You are on page 1of 6

LAPORAN FISIOLOGI HEWAN

KEGIATAN 4

MENGHITUNG SEL DARAH PUTIH (LEUKOCYTE)

Disusun Oleh :

Prodi Pendidikan Biologi I 2016

1. Monita Rahayu 16304241011

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
KEGIATAN 4
MENGHITUNG SEL DARAH PUTIH (LEUKOCYTE)

I. Pelaksanaan Praktikum
Hari, tanggal : Selasa, 20 November 2017
Tempat pratikum : Laboratorium Zoologi, FMIPA, Universitas Negeri
Yogyakarta

II. Tujuan
Tujuan praktikum : Mampu menghitung sel darah putih (leukocyte)

III. Alat dan Bahan


Alat : Bahan :
1. Pipet khusus bertanda ‘101’ 1. Blood lanchet steril (disposable)
2. Bilik hitung 2. Kapas
3. Alkohol 70 %
4. Reagen Turk

IV. Cara Kerja

Mensterilkan kulit ujung jari tengah atau jari manis dengan kapas alkohol,
membiarkannya sampai mengering

Menusuk ujung jari tengah atau jari manis naracoba dengan menggunkan
blood lanchet steril (dispoable) sehingga darah keluar

Mengambil darah dengan pipet khusus sampai tanda 0,5 kemudian


memebersihkan ujungnya dengan kertas tissue. Menghisap reagen Turk
sampai tanda ‘101’. Mencocokan secara perlahan agar tercampur rata

Menyiapkan bilik hitung. Mencari 4 kotak yaitu A,C,G,I yang terletak


pada pojok kanan atas, kiri atas, kiri bawah, dan kanan
bawah.Memperhatikan bahwa setiap kotak dibagi menjadi 16 kotak kecil

Meneteskan cairan dalam pipet lewat tepi kaca penutup sehingga merata
dan menghitung jumlah SDP-nya dengan cara yang sama seperti
menghitung jumlah SDM akan tetapi hasil perhitungan dibilik hitung
dikalikan 50

V. Hasil dan Pembahasan

1. Tabel Hasil Praktikum

No Nama Kiri Kanan Kanan bawah Kiri Jumlah


atas atas bawah (sdp/mm3)
1. Monita Rahayu 44 42 55 57 9900
2. Elisa Septiani 53 27 32 45 7850
3. Vinasti Fatonah 25 28 18 29 5000

2. Pembahasan

Praktikum yang dilakukan di Laboratorium Zoologi FMIPA UNY


pada tanggal 20 November ini bertujuan untuk melakukan perhitungan
terhadap sel darah putih (leukocyte). Alat dan bahan yang harus digunakan
dalam praktikum tersebut adalah pipet khusus bertanda ‘101’, bilik hitung,
blood lanchet steril, Kapas, alkohol 70 % , dan Reagen turk. Praktikum
dilakukan dengan langkah-langkah yaitu pertama, mensterilkan kulit ujung
jari tengah atau jari manis dengan kapas alkohol, membiarkannya sampai
mengering. Kedua, menusuk ujung jari tengah atau jari manis naracoba
dengan menggunkan blood lanchet steril (dispoable) sehingga darah
keluar. Selanjutnya, mengambil darah dengan pipet khusus sampai tanda
0,5 kemudian memebersihkan ujungnya dengan kertas tissue. Menghisap
reagen Turk sampai tanda ‘101’. Berdasarkan teori dari Syamsunir Adam
tahun 1995 dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Mikrobiologi
Parasitologi Untuk Perawat tahun 1995 halaman 102 yang menyatakan
bahwa pada leukosit, digunakan larutan Turk’s, karena larutan ini terdiri
atas asam asetat 2 % berfungsi untuk melisiskan trombosit dan eritrosit,
sehingga hanya leukosit yang bisa diamati; dan gentian violet 1 % yang
memberikan warna ungu muda pada inti dan sitoplasma granula leukosit,
sehingga jelas dibawah mikroskop dan memudahkan perhitungan.
Mencocokan secara perlahan agar tercampur rata. Kemudian, menyiapkan
bilik hitung. Mencari 4 kotak yaitu A,C,G,I yang terletak pada pojok
kanan atas, kiri atas, kiri bawah, dan kanan bawah. Memperhatikan bahwa
setiap kotak dibagi menjadi 16 kotak kecil. Terakhir adalah Meneteskan
cairan dalam pipet lewat tepi kaca penutup sehingga merata dan
menghitung jumlah SDP-nya dengan cara yang sama seperti menghitung
jumlah SDM akan tetapi hasil perhitungan dibilik hitung dikalikan 50.
Dalam praktikum menghitung sel darah putih, praktikan yang akan
menjadi naracoba adalah Monita, Elisa, Vinasti. Hasil praktikumnya
adalah Monita memiliki jumlah Sel darah putih yaitu 9900 sdp/ mm3, Elisa
memilki sel darah putih berjumlah 7850 sdp/mm3, dan vinasti memiliki sel
darah putih berjumlah 5000 sdp/mm3. Berdasarkan teori dari
Jeyaratnam,dkk tahun 2010 dalam bukunya yang berjudull Buku Ajar
Praktik Kedokteran Kerja halaman 126 yang menyatakan bahwa jumlah
total sel darah putih sebesar 4000-11000 sdp/mm3. Sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa Monita, Elisa dan Vinasti memiliki jumlah sel darah
putih yang tergolong normal karena masih berada pada rentang batas yang
ditentukan. Leukosit merupakan komponen darah yang berperan sangat
penting di dalam tubuh sehingga apabila jumlahya kurang atau kelebihan
akan menimbulkan gangguan dan jumlahnya sangat tergantung atau
dipengaruhi olehh usia seseorang sehingga dalam praktikum harus
dicantumkan usia dari naracoba yang akan di uji. Sesuai dengan teori dari
Pearce halaman 105 tahun 2006 yang menyatakan bahwa leukosit
mempunyai peranan dalam pertahanan seluler dan humoral organisme
terhadap zat-zat asingan. Variasi kuantitatif dalam sel-sel darah putih
tergantung pada usia. waktu lahir, 4 tahun dan pada usia 14 -15 tahun
persentase khas dewasa tercapai. Bila memeriksa variasi Fisiologi dan
Patologi sel-sel darah tidak hanyapersentase tetapi juga jumlah absolut
masing-masing jenis per unit volume darah harus diambil.
VI. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang bertujuan untuk menghitung sel darah putih
dapat diambil kesimpulan bahwa Jumlah sel darah putih yang dimiliki oleh
ketiga naracoba dalam keadaan normal didukung dengan kondisi tubuh
sehat pada saat praktikum dilaksanakan.

Saran

1. Sebaiknya selalu menjaga kebersihan selama praktikum. Blood lanchet


steril yang digunakan harus selalu dalam keadaan dan apabila sudah
dipakai jangan lupa dibuang serta jangan digunakan untuk orang lain
karena dapat beresiko tertular penyakit.
2. Peralatan yang akan digunakan harus dalam keadaan bersih. Peralatan
harus segera dibersihkan dengan menggunakan alkohol atau aquades
sebelum dan setelah praktikum agar selalu dalam koondisi steril
sehingga aman apabila digunakan praktikan.
3. Diperlukan ketelitian dan fokus selama praktikum agar pada saat
menghitung jumlah sel dsrah putih dibawah mikroskop tidak menemui
kesalahan.

VII. Daftra Pustaka


Adam, S. (1992). Dasar-Dasar Mikrobiologi Parasitologi Untuk
Perawat. Jakarta: EGC.
Heru Nurcahyo dan Tri Harjana. 2013. Petunjuk Praktikum Fisiologi
Hewan. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Jeyaratnam, J., Koh, D Sihombing, R.N.E., Widyastuti, P., Eds. 2010 .
Buku Ajar Praktik Kedokteran Kerja. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Pearce, Evelyn. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

You might also like