ABSES OTAK

Dr. M. N. Jenie, Sp.S(K)

ABSES OTAK
Sinonim : ABSES SEREBRI Causa :
Stafilokok Streptokok Pneumokok Jamur arasit

Patofisiologi berasal dari

Sinusitis Langsung Infeksi sekunder : fraktur kranii Paru : Bronkhiektasis, Abses pulmonal Jantung : Tetralogi Fallot

Predileksi
Otitis Media Lob. Temp serebelum Mastoiditis Sinusitis paranasal : lobus frontalis Paru : berbagai tempat diotak

Gejala Klinis
Tanda Radang Kesadaran menurun Tanda Fokal :
Paresis Afasia Kampus visi < (hemianopsia)

Gejala Klinis
Tanda serebeler :
Nistagmus Ataksia Hipotonia

Peningkatan TIK :
Papil edem Sefalgi Muntah

Diagnosis
Klinis : radang, fokal, TIK meningkat Fokal infeksi :
akut/kronik OMA Sinusitis Paru Jantung

Arteriografi Pneumo elektro grafi : 7 posisi EEG

DD Abses Otak
Tumor serebri Meningitis Ensefalitis

Terapi
Operasi Antibiotik Pengobatan focus infeksi

Brain Abscess Caused by Strongyloides Stercoraus

Masdeu J.C. dkk

Laporan kasus
Laki-laki 55 th KU : seizure fokal anggota kanan RPS : 1 minggu yang lalu nyeri kepala bifrontal RPD : 5 tahun yang lalu pernah dirawat
Kejang, alkohol withdrawal KP Anemia Eosinofilia 480 1500/uL Faeces : darah samar + Recent travelling : -

 Status praesens : TAA Status neurologikus :

Hemiparesis dextra ringan Gerak klonik frequen di :
Extremitas : dextra Wajah : dextra

 Laboratorium :
Leukosit : 9600/uL Eosinofil : 890/uL Hb : 11 gr/dL X-thorax : infiltrat lobus kanan atas CT Scan otak : normal

Terapi : phenytoin

 Follow up :
Hari ke-5 :
rash macular didada (sampai 2 minggu) Terapi phenytoin stop ganti carbamazepine

Follow up hari ke-7

Mengantuk Seizure fokal sisi kanan lagi Kesan : abses/metastasis Terapi : dexamethason 4 x 6 mg Penisilin G potasium Kloramfenikol Isoniazide Etambutol HCl Membaik explorasi tumor primer : (-)

Follow up hari ke-27

CT : lesi multipel menetap ukurannya mengecil 5 minggu terapi :
Antibiotik : stop Dexametason : terus

Hari ke-45
Demam tinggi Rash petechial di abdomen X-thorax : infiltrat diffus bilateral Kultur darah : (-) Kultur sputum : P. aeruginosa Terapi : Karbenisilin Disodium Gentamisin Sulfat Khloramfenikol
D.I.C

 Hari ke-56 MENINGGAL Sputum : Larva S. Stercoralis +++

AUTOPSI
Otak : Infark multipel kecil-kecil Abses 5 buah yang terbesar didekat S.ROL kiri Pengecatan : S.Stercoralis larva Kultur : Candida albicans Kausa kematian : Br. Pneumonia akut Melena masif Mukosa intestinal hemoragis : S.S. (+) Kultur Pulmo + Ren : CA (+)

KOMENTAR
Srrongyloides Stercoralis :
Iklim tropis, iklim sedang Infection rate : 0,4 4 us Alam : tanah hangat + lembab, btk dewasa larva rhabditiform bentuk dewasa infeksi pada manusia : - perforasi kulit - makanan

 Gejala Klinis sesuai dengan luasnya infeksi Infeksi lokal int :

Asimtomatis Bisa : - sakit perut - anemi - diare - BB

KLUS ENDOGEN (autoinfeksi) Larva filariform dapat asimtomatis 30 thn Paru-paru Dibatukkan + ditelan Sirkulasi Sistemik Kulit Perianal

Di duodenum : Telur

di intestinum:
larva fiariform (invasif) Stasis konstipasi

Larva Rhabditiform Faeces

 Eosinofilia yang menetap adalah kunci diagnosis penting adanya infeksi parasit Biasanya infeksi strongyloides sistemik lanjut baru dapat timbul gangguan mental & koma Pada kasus ini perjalanan klinis yang dini sudah ada disfungsi otak fokal Kortikosteroid mungkin memudahkan penyebaran parasit

Larva
Migrasi Oklusi arteriol

Antibiotik,kortikosteroid
Super inf. C.Albicans Infark Abses Infeksi sekunder

 Sebelum menggunakan kortikosteroid atau imunosupresif lainnya lebih tepat untuk memperhatikan parasitisme oleh S.Stercoralis

Parasitisme S.Stercoralis dicurigai jika ada :

Nyeri abdominal Diare kronik Eosinofilia Bakteremia oleh organisme enterik

Diagnostik :
Pemeriksaan faeces 30% Pemeriksaan aspirat duodenum Pemeriksaan sitologi sputum

Terapi : thiabendazol 25 mg/kg BB (5-7 hari)

Strongyloides Stercoralis ditambahkan pada daftar patogen penyebab abses otak

TERIMA KASIH