You are on page 1of 33

Drug Related Problem

RATIH DARA SYADILLAH


1113102000003

ADVERSE DRUG REACTION


DRUG CHOICE PROBLEM
DRUG DOSING PROBLEM
DRUG USE PROBLEM
INTERACTION
OTHER

Definisi
Acute nausea and vomiting (n&v)
experienced during the first 24-hour period immediately after
chemotherapy administration
Delayed nausea and vomiting
occurring more than 24 hours after chemotherapy and which
may continue for up to 6 or 7 days
Anticipatory n&v
which occurs prior to the beginning of a new cycle of
chemotherapy. It is either a learned response following
chemotherapy-induced n&v on a previous cycle or an anxiety
response. It is most common after 3 to 4 cycles of
chemotherapy with very badly controlled acute or delayed
symptoms.

Grading of Nausea &


Vomiting

Penggunaan kombinasi
obat anti kanker
menghasilkan resiko
rendah emetik pada
Bleomycin dan
Vinkristin dan resiko
tinggi pada
Carboplatin.

First Line Anti Emetic Chemotherapy

Penggunaan dosis yang


besar Carboplatin 600
mg

A 4 mg dose of ondansetron may be


considered or preferred for patients
receiving
regimens that contain
vincristine, to reduce problems with
severe constipation or paralytic ileus.
Ondansetron 8mg IV doses should
be given in 50-100ml sodium chloride
0.9% (or glucose 5%) over at least 15
minutes.

Ranitidine

Profil Obat

Adverse Drug Reaction

Drug Choice Problem


Pada kasus ini, Ranitidine dapat digunakan untuk
mengatasi gangguan pencernaan yang dialami
pasien oleh penggunaan steroid Dexamethasone
sebagai antiemetik. Ranitidine dapat diresepkan
untuk menutupi durasi steroid.
Selain itu, Ranitidin juga sering digunakan bersama
regimen terapi kombinasi anti emetik Ondansetron
dan Dexamethasone yang ditambahkan dengan
Gabapentin (antikonvulsi agent) sebagai Second Line
Antiemetic Agent for Prevention Chemotherapy
strategi biaya yang rendah dibanding penggunaan
obat non gabapentin.

Daftar Penggunaan Obat Parenteral

N
o

Nama
dan
Dosis
Obat

22 Maret 2016
Regi
men

23 Maret 2016

24 Maret 2016

1 Ranitidi
n

2x
bolu
s

04.0
0

16.0
0

04.0
0

16.0
0

04.0
0

16.0
0

2 Ondans
etron

3x
bolu
s

04.0
0

12.0
0

20.0
0

04.0
0

16.0
0

04.0
0

12.0
0

20.0
0

Bolus adalah tindakan memasukkan /menyuntikkan


obat injeksi intra vena (IV) melalui selang infus.

Parenteral - Drug Dosing


Problem
N
o

Nama
dan
Dosis
Obat

22 Maret 2016
Regi
men

1 Ranitidi
n

2x
bolu
s

04.0
0

2 Ondans
etron

3x
bolu
s

04.0
0

S
-

23 Maret 2016
P

24 Maret 2016
P

16.0 04.0 16.0 04.0 16.0


0
0
0
0
0
Patients not able to take oral
medication:
12.0 I.V.:
20.0
04.0 - bolus16.0
04.0 50
12.0
Intermittent
or infusion:
mg 20.0
0
0
0 every 6-80hours 0
0
0
Reconstitution Vials can be mixed with
NS or D5W.
Intermittent bolus injection: Dilute to
maximum of 2.5 mg/mL (50 mg / 2 ml setiap
6-8 jam, larutkan dalam 0.9 % larutan NaCl
atau larutan intravena yang cocok hingga
konsentrasi tidak lebih besar dari 2.5 mg / ml
(20 ml). Suntikkan dengan kecepatan tidak

Daftar Penggunaan Obat Sesudah


Kemoterapi Drug Dosing Problem
N
o

Nama
dan
Dosis
Obat

22 Maret 2016
Regi
men

1 Ranitidi
1x1 n 50 mg

13.0
0

2 Ondans
etron 5
mg

13.0
0

1x1 -

3 Dexame
tasone
1x1 5 mg

23 Maret 2016
P

S
13.0
0

24 Maret 2016

S
13.0
0

13.0
13.0
0
0
Prevention of heartburn :
Oral: 75 mg 30-60 minutes before eating
13.0 food or drinking
13.0
13.0
beverages
which
cause
0 heartburn; maximum:
0
150 mg in 24 0hours;
do not use for more than 14 days
Dosis ditingkatkan 75 mg 1 x 1 hari
sebelum makan

Drug Use Problem


Antacids may be used to reduce indigestion and
heartburn, which can feel like and sometimes
lead to nausea and vomiting. (Examples:
ranitidine, famotidine)

Ranitidin dapat digunakan untuk mengatasi efek


samping dari Kemoterapi yang dilakukan, yaitu
heartburn (kondisi naiknya asam dari lambung menuju
kerongkongan, akibat yang dirasakan adalah sensasi
sesak dan terbakar pada bagian dada dan
kerongkongan, sulit menelan makanan dan minuman,
dada terasa sesak, mual, serta nafsu makan berkurang.

Interactions - Ranitidine

No interaction found between this medication

Kesimpulan
Ranitidine dapat digunakan dalam penangan
pasca kemoterapi (heartburn) dan gangguan
pencernaan akibat penggunaan steroid dalam
kombinasi terapi anti emetik ondansentron dan
dexametason.
Dosis Ranitidine oral dapat ditingkatkan menjadi
75 mg per hari 1 x 1 30 menit sebelum makan.
Ranitidine injeksi bolus dapat diberikan sesuai
aturan dosis yang telah ditentukan untuk
membantu mengatasi efek dari kemoterapi dan
meningkatkan efikasi agen antiemetik.

Ondansetron

Profil Obat

Adverse Drug Reaction

Drug Choice Problem


Tidak
ditemukan
masalah
dalam
pemilihan obat ini untuk penanganan
mual muntah pasca kemoterapi.
Obat ini sebagai firstline therapy pada
resiko tinggi emesis akibat kemoterapi.
Penggunaannya lebih efektif jika
dikombinasikan
bersama
Dexamethason daripada Ondansentron
sendiri untuk beberapa studi.

Parenteral - Drug Dosing


Problem
N
o

Nama
dan
Dosis
Obat

22 Maret 2016
Regi
men

1 Ranitidi
n

2x
bolu
s

04.0
0

2 Ondans
etron

3x
bolu
s

04.0
0

23 Maret 2016
P

24 Maret 2016
P

16.0 04.0
16.0 04.0
16.0
0
0
0
0
0
Prevention of chemotherapy-induced
emesis
12.0 20.0 04.0
16.0 04.0 12.0 20.0
-mg 1-2 times/day
IV
:
8-10
0
0
0
0
0
0
0
Prevention of chemotherapy-induced
emesis
IV : 0.15 mg/kg 3 times/day beginning 30
minutes prior to chemotherapy given 4 and 8
hours after the first dose.
- Maximum dose: 16 mg per dose
-

Daftar Penggunaan Obat Sesudah


Kemoterapi Drug Dosing Problem
N
o

Nama
dan
Dosis
Obat

22 Maret 2016
Regi
men

1 Ranitidi
1x1 n 50 mg
2 Ondans
etron 5
mg

S
13.0
0

23 Maret 2016

S
13.0
0

24 Maret 2016

S
13.0
0

13.0
13.0
13.0
0
0
0
Highly-emetogenic agents/single-day therapy:
Oral: 24 mg given 30 minutes prior to the start of
3 Dexame
Dosis dapat
13.0
13.0
13.0
therapy
tasone
1
x
1
ditingkatkan
0
0
0
Moderately-emetogenic agents:
5 menjadi
mg
8
8 mg orally twice a day, with the first dose
mg per oral
administered 30 minutes before the start of
2 x sehari
chemotherapy and the subsequent dose 8 hours later;
pasca
then 8 mg orally 2 times a day (every 12 hours) for 1
kemoterapi
1x1 -

Drug Use Problem


Ondansetron digunakan untuk profilaksis mual
dan muntah akibatkemoterapidengan potensi
emetogenisitas sedang hingga tinggi. Dari studi
random diketahui bahwa keempat agen antagonis
5-HT3 yang tertua memiliki potensi yang sama
dan menunjukan kesetaraan terapeutik. Efek
samping obat-obat ini relatif rendah. Dosis
tunggal ataupun ganda harian memberikan
efektivitas yang sama dan pada dosis yang telah
disetujui penggunaannya, formulasi oral memiliki
ekivalensi
terapeutik
dengan
sediaan
intravenanya. Uji klinis terhadap ondansetron dan
granisetron menunjukan bahwa khasiat obat-obat
ini lebih rendah pada kasus mual dan muntah
tertunda dibandingkan dengan mual dan muntah

Interactions - Ondansentron

No interaction found between this medication

Kesimpulan
Tidak
ditemukan
masalah
dalam
penggunaan obat ini terhadap kasus
penderita.
Obat ini dapat diteruskan penggunaannya
sebagai anti emetik kemoterapi.
Dosis oral dapat ditingkatkan menjadi 8 mg
per oral 2 x sehari 30 menit sebelum makan.
Kombinasi terapi dengan Dexamethasone
dapat diteruskan untuk membantu pasien
yang mengalami resiko tinggi emesis.

RANITIDIN
Golongan /
obat
Ranitidin
(antagonis
reseptor
Histamin)

Indikasi

Dosis/ penggunaan

Tukak lambung
dan tukak
duodenum, refluk
esofagitis ,
dispepsia episodik
kronis, tukak
akibat AINS,tukak
duodenum akibat
H.pylori,sindrom
ZollingerEllison,kondisi lain
dimana
pengurangan asam
lambung akan
bermanfaat.

Heartburn : 75 mg
30-60 minutes before
eating food or drinking
beverages which cause
heartburn.

Monitoring

Pantau efek
samping yang
mungkin terjadi
seperti:
Takikardia
(jarang), agitasi,
Injeksi Intravena
gangguan
lambat : 50 mg/2 ml
setiap 6-8 jam, larutkan penglihatan,alop
dalam 0.9 % larutan
esia, nefritis
NaCl hingga
interstisial
konsentrasi tidak lebih
besar dari 2.5 mg / ml
KI :
(20 ml). Suntikkan
dengan kecepatan tidak Hipersensitifitas
lebih dari 4 ml / menit Ranitidin
(5menit).

Harga
Tab
150mg
Rp.58.400
/strip
Ampul 25
mg/mL
Rp.
16,075

Ondansetron
Golongan /
obat

Indikasi

Dosis

Monitoring

Harga

Ondansetron
(Antagonis
Serotonin
SelektifAntiemetik

Penatalaksanaan
mual & muntah
karena
kemoterapi,
radioterapi dan
pasca operasi

Oral : Dosis
dapat
ditingkatkan
menjadi 8 mg per
oral 2 x sehari
pasca kemoterapi

Pantau efek
samping yang
mungkin terjadi
seperti : Sakit
kepala,
konstipasi, letih

Ondansetron
8mg Tablet
Rp 3.000,per tablet

IV : 0.15 mg/kg 3
times/day
beginning 30
minutes prior to
chemotherapy
given 4 and 8
hours after the
first dose

Ondansetron
4mg Injeksi
KI :
Rp 30.000,Hipersensitifitas per dus

Daftar Pustaka

Basch, E et al; JCO 2011; 29 (31): 4189 4198 (ASCO guidelines) MASCC
guidelines; Supportive Care in Cancer 2011; 19, suppl 1 Roila, F et al; Annals
of Oncology 2010; 21 (suppl 5): 232 243 LCNDG 2010 Antiemetic
Guidelines for Adult patients receiving Chemotherapy and Radiotherapy
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8186174
https://www.oncolink.org/oncolink-library/journal-scans/treatment-related
/dexamethasone-alone-or-in-combination-with-ondansetron-for-the-preventio
n-of-delayed-nausea-and-vomiting-induced-by-chemotherapy

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21465325
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19194119
http://chemocare.com/chemotherapy/side-effects/heartburn.aspx
https://www.uspharmacist.com/article/prevention-of-chemotherapyinducednausea-and-vomiting

http://www.farmasiana.com/ranitidine/zantac/3/
Top 300 Pharmacy Drugs 2016
Drug Information Handbooks
Drug Interaction Facts
National Cancer Institute. Nausea and Vomiting PDQ last modified
1/4/2016. Accessed at
www.cancer.gov/cancertopics/pdq/supportivecare/nausea/Patient on April 5,
2016.

You might also like