the microbe used, where the bluish purple color shows a positive charge and the red
color shows the microbe has a gram negative charge. This is because the substances used are acidic
and basic when they come into contact with microbes. In this practicum, microbial isolation was carried
out using scratch and slide culture techniques. The scratching technique is carried out using slanted
agar plates and potato dextract agar (PDA) media and the bacterial samples used are bacillus subtilis,
e-coli, saccharomyces cerevisiae, rhizopus. There are four types of patterns used in this scratching
technique, namely t scratches, radiant scratches, quadrant scratches and continuous scratches. And
for isolation using the slide culture technique using a type of mold microbe, namely rhizopusoryzae,
using pda media. This isolation is carried out to obtain a new pure culture of a microba. It is expected
to provide new knowledge about microbes and morphological form, structure and physiological
function.

Keywords: dalam Bahasa Inggris, diurutkan sesuai abjad, maksimal 7 kata

PENDAHULUAN komprenhensif tentang biokimiawi atau


Mikroorganisme atau mikroba aktivitas metabolic dari mikroba tersebut
adalah organisme yang berukuran sangat karena sifat bioikimiawi terkait dengan
kecil sehingga diperlukan mikroskop untuk komposisi reaksi kimia tujuan dilakukan
melihatnya ( Surah Maida,2019 ) preservasi adalah untuk menahan laju
aktivitas metabolisme mikroba sehingga
Keanekaragaman hayati tidak hanya viabilitas atau daya tumbuhnya dapat
terbatas pada spesies tumbuhan dan hewan dipertahankan dan juga untuk memelihara
tetapi termasuk di dalamnya isolat mikroba sehingga mempunyai
keanekaragaman mikrobia. Telah banyak recovery (daya tumbuh kembali) dan
dikaji secara mendalam akan peran kelangsungan hidup yang tinggi dengan
mikrobia terutama untuk kepentingan perubahan karakter yang minimum.
pemenuhan kebutuhan manusia seperti Metode preservasi ditentukan oleh sifat
perannya dalam bidang pertanian, makanan mikroba dan juga preservasi
dan industry obat. (Susilawati, L 2016)
Bakeri banyak ditemukan pada
Untuk mempelajari mikroorganisme lingkungan dan kontaminasi dari dalam
diperlukan pengetauan yang ruangan. Hal ini disebabkan karena bakteri

1
Pertumbuhan Kultur Mikroba, Teknik Goresan, dan Pewarnaan Gram

mempunyai kemampuan untuk beradaptasi yang digunakan adalah NA (Nutrient


dan menyesuaikan diri terhadap berbagai Agar), bakteri Saccharomyces Cerevisiae
kondisi lingkungan seperti udara, bahan dan alkohol
organik, velktor serangga, hewan dan
manusia. Kontaminasi yang paling sering Alat dan Bahan Pewarnaan Gram
terjadi adalah kontaminasi yang di dapat Pada pewarnaan gram Alat alat
pada lingkungan. (Welkerina et al., 2019) yang digunakan adalah tabung reaksi, rak
penyangga tabung reaksi, jarum ose,
Umumnya sel bakteri tidak memiliki Bunsen, pipet tetes, kaca preparat, beaker
warna sehingga sukar untuk mengamati glass, mikroskop, botol semprot. Adapun
secara langsung dengam mikroskop. bahan yang digunakan adalah minyak
Teknik pewarnaan gram merupakan hal imersi, kristal violet, larutan mordan,
yang penting dalam mengindentifikais safranin, alcohol 96% , aquades, tisu, kapas
bakteri dengan tujuan untuk membedakan dan sampel mikroba saccharomyces
bakteri berdasarkan bakteri berdasarkan cerevisiae.
warna yang terbentuk. Warna ungu
menunjukkn gram positif dan warna Alat dan Bahan Slide Culture
kemerahan menunjukkan gram negatif. Pada slide culture alat alat yang
(Saraswati dkk, 2016.) digunakan adalah cawan petri, jarum
ose,Bunsen, kaca preparate, kapas, beaker
Teknik goresan adalah metode yang glass, tisu, pipet tetes, incubator dan
digunakan dalam pemurnian isolat bakteri mikroskop. Adapun bahan yang digunakan
mtode ini dilakukan dengan menggoreskan adalah ( PDA ) Potato Dextract Agar ,
bakteri pada permukaan media agar allkohol, aquades, dan kapang jenis
sehingga di dapatkan koloni terpisah dan Rhizopus Oligosporus
merupakan biakan murni perbedaan warna
koloni terjadi karena pigmen intraseluler Tahapan Praktikum
yang dihasilkan oleh bakteri, koloni tunggal Tahapan Teknik Goresan
diperoleh dengan metode gores kuadran Pada tahapan ini hal pertama yang
dengan tujuan mendapatkan biakan murni. dilakukan adalah siapkan semua alat dan
bahan yang digunakan , tahapan ini
Teknik slide culture atau teknik menggunakan media NA (Nutrient Agar)
isolasi ini jenis pengisolasian dengan dan bakteri Sacchoromyces Cerevisae
metode mikroskopik. Slide culture adalah Selanjutnya sterilkan tempat untuk
pengamatan yang dilakukan untuk melalukan praktikum ini seperti meja,
mengidentifikasi suatu isolate fungi tangan dan alat alat menggunakan alkohol,
berdasarkan hifa yang terbentuk. Teknik setelah itu panaskan jarum ose
slide culture pada praktikum ini dilakukan menggunakan Bunsen atau dekatkan jarum
menggunakan kapang jenis Rhizopus ose ke Bunsen sampai mengeluarkan
Orizae (Pujianti, 2022) kemerahan di ujung jarum hal ini bertujuan
untuk mensterilkan jarum ose , setelah
mengeluarkan kemerahan diamkan jarum
ose sekitar 1 menit untuk mendinginkan
METODE PRAKTIKUM tetapi harus tetap berada di dekat bunsen,
setelah itu ambil kultur bakteri
Alat dan Bahan menggunakan jarum ose tersebut lalu
Alat dn Bahan Teknik Penggoresan goreskan ke dalam media agar dan
Pada Teknik Penggoresan alat alat menggoreskannya di permukaan media
yang digunakan adalah Bunsen, cawan agar. Tahap penggoresan ini harus tetap
petri, batang ose, incubator, Adapun bahan memggunakan tahapan atau Teknik

2
Pertumbuhan Kultur Mikroba, Teknik Goresan, dan Pewarnaan Gram

goresan, Ketika melaukan penggoresan setelah itu lakukan pencucian dengan air
pastikan media agar tidak rusak dan hancur mengalir dan anginkan hingga kering
hal ini bertujuan dan berpengaruh terhadap setelah itu tambahkan minyak imersi
biakan bakteri yang telah digoreskan, minyak ini berfungsi untuk membiaskan
bakteri tetap berkembang biak atau tidak. Cahaya dari medium udara ke medium kaca
Langkah terakhir melalukan inkubasi dengan pembiasan yg mendekati garis
selama 24 jam di dalam incubator yang normal lalu letakkan pada cawan petri
bertujuan untuk membantu proses tahapan terakhir yaitu melakukan
pembiakan secara sempurna. pengamatan menggunakan mikroskop
dengan perbesaran 1000x untuk
Tahapan Pewarnaan Gram mengetahui warna dan jenis bakterinya
Pada proses pewarnaan gram ini
cukup Panjang. Adapun jenis mikroba yang Pewarnaan pada khamir dengan
digunakan dalam tahapan ini yaitu mengawali mensterilkan preparate dengan
Sacchoromyces Cerevisiae sebelum alkohol sebanyak 96% dan kering-anginkan
dilakukannya pewarnaan maka sterilkan dan beri satu tetes aquades sebagai tempat
kaca preparate menggunakan alkohol yg meletakkan Sacchoromyces Cerevisiae dan
bertujuan untuk mensterilkan dari diambil meggunakan jarum ose yang sudah
mikroorganisme kemudian anginkan di panaskan sebanyak 1 isolat, peletakan
hingga kering. kaca preparat dilakukan untuk
Kemudian beri satu tetes aquades menempelkan biakan pada preparat
pada kaca preparate, panaskan jarum ose kemudian di fiksasi agar khamir melekat
pada bunsen sembari persiapkan mikroba pada preparate dan dioanaskan di atas
yang akan digunakan, setelah jarum ose bunsen. Selanjunya ditambahkan kristal
memancarkan pijaran berwarna merah di violet agar memperjelas bentuk khamir
ujung jarumnya, lalu dekatkan mulut sehingga memudahkan dalam pengamatan.
tabung ke bunsen dan puta putar hal ini Dan sampel di diamkan selama satu menit
bertujuan untuk mensterilkan di lingkungan kering-anginkan ,lalu teteskan alkohol
sekitar. Lalu ambil satu ose mikroba dan sebanyak 96% sekitar 20 tetes dan diamkan
goreskan pada aquades yang ada pada kaca selama satu menit.
preparat dan beri perlakuan fiksasi yaitu
memanaskan sekitar api namun hanya Pemberian alkohol bertujuan untuk
sekilas dan diamkan sampai terasa tidak kepekatan pada khamir setekah itu lalkukan
panas. pencucian dengan air mengalir dan
Tahapan selanjutnya untuk keringkan menggunakan tisu lalu teteskan
pewarnaan gram ini yaitu pemberian kristal imersi sebanyak satu tetes dan tutup
violet pada mikroba satu tetes, kristal violet menggunakan d-glass yang sudah di
akan memberikan pewarnaan ungu biru sterilkan menggunakan alkohol lalu tambah
pada sampel mikroba dan diamkan terlebih minyak imersi yang berfungi untuk
dahulu sekitar 1 menit dan lakukan memaksimalkan pertumbuha mikroba yang
pencucian dengan air mengalir dan dapat dilihat jelas dengan mikroskop
anginkan hingga kering pada pewarnaan perbesaran 1000x
gram sampel mikroba jenis khamir akan
berhenti pada tahap ini Tahapan Slide Culture
Pada tahapan praktikum slide
Lalu setelah dilakukannya culture Langkah pertama yang dilakukan
pencucian sampel mikroba jenis bakteri adalah siapkan bahan dan alat yang
dilakukan tahap pemberian larutan mordan digunakan dan lakukan pengambilam kaca
sebanyak satu tetes pada kaca preparate dan preparat dari cawan petri dan jangn
diamkan terlebih dahulu selama satu menit dilakukan agar tidak terkontaminasi dengan

3
Pertumbuhan Kultur Mikroba, Teknik Goresan, dan Pewarnaan Gram

lingkungan sekitar. Pemberian media PDA


pada kaca preparate yaitu teteskan Perbedaan warna yang di
sebanyak 2 tetes menggunakan pipet tetes, pertahankan menunjukkan perbedaan
pada perlakuan ini menggunakannya harus struktur dinding sel yaitu dinding sel
selalu di dekat bunsen agar media tidak bakteri gram positif mengandung
cepat memadat dan tunggu beberapa menit peptodoglikan yang tebal dan membran
sampai padat sempurna. dalam sehingga dapat mengikat warna
kristal violet sedangkan dinding sel bakteri
Lalu siapkan sampel mikroba yang gram negative mengandung banyak lipid
akan digunakan dalam kegiatan ini bakteri sehingga mengikat warna dari safranin
yang digunakan jenis Rhizopus Oryzae ( Hamidah et al. 2019; Fitri & Yasmin
yang dilakukan pengamnilan dengan 2011; Anuar et al. 2014)
menggunakan jarum ose lalu panaskan
ujung jarumnya hingga berwarna Pada praktikum ini dilakukan
kemerahan yang bertujuan untuk perlakuan pewarnaan terhadap mikroba.
mensterilkan jarum ose. Teknik ini dilakukan pada sebuah gram
atau mikroorganisme untuk
Lalu ambil suspensi menggunakan memperlihatkan perbedaan antara mikroba
jarum dan tetap dekatkan dengan bunsen satu dengan yang lain dilakukan
agar steril. Suspense yang tekah di aambil pemgamatan menggunakan mikroskop
letakkan di atas media PDA ( potato extract
agar ) yang sudah memadat dengan pelan
agar tidak hancur , perhatikan agar tidak
membuka tutup cawan petri sepenuhnya
jika sudah selesai tutup kapang
menggunakan d-glass dalam keadaan steril

Tahap selanjutnta proses inkubasi


menggunakan incubator dengan
menggunakan suhu 30 dilakukan selama
24-48 jam hingga ditmukan mikroba yang
tumbuh lalu dilakukan pengecekan dan
pengamatan menggunakan mikroskop 100x
sampai 400x.
Gambar 1. Pewarnaan Gram E-coli 400x
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada gambar 1 pewarnaan yang
Pewarnaan Gram dikakukan pada sampel mikroba jenis E-
Pada pewarnaan gram terdapat 2 coli yang dilakukan pengamatan dengan
jenis bakteri yaitu Gram Positif dan Gram perbesaran 400x dari hasilmya
Negatif. Tujuan dari pewarnaan gram yaitu menunjukkan warna merah di akhir teknik
untuk mempermudah melihat bakteri pewarnaan gram ini, jika bakteri ini
secara miksroskopik, memperjelas ukuran berwarna merah berarti menunjukkan
dan bentuk bakteri, melihat struktur dalam bakteri termasuk dalam gram negatif.
bakteri seperti dinding sel dan vakuola dan
menghasilkan sifat sifat fisik serta kimia
khas dari bakteri dengan zat warna. Dalam
pewarnaa bakteri gram positif berwarna
ungu dan gram negative berwarna merah
( Bulele T., 2019 )

4
Pertumbuhan Kultur Mikroba, Teknik Goresan, dan Pewarnaan Gram

perbesaran 400x pada mikroskop. Pada


pewarnaan ini pengamatan terakhir yaitu
berwarna ungu muda ke biruan yang
menandakan gram positif. Hal ini terjadi
karena lapisan pada sel mikroba tidak
dapat ditembus oleh larutan safranin.

Gambar 2. Pewarnaan Gram Bacillus Subtilis


400x

Pada gambar 2 hasil dari


pengamatan menggunkan bakteri bacillus
subtilis menunjukkan gram pewarnaan
positif dikarenakan warnanya ungu ke
biruan. Gambar 4. Pewarnaan Gram S. Cerevisiae
1000x
Pada bentuk aslinya bakteri ini
memiliki warna krem, bakteri bacillus
subtilis memiliki tepi koloni bermacam
macam rata dan tidak rata, permukaannya Pada gambar 4 menujukkan
kasar dan tidak berlendir bahkan ada pewarnaan gram pada perbesaran 1000x
cenderung kering dan berbubuk, koloni dan menggunakan bakteri S.Cerevisiae.
bear dan tidak mengkilat . pada gambar ini menunjukkan warna ungu
dan sedikit biru yang artinya termasuk
dalam pewarnaan gram positif

Teknik Goresan

Dalam penggunaan Teknik goresan


terdapat 4 pola yang akan dibentuk yaitu
goresan T, goresan radian, goresan
kuadran, dan goresan sinambung yang
meggunakan jenis mikroba bakteri dan
khamir menggunakan media PDA (potato
extract agar)

Gambar 3. Pewarnaan Gram S. Cerevisiae Teknik goresan merupakan salah


400x satu Teknik yang digunakan dalam
mengisolasi suatu mikroba dan tujuannya
adalah untuk mempelajari Teknik
inokulasi biakan mikroorganisme pada
Pada gambar 3 menunjukkan medium steril .
pewarnaan gram menggunakan bakteri
Saccharomyces Cerevisiae dengan

5
Pertumbuhan Kultur Mikroba, Teknik Goresan, dan Pewarnaan Gram

Kegiatan ini berfungsi untuk


memisahkan atau emmindahkan mikroba
tertentu dari lingkungan asli sehingga
diperoleh kultur murni dilakukan degan
beberapa cara. Pada pratikumini
digunakan Teknik goresan disiapkan
dalam cawan petri dan tabung reaksi.

Gambar 6. Teknik Goresan pada Bacillus Subtilis

Pada gambar 6 hasil penggoresan


pada media PDA yang ada pada cawan
petri dan tabung reaksi atau media plate
dan agar miring dengan menggunakan
bakteri jenis bakteri bacillus subtilis
menunjukkan bahwa ada tanda tanda
Gambar 5. Teknik Goresan pada e-colli
mikroba yang muncul.

Bakteri dengan nama bacillus


subtilis ini biasa ditemukan di produk susu
Pada gambar 5 dilakukan teknik
yaitu yang mengalami proses fermentasi
penggoresan menggunakan mikroba E-
colli dengan menggunakan 4 teknik dan pasteurisasi. Pada perlakuan
praktikum pengamatan koloni bacillus
penggoresan. Setelah masa inkubasi
dilakukan masa pengamatan pada media, subtilis menggunakan media zig zag yang
menunjukkan pertumbuhan bakteri yang
ditemukan hasil goresan pada cawan petri
dan tabung bercak bercak putih yang sesuai dengan alur goresan
menandakan bahwa bakteri tersebut
mengalami pertumbuhan.

Tujuan dilakukannya teknik


penggoresan yaitu untuk mengisolasi suatu
mikroba E colli agar mendapatkan kultur
murni atau biakan murni dari asal asli
mikroba tersebut.

6
Pertumbuhan Kultur Mikroba, Teknik Goresan, dan Pewarnaan Gram

, bisa dilihat hasil pengamatan yang telah


dilakukan pada media agar plate terjadi
sangat sedikit bercak bercak putih pada
bekas goresan. Yang berarti menunjukkan
bahwa pertumnuhan kapang jenis ini tidak
tumbuh terlalu banyak mikroba pada
media agar plate maupun agar miring.
Pada media agar miring dapat lebih terlihat
bercak bercak putihnya.

Gambar 7. Teknik goresan pada Slide Culture


Saccjaromyces Cerevisiae
Slide culture atau kultur slide
Dari hasil pengamatan gambar 7 adalah teknik yang digunakan untuk
menunjukkan teknik goresan menggunkan menumbuhkan atau membiakkan fungi
mikroba sacchromyces cerevisiae pada dengan menggunakan kaca objek Metode
media yang berada dalam cawan petri slide culture dilakukan dengan cara
menunjukkan adanya bercak bercak putih meletakkan potongan media PDA pada
yang menandakan bahwa pertumbuhan kaca preparat, yang kemudian diolesi
mikroba ini dalam inkubasi berhasil dan biakan jamur endofit Slide culture sangat
pada media agar miring pun ditemukan penting dalam identifikasi fungi, dan
hasil yang sama prosedurnya melibatkan sterilisasi cawan
Petri dan media agar, potongan media
Khamir saccharomyces cerevisiae agar, pemindahan isolat ke cawan Petri,
biasanya dimanfaatkan dalam proses dan pengamatan mikroskopis dengan
produksi suatu pangan seperti dalam menggunakan kaca penutup yang telah
pembuatan roti, anggur, dan beer (bahri, et ditetesi lactophenol cotton blue dan
al., 2018) alkohol

Metode slide culture dilakukan


dengan cara meletakkan potongan media
PDA pada kaca preparat yang selanjutnya
diolesi biakan jamur endofit

Gambar 8. Teknik Goresan pada Gambar 9. Slide culture pada rhizopus oryzae
perbesaran 100x
Rhizopus

Pada gambar 8 dilakukan


peggoresan menggunakan bakteri rhizopus

7
Pertumbuhan Kultur Mikroba, Teknik Goresan, dan Pewarnaan Gram

pertumbuhan, seperti sumber energi,


karbon, nitrogen, pH, garam sulfat, fosfat,
dan potensial oksidasi-reduksi yang tepat.
Teknik kultur slide merupakan salah satu
metode mikroskopik tidak langsung yang
digunakan untuk mengidentifikasi isolat
jamur berdasarkan hifa.
Gambar 10. Slide culture pada rhizopus oryzae Pada teknik goresan ada 4 pola
perbesaran 400x yaitu goresan T, sinambung, radian dan
kuadran, teknik goresan adalah bahwa
Pada gambar 9 dan 10 ditunjukkan teknik goresan merupakan metode untuk
hasil pengamatan kapang jenis rhizopus mengisolasi mikroorganisme dari
oryzae dengan menggunakan perbesaran campuran atau meremajakan kultur ke
1000x dan 400x pada mikroskop. Pada dalam medium baru. Teknik ini digunakan
perbesaran 400x struktur dan bentuk akan dalam proses aseptik dan memiliki banyak
terlihat lebih jelas dibandingkan dengan cara yang dapat digunakan, seperti teknik
yang 1000x. gores kuadran, teknik goresan spontan, dan
Rizhopus oryzae merupakan jenis teknik goresan blok Kesimpulan dari
mikroba kapang mikro heterotalik yang praktikum teknik aseptik dan metode gores
tumbuh sebagai sporafit, struktur dan kuadran adalah bahwa teknik aseptik perlu
bentuk dari kapang ini yaitu memiliki hifa dilakukan dengan baik guna menghindari
membentuk seperti akar berwarna putih dan kontaminasi, dan metode gores kuadran
terlihat sedikit transparan. Rhizopus dapat memberikan hasil biakkan bakteri
merupakan salah satu jenis kapang terbaik dalam media dengan struktur koloni yang
yang memproduksi suatu senyawa asam terpisah
laktat. Pada kehidupan sehari-hari kapang pewarnaan gram adalah bahwa
jenis ini dimanfaatkan dalam pembuatan pewarnaan gram atau metode Gram adalah
tempe. metode pewarnaan yang digunakan untuk
membedakan spesies bakteri menjadi dua
KESIMPULAN kelompok besar, yaitu gram positif dan
Pada kegiatan praktikum ini ada gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan
beberapa teknik yaitu slide culture, fisik dinding sel bakteri Pewarnaan Gram
pewarnaan gram dan teknik goresan Setiap merupakan metode yang sangat berguna
acara memiliki manfaat dan fungsi bagi dan paling banyak digunakan dalam
pengidentifikasian dan pemindahan laboratorium mikrobiologi, sebagai
mikroba atau isolasi pada sebuah tahapan penting dalam langkah awal
mikroorganisme. Dalam pelaksaknaan identifikasi Kesimpulan dari praktikum
praktikum suatu hal harus dilakukan secara pewarnaan gram adalah bahwa sampel 1
hati-hati agara tidak berpengaruh pada berisi bakteri gram positif berbentuk
hasil pengamatan. kokus, sampel 2 berisi bakteri gram negatif
kultur pertumbuhan mikroba berbentuk kokus, sampel 3 berisi bakteri
merupakan teknik yang sering digunakan gram negatif berbentuk kokus, sampel 4
untuk menumbuhkan dan membiakkan berisi bakteri gram negatif berbentuk
mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur. kokus, dan sampel 5 berisi bakteri gram
Kurva pertumbuhan mikroba meliputi fase negatif berbentuk kokus
lag, fase pertumbuhan, fase stasioner, dan
fase kematian. Media pertumbuhan UCAPAN TERIMA KASIH
mikroorganisme merupakan suatu bahan Saya ucapkan terimakasi kepada
yang mengandung berbagai nutrisi yang Bapak Ir. Sony Suwarsono, M.App,Sc.
dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk Selaku dosen pengampu pada mata kuliah

8
Pertumbuhan Kultur Mikroba, Teknik Goresan, dan Pewarnaan Gram

Mikrobiologi Umum Prodi Teknologi Hasil


Pertanian, dan kakak kakak asisten dosen
yang memberi arahan kepada kami dengan
baik dan sabar serta teman teman yang telah
memberi dukungan, masukan dalam
pengerjaan laporan praktikum ini dan
semua pihak yang terlibat dalam penulisan
laporan praktikum ini, lalu kepada orang
tua saya yang selalu mendukung. Namun
tidak lepas dari itu, penulis menyadari
adanya kekurangan pada laporan ini baik
dari segi bahasa maupun segi lainnya.
Maka dari itu penulis juga menerima segala
kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan penulisan laporan
selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Heriana, A., Rozirwan, R., & Hendri, M.
(2020). Isolasi dan Aktivitas
Antibakteri Jamur Endofit pada
Mangrove Sonneratia Alba dari
Tanjung Carat Kabupaten Banyuasin
Sumatera Selatan. Jurnal penelitian
sains,22(1), 16-24.
Pujianti, P ( 2022). Teknik Pengamatan
Mikroba
Susilawati, L., & Purnomo, S., ( 2016 ).
Viabilitasi Sel Bakteri dengan
Cryoprotectant Agents sebagai
Acuan Dalam Preservasi Culture
Colection di Laboratorium
Mikrobiologi. Jurnal Ilmiah Biologi.
Vol 4, hal 34-40
Widia, R., Novianti, E., & Lukita et al,.
(2021). Identifikasi Bakteri Udara
Menggunakan Teknik Pewarnaan
Gram. Jurnal ilmu kesehatan bhakti
setya medika. Vol.6,No.,2:83-91
Pradana, G., Putra, A., Kurniawan, A., &
Wicaksono, A,. (2022).
Mikroorganisme Lokal Pada
Tanaman Jagung sebagai
Bioaktivator Pakan Ternak. Jurnal
Pendidikan. Vol VIII, No. 11
Haryati et al. Pengujian Kualitas
Mikrobiologi Ikan Ekor Kuning Asap
dari Pasar Youtefa Papua.
Journal.ipb.ac.id/indeks.php/jphpi.
Vol 3 No. .23(3):484-494

9
Pertumbuhan Kultur Mikroba, Teknik Goresan, dan Pewarnaan Gram

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Tahapan Teknik Penggoresan S. Cerevisiae

1. 2.

1. Persiapkan alat dan bahan 2. Panaskan jarum ose

3. 4.

3. Mengambil media 4. Lakukan penggoresan pada


menggunakan jarum ose media

5.
6.

5. Media siap di inkubasi

6. Hasil dari percobaan dan


pengamatan

10
Pertumbuhan Kultur Mikroba, Teknik Goresan, dan Pewarnaan Gram

Teknik Pewarnaan Bacillus

1. 2.

1. Menyiapkan alat dan bahan


2. Pemanasan jarum ose, media
pertumbuhan

3.
4.

3. Penyemprotan alcohol pada 4. Penambahan kristal violet,


kaca preparat larutan mordan, safranin dan
minyak emersi

5. 6.

5. Lakukan pengamatan dengan


mikroskop 6. Hasil dari pewarnaan gram
menggunakan mikroskop

11
Pertumbuhan Kultur Mikroba, Teknik Goresan, dan Pewarnaan Gram

Teknik Slide Culture

1. 2.

1. Siapkan alat dan bahan,


pengambilan preparate dari 2. Pemanasan jarum ose ,cawan
cawan petri petri

3. 4.

4. Kapang diletakkan di atas


3. Pengambilan kapang dengan nedia
menggunakan pipet tetes

12
Pertumbuhan Kultur Mikroba, Teknik Goresan, dan Pewarnaan Gram

5. 6.

5. Siap dilakukan inkubasi 6. Hasil pengamatan Rhizopus


setelah di inkubasi

13

You might also like