You are on page 1of 21

ANALISA PENYEBAB KERUSAKAN JALAN DAN ESTIMASI

BIAYA PERBAIKAN JALAN KH AGUS SALIM


DESA RIMBO RECAP KECAMATAN CURUP SELATAN
KABUPATEN REJANG LEBONG

TUGIMAN, ST, M.Pd’, MUHAMMAD ALPI MUSAKI’

Program studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Rejang Lebong, Bengkulu

ABSTRACT

Analysis of Causes of Damage and Estimated Repair Costs Jl. Kh Agus Salim,
Rimbo Recap Village, South Curup District, Rejang Lebong Regency. (under the
guidance of Mrs. Hidayati ST, M.Tpd and Mr. Bambang Farizal, ST).

This study was to determine the factors causing the damage to the KH Agus
Salim road, Rimbo Recap Village, Rejang Lebong Regency, Bengkulu Province
and after knowing the cause of the next damage, namely to prepare a Cost
Budget Plan (RAB) for repairing the road in accordance with the needs and
requirements that were there so that it could be a guideline for the government in
budgeting the cost of repairing the road.

The analysis used in this study is an analysis using visual observation methods in
the field, then it will be formulated into the appropriate criteria in the theoretical
study to identify the type of damage that occurred, determine the right repair
technique and how much it costs. Then after the results of the research are
completed, conclusions and suggestions can be drawn to determine a policy in
making the Budget Plan (RAB) for the appropriate repair of the damage that has
occurred.

The results of the study can be concluded that there are many factors that cause
damage to the KH Agus Salim road, Rimbo Recap Village, ranging from natural
factors such as extreme weather and human negligence factors such as littering,
causing puddles of water on the road and the capacity of passing vehicles
exceeds the load and from this it has An analysis of the estimated cost of
repairing the KH Agus Salim road in Rimbo Recap Village was carried out, so to

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
repair the road with a length of 2km and a width of 2.5m at the same time, it
takes around Rp. 2,520,487,000,- (Two Billion Five Hundred Twenty Million
Four Hundred Eighty Seven Thousand Rupiah.)

Keywords: causes of road damage, road repairs, cost estimation.

PENDAHULUAN retak pada permukaan perkerasan


Kerusakan jalan akhir-akhir ini jalan yang lama kelamaan jika tidak
seringkali menjadi topik utama segera ditangani akan menyebabkan
diberbagai media massa nasional. kerusakan yang jauh lebih besar lagi
Banyak ruas jalan nasional, jalan hingga pada satu kondisi dimana
propinsi, jalan kabupaten maupun jalan tersebut tidak dapat lagi
kota yang mengalami kerusakan. berfungsi baik secara struktural
Kerusakan ini kebanyakan terjadi maupun fungsional terutama untuk
sebelum umur layanan selesai melayani keperluan lalu lintas.
sehingga proses penanganan jalan Dari hasil beberapa penelitian,
yang selama ini diterapkan masih kerusakan tersebut kebanyakan
belum memberikan hasil yang terjadi karena beberapa faktor
optimal. Keadaan ini sudah diantaranya, Kondisi konstruksi
berlangsung cukup lama, dimana tanah dasar yang tidak setabil, Lalu
pemerintah selama ini lebih fokus Lintas Harian Rata-rata (LHR),
pada usaha memperbaiki kelebihan beban kendaraan yang
infrastruktur jalan dan belum kepada melintasi jalan tersebut, maupun
arah bagaimana mempertahankan kondisi cuaca yang tidak setabil pada
aset jalan yang ada dan yang akan wilayah tersebut.
dibangun agar tetap dalam kondisi Permasalahan diatas
baik sehingga alokasi biaya yang melatarbelakangi penulis untuk
selama ini lebih banyak dibebankan menganalisa bagaimana penyebab
pada usaha pembangunan dan kerusakan jalan yang terjadi pada
pemeliharaan infrastruktur jalan bisa jalan KH Agus Salim Desa Rimbo
dikurangi dan dialihkan kepada Recap, dikarenakan fungsi jalan
kepentingan pembangunan tersebut merupakan lalu lintas utama
infrastruktur lain yang tidak kalah pengendara baik roda dua,empat atau
pentingnya. enam dari 4 desa yang ada disana apa
Dalam siklus umur layanan bila tidak segera dilakukan perbaikan
jalan, jalan yang telah dibangun dan maka kerusakan ini akan semakin
dioperasikan lama kelamaan akan parah sehingga dapat menghambat
mengalami penurunan kondisi dan aktifitas-aktifitas yang ada, agar
tingkat pelayanan jalan. Kondisi ini perbaikan yang matang dapat
diawali dengan munculnya terealisasi maka pada saat
kerusakan dini berupa terjadinya perencanaan jalan tersebut

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
dibutuhkan analisa Rencana oleh beberapa faktor
Anggaran Biaya (RAB) yang akurat diantaranya, Kondisi
sesuai dengan kondisi kerusakan konstruksi tanah dasar yang
pada saat sebelum perbaikan agar tidak setabil, Lalu Lintas
tidak menjadi problem di Harian Rata-rata (LHR),
kepemerintahan ataupun masyarakat kondisi cuaca yang tidak
umum, dengan Rencana Anggaran setabil dengan kondisi
Biaya (RAB) yang akurat dapat curah hujan yang cukup
memberikan dampak yang baik tinggi, maupun kelebihan
kepada pemerintah dalam hal beban kendaraan yang
pembiayaan. Oleh karena itu analisa melintasi jalan tersebut,
ini akan diterapkan pada data yang Dari permasalahan yang
dikumpulkan melalui berbagai pihak ada maka analisa penyebab
maupun melalui penelitian. kerusakan dan estimasi biaya
Untuk mengatasi berbagai perbaikan jalan KH Agus Salim
penyebab kerusakan jalan dari Desa Rimbo Recap Kecamatan
berbagai aspek dan memberikan Curup Selatan, sangatlah dibutuhkan
gambaran estimasi biaya perbaikan agar nantinya dapat menjadi
jalan yang rusak peneliti pedoman bagi pemerintah dalam
mempersembahkan analisa yang upaya memperbaiki jalan yang
berjudul ” Analisa Penyebab mengalami kerusakan.
Kerusakan Dan Estimasi Biaya
Perbaikan Jl. KH Agus Salim Desa Pembatasan Masalah
Rimbo Recap Kecamatan Curup Untuk melakukan sebuah
Selatan Kabupaten Rejang Lebong penelitian agar peneliti tidak banyak
”. mengalami kesalahan- kesalahan
didalam meneliti,maka Peneliti
Indentifikasi Masalah memfokuskan Analisa pada :
Bedasarkan latar belakang 1. Faktor-faktor penyebab
yang telah diuraian diatas dapat kerusakan jalan.
diidentifikasikan bahwa 2. Estimasi biaya perbaikan
permasalahan yang terjadi adalah jalan.
sebagai berikut :
1. Jalan KH Agus Salim Desa Perumusan Masalah
Rimbo Recap Kecamatan Rumusan masalah dalam
Curup Selatan yang penulisan Tugas Akhir ini
memiliki panjang 2km berdasarkan permasalahan seputar
mengalami kerusakan penyebab kerusakan dan estimasi
mencapai 80%, mulai dari biaya penyebab kerusakan jalan KH
rusak ringan, rusak sedang Agus Salim Desa Rimbo Recap,
bahkan rusak berat. maka penulis merumuskan
2. Terjadinya kerusakan jalan masalahsebagai berikut:
KH Agus Salim Desa 1. Faktor apa saja yang menjadi
Rimbo Recap Kecamatan penyebab terjadinya kerusakan
Curup Selatan disebabkan

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
jalan KH Agus Salim Desa Berdasarkan tujuan Penelitian
Rimbo Recap?... diatas, hasil Penelitian ini diharapkan
2. Bagaimana Rencana Anggaran mempunyai kegunaan sebagai
Biaya (RAB) perbaikan jalan berikut :
KH Agus Salim Desa Rimbo 1. Secara Teoritis
Recap yang telah terjadi Sebagai tambahan ilmu
kerusakan seperti kondisi saat ini pengetahuan dan pengalaman,
pada tahun 2022 ?... serta bisa membandingkan
data,teori, dan perncanaan yang
Tujuan Penelitian baik kepada berbagai pihak
1. Tujuan Umum dengan analisa yang tepat.
Secara umum tujuan yang 2. Secara Praktis
ingin dicapai adalah untuk Sebagai bahan referensi bagi
mengetahui penyebab kerusakan dan pembaca dalam penerapan
mengetahui biaya perbaikan jalan pengalaman sehingga
KH Agus Salim Desa Rimbo Recap memberikan manfaat kearah
Kecamatan Curup Selatan Kabupaten yang lebih baik.
Rejang Lebong.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus Karya Ilmiah
ini ditunjukkan sebagai berikut : KAJIAN PUSTAKA
1. Untuk pemenuhan Menurut UU nomor 34 tahun
keharusan/kewajiban 2006 tentang Jalan, disebutkan
Mahasiswa/i sebagai salah bahwa jalan adalah prasarana
satu persyaratan untuk transportasi darat yang meliputi
menyelesaikan pendidikan segala bagian jalan, termasuk di
Diploma III Program Studi dalamnya bangunan pelengkap dan
Teknik Sipil pada Politeknik perlengkapan-nya yang
Raflesia. diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
2. Peneliti mampu memahami berada pada permukaan tanah, di atas
dan mengembangakan permukaan tanah, di bawah
pelajaran yang didapat di permukaan tanah dan/atau air, serta
kampus dan menerapkannya di atas permukaan air, kecuali jalan
di dunia kerja. kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
3. Memberikan gambaran secara
tertulis kepada masyarakat Kerusakan jalan
apa saja faktor yang menjadi Secara teknis, kerusakan jalan
penyebab kerusakan jalan menunjukkan suatu kondisi dimana
sehingga masyarakat bisa struktural dan fungsional jalan sudah
memahami dan saling tidak mampu memberikan pelayanan
optimal terhadap lalu lintas yang
mengingatkan satu sama lain
melintasi jalan tersebut. Kondisi lalu
agar kerusakan jalan tidak lintas dan jenis kendaraan yang akan
begitu cepat terjadi. melintasi suatu jalan sangat berpengaruh

Manfaat penelitian

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
pada gambaran perencanaan konstruksi kecelakaan, bahkan mengakibatkan
dan perbaikan jalan yang dibuat. jatuh korban dan kerugian harta
Sama dengan bangunan benda akibat terperosok atau
gedung, dimana konstruksinya terserempet atau ditabrak kendaraan
direncanakan berda lain saat menghindari jalan rusak
sarkan dengan beban-beban yang tersebut.
nantinya bekerja sesuai pada fungsi Sesuai Pasal 24 ayat (1) UU
bangunan gedung itu sendiri. No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Konstruksi jalan harus direncanakan Lintas dan Angkutan Jalan,
mampu menahan beban lalu lintas di penyelenggara wajib segera dan patut
atasnya tanpa mengalami kegagalan. untuk memperbaiki jalan yang rusak
Banyak faktor-faktor yang yang dapat mengakibatkan
berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas. Ada ketentuan
kerusakan jalan. Mulyono (2006) pidana bagi penyelenggara jalan
menyatakan bahwa faktor dominan yang abai terhadap kerusakan jalan
penyebab kerusakan jalan terdiri dari sesuai wewenangnya. Pasal 273 UU
3 (tiga) faktor utama yaitu faktor No.22/2009 menyebutkan setiap
mutu konstruksi perkerasan, faktor penyelenggara jalan yang tidak
air drainase permukaan jalan dan dengan segera dan patut
factor repetisi beban kendaraan. Dari memperbaiki jalan yang rusak yang
ke tiga faktor tersebut, faktor beban mengakibatkan kecelakaan lalu
lalu lintas yang tidak terkendali yang lintas, sehingga menimbulkan korban
dibebani secara berulang-ulang luka ringan dan/atau kerusakan
dikombinasikan dengan genangan air kendaraan dipidana kurungan paling
menjadi faktor yang paling lama 6 bulan atau denda maksimal
berpengaruh terhadap terjadinya Rp12 juta. Kemudian kalau sampai
kerusakan jalan. Dengan mengakibatkan luka berat, pelaku
terganggunya fungsi jalan akibat dipidana kurungan maksimal 1 tahun
kondisi jalan yang rusak, banyak atau denda paling banyak Rp24 juta.
kerugian yang timbul sebagai Jika korban meninggal dunia, dapat
dampaknya, terutama bagi dipidana penjara hingga 5 tahun atau
masyarakat selaku pengguna jalan, denda paling banyak Rp120 juta.
dampak tersebut berupa naiknya Sementara, jika penyelenggaran jalan
biaya operasional kendaraan (BOK), tidak memberi tanda atau rambu
ketidaknyamanan dalam berkendara, pada jalan rusak dan belum
kecelakaan lalu lintas hingga dampak diperbaiki dapat dipidana kurungan
terhadap ekonomi (Asia foundation, penjara hingga 6 bulan atau denda
2008) bayar maksimal Rp1,5 juta.

Perbaikan jalan Kelas Jalan


Banyaknya jalan yang rusak di Kelas jalan diatur dalam
berbagai daerah menjadi masalah Undang-Undang Nomor 22 tahun
yang tidak lepas dari sorotan 2009 tentang Lalu lintas dan
masyarakat dengan kondisi jalan Angkutan Jalan. Jalan
yang rusak sering menyebabkan

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
dikelompokkan dalam beberapa milimeter, dan muatan sumbu
kelas berdasarkan: terberat 8 ton.
a. Fungsi dan intensitas lalu lintas Dalam keadaan tertentu daya dukung
guna kepentingan pengaturan Jalan Kelas III dapat ditetapkan
penggunaan jalan dan kelancaran lalu muatan sumbu terberat kurang dari 8
lintas angkutan jalan. ton.
b. Daya dukung untuk menerima d. Jalan Kelas Khusus
muatan sumbu terberat dan dimensi
kendaraan bermotor.Pengelompokan Jalan Kelas Khusus adalah
jalan berdasarkan kelas jalan dibagi jalan arteri yang dapat dilalui
menjadi : Kendaraan Bermotor dengan ukuran
lebar melebihi 2.500 milimeter,
a. Jalan Kelas I ukuran panjang melebihi 18.000
milimeter, ukuran paling tinggi 4.200
Jalan Kelas I adalah jalan milimeter, dan muatan sumbu
arteri dan kolektor yang dapat dilalui terberat lebih dari 10 ton.
Kendaraan Bermotor dengan ukuran
lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, Penetapan kelas jalan pada setiap
ukuran panjang tidak melebihi ruas jalan yang dinyatakan dengan
18.000 milimeter, ukuran paling Rambu Lalu Lintas dilakukan oleh:
tinggi 4.200 milimeter, dan muatan
sumbu terberat 10 ton. a. Pemerintah Pusat, untuk jalan
nasional
b. Jalan Kelas II
b. Pemerintah provinsi, untuk jalan
Jalan Kelas II adalah jalan provinsi
arteri, kolektor, lokal, dan
lingkungan yang dapat dilalui c. Pemerintah Kabupaten, untuk
Kendaraan Bermotor dengan ukuran jalan kabupaten
lebar tidak melebihi 2.500 milimeter,
ukuran panjang tidak melebihi
Jenis-jenis kerusakan jalan
12.000 milimeter, ukuran paling
Jenis-jenis kerusakan pada
tinggi 4.200 milimeter, dan muatan
jalan raya Menurut Manual,
sumbu terberat 8 ton.
pemeliharaan jalan No:
c. Jalan Kelas III 03/MN/B/1983 yang dikeluarkan ole
Direktorat Jendreral Bina Marga,
Jalan Kelas III adalah jalan kerusakan jalan dapat dibedakan atas
arteri, kolektor, lokal, dan :
lingkungan yang dapat dilalui 1. Retak (Cracking)
Kendaraan Bermotor dengan ukuran a. Retak Kulit Buaya (Aligator
lebar tidak melebihi 2.100 meter, Cracking)
ukuran panjang tidak melebihi 9.000 Retak yang berbentuk
milimeter, ukuran paling tinggi 3.500 sebuah jaringan dari bidang
persegi banyak (polygon)

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
kecil menyerupaik kulit dilengkapi dengan perbaikan
buaya, dengan lebar celah sistem drainase. Retak
lebih besar atau sama dengan rambut dapat berkembang
3 mm. Retak ini disebabkan menjadi retak kulit buaya.
oleh kelelahan akibat beban Gambar 2.2 Retak Halus
lalu lintas yang berulang- (hair cracking)
ulang.
Kemungkinan penyebab :
 Bahan perkerasan atau
kualitas material yang
kurang baik sehingga
menyebabkan perkerasan
c. Retak Sambung (Joint Reflec
lemah atau lapis beraspal
Cracking).
yang rapuh (britle).
Kerusakan ini
 Pelapukan aspal.
umumnya terjadi pada
 Penggunaan aspal kurang. perkerasan aspal yang telah
 Tingginya air tanah pada dihamparkan di atas
badan perkerasan jalan. perkerasan beton semen
 Lapisan bawah kurang portland. Retak terjadi pada
stabil. lapis tambahan (overlay)
Gambar 2.1 Retak Kulit aspal yang mencerminkan
Buaya (Aligator Cracking) pola retak dalam perkerasan
beton lama yang berbeda di
bawahnya. Pola retak dapat
kearah memanjang,
melintang, diagonal atau
membentuk blok.
Kemungkinan penyebab :
 Gerakan vertikal atau
b. Retak halus (hair cracking)
horisontal pada lapisan
Retak ini lebar celah
bawah lapis tambahan, yang
lebih kecil atau sama dengan
timbul akibat ekspansi dan
3 mm, penyebab adalah
konstraksi saat terjadi
bahan perkerasan yang
perubahan temperatur atau
kurang baik, tanah dasar atau
kadar air.
bagian perkerasan di bawah
 Hilangnya kadar air dalam
lapis permukaan kurang
tanah dasar yang kadar
stabil. Retak halus ini dapat
lempungnya tinggi
meresapkan air ke dalam
Gambar 2.3 Retak Sambung
lapis permukaan. Untuk
(Joint Reflec Cracking).
pemeliharaan dapat
dipergunakan lapis latasir,
atau buras. Dalam tahap
perbaikan sebaiknya

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
 Perambatan dari retak
penyusutan lapisan
perkerasan di bawahnya.
d. Retak Selip (Slippage  Lemahnya sambungan
Cracking) perkerasan.
Retak slip adalah  Bahan pada pinggir
retak yang seperti bulan sabit perkerasan kurang baik atau
atau setengah bulan yang terjadi perubahan volume
disebabkan lapisan akibat pemuaian lempung
perkerasan terdorong atau pada tanah dasar.
meluncur merusak bentuk  Sokongan atau material
lapisan perkerasan. bahu samping kurang baik.
Kerusakan ini biasanya
disebabkan oleh kekuatan Gambar 2.5 Retak
dan pencampuran lapisan Memanjang/Melintang
perkerasan yang rendah dan (Longitudinal/Transverse
jelek. Kemungkinan Cracking)
penyebab :
 Lapisan perekat kurang
merata.
 Penggunaan agregat halus
terlalu banyak.
 Lapis permukaan kurang f. Retak Pinggir (Edge
padat Cracking)
Gambar 2.4 Retak Selip Retak pinggir adalah
(Slippage Cracking) retak yang sejajar dengan
jalur lalu lintas dan juga
biasanya berukuran 1 sampai
2 kaki (0,3 – 0,6 m) dari
pinggir perkerasan. Ini biasa
disebabkan oleh beban lalu
lintas atau cuaca yang
e. Retak Memanjang/Melintang
memperlemah pondasi atas
(Longitudinal/Transverse
maupun pondasi bawah yang
Cracking)
dekat dengan pinggir
Jenis kerusakan ini
perkerasan. Diantara area
terdiri dari macam kerusakan
retak pinggir perkerasan juga
sesuai dengan namanya
disebabkan oleh tingkat
yaitu, retak memanjang dan
kualitas tanah yang lunak
melintang pada perkerasan.
dan kadangkadang pondasi
Retak ini terjadi berjajar
yang bergeser.
yang terdiri dari beberapa
Kemungkinan penyebab :
celah.
 Kurangnya dukungan dari
Kemungkinan penyebab :
arah lateral (dari bahu jalan).

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
 Drainase kurang baik.
 Bahu jalan turun terhadap
permukaan perkerasan.
 Konsentrasi lalu lintas
berat di dekat pinggir
perkerasan.
Gambar 2.6 Retak Pinggir
(Edge Cracking). b. Bergelombang/Keriting
(Corrugation)
Kerusakan ini dikenal juga
dengan istilah lain yaitu,
Ripples. bentuk kerusakan ini
berupa gelombang pada lapis
permukaan, atau dapat
dikatakan alur yang arahnya
2. Perubahan bentuk melintang jalan, dan sering
(deformation) disebut juga dengan Plastic
Dikenal juga dengan istilah Movement. Kerusakan ini
Distorsion. Kerusakan ini umumnya terjadi pada tempat
menyebabkan perubahan bentuk berhentinya kendaraan, akibat
permukaan perkerasan dari bentuk pengereman kendaraan.
aslinya. Penyebab :
Deformasi dapat dibedakan atas:  Stabilitas lapis permukaan
a. Alur (rutting) yang rendah.
Istilah lain yang  Penggunaan material atau
digunakan untuk agregat yang tidak tepat,
menyebutkan jenis kerusakan seperti digunakannya agregat
ini adalah longitudinal ruts, yang berbentuk bulat licin.
atau channel/rutting. Bentuk
 Terlalu banyak
kerusakan ini terjadi pada
menggunakan agregat halus.
lintasan roda sejajar dengan
 Lapis pondasi yang
as jalan dan berbentuk alur.
memang sudah
Kemungkinan Penyebab :
bergelombang.
 Ketebalan lapisan
 Lalu lintas dibuka sebelum
permukaan yang tidak
perkerasan mantap (untuk
mencukupi untuk menahan
perkerasan yang
beban lalu lintas.
menggunakan aspal cair)
 Lapisan perkerasan atau
Gambar 2.8
lapisan pondasi yang kurang
Bergelombang/Keriting
padat.
(Corrugation)
 Lapisan permukaan atau
lapisan pondasi memiliki
stabilitas rendah sehingga
terjadi deformasi plastis.
Gambar 2.7 alur (rutting)

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
d. Amblas (Depression)
Bentuk kerusakan yang
terjadi ini berupa amblas atau
turunnya permukaan lapisan
permukaan perkerasan pada
lokasi-lokasi tertentu
(setempat) dengan atau tanpa
retak. Kedalaman kerusakan
c. Sungkur (Shoving) ini umumnya lebih dari 2 cm
Sungkur adalah dan akan menampung atau
perpindahan lapisan meresapkan air.
perkerasan pada bagian Kemungkinan penyebab:
tertentu yang disebabkan oleh  Beban kendaran yang
beban lalu lintas. Beban lalu berlebihan, sehingga
lintas akan mendorong kekuatan struktur bagian
berlawanan dengan bawah perkerasan jalan itu
perkerasan dan akan sendiri tidak mampu
menghasilkan ombak pada memikulnya.
lapisan perkerasan.  Penurunan bagian
Kerusakan ini biasanya perkerasan dikarenakan oleh
disebabkan oleh aspal yang turunnya tanah dasar.
tidak stabil dan terangkat  Pelaksanan pemadatan
ketika menerima beban dari tanah yang kurang baik.
kendaraan. Kemungkinan Gambar 2.10 Amblas
penyebab : (Depression)
 Stabilitas tanah dan lapisan
perkerasan yang rendah.
 Daya dukung lapis
permukaan yang tidak
memadai.
 Pemadatan yang kurang
pada saat pelaksanaan. e. Mengembang Jembul (Swell)
 Beban kendaraan yang Mengembang jembul
melalui perkerasan jalan mempunyai ciri menonjol
terlalu berat. keluar sepanjang lapisan
perkerasan yang berangsur-
Gambar 2.9 Sungkur angsur mengombak kira-kira
(Shoving) panjangnya 10 kaki (10m).
Mengembang jembul dapat
disertai dengan retak lapisan
perkerasan dan biasanya
disebabkan oleh perubahan
cuaca atau tanah yang
menjembul keatas.

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
Gambar 2.11 Mengembang
Jembul (Swell)

b. Pelepasan Butir
(Weathering/Raveling)
Pelepasan butir
disebabkan lapisan perkerasan
yang kehilangan aspal atau tar
pengikat dan tercabutnya
partikel-partikel agregat.
3. Cacat permukaan (surface
Kerusakan ini menunjukan salah
defect)
satu pada aspal pengikat tidak
Yang mengarah pada
kuat untuk menahan gaya
kerusakan secara kimiawi dan
dorong roda kendaraan atau
mekanis dari lapisan perkerasan.
presentasi kualitas campuran
Yang termasuk dalam cacat
jelek. Hal ini dapat disebabkan
permukaan ini adalah:
oleh tipe lalu lintas tertentu,
a. Lubang (Pothole)
melemahnya aspal pengikat
Kerusakan ini
lapisan perkerasan dan
berbentuk seperti mangkok
tercabutnya agregat yang sudah
yang dapat menampung dan
lemah karena terkena tumpahan
meresapkan air pada badan
minyak bahan bakar.
jalan. Kerusakan ini terkadang
Kemungkinan penyebab :
terjadi di dekat retakan, atau di
daerah yang drainasenya  Pelapukan material pengikat
kurang baik (sehingga atau agregat.
perkerasan tergenang oleh air).  Pemadatan yang kurang.
Kemungkinan penyebab:  Penggunaan material yang
 Kadar aspal rendah. kotor.
 Pelapukan aspal.  Penggunaan aspal yang kurang
 Penggunaan agregat kotor memadai.
atau tidak baik.  Suhu pemadatan kurang
 Suhu campuran tidak Gambar 2.13 Pelepasan Butir
memenuhi persyaratan. (Weathering/Raveling)
 Sistem drainase jelek.
 Merupakan kelanjutan daari
kerusakan lain seperti retak dan
pelepasan butir. Kerusakan ini
sering disebut dengan
Disintegration.
Gambar 2.12 Lubang (Pothole) c. Pengausan Agregat (Polised
Agregat)

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
Kerusakan ini Cacat permukaan ini
disebabkan oleh penerapan lalu berupa terjadinya konsentrasi
lintas yang berulangulang aspal pada suatu tempat
dimana agregat pada tertentu di permukaan jalan.
perkerasan menjadi licin dan Bentuk fisik dari kerusakan
perekatan dengan permukaan ini dapat dikenali dengan
roda pada tekstur perkerasan terlihatnya lapisan tipis aspal
yang mendistribusikannya (tanpa agregat) pada
tidak sempurna. Pada permukaan perkerasan dan
pengurangan kecepatan roda jika pada kondisi temperatur
atau gaya pengereman, jumlah permukaan perkerasan yang
pelepasan butiran dimana tinggi (terik matahari) atau
pemeriksaan masih pada lalu lintas yang berat,
menyatakan agregat itu dapat akn terlihat jejak bekas
dipertahankan kekuatan ’bunga ban’ kendaraan yang
dibawah aspal, permukaan melewatinya. Hal ini juga
agregat yang licin. Kerusakaan akan membahayakan
ini dapat diindikasikan dimana keselamatan lalu lintas karena
pada nomor skid resistence test jalan akan menjadi licin.
adalah rendah. Kemungkinan penyebab
Kemungkinan penyebab : utama :
 Agregat tidak tahan aus  Penggunaan aspal yang tidak
terhadap roda kendaraan. merata atau berlebihan.
 Bentuk agregat yang  Tidak menggunakan binder
digunakan memeng sudah bulat (aspal) yang sesuai. Dan
dan licin (buakan hasil dari Akibat dari keluarnya aspal
mesin pemecah batu). dari lapisan bawah yang
 Beberapa macam kerikil yang mengalami kelebihan aspal.
secara alami permukaannya
halus, jika di gunakan untuk
permukaan perkerasan tanpa
memecahnya, maka akan Gambar 2.15 Kegemukan
menyebabkan gangguan (Bleeding)
kekesatan permukaan jalan.
Agregat halus ini menjadi licin
bila basah oleh air hujan.
Gambar 2.14 Pengausan
Agregat (Polised Agregat)

2.3.1 Faktor penyebab


kerusakan jalan.
Kerusakan jalan pada umunya
disebabkan oleh beberapa faktor
d. Kegemukan (Bleeding) yaitu sebagai berikut :

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
1. Lalu Lintas kendaraan yang perjalanan. Volume harian
melintas atau lalu lalang diatas jalan dinyatakan dalam satuan
yang menjadi beban utama dari jalan kendaraan perhari. LHR
tersebut. didapatkan dengan cara
2. Air,yang dapat berupa air pengamatan volume lalu lintas
hujan,sistem drainase yang tidak selama jam-jam tertentu saat
baik, naiknya air akibat kapilaritas lalu lintas sedang ramai yaitu
sehingga tergenang dipermukaan pagi pada puku 07.00 – 08.00,
jalan atau menggerus aggregat tepi siang pukul 12.00 – 13.00 dan
jalan. sore hari pukul 16.00 – 17.00.
3. Material kontruksi perkerasan, pengamatan dilakukan dalam
dalam hal ini disebabkan oleh sifat beberapa hari kemudian
material itu sendiri atau dapat pula hasilnya dirataratakan sehingga
disebabkan oleh sistem pengelolaan menjadi lalu lintas harian rata-
bahan yang tidak baik. rata.
4. Iklim,Indonesia beriklim tropis
dimana suhu udarah dan curah hujan 2. Volume
umumnya tinggi,yang merupakan Volume adalah banyaknya
salah satu penyebab kerusakan jalan kendaraan yang lewat pada
5. Kondisi tanah dasar yang tidak suatu arus jalan selama satu
setabil, kemungkinan disebabkan satuan waktu jam. Namun
oleh sistem pelaksanaan yang kurang demikian pengamatan lalu lintas
baik,atau dapat juga disebabkan oleh yang biasanya untuk
sifat tanah yang memang jelek. mengetahui terjadinya volume
6. Proses pemadatan lapisan diatas jam puncak (VJP) sepanjang
tanah yang kurang baik. jam kerja baik itu pagi, siang
maupun sore. Biasanya volume
2.3.2 Volume dan arus lalu lintas. jam puncak diukur untuk
Volume lalu lintas adalah masing-masing arah secara
jumlah kendaraan yang didefinisikan terpisah.
sebagai jumlah kendaraan yang lewat
pada suatu titik ruas jalan atau pada 2.3.3 Maksud dan tujuan
suatu lajur selama interval waktu perbaikan jalan.
tertentu. Satuan dari volume secara 1. Maksud
sederhana adalah kendaraan. Perbaikan jalan yang
rusak dimaksudkan untuk
1. Lalu Lintas Harian Rata-rata mengurangi angka
(LHR) kecelakaan lalu lintas yang
LHR adalah kendaraan disebabkan oleh jalan rusak,
perhari atau smp perhari. Lalu apa bila jalan yang rusak
lintas harian rata-rata (LHR) tidak segera diperbaiki
sering digunakan sebagai dasar maka angka kecelakaan
untuk perencanaan jalan raya akan terus meningkat dan
dan pengamatan secara umum sesuai dengan Pasal 24 ayat
dan kecenderungan pola (1) UU No. 22 Tahun 2009

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
tentang Lalu Lintas dan kerusakan-kerusakan yang
Angkutan Jalan, ada, mengamati faktor cuaca
penyelenggara wajib segera yang dapat mempengaruhi
dan patut untuk kerusakan jalan, dan
memperbaiki jalan yang mengidentifikasi klasifikasi
rusak yang dapat jalan tersebut termasuk
mengakibatkan kecelakaan kedalam kelas jalan apa
lalu lintas. sehingga dapat mengetahui
2. Tujuan kendaraan yang boleh
Adapun tujuan perbaikan ataupun tidak boleh
jalan yaitu sebagai berikut : melintasi jalan tersebut.
1. Mengurangi angka 2. Dalam melakukan analisa
kecelakaan yang Rencana Anggaran Biaya
disebabkan oleh (RAB ) perbaikan jalan ada
rusaknya jalan. beberapa hal yang harus
2. Agar bisa memberikan dilakukan yaitu, mengukur
pelayanan lalu lintas panjang dan lebar jalan,
yang baik terhadap serta menghitung berapa
pengguna jalan. volume jalan yang
3. Melancarkan lalu lintas mengalami kerusakan, dan
kendaraan yang lalu menyimpulkan data hasil
lalang agar tidak terjadi pengamatan Lalu lintas
kemacetan. Harian Rata-rata (LHR).
Setelah melakukan beberapa
3.1. Kerangka Pikir hal tersebut maka yang
Setiap Analisa pasti harus dilakukan berikutnya
diperlukan adanya kerangka yaitu menghitung kebutuhan
berpikir sebagai pijakan atau bahan, alat maupu tenaga
sebagai pedoman dalam pekerja untuk memperbaiki
menentukan arah dari analisa, jalan tersebut sehingga
hal ini diperlukan agar penelitian dalam menentukan biaya
tetap terfokus pada kajian yang perbaikan jalan tersebut
akan analisis. Alur kerangka akan dapatkan perhitungan
berpikir pada analisa ini akan Rencana Anggaran Biaya
dijelaskan sebagai berikut : (RAB) akurat.
1. Melakukan pengamatan
penyebab kerusakan jalan
melalui penghitungan Lalu 4.1. Hipotesis
Lintas Harian Rata-rata
Hipotesis yang menjadi dasar
(LHR), dokumentasi
dalam menentukan arah penelitian :
kerusakan untuk mengetahui
1. Kerusakan jalan KH Agus
berapa banyak jenis
Salim Desa Rimbo Recap
kerusakan yang ada pada
Kecamatan Curup Selatan
jalan tersebut, mengamati
merupakan permasalahan
jenis tanah dasar pada

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
lama yang disebabkan dan dengan memanfaatkan berbagai
oleh berbagai hal, salah metode alamiah.
satu sebab terjadinya
kerusakan jalan tersebut 1. Tempat Penelitian
yaitu lalu lalang Penelitian ini dilaksanakan di
kendaraan tambang yang Desa Rimbo Recap Kecamatan
memiliki muatan yang Curup Selatan Kabupaten Rejang
sangat banyak sehingga Lebong Provinsi Bengkulu. adapun
melampaui kapasitas jalan alasan memilih lokasi tersebut adalah
dalam menopang beban sebagai berikut:
yang ada diatasnya. Berdasarkan pengamatan
2. Rusaknya jalan KH Agus peneliti, diketahui bahwa
Salim Desa Rimbo Recap permasalahan yang dinilai penting
Kecamatan Curup Selatan untuk diteliti adalah kerusakan jalan
berpariasi baik rusak KH Agus Salim Desa Rimbo Recap
ringan, rusak sedang Kecamatan Curup Selatan
bahkan rusak berat, dikarenakan permasaalahan
diperkirakan akibat faktor kerusakan jalan ini telah lama terjadi
cuaca yang kurang stabil namun belum ada solusi yang
dan faktor tanah yang diberikan oleh pemerintah dari hal
kurang padat karena pada tersebut sebagai sasaran yang ingin
wilayah jalan tersebut diketahui adalah kerusakan seperti
merupakan tanah gambut. apa yang terjadi, apa saja yang
menjadi penyebab terjadinya
DESAIN PENELITIAN kerusakan dan bagimana Rencana
Desain penelitian adalah Anggaran Biaya (RAB) dalam
kerangka metode dan teknik perbaikan jalan yang telah rusak
penelitian yang dipilih oleh seorang tersebut.
peneliti. Desainnya memungkinkan Dalam berbagai pertimbangan
para peneliti untuk mengasah metode penulis memilih jalan KH Agus
penelitian yang cocok untuk materi Salim Desa Rimbo Recap Kecamatan
pelajaran dan mengatur studi mereka Curup Selatan menjadi objek
untuk sukses, dalam hal ini peneliti penelitian ini yaitu karena jalan ini
memilih metode penelitian kualitatif. merupakan akses tansportasi
Penelitian kualitatif menurut beberapa desa yang ada disana selain
Moleong (2011:6) adalah penelitian itu juga jalan ini telah lama
yang bermaksud untuk memahami mengalami kerusakan.
fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi,motivasi, tindakan,
dan lain-lain, secara holistik dan 2. Waktu Penelitian
dengan cara deskripsi dalam Pelaksanaan penelitian ini
bentuk kata-kata dan bahasa, pada berlangsung selama 14 hari terhitung
suatu konteks khusus yang alamiah mulai persetujuan proposal pada
tanggal 21juni 2022.

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
1. Pencatatan jenis kerusakan
3. Populasi dan Sampel Penelitian pada ruas jalan KH Agus
Sampel adalah bagian dari Salim Desa Rimbo Recap
populasi yang cara dalam Kecamatan Curup Selatan
mengambilan yang memiliki sepanjang 2km. Pencatatan
berbagai karakteristik yang tertentu, dilakukan survei langsung
jelas dan lengkap yang dapat dilapangan dengan melihat
dianggap mewakili populasi tersebut. kerusakan apa saja yang
Populasi dari penelitian ini adalah terjadi pada jalan tersebut.
jalan KH Agus Salim Desa Rimbo 2. Pencatatan dimensi kerusakan
Recap Kecamatan Curup Selatan dilakukan pada setiap
sepanjang 2km sedangkan sampel kerusakan pada ruas jalan KH
dari penelitian adalah sepanjang jalan Agus Salim Desa Rimbo
KH Agus Salim Desa Rimbo Recap Recap Kecamatan Curup
Kecamatan Curup Selatan yang Selatan. Dengan diketahui
mengalami kerusakan. panjang, lebar, dan luasnya.
3. Volume lalu lintas harian
rata-rata didapatkan dengan
cara survei langsung
4. Instrumen dan Teknik dilapangan mulai dari pagi
Pengumpulan Data pukul 07.00 - 08.00 WIB,
Metode pengumpulan data siang puku 12.00 – 13.00 dan
merupakan hal yang sangat penting sore pukul 16.30 – 17.30
dalam suatu penelitian yang pencatatan yang dilakukan
ditujukan untuk mendapatkan yaitu terhadap kendaraan
data (informasi) yang diperlukan, pribadi, bus kecil dan besar,
Pengumpulan data dalam penelitian truk 2 sumbu, dan truk 3
ini yaitu dengan cara mencari sumbu.
keterangan yang bersifat primer b. Data Sekunder
maupun sekunder agar dapat Dalam upaya memperoleh
digunakan sebagai bahan penelitian: data yang digunakan dalam
pembahasan masalah di Tugas
a. Data primer Akhir ini penulis menggunakan
Data Primer adalah data data-data yang bersumber dari
yang langsung diperoleh dari tempat data sekunder yaitu data yang
penelitian yaitu Jalan KH Agus diperoleh dari luar teknik yang
Salim Desa Rimbo Recap Kecamatan digunakan yaitu studi pustaka
Curup Selatan dengan cara survei dengan cara mencari, membaca,
dan pengamatan langsung di mencatat dan mengumpulkan
lapangan sehingga tidak mengalami data-data yang terdapat di
perubahan selama pelaksanaan perpustakan maupun kanal
penelitian. Data primer yang informasi yang terkait dengan
diperlukan dalam penelitian ini masalah yang diteliti, adapun
adalah: data sekunder yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah:

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
1. Peta ruas jalan KH Agus oleh arus lalu-lintas pada suatu ruas
Salim Desa Rimbo Recap jalan. LHR adalah hasil bagi jumlah
Kecamatan Curup kendaraan yang diperoleh selama
Selatan pengamatan dengan lamanya
2. Data kerusakan jalan di pengamatan dalam perencanaan jalan
lapangan dilokasi

5. Teknik Analisis Data Jumlah Lalu−lintas


LHR =
Data dari pengamatan visual di Lamanya Pengamatan
lapangan, kemudian akan
diformulasikan ke dalam kriteria- 2. Volume
kriteria yang sesuai dalam kajian Volume atau bisa juga
teori untuk mengidentifikasi jenis disebut kapasitas adalah
kerusakan yang terjadi, menentukan penghitungan seberapa banyak ruang
teknik perbaikan yang tepat dan yang bisa ditempati dalam suatu
berapa besar biaya yang digunakan. objek. Objek itu bisa berupa benda
Kemudian setelah itu hasil penelitian yang beraturan ataupun benda yang
tersebut selesai maka dapat ditarik tidak beraturan. Pada dunia teknik
suatu kesimpulan dan saran untuk perhitungan volume sangatlah
menentukan suatu kebijakan dalam penting, oleh karena itu pada
membuat Rencana Anggaran Biaya penelitian ini nantinya perhitungan
(RAB) perbaikan yang tepat pada volume adalah salah satu langkah
kerusakan yang terjadi. awal dalam melakukan perhitungan
Dalam analisis data yang ada Rencana Anggaran Biaya (RAB)
penulis menggunakan data yang Rumus volume :
bersumber dari :
1. Lalu Lintas Harian Rata-rata VOLUME =Panjang x Lebar
(LHR)
Pada analisa ini penulis
melakukan pengamatan Lalu-lintas 3. x Rencana
tinggi/ketebalan
Anggaran Biaya
Harian Rata-rata (LHR) pada jam-
jam tertentu yaitu pagi pada puku RAB secara sederhana dapat
07.00 – 08.00, siang pukul 12.00 – diartikan sebagai perkiraan biaya
13.00, dan sore pukul 16.00 – 17.00 yang akan dikeluarkan untuk
yang mana pada jam-jam tersebut melaksanakan kegiatan tertentu
lalu lintas sedang ramai dan secara terutama dalam proyek. Dokumen ini
keseluruhan waktu tersebut akan menjadi dasar atau acuan
disimpulkan menjadi satu hari pelaksanaan aktivitas yang
pengamatan. LHR adalah istilah dimaksud, mulai dari pemilihan
yang baku digunakan dalam berbagai komponen pendukung
menghitung beban lalu-lintas pada (material, pihak penyedia, dan
suatu ruas jalan dan merupakan dasar sebagainya) hingga pengawasan
dalam proses perencanaan pelaksanaan pekerjaan.
transportasi ataupun dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB)
pengukuran polusi yang diakibatkan terbagi menjadi dua jenis yaitu

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
Rencana Anggaran Biaya kasar dan
Rencana Anggaran Biaya terperinci,
penggunaan keduanya disesuaikan
dengan kebutuhan dalam
menggunakan RAB tersebut baiitu
hanya sebagai bahan pembelajaran
maupun digunakan dalam
duniaperusahaan untuk menghitung
pengeluaran perusahaan tersebut.
Rumus :

Volume x Harga Satuan = Sub


Total

HASIL PENELITIAN

1. Faktor LHR
Lalu lintas harian rata-rata
merupakan faktor utama yang
menjadi sebab terjadinya
kerusakan jalan KH Agus Salim
Desa Rimbo Recap Kecamatan
Curup selatan, dalam hal itulah
penulis telah melakukan
penelitian atau observasi selama
14 hari sejak tanggal 21 juni
2022 sampai dengan tanggal 4
juli 2022 maka didapat data
LHR sebagai berikut :

Table 4.1 Lalu lintas harian rata-rata

Dari data LHR diatas maka didapat


perhitungan sebagai berikut :
5024
LHR = = 358, 86
14

Persentase kerusakan jalan

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
Dari beberapa faktor Berdasarkan penelitian yang
penyebab kerusakan jalan yang telah penulis lakukan maka didapat
dijelaskan maka penulis telah kesimpulan sebagai berikut :
melakukan survey dan perhitungan 1. Dari ruas jalan yang diteliti,
kerusakan jalan sesuai dengan jalan KH Agus Salim Desa
kenyataan dilapangan dan diuraikan Rimbo Recap Kecamatan
sebagai berikut : Curup Selatan memiliki
panjang 2km, lebar 3,5m
Table 4.2 persentase kerusakan dan kerusakan yang terjadi
mencapai 37,5 % atau
sekitar 710m .
2. Faktor penyebab kerusakan
jalan KH Agus Salim Desa
Rimbo Recap Kecamatan
Curup Selatan adalah lalu
rintas hatian rata-rata, iklim
cuaca, tanah dasar yang
kurang bagus dan lalu
lintas kendaraan yang
memiliki kelebihan muatan.
3. Adapun estimasi rencana
4.2.2 Rencana Anggaran Biaya anggaran biaya (RAB)
(RAB) untuk perbaikan dan
Berdasarkan data kerusakan pelebaran jalan KH Agus
yang ada pada penelitian ini maka Salim Desa Rimbo Recap
penulis menyusun Rencana Kecamatan Curup Selatan
Anggaran Biaya (RAB) sebagai diperkirakan memelukan
berikut : dana Rp.2.407.931.000,-
( dua milyar empat ratus
tujuh juta Sembilan ratus
tiga puluh satu ribu rupiah).

SARAN
Saran adalah suatu pendapat
atau usulan yang disampaikan
kepada orang lain yang bertujuan
agar ada peningkatan dari sebuah
kekurangan atau kelemahan yang
ada, oleh karena itu penulis dengan
segala kekurangan ingin
menyampaikan saran yang
bersangkutan dengan judul Tugas
Akhir yang penulis angkat sebagai
berikut :
KESIMPULAN

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
1. Jalan KH Agus Salim Desa jangan sampai dana yang
Rimbo Recap yang dikeluarkan tidak sesuai
memiliki panjang 2km dan dengan kualitas jalan yang
kerusakan yang terjadi di buat dilapangan,
mencapai 37,5%, oleh perhitungan RAByang
karena itu penulis akurat sangat dibutuhkan
menyarankan untuk cepat agar tidak merugikan
mengambil langkah cepat berbagai pihak.
dalam mengantisipasi
keruskan yang ada agar
kerusakan tidak terus DAFTAR PUSTAKA
menerus terjadi dan dapat
ditangani dengan baik oleh
pihak terkait. Nurcholis, Hanif, 2011.
2. Banyak sekali faktor “PenyebabKerusakanJala
penyebab kerusakan jalan n”, (online) ,
KH Agus Salim Desa (www.siplan.salatiga.go.id
Rimbo Recap seperti yang , diakses 22 juni 2014)
telah dibahas oleh penulis Hardiyatmo, H.C. 2007.
secara rinci di bab “Pemeliharaan Jalan
sebelumnya, jadi saran Raya”, Gadjah Mada
penulis kepada masyarakat University Press,
maupun pemerintah faktor Yogyakarta.
penyebab yang disebabkan
oleh alam amupun faktor Nurcholis, Hanif, 2012, “jeni-jenis
kelalaian manusia dapat jalan raya dan
ditangani oleh pemerintah penjelasannya secara
setempat dengan cara lengkap .” Penerbit
membuat peraturan ataupun Grasindo : Jakarta.
kebijakan yang menangani
hal tersebut. Hendrian.(2018). “Pemeliharaan
3. Dimasa sekarang tentunya Rutin Untuk Jalan
dalam menggunakan Nasional dan Jalan
anggaran pemerintah baik Provinsi Jilid II, Metode
itu dari segi pembangunan Standar NO.
ataupun seperti perbaikan 002/T/Bt/1995 “ ,(online),
jalan sangatlah sensitiv atau (www.bpsdm.pu.go.id,
menjadi perhatian lebih diakses 24 juni 2022).
oleh badan pengawas
keuangan, oleh karena itu Putri, Andini Pratiwi. 2017. “Analisa
penulis memberikan saran Kondisi Kerusakan Jalan
kepada pemerintan agar pada Lapis Permukaan
lebih selektif dalam Jalan Menggunakan
mengeluarkan aggaran Metode PCI (Studi
untuk perbaikan jalan , kasus: Ruas Jalan Blora–

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.
Cepu)”.Fakultas Teknik Malang)” Universitas
Universitas Nusa Cendana. Malang.
Muhammadiyah
Yogyakarta.Yogyakarta.
Soleh Budiyana. 2016.
“Perhitungan Volume
dan Kebutuhan TPT
serta analisa”.(online).
(https://kicauanhitam.word
press.com/2015/05/17/perh
itunganvolume-dan-
kebutuhan-tpt/ , diakses
pada 10 Juli 2020)
Prodi Teknik Sipil. 2020. Buku
Pedoman Tugas Akhir
Politeknik Raflesia.
Curup :Politeknik Raflesia.
Pamungkas Bayu. 2014, “Evaluasi
Tingkat Kerusakan jalan
sebagai dasar Penentuan
Perbaiakan Jalan
Menggunakan Metode
Bina Marga”Universitas
Gadjah mada. Yogyakarta
Dian Agung Saputro, Ludfi Djakfar,
Arif Rachmansyah. 2011,
“Evaluasi Kondisi Jalan
dan pengembangan
Prioritas Penangananya
(Studi Kasus di
Kecamatan Kepanjen
Kabupaten Malang)”
Universitas Brawijaya
Malang. Malang.
Evelyn Margareth. 2012,
“Perbandingan Metode
Bina Marga dan Metode
PCI Dalam Penilaian
Kondisi Perkerasan
(Studi Kasus Ruas Jalan
Kaliurang, Kota

Jurnal Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Raflesia Kabupaten Rejang Lebong.

You might also like