You are on page 1of 13

Household Waste: Not All Separations are Bad!

Segregating waste is a solution to reduce household waste percentage

Krizohn Rosales[HYPERLINK "https://www.pexels.com/photo/person-hands-on-assorted-color-plastic-


lid-lot-761297/"8]

Untuk membaca artikel ini dalam Bahasa Indonesia, klik disini!

Bandung — Do you know how much waste is produced every day? According to BPS data on waste
statistics in Indonesia in 2016 [1] the annual amount of Indonesian trash is 65,200,000 tons for a year!
This amount is dominated by household waste by as much as 62% [2].

So much waste production is also inseparable from the increasing amount of consumption and
population of Indonesia. According to the latest research from Sustainable Waste Indonesia (SWI), there
are still 24% of unmanaged waste [3]. This means the waste is still not managed properly because the
amount of waste that has not been segregated since the beginning of the process. This has an impact on
the huge amount of waste that ends up in the river or thrown into the ocean [4]

With so much waste, proper management becomes crucial, and chaos reigns without it!. Improper
waste disposal means that all types of wastes get mixed in a landfill cauldron resulting in contamination
of materials and difficulties to recycle. This has tremendous environmental repercussions including the
leaking of plastic waste in the ocean.

Our role as a community is very important to help manage this issue, one of which is by segregating our
own household waste. By segregating waste, we can help increase the recycling rates and also reduce
the burden of landfills that have exceeded their capacity!

In addition,waste segregation at home means being able to compost our organic waste which can be
useful for urban farming or even sell as organic fertilizer [5].Non-organic recyclable waste can be
collected to be exchanged for cash in a Bank Sampah.

So here are 4 tips on managing your household waste and help reduce your carbon footprint:.

1. Sort waste according to type

The percentage of household waste segregation in Indonesia is at 49.2%

Jasmine Sessler [HYPERLINK "https://unsplash.com/photos/CIItgnBEOgw"9]

As we know waste is divided into two types, organic and inorganic. Make it easier for you to sort your
waste by providing more than one trash can. It also opens your eyes to the types of waste your
household usually consumes on a daily basis, and motivates you to make lifestyle adjustments! If you’re
a beginner, you can start by referring to the 2016 Solid Waste Management (SWM) rules [ 6] which sort
household waste into 3 parts: organic waste, recyclable waste, and “other” waste (hazardous & non-
recyclables).

2. Turn organic waste into compost and food for animals

Indonesia biggest contributor to waste is food waste which is takes up to 60%

Radoslaw Prekurat [HYPERLINK "https://unsplash.com/photos/AuuQ_Rtk6Bo"10]

One man’s waste is another creature’s treasure! Organic food scraps we usually discard are usually the
perfect meal for animals such as the monkey you see in the picture above! Aside from that, organic
waste can also benefit the environment. How? Organic waste such as food waste can be made into
compost, which in addition to reducing food waste, can also be used to nourish plants and the soil
organically.

Read also: Food for Thought: Less Food Waste, A Happier Planet
3. Turn your waste to profit!

From 175,000 tons of waste per day generated in Indonesia, only 3% is recycled.

Nick Fewings [HYPERLINK "https://unsplash.com/photos/ywVgG0lDbOk"11]

Recycling waste is actually a lucrative industry which can benefit us economically! For example, we can
collect recyclable waste such as cardboards, plastics, electronic wastes, or even second-hand furniture
and submit them to a Bank Sampah, or sell to a scrap shop, or a private recycling company. In Great isn’t
it? Waste we often consider has no value usually can be valuable as long as we separate and clean it to
prevent contamination!

4. Dispose of non-recyclable and hazardous waste


Improper disposal hazardous waste can contaminate the soil and water

John Cameron [12]

Unfortunately not all things can be recycled or reused. Some plastics are too thin for example, or some
are already contaminated with food products. That is why the best option for these items is to Refuse
them in the first place, or reduce the amount we consume.

There is also hazardous wastes, which must be discarded because it can be dangerous for our health.
Hazardous waste can harm people, animals, and the earth, whether it ends up in the ground, in streams,
or even in the air [7]. So don't dispose of it carelessly! Especially during the pandemic, we have to
protect the waste pickers which depend on collecting waste in the landfills. Therefore, make sure you
read the proper guidelines of disposing hazardous materials such as items containing chemicals, paint,
and medical waste (e.g. masks, bandages, gloves, etc).

Of the four steps above, which steps have you taken? Waste segregation is not the only solution offered
to reduce the volume of waste that is increasingly swollen. The most important thing is that we also
start getting used to reducing our consumption habits and shifting to a more environmentally friendly
lifestyle such as zero waste lifestyle.
All problems, no matter how big, can be resolved if we join hands and unite our strengths as citizens and
individuals. Therefore, let's start to manage our household waste and ensure a green and healthy earth
for our next generation.

As Pete Seeger , an environmental activist, once said "If it can't be reduced, reused, repaired, rebuilt,
refurbished, refined, resold, recycled, or composted, then it should be restricted, designed or removed
from production.”

Read also: Indonesia and Plastics: A Modern Love-Hate Relationship

If you have any other tips to share, you can go to our forum right here

References :

[1] https://www.bps.go.id/publication/2018/12/07/d8cbb5465bd1d3138c21fc80/statistik-lingkungan-
hidup-indonesia-2018.html

[2] https://ekonomi.bisnis.com/read/20190221/99/891611/timbulan-sampah-nasional-capai-64-juta-
ton-per-tahun

[3] https://katadata.co.id/timpublikasikatadata/infografik/5e9a4c4a336e0/menuju-indonesia-peduli-
sampah

[4] https://www.thejakartapost.com/academia/2019/03/01/the-waste-challenge-is-indonesia-at-a-
tipping-point-1551431355.html

[5] https://wastewise.be/2015/10/segregation-first-step-keeping-60-waste-landfill/

[6] http://cercenvis.nic.in/PDF/waste_seg_eng.pdf

[7] https://www.nationalgeographic.com/environment/global-warming/toxic-waste/

Photos :

[8] https://www.pexels.com/photo/person-hands-on-assorted-color-plastic-lid-lot-761297/

[9] https://unsplash.com/photos/CIItgnBEOgw

[10] https://unsplash.com/photos/AuuQ_Rtk6Bo

[11] https://unsplash.com/photos/ywVgG0lDbOk

[12] https://unsplash.com/photos/0kpPu9WPVmU

#environment #wastesegregation #householdwaste


Sampah Rumah Tangga: Tidak semua pemilahan itu buruk!

Pemilahan sampah merupakan salah satu solusi untuk mengurangi persentase sampah rumah tangga

Krizohn Rosales[HYPERLINK "https://www.pexels.com/photo/person-hands-on-assorted-color-plastic-


lid-lot-761297/"8]

Bandung — Tahukah kamu berapa banyak sampah diproduksi setiap hari di Indonesia? Menurut data
Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016 [1], timbulan sampah yang dihasilkan oleh Indonesia
mencapai angka 65,200,000 ton setiap tahunnya dan sebagian besar adalah sampah domestik, yaitu
sebesar 62% [2].

Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia serta tingkat konsumsi menjadi dua faktor utama. Menurut
riset terbaru dari Sustainable Waste Indonesia (SWI), saat ini masih ada 24% sampah yang belum
berhasil dikelola dengan baik dan benar[3]. Hal ini berarti bahwa sampah masih belum dikelola secara
baik karena banyaknya sampah yang belum dipilah sejak awal prosesnya. Hal ini berimbas pada
banyaknya sampah yang berakhir di sungai ataupun dibuang ke lautan [4].

Dengan sampah yang begitu menumpuk, pengelolaan yang baik menjadi sangat krusial. Pengelolaan
sampah yang buruk dapat menyebabkan segala jenis sampah bercampur-aduk di Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) yang mengakibatkan terjadinya kontaminasi material sehingga material tersebut semakin
sulit untuk didaur ulang. Hal ini memiliki dampak besar bagi lingkungan, termasuk bocornya sampah
plastik ke lautan.
Maka dari itu, peran kita sebagai masyarakat Indonesia sangatlah penting untuk menyelesaikan
permasalahan ini, salah satunya adalah dengan melakukan pemilahan sampah rumah tangga. Dengan
memilah sampah, kita dapat meningkatkan persentase daur ulang serta mengurangi beban tempat
pembuangan akhir yang semakin melebihi kapasitas!

Selain itu, pemilahan sampah di rumah juga berarti kita dapat mengubah sampah organik menjadi
kompos yang dapat berguna untuk berkebun maupun dijual sebagai pupuk organik. [5]. Sampah Non-
organik juga dapat dikumpulkan untuk ditukarkan dengan uang ataupun barang di Bank Sampah.

Berikut adalah 4 tips dalam mengelola sampah rumah tangga dan mengurangi jejak karbon kita:

1. Memilah sampah sesuai dengan jenisnya

Persentase pemilahan sampah rumah tangga di Indonesia berada di angka 49.2%

Jasmine Sessler [HYPERLINK "https://unsplash.com/photos/CIItgnBEOgw"9]

Seperti yang kita ketahui, sampah dapat dikategorikan menjadi dua yaitu sampah organik dan
anorganik. Untuk memudahkan memilah sampah, sebaiknya siapkan lebih dari satu tempat sampah.

Hal tersebut dapat membuka mata kita dan melihat berapa banyak sampah rumah tangga kita hasilkan
setiap harinya serta memotivasi kita untuk mengubah gaya hidup! Bagi para pemula, kalian dapat
memulai dengan mengacu pada peraturan Solid Waste Management (SWM) 2016 [6] yang memilah
sampah menjadi tiga kategori yaitu: sampah organik, sampah daur ulang, dan sampah “lainnya”
(berbahaya & tidak dapat didaur ulang).

2. Ubah sampah organik menjadi kompos dan makanan bagi hewan

Penyumbang sampah terbesar Indonesia adalah sampah sisa makanan yang mencapai 60%

Radoslaw Prekurat [HYPERLINK "https://unsplash.com/photos/AuuQ_Rtk6Bo"10]

Sampah manusia merupakan harta bagi makhluk hidup lainnya. Contohnya, sisa makanan yang
seringkali kita buang merupakan makanan yang disukai seperti monyet pada gambar di atas!

Selain itu, sampah organik juga dapat bermanfaat bagi lingkungan. Bagaimana caranya? Sampah organik
seperti sisa makanan dapat dibuat menjadi kompos, yang selain mengurangi sampah sisa makanan juga
dapat menyuburkan tanaman dan tanah secara organik.

Baca juga: Food for Thought: Semakin Sedikit Limbah Makanan, Planet Akan Semakin Bahagia
3. Ubah limbah menjadi keuntungan!

Dari 175,500 ton sampah yang dihasilkan setiap harinya di Indonesia, hanya 3% yang didaur ulang

Nick Fewings [HYPERLINK "https://unsplash.com/photos/ywVgG0lDbOk"11]

Daur ulang sampah sebenarnya dapat dijadikan sebuah prospek bisnis yang menguntungkan! Sebagai
contoh, kita dapat mengumpulkan jenis sampah yang dapat didaur ulang seperti kardus, plastik, limbah
elektronik, maupun perabot bekas dan menukarkannya di Bank Sampah atau menjualnya kembali di
toko barang bekas ataupun sebuah perusahaan daur ulang. Hebat bukan? Limbah yang seringkali kita
anggap tidak bernilai ternyata sangat berharga apabila kita terus memilahnya dan membersihkannya
untuk menghindari terjadinya kontaminasi!

4. Buang limbah yang berbahaya dan tidak dapat didaur ulang


Pembuangan limbah berbahaya yang tidak tepat dapat mencemari tanah dan air

John Cameron [12]

Sayangnya, tidak semua barang dapat didaur ulang atau digunakan kembali. Misalnya beberapa plastik
yang terlalu tipis, atau yang sudah terkontaminasi dengan produk makanan. Itulah mengapa pilihan
terbaik untuk barang-barang tersebut adalah mengatakan tidak atau mengurangi jumlah konsumsi kita.

Ada juga limbah berbahaya yang harus dibuang karena berbahaya bagi lingkungan dan makhluk hidup,
baik itu hewan maupun manusia melalui tanah, air sungai, bahkan udara! [7]. Jadi, jangan membuang
limbah ini sembarangan, terutama di tengah pandemi seperti sekarang dimana , kita harus melindungi
petugas sampah yang bergantung pada timbulan sampah di tempat pembuangan sampah. Maka dari
itu, pastikan kalian membaca panduan untuk membuang bahan berbahaya seperti barang-barang yang
mengandung bahan kimia, cat, dan limbah medis (mis. masker, perban, sarung tangan, dll).

Dari empat tips di atas, langkah apa yang telah kalian ambil? Pemilahan sampah bukan satu-satunya
solusi yang ditawarkan untuk mengurangi volume sampah yang semakin membengkak. Yang paling
penting adalah kita harus mulai membiasakan diri untuk mengurangi kebiasaan konsumtif kita dan
beralih ke gaya hidup yang lebih ramah lingkungan seperti gaya hidup Zero Waste.
Semua masalah, tidak peduli seberapa besar, dapat diselesaikan jika kita bersatu. Oleh karena itu, mari
kita mulai mengelola limbah rumah tangga kita sehingga kita dapat meninggalkan Bumi yang hijau dan
sehat untuk generasi berikutnya.

Seperti dikatakan Pete Seeger , seorang aktivis lingkungan, "Jika tidak dapat dikurangi, digunakan
kembali, diperbaiki, dibangun kembali, diperbaiki, disempurnakan, dijual kembali, didaur ulang, atau
dibuat kompos, maka itu harus dibatasi, dirancang, atau dihapus dari produksi."

Baca juga: Love-Hate Relationship antara Indonesia dan Plastik

Jika kalian punya tips lain untuk dibagikan, kalian dapat mengunjungi forum kami disini

Referensi:

[1] https://www.bps.go.id/publication/2018/12/07/d8cbb5465bd1d3138c21fc80/statistik-lingkungan-
hidup-indonesia-2018.html

[2] https://ekonomi.bisnis.com/read/20190221/99/891611/timbulan-sampah-nasional-capai-64-juta-
ton-per-tahun

[3] https://katadata.co.id/timpublikasikatadata/infografik/5e9a4c4a336e0/menuju-indonesia-peduli-
sampah

[4] https://www.thejakartapost.com/academia/2019/03/01/the-waste-challenge-is-indonesia-at-a-
tipping-point-1551431355.html

[5] https://wastewise.be/2015/10/segregation-first-step-keeping-60-waste-landfill/

[6] http://cercenvis.nic.in/PDF/waste_seg_eng.pdf

[7] https://www.nationalgeographic.com/environment/global-warming/toxic-waste/

Foto:

[8] https://www.pexels.com/photo/person-hands-on-assorted-color-plastic-lid-lot-761297/

[9] https://unsplash.com/photos/CIItgnBEOgw

[10] https://unsplash.com/photos/AuuQ_Rtk6Bo

[11] https://unsplash.com/photos/ywVgG0lDbOk

[12] https://unsplash.com/photos/0kpPu9WPVmU

#lingkungan #pemilahansampah #sampahrumahtangga

You might also like