You are on page 1of 31

BAB II

BIJIH-BIJIH LOGAM

Bijih-Bijih Logam

Pokok Pembahasan:
1.
2.
3.
4.

Pendahuluan
Sifat-Sifat Umum Logam
Pengerjaan Bijih-bijih (Work Ores)
Pemerosesan Bijih-bijih ( Ores Prosessing )

Bijih-Bijih Logam

Pendahuluan

Bijih-bijih logam adalah material yang diperoleh dari hasil


penambangan yang biasanya masih berbentuk butiran-butiran atau
gumpalan-gumpalan.
Bijih-bijih logam yang diperoleh dari penambangan biasanya masih
bercampur dengan bahan-bahan ikutan lainnya.
Prasentase berat dari unsur-unsur yang terkandung di dalam bijihbijih ini bergantung pada kedalaman lapisan tanah dari mana biji
tersebut diperoleh.
Logam-logam yang terdapat pada bijih-bijih masih dalam keadaan
terikat dengan unsur-unsur lain (berupa senyawa):
Berupa oksida-oksida Bijih-bijih Fe, Mn, Cr, Sn.
Berupa karbonat-karbonat bijih-bijih Zn, Cu, Fe
Berupa sulfida-sulfida bijih-bijih Pb, Zn, Cu.

Bijih-Bijih Logam

Lokasi dan kegiatan penambangan

Bijih-Bijih Logam

Jenis-jenis bijih-bijih logam

Bijih-Bijih Logam

Proses pengambilan dan pemindahan material dengan


menggunakan alat-alat berat

Bijih-Bijih Logam

Sifat-sifat Umum Logam

Secara umum sifat-sifat logam adalah;


Dapat mengkilat.
Dapat menghantar kalor dan listrik.
Berwarna putih seperti perak (tembaga berwarna kemerah-merahan
dan emas berwarna kuning).
Mempunyai kekerasan yang berbeda-beda
logam lunak sekali natrium dan kalium
logam keras sekali nikei, chrom

Ditinjau dari sifat kimianya, logam-logam mempunyai oksida-oksida


pembentuk basa dan digolongkan menjadi:
Logam mulia; yaitu logam yang tidak dapat mengalami oksida Au,
Pt, Ag, dan Hg.
Logam setengah mulia; yaitu logam yang agak sukar teroksidasi Cu.
Logam tidak mulia; yaitu logam-logam yang dalam keadaan biasa dan
pada perubahan temperatur mudah teroksidasi Ka, Na, Mg, AI, Zn,
Fe, Sn, Pb dll.

Bijih-Bijih Logam

Pengerjaan Bijih-bijih (Work Ores)

Sebelum diproses lebih lanjut dilakukan terhadap


bijih-bijih, terlebih dahulu bijih-bijih tersebut
dikerjakan, antara lain dengan cara;
Pemecahan bijih-bijih.
Pengayakan.
Pembenahan (Ores Dressing).

Bijih-Bijih Logam

A. Pemecahan bijih-bijih.

Bijih-bijih yang diperoleh dari penambangan biasanya mempunyai ukuran melintang


1200 - 1500 mm.

Dalam pengerjaan metallurgi biasanya dibutuhkan ukuran bijih-bijih yang cukup


halus (kadang sampai 0,1 mm)

Bijih-bijih yang diperoleh dari penambangan tersebut harus diperkecil atau dipecah
terlebih dahulu.

Berdasarkan ukuran feed dan ukuran produk dari pemecahan, maka proses
pemecahan ini di bagi atas;
Pengerjaan

Ukuran Feed (mm)

Ukuran Produk (mm)

Breaking (crushing
pendahuluan)

1500-300

300-100

Crushing

300-100

50-10

Fine Crsuhing

50-10

10-2

Grinding

10-2

0,05

Bijih-Bijih Logam

Beberapa jenis mesin pemecah bijih-bijih

Bijih-Bijih Logam

10

Jaw Crusher Plan


Bijih-Bijih Logam

11

Bijih-Bijih Logam

12

Mesin Beater Mill (pemecah awal)


Bijih-Bijih Logam

13

B. Pengayakan (sizing).

Bijih-bijih yang sudah dipecah kemudian dipisah-pisahkan


menurut besar / ukuran butir, proses pemisahan ini dinamakan
pengayakan atau sizing. Pengayakan ini diperlukan agar jangan
sampai terjadi pemecahan bijih yang terlalu kecil (lebih kecil
dari ukuran yang diperlukan).
Pengayakan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan
ayakan berupa;
Batang-batang baja yang berbentuk kisi-kisi (bar screen),
Jarring-jaring kawat (vibration screen)
Silinder (revolving / cylinder screen).

Bijih-Bijih Logam

14

Bar-Screen

Bijih-Bijih Logam

15

Vibrating-Screen

Bijih-Bijih Logam

16

Revolving-Screen

Bijih-Bijih Logam

17

Gambar 2.4. Diagram aliran pengerjaan bijih

Bijih-Bijih Logam

18

C. Pembenahan bijih-bijih (ores dressing)

Pembenahan bijih-bijih (ores dressing) adalah pemrosesan bijihbijih dengan tidak merubah sifat-sifat kimia atau sifat fisik dari
bijih-bijih tersebut.
Tujuan dari ores dressing ini adalah untuk memisahkan bijihbijih
dari bahan-bahan ikutan / kotoran-kotoran yang biasa disebut
tailing.
Dengan pemisahan tailing akan diperoleh bijih-bijih dengan
prosentase bahan tambang yang lebih tinggi yang biasa disebut
consentrate.
Ores dressing ini sangat penting datam methallurgy modern karena
dengan proses ini biaya/ongkos pemisahan barang-barang tambang
dari bijih-bijihnya menjadi diperkecil, dan juga dapat
menyederhanakan pengerjaan bijih-bijih yang lebih lanjut.

Bijih-Bijih Logam

19

Cara-cara yang biasa digunakan untuk pemisahan


barangbarang tambang dari bahan-bahan ikutannya :

Bijih-bijih yang berharga dipilih / disortir antara lain


berdasarkan warna dan bentuk bijih-bijihnya.
Pemisahan berdasarkan perbedaan kekerasan / kerapuhan bijih
bijih.
Pemisahan berdasarkan sifat gesekan bijih-bijih.
Pemisahan secara elektro static, yaitu pemisahan bijih-bijih
berdasarkan konduktifitas listriknya, kapasitat dan sifat-sifat
kelistrikannya.
Pemisahan secara magnetis.
Pemisahan berdasarkan grafitasi bijih-bijih tambang.
Pemisahan dengan menggunakan suatu medium berat.
Flotasi atau pengapungan bijih-bijih yang sudah berbentuk
bubuk dengan bantuan peniupan udara pada bijih-bijih tersebut.
Bijih-Bijih Logam

20

Pemerosesan Bijih-bijih (Ores


Prosessing)

Yang dimaksud dengan pemerosesan bijih-bijih


adalah proses pemisahan logam murni atau
senyawanya dari bijih-bijihnya.
Proses pemisahan ini secara umum dibagai atas dua
golongan yaitu:

Pyrometaiiurgy dan

Hydrometallurgy.

Bijih-Bijih Logam

21

A. Pyrometallurgy

Proses pyrometallurgy adalah proses pemisahan bijihbijih logam dilakukan dengan cara menaikkan
temperatur.
Proses dasar dari pyrometallurgy adalah
pemanggangan, peleburan, dan destilasi.
Pada proses pemanggangan, temperaturnya tidak
sampai meleburkan logam yang bersangkutan.
Tujuan pemanggangan ini adalah untuk
mempersiapkan bijih-bijih sebelum dikerjakan lebih
lanjut, misalnya untuk menghilangkan gas-gas atau
lembab dari bijih-bijih.
Pada pemanggangan ini dapat terjadi reduksi, oksidasi,
klorisasi, sulfatisasi atau jenis-jenis lain sesuai dengan
jenis bijih-bijih yang dikerjakan.
Bijih-Bijih Logam

22

Pada proses peleburuan, bijih-bijih dipanaskan sampai


tempertur tertentu sehingga cukup untuk mencairkan logam
yang dikehendaki dari bijih-bijih tersebut.
Dengan demikian bahan yang sudah melebur akan terpisah
dengan sendirinya dari bahan-bahan lainnya akibat perbedaan
berat jenis dari bahan-bahan yang terdapat pada bijih-bijih
tersebut.

Bijih-Bijih Logam

23

Pada proses peleburan akan terjadi proses reduksi dan


oksidasi. Misalnya;
bijih-bijih yang bersifat oksida (bijih-bijih Fe, Mn,
Cr, Sn), dipisahkan secara reduksi.
bijih-bijih yang bersifat karbonat dan sulfida (bijihbijih Zn, Cu ) dilakukan dengan cara oksida
kemudian diikuti reduksi.

Bijih-Bijih Logam

24

Keadaan bijih-bijih diantara temperatur pemanggangan


dan temperatur peleburan disebut sintering. Dalam hal ini
sebagian logarn sudah mencair, kemudian jika didinginkan
kembali, bagian-bagiar tersebut akan memadat dan
bersatu dengan partikel-partikel lain ynag belum mencair.
Tujuan sintering ini adalah untuk merubah bijih-bijih yang
dipecah terlalu kecil/halus menjadi gumpalan yang lebih
besar.
Pada proses destilasi, logam atau senyawanya diuapkan
dan bahan tambang yang sukar menguap terdapat pada
bijih-bijih tersebut.

Bijih-Bijih Logam

25

Gambar Skema proses pyromettallurgy

Bijih-Bijih Logam

26

Skema proses pyromettallurgy

Bijih-Bijih Logam

27

B. Hydrometallurqy

Prinsip dasar Hidrometalurgi adalah pelarutan bijih-bijih


dengan asam atau basa yang sesuai dengan jenis logarn yang
terdapat pada bijih-bijih yang dikerjakan.
Dari larutan tersebut logarn atau senyawanya dipisahkan dari
larutan dengan cara elektrolisa atau dengan cara pengendapan.
Proses pemisahan seperti ini biasa dilakukan untuk logamlogam ringan ( Al, Mg, Ka, K, Cu, dsb).

Bijih-Bijih Logam

28

Skema proses hyromettallurgy

Bijih-Bijih Logam

29

Skema proses hyromettallurgy pada bijih-bijih tembaga

Bijih-Bijih Logam

30

Sekian dan Terima Kasih

Bijih-Bijih Logam

31

You might also like