You are on page 1of 19

Anggaran bahan

baku
Manajemen persediaan
tradisional (EOQ)
Economic Order Quantity
Perhitungan biaya persediaan
yang paling ekonomis.
Teknik perhitungan biaya yang
paling ekonomis pada setiap
jumlah barang yang di beli atau
di pesan.
Manajemen persediaan
tradisional (EOQ)
 EOQ =√2xRxS
PxI
Keterangan :
R = Requirement of raw material, jumlah bahan baku yang
dibutuhkan dalam satu periode, misal 1.200 unit
S = Set up cost, biaya pemesanan setiap kali pesan, misal Rp
15
P = Price, harga bahan baku per satuan, misal Rp 1/ unit
I = Iventory, biaya penyimpanan persediaan yang umumnya
dinyataan dalam prentase dari nilai rata-rata, misal 40 %.
EOQ = √ 2x1.200x15 = √ 36.000 = √ 90.000 = 300 unit
0,40 x 1 0,40
Dengan diketahui angka 300 unit setiap pemesanan, berarti
dalam setahun dilakukan 4 kali pemesanan
EOQ
 Keterangan tabel :
*Rp 200 = (400xRp 1)/2
**Rp 45 = 3 kali pesan @Rp 15 per sekali pesan
***Rp 80= 40 % x Rp 200 nilai persediaan rata-
rata

o Jika biaya penyimpanan dinyatakan dalam rupiah


per unit (misal Rp 1) maka EOQ dihitung :
√2x1.200x15 = √36.000 = 6000 unit
0,1 0,1
Re-order point (ROP)= (6x50)+40%(6x50) = 420
unit
EOQ
 Perhitungan biaya pemesanan yang paling
ekonomis
Frekuensi pemesanan 3x 4x 6x
Jumlah bahan baku yang 400 300 200
dipesan unit unit unit
Nilai persediaan rata-rata *Rp Rp 150 Rp 100
200

Biaya pesanan **Rp 45 Rp 60 Rp 90


Biaya penyimpanan ***Rp Rp 60 Rp 40
80
Jumlah biaya persediaan Rp 125 Rp 120 Rp 130
Persediaan model JIT (Just In
Time)
Model yang menempatkan
pemasok sebagai mitra bisnis
sejati
Persediaan dengan nilai nol atau
mendekati, artinya perusahaan
dapat menghemat biaya
persediaan dan bahkan tidak
menanggung biaya persediaan
sama sekali.
Keunggulan JIT
 Menghilangkan pemborosan dengan cara
memproduksi suatu produk hanya dalam kuantitas
yang diminta pelanggan.
 Dampak persediaan, persediaan kecil, mungkin nol
 Tata letak pabrik, dikelompokkan satu macam
produk atau sistem sel
 Pengelompokkan karyawan dalam satu jenis
produk
 Pemberdayaan karyawan, dilatih dan dididik terus-
menerus menyesuaikan dengan perubahan alat
kerja dan metode kerja
 Pengendalian mutu total, semua orang
bertanggung jawab terhadap mutu produk
Anggaran bahan baku versus
aktual
Anggaran bahan baku harus
dibandingkan dengan aktual bahan
baku, baik dalam pembeliannya
maupun dalam penggunaannya. Hasil
perbandingan itu akan menghasilkan
beberapa varian, yaitu:
◦ Varian pembelian bahan
◦ Varian kuantitas bahan
◦ Varian bauran bahan
◦ Varian hasil bahan
contoh
Anggaran produksi pada tahun 2015 sebanyak
182 unit
Untuk tiap unit produk jadi diperlukan bahan
baku A sebanyak 2 Ons dan bahan baku B
sebanyak 0,5 ons, harga standar bahan baku A
per Kg Rp 100 dan bahan baku B Rp 250
anggaran persediaan akhir bahan baku A
sebanyak 65 Ons dan Bahan B sebanyak 40
Ons.
Anggaran persediaan awal bahan baku A
sebanyak 26 ons dan bahan baku B sebanyak
25 Ons
Buatlah anggaran bahan baku
Jawab:

Anggaran bahan baku


Ket Bahan baku A Bahan baku B
182 X 2 Ons 364 ons
182 X 0.5 ons 91 ons
Harga 100/kg 250/ kg
Rp 3.640 Rp 2.275
Anggaran pembelian
bahan baku
Keterangan Bahan baku A Bahan baku B
Kebutuhan bahan 364 ons 91 ons
Persediaan akhir 65 ons 40 ons
Jumlah 429 ons 131 ons
Persediaan awal 26 ons 25 0ns
Pembelian bahan 403 ons 106 ons
Harga bahan Rp 100/ Kg Rp 250/ Kg
Anggaran Rp 4030 Rp 2.650
pembelian bahan
baku
Contoh soal
 Perusahaan memiliki data bahan baku srikut :
pabrik memiliki biaya standar untuk satuan per
100 ton produk jadi, yaitu bahan baku A 55 ton, B
44 ton, dan C 11 ton. Harga standar bahan baku
A/ton Rp 43, B Rp 35, dan C Rp 25. pembelian
bahan baku A 2.000 ton @Rp 44, B 1.200 ton @ Rp
37, dan C 500 ton@ Rp 24. sedangkan bahan baku
yang digunakan dalam proses produksi adalah A
1.870 ton, B 1.100 ton, dan C 440 ton;
penyimpangan bahan baku dicatat pada saat
pembelian bahan baku. Kenyataan yang terjadi di
pabrik ebagai bedalam satu tahun periode
akuntansi adalah bahwa output riil yang dihasilkan
sebanyak 3.234 ton produk siap jual di pasar.
Hitunglah varian bahan bakunya !
Kalkulasi biaya standar
Material Kuantitas Harga Total Biaya per
(Jenis) standar Standar Biaya unit (Rp)
(Unit) (Rp) (Rp)
A 55 43 2.365
B 44 35 1.540
C 11 25 275
Jumlah 110 4.180
Biaya per unit total berdasar input 110 unit 38,00
(4.180/110)
Biaya per unit total berdasar output 100 unit 41,80
(4.180/100)
Perhitungan penyimpangan harga
Materia bahan
Harga baku Varian Total
Harga
l (Jenis) Beli Standar Aktual Harga Varian
(unit) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
A 2.000 43 44 -1 -2.000
B 1.200 35 37 -2 -2.400
C 500 25 24 +1 +500
Jumlah penyimpangan harga pembelian bahan baku -3.900
Keterangan: (-) artinya tidak menguntungkan atau
unfavorable;
(+) artinya menguntungkan atau favorable
 Perhitungan penyimpangan bauran bahan
baku
(material mix variance)
Materi Digunak Standar Varian Harga Total
al an Quantitas Quantit Standar Varia
(Jenis) Quantita Berdasar as n
s Standar Output (Rp)
A 1.870 55/110 X 3.410 -165 43 -7.095
B 1.100 =1.705 +364 35 +9.24
C 440 44/110 X 3.410 = -99 25 0
1.364 -2.475
11/110 X 3.410 =
341
Jumlah 3.410 Jumlah varian bauran bahan baku -330
Perhitungan peyimpangan kuantitas
bahan baku (Material Quantity Variances)
Aktual output sebesar 3.234 unit
seharusnya menggunakan bahan baku
untuk
A= 55/110 x 3.557,4 = 1.778,70;
B=44/110 x 3.557,4 = 1.422,96;
C= 11/110 x 3.557,4 = 355,74.
perhitungan penyimpangan kuantitas
bahan baku berdasar output 3.234
aktual adalah dengan output standar
3.100 unit.
Perhitungan penyimpangan bahan baku
Material Yield Variances+ Material Mix Variance
(+5601,2+(-330)= Rp
5.721,20(menguntungkan/favorable)
Materi Digunaka Standar Quantitas Varian Harga Total
al n Digunakan Quantita Standa Varian
(Jenis) Quantita Berdasar Aktual s r (Rp)
s Output
A 1.870 55/110x3557,4=17 -91,30 43 -3925,9
B 1.100 78,70 +322,96 35 +11303
C 440 44/110x3557,4=14 -84,26 25 ,6
22,96 -2106,5
11/110x3557,4=35
5,74
Jumlah 3.410 3557,40 +5721,
20
Perhitungan penyimpangan bahan
baku
Keterangan (Rp)
Penyimpangan harga pembelian bahan baku 3.900,00
(tm) 5.601,20
Penyimpangan hasil bahan baku (m) 330,00
Penyimpangan bauran bahan baku (tm)
Jumlah penyimpangan bahan baku (m) 1.371,20
Latihan soal
Biaya biaya standar untuk 100 unit produk jadi,
dibutuhkan bahan baku A 60 unit, bahan baku B 40 unit
dan bahan baku C 20 unit, harga standar bahan baku A
Rp 40 per unit, B Rp 30, dan C Rp 20 per unit.
output yang dihasilkan sebanyak 3000 unit
Permintaan aktual adalah 2.900 unit .
Pembelian
Bahan baku A 2.000 unit @ Rp 45
Bahan baku B 1.200 unit @ Rp 35
Bahan baku C 500 unit @ 25
Penggunaan bahan baku
A 1.900 unit, B 1.200 unit dan C 500 Unit.
Buatlah anggaran biaya bahan baku
Hitung selisih anggarannya

You might also like