Tutorial Kasus Mati

035/2017/KL/PL
Universitas Gadjah Mada
Identitas Korban
Nama Bapak S

Jenis Laki-laki
kelamin
Usia 51 tahun

Alamat Sawangan, Magelang, Jawa

Tengah
Pekerjaan Buruh harian lepas

Agama Islam
Kronologi
Medikolegal
Aspek Medikolegal Ada Tidak
Ada
Label jenazah
Surat permintaan VetR
Berita acara penyerahan
jenazah
Berita acara penerimaan
jenazah
Surat pernyataan
keluarga/ahli waris
Laporan wartawan
Berita acara penyerahan
barang bukti
Identifikasi
Hasil Pemeriksaan
Ukuran jenazah
Panjang badan: 159,5 cm
Berat badan: 54 kg

Keadaan Jenazah
Jenazah memakai sarung, kemeja, celana panjang, ikat
pinggang, celana dalam. Di sekitar jenazah terdapat
rerumputan.
Terdapat robekan di celana panjang bagian selangkangan.
Pada kantong depan atas kiri terdapat obat bertuliskan
ACETAMINOPHEN, PHENYL PROPALAMIN, CLORPERAMIN
MALEAT.
Pada samping kiri kepala jenazah terdapat plastik bening
berisi AUTAN dan plastik hitam berisi korek gas, 3
potongan kain merah, 8 potongan kain persegi panjang
bermotif bunga.
Di antara kedua kaki jenazah terdapat jaket hitam.
Sikap Jenazah Muka
menghadap ke
depan

0O 30O

45O 180O

Tangan menekuk
Tangan menekuk,
ke dalam,
menghadap ke
terletak di
belakang,
samping paha
terletak di atas
kiri
dada
45O
Telapak kaki
menghadap ke
bawah.
Jari jari kaki
menghadap ke atas
Kaku Jenazah
Terdapat kaku jenazah yang mudah
digerakkan pada leher dan jari-jari kaki.
Terdapat kaku jenazah yang sulit
digerakkan pada rahang, kedua bahu,
kedua siku, kedua pergelangan tangan,
seluruh jari-jari tangan, pinggang, kedua
lutut, kedua pergelangan kaki.
Bercak Jenazah
Terdapat bercak merah keunguan yang
hilang dengan penekanan pada area bahu,
punggung atas, punggung kanan,
punggung kiri, pinggang, dan kedua
lengan.
Terdapat bercak merah keunguan yang
tidak hilang dengan penekanan pada area
tengkuk.
Pembusukan
Tidak terdapat pembusukan jenazah.
Kepala bagian belakang tepat pada sumbu tengah
tubuh, 10cm dari batas tumbuh rambut depan
terdapat benjolan bentuk tidak beraturan, warna sama
dengan kulit, kondisi bersih, dasar kulit, dengan ukuran
6cm x 4cm.
Dari kedua hidung keluar cairan lendir.
Dari kedua lubang telinga keluar cairan berwarna
merah.
Kelopak mata kiri terdapat luka robek, bentuk tidak
beraturan, warna kemerahan, arah dari atas ke bawah,
kondisi kotor, dasar kulit, dengan ukuran panjang 4cm
dan lebar 3,5cm.
Daun telinga kiri terdapat luka robek, bentuk tidak
beraturan, warna kemerahan, arah dari atas ke bawah,
kondisi bersih, dasar otot, dengan ukuran panjang 3cm
dan lebar 0,6cm.
Pada hidung, bibir atas, bibir bawah, dagu,
pipi kanan, pipi kiri, daun telinga kanan,
daun telinga kiri, leher, lengan atas kanan,
lengan bawah kiri, tangan kiri terdapat luka
lecet geser berwarna kemerahan, kondisi
kotor, dasar kulit.
Jaringan di bawah kuku-kuku tangan kanan
dan kiri berwarna kebiruan.
Jaringan di bawah kuku-kuku kaki kanan
dan kiri berwarna pucat.
Laboratorium
Golongan darah O.
Alkohol dalam darah negatif.
Kesimpulan
1. Jenazah laki-laki, panjang badan 159,5cm, berat jenazah
54kg, golongan darah O, alkohol darah negatif.
2. Terdapat benjolan pada kepala bagian belakang akibat
kekerasan tumpul.
3. Terdapat tanda-tanda mati lemas.
4. Terdapat luka robek pada kelopak mata kiri dan telinga kiri
akibat kekerasan tumpul.
5. Keluar cairan berwarna merah dari kedua lubang telinga.
6. Terdapat luka lecet geser pada beberapa anggota tubuh lain
akibat kekerasan tumpul.
7. Poin nomor 2,3,4,5 tidak dapat dikesampingkan sehubungan
dengan sebab kematian. Penyebab kematian pasti tidak
dapat diketahui karena tidak dilakukan pemeriksaan dalam.
8. Saat kematian antara 8 sampai 12 jam sebelum
pemeriksaan.
Learning Objectives
1. Tanda-tanda asfiksia?
2. Apakah kasus ini dapat dikategorikan
sebagai kematian mendadak? Jelaskan!
3. Apakah VetR dapat dilakukan jika tidak
terdapat label pada jenazah?
4. Metode apakah yang digunakan untuk
pemeriksaan golongan darah? Apakah
mungkin terjadi bias pada keadaan
tertentu?
5. Metode apa saja yang bisa digunakan
untuk penentuan saat kematian pada
korban basah/ arus air?
Pembahasan: 1
Tanda-tanda asfiksia
Sianosis (di bibir/jaringan bawah kuku, dapat
diamati juka ada pengurangan hemoglobin
minimal 5g/dL)
Petechiae hemorrhages/tardiev spot
(disebabkan ruptur pembuluh darah kecil,
karena over distention atau peningkatan
tekanan intravaskular)
Visceral congestion (karena obstruksi pada
venous return, terjadi dilatasi pembuluh
darah dan stasis darah)
Fluidity of blood (darah lebih cair karena
aktivitas fibrinolisin)
Pembahasan: 2
Kematian mendadak = sudden unexpected natural death Kriteria:
o Natural (alamiah, wajar)
o Datangnya tidak terduga (<48 jam sejak timbul gejala pertama)
o Terdapat saksi atau riwayat penyakit

Pada kasus kematian mendadak harus dilakukan pemeriksaan histopatologis

dan/atau toksikologi. Hasil pemeriksaan dapat menentukan sebab kematian,
sebab kematian dapat dibagi dalam 3 kelompok:
o Ditemukan kelainan organik dengan derajat dan lokasi menjadi penyebab
kematian.
o Ditemukan kelainan organik yang dapat menerangkan kematian namun tidak
dapat dibuktikan sebagai penyebab kematian.
o Tidak ditemukan penyebab kematian (undetermined causes atau otopsi negatif)

Jadi, kasus ini tidak dapat dikategorikan sebagai kematian mendadak karena tidak
memenuhi kriteria kematian mendadak dan tidak dilakukan pemeriksaan dalam.
Pembahasan: 3
Apakah VetR dapat dilakukan jika tidak
terdapat label pada jenazah?
Pembahasan: 4
Metode apakah yang digunakan untuk
pemeriksaan golongan darah? Apakah
mungkin terjadi bias pada keadaan
tertentu?
Yang paling mudah dan sering dilakukan :
direct hemagglutination test.
Pada kondisi RBC yang lisis tidak akan terjadi
hemagglitination.
Cara deteksi yang lain:
Absorption elution method
ABO typing from body fluid/other tissues (hair skin
nail bone)
Pembahasan: 5
Metode apa saja yang bisa digunakan untuk
penentuan saat kematian pada korban
basah/ arus air?
Adipocere dapat terjadi. Biasanya dapat
terjadi dalam beberapa minggu hingga
beberapa bulan.
Accumulated degree days untuk mengetahui
kira-kira berapa lama untuk jenazah untuk
terapung.