You are on page 1of 8

Literature Review P-ISSN : 2527-3310

E-ISSN : 2548-5741
http://dx.doi.org/10.30867/action.v5i1.192 Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2020 (5)1: 19-26

POTENSI TEMPE SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL DALAM


MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN REMAJA
PENDERITA ANEMIA
(Potential of tempeh as a functional food in increasing hemoglobin levels in
adolescent anaemia)

Ladyamayu Pinasti1*, Zenny Nugraheni2, Budiyanti Wiboworini3

1
Program Studi Pascasarjana Ilmu Gizi Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia.
E-mail: ladyamayupinasti@student.uns.ac.id
2
Program Studi Pascasarjana Ilmu Gizi Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia.
E-mail: zenny@student.uns.ac.id
2
Program Studi Pascasarjana Ilmu Gizi Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia.
E-mail: bwiboworini@gmail.com

Received: 18/12/2019 Accepted: 5/2/2020 Published online: 20/5/2020

ABSTRAK ABSTRACT
Anemia merupakan suatu keadaan jumlah sel darah Anaemia occurs due to several factors, such as deficiency of
merah atau kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih iron, folic acid, vitamin B12 and protein. Anemia is directly
rendah daripada nilai normal. Anemia terjadi karena caused by the lack of red blood cell production, the body loses
beberapa faktor, diantaranya defisiensi besi, asam blood either acutely or in a chronic manner, and the
folat, vitamin B 12 dan protein. Secara langsung anemia destruction of red blood cells is too fast. One of the prevention
disebabkan kurangnya produksi sel darah merah, tubuh of anaemia by providing functional food that is developed is
kehilangan darah baik secara akut atau menahun, dan tempe which has high quality and nutritional value. The
hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat. Salah purpose of this study was to examine and analyze the potential
satu pencegahan anemia dengan pemberian bahan of tempeh in increasing hemoglobin levels in patients with
pangan fungsional yang dikembangkan yaitu tempe anaemia. This research is a literature review with a narrative
yang mempunyai mutu dan nilai gizi tinggi. Tujuan method that studies and analyzes research results related to
penelitian adalah untuk mengkaji dan menganalisis the potential of tempe to increase hemoglobin levels in
potensi tempe dalam meningkatkan kadar hemoglobin patients with anaemia. The results of this study are the results
pada penderita anemia. Penelitian merupakan of a literature review review which shows that Tempe
literature review dengan metode naratif yang mengkaji contains an average of 2,0 mg of iron, folic acid 0,9-2,0 mg/kg
dan menganalisis hasil penelitian yang terkait dengan according to the inoculum used and vitamin B12 raw tempe
potensi tempe untuk meningkatkan kadar hemoglobin 0,08 μg/100 grams and cooked tempeh 0,14 μg/100 grams.
pada penderita anemia. Hasil kajian menunjukkan The conclusion of this study states that tempeh has adequate
bahwa Tempe mengandung rata-rata zat besi sebanyak nutritional value of protein, iron, vitamin B12, and folic acid,
2,0 mg, asam folat 0,9-2,0 mg/kg sesuai dengan so that tempeh has the potential to increase hemoglobin levels
inoculum yang digunakan dan vitamin B 12 tempe in patients with anaemia. Expected, to be the basis of further
mentah 0,08 μg/100 gram dan tempe matang 0,14 research on genomics and genetic influences on human
μg/100 gram. Kesimpulan penelitian ini menyatakan against tempe bioavailability as a functional food for
tempe mempunyai nilai gizi zat besi, vitamin B12, dan adolescent anaemia.
asam folat yang cukup, sehingga tempe berpotensi
untuk meningkatkan kadar hemoglobin pada penderita Keywords: Anaemia, folic acid, iron, tempeh, vitamin B12,
anemia. Penelitian ini diharapkan menjadi dasar
penelitian lanjutan mengenai pengaruh genomik dan
genetik pada manusia terhadap bioavabilitas tempe PENDAHULUAN
sebagai pangan fungsional untuk remaja anemia.
Salah satu masalah gizi utama di Indonesia
Kata kunci: Anemia, asam folat, tempe, zat besi, vitamin adalah anemia. Kondisi ini terjadi karena jumlah
B12 sel darah merah bagian utama yang mengikat

*
Penulis untuk korespondensi: ladyamayupinasti@student.uns.ac.id
© The Author(s). 2020 Open Access
Artikel ini telah didistribusikan berdasarkan atas ketentuan Lisensi Internasional
Creative Commons Attribution 4.0
Ladyamayu Pinasti, Zenny Nugraheni, Budiyanti Wiboworini

oksigen atau kadar hemoglobin (Hb) dalam farmakologi yang dapat dikembangkan untuk
darah lebih rendah dari nilai normal. Remaja mencegah kejadian anemia adalah dengan
merupakan kelompok rentan yang sering fermentasi kedelai murni menjadi bahan pangan
mengalami masalah gizi anemia.1 Prevalensi fungsional tempe sehingga meningkatkan
nasional anemia di Indonesia masih cukup tinggi kualitas bahan pangan menjadi lebih bermutu
yaitu 48,9%.2 Pengukuran nilai normal kadar dan bernilai gizi yang tinggi dibandingkan
hemoglobin untuk laki-laki >13,5 g/dl, dengan bahan dasarnya.7
sedangkan pada wanita >12 g/dL, jika kurang Tempe merupakan pangan fungsional
dari nilai normal ini tubuh akan mereaksi dengan dengan harga terjangkau yang banyak
timbulnya beberapa tanda langsung yang dapat dikonsumsi sebagai protein nabati. Proses
diamati oleh orang lain ataupun dirasakan oleh fermentasi pada pembuatan tempe dengan
orang tersebut berupa 5L (lemah, letih, lesu, menggunakan jamur Rhizopus oligosporus dapat
lunglai, lemas), pusing, mata berkunang-kunang, meningkatkan dan mempertahankan nilai-nilai
detak jantung tidak teratur, nafas pendek, dan gizi yang terkandung didalamnya dan
wajah pucat.3 melunakkan tekstur bahan bakunya sehingga
Data World Health Organization (WHO) lebih mudah dikonsumsi. Tempe kedelai lebih
dalam Worldwide Prevalence of Anemia untuk dikenal dan disukai oleh banyak orang karena
anak sekolah yang mengalami anemia warnanya yang putih dan tekstur yang kompak
melaporkan bahwa jumlah penduduk dunia yang sehingga lebih menarik untuk dikonsumsi.8
menderita anemia adalah 1,62 miliar orang Selain tempe kedelai ada juga jenis tempe yang
dengan prevalensi pada anak sekolah dasar lainnya yang tidak terbuat dari kedelai. Bahan
25,4% dan 305 juta anak sekolah di seluruh lain yang digunakan untuk membuat tempe
dunia menderita anemia. Bagi anak sekolah selain dari kedelai yang bisa diolah menjadi
anemia dapat berdampak pada gangguan tumbuh tempe adalah dari jenis kacang kara, benguk,
kembang fisik, rendahnya daya tahan terhadap kecipir, kedelai hitam, lamtoro, kacang hijau,
penyakit, tingkat kecerdasan yang kurang dari kacang merah, kacang gude (lebui), dan kacang
seharusnya, prestasi belajar atau kerja dan komak.9
prestasi olahraga yang rendah, menurunnya Tempe sangat baik dikonsumsi oleh
kemampuan dan konsentrasi belajar, semua kelompok usia dikarenakan senyawa
mengganggu pertumbuhan baik sel tubuh yang terdapat pada tempe adalah senyawa
maupun sel otak yang menyebabkan timbulnya peptida pendek, asam amino bebas, asam-asam
gejala muka pucat, letih, lesu dan mudah lelah lemak dan karbohidrat yang lebih sederhana
sehingga menyebabkan turunnya kebugaran dan yang mudah diserap oleh tubuh. Kapang yang
prestasi belajar.4 tumbuh pada tempe menghasilkan enzim
Faktor penyebab terjadinya anemia protease, lipase, amilase yang berperan dalam
adalah kurangnya kadar zat besi, vitamin B 12, proses penguraian protein, lemak, dan
Asam folat dan protein dalam tubuh. Hal ini karbohidrat komplek menjadi bentuk senyawa
secara langsung dapat terjadi akibat kehilangan yang lebih sederhana.10 Kandungan asam amino
darah yang cukup banyak yang dikarenakan dalam tempe lebih tinggi 24 kali lipat
kondisi akut atau menahun dan pematangan sel dibandingkan susu kedelai. Proses fermentasi
darah merah yang tidak sempurna di dalam juga dapat meningkatkan asam folat dan
tubuh sehingga produksi sel darah merah membentuk vitamin B 12 dari bakteri yang tidak
menjadi berkurang.5 Penelitian pada remaja terdapat dalam produk nabati lainnya7.
putri menunjukkan bahwa anemia lebih banyak Penanggulangan anemia membutuhkan asupan
terjadi pada remaja putri dengan frekuensi gizi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi sumber zat besi yang kurang protein, zat besi, vitamin B12, dan asam folat
sebanyak 82,1%, dibandingkan remaja putri dalam tubuh. Tempe merupakan bahan pangan
dengan frekuensi konsumsi makanan sumber fungsional pilihan dengan kandungan seluruh
zat besi yang cukup6. Salah satu tindakan zat gizi yang dibutuhkan untuk menanggulangi
pencegahan dan penanggulangan non anemia.11

20 Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2020


Tempe Sebagai Pangan Fungsional dalam Meningkatkan Kadar Hb...

METODE Pemberian gizi yang tepat akan sangat


Penelitian ini merupakan literature review membantu perbaikan dan pencegahan anemia.
dengan metode naratif yang mengkaji dan Tempe merupakan pangan fungsional yang
menganalisis hasil penelitian yang terkait mempunyai potensi untuk mengatasi
dengan potensi tempe untuk meningkatkan kadar penanggulangan anemia. Tempe mengandung
hemoglobin pada remaja penderita anemia zat gizi yaitu zat besi,asam folat, vitamin B 12
melalui pencarian literature baik nasional atau yang mampu meningkatkan kadar hemoglobin.
international dengan menggunakan database
Science Direct, PubMed dan Google Cendikia 1. Zat Besi
(Google Scholar). Tempe merupakan sumber protein nabati
Tahap awal pencarian artikel jurnal dengan yang mengandung zat besi dalam bentuk non
rentang tahun 2014-2019, diperoleh 1090 artikel heme. Proses fermentasi pada tempe oleh
menggunakan kata kunci “Tempe, zat besi, aktivitas enzim yang dihasilkan oleh jamur
anemia”, 537 artikel menggunakan kata kunci rhizopus oligosporus mampu meningkatkan
kelarutan zat besi yaitu dari 24,3% pada
“tempe, asam folat, anemia” dan 630 artikel
menggunakan kata kunci “tempe, vitamin B12, kedelai mentah menjadi 40,5% pada tempe.7
anemia”. Dari jumlah tersebut hanya sekitar 50 Berdasarkan hasil penelitian pada remaja
artikel yang dianggap relevan dan dari jumlah tempe merupakan salah satu makanan yang
tersebut 6 artikel memiliki kriteria penuh. Hasil memberikan kontribusi asupan zat besi
penelitian dipilih dengan kriteria inklusi terbesar, yaitu 3,30 mg/hari, Rata-rata
merupakan hasil penelitian tempe dan olahan konsumsi tempe remaja mencapai 59 kali
tempe tanpa fortifikasi, hasil penelitian dalam sebulan dan 33 g/hari. Hal ini
menunjukkan bahwa tempe merupakan
menunjukkan bahwa tempe signifikan terhadap
peningkatan kadar hemoglobin. makanan yang memiliki rata-rata paling
Analisis yang digunakan dalam penelitian banyak dikonsumsi dalam satu hari oleh para
terpilih secara kualitatif dan kuantitatif. Metode remaja. Makanan yang terbuat dari kacang
penelitian yang digunakan meliputi deskripstif kedelai ini merupakan makanan yang mudah
dan eksperimen yang dilakukan pada hewan didapat, ditambah dengan harga yang relatif
coba dan manusia dengan hasil penelitian yang murah12. Rata-rata kadar zat besi Pada tempe
menunjukkan bahwa proses fermentasi pada tanpa fortifikasi adalah 2,0 mg.13
ttempe sebagai protein nabati dapat Penelitian tentang pengolahan tempe
meningkatkan kandungan gizi yang bersifat dilakukan dengan hasil yang menunjukkan
fungsional untuk meningkatkan kadar Penurunan kadar zat besi secara bermakna
(p=0,041) dipengaruh oleh pemasakan, dimana
haemoglobin pada remaja.
rata-rata kadar zat besi tempe mentah sebesar
2,04 mg dan tempe matang 1,54 mg. Faktor-
faktor yang mempengaruhi stabilitas zat besi
HASIL DAN PEMBAHASAN adalah sifat alami bahan pembawa, ukuran
Berdasarkan hasil kajian terhadap partikel, kelembaban, udara dan pemanasan.
penanggulangan anemia melalui penelitian Pada tempe matang kadar zat besi setiap
tempe dan olahan serta fungsional nilai gizi zat perlakuan bervariasi, hal ini dikarenakan
besi, asam folat serta vitamin B12, maka faktor suhu dan lama pemasakan.13 Zat besi
ditemukan sebanyak 6 literatur yang sangat non heme banyak terkandung pada sumber
relevan untuk ditelaah. Hasil penelitian dipilih pangan nabati, dan merupakan sumber zat besi
dengan kriteria inklusi merupakan hasil terbesar masyarakat di negara berkembang,
penelitian tempe dan olahan tempe tanpa termasuk di Indonesia.14
fortifikasi, hasil penelitian menunjukkan Zat besi pada tempe berbentuk ferri
bahwa tempe signifikan terhadap peningkatan (Fe 3+ ) sedangkan penyerapan dalam tubuh
kadar hemoglobin Hasil tersebut dirangkum dalam bentuk ferro (Fe 2+). Peningkatan
dalam tabel 1. penyerapan zat besi tersebut dapat dilakukan

Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2020 21


Ladyamayu Pinasti, Zenny Nugraheni, Budiyanti Wiboworini

dengan mengkonsumsi vitamin C pada waktu perbedaan pada pemberian tempe terhadap
yang bersamaan, karena vitamin C akan kadar serum besi anak, sebelum diberi tempe
mengubah zat besi dari bentuk ferri menjadi 36 gram, naik menjadi 66 gram setelah diberi
bentuk ferro. Kadar zat besi dalam tubuh tempe. Hal ini menunjukkan adanya manfaat
dapat mempengaruhi pembentukan kadar pemberian tempe. Pemberian tempe pada anak
hemoglobin. 14 usia 12-18 bulan saat makan selama enam
Hasil penelitian yang dilakukan pada bulan dapat meningkatkan kenaikan kadar
balita usia 12-18 bulan untuk melihat hasil hemoglobin, serum besi dan ferritin.15

Tabel 1. Komponen kadar zat besi, asam folat dan vitamin B 12 pada tempe serta pengaruh
tempe terhadap kadar hemoglobin

Komponen
Produk Metode Penelitian Hasil Penelitian Referensi
Gizi Mikro
Tempe mentah dan Zat Besi Atomic Absorbent Hasil Analisis pada tempe tanpa (Astuti et
tempe matang Spectrofotometri (Perkin-Elmer fortifikasi mengandung zat besi 2,0 al., 2014)
tipe 310, USA). mg/100 gram
Tempe matang Zat besi pemberian tempe 25 gram 3x Hasil analisis menunjukkan bahwa (Siallagan et
sehari selama 6 bulan dan pemberian tempe sebanyak 25 gram al., 2016)
pemeriksaan laboratorium kadar dengan frekuensi 3x sehari selama 6
hemoglobin, serum iron, kadar bulan dapat meningkatkan kadar
serum feritin, serum besi dan
feritin (p<0,05)
Tempe Zat besi Pemberian tempe menggunakan Hasil analisis pemberian tempe (Sudargo et
metode enteral dan analisis dalam selama 17 hari pada tikus al., 2013)
haemoglobin menggunakan betina menunjukkan hasil yang
Diagnostic System (Diasys) signifikan dalam peningkatan kadar
GmbH kit (Diasys, Germany) haemoglobin.
Tempe, Asam folat Analisis asam folat menggunakan Hasil analisis kandungan asam folat (Susilowati
Bubur tempe, metode spektrofotometri tempe dan hasil olahannya meliputi, et al., 2018)
Filtrat tempe, berdasarkan reaksi diazotisasi a. Tempe : 268,33 μg/mL
Konsentrat tempe, asam paminobenzoylglutamat b. Bubur tempe : 834,3 μg/mL
Ekstrak tempe, c. Filtrat tempe : 472,67 μg/mL
Bubuk bubur tempe, d. Konsentrat tempe : 722,44 μg/mL
Bubuk konsentrat tempe, e. Ekstrak : 19 μg/mL
f. Bubuk bubur tempe : 761,85
μg/mL
g. Bubuk konsentrat tempe : 299,66
μg/mL
Tempe Asam Folat Analisis asam folat dilakukan Hasil analisis kandungan asam folat (Asmoro,
dengan pada tempe dengan inokulum R. 2016)
menggunakan metode Trienzyme- oligosporus, inkubasi selama 48 jam
Microbiological Assay sebesar 2,0 mg/kg. Sedangkan
kandungan asam folat pada tempe
dengan inokulum R. oryzae sebesar
0,9 mg/kg dan pada tempe dengan
menggunakan inokulum R.
stolonifer sebesar 1,1 mg/kg.
Tempe Vitamin B12 Prinsip analisis vitamin B12 Hasil analisis kadar vitamin B12 pada (Sine &
menggunakan ekstraksi vitamin tempe menunjukkan bahwa Soetarto,
kobalamin dengan asam asetat fermentasi tempe dapat 2018)
dengan metode HPLC meningkatkan kadar vitamin B12
sebesar 16,56% yang bermanfaat
untuk membantu pembentukan sel
darah merah.

Hasil penelitian lain menunjukkan adanya memegang peranan penting dalam pembentukan
hubungan yang signifikan antara asupan zat besi darah yaitu mensintesis hemoglobin. Asupan zat
dan kadar hemoglobin pada remaja vegan besi yang kurang dari Angka Kecukupan Gizi
berusia 12-25 tahun. Hal ini terjadi karena zat (AKG) tidak akan langsung mempengaruhi
besi merupakan komponen utama yang kadar Hb karena tubuh masih memiliki cadangan

22 Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2020


Tempe Sebagai Pangan Fungsional dalam Meningkatkan Kadar Hb...

besi di hati, ditambah lagi jika disertai dengan tempe yang di inkubasi selama 48 jam dengan
asupan vitamin C yang cukup akan membantu inokulum rhizopus oligosporus yaitu2,0 mg/kg
penyerapan zat besi lebih optimal.16 dibandingkan dengan tempe dengan inokulum
Pembentukan hemoglobin selain rhizopus stolonifer sebanyak 1,1 mg/kg dan
dipengaruhi oleh kadar zat besi sebagai rhizopus oryzae sebanyak 0,9 mg/kg.21
penyusun heme, juga dipengaruhi oleh faktor Hasil ini menunjukkan bahwa pada proses
lain seperti protein. Kadar protein pada tempe fermentasi tempe terjadi peningkatan kandungan
sekitar 19 g/100 g tempe basah. Tempe selain asam folat. Peningkatan asam folat
mempunyai kadar protein yang tinggi juga dimungkinkan karena aktivitas enzim yang
mudah dicerna tubuh. Hasil penelitian dihasilkan oleh jamur Rhizopus spp dan
menunjukkan kelompok yang diberikan susu mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan
tempe dengan bahan dasar penyusun formulanya terjadinya pelepasan komponen asam folat oleh
menggunakan besi dalam bentuk non heme kedelai dan adanya sintesis bakteri. Selama
mampu meningkatkan kadar Hemoglobin.7 Hasil proses fermentasi tempe peningkatan asam folat
penelitian yang dilakukan pada tikus betina dominan disintesis oleh beberapa bakteri yaitu S.
dengan pemberian tempe menunjukkan bahwa thermophilus, bifidobacteria, dan E. faecium.
pemberian tempe dalam waktu 17 hari Selama fermentasi berlangsung terjadi
didapatkan hasil yang signifikan dalam perubahan asam folat yang dimungkinkan terkait
peningkatan kadar hemoglobin. Hasil ini dengan aktivitas enzim protease karena enzim
mengindikasikan bahwa tempe ini sangat efektif protease dapat memecah protein sehingga
dalam meningkatkan kadar hemoglobin dalam pembebasan komponen asam folat dari
darah pada tikus anemia. Hal ini dilakukan komponen protein kedelai. Kaitan yang erat
karena banyaknya kejadian anemia pada antara asam folat dan aktivitas enzim protease
wanita.17 karena asam folat merupakan asam
pteroylmonoglutamat yang dapat terdiri atas
2. Asam Folat residu monoglutamat atau poliglutamat.21
Asam folat banyak ditemukan pada Penelitian yang menggabungkan tempe
makanan yang bersumber dari kacang-kacangan dengan bahan makanan lainnya menunjukkan
dan hasil olahannya. Berdasarkan hasil penilitian bahwa pasta tempe kedelai brokoli dan tempe
tempe merupakan salah satu sumber utama asam kedelai bayam menunjukkan konsentrasi asam
folat dari protein nabati.18 Aktifitas proteolitik folat yang lebih tinggi masing-masing sebesar
kapang Rhizopus Oligosporus C1 membentuk 514,26 dan 514,07 μg/ml dibandingkan dengan
asam folat tempe dalam proses fermentasi. tempe kacang hijau baik dengan kombinasi
Protein kedelai terhidrolisis menjadi asam brokoli maupun bayam masing-masing sebesar
glutamate. Pteridin heterosiklik, 391,70 dan 347,04 μg/ml. Hal ini disebabkan
paraaminobenzoat (PABA), dan asam glutamate oleh enzim protease R. oligosporus strain C1
merupakan bagian dari asam folat yang ada pada lebih mampu mendegradasi protein kedelai
tempe.19 Proses pembuatan tempe dapat dibandingkan kacang hijau. Hal ini juga terlihat
meningkatkan kadar konsentrasi asam folat lima pada konsentrasi protein terlarut pasta tempe
kali lipat.20 Kultur yang digunakan akan kedelai yang lebih tinggi dibandingkan dengan
mempengaruhi hasil produk fermentasi dari tempe kacang hijau. Asam folat adalah derivat
sintesa asam folat yang dapat mempengaruhi asam glutamate yang terhitung sebagai protein
peningkatan asam folat. Hasil penelitian pada terlarut.22
proses pembuatan tempe menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan untuk
pertumbuhan jamur Rhizopus spp pada tempe mendapatkan kadar konsentrasi asam folat yang
dengan waktu inkubasi 36 dan 48 jam dapat optimal dilakukan sistem pelumatan pada tempe
meningkatkan kandungan asam folat pada dengan menambahkan air pada rasio tertentu
tempe. Berdasarkan hasil penelitian kandungan untuk mengecilkan ukuran partikel dan
asam folat pada tempe menunjukkan bahwa memperoleh konsentrat tempe. Pengecilan
kandungan asam folat tertinggi terdapat pada ukuran partikel dilakukan dengan menggunakan

Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2020 23


Ladyamayu Pinasti, Zenny Nugraheni, Budiyanti Wiboworini

gaya mekanik atau menekan untuk memudahkan mencolok pada pembuatan tempe. Kadar vitamin
ekstraksi protein sehingga diperoleh isolat B12 dalam tempe kering rata-rata antara 1,5μg -
protein yang dapat dikeringkan maupun sebagai 6,3μg/100g sesuai dengan kebutuhan per hari
konsentrat. Kandungan asam folat pada tempe pada manusia. Kandungan vitamin B12 pada
dan hasil olahannya, meliputi tempe 268,33 tempe mentah adalah 0,08 μg/100 gram dan 0,14
μg/mL, bubur tempe 834,3 μg/mL, filtrat tempe μg/100 gram pada tempe matang.24
472,67 μg/mL, konsentrat tempe 722,44 μg/mL, Pada proses fermentasi tempe vitamin B 12
ekstrak 19 μg/mL, bubuk bubur tempe 761,85 diproduksi oleh beberapa bakteri seperti
μg/mL dan bubuk konsentrat tempe 299,66 Pseudomonas, Propionibacterium, Clostridium
μg/mL. Hal ini menunjukkan bahwa tempe dan Citrobacter, Lactobacillus dan disintesis
kedelai dan hasil olahannnya dapat digunakan dengan Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter
sebagai sumber asam folat alami.19 freundii, Kandungan vitamin B12 pada tempe
Penurunan konsentrasi asam folat pada dapat meningkat akibat dari biosintesis oleh
produk olahan tempe seperti bubur tempe dan mikroorganisme dalam tempe. Vitamin B12
konsentrat tempe hasil mikrofiltrasi dipengaruhi merupakan vitamin yang disintesis oleh
oleh proses pengeringan total. Karateristik mikroorganisme sehingga berbeda dengan
produk isolat menunjukkan bahwa asam folat vitamin yang lainnya yang disintesis oleh
bubuk bubur tempe (761,85 μg/mL), lebih tinggi tumbuhan atau hewan.20 Kelompok unsur
dibandingkan bubuk dari konsentrat hasil kobalamin pada Vitamin B12 dapat
mikrofiltrasi (299,66 μg/mL). Perbedaan ini meningkatkan jumlah abu dari tempe yang
disebabkan oleh konsentrasi asam folat pada terjadi saat proses fermentasi pada pembuatan
awal bahan (bubur dan konsentrat) dan sistem tempe. Kenaikan jumlah abu berasal dari cobalt
pengeringan. Proses pengeringan menurunkan (Co pada vitamin B12) vitamin B12 mengalami
asam folat pada ke dua jenis bahan. Hal ini peningkatan sebesar 16,56%.24
menunjukkan bahwa Konsentrat merupakan Selama fermentasi untuk memaksimalkan
produk tempeyang memiliki kehilangan kadar produksi vitamin B12 pada tempe, pengaturan PH
konsentrasi asam folat terkecil.19 tempe berkisar antara 6,6-7,2. Kadar airnya
Pematangan akhir dari sel darah merah adalah 54,8±0,8%, Inokulasi Propionibacterium
sangat membutuhkan asam folat. Hasil benih setelah Rhizopus fermentasi memberikan
penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan vitamin B12 sekitar 60 ng/gram produk kering,
bahwa semakin banyak dan semakin lama jumlah yang meningkat sekitar 10 kali lipat dari
pemberian asupan asam folat diberikan maka kadar setelah fermentasi Rhizopus. Namun,
semakin meningkat kadar Hb. Asam folat coinoculation dari bakteri dan cetakan memberi
merupakan komponen utama dalam hasil yang paling menarik. Pada kasus ini,
pembentukan sel darah merah, seperti halnya konsentrasi vitamin B12 hampir dua kali lipat
produksi DNA sehingga juga diperlukan untuk sehubungan dengan inokulasi bakteri dan jamur
perkembangan dan pertumbuhan sel. Dalam berurutan. Jumlah maksimum vitamin B12
sumsum tulang diperlukan asam folat yang diperoleh setelah 72 jam inkubasi.25
berperan sebagai pembentuk sel darah merah dan Fungsi koenzim Vitamin B12 dalam tubuh
sel darah putih.23 adalah berperan dalam metabolisme protein,
pembentukan sel darah eritrosit, mempercepat
3. Vitamin B12 pertumbuhan, dan proses pematangan sel–sel
Vitamin B12 banyak terdapat pada bahan darah merah.26 Hasil penelitian menunjukkan
pangan hewani. Pada pangan nabati vitamin B 12 bahwa asupan vitamin B12 yang adekuat akan
hanya terdapat pada tempe. Proses fermentasi meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.
yang terjadi pada kedelai murni saat proses Peningkatan kadar hemoglobin yang melalui
perendaman dan pengelupasan dari kulit yang metabolisme lemak, protein, dan asam folat
menyebabkan tempe kaya akan vitamin B12 zat membutuhkan peran vitamin B12 yang
gizi yang tidak dimiliki oleh pangan nabati mensintesis hemoglobin dan sel-sel darah merah.
lainnya. Kenaikan kadar vitamin B12 paling Sintesis hemoglobin membutuhkan succinyl-

24 Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2020


Tempe Sebagai Pangan Fungsional dalam Meningkatkan Kadar Hb...

CoA. Pembentukan energi yang berasal dari Status Gizi Dengan Kejadian Anemia pada
pemecahan protein dan lemak membutuhkan Remaja Putri. Jurnal Ilmiah Ilmu
peranan vitamin B12 sebagai kofaktor pada Keperawatan Indonesia. 2019;9(1):563-
sintesis hemoglobin. Berdasarkan hasil 570.
penelitian tubuh dapat memenuhi kekurangan 4. McLean E, Cogswell M, Egli I, Wojdyla D,
Vitamin B12 dengan mengambil simpanan De Benoist B. Worldwide prevalence of
Vitamin B12 dalam tubuh. Pemenuhan kebutuhan anaemia 1993-2005 WHO Global Database
vitamin B12 diharapkan dapat mengoptimalkan on Anemia. Public Health Nutrition.
sintesa hemoglobin yang ada dalam tubuh agar 2009:1-35.
dapat tidak terjadi defisiensi/ kekurangan doi:10.1017/S1368980008002401.
hemoglobin. Peranan berbagai zat gizi di dalam 5. Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat
tubuh diharapkan dapat meningkatkan kualitas Jenderal Kesehatan Masyarakat. Pedoman
gizi dan manfaat yang dibutuhkan dalam Pencegahan dan Penanggulangan Anemia
metabolisme yang terjadi pembentukan Pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur
hemoglobin untuk menanggulangi anemia.16 (WUS). Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. 2016:10-20.
6. Safyanti, Andrafikar. Perilaku Makan Dan
KESIMPULAN Kejadian Anemia Pada Mahasiswi. Jurnal
Tempe merupakan pangan fungsional Sehat Mandiri. 2018;13(1):1-9.
yang mengandung zat besi, vitamin B12 dan asam doi:10.33761/jsm.v13i1.31.
folat. Konsumsi tempe dapat mempengaruhi 7. Novianti, Asmariyah, Suriyati. Pengaruh
kadar zat besi, asam folat dan vitamin B12 dalam Pemberian Susu Tempe Terhadap kadar
Hemoglobin pada Ibu Hamil TM III di Kota
tubuh. Kadar zat besi dan asam folat dalam tubuh
sangat berperan terhadap pembentukan Bengkulu. Journal of Midwifery.
hemoglobin pada tubuh manusia. Selain itu, 2019;7(1):23-29.
asamfolat juga berperan dalam pematangan 8. Risnawanti Y. Komposisi Proksimat Tempe
akhir dari sel darah merah. Vitamin B12 juga yang Dibuat dari Kedelai Lokal dan Kedelai
berperan dalam mensintesis hemoglobin dan sel- Impor. Naskah Publikasi. 2015;151:10-13.
sel darah merah, Oleh karena itu, tempe doi:10.1145/3132847.3132886.
merupakan salah satu pangan fungsional yang 9. Ervina JT. Kandungan Protein Biji Tempe
berpotensi meningkatkan kadar hemoglobin Berbahan Dasar Kacang-Kacangan Lokal
(Hb) remaja penderita anemia. (Fabeceae) Non Kedelai. Jurnal Ilmiah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi Biologi. 2019;7(1).
10. Radiati A, Sumarto. Analisis Sifat Fisik,
dasar pengembangan penelitian mengenai tempe
sebagai pangan fungsional. Kedepannya Sifat Organoleptik, Dan Kandungan Gizi
diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan Pada Produk Tempe Dari Kacang Non-
tentang pengaruh genomik dan genetik pada Kedelai. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan.
manusia terhadap bioavabilitas tempe sebagai 2016;5(1):16-22.
pangan fungsional untuk remaja anemia. doi:10.17728/jatp.v5i1.32.
11. Agung IGAA, Sukerta IM, Raka DN, Dian
Tariningsih. Kedelai Lokal Bali Bahan Baku
DAFTAR PUSTAKA Tempe Tinggi Nutrisi, Antioksidan dan
Organoleptik Serta Berkhasiat Obat.
1. Permaesih D, Susilowati H. Faktor-faktor AGRIMETA : Jurnal Pertanian Berbasis
yang mempengaruhi anemia pada remaja. Keseimbangan Ekosistem. 2013;5(2):87-92.
Buletin Penelitian Kesehatan. 12. Candra AA, Setiawan B, Damanik MRM.
2005;33(4):162-171. Pengaruh Pemberian Makanan Jajanan,
2. Balitbangkes. Laporan Nasional Riskesdas Pendidikan Gizi dan Suplementasi Besi
2018. Jakarta; 2018. Terhadap Status Gizi, Pengetahuan Gizi dan
3. Anis M, Ratnawati Diah. Hubungan Antara Status Anemia pada Siswa Sekolah Dasar.

Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2020 25


Ladyamayu Pinasti, Zenny Nugraheni, Budiyanti Wiboworini

Jurnal Gizi dan Pangan. 2013;8(2):103- Terhadap Kandungan Asam Folat pada
108. doi:10.1029/00EO00046. Fermentasi Tempe Kedelai Hitam Varietas
13. Astuti R, Aminah S, Syamsianah A. Maluku. Jurnal Ilmiah Teknosains.
Komposisi zat gizi tempe yang difortifikasi 2016;2(1):66-72.
zat besi dan vitamin A pada tempe mentah 22. Susilowat A, Maryati Y, Lotulung P,
dan matang. Agritech. 2014;34(2):151-159. Aspiyanto A. Formulasi Nikstamal Jagung,
14. Ridwan E. Kajian Interaksi Zat Besi dengan Tempe, dan Sayuran Terfermentasi dalam
Zat Gizi Mikro Lain dalam Suplementasi. Perolehan Pasta Fortifikan sebagai Sumber
Penelitian Gizi Makan. 2012;35(1):49-54. Asam Folat Alami. Jurnal Aplikasi
15. Sidharta LDW, Susanto J. Suplementasi Teknologi Pangan. 2018;7(2):68-77.
Tempe Meningkatkan Status Besi dan doi:10.17728/jatp.2517.
Perkembangan Anak. Sari Pediatri. 23. Machmud A. Perbandingan Efektifitas
2017;18(3):169. Pemberiaan Tablet Fe + Asam Folat dan
doi:10.14238/sp18.3.2016.169-74. Tablet Fe + Vitamin C dalam Peningkatan
16. Siallagan D, Swamilaksita PD, Angkasa D. Kadar Hemoglobin. Jurnal Penelitian
Pengaruh asupan Fe, vitamin A, vitamin Kesehatan Suara Forikes. 2019;10(2):147-
B12, dan vitamin C terhadap kadar 150.
hemoglobin pada remaja vegan. Jurnal Gizi 24. Sine Y, Soetarto ES. Perubahan Kadar
Klinik Indonesia. 2016;13(2):67. Vitamin Dan Mineral Pada Fermentasi
doi:10.22146/ijcn.22921. Tempe Gude (Cajanus cajan L.). Jurnal
17. Sudargo T, Zuhrotun F, Helmiyati S, Saintek Lahan Kering. 2018;1(1):1-3.
Kusuma RJ, Arjuna T, Septiana RD. Tempe doi:10.32938/slk.v1i1.414.
With Iron Fortification to Overcome Iron 25. Signorini C, Carpen A, Coletto L,
Deficiency Anemia. 2013:815-820. Borgonovo G, Galanti E, Capraro J, Magni
18. Marwah A. Tingkat Konsumsi Energi C, Abate A, Johnson SK, Duranti M,
Protein dan Lemak antara Remaja Putri Scarafoni A. Enhanced vitamin B12
Anemia dan Non Anemia di SDN Totosari production in an innovative lupin tempeh is
I, Tunggulsari I dan II Surakarta. Naskah due to synergic effects of Rhizopus and
Publikasi. 2019. Propionibacterium in cofermentation.
19. Susilowati A, Ghozali AM, Maryati Y. International Journal of Food Sciences and
Mikrofiltrasi Isolat Tempe Kedelai (Glycine Nutrition. 2018;69(4):451-457.
soja L.) dan Distribusi Partikelnya Sebagai doi:10.1080/09637486.2017.1386627.
Sumber Asam Folat. Biopropal Industri. 26. Rafika R, Restuastuti T, Ernalia Y.
2018;9(2):61-69. Kecukupan asupan protein dan asupan
20. Hutkins WR. Microbiology and Technology vitamin b 12 pada anak vegetarian di
of Fermented Foods.; 2019. sekolah dasar metta maitreya. Journal
21. Asmoro NW. Pengaruh Jenis Inokulum Online Mahasiswa FK. 2015;2(2):1-9.

26 Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2020

You might also like