You are on page 1of 26

Otitis Eksterna

Definisi

 Perdangan telinga bagian luar


(Gore, 2018)
 Penyebab (Gore, 2018)
 Infeksi bakteri
 Infeksi jamur (otomycosis)
 Penyebab yang berhubungan
dengan penyakit dermatologis

Gore, J., 2018. Otitis externa. American academy of physician assistants, 31(2), pp. 47-48.
Faktor Resiko

 Berenang / paparan air ke telinga


 Temperatur dan kelembaban tinggi
 Tidak adanya serumen
 Trauma akibat mengorek telinga
 Corpus alienum
 Keadaan dermatologik ct. Psoriasis dan
eczema
 Terapi radiasi

Gore, J., 2018. Otitis externa. American academy of physician assistants, 31(2), pp. 47-48.
Etiologi

 Bakteri
 Pseudomonas aeruginosa
 Stapnylococcus epidermidis
 Staphylococcus aureus
 Infeksi jamur
 Aspergillus

Gore, J., 2018. Otitis externa. American academy of physician assistants, 31(2), pp. 47-48.
Patofisiologi
Temuan Pada Anamnesis
Keluhan yang seringkali ditemukan (Waitzman,
2018)
 Nyeri / gatal pada telinga
 Penurunan pendengaran
 Rasa penuh pada telinga
 Riwayat berenang
 Riwayat trauma pada telinga
Pembersihan telinga yang terlalu kuat
Penggunaan cotton bud
Temuan Pada Pemeriksaan Fisik
Temuan Pada Pemeriksaan Fisik
Temuan Pada Pemeriksaan Fisik

Pada kasus berat


Diagnosis

 Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik


 Kultur
Tata Laksana Otitis Eksterna
American Academy of Otolaryngology–Head and Neck Surgery Foundation, 2014

Bedakan otitis eksterna difus dengan penyebab lain

Kaji faktor yang memerlukan tindakan tambahan

Kaji rasa nyeri pada pasien

Berikan terapi topikal pada pasien

Antibiotik sistemik tidak boleh diberikan pada terapi awal

Edukasi pasien bagaimana memberi obat topikal atau cara aural toilet

Gunakan obat topikal yang non toksik pada curiga perforasi membran timpani
Tata Laksana Otitis Eksterna

 Tetes telinga yang mengandung


antimikrobial dan steroid (hidrokortison)
 Ofloksasin tetes telinga
6 – 12 tahun 5 tetes pada telinga yang
sakit 2 x / hari
> 12 tahun 10 tetes pda telinga yang sakit
Tata Laksana Otitis Eksterna

 Ciprofloxacin tetes telinga


suspensi 60 mg / mL (6%)
Usia < 6 bulan tidak direkomendasikan
Usia ≥ dosis tunggal 0.2 mL
Solusi 0.5 mg / 0.25 ml (0.2%)
Usia < 1 tahun tidak direkomendasikan
≥1 dosis 0.25 ml (kemasan sekali pakai) pada telinga
selama 7 hari.
Tata Laksana Otitis Eksterna

Kombinasi tetes telinga hidrokortison dan Tobramisin


Tetes mata gentamisin
1-2 tetes setiap 2-4 jam pada telinga yang terinfeksi
Kombinasi Coprofolaxin dan deksametason
Tidak direkomendaiskan pada usia < 6 bulan
Usia > 6 bulan : 4 tetes setiap 12 jam selama 7 hari
Kombinasi hidrokortison dan ciproloxacin
Tidak pada anak usia < 1 tahun
Usia > 1 tahun 3 tetes setiap 12 jam selama 7 hari
Tata Laksana Otitis Eksterna

 Antibiotik per oral


 Ciprofloksasin 500 mg 3 x 1 selama 1 – 2 minggu
 Tidak direkomendasikan pada usia < 18 tahun
 Asetaminofen
 Antifungal :
 Salep Clotrimazole 1% untuk infeksi Candida setiap 12 jam
selama 10 – 14 hari
 Nystatin
 Bayi prematur 100.000 U setiap 6 jam
Bayi 200.000U setiap 6 jam
Anak 400.000 – 600.000 U setiap 6 jam
Tata Laksana Otitis Eksterna

 ear wick
Tata Laksana Otitis Eksterna

 Edukasi pasien
Jaga telinga tetap kering
 Pasien dengan aktivitas
yang dekat dengan air
boleh kembali setelah 2-3
hari terapi
Alat bantu dengar dan
earphone boleh digunakan
setelah peradangan
membaik
Prognosis

 Perbaikan dimulai 48 – 72 jam setelah terapi


 Gejala sembuh secara total antara 7 – 10 hari terapi
 Faktor resiko terjadinya komplikasi :
Pasien dengan diabetes melitus
Pasien dengan gangguan kekebalan tubuh
Pasien dengan radioterapi
Pasien yang tidak mendapat terapi
Komplikasi – Otitis Externa Maligna

 Osteomyelitis yang terjadi pada tulang


temporal (Carlton, et al., 2017)
 Infeksi yang dimulai dari os. timpani
menyebar ke dasar tengkorak
(Carlton, et al., 2017)
Erosi tulang progresif
Defisit syaraf kranial
Abses
Komplikasi – Otitis Externa Maligna

Analisis faktor resiko potensial otitis externa maligna Orji et al (2017)


Komplikasi – Otitis Externa Maligna

Analisis faktor resiko potensial otitis externa maligna Orji et al (2017)


Komplikasi – Otitis Eksterna Maligna

 Stadium Otitis Eksterna Maligna :


I. Infeksi terbatas pada jaringan lunak
dan kartilago liang telinga.
II. IDijumpai keterlibatan jaringan
lunak dan erosi tulang temporal.
III. Perluasan intrakranial atau erosi di
luar tulang temporal.
Komplikasi – Otitis Externa Maligna

Analisis pola perburukan otitis externa maligna Orji et al (2017)


Komplikasi – Otitis Eksterna Maligna

 Terapi pada otitis eksterna maligna :


 Pembedahan untuk debridement
 Antibiotik intravena jangka panjang
 Pengendalian faktor resiko
Kesimpulan

 Otitis eksterna merupakan peradangan pada liang telinga luar


 Sumbatan pada telinga luar merupakan faktor resiko utama
 Penyebab otitis externa adalah bakteri dan jamur
 Komplikasi dapat terjadi pada pasien dengan imunosupresi dan diabetes
melitus
Referensi

 BMJ, 2018. Otitis Externa. [Online]


Available at: http://bp.api.bmj.com/best-
practice/monograph/40/basics/pathophysiology.html
[Accessed 11 May 2018].
 Carlton, D. A., Perez, E. & Smouha, E., 2017. Malignant external otitis : the
shifting treatment paradigm. American journal of otoralyngology, Volume
10.
 Gore, J., 2018. Otitis externa. American academy of physician assistants,
31(2), pp. 47-48.
 Waitzman, A. A., 2018. Otitis externa. [Online]
Available at: https://emedicine.medscape.com/article/994550-clinical#b2
[Accessed 11 May 2018].

You might also like