You are on page 1of 48

menghitung nilai LC50

Oleh

Drs.Sudrajat,S.U.

Universitas Mulawarman
Samarinda
2005

1
What does LC50 mean?

LC stands for "Lethal Concentration". LC values usually


refer to the concentration of a chemical in air but in
environmental studies it can also mean the
concentration of a chemical in water (Canadian Centre
for Occupational Health and Safety/ CCOHS 2005)

Suatu bahan kimia dinyatakan berkemampuan toksik


akut bila aksi langsungnya mampu membunuh 50%
atau lebih populasi uji dalam selang waktu yang pendek,
misal 24 jam, 48 jam s/d 14 hari (Meyer et.al. 1982)
Why LC50?

100%
Response

0%

Low High
Concentration (or Dose)
Preparation for Conducting LC50
Test
1. Organisme Uji
Artemia, Dhapnia : Acute Test
Ikan Mas, Udang : Acute, Sub-Lethal

2. Konsentrasi Uji (I,ii,ii g/mL)

3. Format Tabulasi Data dan Analisis Probit

- Tabel Data Kelompok

- Tabel Data Kelas

- Tabel Rekap Probit


Use an aquarium for fish or
shrimp

Use a vial glass bottle for Dhapnia or Brine


Shrimp
2
Run a dilution series of
Toxicant
Test Material (toxicant) conditions :
Pure
Commercial formulation
Mixtures of known concentration
Carriers/solvents
Unknown mixtures (eg. sediment,
effluent)

And it must be served in variation of concentration


(or Dose)
Preparation of Stock
Solution

V1.N1 = V2.N2
x.1000 = 100.100

PA PS H

1000 g/mL Diambil 10 mL


+ 90 mL medium

Original Concentration

PA PS H

Larutan Stock @ 100 g/mL sebanyak


100 mL
Preparation of Dilution
Series

V1.N1 = V2.N2
100 g/mL
x.100 = 10.10
Diambil 1 mL
+ 9 mL
Larutan medium
Stock

10 g/mL V1.N1 = V2.N2


x.10 = 10.1
Diambil 1 mL
10 -1 + 9 mL
medium

1 g/mL V1.N1 = V2.N2


Diambil 1 x.1 10. (0,1)
10 -2 mL+ 9 mL
medium

0,1 gL

10 -3
1. Static Test
Expose to The Test Medium 2. Renewable Test
3. Resirculation Test
4. Flow-Trough Test

Toxicity Test Organisms 10 -1 10 -2 10 -3

Dilution series of Toxicant

Observe
Mortality for
Determine LC50
c. Tahap Perlakuan

- Tahap ini dibedakan atas 2 tahap,


yakni :

c.1. Uji pendahuluan ( Range finding


test/
Exploratory test)

c.2. Uji sesungguhnya ( Full scale test/


Definitive test)
c.1. Uji pendahuluan ( Range finding test/
Exploratory
test) ( Rand et al., 1976; Deptan,1983).
- Uji ini bertujuan untuk menentukan kadar
ambang
lethal, yakni ambang atas (LC100-24 jam) dan
ambang
bawah ( LC0-48 jam).
- Semua bejana uji diberi tanda secara acak
untuk
memperoleh kadar perlakuan yang akan
dilakukan
dengan cara pengundian
- Deretan konsentrasi yang dipakai di dalam uji
pendahuluan adalah suatu urutan kadar bahan
uji
- Tolok ukur yang diamati adalah jumlah
organisme uji yang mati setiap jam selama 24
jam dan 48 jam dan dihitung jumlah
akumulatifnya pada 24 jam dan 48 jam sehingga
diperoleh Nilai ambang batas ( LC100-24 jam) dan
ambang bawah ( LC0-48 jam)
-Rasio kematian organisme uji didapat dari
jumlah organisme uji yang mati per bejana
dibagi dengan jumlah total semula pada setiap
kadar perlakuan
-Tabelkan hasil pengamatan ke dalam tabel
pengamatan berikut
-Hasil akhir dari kegiatan uji pendahuluan ini
adalah diperolehnya nilai kisaran konsentrasi
kritis zat racun terhadap organisme uji yaitu nilai
LC100-24 jam dan LC0-48 jam.
Range Kadar Perlakuan Pendahuluan

Kadar Terbesar dimana Kadar terkecil


dimana
Organisme hidup 100 % ( n) semua organisme uji

Dalam waktu 48 jam seluruhnya mati


dalam
( LC0-48 jam) waktu 24
jam( LC100-24 jam)
=N

KISARAN KONSENTRASI KRITIS

K1 K2 K3 Kn
Tabel Hasil Uji Pendahuluan daya racun substansi X terhadap
Organisme Uji

Konsentrasi Jumlah Organisme uji yang mati dg 96 Jam


interval 24 jam Mortalitas
24 48 72 96

Kontrol Ul,U2,U3 Ul,U2,U3, Ul,U2,U3, Ul,U2,U3,


,U4,U5 U4,U5 U4,U5 U4,U5

0.001 % dstnya

0.01%

0.1 %

1%

Catatan : interval waktu pengamatan dapat dibuat per jam dan kumulatif
kematian dapat dalam waktu 12 jam, 24 jam, dstnya. Tergantung kepada
jenis organisme uji dan zat racunnya
c.2. Uji sesungguhnya ( Full scale test/
Definitive test)
- Berdasarkan hasil Uji Pendahuluan dapat
dipilih
urutan Kadar Bahan Uji menurut Skala
Logaritmik. Konsentrasi ditentukan dalam
interval
geometris yang diperoleh dengan rumus-rumus
sebagai berikut :
N a
(1).log ----- = k ( log ---- ), dimana :
n n

N = Konsentrasi ambang atas ( LC100-24 jam)


n = Konsentrasi ambang bawah ( LC0-48 jam)
k = Jumlah konsentrasi yang akan diuji ( mis. 5 variasi)
yakni a,
a b c d e N
(2). --- = -- = --- = ----- = ---- = -----
n a b c d e

Dengan rumus 1, dapat dihitung nilai


konsentrasi a ( Konsentrasi terkecil 0,
selanjutnya dapat dihitung berturut-
turut konsentrasi b, c, d dan e dengan
rumus 2.
Contoh :
Diperoleh nilai N = 10 -1
ppm dan n = 10 -0
ppm
Jumlah interval perlakuan yang akan dilakukan
sebanyak 5 ( k=5)
Maka nilai a dapat dicari sbb:
N a
Log --- = k ( log ------ )
n n

log 0.1 log 0 = 5 ( log a log 0)


-1 0 = 5 log a 0
-1 = 5 log a - 0
1
log a = ----- = 0.2
5

a = 10 0.2
dengan kalkulator; 0.2 shift log
=
a b c d e N
--- = -- = --- = ----- = ---- = -----
n a b c d e

Menghitung nilai b :
a b 1.58 b
--- = -- ----- ------ = ------- =
n a 1 1,58

1.58 x 1.58
b= ------------- = 2.50
1

Menghitung nilai c :
b c 2.50 C
--- = -- ----- ------ = ------- =
a b 1.58 2,50

2,50 x 2.50
b= ------------- = 3,96 dan seterusnya untuk kadar d, e
dan f .
1
Tabel Pengamatan Hasil uji Pendahuluan
jumlah ikan yg mati interval 24 jam
Konsentra
si
24 48 72 96 Prosentase

Kontrol 0 0 0 0 0

0,1 % 0 0 0 0 0

1% 0 0 0 0 0

10 % 0 0 10 0 100

100 % 10 0 0 0 100
Tabel Pengamatan Hasil uji Sesungguhnya
jumlah ikan yg mati interval 24 jam
Konsentra 24 48 72 96 Prosentase
si
Kontrol 0 0 0 0 0

0,1 % 0 0 0 0 0

1% 0 0 0 0 0

10 % 0 0 1 0 12,5

56 % 0 1 1 1 37,5

100 % 0 2 60 0 100
ANALISIS DATA
1.Menggunakan Kertas Grafik Semilogaritma,
dimana absisnya (Y) berisikan data %
Jumlah organisme uji yang masih hidup dan
ordinatnya berisikan data log konsentrasi
perlakuan ( x)
2. Menggunakan persamaan garis regresi log
konsentrasi terhadap Probit kematian
organisme uji ( Probit Analysis)
3.Menggunakan persamaan garis regresi log
konsentrasi terhadap Logit kematian
organisme
uji ( Logit Analysis)
4. Menggunakan Soft WARE EPA PROBIT
Ada cara lain yang lebih mudah yakni
menggunakan skala Duodoroff, et al
( 1951) yakni skala konsentrasi yang
dapat dipergunakan untuk menentukan
variasi kadar perlakuan suatu bioassay
dengan dasar interval progressive
bisection pada suatu skala logaritmik.
1
- - - -
ANALISIS DATA
1. Menggunakan Kertas Grafik Semilogaritma,
dimana absisnya (Y) berisikan data % Jumlah
organisme uji yang masih hidup dan ordinatnya
berisikan data log konsentrasi perlakuan ( x)
2. Menggunakan persamaan garis regresi log
konsentrasi terhadap Probit kematian organisme
uji ( Probit Analysis)
3. Menggunakan persamaan garis regresi log
konsentrasi terhadap Logit kematian organisme
uji ( Logit Analysis)
4. Menggunakan Soft WARE EPA PROBIT ANALYSIS
PROGRAM, SPSS PROGRAM
5. dll
Determine LC50 Using Probit Analysis

1
Metode Hubert (1979)

Probit = probability unit


% of population responding as a function
of standard deviation units from the mean

Nilai Probit dari persentase mortalitas hewan uji


merupakan fungsi linear : Y = a + bx
Nilai LC50 diperoleh dari anti log m
(m merupakan logaritma konsentrasi klorin pada Y = 5/ nilai
Probit 50% hewan uji)

m= 5a
b . (1)

b = XY 1/ n ( X Y)
X2 1/ n ( X)2 . (2)

a = 1/ n (Y b X)..(3)
Normal distribution of
resistance/sensitivity

Mean response
Frequency

Protected
5% allowable
impact
100
0
Preparing Data Tabulation Lihat di Tabel
Probit %
Format Tabulasi Data Analisis Probit LC50 Mortalitas

Jenis Hewan Uji :


Jenis Bahan Toksik :

d n r p X Y XY
(Konsentrasi (jumlah (Mortalitas (%Mortalitas) (Log (Nilai Probit %
Uji) hewan uji) hewan uji) Konsentrasi) Mortalitas)

i 30

ii 30

iii 30

Jumlah ( ) X Y XY
Log Probit
1.009 6.18

6.18

1.009
Determine a,b and m value to determine LC50 value
b = .. Persamaan

(2)

a = . Persamaan

(3)

m = . Persamaan

LC
(1)50 = anti Log m = ppm
No. of Individuals Tolerance

No. of Individuals
Concentration Log of Concentration

Dose-Response
Cumulative Percent

Cumulative Percent

Concentration Log of Concentration


In Probit Analysis we cannot measure normal distribution directly
because effect is cumulative, so graph as cumulative distribution

Normal distribution Cumulative distribution


# Responding

Dose Log Dose


1.PROSEDUR ANALISIS PROBIT
-Dalam rangka untuk melinierkan kurva dosis-
respon, dapat dilakukan dengan cara pengubahan
atau transformasi
-Untuk mengkonversi seluruh kurva sigmoid menjadi
suatu hubungan linier dapat digunakan analisis
probit, yang tergantung pada unit standard deviasi
yang dipakai
-Kurva dapat dibagi menjadi berbagai standard
deviasi dari dosis median
-Pada kurva normal di dalam suatu standard setiap
sisi dari median kurva adalah linier dan mencakup 68
% individu
-Sebanyak 94,4 % individu diketahui berada dalam
dua standard deviasi (SD)
-Kurva dosis-respon menghasilkan linier jika untuk
dosis digunakan skala logaritmik
- Transformasi ini menjadikan kita
berurusan dengan garis yang benar-
benar lurus, karena sekarang telah
diubah menjadi Plot linier
-Penggunaan kertas grafik prbobit
dapat membuat ploting data menjadi
relatif mudah
-Dengan demikian dosis efektif atau
EFFECTIVE DOSE 50 ( ED50) dapat
ditentukan saat pengukuran respon
biologis, farmakologis dan fisiologis.
-Tingkat Kematian organisme uji diubah
skalanya menjadi skala Probit
-Dosis perlakuan diubah menjadai skala
logaritmik
-Selanjutnya diproyeksikan dalam kertas
grafik dan kemudian dibuat garis lurus yang
paling baik melalui titik-titik yang ada
( berdasarkan penglihatan) dan dosis pada
garis ini yang menyatakan 50 % kematian
dalam satu kelompok ( jadi probit = 5)
ditentukan.
-Antilog titik ini disebut : median dosis letal (
Median Lethal dosis)= MLD dan merupakan
ukuran kuantitatif toksisitas suatu zat racun
terhadap organisme uji tersebut.
-Jika titik-titik ( probit, log dosis) tersebar
padahal dikehendaki harga MLD yang paling
realiabel, maka harus ditentukan garis
regresi yang menyatakan hubungan antara
probit dan log dosis dengan memasukkan
faktor W.
-Batas kesalahan MLD dapat diramalkan dari
garis-garis regresi dan dapat dievaluasi
berdasarkan varian titik-titik terhadap garis
regresi.
Contoh :
Larutan yang berisi 200 mg zat per ml diberikan
secara oral dan subkutan, pada beberapa kelompok
tikus dengan berat 18-24 g dan masing-masing
kelompok terdiri 10 ekor.
Dari percobaan ini diperoleh hasil sebagai berikut :
Cara Dosis Log Angka Prosentase Probit
pemberia ( mg/20 g) dosis kematian Respon
n

Oral 90 1,954 3 30 4,48

100 2,000 4 40 4,75

110 2,041 8 80 5,84

Subkuta 60 1,778 1 10 3,72


n
70 1,845 6 60 5,25

90 1,945 9 90 6,28
Berdasarkan grafik dapat diketahui bahwa
cara per oral menghasilkan log MLD =
1,990. Jadi MLD Oral = 97,7 mg/20 g berat
badan atau 4,88 g/kg berat badan.

Sedangkan cara subkutan menunjukkan log


MLD = 1,848.
Jadi MLD subkutan = 70,5 mg/20 g berat
badan = 3,25 g/kg berat badan.
Gambar Kertas Grafik Semilog untuk penentuan
LC50

Konsentrasi
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA

SEMOGA BERMANFAAT

48

You might also like