You are on page 1of 23

Arsitektur vernakular muna

Oleh
YONIS KIWO
151411508
UNIVERSITAS WIDYA MATARAM
YOGYAKARTA
ARSITEKTUR VERNAKULAR MUNA
di tulis oleh : SACHRUL RAMADAN
Dosen Jurusan Arsitektur Universitas
Haluoleo Kendari

1. PERUBAHAN LETAK PINTU UTAMA


PADA RUMAH TRADISIONAL MUNA DI
DESA MADAMPI KECAMATAN LAWA
di tulis oleh : SACHRUL RAMADAN
Dosen Jurusan Arsitektur Universitas
Haluoleo Kendari

3. PERKEMBANGAN RUMAH TRADISIONAL MUNA

Di tulis oleh : HALIM Staf Pengajar Fakultas Teknik, Jurusan


Arsitektur – Universitas Haluoleo
PENDAHULUAN
Suku Muna merupakan salah satu dari tiga komunitas
yang mendiami Sulawesi Tenggara dan mempunyai
kehidupan budaya yang khas. Salah satu bentuk budaya
yang khas adalah perwujudan pisik arsitekturnya yang
lahir dan terbentuk karena Budaya, strata sosial dan
system religi yang ada dalam kehidupan masyarakat
muna, Hal ini terlihat bahwa dalam arsitektur tradisional
muna dikenal ada tiga type rumah tradisional yang
terbentuk berdasarkan kategori budaya diatas yaitu :
1. Lambu, merupakan sebutan rumah tinggal masyarakat
umum (rakyat biasa).
2. Lambu bhalano, yaitu rumah tempat tinggal para
pejabat.
3. Kamali, yaitu rumah tempat tinggal raja.
PEMBAHASAN
Tinjauan Arsitektur Vernakular Muna
Teritori dan Orientasi

Rumah tradisional kasus rumah rakyat merupakan rumah


panggung terdiri atas dua bagian, yaitu badan rumah
(rumah inti ) dan ruang dapur. Antar rumah dibatasi oleh
pagar yang terbuat dari belahan batang pinang atau kayu
jati, orientasi rumah untuk badan rumah membujur arah
timur barat, sedang ruang tambahan ( dapur ) membujur
arah utara selatan. Kamar mandi wc terpisah dari badan
rumah dan letaknya pada bagian belakang rumah. Untuk
jelasnya dapat dilihat pada sketsa/ gambar 2.
Lay Out Ruang dan Perabot

Pada bagian depan terdapat ruang tamu dan ruang tidur


anak laki-laki, jika waktu tidur digunakan Gorden kain
sebagai pemisah antara ruang tamu dan ruang tidur anak
laki-laki. Tempat tidur tidak menggunakan dipan tetapi
menggunakan tikar, tidak ada furniture semua
menggunakan tikar, tungku api terbuat dari tanah liat. Alat
tenun kain masih tradisional. Pintu antara ruang tamu dan
ruang keluarga dipasang pemisah ( Kante ) setinggi satu
hasta .
1. PINTU MASUK ( kapeabhaha )
2. RUMAH INDUK ( lambu )
3. DAPUR ( ghabu )
4. KM / WC.
5. PAGAR.
6. HALAMAN RUMAH (Karete )

Gambar 2. Orientasi dan Batas Rumah.


Sumber : Survey Lapangan, 2002
Tangga Depan
2. R. Tamu (Ole-lemangku)
3. R. Makan/jika ada Tamu.
4. R. Tenun Kain
5. R. Tidur Anak Laki
6. R. Tidur Wanita
7. R. Tidur Orang tua (Kaodoha)
8. R. Antara ( Tombi ).
9. R. Makan Keluarga
10. Tempat Air Besih.
11. Tungku Api.
12. Pembatas Ruang ( kante )
13. Tangga Dapur (palengku)
14. Kloset
15. Tempat Air
16. Pintu WC.

Gambar 3. Lay Out Ruang dan Perabot


Sumber : Survey Lapangan, 2002
Aksono Ruang Dan Elemen-elemen Ruang
Pembatas ruang
( kante )
Pintu depan
Posisi tikar
Dudukan tangga
Km/Wc

Gambar 4. Aksono Ruang dan Elemen-elemen Ruang


Sumber : penelitian Berthyn Lakebo tahun 1986
Gambar 6. Struktur dan Lantai Bangunan
Sumber : Ilustrasi Penulis, 2002
KESIMPULAN
Dari pembahasan dan analisis diatas dapat diuraikan beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Masyarakat muna dalam membangun rumah tinggal atau dengan kata lain
rumah tradisional masih memakai pola dan tatanan yang diwarisi secara turun-
temurun, yaitu mulai dari pengumpulan bahan bangunan, penentuan
kedudukan tiang utama, ukuran, dan orientasi rumah hingga mulai mendiami
rumah.
2. Rumah dibuat berdasarkan serangkaian tujuan yang kompleks, kerena
hampir semua komunitas masyarakat tradisional dapat dijumpai upacara ritual
yang berhubungan dengan konstruksi .
3. PERKEMBANGAN RUMAH TRADISIONAL MUNA

Di tulis oleh : HALIM Staf Pengajar Fakultas Teknik, Jurusan


Arsitektur – Universitas Haluoleo
Rumah Tradisional Sebagai Ekspresi Budaya

Arsitektur sebagai budaya material tidak hanya sekedar


menyusun elemen-elemen material bangunan menjadi bangunan
secara utuh, akan tetapi arsitektur juga berperan pada
pembentukan ruang-ruang sosial dan simbolik, sebuah “ruang”
menjadi cerminan dari perancang dan masyarakat yang tinggal
di dalamnya (Anonim, 2008).
Rumah adat kabupaten Proses Pembuatan rumah ini
muna menjadi ikon cukup memakanan waktu lama
budaya kabupaten Muna dengan bahan utama rumah
dimana dengan hadirnya adalah kayu Jati yang berasal
rumah adat ini dapat dari kekayaan alam hutan
menjaga dan kabupaten Muna
melestarikan adat dan
Rumah Adat Muna akan menjadi
budaya yang diwariskan
pusat Kebudayaan dan Adat
oleh para leluhur.
Masyarakat Kabupaten Muna,
Kegiatan Seni dan Budaya serta
hasil seni dan rupa masyarakat
akan di tampilkan & dipamerkan di
dalam Rumah adat ini.
Rumah Sebagai Kebutuhan Dasar Manusia

Menurut Undang-Undang No. 4 tahun 1992 tentang perumahan


dan permukiman, rumah adalah bangunan yang berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
keluarga. Dalam pengertian tradisional, rumah merupakan
tempat berlindung, dan dalam pengertian moderen, rumah tidak
hanya melindungi manusia dari berbagai ancaman, tetapi juga
dipergunakan untuk melayani berbagai kebutuhan manusia.
Perubahan Tata Ruang Rumah Tinggal
Ruang adalah wadah aktivitas kehidupan manusia, oleh karena
itu ruang dan manusia tidak dapat dipisahkan. Masyarakat
melihat ruang di dalam rumah sebagai bagian tak terpisahkan
dari suatu ruang keseluruhan yang dibutuhkan demi
kelangsungan dan kesejahteraan hidup mereka.
Perubahan Bentuk Arsitektur Rumah Teknologi bahan bangunan
Tinggal Material/bahan bangunan Dari segi material/bahan
Arsitektur adalah lingkungan alamiah bangunan yang digunakan secara umum telah mengalami
yang sengaja ditata dan dibangun untuk perubahan, misalnya: atap pada umumnya sudah
kepentingan tertentu dalam hidup menggunakan seng gelombang, daun jendela sudah
manusia. menggunakan material kaca. Khusus tiang, lantai, dinding,
kuda-kuda dan rangka atap secara keseluruhan masih
menggunakan material kayu, namun sudah berupa kayu
hasil olahan gergaji mesin (chainsaw) yang diserut
halus/diketam
KESIMPULAN
Dari hasil analisis perkembangan rumah tradisional Muna yang
dilakukan pada 36 kasus yang tersebar di dua belas
desa/kelurahan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perubahan tata ruang rumah, dan bentuk bangunan:
a. Unsur-unsur tata ruang (unsur spasial) yang paling berubah
terjadi pada jenis dan jumlah ruang serta orientasi ruang. Dalam
hal orientasi, meskipun pada beberapa
ruang terjadi perubahan, namun hasil temuan di lapangan
menunjukan bahwa orientasi kamar tidur utama, baik pada
rumah golongan kaomu (bangsawan), golongan walaka (dewan
sara), maupun golongan maradika (rakyat biasa) tidak
mengalami perubahan. Sementara unsur tata ruang yang paling
sedikit berubah adalah pola sirkulasi.
2. PERUBAHAN LETAK PINTU UTAMA
PADA RUMAH TRADISIONAL MUNA DI
DESA MADAMPI KECAMATAN LAWA
di tulis oleh :
SACHRUL RAMADAN
Dosen Jurusan Arsitektur Universitas Halu Uleo Kendari
Letak Pintu Utama Rumah Tradisional Muna
Sebagaimana dikemukakan di atas, bahwa letak pintu
utama/pintu depan pada rumah tradisional Muna berada pada
sebelah kiri tiang tengah bagian depan. Hal ini sebenarnya
berhubungan erat dengan filosofi pola tata ruang serta pola
sirkulasi di dalam rumah itu sendiri.

Orientasi pintu utama rumah tradisional Muna

Sumber: Hasil survei 2009


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perubahan Letak Pintu Utama

Hasil pengamatan lapangan menunjukkan,


bahwa dari 20 unit rumah tradisional yang
menjadi kasus dalam penelitian ini, dan
telah mengalami perubahan letak pintu
utama/pintu depan seluruhnya menghadap
ke utara. Beberapa faktor penyebab
perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:
KESIMPULAN
1. Perubahan orientasi pintu utama pada rumah tradisional
Muna di Desa Madampi Kecamatan Lawa umumnya terjadi
pada rumah-rumah yang menghadap ke arah utara. Hal ini erat
kaitannya dengan orientasi matahari terhadap orientasi tata
ruang rumah.
2. Dari dua puluh unti rumah yang menjadi kasus dalam
penelitian ini, mengalami perubahan orientasi pintu utama
karena dipengaruhi oleh 4 faktor, yakni: 1) Budaya akar lemah,
2) Budaya

luar kuat, 3) Perubahan fungsi ruang, 4) Faktor alam.

Unity Jurnal Arsitektur Volume 1 No. 1 September 2010


Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik – Universitas Haluoleo
KESIMPULAN
Saat ini rumah adat tradisional muna tidak lagi sama seperti bentuk awalnya
Masyarakat muna dalam membangun rumah tinggal semakin perubahan.
Perubahan tata ruang rumah, dan bentuk bangunan
dan pintu utama
Unsur-unsur tata ruang (unsur spasial) yang paling
berubah terjadi pada jenis dan jumlah ruang.
Good bleess you.........

You might also like